BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dari seluruh pembahasan penelitian dan berisi pula saran-saran yang berkaitan dengan analisis kesalahan gramatikal bahasa Inggris yang dilakukan oleh para mahasiswa EPI UMY. 5.1 Kesimpulan Analisis terhadap karangan para mahasiswa menunjukkan berbagai macam kesalahan gramatikal, baik pada ranah morfologi maupun sintaksis. Pada kesalahan morfologi, terdapat delapan jenis kesalahan, yaitu penghilangan dan penambahan penanda jamak; kesalahan bentuk nomina, pronomina, verba, gerund, dan ajektiva; serta ketidak-konsistenan. Dari kedelapan jenis kesalahan tersebut, kesalahan penghilangan penanda jamak merupakan kesalahan yang paling dominan dengan prosentase 27,94%. Sementara itu, kesalahan pada ranah sintaksis meliputi dua puluh jenis kesalahan, yaitu konjugasi; penghilangan subjek, verba, artikel, preposisi, konjungsi, dan pronomina relatif; kesalahan bentuk kalimat negatif dan participle; penambahan verba, artikel, konjungsi, dan preposisi; penggunaan artikel, konjungsi, dan preposisi; ketidak-konsistenan; urutan kata/frasa; serta ketidaklengkapan frasa. Dari keduapuluh jenis kesalahan tersebut, kesalahan konjugasi atau perubahan bentuk verba berdasarkan subjek dan kala merupakan kesalahan dengan frekuensi kemunculan yang paling tinggi, yaitu sebanyak 12,15%. 116 Dari data-data yang ada dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa kesalahan-kesalahan gramatikal bahasa Inggris yang dilakukan oleh para pembelajar yang menjadi subjek penelitian disebabkan oleh faktor-faktor linguistik, berupa transfer interlingual, intralingual, dan penerjemahan. Transfer interlingual dapat disebut sebagai faktor penyebab kesalahan utama yang mempengaruhi pembelajar dalam mengungkapkan pikirannya dalam bahasa Inggris, terutama pada pembelajar pemula yang belum sepenuhnya menguasai kaidah gramatika bahasa Inggris tersebut. Kurangnya pemahaman kaidah dalam bahasa Inggris juga mengakibatkan terjadinya kesalahan intralingual. Hal ini didasari oleh penggunaan strategi penerjemahan secara literal dalam mengungkapkan gagasan dari B1 ke B2. 5.2 Saran Dengan melakukan analisis kesalahan, maka akan diketahui kesalahankesalahan apa saja yang dilakukan oleh pembelajar. Setelah mengetahui tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar (dari kesalahan yang paling sering mucul hingga yang paling jarang muncul), diharapkan pengajaran bahasa Inggris, terutama writing, dapat diatur sedemikian rupa sehingga menjadi lebih efektif. Walaupun tingkat kemunculan kesalahan dalam ranah morfologi lebih sedikit daripada kesalahan dalam ranah sintaksis, pengajar sebaiknya mengajarkan kaidah gramatika bahasa Inggris dalam ranah morfologi terlebih dahulu, seperti kaidah derivasi dan infleksi kata-kata dalam bahasa Inggris untuk meminimalisir kesalahan lebih lanjut pada ranah sintaksis. 117 Berkaitan dengan sintaksis, dalam mengajarkan pembuatan kalimat dalam bahasa Inggris, pengajar perlu menekankan kaidah utama yang tidak boleh hilang dalam suatu kalimat bahasa Inggris, yaitu kemunculan subjek dan verba. Berkaitan dengan verba, pengajar juga perlu menekankan perbedaan antara verba utama, to be, dan modal serta kaidah penggunaan dan perubahannya dalam bahasa Inggris. Kaidah penggunaan dan perubahan verba dalam bahasa Inggris dapat dikatakan rumit dan sangat berbeda dari kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia sehingga perlu pemahaman lebih agar dapat meminimalisir kesalahan. Selain itu, penanaman akan pentingnya motivasi yang berorientasi integratif juga perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajar dalam memahami dan menggunakan kaidah bahasa Inggris secara baik dan benar sehingga dapat meminimalisisr terjadinya kesalahan. Jika perlu, pembelajar dapat mengikuti kursus-kursus intensif bahasa Inggris yang diajar langsung oleh para native speaker sehingga pembelajar dapat mempraktekkan langsung kaidah bahasa Inggris yang dipelajari. Di samping bidang pengajaran, penelitian lebih lanjut dengan subjek yang lebih banyak dan materi penelitian yang lebih matang mengenai analisis kesalahan perlu dilakukan untuk mengetahui karakteristik pembelajar, khususnya pembelajar Indonesia dalam memperoleh dan mempelajari B2 atau bahasa asing. 118