PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Indonesia Clearing and Guarantee Corporation) Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Phone : (62-21) 515 5115 (hunting) Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Fax : (62-21) 515 5120 Email :[email protected] Website:www.kpei.co.id providing the best services in Indonesia capital market visi nilai inti core values vision Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di pasar modal Indonesia To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best services in Indonesia capital market misi mission Dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, KPEI menetapkan nilai inti perusahaan yang terdiri dari inTegrity, pRudence, cUstomer focus, fellowShip, dan achievemenT of excellence [TRUST]. Nilai inti perusahaan ini membentuk budaya kerja dan menentukan karakter dari perusahaan, serta memberi arah dalam berperilaku dan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen dan seluruh karyawan KPEI. The company formulated core values consisting of inTegrity, pRudence, cUstomer focus, fellowShip and achievemenT of excellence [TRUST] in order to achieve its vision and mission. The core values shape the culture, define the character of the company and guide how the company behave and make decisions. We Value TRUST INTEGRITY PRUDENCE CUSTOMER FOCUS FELLOWSHIP ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE Integritas Kehati-hatian Mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik To actualize a safe and attractive Indonesia capital market Fokus pada Pengguna Jasa Kebersamaan Pencapaian Terbaik Sekilas KPEI KPEI at a Glance PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan perusahaan nirlaba yang didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996 oleh PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 1 Juni 1998, Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) secara resmi menerbitkan Izin Operasional kepada KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-26/PM/1998. Pada tahun 2007, 100% saham KPEI menjadi milik PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan hasil bergabungnya BEJ dan BES. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)is a non-profit company established on August 5th, 1996 by Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). On June 1st 1998, the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) officially published the Operational License for KPEI as Clearing and Guarantee Institution (LKP), based on Decree No: Kep 26/PM/1998. In 2007, KPEI was 100% owned by Indonesia Stock Exchange (IDX), as the result of the merger of the JSX and SSX. Peran KPEI dalam industri pasar modal adalah menyelenggarakan kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kegiatan kliring bertujuan untuk memastikan setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sementara itu, fungsi penjaminan dalam penyelesaian transaksi bursa adalah memberikan kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. KPEI’s role in the capital market industry is to conduct clearing and guarantee function of the securities transaction settlement. This clearing process is aimed to ensure that every Clearing Member (CM) understands their rights and obligations to be fulfilled on the settlement date. Meanwhile, the guarantee function in the securities transaction settlement is to ensure the fulfillment of CM’s rights and obligations arising from the transactions. Dalam menjalankan perannya sebagai LKP, KPEI mengambil peran sebagai mitra pengimbang atau Central Counterparty (CCP). Sebagai mitra pengimbang, KPEI melakukan novasi dalam melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Novasi artinya pengalihan hubungan hukum antara Anggota Bursa (AB) Jual dengan AB Beli menjadi hubungan hukum antara AB Jual dengan KPEI sebagai pembeli, dan AB Beli dengan KPEI sebagai penjual. In carrying out its role as LKP, KPEI takes on the role as a Central Counterparty (CCP). As a CCP, KPEI carries out novation in conducting the guarantee of securities transactions settlement. Novation means the transfer of the legal relationship between Selling Exchange Members (EM) with Buying EM to the legal relationship between Selling EM with KPEI as the Buyer, and Buying EM with KPEI as a seller. Dalam menyediakan layanan jasanya, KPEI terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu layanan secara berkesinambungan demi pencapaian kepuasan pemakai jasa. Peningkatan layanan ini tertera dalam kebijakan mutu perusahaan. KPEI telah memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9002:1994 di tahun 2001 dan diperbaharui di tahun 2003 menjadi ISO 9001:2000 dan tahun 2011 menjadi ISO 9001:2008. In providing its services, KPEI continues to strive to maintain and improve the quality of services on an ongoing basis for the achievement of customer satisfaction. The improvement of services is stipulated in the company’s quality policy. KPEI has obtained the quality management certification for ISO 9002:1994 in 2001, updated in 2003 to ISO 9001:2000, and then to ISO 9001:2008 in 2011. 1 Tonggak Sejarah Milestones 2000-2003 • Perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat (Scripless Trading) dimulai pada Juli 2000 • Peluncuran sistem kliring dan penjaminan, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) dan sistem pelaporan Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) bagi perusahaan efek pada tahun 2000 • Peluncuran sistem pemantauan risiko, Risk Monitoring Online (RMOL) dan sistem manajemen keuangan penyelesaian transaksi, Cash Management, untuk mendukung transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek dan sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) pada tahun 2001 • Perubahan waktu penyelesaian transaksi bursa dari T+4 menjadi T+3 pada tahun 2002 • Peluncuran layanan dan sistem informasi kliring dan penjaminan secara mobile, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) pada tahun 2003 • The implementation of scripless trading and securities settlement on July 2000 1996-1999 • KPEI didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996 • KPEI memperoleh izin pendahuluan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) pada tanggal 26 Juni 1997 • KPEI memperoleh izin usaha sebagai LKP pada tanggal 1 Juni 1998 • KPEI was established on August 5th, 1996 • KPEI obtained a preliminary license as Clearing and Guarantee Institution on June 26th, 1997 • KPEI obtained its full license to act as Clearing and Guarantee Institution on June 1st, 1998 2 • The launching of clearing and guarantee system, the Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS), and the launching of Net Adjusted Working Capital (NAWC) reporting system for securities companies in 2000 • The launching of risk monitoring system, the Risk Monitoring Online (RMOL) and settlement system (Cash Management), to support transactions for Index Futures and the launching of Securities Borrowing & Lending (SBL) system in 2001 • Changes in securities transaction settlement time frame, from T+4 to become T+3 in 2002 • The launching of mobile clearing and guarantee information system and services, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) in 2003 2004-2007 2008-2011 2012-2015 • Dimulainya transaksi, kliring, dan penjaminan penyelesaian transaksi Kontrak Opsi Saham pada tahun 2004 • Peluncuran Sistem Continuous Net Settlement pada tahun 2010 •Peluncuran Sistem Straight Through Processing (STP) pada tahun 2012 • The launching of Continuous Net Settlement system in 2010 • Peluncuran hasil Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia pada tahun 2012 • Peluncuran aplikasi m-CLEARS versi baru untuk platform aplikasi mobile pada tahun 2013 • KPEI menjadi koordinator Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal: Enhancement e-CLEARS, Implementasi General Clearing Member (GCM), Mekanisme Institutional Delivery, Mekanisme Penjaminan dengan skema baru dan kebijakan Preemptive Action pada tahun 2014 • Peluncuran Fasilitas Front End Pinjam Meminjam Efek pada tahun 2014 • • The implementation of transaction, clearing and settlement guarantee for stock option transactions in 2004 Penerbitan POJK No. 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa pada tahun 2014 • • The launching of clearing and settlement guarantee system for bonds transactions, the Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) in 2005 Penerbitan KPEI No. III-1 tentang Anggota Kliring yang Mendapatkan Jasa Layanan Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi pada tahun 2015 • The launching of Straight Through Processing (STP) system in 2012 • The launching of Indonesia Capital Market Infrastructure Development Program in 2012 • The launching of the new version of m-CLEARS for mobile application platform in 2013 • KPEI became the coordinator of capital market Infrastructure Development Program: e-CLEARS Enhancement, Implementation of General Clearing Member (GCM), Institutional Delivery Mechanism, the New Guarantee Participation Scheme and Policies of Preemptive Action in 2004 • The launching of SBL Front End Facilities in 2014 • Issuance of IFSA Regulation (POJK) No.26/ POJK.04/2014 regarding Securities Transaction Settlement Guarantee in 2014 • Issuance of KPEI No.III-1 regarding the Clearing Member Received the Clearing and Settlement Guarantee Services in Futures and Options Transaction in 2015 • Peluncuran sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi obligasi, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) pada tahun 2005 • Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian pertama yang menjadi lender PME pada tahun 2006 • Merger Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga BEI menjadi pemegang saham tunggal KPEI pada tahun 2007 • Memorandum of Understanding Signing with Bank Mandiri as the first custodian bank to act as the lender in SBL activities in 2006 • The merger of Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) into the Indonesia Stock Exchange (IDX) as the sole shareholder of KPEI in 2007 3 Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure Otoritas Jasa Keuangan Indonesia Financial Services Authority Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesian Central Securities Depository Profesi Penunjang Pasar Professionals Lembaga Penunjang Pasar Modal Financial Institutions Perusahaan & Investor Companies & Investors Perusahaan Efek Securities Firms Akuntan Publik Public Accountant Bank Kustodian Custodian Banks Perusahaan Tercatat Listed Companies Perantara Pedagang Efek Broker Dealer Notaris Notary Badan Administrasi Efek Securities Administration Agency Perusahaan Publik Public Companies Penjamin Emisi Underwriter Konsultan Hukum Legal Consultant Wali Amanat Trustee Investor Institusi Institutional Investor Manajer Investasi Investment Manager Penilai Appraiser Pemeringkat Efek Rating Agency Investor Perorangan Individual Investor Penilai Harga Efek Pricing Agency Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal Securities Investor Protection Fund Penasihat Investasi Investment Advisor 4 Kliring Penjaminan Efek Indonesia Indonesia Clearing and Guarantee Corporation Layanan Jasa dan Produk Services and Products KPEI bersama BEI dan KSEI mulai mengimplementasikan STP pada tahun 2012. STP adalah suatu mekanisme untuk mengotomasi keseluruhan proses transaksi bursa dari mulai order transaksi, eksekusi transaksi, kliring, konfirmasi/afirmasi, dan penyelesaian tanpa adanya intervensi manual dan atau input ulang data. Untuk dapat melakukan proses order di BEI, setiap investor diwajibkan untuk membuka rekening Efek di KSEI dan rekening dana (RDN) di bank melalui perantara AK, yaitu perusahaan sekuritas yang terdaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia. Setelah membuka rekening, setiap investor akan mendapatkan identitas yang disebut Single Investor ID (SID). SID ini yang digunakan AK maupun nasabah AK dalam bertransaksi. KPEI together with IDX and KSEI, started to implement STP mechanism in 2012. STP is a mechanism to automate the entire processes of the securities transaction, starting from transaction order, transaction execution, clearing, confirmation/affirmation and settlement of transaction without manual intervention and or repeated data input. To be able to process transaction orders at IDX, investors are required to open a securities account at KSEI and a fund account (RDN) in a bank through an intermediary of CM, the securities companies registered as a Member of Indonesia Stock Exchange. After opening an account, each investor will get the identity known as Single Investor ID (SID). SID is used by CM or CM’s client in each transaction. Setelah nasabah AK atau AK melakukan transaksi di BEI, data transaksi tersebut akan diproses di KPEI untuk ditentukan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi tersebut. Kegiatan ini disebut kegiatan kliring. Terdapat dua metode kliring yang digunakan KPEI untuk keseluruhan transaksi bursa yaitu netting dan Trade for Trade (TFT). Metode netting adalah pemenuhan hak dan kewajiban AK dengan menyerahkan atau menerima sejumlah Efek tertentu yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah uang untuk seluruh Efek yang ditransaksikan. Metode TFT adalah pemenuhan hak dan kewajiban untuk setiap transaksi oleh AK jual dan AK beli yang dilakukan secara langsung atas Efek yang ditransaksikan. After the CM’s client or CM make a transaction at IDX, the transaction data will be processed at KPEI to determine the rights and obligations arising from the transaction. This activity is called clearing. There are two methods of clearing used by KPEI for the entire securities transactions, namely Netting and Trade for Trade (TFT). The Netting method is the fulfillment of the rights and obligations of CM to deliver or receive a certain amount of transacted securities and to receive or pay a sum of money for all securities traded. TFT method is the fulfillment of rights and obligations for each transaction by a selling CM and a buying CM conducted directly on the securities traded. Kegiatan kliring akan menghasilkan Daftar Hasil Kliring (DHK). DHK ini akan dikirimkan ke AK sebagai tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan sesuai jangka waktu penyelesaian. Masing-masing produk, seperti ekuiti, surat utang, dan derivatif memiliki metode kliring dan jangka waktu penyelesaian yang berbeda. Clearing activities will generate Clearing Result List (CRL). The CRL will be sent to CM as an obligation on transactions that have been carried out and must be settled within the settlement period. Each of these products, such as equities, fixed income, and derivatives securities has different methods of clearing and settlement period. Selain jasa kliring, KPEI juga menyediakan jasa lainnya untuk mendukung kelancaran transaksi bursa dan guna menghindari potensi terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa, seperti penyediaan layanan Jasa Penjaminan Risiko, Jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) dan Jasa Pengelolaan Agunan. In addition to clearing services, KPEI also provide other services to support the continuity of securities transactions and to avoid potential failures of securities transaction settlement, such as the provision of services such as Guarantee and Risk Management Services, Securities Borrowing and Lending Services and Collateral Management Services. 5 Jasa Kliring Transaksi Bursa Securities Transaction Clearing Services Kliring Transaksi Ekuiti Clearing of Equity Transactions KPEI melakukan proses kliring transaksi ekuiti, menggunakan dua metode, yakni netting dan TFT. Pemilihan kedua metode ini berdasarkan jenis pasar yang dipilih AK ketika bertransaksi di BEI. Metode netting digunakan untuk seluruh transaksi ekuiti yang terjadi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Sebagai informasi, Pasar Reguler memiliki jangka waktu penyelesaian sampai dengan 3 hari bursa sejak transaksi dilakukan (T+3). Sedangkan Pasar Tunai memiliki jangka waktu penyelesaian pada hari yang sama dengan waktu transaksi (T+0). Sementara itu, metode kliring secara TFT digunakan untuk transaksi ekuiti yang terjadi di Pasar Negosiasi. The equity transaction clearing process by KPEI are conducted using two methods, netting and TFT. The selection of these two methods is based on the type of markets chosen by CM during the trading at IDX. Netting method is used for all equity transactions in the Regular Market and Cash Market. As information, the Regular Market has a settlement period of up to 3 trading days since the transaction day (T+3). While the Cash Market has a term of the settlement on the same day as the transaction (T+0). Meanwhile, clearing by the TFT method is used for equity transactions in the Negotiation Market. Dalam melakukan kliring transaksi ekuiti, KPEI menggunakan aplikasi web e-CLEARS. Instrumen ekuiti yang dikliringkan oleh e-CLEARS meliputi saham, waran, hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), reksadana exchange traded fund (ETF), dan uang. Sistem ini mempunyai kemampuan menyediakan informasi hasil kliring tidak hanya di level AK, namun lebih jauh sampai dengan level nasabah. In equity transaction clearing, KPEI utilizes a web-based system, e-CLEARS. Equity instruments cleared by e-CLEARS include stocks, warrants, rights issue, exchange traded fund (ETF), and cash. This system has the ability to provide information of clearing results not only in CM, but further up to the client level. DHK juga memuat informasi, bagi AK yang tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah efek, maka AK tersebut wajib mengganti kewajibannya menjadi serah uang pengganti (Alternate Cash Settlement – ACS) sebesar 125% dari harga tertinggi efek yang tidak dapat diserahkan. The CRL also contains information, for those CM who could not meet some or all obligations to deliver the securities, the CM shall instead substitute cash for the securities (Alternate Cash Settlement – ACS) in the amount of 125% of the highest price of the undelivered securities. Simulasi Ekuiti Equity Simulation Tanggal Date Beli Jual Buy Kliring Sell Clearing AK X Beli ASII 4.000 lembar pada harga Rp8,000 dengan nilai sebesar Rp32.000.000 dari AK Y CM X performs a Buy transaction for 4,000 ASII shares at a price of Rp8,000/share with total value of Rp32,000,000, from CM Y AK X Jual ASII 5.000 lembar pada harga Rp8.000 dengan nilai sebesar Rp40.000.000 kepada AK Z CM X performs a Sell transaction of 5,000 ASII shares at a price of Rp8,000/share with total value of Rp40,000,000 to CM Z AK X Beli TLKM 3.000 lembar pada harga Rp5.000 dengan nilai sebesar Rp15.000.000 dari AK Y CM X performs a Buy transaction of 3,000 TLKM shares at a price of Rp5,000/share with total value of Rp15,000,000 from CM Y AK X Jual TLKM 1.000 lembar pada harga Rp5.000 dengan nilai sebesar Rp5.000.000 kepada AK Z CM X performs a Sell transaction for 1,000 TLKM shares at a price of Rp5,000/share with total value of Rp5,000,000 to CM Z 9 November 2015 Netting untuk ASII: AK X melakukan serah efek 1.000 lembar ASII ke KPEI dan menerima uang sebesar Rp8.000.000 dari KPEI Netting for ASII: CM X delivers 1,000 ASII shares to KPEI and receives funds of Rp8,000,000 from KPEI Netting untuk TLKM: AK X menerima efek 2.000 lembar TLKM dari KPEI dan melakukan serah uang sebesar Rp10.000.000 ke KPEI Netting for TLKM: CM X receives 2.000 TLKM shares from KPEI and delivers funds of Rp10,000,000 to KPEI 12 November 2015 6 Kliring Transaksi Surat Utang Clearing of Fixed Income Transactions Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan dua metode, yakni secara netting untuk dana dan TFT untuk dana dan surat utang. Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan aplikasi web e-BOCS. AK dapat memilih kedua metode tersebut saat melakukan proses konfirmasi/afirmasi di e-BOCS. The clearing of fixed income transactions could be conducted using two methods, namely the netting method for fund and TFT method for fund and fixed income. The clearing of fixed incomes transactions is performed in a web-based application, e-BOCS. CM could choose between the two methods while carrying out the confirmation/affirmation process on e-BOCS. Instrumen surat utang yang dapat dikliringkan di KPEI adalah seluruh jenis surat utang yang ditransaksikan di BEI yang terdiri dari Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat Berharga Syariah Negara, dan Efek Beragun Aset. Fixed income instruments that can be cleared in KPEI are all types of fixed incomes traded at IDX, consisting of Corporate Bonds, Government Bonds, Corporate Sharia Bonds, State Sharia Securities and Asset-Backed Securities. Perhitungan hak dan kewajiban AK dari proses kliring yang dilakukan KPEI berbeda untuk AK Jual dan AK Beli. Pada AK Jual, perhitungannya menggunakan harga bersih perolehan dan bunga berjalan serta tarif pajak sebagai pengurang sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Sementara itu, perhitungan untuk AK Beli hanya berdasarkan harga bersih perolehan dan bunga berjalan. The calculation of CM’s rights and obligations from the clearing process carried out by KPEI differently for the selling CM and buying CM. In selling CM, the calculation use the net acquisition prices and the accrued interest as well as a reduction in tax rates in accordance with applicable regulations. Meanwhile, the calculation for buying CM is based only on net acquisition prices and accrued interest. Jenis pasar yang disediakan untuk transaksi surat utang ada 2 yakni, Pasar Reguler dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 2 hari bursa dari waktu transaksi (T+2) dan Pasar Negosiasi dengan jangka waktu penyelesaian 1 hari bursa sampai dengan 7 hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+1 sampai dengan T+7). There are two types of market for fixed income transactions, which are the Regular Market with a settlement period of up to 2 trading days from the transaction day (T+2), and the Negotiation Market with a settlement period of 1 trading day and up to 7 trading days from the transaction day (T+1 to T+7). Simulasi Surat Utang Fixed Income Simulation Tanggal Transaksi ORI 010 Date ORI 010 Transaction 11 November 2015 13 November 2015 AK A melakukan transaksi jual obligasi ORI 010 sebesar 50.000.000 unit dengan AK B sebagai pembelinya pada harga 102,05% dan besar bunga (coupon) sebesar 8,50% CM A performs a Sell transaction for 50,000,000 units of ORI 010 bonds to CM B as Buyer at a price of 102.05% and coupon of 8.50% AK A wajib melakukan serah obligasi kepada AK B dan AK B wajib serah uang kepada AK A. Holding period (HP) produk obligasi tersebut adalah 29 hari. AK B memiliki kewajiban untuk membayar kepada AK A sebesar: Total Value= Value + Accrued Interest = {(Price * Vol (unit)) + (((HP / n * 12) * %coupon * 1.000.000) * Vol(unit))} /1.000.000 = {(102,05% * 50.000.000)) + (((29 / 31 * 12) * 8,5% * 1.000.000) * 50.000.000)} / 1.000.000 = Rp51.025.000 + Rp331.300 = Rp51.356.300 Sebagai pihak penjual, AK A memiliki kewajiban untuk membayar pajak sebesar Rp203.4451), sehingga total pendapatan AK A sebesar: Total Revenue = Total Value – Tax = Rp51.356,300 – Rp203.445 = Rp51.152,855 CM A shall deliver the bonds to CM B, and CM B shall deliver the funds to CM A. The holding period (HP) for the bond product is 29 days. CM B has an obligation to deliver funds to CM A In the amount of: Total Value = Value + Accrued Interest = {(Price * Vol (unit)) + (((HP / n * 12) * %coupon * 1,000,000) * Vol(unit))} /1,000,000 = {(102.05% * 50,000,000)) + (((29 / 31 * 12) * 8.5% * 1,000,000) * 50,000,000)} / 1,000,000 = Rp51,025,000 + Rp331,300 = Rp51,356,300 1) 1) Nilai pajak adalah 15% dari capital gain dan accrued interest Tax value sets at 15% dfrom the capital gain and accrued interest As the Seller, CM A has an obligation to pay taxes ofRp 203.4451), resulting in a total income for CM A of: Total Revenue = Total Value – Tax = Rp51,356,300 – Rp203,445 = Rp51,152,855 7 Kliring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif Clearing and Settlement of Derivative Transactions 8 Proses kliring transaksi derivatif dilakukan dengan metode netting dan hanya dilakukan untuk transaksi yang berasal dari Pasar Reguler. Instrumen derivatif yang dapat dikliringkan di KPEI adalah Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS). The clearing process of derivative transactions is conducted by the netting method and is only conducted for transactions in the Regular Market. Derivative instruments that can be cleared in KPEI are Index Futures (KBIE) and Stock Option (KOS). Jangka waktu penyelesaian untuk transaksi di Pasar Reguler KBIE dan Pasar Reguler KOS (khusus premium) adalah 1 hari bursa dari waktu transaksi (T+1) dan dilakukan secara tunai. Proses penyelesaian untuk transaksi derivatif secara tunai dilakukan oleh KPEI dengan melibatkan bank pembayaran. The settlement period for Regular Market KBIE and Regular Market KOS (premium) transactions are up to 1 trading day from the transaction day (T+1) and made in cash. The settlement process for derivative transactions in cash is conducted by KPEI by involving a Payment Bank. Sementara itu, penyelesaian transaksi exercise/assignment KOS dilakukan 3 hari bursa dari waktu transaksi (T+3) dan dilakukan secara fisik. Penyelesaian transaksi ini digabung dengan transaksi ekuiti yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama untuk dilakukan re-netting dengan menggunakan e-CLEARS. Meanwhile, the settlement of KOS exercise/assignment transaction is conducted in 3 trading days from the transaction day (T+3) and is conducted physically. This transaction settlement is combined with the equity transaction, which has same settlement date, then a re-netting process will be conducted using e-CLEARS. Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban secara tunai akan diberlakukan mekanisme likuidasi paksa kontrak atas outstanding position yang masih tercatat di KPEI. Sebaliknya, jika AK tidak dapat memenuhi kewajiban secara fisik maka penanganannya akan mengikuti mekanisme ACS pada transaksi ekuiti. For the CM who could not meet the obligation in cash, a forced liquidation mechanism will be applied on the outstanding position as recorded at KPEI. Otherwise, if the CM could not fulfill the physical obligation, the handling will follow ACS mechanism as in equity transactions. Secara keseluruhan (kecuali penyelesaian transaksi exercise/ assignment), proses kliring dan penyelesaian transaksi derivatif, KPEI menggunakan aplikasi web Sistem Kliring Derivatif (SKD). SKD juga menyediakan informasi hasil kliring derivatif tidak hanya di level AK, namun sampai dengan level nasabah. Overall (except for the exercise/assignment transaction settlement), clearing and settlement of derivative transactions are performed by KPEI using a web-based application, Derivatives Clearing System (SKD). SKD provides the information of derivative clearing result not only in the CM level, but also in the client level. Simulasi Derivatif Derivative Simulation Tanggal Date Transaksi KBIE Transaksi KOS KBIE Transaction KOS Transaction Tuan A menganalisa bahwa indeks LQ-45 akan turun. Tuan A membuka kontrak Sell LQ45F5 pada indeks 750 sebanyak 3 kontrak (matched dengan Tuan B) dengan ketentuan: Mr. A analyses that the LQ-45 index would decline. Mr. A opens Sell contract for LQ45F5 at the index 750 for 3 contracts (matched with Mr. B) with the following provisions: Jaminan Tuan A dan B wajib diblok sebesar Margin awal yaitu: = (4% x 750 x 3 x Rp500.000) = Rp45.000.000 The collaterals of Mr A and B will be blocked in the amount of the initial margin, as follows: = (4% x 750 x 3 x Rp500,000) = Rp45,000,000 Pada sore hari ternyata indeks turun menjadi 712,50 By the afternoon, the index has declined to 712.50 Perhitungan untung rugi sebagai berikut: Profit and loss calculation: • Tuan A mendapat untung = (750 – 712,50) x 3 x Rp500.000 = Rp56.250.000 • Mr A profit = (750 – 712.50) x 3 x Rp500,000 = Rp56,250,000 • Tuan B mengalami rugi = (712,50 – 750) x 3 x Rp500.000 = (Rp56.250.000) • Mr B lost = (712.50 – 750) x 3 x Rp500,000 = (Rp56,250,000) Tuan A dan Tuan B akan menerima untung-rugi di waktu penyelesaian T+1 sebesar Rp56.250.000 dan (Rp56.250.000) Mr A and Mr B will receive the calculated profit-loss above at the settlement date T+1 in the amount of Rp56,250,000 and (Rp56,250,000) 2 November 2015 3 November 2015 6 November 2015 Tuan X membuka kontrak Buy Put TLKM 3.000 dengan premium Rp200 sebanyak 1 kontrak (matched dengan Tuan Y) dengan ketentuan: Mr X opens a Buy Put contract for TLKM at 3,000 with a premium of Rp200 for 1 contract (matched with Mr Y) with the following provisions: Tuan X membayar Premium = Rp200 x 1 x 10.000 = Rp2.000.000 Mr X shall pay a Premium = Rp200 x 1 x 10.000 = Rp2,000,000 Jaminan Tuan Y wajib diblok sebesar Margin awal yaitu: = 20% x 1 x 3.000 x 10.000 = Rp6.000.0000 dan Tuan Y menerima Premium sebesar Rp2.000.000 The collateral of Mr Y will be blocked in the amount of the initial margin, as follows: = 20% x 1 x 3,000 x 10,000 = Rp6,000.0000 and Mr Y will receive a Premium of Rp2,000,000 Tuan X memprediksikan harga TLKM akan turun, dan sore hari ternyata harga menjadi Rp2.700 Mr X predicted that TLKM prices will go down, and by the afternoon TLKM price has declined to Rp2,700 Tuan Y menerima Premium di waktu penyelesaian T+1 sebesar Rp2.000.000 Mr Y will receive a Premium at the T+1 settlement date in the amount of Rp2,000,000 Harga saham TLKM di pasar adalah Rp2.800/ lembar saham dan Tuan X melakukan exercise saham TLKM dan pihak yang melakukan assignment adalah Tuan Z The market price of TLKM is 2,800/share, and Mt X conducts a share exercise for TLKM with Mr Z conducting the assignment Akibat Tuan X melakukan exercise, maka Tuan X serah 10.000 lembar saham TLKM pada harga Rp3.000/lembar saham kepada Tuan Z dan Tuan Z wajib serah dana sebesar Rp3.000 x 10.000 = Rp30.000.000.00 kepada Tuan X As a result of the share exercise, Mr X shall deliver 10,000 TLKM shares at a price of Rp3,000/share to Mr Z, and Mr Z shall deliver funds amounting to Rp3,000 x 10,000 = Rp30,000,000.00 to Mr X 9 Jasa Penjaminan dan Pengelolaan Risiko Guarantee and Risk Management Services 10 Sebagai LKP dan sebagaimana terlampir pada UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Penjelasan Pasal 1 angka 9, KPEI diamanatkan menjalankan fungsi penjaminan yaitu memberikan kepastian pemenuhan hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. Ketentuan tentang fungsi penjaminan juga tertuang dalam Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, KPEI menerapkan manajemen risiko dengan mengikuti prinsip-prinsip yang direkomendasikan dan dievaluasi oleh lembaga internasional. As Clearing and Guarantee Institution (LKP) and as attached to the Law No. 8 of 1995 concerning the Capital Market, Explanation of Article 1 point 9, KPEI is mandated to carry out the guarantee function of assurance of the fulfillment of CM’s rights and obligations arising from securities transactions. Provision concerning guarantee function is also contained in the IFSA Regulation No. 26/ POJK.04/2014 of the Securities Transaction Settlement Guarantee. In performing this function, KPEI implements risk management by following the recommended principles and evaluated by international institutions. Dalam menjalankan manajemen risiko, KPEI memiliki beberapa perangkat yang digunakan, yang terdiri dari: In risk management activities, KPEI uses several tools, which consists of: • Keanggotaan Yang berhak mendapat jasa kliring dan penjaminan dari KPEI adalah AB yang berdasarkan penilaian KPEI terutama dari risiko kredit laik dapat disetujui untuk menjadi AK. Persyaratan penting lainnya adalah AK tersebut setuju memberikan agunan yang jenis, jumlah dan tata caranya ditetapkan oleh KPEI. Untuk agunan berupa Dana Minimum Kas, KPEI menetapkan senilai 10% dari rata-rata nilai penyelesaian harian (kewajiban serah efek dan serah dana) setiap AK selama 6 bulan terakhir atau sekurang-kurangnya Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) •Membership Those who are entitled to KPEI’s clearing and guarantee services are EM, which is based mainly on KPEI’s risk credit-worthy assessment can be approved to be CM. Another important requirement is the CM agreed to provide collateral which type, number and procedures are determined by KPEI. For Minimum Cash Collateral, KPEI sets worth 10% of the average daily settlement value (obligation to deliver securities and transfer of funds) each CM for last 6 months or at least Rp1,000,000,000. (one billion rupiah) • Pengendalian Risiko Selain menjadi persyaratan, agunan juga digunakan sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa yang sudah dilakukan AK maupun nasabah AK. Dalam menilai agunan, KPEI menetapkan besaran haircut, persentase agunan (collateral eligibility) dan batasan nilai agunan efek (collateral dissaIowance) untuk menentukan nilai agunan yang diterima oleh KPEI (effective collateral). • Risk Management Besides as requirement, collateral is also used as guarantee for securities transaction settlement obligation that have been carried out by CM or CM’s client. In assessing collateral, KPEI determines the amount of haircut, the percentage of collateral (collateral eligibility) and limit of the securities collateral value (collateral disallowance) to determine the value of the collateral received by KPEI (effective collateral). Selanjutnya, KPEI melakukan perhitungan risiko atas posisi yang belum diselesaikan (outstanding position) milik AK atau nasabah AK. Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan agunan yang dimilikinya, selanjutnya akan diperoleh nilai trading limit AK. Trading limit adalah nilai maksimum transaksi bursa bagi setiap Anggota Bursa yang ditetapkan oleh KPEI. Furthermore, KPEI calculating risk on positions have not been settled (outstanding position) owned by CM or CM’s client. This calculation results will be compared with its collateral, then trading limit value will be obtained by CM. Trading limit is the maximum value of securities transaction for each EM determined by KPEI. • Penanganan Kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa Jika AK tidak dapat memenuhi kewajibannya atas penyelesaian transaksi bursa yang menyebabkan AK tersebut gagal bayar, KPEI secara seketika dan langsung akan mengambil alih tanggung jawabnya. KPEI akan menggunakan sumber keuangan dalam menanggulangi gagal bayar AK guna menjamin penyelesaian transaksi bursa tetap terlaksana. Sumber keuangan yang digunakan KPEI tertuang dalam Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 adalah sebagai berikut: 1.Cadangan Jaminan, yakni sejumlah dana yang disisihkan dari laba KPEI untuk proses penjaminan; 2. Fasilitas Kredit Bank, yakni penalangan segera atas kegagalan di tanggal penyelesaian, jika nilai Cadangan Jaminan tidak mencukupi; • Default Management If the CM is unable to fulfill its obligations upon the settlement of the securities transaction that caused the CM’s default, KPEI instantly and immediately will take over the responsibilities. KPEI will use the financial resources to cope with default’s CM in order to ensure the settlement of securities transaction run properly. KPEI uses financial resources as described in the IFSA Regulation No. 26/POJK.04/2014 as follows: 1.Guarantee Reserve, the amount of funds set aside from profits of KPEI for guarantee processes; 2.Bank Credit Facility, the bailout immediately upon failure in the settlement date, if the value of Guarantee Reserve is not sufficient; 3.Dana Jaminan, yakni kumpulan dana dan/atau efek yang digunakan sebagai last resort untuk menutupi kegagalan penyelesaian transaksi, jika Cadangan Jaminan dan Fasiitas Kredit Bank tidak cukup; 4.Jaringan kredit, yakni AK lain secara bersama-sama (mutual) menanggung kerugian yang timbul akibat kegagalan AK. 3.Guarantee Fund, a collection of funds and/or securities which is used as a last resort to cover up the failure of the settlement, if the Guarantee Reserve and Bank Credit Facility are not sufficient; 4.Credit Ring, another CM jointly (mutual) to bear the losses arising from the failure of CM. • Pengujian Perhitungan Risiko KPEI melakukan pengujian hasil perhitungan risiko untuk memastikan bahwa perhitungan tersebut valid dan layak untuk diterapkan. Pengujian ini dilakukan dalam dua cara, yaitu back testing dan stress testing. Back testing adalah kerangka pengujian statistis yang berisi pengecekan apakah risiko yang yang terjadi pada praktiknya sejalan dengan perkiraan peramalan. Untuk ekuiti dan pinjam meminjam efek, KPEI menggunakan metode pengukuran Value at Risk (VaR). Sementara itu, untuk produk surat utang KPEI menggunakan metode pengukuran factor model dan derivatif menggunakan metode standard portfolio analysis of risk (SPAN). • Risk Testing Calculation KPEI conducts testing of risk calculation results to ensure that the calculation is valid and feasible to be implemented. This testing is conducted in two ways, namely back testing and stress testing. Back testing is a statistical testing framework that contains checks whether the risks that occur in practice in line with estimated forecasting. For equities and securities borrowing and lending, KPEI uses the Value at Risk (VaR) measurement method. Meanwhile, for fixed income products, KPEI uses factor model measurement method and for derivatives, using standard method of portfolio analysis of risk (SPAN). Jika berdasarkan pengujian back testing ternyata hasil perhitungan di atas terlalu banyak penyimpangan, maka KPEI akan melakukan review parameter dalam perhitungan risiko tersebut. If back testing test result states that the calculation above is too many deviations, then KPEI will review the parameters in the risk calculation. Sementara itu, stress testing digunakan KPEI dalam mengukur tingkat risiko terburuk yang dapat dihadapai KPEI dalam waktu tertentu dalam kondisi pasar yang abnormal. Meanwhile, KPEI stress testing is used to measure the level of worst risk that may be faced by KPEI in a certain time in abnormal market conditions. Skema Perdagangan, Kliring & Penyelesaian Scheme of Trading, Clearing & Settlement Requirement Membership Administration Operational System Minimum Cash Collateral Offline Online Collateral Order Validation Order Start Trading Limit Margin Call Exposure Calculation Matched Clearing Margin Settlement Exposure Calculation Settlement DVP RVP Outstanding Position Financial Resources Default Guarantee Reserve Credit Facility Default Management Guarantee Fund Credit Ring 11 Jasa Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing and Lending Services Untuk menghindari potensi kegagalan AK dalam menyerahkan efek untuk penyelesaian transaksi bursa, KPEI menyediakan layanan jasa Pinjam Meminjam Efek (PME). Selain untuk tujuan tersebut, layanan ini bisa digunakan oleh nasabah AK atau AK sendiri untuk mendukung strategi transaksi short selling, margin trading, dan sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang bagi pihak yang meminjamkan. To avoid the potential failure of CM to deliver securities for the settlement of securities transactions, KPEI provides Securities Borrowing and Lending (SBL) services. In addition, SBL services can be used by CM’s client or CM itself in supporting the strategy of short selling and margin trading transactions, as well as an additional income for long-term investment for the lender. PME adalah peralihan (peminjaman) hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman (lender) ke peminjam (borrower) dalam periode tertentu. Dalam hal ini, lender dan borrower tidak saling mengenal, sehingga KPEI menjadi pihak yang dipinjamkan oleh lender sekaligus pihak yang meminjamkan bagi borrower. SBL is the temporary transition (lending) of securities from a lender to a borrower for a certain period of time. In this case, as the lender and the borrower do not know each other, KPEI serves as the borrower of securities from the lender and at the same time as the lender of securities to the borrower. Terdapat dua jenis PME di KPEI, yakni PME Reguler dengan mekanisme perhitungan imbalan jasa bersifat tetap (fixed fee rate) dan PME Front End dengan perhitungan imbalan jasa ditetapkan melalui proses tawar menawar (bid offer fee rate). Perhitungan imbalan jasa dilakukan secara harian pada akhir hari (End of DayEoD). KPEI memberikan pilihan waktu pengembalian pinjaman pada kedua jenis PME tersebut yakni Open Term dan Fixed Term. Pada jenis pinjaman open term, lender dan borrower dapat melakukan pengembalian sebelum jatuh tempo. Sebaliknya dengan pinjaman fixed term, lender dan borrower tidak dapat melakukan pengembalian sebelum jatuh tempo. There are two types of SBL at KPEI, namely the Regular SBL with a fixed fee rate, and the Front End SBL where the service fee calculation is determined through a bargaining process (bid offer fee rate mechanism). Fees are calculated daily at the end of the day (End of Day-EOD). For both types of SBL, KPEI provides options for return period of loan, namely the Open Term and Fixed Term. In Open Term loan, the lender and the borrower can make the return prior to maturity, whereas in Fixed Term loan, the lender and the borrower can not make the return prior to maturity. Untuk perpanjangan masa pinjaman (Automatic Roll Over/ARO), borrower dapat memperpanjang masa peminjaman dengan menginformasikan permintaan tambahan waktu perpanjangan kepada KPEI selaku fasilitator, untuk kemudian disampaikan kepada lender guna mendapat persetujuan. For an extension of the loan period (Automatic Roll Over/ARO), the borrower can extend the loan period by submitting a request for extension of time to KPEI as a facilitator, to be submitted to the lender for approval. Pada saat jatuh tempo, apabila borrower tidak dapat mengembalikan pinjaman atau tidak dapat menyerahkan manufactured dividen, maka borrower harus membayar Non-Reimbursement Compensation (NRC) sebesar 125% dari harga tertinggi saham yang dipinjam. Hal ini berlaku baik pinjaman open term maupun pinjaman fixed term. At maturity date, if the borrower cannot return the loan or cannot submit a manufactured dividend, then the borrower must pay NonReimbursement Compensation (NRC) of 125% of the highest price of the securities borrowed. This applies both for Open Term as well as Fixed-Term loans. Proses transaksi layanan PME dilakukan dengan menggunakan sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End. SBL transactions are processed using the e-CLEARS system and the Front End application. Simulasi Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing and Lending Simulation 1 2 12 Contoh kasus: Sample case: Pada tanggal 16 November 2015 (T+0), AK melakukan transaksi jual efek UNVR sebesar 10.000 lembar saham. Pada tanggal 19 November 2015 (T+3), AK wajib melakukan serah efek UNVR. Namun, pada tanggal tersebut nasabah belum dapat menyerahkan efek dimaksud. Nasabah baru dapat mengembalikan efek pada tanggal 24 November 2015. Maka, AK sebagai borrower meminjam efek dimaksud kepada KPEI sebagai principal dengan masa peminjaman 3 hari (19-23 November 2015)1. Lender, baik AK maupun Bank Kustodi, akan memberi pinjaman kepada KPEI untuk disampaikan kepada borrower. Perhitungan fee untuk masing-masing borrower dan lender adalah sebagai berikut: On 16 November 2015 (T+0), CM performed a Sell transaction for 10,000 shares of UNVR. On 19 November 2015 (T+3), CM is obligated to deliver the UNVR shares. However, on that date, the client is unable to deliver the respective securities, which will be delivered later on 24 November 2015. Thus, CM as Borrower borrows the respective securities from KPEI as Principal with a borrowing period of 3 days (19-23 November 2015)1. The Lender, in this case another CM or Custodian Bank, will lend the securities to KPEI to be forwarded to Borrower. The respective fees for borrower and lender are calculated as follow: Sebagai informasi, terlampir closing price efek UNVR. 19 November 2015 : Rp36.700,00 20-22 November 20152 : Rp37.250,00 23 November 2015 : Rp37.550,00 For information these are the closing price for UNVR shares. 19 November 2015 : Rp36,700.00 20-22 November 20152 : Rp37,250.00 23 November 2015 : Rp37,550.00 Perhitungan masa pinjaman memperhitungan hari kerja Perhitungan fee memperhitungkan hari kalender sehingga closing price untuk hari Sabtu/Minggu disamakan dengan hari Jumat 1 2 The borrowing period is calculated in working days Fees are calculated for each calendar day, and thus the closing price for Saturday/Sunday is the same for Friday Tanggal Borrower Date Lender Formula perhitungan pembayaran fee borrower: Formula to calculate Borrower fee: Formula perhitungan pendapatan fee lender: Formula to calculate Lender fee: = (15% x Closing Price x Vol(lbr) ) / 360 = (12% x Closing Price x Vol(lbr)) / 360 20-22 November 2015 = (15% x 37,600 x 10,000) / 360 = (12% x 37,600 x 10,000) / 360 23 November 2015 = (15% x 37,250 x 10,000) / 360 x 3 = 465,624 = (12% x 37,250 x 10,000) / 360 x 3 = 372,498 = (15% x 37,550 x 10,000) / 360 = 156,458 = (12% x 37,550 x 10,000) / 360 = 125,166 = 778,748 = 622,997 19 November 2015 TOTAL = 156,666 TOTAL = 125,333 Skema Peminjaman Efek Scheme of Securities Borrowing Borrowing Order phone, email (Reguler SBL) Borrower inputs order in e-CLEARS (Reguler SBL) Settlement System Validation: • Collateral • Lendable • Balance • Borrowing Limit Borrower & Lender input order in front end SBL (Front End SBL) e-CLEARS: Account 005 Lender Account 005 KPEI Account 002 Borrower Lender deposit securities in C-BEST Account 001 Account 005 (Reguler & Front End SBL) SBL Risk Exposure (Blocking Value) SBL Free Collateral (Borrower inquiry di sistem Member Inferface) Skema Pengembalian Efek Scheme of Securities Replenishment Borrower Inputs Securities in C-BEST Account 001 Account 003 Replenishment e-CLEARS: Account 003 Borrower Account 005 KPEI Account 005 Lender Lendable withdrawal C-BEST Account 005 Account 001 SBL Risk Exposure (Blocking Value) SBL Free Collateral 13 Jasa Pengelolaan Agunan Collateral Management Services KPEI mewajibkan AK dan nasabah AK untuk menyetorkan agunan kepada KPEI dalam bentuk dana, efek, dan/atau instrumen keuangan lainnya sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa yang sudah dilakukan. KPEI requires CM and clients of CM to place collaterals to KPEI in the form of cash, securities, and/or other financial instruments as the guarantee for the liability of securities transaction settlement. Agunan yang ditempatkan oleh AK dapat digunakan oleh KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa baik untuk kepentingan AK maupun nasabah AK. Sedangkan agunan yang ditempatkan oleh nasabah AK merupakan jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa bagi nasabah AK yang bersangkutan. The collateral placed by CM could be used by KPEI for the settlement of securities transactions either for CM or CM’s client. While collateral placed by CM’s client is a guarantee for the liability of securities transaction settlement for the client of the respective CM. Agunan milik AK dan nasabah AK yang disetorkan ke KPEI, dikelola secara online dan offline. Agunan online disimpan dalam rekening agunan AK dan nasabah AK secara elektronik. Agunan ini berupa uang dan efek, seperti saham, warrant, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Surat Berharga Negara. Agunan offline berbentuk bank garansi, deposito, dana minimum kas, Sertifikat Bank Indonesia, dan saham bursa. Collateral owned by CM and CM’s client placed to KPEI are managed online and offline. Online collateral is electronically recorded in the CM and CM’s client collateral account. This collateral is in the form of cash and securities, such as stocks, warrants, rights issue, Government Securities. Offline collateral is in the form of bank guarantee, time deposits, the minimum cash collateral, Certificates of Bank Indonesia, and shares of stock exchanges. Layanan Informasi Information Services 14 MEMBER INTERFACE (MI) Member Interface (MI) adalah portal yang dapat diakses oleh AK yang menginformasikan keseluruhan kegiatan pesanan transaksi di Bursa Efek Indonesia hingga penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh AK maupun nasabah AK. MEMBER INTERFACE (MI) Member Interface (MI) is a portal that can be accessed by CM for information on all activities of transaction order in Indonesia Stock Exchange to the settlement of the transaction conducted by the CM or CM’s client. Melalui MI, AK dapat mengetahui hasil proses kliring, pengelolaan agunan dan penjaminan risiko, serta penyelesaian atas transaksi bursa yang sudah dilakukan. Through MI services, a CM can find out the results of the clearing process, collateral management and risk guarantee, and settlement of transaction that have been carried out. Beberapa modul yang dapat dimanfaatkan oleh AK pada layanan MI antara lain Risk Management Report, Static Data dan Risk General Information, Trading Allocation Limit dan Obligation and Right Report. Several modules can be utilized by CM on MI services are Risk Management Report, Static Data, Risk General Information, Trading Limit Allocation, and Obligation and Right Report. Selain menampilkan modul operasional di atas, beberapa modul tambahan lainnya yang juga disediakan di antaranya simulasi perhitungan dan pesan. Dalam simulasi tersebut, menu yang tersedia antara lain untuk pesanan, agunan, dan transaksi. Sedangkan modul pesan, digunakan oleh AK untuk berkomunikasi ke KPEI jika ada yang ingin ditanyakan. In addition to those operational modules, additional modules are also available, including simulation calculation and message modules. In the simulation module, the menus include calculation for orders, collateral, and transaction. Meanwhile, the message module is used by the CM to communicate to KPEI if there are any questions to ask. MOBILE CLEARING AND GUARANTEE SYSTEM (m-CLEARS) KPEI menyediakan sarana penyampaian informasi mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa kepada AK melalui layanan m-CLEARS. Layanan m-CLEARS merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam memperoleh informasi, tanpa harus mengakses langsung masing-masing sistem yang sudah disediakan KPEI. m-CLEARS memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dari telepon selular dan pengunduhan aplikasi mobile versi Android, iOS, dan BlackBerry sebagai media penyampaian informasi. MOBILE CLEARING AND GUARANTEE SYSTEM (m-CLEARS) KPEI provides a facility to deliver information on the clearing and settlement activities of securities transactions to CM through m-CLEARS. The m-CLEARS is an additional service to facilitate CM in obtaining information, without having direct access to each system provided by KPEI. m-CLEARS utilizes short message service (SMS) on mobile phones and download method on mobile application in Android, iOS, and BlackBerry platforms as a medium to deliver information. Layanan m-CLEARS berupa pengiriman SMS terdiri atas 2 (dua) metode penyampaian, yaitu Alert, untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih lengkap dan waktu pengiriman yang ditetapkan oleh KPEI. Sedangkan untuk metode On Request, untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih sedikit dengan waktu pengiriman sesuai permintaan AK. The m-CLEARS service by text messages (SMS) consists of 2 (two) delivery methods, namely the Alert method for information with a more complete menu and delivery time as determined by KPEI, and the On Request method for information delivery with fewer menu and delivery time as requested by CM. Layanan m-CLEARS melalui aplikasi mobile merupakan pembaharuan dari layanan m-CLEARS versi SMS. Informasi yang tersedia dalam aplikasi ini dapat diakses dengan praktis dan bersifat real time. The m-CLEARS service on mobile application is a renewal of the SMS version of m-CLEARS service. Information available through this application can be accessed conveniently and in real time mode. Beberapa keuntungan layanan m-CLEARS adalah: • Praktis, artinya informasi disampaikan langsung ke pengguna jasa yang berkepentingan dan telah terdaftar sesuai dengan tingkat kebutuhan pelanggan; • Cepat, artinya informasi terjadwal sesuai dengan kegiatan kliring dan penjaminan; • Aktual, artinya informasi terkini mengenai kegiatan kliring dan penjaminan; • Akurat, artinya informasi yang disampaikan didukung oleh data akurat. Some of the advantages of m-CLEARS are: • Practical, the information is delivered directly to the respective service user as has been registered in accordance with the requirements of customers; • Fast, the information is delivered in accordance with the scheduled clearing and guarantee activities; • Actual, the current information is about clearing and guarantee activities; • Accurate, the information presented is supported by accurate data. Beberapa modul yang dapat dimanfaatkan oleh AK pada layanan m-CLEARS antara lain Equity Transaction, Trading Limit, MKBD dan Collateral Several modules can be utilized by CM on m-CLEARS are Equity Transaction, Trading Limit, NAWC, and Collateral. CUSTOMER CARE KPEI KPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan pemangku kepentingan lainnya. Layanan Customer Care KPEI menyediakan informasi mengenai produk dan layanan KPEI, juga untuk menjawab pertanyaan, masukan, maupun keluhan yang disampaikan. CUSTOMER CARE KPEI KPEI provides one-stop services to meet the needs of service users and other stakeholders. KPEI Customer Care service provides information about products and services by KPEI, also to answer questions, feedback, and complaints presented. 15 Hubungan Internasional International Relations 16 Dalam upaya menjadi world class organization, KPEI berkomitmen untuk membangun dan meningkatkan keterlibatan KPEI di dunia internasional, terutama di industri pasar modal dunia. Bentuk komitmen ini diwujudkan KPEI dengan menjalin kerja sama internasional dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa lembaga pasar modal di negara lain, yakni Korea Securities Depository (KSD), Central Depository Company (CDC) of Pakistan, Central Securities Depository of Iran (CSDI), Japan Securities Depository Center, Inc (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), dan China Central Depository and Clearing (CCDC). In its efforts to become a world-class organization, KPEI is committed to build and develop its international involvement, particularly in the global capital markets industry. In line with this commitment, KPEI has pursued international cooperation by signing a number of memorandum of understanding (MoU) with capital market institutions in other countries, namely Korea Securities Depository (KSD), Central Depository Company (CDC) of Pakistan, Central Securities Depository of Iran (CSDI), Japan Securities Depository Center, Inc. (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), and China Central Depository and Clearing (CCDC). Tujuan dilakukannya nota kesepahaman tersebut adalah untuk membuka peluang kerja sama melalui pertukaran informasi mengenai pasar modal di masing-masing negara. The purpose of these MoUs is to open up opportunities for cooperation through the exchange of information on the capital markets in respective country. Selain melakukan kerja sama dengan industri pasar modal dunia, KPEI juga secara aktif meningkatkan perannya di dunia internasional dengan bergabung dalam organisasi pasar modal seperti The Global Association of Central Counterparties (CCP12), Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), dan Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG). Di samping itu, KPEI terlibat aktif dalam kegiatan Asia Oceania Central Counterparties (AO-CCP) dan Asean Bond Market Forum (ABMF). In addition to cooperation with the global capital markets industry, KPEI also seeks to enhance its role in the international community by joining capital markets organizations, such as The Global Association of Central Counterparties (CCP12), Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), and Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG). KPEI is also actively involved in the activities of the Asia Oceania Central Counterparties (AO-CCP) and the Asean Bond Market Forum (ABMF). Untuk meningkatkan kapabilitas KPEI sebagai CCP berstandar internasional, KPEI melakukan penilaian mandiri atas pemenuhan prinsip-prinsip CCP internasional berdasarkan rekomendasi Principle for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commissons (IOSCO). To enhance its capabilities as a world-class CCP, KPEI conducted a self-assessment of the fulfillment of the international principles of CCP based on Principle for Financial Market Infrastructures (PFMI) recommendation issued by International Organization of Securities Commissions (IOSCO).