tinjauan yuridis terhadap pemegang unit penyertaan kontrak

advertisement
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
(ASSET BACKED SECURITIES) DALAM KEPAILITAN ORIGINATOR
ABSTRAKSI
*) Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, M.H.
**) Dr. Sunarmi, SH. M.Hum
***) Agnest Elga Margareth
Salah satu aktivitas atau instrumen keuangan yang tengah berkembang
adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Jenis instrumen ini merupakan kontrak
antara Manajer Investasi dengan pihak lain seperti Kustodian, yang mengikat
Pemegang Unit Penyertaan diantaranya dalam bentuk efek atau aset. Diantara
KIK yang banyak dikenal saat ini adalah Efek Beragun Aset (Asset-Backed
Securities). EBA merupakan tipe sekuritas (efek) yang di back-up oleh jaminan
dalam bentuk aset-aset finansial.
Skripsi ini mengemukakan permasalahan mengenai perjanjian KIK-EBA
dalam Pasar Modal Indonesia, kedudukan hukum Pemegang Unit Penyertaan
KIK-EBA, dan akibat hukum apabila Originator dalam KIK-EBA dinyatakan
pailit.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
normatif dengan mengumpulan data secara studi pustaka (library research)
disertai dengan mengumpulkan data dan membaca referensi melalui peraturan,
majalah, internet dan sumber lainnya, kemudian diseleksi data-data yang layak
untuk mendukung penulisan.
Kesimpulan dalam skripsi ini adalah bahwa akibat hukum terhadap aset
keuangan yang dijual oleh Originator kepada KIK-EBA, maka selama transaksi
tersebut bukan merupakan transaksi jual putus (jual lepas menurut RUU
Sekuritisasi) dan hak recourse maupun hak membeli kembali masih melekat,
maka secara yuridis dapat dikategorikan sebagai penjualan aset keuangan dalam
rangka secured financing. Ini berarti status hak kepemilikan atas aset keuangan
tersebut tidak beralih kepada PUK KIK-EBA dan masih merupakan milik
daripada Originator, sehingga apabila terjadi kepailitan atas Originator aset
keuangan tersebut merupakan boedel pailit
Adapun saran yang dapat dikemukakan adalah Dalam transaksi penjualan
aset keuangan dari kreditor asal kepada penerbit EBA harus memenuhi kriteria
penjualan putus. Untuk merangsang respon investor untuk berinvestasi dalam
instrumen EBA maka harus didukung dengan tersedianya payung hukum yang
jelas yang meliputi opini hukum dan opini akuntan publik berkaitan dengan
penjualan aset keuangan dari Originator kepada penerbit EBA, pengalihan aset
keuangan beserta seluruh hak dan jaminan yang melekat kepada penerbit atau
pemodal.
Kata Kunci : Kontrak Investasi Kolektif (KIK), Efek Beragun Aset (EBA), dan
Originator.
Universitas Sumatera Utara
*) Dosen Pembimbing I
**) Dosen Pembimbing II
***) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
Download