Apa tips untuk memulai investasi? Mungkin sudah

advertisement
Apa tips untuk memulai investasi? Mungkin sudah ratusan kali saya dihadapkan dengan pertanyaan tersebut.
Sebenarnya memulai investasi tidaklah sulit. Jangan dibayangkan bahwa kita butuh ratusan juta rupiah untuk
memulai investasi. Di masa sekarang ini, hampir semua bank di Indonesia memberikan layanan investasi yang
sangat terjangkau. Ambil contohnya reksadana. Hanya dengan Rp100ribu kita dapat mulai berinvestasi di
reksadana dan instrument investasi tersebut dapat dibeli di hampir semua bank di Indonesia. Pilihannya pun
beragam dan dapat disesuaikan dengan profil resiko masing-masing individu, mulai dari reksadana berbasis
pasar uang hingga berbasis surat hutang negara, saham maupun campuran.
Sebenarnya cukup menarik bahwa dengan semua kemudahan yang ada, jumlah investor domestik Indonesia
bisa dibilang cukup minim, apalagi mengingat jumlah penduduk kita yang begitu besar. Sebenarnya yang
mungkin kurang dari kita adalah disiplin untuk berinvestasi. Seringkali sewaktu mendengar kata investasi, kita
terbayang sejumlah uang yang harus dikesempingkan dan kita harus mengecangkan ikat pinggang dan
mengurangi konsumsi kita secara drastic. Sebenarnya semua itu tidaklah tepat.
Dengan begitu banyak kedai kopi bermerk di kota-kota besar di Indonesia, seringkali kita menganggapnya
menjadi hal yang awam untuk merogoh kantong dari Rp30rb sampai Rp50rb dan bahkan kadangkala lebih dari
itu, untuk secangkir kopi. Rp30rb per hari sama dengan Rp11jt per tahun. Bila kita investasikan Rp11 juta per
tahun dengan asumsi potensi keuntungan 12% per tahun selama 10 tahun, maka akan
menghasilkan nilai investasi sebesar Rp215jt. Bila diinvestasikan selama 20 tahun, maka nilai
investasi tersebut akan mencapai Rp882jt. Bahkan apabila dengan asumsi yang sama, maka
Rp50rb per hari akan menghasilkan Rp358jt dalam 10 tahun dan Rp1.47milyar dalam 20 tahun.
Bila kita menggunakan asumsi investasi Rp70rb per hari, maka nilai investasi dapat mencapai
Rp500jt setelah 10 tahun and Rp2.05milyar setelah 20 tahun dengan asumsi potensi keuntungan
12% per tahun.
Banyak dari kita yang sudah mengetahui pentingnya berinvestasi guna menunjang masa depan
kita. Namun, kita seringkali mengeluh akan betapa sulitnya menyisihkan penghasilan untuk
diinvestasikan, tapi di lain pihak, dengan mudahnya kita merogoh kantong untuk secangkir kopi
dari kedai bermerk. Memang di sini saya tidak bermaksud bahwa kita semua tidak boleh
mengkonsumsi kopi dari kedai bermerk. Tentu saja hal itu sah-sah saja terutama bagi mereka
yang memiliki penghasilan yang lebih dari cukup. Ilustrasi ini sebenarnya dibuat hanya supaya
kita semua mendapatkan gambaran bagaimana dengan sedikit disiplin dalam menyisihkan
sebagian dari penghasilan kita, di jangka panjang dapat menjadi investasi dengan nilai yang
cukup berarti.
Dengan semua kemudahan yang ada pada masa kini, dari berbagai fasilias yang disediakan
perbankan, berinvestasi sudah menjadi sangat mudah. Dengan sedikit kedisiplinan dalam
menyisihkan sebagian dari penghasilan, kita sudah dapat berinvestasi guna menunjang masa
depan kita. Instrumen investasi seperti reksadana yang sangat terjangkau membuka peluang bagi
semua individu untuk berinvestasi. Tidak lagi kita harus mengumpulkan dana dalam jumlah besar
sebelum dapat memulai berinvestasi. Hanya dengan Rp100rb kita sudah dapat mulai
berinvestasi. Pada masa seperti sekarang ini, hampir tidak ada alasan untuk tidak berinvestasi
demi masa depan kita.
Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai investasi Reksa Dana klik di sini:
http://www.schroders.com/id/id/investasi-reksadana/ulasan-berita/video/manfaat-reksa-dana/
Informasi Penting:
Pandangan dan opini yang terdapat didalam adalah pendapat dari Teddy Oetomo, Head of
Intermediary, dan belum tentu mewakili pandangan yang diungkapkan atau mencerminkan
pendapat dari PT Schroder Investment Management Indonesia ("Schroders Indonesia"). Materi
ini tidak dimaksudkan untuk memberikan, dan tidak boleh diandalkan sebagai rekomendasi
akuntansi, nasihat hukum atau pajak, atau investasi. Informasi di sini diyakini kebenarannya akan
tetapi Schroders Indonesia tidak menjamin kelengkapan atau akurasinya.Hal ini tidak
mengesampingkan atau membatasi setiap tugas atau kewajiban yang Schroders Indonesia miliki
terhadap nasabah kamiyang diatur oleh Undang-Undang dan Peraturan di Indonesia." PT
Schroder Investment Management Indonesia (PT SIMI) telah memperoleh izin sebagai Manajer
Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatan usahanya diawasi
oleh OJK.”
Download