providing the best services in Indonesia capital market

advertisement
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(Indonesia Clearing and Guarantee Corporation)
Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Phone : (62-21) 515 5115 (hunting)
Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)
Fax
: (62-21) 515 5120
Email :[email protected]
Website:www.kpei.co.id
providing the best services
in Indonesia capital market
visi
nilai
inti
core values
vision
Menjadi Lembaga Kliring
dan Penjaminan yang
handal untuk menyediakan
layanan terbaik di pasar
modal Indonesia
To become the Clearing and
Guarantee Institution reliable
of providing the best services
in Indonesia capital market
misi
mission
Dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, KPEI menetapkan
nilai inti perusahaan yang terdiri dari inTegrity, pRudence, cUstomer
focus, fellowShip, dan achievemenT of excellence [TRUST]. Nilai inti
perusahaan ini membentuk budaya kerja dan menentukan karakter
dari perusahaan, serta memberi arah dalam berperilaku dan dalam
pengambilan keputusan bagi manajemen dan seluruh karyawan
KPEI.
The company formulated core values consisting of inTegrity,
pRudence, cUstomer focus, fellowShip and achievemenT of
excellence [TRUST] in order to achieve its vision and mission. The
core values shape the culture, define the character of the company
and guide how the company behave and make decisions.
We
Value
TRUST
INTEGRITY
PRUDENCE
CUSTOMER
FOCUS
FELLOWSHIP
ACHIEVEMENT
OF EXCELLENCE
Integritas
Kehati-hatian
Mewujudkan pasar
modal Indonesia
yang aman dan menarik
To actualize a safe and attractive
Indonesia capital market
Fokus pada Pengguna Jasa
Kebersamaan
Pencapaian Terbaik
Sekilas KPEI
KPEI at a Glance
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan
perusahaan nirlaba yang didirikan pada tanggal 5 Agustus
1996 oleh PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa
Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 1 Juni 1998, Badan
Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) secara resmi
menerbitkan Izin Operasional kepada KPEI sebagai Lembaga
Kliring dan Penjaminan (LKP) berdasarkan Surat Keputusan
No. Kep-26/PM/1998. Pada tahun 2007, 100% saham KPEI
menjadi milik PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan
hasil bergabungnya BEJ dan BES.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)is a non-profit
company established on August 5th, 1996 by Jakarta Stock
Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). On June
1st 1998, the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam)
officially published the Operational License for KPEI as
Clearing and Guarantee Institution (LKP), based on Decree
No: Kep 26/PM/1998. In 2007, KPEI was 100% owned by
Indonesia Stock Exchange (IDX), as the result of the merger
of the JSX and SSX.
Peran KPEI dalam industri pasar modal adalah
menyelenggarakan kegiatan kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa. Kegiatan kliring bertujuan
untuk memastikan setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui
hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada tanggal
penyelesaian. Sementara itu, fungsi penjaminan dalam
penyelesaian transaksi bursa adalah memberikan kepastian
dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul dari
transaksi bursa.
KPEI’s role in the capital market industry is to conduct
clearing and guarantee function of the securities transaction
settlement. This clearing process is aimed to ensure that
every Clearing Member (CM) understands their rights and
obligations to be fulfilled on the settlement date. Meanwhile,
the guarantee function in the securities transaction
settlement is to ensure the fulfillment of CM’s rights and
obligations arising from the transactions.
Dalam menjalankan perannya sebagai LKP, KPEI mengambil
peran sebagai mitra pengimbang atau Central Counterparty
(CCP). Sebagai mitra pengimbang, KPEI melakukan novasi
dalam melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Novasi artinya pengalihan hubungan hukum antara Anggota
Bursa (AB) Jual dengan AB Beli menjadi hubungan hukum
antara AB Jual dengan KPEI sebagai pembeli, dan AB Beli
dengan KPEI sebagai penjual.
In carrying out its role as LKP, KPEI takes on the role
as a Central Counterparty (CCP). As a CCP, KPEI carries
out novation in conducting the guarantee of securities
transactions settlement. Novation means the transfer of the
legal relationship between Selling Exchange Members (EM)
with Buying EM to the legal relationship between Selling EM
with KPEI as the Buyer, and Buying EM with KPEI as a seller.
Dalam menyediakan layanan jasanya, KPEI terus berupaya
untuk menjaga dan meningkatkan mutu layanan secara
berkesinambungan demi pencapaian kepuasan pemakai
jasa. Peningkatan layanan ini tertera dalam kebijakan mutu
perusahaan. KPEI telah memperoleh sertifikasi manajemen
mutu ISO 9002:1994 di tahun 2001 dan diperbaharui di tahun
2003 menjadi ISO 9001:2000 dan tahun 2011 menjadi ISO
9001:2008.
In providing its services, KPEI continues to strive to maintain
and improve the quality of services on an ongoing basis for
the achievement of customer satisfaction. The improvement
of services is stipulated in the company’s quality policy. KPEI
has obtained the quality management certification for ISO
9002:1994 in 2001, updated in 2003 to ISO 9001:2000, and
then to ISO 9001:2008 in 2011.
1
Tonggak
Sejarah
Milestones
2000-2003
• Perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat
(Scripless Trading) dimulai pada Juli 2000
• Peluncuran sistem kliring dan penjaminan, Electronic
Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) dan sistem
pelaporan Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD)
bagi perusahaan efek pada tahun 2000
• Peluncuran sistem pemantauan risiko, Risk Monitoring
Online (RMOL) dan sistem manajemen keuangan
penyelesaian transaksi, Cash Management, untuk
mendukung transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek dan
sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) pada tahun 2001
• Perubahan waktu penyelesaian transaksi bursa dari T+4
menjadi T+3 pada tahun 2002
• Peluncuran layanan dan sistem informasi kliring dan
penjaminan secara mobile, Mobile Clearing and Guarantee
System (m-CLEARS) pada tahun 2003
• The implementation of scripless trading and securities
settlement on July 2000
1996-1999
• KPEI didirikan pada tanggal 5 Agustus
1996
• KPEI memperoleh izin pendahuluan
sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) pada tanggal 26 Juni 1997
• KPEI memperoleh izin usaha sebagai LKP
pada tanggal 1 Juni 1998
• KPEI was established on August 5th, 1996
• KPEI obtained a preliminary license as
Clearing and Guarantee Institution on
June 26th, 1997
• KPEI obtained its full license to act as
Clearing and Guarantee Institution on
June 1st, 1998
2
• The launching of clearing and guarantee system, the
Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS), and
the launching of Net Adjusted Working Capital (NAWC)
reporting system for securities companies in 2000
• The launching of risk monitoring system, the Risk
Monitoring Online (RMOL) and settlement system (Cash
Management), to support transactions for Index Futures
and the launching of Securities Borrowing & Lending (SBL)
system in 2001
• Changes in securities transaction settlement time frame,
from T+4 to become T+3 in 2002
• The launching of mobile clearing and guarantee
information system and services, Mobile Clearing and
Guarantee System (m-CLEARS) in 2003
2004-2007
2008-2011
2012-2015
• Dimulainya transaksi, kliring, dan
penjaminan penyelesaian transaksi
Kontrak Opsi Saham pada tahun 2004
•
Peluncuran Sistem Continuous
Net Settlement pada tahun 2010
•Peluncuran Sistem Straight Through
Processing (STP) pada tahun 2012
•
The launching of Continuous Net
Settlement system in 2010
•
Peluncuran hasil Pengembangan Infrastruktur
Pasar Modal Indonesia pada tahun 2012
•
Peluncuran aplikasi m-CLEARS versi baru
untuk platform aplikasi mobile pada tahun
2013
•
KPEI menjadi koordinator Program
Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal:
Enhancement e-CLEARS, Implementasi
General Clearing Member (GCM), Mekanisme
Institutional Delivery, Mekanisme Penjaminan
dengan skema baru dan kebijakan Preemptive
Action pada tahun 2014
•
Peluncuran Fasilitas Front End Pinjam
Meminjam Efek pada tahun 2014
•
• The implementation of transaction,
clearing and settlement guarantee for
stock option transactions in 2004
Penerbitan POJK No. 26/POJK.04/2014 tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
pada tahun 2014
•
• The launching of clearing and
settlement guarantee system for bonds
transactions, the Electronic Bond
Clearing & Settlement System (e-BOCS)
in 2005
Penerbitan KPEI No. III-1 tentang Anggota
Kliring yang Mendapatkan Jasa Layanan
Kliring dan Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Kontrak Berjangka dan Opsi pada
tahun 2015
•
The launching of Straight Through Processing
(STP) system in 2012
•
The launching of Indonesia Capital Market
Infrastructure Development Program in 2012
•
The launching of the new version of m-CLEARS
for mobile application platform in 2013
•
KPEI became the coordinator of capital
market Infrastructure Development Program:
e-CLEARS Enhancement, Implementation of
General Clearing Member (GCM), Institutional
Delivery Mechanism, the New Guarantee
Participation Scheme and Policies of
Preemptive Action in 2004
•
The launching of SBL Front End Facilities in
2014
•
Issuance of IFSA Regulation (POJK) No.26/
POJK.04/2014 regarding Securities Transaction
Settlement Guarantee in 2014
•
Issuance of KPEI No.III-1 regarding the
Clearing Member Received the Clearing and
Settlement Guarantee Services in Futures and
Options Transaction in 2015
• Peluncuran sistem kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi
obligasi, Electronic Bond Clearing
& Settlement System (e-BOCS) pada
tahun 2005
• Penandatanganan Nota
Kesepahaman dengan Bank Mandiri
sebagai Bank Kustodian pertama
yang menjadi lender PME pada tahun
2006
• Merger Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga
BEI menjadi pemegang saham
tunggal KPEI pada tahun 2007
• Memorandum of Understanding
Signing with Bank Mandiri as the first
custodian bank to act as the lender in
SBL activities in 2006
• The merger of Jakarta Stock Exchange
(JSX) and Surabaya Stock Exchange
(SSX) into the Indonesia Stock
Exchange (IDX) as the sole shareholder
of KPEI in 2007
3
Struktur Pasar Modal Indonesia
Indonesia Capital Market Structure
Otoritas Jasa Keuangan
Indonesia Financial Services
Authority
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Kustodian Sentral Efek Indonesia
Indonesian Central Securities
Depository
Profesi Penunjang Pasar
Professionals
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Financial Institutions
Perusahaan & Investor
Companies & Investors
Perusahaan Efek
Securities Firms
Akuntan Publik
Public Accountant
Bank Kustodian
Custodian Banks
Perusahaan Tercatat
Listed Companies
Perantara Pedagang
Efek
Broker Dealer
Notaris
Notary
Badan Administrasi Efek
Securities
Administration Agency
Perusahaan Publik
Public Companies
Penjamin Emisi
Underwriter
Konsultan Hukum
Legal Consultant
Wali Amanat
Trustee
Investor Institusi
Institutional Investor
Manajer Investasi
Investment Manager
Penilai
Appraiser
Pemeringkat Efek
Rating Agency
Investor Perorangan
Individual Investor
Penilai Harga Efek
Pricing Agency
Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal
Securities Investor
Protection Fund
Penasihat Investasi
Investment Advisor
4
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Indonesia Clearing and Guarantee
Corporation
Layanan Jasa dan Produk
Services and Products
KPEI bersama BEI dan KSEI mulai mengimplementasikan STP pada
tahun 2012. STP adalah suatu mekanisme untuk mengotomasi
keseluruhan proses transaksi bursa dari mulai order transaksi,
eksekusi transaksi, kliring, konfirmasi/afirmasi, dan penyelesaian
tanpa adanya intervensi manual dan atau input ulang data. Untuk
dapat melakukan proses order di BEI, setiap investor diwajibkan
untuk membuka rekening Efek di KSEI dan rekening dana
(RDN) di bank melalui perantara AK, yaitu perusahaan sekuritas
yang terdaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia. Setelah
membuka rekening, setiap investor akan mendapatkan identitas
yang disebut Single Investor ID (SID). SID ini yang digunakan AK
maupun nasabah AK dalam bertransaksi.
KPEI together with IDX and KSEI, started to implement STP
mechanism in 2012. STP is a mechanism to automate the entire
processes of the securities transaction, starting from transaction
order, transaction execution, clearing, confirmation/affirmation
and settlement of transaction without manual intervention and
or repeated data input. To be able to process transaction orders
at IDX, investors are required to open a securities account at KSEI
and a fund account (RDN) in a bank through an intermediary of
CM, the securities companies registered as a Member of Indonesia
Stock Exchange. After opening an account, each investor will get
the identity known as Single Investor ID (SID). SID is used by CM or
CM’s client in each transaction.
Setelah nasabah AK atau AK melakukan transaksi di BEI, data
transaksi tersebut akan diproses di KPEI untuk ditentukan hak
dan kewajiban yang timbul dari transaksi tersebut. Kegiatan
ini disebut kegiatan kliring. Terdapat dua metode kliring
yang digunakan KPEI untuk keseluruhan transaksi bursa yaitu
netting dan Trade for Trade (TFT). Metode netting adalah
pemenuhan hak dan kewajiban AK dengan menyerahkan atau
menerima sejumlah Efek tertentu yang ditransaksikan dan untuk
menerima atau membayar sejumlah uang untuk seluruh Efek
yang ditransaksikan. Metode TFT adalah pemenuhan hak dan
kewajiban untuk setiap transaksi oleh AK jual dan AK beli yang
dilakukan secara langsung atas Efek yang ditransaksikan.
After the CM’s client or CM make a transaction at IDX, the
transaction data will be processed at KPEI to determine the
rights and obligations arising from the transaction. This activity is
called clearing. There are two methods of clearing used by KPEI
for the entire securities transactions, namely Netting and Trade
for Trade (TFT). The Netting method is the fulfillment of the rights
and obligations of CM to deliver or receive a certain amount of
transacted securities and to receive or pay a sum of money for
all securities traded. TFT method is the fulfillment of rights and
obligations for each transaction by a selling CM and a buying CM
conducted directly on the securities traded.
Kegiatan kliring akan menghasilkan Daftar Hasil Kliring (DHK).
DHK ini akan dikirimkan ke AK sebagai tagihan atas transaksi
yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan sesuai jangka
waktu penyelesaian. Masing-masing produk, seperti ekuiti, surat
utang, dan derivatif memiliki metode kliring dan jangka waktu
penyelesaian yang berbeda.
Clearing activities will generate Clearing Result List (CRL). The
CRL will be sent to CM as an obligation on transactions that
have been carried out and must be settled within the settlement
period. Each of these products, such as equities, fixed income,
and derivatives securities has different methods of clearing and
settlement period.
Selain jasa kliring, KPEI juga menyediakan jasa lainnya untuk
mendukung kelancaran transaksi bursa dan guna menghindari
potensi terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa, seperti
penyediaan layanan Jasa Penjaminan Risiko, Jasa Pinjam
Meminjam Efek (PME) dan Jasa Pengelolaan Agunan.
In addition to clearing services, KPEI also provide other services
to support the continuity of securities transactions and to avoid
potential failures of securities transaction settlement, such as the
provision of services such as Guarantee and Risk Management
Services, Securities Borrowing and Lending Services and
Collateral Management Services.
5
Jasa Kliring Transaksi Bursa
Securities Transaction Clearing Services
Kliring Transaksi Ekuiti
Clearing of Equity Transactions
KPEI melakukan proses kliring transaksi ekuiti, menggunakan
dua metode, yakni netting dan TFT. Pemilihan kedua metode ini
berdasarkan jenis pasar yang dipilih AK ketika bertransaksi di
BEI. Metode netting digunakan untuk seluruh transaksi ekuiti yang
terjadi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Sebagai informasi, Pasar
Reguler memiliki jangka waktu penyelesaian sampai dengan 3 hari
bursa sejak transaksi dilakukan (T+3). Sedangkan Pasar Tunai
memiliki jangka waktu penyelesaian pada hari yang sama dengan
waktu transaksi (T+0). Sementara itu, metode kliring secara TFT
digunakan untuk transaksi ekuiti yang terjadi di Pasar Negosiasi.
The equity transaction clearing process by KPEI are conducted
using two methods, netting and TFT. The selection of these two
methods is based on the type of markets chosen by CM during the
trading at IDX. Netting method is used for all equity transactions in
the Regular Market and Cash Market. As information, the Regular
Market has a settlement period of up to 3 trading days since the
transaction day (T+3). While the Cash Market has a term of the
settlement on the same day as the transaction (T+0). Meanwhile,
clearing by the TFT method is used for equity transactions in the
Negotiation Market.
Dalam melakukan kliring transaksi ekuiti, KPEI menggunakan
aplikasi web e-CLEARS. Instrumen ekuiti yang dikliringkan oleh
e-CLEARS meliputi saham, waran, hak memesan efek terlebih
dahulu (HMETD), reksadana exchange traded fund (ETF), dan uang.
Sistem ini mempunyai kemampuan menyediakan informasi hasil
kliring tidak hanya di level AK, namun lebih jauh sampai dengan
level nasabah.
In equity transaction clearing, KPEI utilizes a web-based system,
e-CLEARS. Equity instruments cleared by e-CLEARS include stocks,
warrants, rights issue, exchange traded fund (ETF), and cash. This
system has the ability to provide information of clearing results not
only in CM, but further up to the client level.
DHK juga memuat informasi, bagi AK yang tidak dapat memenuhi
sebagian atau seluruh kewajiban serah efek, maka AK tersebut
wajib mengganti kewajibannya menjadi serah uang pengganti
(Alternate Cash Settlement – ACS) sebesar 125% dari harga tertinggi
efek yang tidak dapat diserahkan.
The CRL also contains information, for those CM who could not
meet some or all obligations to deliver the securities, the CM
shall instead substitute cash for the securities (Alternate Cash
Settlement – ACS) in the amount of 125% of the highest price of the
undelivered securities.
Simulasi Ekuiti
Equity Simulation
Tanggal
Date
Beli
Jual
Buy
Kliring
Sell
Clearing
AK X Beli ASII 4.000
lembar pada harga
Rp8,000 dengan nilai
sebesar Rp32.000.000
dari AK Y
CM X performs a Buy
transaction for 4,000
ASII shares at a price of
Rp8,000/share with total
value of Rp32,000,000,
from CM Y
AK X Jual ASII 5.000
lembar pada harga
Rp8.000 dengan nilai
sebesar Rp40.000.000
kepada AK Z
CM X performs a Sell
transaction of 5,000
ASII shares at a price of
Rp8,000/share with total
value of Rp40,000,000
to CM Z
AK X Beli TLKM 3.000
lembar pada harga
Rp5.000 dengan nilai
sebesar Rp15.000.000
dari AK Y
CM X performs a Buy
transaction of 3,000
TLKM shares at a price of
Rp5,000/share with total
value of Rp15,000,000
from CM Y
AK X Jual TLKM 1.000
lembar pada harga
Rp5.000 dengan nilai
sebesar Rp5.000.000
kepada AK Z
CM X performs a Sell
transaction for 1,000
TLKM shares at a price
of Rp5,000/share with
total value of Rp5,000,000
to CM Z
9 November 2015
Netting untuk ASII: AK
X melakukan serah efek
1.000 lembar ASII ke
KPEI dan menerima uang
sebesar Rp8.000.000
dari KPEI
Netting for ASII: CM X
delivers 1,000 ASII shares
to KPEI and receives
funds of Rp8,000,000
from KPEI
Netting untuk TLKM: AK
X menerima efek 2.000
lembar TLKM dari KPEI
dan melakukan serah uang
sebesar Rp10.000.000
ke KPEI
Netting for TLKM:
CM X receives 2.000
TLKM shares from KPEI
and delivers funds of
Rp10,000,000 to KPEI
12 November 2015
6
Kliring Transaksi Surat Utang
Clearing of Fixed Income Transactions
Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan
dua metode, yakni secara netting untuk dana dan TFT untuk dana
dan surat utang. Proses kliring transaksi surat utang dilakukan
dengan menggunakan aplikasi web e-BOCS. AK dapat memilih
kedua metode tersebut saat melakukan proses konfirmasi/afirmasi
di e-BOCS.
The clearing of fixed income transactions could be conducted
using two methods, namely the netting method for fund and TFT
method for fund and fixed income. The clearing of fixed incomes
transactions is performed in a web-based application, e-BOCS.
CM could choose between the two methods while carrying out the
confirmation/affirmation process on e-BOCS.
Instrumen surat utang yang dapat dikliringkan di KPEI adalah
seluruh jenis surat utang yang ditransaksikan di BEI yang terdiri
dari Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat
Berharga Syariah Negara, dan Efek Beragun Aset.
Fixed income instruments that can be cleared in KPEI are all types
of fixed incomes traded at IDX, consisting of Corporate Bonds,
Government Bonds, Corporate Sharia Bonds, State Sharia Securities
and Asset-Backed Securities.
Perhitungan hak dan kewajiban AK dari proses kliring yang
dilakukan KPEI berbeda untuk AK Jual dan AK Beli. Pada AK Jual,
perhitungannya menggunakan harga bersih perolehan dan bunga
berjalan serta tarif pajak sebagai pengurang sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku. Sementara itu, perhitungan untuk AK Beli
hanya berdasarkan harga bersih perolehan dan bunga berjalan.
The calculation of CM’s rights and obligations from the clearing
process carried out by KPEI differently for the selling CM and
buying CM. In selling CM, the calculation use the net acquisition
prices and the accrued interest as well as a reduction in tax rates in
accordance with applicable regulations. Meanwhile, the calculation
for buying CM is based only on net acquisition prices and accrued
interest.
Jenis pasar yang disediakan untuk transaksi surat utang ada 2
yakni, Pasar Reguler dengan jangka waktu penyelesaian sampai
dengan 2 hari bursa dari waktu transaksi (T+2) dan Pasar Negosiasi
dengan jangka waktu penyelesaian 1 hari bursa sampai dengan 7
hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+1 sampai dengan T+7).
There are two types of market for fixed income transactions, which
are the Regular Market with a settlement period of up to 2 trading
days from the transaction day (T+2), and the Negotiation Market
with a settlement period of 1 trading day and up to 7 trading days
from the transaction day (T+1 to T+7).
Simulasi Surat Utang
Fixed Income Simulation
Tanggal
Transaksi ORI 010
Date
ORI 010 Transaction
11 November 2015
13 November 2015
AK A melakukan transaksi jual obligasi ORI 010 sebesar
50.000.000 unit dengan AK B sebagai pembelinya pada harga
102,05% dan besar bunga (coupon) sebesar 8,50%
CM A performs a Sell transaction for 50,000,000 units of
ORI 010 bonds to CM B as Buyer at a price of 102.05% and
coupon of 8.50%
AK A wajib melakukan serah obligasi kepada AK B dan AK B wajib serah uang kepada AK A.
Holding period (HP) produk obligasi tersebut adalah 29 hari.
AK B memiliki kewajiban untuk membayar kepada AK A sebesar:
Total Value= Value + Accrued Interest
= {(Price * Vol (unit)) + (((HP / n * 12) * %coupon * 1.000.000) * Vol(unit))} /1.000.000
= {(102,05% * 50.000.000)) + (((29 / 31 * 12) * 8,5% * 1.000.000) * 50.000.000)} / 1.000.000
= Rp51.025.000 + Rp331.300
= Rp51.356.300
Sebagai pihak penjual, AK A memiliki kewajiban untuk membayar pajak sebesar Rp203.4451), sehingga total pendapatan
AK A sebesar:
Total Revenue = Total Value – Tax
= Rp51.356,300 – Rp203.445
= Rp51.152,855
CM A shall deliver the bonds to CM B, and CM B shall deliver the funds to CM A.
The holding period (HP) for the bond product is 29 days.
CM B has an obligation to deliver funds to CM A In the amount of:
Total Value = Value + Accrued Interest
= {(Price * Vol (unit)) + (((HP / n * 12) * %coupon * 1,000,000) * Vol(unit))} /1,000,000
= {(102.05% * 50,000,000)) + (((29 / 31 * 12) * 8.5% * 1,000,000) * 50,000,000)} / 1,000,000
= Rp51,025,000 + Rp331,300
= Rp51,356,300
1)
1)
Nilai pajak adalah 15% dari capital gain dan accrued interest
Tax value sets at 15% dfrom the capital gain and accrued interest
As the Seller, CM A has an obligation to pay taxes ofRp 203.4451), resulting in a total income for CM A of:
Total Revenue = Total Value – Tax
= Rp51,356,300 – Rp203,445
= Rp51,152,855
7
Kliring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif
Clearing and Settlement of Derivative Transactions
8
Proses kliring transaksi derivatif dilakukan dengan metode netting
dan hanya dilakukan untuk transaksi yang berasal dari Pasar
Reguler. Instrumen derivatif yang dapat dikliringkan di KPEI adalah
Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham
(KOS).
The clearing process of derivative transactions is conducted by
the netting method and is only conducted for transactions in the
Regular Market. Derivative instruments that can be cleared in KPEI
are Index Futures (KBIE) and Stock Option (KOS).
Jangka waktu penyelesaian untuk transaksi di Pasar Reguler KBIE
dan Pasar Reguler KOS (khusus premium) adalah 1 hari bursa
dari waktu transaksi (T+1) dan dilakukan secara tunai. Proses
penyelesaian untuk transaksi derivatif secara tunai dilakukan oleh
KPEI dengan melibatkan bank pembayaran.
The settlement period for Regular Market KBIE and Regular Market
KOS (premium) transactions are up to 1 trading day from the
transaction day (T+1) and made in cash. The settlement process
for derivative transactions in cash is conducted by KPEI by involving
a Payment Bank.
Sementara itu, penyelesaian transaksi exercise/assignment KOS
dilakukan 3 hari bursa dari waktu transaksi (T+3) dan dilakukan
secara fisik. Penyelesaian transaksi ini digabung dengan transaksi
ekuiti yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama
untuk dilakukan re-netting dengan menggunakan e-CLEARS.
Meanwhile, the settlement of KOS exercise/assignment transaction
is conducted in 3 trading days from the transaction day (T+3) and
is conducted physically. This transaction settlement is combined
with the equity transaction, which has same settlement date, then a
re-netting process will be conducted using e-CLEARS.
Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban secara tunai akan
diberlakukan mekanisme likuidasi paksa kontrak atas outstanding
position yang masih tercatat di KPEI. Sebaliknya, jika AK tidak dapat
memenuhi kewajiban secara fisik maka penanganannya akan
mengikuti mekanisme ACS pada transaksi ekuiti.
For the CM who could not meet the obligation in cash, a forced
liquidation mechanism will be applied on the outstanding position
as recorded at KPEI. Otherwise, if the CM could not fulfill the
physical obligation, the handling will follow ACS mechanism as in
equity transactions.
Secara keseluruhan (kecuali penyelesaian transaksi exercise/
assignment), proses kliring dan penyelesaian transaksi derivatif,
KPEI menggunakan aplikasi web Sistem Kliring Derivatif (SKD).
SKD juga menyediakan informasi hasil kliring derivatif tidak hanya
di level AK, namun sampai dengan level nasabah.
Overall (except for the exercise/assignment transaction settlement),
clearing and settlement of derivative transactions are performed by
KPEI using a web-based application, Derivatives Clearing System
(SKD). SKD provides the information of derivative clearing result not
only in the CM level, but also in the client level.
Simulasi Derivatif
Derivative Simulation
Tanggal
Date
Transaksi KBIE
Transaksi KOS
KBIE Transaction
KOS Transaction
Tuan A menganalisa bahwa
indeks LQ-45 akan turun. Tuan A
membuka kontrak Sell LQ45F5
pada indeks 750 sebanyak 3
kontrak (matched dengan Tuan B)
dengan ketentuan:
Mr. A analyses that the LQ-45 index
would decline. Mr. A opens Sell
contract for LQ45F5 at the index
750 for 3 contracts (matched with
Mr. B) with the following provisions:
Jaminan Tuan A dan B wajib
diblok sebesar Margin awal yaitu:
= (4% x 750 x 3 x Rp500.000)
= Rp45.000.000
The collaterals of Mr A and B will be
blocked in the amount of the initial
margin, as follows:
= (4% x 750 x 3 x Rp500,000)
= Rp45,000,000
Pada sore hari ternyata indeks
turun menjadi 712,50
By the afternoon, the index has
declined to 712.50
Perhitungan untung rugi sebagai
berikut:
Profit and loss calculation:
• Tuan A mendapat untung
= (750 – 712,50) x 3 x Rp500.000
= Rp56.250.000
• Mr A profit
= (750 – 712.50) x 3 x Rp500,000
= Rp56,250,000
• Tuan B mengalami rugi
= (712,50 – 750) x 3 x Rp500.000
= (Rp56.250.000)
• Mr B lost
= (712.50 – 750) x 3 x Rp500,000
= (Rp56,250,000)
Tuan A dan Tuan B akan menerima
untung-rugi di waktu penyelesaian
T+1 sebesar Rp56.250.000 dan
(Rp56.250.000)
Mr A and Mr B will receive the
calculated profit-loss above at
the settlement date T+1 in the
amount of Rp56,250,000 and
(Rp56,250,000)
2 November 2015
3 November 2015
6 November 2015
Tuan X membuka kontrak Buy Put TLKM 3.000
dengan premium Rp200 sebanyak 1 kontrak
(matched dengan Tuan Y) dengan ketentuan:
Mr X opens a Buy Put contract for TLKM at
3,000 with a premium of Rp200 for 1 contract
(matched with Mr Y) with the following
provisions:
Tuan X membayar Premium
= Rp200 x 1 x 10.000
= Rp2.000.000
Mr X shall pay a Premium
= Rp200 x 1 x 10.000
= Rp2,000,000
Jaminan Tuan Y wajib diblok sebesar Margin
awal yaitu:
= 20% x 1 x 3.000 x 10.000
= Rp6.000.0000
dan Tuan Y menerima Premium sebesar
Rp2.000.000
The collateral of Mr Y will be blocked in the
amount of the initial margin, as follows:
= 20% x 1 x 3,000 x 10,000
= Rp6,000.0000
and Mr Y will receive a Premium of
Rp2,000,000
Tuan X memprediksikan harga TLKM akan
turun, dan sore hari ternyata harga menjadi
Rp2.700
Mr X predicted that TLKM prices will go down,
and by the afternoon TLKM price has declined
to Rp2,700
Tuan Y menerima Premium di waktu
penyelesaian T+1 sebesar Rp2.000.000
Mr Y will receive a Premium at the T+1
settlement date in the amount of Rp2,000,000
Harga saham TLKM di pasar adalah Rp2.800/
lembar saham dan Tuan X melakukan exercise
saham TLKM dan pihak yang melakukan
assignment adalah Tuan Z
The market price of TLKM is 2,800/share, and
Mt X conducts a share exercise for TLKM with
Mr Z conducting the assignment
Akibat Tuan X melakukan exercise, maka Tuan
X serah 10.000 lembar saham TLKM pada
harga Rp3.000/lembar saham kepada Tuan Z
dan Tuan Z wajib serah dana sebesar Rp3.000
x 10.000 = Rp30.000.000.00 kepada Tuan X
As a result of the share exercise, Mr X shall
deliver 10,000 TLKM shares at a price of
Rp3,000/share to Mr Z, and Mr Z shall deliver
funds amounting to Rp3,000 x 10,000 =
Rp30,000,000.00 to Mr X
9
Jasa Penjaminan dan Pengelolaan Risiko
Guarantee and Risk Management Services
10
Sebagai LKP dan sebagaimana terlampir pada UU No 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, Penjelasan Pasal 1 angka 9, KPEI
diamanatkan menjalankan fungsi penjaminan yaitu memberikan
kepastian pemenuhan hak dan kewajiban AK yang timbul dari
transaksi bursa. Ketentuan tentang fungsi penjaminan juga
tertuang dalam Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Dalam melaksanakan
fungsi tersebut, KPEI menerapkan manajemen risiko dengan
mengikuti prinsip-prinsip yang direkomendasikan dan dievaluasi
oleh lembaga internasional.
As Clearing and Guarantee Institution (LKP) and as attached to
the Law No. 8 of 1995 concerning the Capital Market, Explanation
of Article 1 point 9, KPEI is mandated to carry out the guarantee
function of assurance of the fulfillment of CM’s rights and obligations
arising from securities transactions. Provision concerning
guarantee function is also contained in the IFSA Regulation No. 26/
POJK.04/2014 of the Securities Transaction Settlement Guarantee.
In performing this function, KPEI implements risk management
by following the recommended principles and evaluated by
international institutions.
Dalam menjalankan manajemen risiko, KPEI memiliki beberapa
perangkat yang digunakan, yang terdiri dari:
In risk management activities, KPEI uses several tools, which
consists of:
• Keanggotaan
Yang berhak mendapat jasa kliring dan penjaminan dari KPEI
adalah AB yang berdasarkan penilaian KPEI terutama dari
risiko kredit laik dapat disetujui untuk menjadi AK. Persyaratan
penting lainnya adalah AK tersebut setuju memberikan agunan
yang jenis, jumlah dan tata caranya ditetapkan oleh KPEI. Untuk
agunan berupa Dana Minimum Kas, KPEI menetapkan senilai
10% dari rata-rata nilai penyelesaian harian (kewajiban serah
efek dan serah dana) setiap AK selama 6 bulan terakhir atau
sekurang-kurangnya Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
•Membership
Those who are entitled to KPEI’s clearing and guarantee services
are EM, which is based mainly on KPEI’s risk credit-worthy
assessment can be approved to be CM. Another important
requirement is the CM agreed to provide collateral which type,
number and procedures are determined by KPEI. For Minimum
Cash Collateral, KPEI sets worth 10% of the average daily
settlement value (obligation to deliver securities and transfer of
funds) each CM for last 6 months or at least Rp1,000,000,000. (one billion rupiah)
• Pengendalian Risiko
Selain menjadi persyaratan, agunan juga digunakan sebagai
jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa yang
sudah dilakukan AK maupun nasabah AK. Dalam menilai agunan,
KPEI menetapkan besaran haircut, persentase agunan (collateral
eligibility) dan batasan nilai agunan efek (collateral dissaIowance)
untuk menentukan nilai agunan yang diterima oleh KPEI (effective
collateral).
• Risk Management
Besides as requirement, collateral is also used as guarantee
for securities transaction settlement obligation that have been
carried out by CM or CM’s client. In assessing collateral, KPEI
determines the amount of haircut, the percentage of collateral
(collateral eligibility) and limit of the securities collateral value
(collateral disallowance) to determine the value of the collateral
received by KPEI (effective collateral).
Selanjutnya, KPEI melakukan perhitungan risiko atas posisi yang
belum diselesaikan (outstanding position) milik AK atau nasabah
AK. Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan agunan yang
dimilikinya, selanjutnya akan diperoleh nilai trading limit AK. Trading
limit adalah nilai maksimum transaksi bursa bagi setiap Anggota
Bursa yang ditetapkan oleh KPEI.
Furthermore, KPEI calculating risk on positions have not been
settled (outstanding position) owned by CM or CM’s client. This
calculation results will be compared with its collateral, then trading
limit value will be obtained by CM. Trading limit is the maximum
value of securities transaction for each EM determined by KPEI.
• Penanganan Kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa
Jika AK tidak dapat memenuhi kewajibannya atas penyelesaian
transaksi bursa yang menyebabkan AK tersebut gagal
bayar, KPEI secara seketika dan langsung akan mengambil
alih tanggung jawabnya. KPEI akan menggunakan sumber
keuangan dalam menanggulangi gagal bayar AK guna menjamin
penyelesaian transaksi bursa tetap terlaksana. Sumber
keuangan yang digunakan KPEI tertuang dalam Peraturan OJK
No. 26/POJK.04/2014 adalah sebagai berikut:
1.Cadangan Jaminan, yakni sejumlah dana yang disisihkan dari
laba KPEI untuk proses penjaminan;
2. Fasilitas Kredit Bank, yakni penalangan segera atas kegagalan
di tanggal penyelesaian, jika nilai Cadangan Jaminan tidak
mencukupi;
• Default Management
If the CM is unable to fulfill its obligations upon the settlement
of the securities transaction that caused the CM’s default, KPEI
instantly and immediately will take over the responsibilities.
KPEI will use the financial resources to cope with default’s CM
in order to ensure the settlement of securities transaction run
properly. KPEI uses financial resources as described in the IFSA
Regulation No. 26/POJK.04/2014 as follows:
1.Guarantee Reserve, the amount of funds set aside from profits
of KPEI for guarantee processes;
2.Bank Credit Facility, the bailout immediately upon failure in
the settlement date, if the value of Guarantee Reserve is not
sufficient;
3.Dana Jaminan, yakni kumpulan dana dan/atau efek yang
digunakan sebagai last resort untuk menutupi kegagalan
penyelesaian transaksi, jika Cadangan Jaminan dan Fasiitas
Kredit Bank tidak cukup;
4.Jaringan kredit, yakni AK lain secara bersama-sama (mutual)
menanggung kerugian yang timbul akibat kegagalan AK.
3.Guarantee Fund, a collection of funds and/or securities which
is used as a last resort to cover up the failure of the settlement,
if the Guarantee Reserve and Bank Credit Facility are not
sufficient;
4.Credit Ring, another CM jointly (mutual) to bear the losses
arising from the failure of CM.
• Pengujian Perhitungan Risiko
KPEI melakukan pengujian hasil perhitungan risiko untuk
memastikan bahwa perhitungan tersebut valid dan layak untuk
diterapkan. Pengujian ini dilakukan dalam dua cara, yaitu back
testing dan stress testing. Back testing adalah kerangka pengujian
statistis yang berisi pengecekan apakah risiko yang yang terjadi
pada praktiknya sejalan dengan perkiraan peramalan. Untuk
ekuiti dan pinjam meminjam efek, KPEI menggunakan metode
pengukuran Value at Risk (VaR). Sementara itu, untuk produk
surat utang KPEI menggunakan metode pengukuran factor model
dan derivatif menggunakan metode standard portfolio analysis of
risk (SPAN).
• Risk Testing Calculation
KPEI conducts testing of risk calculation results to ensure that
the calculation is valid and feasible to be implemented. This
testing is conducted in two ways, namely back testing and
stress testing. Back testing is a statistical testing framework that
contains checks whether the risks that occur in practice in line
with estimated forecasting. For equities and securities borrowing
and lending, KPEI uses the Value at Risk (VaR) measurement
method. Meanwhile, for fixed income products, KPEI uses factor
model measurement method and for derivatives, using standard
method of portfolio analysis of risk (SPAN).
Jika berdasarkan pengujian back testing ternyata hasil
perhitungan di atas terlalu banyak penyimpangan, maka KPEI
akan melakukan review parameter dalam perhitungan risiko
tersebut.
If back testing test result states that the calculation above is too
many deviations, then KPEI will review the parameters in the risk
calculation.
Sementara itu, stress testing digunakan KPEI dalam mengukur
tingkat risiko terburuk yang dapat dihadapai KPEI dalam waktu
tertentu dalam kondisi pasar yang abnormal.
Meanwhile, KPEI stress testing is used to measure the level of
worst risk that may be faced by KPEI in a certain time in abnormal
market conditions.
Skema Perdagangan, Kliring & Penyelesaian
Scheme of Trading, Clearing & Settlement
Requirement
Membership
Administration
Operational
System
Minimum Cash Collateral
Offline
Online
Collateral
Order Validation
Order
Start
Trading Limit
Margin Call
Exposure
Calculation
Matched
Clearing
Margin
Settlement
Exposure
Calculation
Settlement
DVP RVP
Outstanding Position
Financial Resources
Default
Guarantee Reserve
Credit Facility
Default Management
Guarantee Fund
Credit Ring
11
Jasa Pinjam Meminjam Efek
Securities Borrowing and Lending Services
Untuk menghindari potensi kegagalan AK dalam menyerahkan efek
untuk penyelesaian transaksi bursa, KPEI menyediakan layanan
jasa Pinjam Meminjam Efek (PME). Selain untuk tujuan tersebut,
layanan ini bisa digunakan oleh nasabah AK atau AK sendiri untuk
mendukung strategi transaksi short selling, margin trading, dan
sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang bagi
pihak yang meminjamkan.
To avoid the potential failure of CM to deliver securities for the
settlement of securities transactions, KPEI provides Securities
Borrowing and Lending (SBL) services. In addition, SBL services
can be used by CM’s client or CM itself in supporting the strategy
of short selling and margin trading transactions, as well as an
additional income for long-term investment for the lender.
PME adalah peralihan (peminjaman) hak guna efek sementara dari
pemberi pinjaman (lender) ke peminjam (borrower) dalam periode
tertentu. Dalam hal ini, lender dan borrower tidak saling mengenal,
sehingga KPEI menjadi pihak yang dipinjamkan oleh lender
sekaligus pihak yang meminjamkan bagi borrower.
SBL is the temporary transition (lending) of securities from a lender
to a borrower for a certain period of time. In this case, as the lender
and the borrower do not know each other, KPEI serves as the
borrower of securities from the lender and at the same time as the
lender of securities to the borrower.
Terdapat dua jenis PME di KPEI, yakni PME Reguler dengan
mekanisme perhitungan imbalan jasa bersifat tetap (fixed fee rate)
dan PME Front End dengan perhitungan imbalan jasa ditetapkan
melalui proses tawar menawar (bid offer fee rate). Perhitungan
imbalan jasa dilakukan secara harian pada akhir hari (End of DayEoD). KPEI memberikan pilihan waktu pengembalian pinjaman pada
kedua jenis PME tersebut yakni Open Term dan Fixed Term. Pada
jenis pinjaman open term, lender dan borrower dapat melakukan
pengembalian sebelum jatuh tempo. Sebaliknya dengan pinjaman
fixed term, lender dan borrower tidak dapat melakukan pengembalian
sebelum jatuh tempo.
There are two types of SBL at KPEI, namely the Regular SBL with
a fixed fee rate, and the Front End SBL where the service fee
calculation is determined through a bargaining process (bid offer
fee rate mechanism). Fees are calculated daily at the end of the
day (End of Day-EOD). For both types of SBL, KPEI provides options
for return period of loan, namely the Open Term and Fixed Term. In
Open Term loan, the lender and the borrower can make the return
prior to maturity, whereas in Fixed Term loan, the lender and the
borrower can not make the return prior to maturity.
Untuk perpanjangan masa pinjaman (Automatic Roll Over/ARO),
borrower dapat memperpanjang masa peminjaman dengan
menginformasikan permintaan tambahan waktu perpanjangan
kepada KPEI selaku fasilitator, untuk kemudian disampaikan
kepada lender guna mendapat persetujuan.
For an extension of the loan period (Automatic Roll Over/ARO), the
borrower can extend the loan period by submitting a request for
extension of time to KPEI as a facilitator, to be submitted to the
lender for approval.
Pada saat jatuh tempo, apabila borrower tidak dapat mengembalikan
pinjaman atau tidak dapat menyerahkan manufactured dividen,
maka borrower harus membayar Non-Reimbursement Compensation
(NRC) sebesar 125% dari harga tertinggi saham yang dipinjam. Hal
ini berlaku baik pinjaman open term maupun pinjaman fixed term.
At maturity date, if the borrower cannot return the loan or cannot
submit a manufactured dividend, then the borrower must pay NonReimbursement Compensation (NRC) of 125% of the highest price
of the securities borrowed. This applies both for Open Term as well
as Fixed-Term loans.
Proses transaksi layanan PME dilakukan dengan menggunakan
sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End.
SBL transactions are processed using the e-CLEARS system and
the Front End application.
Simulasi Pinjam Meminjam Efek
Securities Borrowing and Lending Simulation
1
2
12
Contoh kasus:
Sample case:
Pada tanggal 16 November 2015 (T+0), AK melakukan transaksi jual efek UNVR sebesar 10.000
lembar saham. Pada tanggal 19 November 2015 (T+3), AK wajib melakukan serah efek UNVR.
Namun, pada tanggal tersebut nasabah belum dapat menyerahkan efek dimaksud. Nasabah
baru dapat mengembalikan efek pada tanggal 24 November 2015. Maka, AK sebagai borrower
meminjam efek dimaksud kepada KPEI sebagai principal dengan masa peminjaman 3 hari
(19-23 November 2015)1. Lender, baik AK maupun Bank Kustodi, akan memberi pinjaman kepada
KPEI untuk disampaikan kepada borrower. Perhitungan fee untuk masing-masing borrower dan
lender adalah sebagai berikut:
On 16 November 2015 (T+0), CM performed a Sell transaction for 10,000 shares of UNVR. On 19
November 2015 (T+3), CM is obligated to deliver the UNVR shares. However, on that date, the
client is unable to deliver the respective securities, which will be delivered later on 24 November
2015. Thus, CM as Borrower borrows the respective securities from KPEI as Principal with a
borrowing period of 3 days (19-23 November 2015)1. The Lender, in this case another CM or
Custodian Bank, will lend the securities to KPEI to be forwarded to Borrower. The respective fees
for borrower and lender are calculated as follow:
Sebagai informasi, terlampir closing price efek UNVR.
19 November 2015
: Rp36.700,00
20-22 November 20152
: Rp37.250,00
23 November 2015
: Rp37.550,00
For information these are the closing price for UNVR shares.
19 November 2015
: Rp36,700.00
20-22 November 20152
: Rp37,250.00
23 November 2015
: Rp37,550.00
Perhitungan masa pinjaman memperhitungan hari kerja
Perhitungan fee memperhitungkan hari kalender sehingga closing price untuk hari Sabtu/Minggu disamakan dengan
hari Jumat
1
2
The borrowing period is calculated in working days
Fees are calculated for each calendar day, and thus the closing price for Saturday/Sunday is the same for Friday
Tanggal
Borrower
Date
Lender
Formula perhitungan pembayaran fee borrower:
Formula to calculate Borrower fee:
Formula perhitungan pendapatan fee lender:
Formula to calculate Lender fee:
= (15% x Closing Price x Vol(lbr) ) / 360
= (12% x Closing Price x Vol(lbr)) / 360
20-22 November 2015
= (15% x 37,600 x 10,000) / 360
= (12% x 37,600 x 10,000) / 360
23 November 2015
= (15% x 37,250 x 10,000) / 360 x 3 = 465,624
= (12% x 37,250 x 10,000) / 360 x 3 = 372,498
= (15% x 37,550 x 10,000) / 360
= 156,458
= (12% x 37,550 x 10,000) / 360
= 125,166
= 778,748
= 622,997
19 November 2015
TOTAL
= 156,666
TOTAL
= 125,333
Skema Peminjaman Efek
Scheme of Securities Borrowing
Borrowing Order
phone, email
(Reguler SBL)
Borrower inputs order in
e-CLEARS
(Reguler SBL)
Settlement
System Validation:
• Collateral
• Lendable
• Balance
• Borrowing Limit
Borrower & Lender input
order in front end SBL
(Front End SBL)
e-CLEARS:
Account 005 Lender
Account 005 KPEI
Account 002 Borrower
Lender deposit securities
in C-BEST
Account 001 Account 005
(Reguler & Front End SBL)
SBL Risk Exposure
(Blocking Value)
SBL Free Collateral
(Borrower inquiry di sistem Member Inferface)
Skema Pengembalian Efek
Scheme of Securities Replenishment
Borrower Inputs Securities
in C-BEST
Account 001
Account 003
Replenishment
e-CLEARS:
Account 003 Borrower
Account 005 KPEI
Account 005 Lender
Lendable withdrawal C-BEST
Account 005
Account 001
SBL Risk Exposure
(Blocking Value)
SBL Free Collateral
13
Jasa Pengelolaan Agunan
Collateral Management Services
KPEI mewajibkan AK dan nasabah AK untuk menyetorkan agunan
kepada KPEI dalam bentuk dana, efek, dan/atau instrumen
keuangan lainnya sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian
transaksi bursa yang sudah dilakukan.
KPEI requires CM and clients of CM to place collaterals to KPEI in
the form of cash, securities, and/or other financial instruments as
the guarantee for the liability of securities transaction settlement.
Agunan yang ditempatkan oleh AK dapat digunakan oleh KPEI
untuk penyelesaian transaksi bursa baik untuk kepentingan AK
maupun nasabah AK. Sedangkan agunan yang ditempatkan oleh
nasabah AK merupakan jaminan atas kewajiban penyelesaian
transaksi bursa bagi nasabah AK yang bersangkutan.
The collateral placed by CM could be used by KPEI for the settlement
of securities transactions either for CM or CM’s client. While
collateral placed by CM’s client is a guarantee for the liability of
securities transaction settlement for the client of the respective CM.
Agunan milik AK dan nasabah AK yang disetorkan ke KPEI, dikelola
secara online dan offline. Agunan online disimpan dalam rekening
agunan AK dan nasabah AK secara elektronik. Agunan ini berupa
uang dan efek, seperti saham, warrant, Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD), Surat Berharga Negara. Agunan offline berbentuk
bank garansi, deposito, dana minimum kas, Sertifikat Bank
Indonesia, dan saham bursa.
Collateral owned by CM and CM’s client placed to KPEI are managed
online and offline. Online collateral is electronically recorded in
the CM and CM’s client collateral account. This collateral is in the
form of cash and securities, such as stocks, warrants, rights issue,
Government Securities. Offline collateral is in the form of bank
guarantee, time deposits, the minimum cash collateral, Certificates
of Bank Indonesia, and shares of stock exchanges.
Layanan Informasi
Information Services
14
MEMBER INTERFACE (MI)
Member Interface (MI) adalah portal yang dapat diakses oleh AK
yang menginformasikan keseluruhan kegiatan pesanan transaksi di
Bursa Efek Indonesia hingga penyelesaian transaksi yang dilakukan
oleh AK maupun nasabah AK.
MEMBER INTERFACE (MI)
Member Interface (MI) is a portal that can be accessed by CM for
information on all activities of transaction order in Indonesia Stock
Exchange to the settlement of the transaction conducted by the CM
or CM’s client.
Melalui MI, AK dapat mengetahui hasil proses kliring, pengelolaan
agunan dan penjaminan risiko, serta penyelesaian atas transaksi
bursa yang sudah dilakukan.
Through MI services, a CM can find out the results of the clearing
process, collateral management and risk guarantee, and settlement
of transaction that have been carried out.
Beberapa modul yang dapat dimanfaatkan oleh AK pada layanan
MI antara lain Risk Management Report, Static Data dan Risk General
Information, Trading Allocation Limit dan Obligation and Right Report.
Several modules can be utilized by CM on MI services are Risk
Management Report, Static Data, Risk General Information, Trading
Limit Allocation, and Obligation and Right Report.
Selain menampilkan modul operasional di atas, beberapa modul
tambahan lainnya yang juga disediakan di antaranya simulasi
perhitungan dan pesan. Dalam simulasi tersebut, menu yang
tersedia antara lain untuk pesanan, agunan, dan transaksi.
Sedangkan modul pesan, digunakan oleh AK untuk berkomunikasi
ke KPEI jika ada yang ingin ditanyakan.
In addition to those operational modules, additional modules
are also available, including simulation calculation and message
modules. In the simulation module, the menus include calculation
for orders, collateral, and transaction. Meanwhile, the message
module is used by the CM to communicate to KPEI if there are any
questions to ask.
MOBILE CLEARING AND GUARANTEE SYSTEM (m-CLEARS)
KPEI menyediakan sarana penyampaian informasi mengenai
kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa
kepada AK melalui layanan m-CLEARS. Layanan m-CLEARS
merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam
memperoleh informasi, tanpa harus mengakses langsung
masing-masing sistem yang sudah disediakan KPEI. m-CLEARS
memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dari telepon selular
dan pengunduhan aplikasi mobile versi Android, iOS, dan BlackBerry
sebagai media penyampaian informasi.
MOBILE CLEARING AND GUARANTEE SYSTEM (m-CLEARS)
KPEI provides a facility to deliver information on the clearing and
settlement activities of securities transactions to CM through
m-CLEARS. The m-CLEARS is an additional service to facilitate
CM in obtaining information, without having direct access to
each system provided by KPEI. m-CLEARS utilizes short message
service (SMS) on mobile phones and download method on mobile
application in Android, iOS, and BlackBerry platforms as a medium
to deliver information.
Layanan m-CLEARS berupa pengiriman SMS terdiri atas 2 (dua)
metode penyampaian, yaitu Alert, untuk penyampaian informasi
dengan menu yang lebih lengkap dan waktu pengiriman yang
ditetapkan oleh KPEI. Sedangkan untuk metode On Request, untuk
penyampaian informasi dengan menu yang lebih sedikit dengan
waktu pengiriman sesuai permintaan AK.
The m-CLEARS service by text messages (SMS) consists of 2 (two)
delivery methods, namely the Alert method for information with a
more complete menu and delivery time as determined by KPEI, and
the On Request method for information delivery with fewer menu
and delivery time as requested by CM.
Layanan m-CLEARS melalui aplikasi mobile merupakan
pembaharuan dari layanan m-CLEARS versi SMS. Informasi yang
tersedia dalam aplikasi ini dapat diakses dengan praktis dan
bersifat real time.
The m-CLEARS service on mobile application is a renewal of the
SMS version of m-CLEARS service. Information available through
this application can be accessed conveniently and in real time
mode.
Beberapa keuntungan layanan m-CLEARS adalah:
• Praktis, artinya informasi disampaikan langsung ke pengguna
jasa yang berkepentingan dan telah terdaftar sesuai dengan
tingkat kebutuhan pelanggan;
• Cepat, artinya informasi terjadwal sesuai dengan kegiatan kliring
dan penjaminan;
• Aktual, artinya informasi terkini mengenai kegiatan kliring dan
penjaminan;
• Akurat, artinya informasi yang disampaikan didukung oleh data
akurat.
Some of the advantages of m-CLEARS are:
• Practical, the information is delivered directly to the respective
service user as has been registered in accordance with the
requirements of customers;
• Fast, the information is delivered in accordance with the
scheduled clearing and guarantee activities;
• Actual, the current information is about clearing and guarantee
activities;
• Accurate, the information presented is supported by accurate
data.
Beberapa modul yang dapat dimanfaatkan oleh AK pada layanan
m-CLEARS antara lain Equity Transaction, Trading Limit, MKBD dan
Collateral
Several modules can be utilized by CM on m-CLEARS are Equity
Transaction, Trading Limit, NAWC, and Collateral.
CUSTOMER CARE KPEI
KPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan
pengguna jasa dan pemangku kepentingan lainnya. Layanan
Customer Care KPEI menyediakan informasi mengenai produk dan
layanan KPEI, juga untuk menjawab pertanyaan, masukan, maupun
keluhan yang disampaikan.
CUSTOMER CARE KPEI
KPEI provides one-stop services to meet the needs of service users
and other stakeholders. KPEI Customer Care service provides
information about products and services by KPEI, also to answer
questions, feedback, and complaints presented.
15
Hubungan
Internasional
International Relations
16
Dalam upaya menjadi world class organization, KPEI berkomitmen
untuk membangun dan meningkatkan keterlibatan KPEI di dunia
internasional, terutama di industri pasar modal dunia. Bentuk
komitmen ini diwujudkan KPEI dengan menjalin kerja sama
internasional dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman
dengan beberapa lembaga pasar modal di negara lain, yakni Korea
Securities Depository (KSD), Central Depository Company (CDC)
of Pakistan, Central Securities Depository of Iran (CSDI), Japan
Securities Depository Center, Inc (JASDEC), Japan Securities
Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), dan
China Central Depository and Clearing (CCDC).
In its efforts to become a world-class organization, KPEI is
committed to build and develop its international involvement,
particularly in the global capital markets industry. In line with
this commitment, KPEI has pursued international cooperation
by signing a number of memorandum of understanding (MoU)
with capital market institutions in other countries, namely Korea
Securities Depository (KSD), Central Depository Company (CDC)
of Pakistan, Central Securities Depository of Iran (CSDI), Japan
Securities Depository Center, Inc. (JASDEC), Japan Securities
Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), and
China Central Depository and Clearing (CCDC).
Tujuan dilakukannya nota kesepahaman tersebut adalah untuk
membuka peluang kerja sama melalui pertukaran informasi
mengenai pasar modal di masing-masing negara.
The purpose of these MoUs is to open up opportunities for
cooperation through the exchange of information on the capital
markets in respective country.
Selain melakukan kerja sama dengan industri pasar modal
dunia, KPEI juga secara aktif meningkatkan perannya di dunia
internasional dengan bergabung dalam organisasi pasar modal
seperti The Global Association of Central Counterparties (CCP12),
Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), dan Asia Pacific
Central Securities Depository Group (ACG). Di samping itu, KPEI
terlibat aktif dalam kegiatan Asia Oceania Central Counterparties
(AO-CCP) dan Asean Bond Market Forum (ABMF).
In addition to cooperation with the global capital markets industry,
KPEI also seeks to enhance its role in the international community
by joining capital markets organizations, such as The Global
Association of Central Counterparties (CCP12), Pan Asia Securities
Lending Association (PASLA), and Asia Pacific Central Securities
Depository Group (ACG). KPEI is also actively involved in the
activities of the Asia Oceania Central Counterparties (AO-CCP) and
the Asean Bond Market Forum (ABMF).
Untuk meningkatkan kapabilitas KPEI sebagai CCP berstandar
internasional, KPEI melakukan penilaian mandiri atas pemenuhan
prinsip-prinsip CCP internasional berdasarkan rekomendasi Principle
for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan oleh
International Organization of Securities Commissons (IOSCO).
To enhance its capabilities as a world-class CCP, KPEI conducted a
self-assessment of the fulfillment of the international principles of
CCP based on Principle for Financial Market Infrastructures (PFMI)
recommendation issued by International Organization of Securities
Commissions (IOSCO).
Download