INSTRUMEN PASAR MODAL

advertisement
INSTRUMEN PASAR MODAL
Oleh:
Bramantyo Suryodhahono
Prayogo Serevin
Erwin Frizi
Apria Ivoni
Safrina Fauziyah
MACAM-MACAM INSTRUMEN
1.
2.
3.
4.
Saham
Obligasi
Instrumen Efek Derivatif
Instrumen Pasar Modal Syariah
- Saham Syariah
- Obligasi Syariah
- Reksadana Syariah
1. SAHAM
Saham adalah sertifikat yang
menunjukkan bukti
kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang
saham memiliki hak klaim
atas penghasilan dan aktiva
perusahaan.
A. SAHAM BERDASARKAN
CARA PERALIHAN
Saham Atas Unjuk
adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik
saham tersebut, siapa yang dapat menunjukkan
sertifikat saham tersebut maka ia dikatakan
sebagai pemilik saham jai saham ini mudah
dialihkan.
Resiko : Kalau hilang tidak bisa minta duplikat
pengganti.
B. SAHAM BERDASARKAN
HAK TAGIH/ MANFAAT
Saham Biasa
adalah saham merupakan jenis efek yang
paling sering dipergunakan oleh emiten
untuk memperoleh dana dari masyarakat
dan juga merupakan jenis yang paling
populer di Pasar Modal.
Karakteristik SAHAM BIASA :
- Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika
perusahaan di likuidasi.
- Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta
keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham.
- Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan
disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
- Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek
tersebut ditawarkan kepada masyarakat.
Saham Preferen
adalah saham yang memberikan prioritas pilihan
kepada pemegangnya
karakteristik sebagai berikut:
- Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.
- Hak Klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika
perusahaan dilikuidasi.
- Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
MANFAAT INVESTASI PADA SAHAM
a.
Dividen
b. Capital Gain
RISIKO INVESTASI PADA SAHAM
a. Tidak ada pembagian dividen
b. Capital Loss
c. Risiko Likuidasi
d. Saham delisting dari Bursa
2. OBLIGASI
Obligasi
adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan, yang menyatakan bahwa investor
tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah
uang kepada perusahaan.
Nilai suatu obligasi bergerak berlawanan arah dengan perubahan
suku bunga secara umum. Jika suku bunga secara umum
cenderung turun, maka nilai atau harga obligasi akan
meningkat, karena para investor cenderung untuk berinvestasi
pada obligasi.
JENIS OBLIGASI
MACAM-MACAM OBLIGASI
Corporate Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
Government Bond
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
Municipal Bond
obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai
proyek tertentu di daerah.
Obligasi Konversi
adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa pada harga tertentu.
Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik
yang ditujukan kepada para investor untuk
meningkatkan penjualan obligasi.
MANFAAT OBLIGASI
a.
b.
c.
d.
Bunga
Capital Gain
Hak Klaim Pertama
Jika memiliki Obligasi Konservasi
RISIKO INVESTASI PADA OBLIGASI
a.
Gagal bayar (default)
b.
Capital Loss
c. Callability
4. INSTRUMEN EFEK DERIVATIF
Darivatif atau turunan merupakan efek turunan dari
efek utama, baik efek yang bersifat penyertaan (saham)
maupun efek yang bersifat utang (obligasi)
RIGHT
Merupakan penerbitan surat hak kepada pemegang saham
lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang
hendak diterbitkan.
Warran
efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi
hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari
perusahaan tersebut pada harga setelah enam bulan atau
lebih sejak efek dimaksud diterbitkan
OPTION
Menurut Adurrahman adalah suatu privelesa atau hak
istimewa untuk membeli atau menjual, menerima atau
menyerahkan harta benda yang diberikan sesuai dengan
syarat-syarat yang telah disetujui dan biasanya dengan
ganti rugi atau harga
Menurut Jack Francis adalah hak kontraktual, tetapi bukan
merupakan kewajiban yang diberikan kepada pemilik hak
untuk menjual atau membeli sejumlah tertentu saham
dengan harga tertentu pada suatu waktu tertentu
3. INSTRUMEN EFEK LAINNYA
A.
B.
C.
D.
Indonesian Depository Receipt (IDR) atau Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia
Efek Beragun Aset (EBA)
Exchange Trust Fund (ETF)
Real Estate Investment Trust. REIT(s)
A.
Indonesian Depository Receipt (IDR) atau
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
Diatur dalam peraturan Bepepam No. IX.A.10 yang
mendefinisikan efek ini sebagai efek yang memberikan hak
kepada pemegangnya atas efek utama yang dititipkan secara kolektif
pada bank kustodian yang telah mendapatkan persetujuan dari
Bapepam
Yang dimaksud dengan efek utama dalam definisi di atas adalah
efek yang dititipkan pada Bank Kustodian yang menjadi dasar
diterbitkannya sertifikat efek Indonesia.
Pihak-pihak yang terkibat dalam IDR antara lain:

Emiten, yaitu perusahaan yang memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan menurut peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal untuk menerbitkan sertifikat penitipan efek Indonesia.

Depository Bank, berfungsi sebagai penghubung antara emiten
dan pemegang Sertifikat Penitipan Efek Indonesia. Jadi Depostitory
Bank bertindak sebagai wakil emiten di negara pemodal.

Kustodian Fungsi Kustodian adalah melakukan jasa penitipan efek
dan harta lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.
B. Efek Beragun Aset (EBA)
EBA diatur dalam peraturan Bapepam Nomor IX.K.1. yang
memberikan definisi EBA, yaitu
“efek yang diterbitkan oleh kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset yang
portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari
surat berharga komersial, tagihan kartu kredit tagihan yang timbul di
kemudian hari (future receivables), pemberian kredit termasuk kredit
pemilikan rumah atau apartemen, Saran Peningkatan Kredit (Credit
enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara
dengan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan
tersebut”.
Jadi perusahaan membutuhkan dana yang besar namun
tidak ingin terkena kewajiban pembayaran bunga kredit.
Maka perusahaan bisa mengeluarkan efek yang nilainya
dijaminkan dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Efek Beragun aset:

Kreditur awal (originator), adalah pihak yang telah mengalihkan
aset keuangannya kepada para pemegang efek beragun aset secara
kolektif di mana aset keuangan tersebut diperoleh pihak yang
bersangkutan karena pemberian pinjaman, penjualan, dan pemeberian
jasa lain yang berkaitan dengan usahanya. (Peraturan Bapepam Nomor
IX.K.1.)

Penyedia Jasa (servicer) adalah pihak yang bertanggung jawab
untuk memproses dan mengawasi pembayaran-pembayaran yang
dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa peringatan atau
hal-hal lain karena debitur terlambat atau gagal memenuhi
kewajibannya, melakukan negosiasi, menyelesaikan tuntutan kepada
debitur dan jasa lain yang ditetapkan dalam kontrak.






Lembaga Pemeringkat
Akuntan
Konsultan hukum
Notaris
Penilai (Appraisal)
Manajer Investasi, Manajer Investasi berperan sebagai penerbit
efek beragun aset. Kreditur awal mengalihkan portofolio asetnya
kepada manajer investasi yang kemudian manajer investasi menjualnya
kepada investor berdasarkan suatu kontrak Investasi (KIK) yang
mengikat investor.

Bank Kustodian, adalah bank yang melakukan kegiatan sebagai
kustodian.
C. EXCHANGE TRUST FUND (ETF)
Exchange Trust Fund adalah salah satu bentuk khusus dari reksadana,
dimana ETF ini adalah reksadana terbuka berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (KIK) yang unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa efek
atau singkatnya adalah semacam reksadana yang dapat diperdagangkan di
bursa efek. Oleh karena itu ada pihak yang mengatakan bahwa ETF ini
merupakan produk investasi gabungan dari reksadana dan saham, dimana
dalam pengolahannya tetap melibatkan Manajer Investasi dan Bank
Kustodian, namun layaknya saham pada umumnya, Unit penyertaannya
dapat diperdagangkan di bursa.
4. INSTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH
1.Saham Syariah
2. Obligasi Syariah
3. Reksadana Syariah
SAHAM SYARIAH
Menurut Dewan Syariah Nasioanal (DSN), saham adalah suatu bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria syariah dan
tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Bagi perusahaan
yang modalnya diperoleh dari saham merupakan modal sendiri. Dalam
struktur permodalan khususnya untuk perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas (PT), pembagian modal menurut undang-undang terdiri:
1.Modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan.
2.Modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan besarnya
25% dari modal dasar.
3.Modal disetor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu
sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan.
4.Saham dalam portepel yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang
belum dijual atau modal dasar dikurangi modal ditempatkan.

Prinsip Dasar Saham Syariah
1.Bersifat musyarakah jika ditawarkan secara
terbatas.
2.Bersifat mudharabah jika ditawarkan kepada
publik.
3.Tidak boleh ada pembeda jenis saham,
karena risiko harus ditanggung oleh semua
pihak.
4.Prinsip bagi hasil laba-rugi.
5.Tidak dapat dicairkan kecuali dilikuidasi.
PEDOMAN SYARIAH



1.Uang tidak boleh menghasilkan uang. Uang hanya boleh berkembang bila
diinvestasikan dalam aktivitas ekonomi.
2.Hasil dari kegiatan ekonomi diukur dengan tingkat keuntungan investasi.
Keuntungan ini dapat diestimasikan tetapi tidak ditetapkan di depan.
3.Uang tidak boleh dijual untuk mempeoleh uang.
4.Saham dalam perusahaan, kegiatan mudharabah atau
partnership/musyarakah dapat diperjualbelikan dalam rangka kegiatan
investasi dan bukan untuk spekulasi dan untuk tujuan perdagangan kertas
berharga.
5.Instrumen finansial islami, seperti saham, dalam suatu venture atau
perusahaan, dapat diperjualbelikan karena ia mewakili bagian kepemilikan
atas aset dari suatu bisnis.
6.Beberapa batasan dalam perdagangan sekuritas seperti itu antara lain:
a. Nilai per share dalam suatu bisnis harus didasarkan pada hasil appraisal
atas bisnis yang bersangkutan,
b. Transaksi tunai, harus segera diselesiakan sesuai dengan kontrak.
OBLIGASI SYARIAH

obligasi syariah sendiri, sebenarnya telah ada
fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
Yaitu, fatwa No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang
Obligasi Syariah dan fatwa No.33/DSNMUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah.
JENIS-JENIS OBLIGASI
1.Obligasi Mudharabah
 2.Obligasi Ijarah

REKSADANA SYARIAH

Sedangkan reksadana syariah adalah
reksadana yang beroperesi menurut ketentuan
dalam prinsip syariah, baik dalam bentuk akad,
pengelolaan dana dan penggunaan dana. Akad
antara investor dengan lembaga hendaknya
dilakukan dengan sistem mudharabah.
Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja
sama usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama menyediakan seluruh (100%) modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Download