Aplikasi Sistem Informasi untuk Keunggulan Strategis

advertisement
Pemanfaatan dan aplikasi
Sistem Informasi
untuk
Keunggulan Strategis
Sistem Informasi Manajemen
MG662
Modul 9
Level Pemanfaatan TI (I)
Level strategis :
TI dipandang sebagai pembeda yang kompetitif
 Pengimplementasian TI secara optimal
mendukung proses transaksi, pengabilan
keputusan dan proses bisnis yang vital
 Proses bisnis dimodifikasi untuk mengurangi
waktu dan biaya, dan meningkatkankualitas dan
fleksibilitas

Level Pemanfaatan TI (II)
Level Ofensif :
TI dipandang sebagai suatu titik pendongkarak
daripada sebagai pembeda kompetitif
 Jaringan PC dan server berkembang pesat di
dalam organisasi
 Organisasi sudah mempunyai komitmen untuk
memaksimalkan manfaat yang didapat dengan
pengimplementasian Teknologi Informasi

Level Pemanfaatan TI (III)
Level defensif


Pertumbuhan TI dikontrol selalu di bawah pertumbuhan
bisnis
Investasi TI mengikuti perilaku industri secara umum
Level Justifikasi biaya




Kontrol ketat diterapkan pada TI
Platform teknologi dan aplikasi mempunyai batas umur
Evaluasi ROI dilakukan pada tingkat proyek saja
Tidak ada rencana umum menghasilkan teknologi
Level Pemanfaatan TI (IV)
Level Terkontrol
TI dipandang sebagai pengeluaran
 Manajemen tidak mempunyai kemauan
berinvestasi dalam TI

Rekaya Ulang Proses Bisnis (BPR
dengan Teknologi Informasi
Rekayasa ulang proses bisnis adalah
aktivitas restrukturisasi dan transformasi
suatu proses bisnis melalui pemikiran ulang
dan perancangan ulang yang mendasar
untuk mencapai kemajuan yang dramatis
dalam pembiayaan, kualitas, kecepatan, dan
seterusnya.
Peningkatan bisnis Versus BPR
Peningkatan Bisnis
Rekayasa Ulang Proses
Bisnis
Definisi
Meningkatkan
secara betahap
Merancang proses bisnis
secara radikal
Target
Sembarang proses
Proses bisnis strategis
Enabler Utama
TI dan simplifikasi
TI dan redisain organisasi
Potensi Payback
Peningkatan: 10-50%
Peningkatan 10-kali
Perubahan
Lebih efisien
Pengurangan
penambahan job
redisain job
Resiko
Rendah
Tinggi
proses
job;
baru;
Peran Teknologi Informasi
Meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis
Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi
Meningkatkan kualitas bisnis
Mendukung dalam “agile competition”
Menciptakan bisnis strategis dengan
Internet
Menciptakan “Virtual Company”
Mempertahankan sukses strategis
Agile Competition
Agile competion adalah kemampuan
perusahaan untuk beroperasi dengan untung
dalam lingkungan kompetitif yang
mencakup: perubahan preferensi pelanggan,
kondisi pasar, dan kesempatan bisnis yang
berlangsung secara terus-menerus dan unpredictable
Hambatan utama terhadap performansi
dalam Agile Competion bukanlah peralatan,
tetapi arus informasi internal maupun antar
perusahaan
Virtual Company
Adalah suatu perusahaan yang
menggunakan TI untuk menghubungkan
orang-orang, asset, dan pemikiranpemikiran dari berbagai patner bisnis tanpa
batas ruang dan waktu dalam rangka
mengeksploitasi kesempatan bisnis.
Karakteristik Virtual Company
Adaptability
Opportunism
Excellence
Technology
Borderless
Trust-Based
Strategi Virtual Company
Sharing infrastruktur dan resiko
Adanya link antar berbagai kompentensi
utama
Meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar
Adanya akses ke market-market baru atau
memperoleh loyalitas pelanggan
Beralih dari menjual produk ke menjual
solusi.
Knowledge-Creating Company
(Learning Organization)
Knowledge-creating company atau learning
organization adalah perusahaan yang secara
konsisten selalu menciptakan pengetahuan
bisnis baru, mendesiminasi-kannya ke
dalam jajaran perusahaan, dan dengan cepat
menggunakannya untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Mengeksploitasi dua jenis pengetahuan :


Pengetahuan eksplisit : Data, dokumen, semua bentuk tulisan
Pengetahuan “How-to” yang terdapat pada setiap karyawan
Kunci sukses dari knowledge management adalah
menciptakan teknik dan reward untuk membawa
karyawan mau sharing apa yang mereka ketahui dan
memanfaatkan sebaik-baiknya akumulasi pengetahuan
di tempat kerja.
Aktifitas utama dari knowledge-creating company
adalah membuat pengetahuan tersedia bagi seluruh
karyawannya yang berlangsung secara terus menerus.
Knowledge Management Systems
(KMS) (I)
adalah pengorganisasian dan sharing berbagai
bentuk informasi bisnis yang telah dihasilkan
perusahaan. Termasuk mengelola library,
dokumen proyek dan perusahaan, database
diskusi, hypermedia
web site databases, dan berbagai database lainnya.
Secara singkat KMS adalah sistem informasi yang
memfasilitasi pembelajaran organisasi dan
penciptaan pengetahuan.
Knowledge Management Systems
(KMS) (II)
Tujuan dari KMS adalah untuk membantu
knowledge workers meng-create, mengatur,
dan menyediakan pengetahuan bisnis,
dimana dan kapan saja dibutuhkan di dalam
organisasi.
Rantai Nilai Internet (I)
Perusahaan dengan pelanggan
KEMAMPUAN INTERNET
PEMASARAN DAN
PENELITIAN PRODUK
BE
NE
FIT
BA
GI
PER
US
AH
AA
N
PENJUALAN DAN
DISTRIBUSI
DUKUNGAN DAN
FEEDBACK PELANGGAN
DATA UNTUK
PENELITIAN PASAR;
MEMPEROLEH PELANGGAN
BARU;
KOMENTAR PELANGGAN
SECARA ONLINE;
MENCIPTAKAN RESPON
PELANGGAN TERHADAP
PRODUK BARU;
METODE PENDISTRIBUSIAN
BIAYA RENDAH;
LEBIH BANYAK STAF YANG
TERHUBUNG KE
PELANGGAN;
KATALOG ELEKTRONIK;
PENYISIRAN
LINGKUNGAN.
MEMPERBANYAK TITIK
KONTAK TANPA PENAMBAHAN
BIAYA;
MENINGKATKAN PANGSA
PASAR
MENURUNKAN MARGIN
BIAYA
KESEMPATAN MERAIH KEUNTUNGAN
RESPON SEGERA
TERHADAP MASALAH
PELANGGAN;
MENINGKATKAN
KEPUASAN PELANGGAN
Rantai Nilai Internet (II)
KEMAMPUAN INTERNET
PRICING DAN
PEMESANAN
DELIVERY,
ORDER TRACKING, ONLINE
INVENTORY
AKSES MUDAH DAN
EFISIEN;
BE
NE
FIT
BA
GI
PE
RU
SA
HA
AN
CEPAT DALAM PERPUTARAN;
INFORMASI DI-UPDATE
SECARA TERATUR;
MENINGKATKAN
PERENCANAAN;
SEDIKIT INVENTORI.
TIDAK TERKUNCI KE
DALAM SISTEM
PROPRIETARY.
BIAYA RENDAH DALAM
PENGADAAN BAHAN
PENGIRIMAN LEBIH
CEPAT DAN FLEKSIBEL
KESEMPATAN MERAIH KEUNTUNGAN
DUKUNGAN PRODUK
AKSES LANGSUNG KE
EKSPERTIS;
INTERAKTIF;
CEPAT DALAM RESOLUSI
MASALAH;
MENINGKATKAN
RELIABILITAS DAN
PERFORMANSI
Tantangan SI Strategis (I)
Bukan teknologi yang meng-create competitive
edge, tetapi proses manajemen yang
mengeksploitasi teknologi.
Ini bukanlah solusi instan, tetapi solusi sulit,
melalui jalan panjang, implementasi yang mahal
yang melibatkan organisasi, teknikal, dan resiko
pasar.
Keunggulan kompetitif datang dari mengerjakan
sesuatu yang orang lain tidak bisa menandingi
Tantangan SI Strategis (II)
Jika teknologi secara majik menciptakan
keunggulan kompetitif bagi setiap orang, maka
tidak akan ada competitive edge bagi siapapun.
Jika inovasi itu mudah, maka setiap orang akan
menjadi inovator.
Tidak mudah, dan banyak hambatan dalam
transformasi TI dari masalah menjadi kesempatan.
Hambatan Penerapan Sistem
Informasi
sejarah kegagalan TI pada banyak organisasi
besar, khususnya keterbatasan dalam proses
pengelolaan bisnis
Perbedaan budaya antara pelaku bisnis dan pelaku
SI
perubahan teknologi yang cepat
kesulitan dalam usaha mengintegrasikan sekian
banyak komponen TI yang inkompatibel menjadi
satu corporate flatform
Kesimpulan
Dalam menerapkan Sistem Informasi secara
strategis merupakan suatu proses, dan tidak bisa
terjadi secara instan.
Perusahaan juga harus siap untuk mengalami
perubahan-perubahan dalam menjalankan bisnis,
baik secara internal maupun yang berhubungan
dengan external stakeholders
Pengembangan dan Pemanfaatan strategis dari
teknologi Informasi merupakan tantangan
manajerial
Download