Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda Indriani Triandjojo Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas AKI Abstract Playing is the proper way in an effort to teach English to young children. The period of playing is important for physical and mental growth of the children. For children playing is a fun activity and a bridge from informal to formal learning. Children gain many benefits and have many opportunities to develop their skills by playing. Games make them don’t realize that the time goes fast and through it they do not feel that in fact they are learning. Key words : English vocabulary, acquisition process, games, young children ditujukan untuk menyarankan pada khalayak Pendahuluan Penelitian ini didorong oleh adanya ramai agar anak-anak mereka diikut sertakan kecenderungan masyarakat kota besar dewasa dalam usaha percepatan pembelajaran. ini untuk Dalam kehidupannya manusia sebagai makluk berbagai kegiatan belajar sosial tak terkecuali anak-anak membutuhkan terutama di memperkenalkan kalangan tertentu sejak masa kanak-kanak. Potensi anak dipacu alat perkembangannya, berbagai buku beredar telah sesamanya. membuktikan betapa proses pembelajaran pada berkomunikasi dengan orang lain baik secara anak lisan, tertulis maupun melalui isyarat. Dengan dipercepat. Mereka mencari cara untuk dapat Bahasa berkomunikasi membuat dengan orang dapat bagaimana mengoptimalkan fungsi otak kanan demikian, dan otak kiri. Dilain pihak ada anggapan meningkatkan penguasaan bahasanya secara perkembangan anak sebaiknya tidak dipacu maksimal sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan beban pembelajaran yang belum tentu dengan orang lain dengan baik. Selain fungsi sepadan dengan tahap perkembangannya. Dalam utamanya sebagai alat komunikasi, bahasa juga kaitan ini maka terkesan mencuatnya unsur memiliki fungsi lain yaitu fungsi kebudayaan, komersialisasi melalui promosi penjualan bahan dimana bahasa berperan sebagai sarana atau alat pustaka, sarana pembelajaran, penyelengaraan perkembangan kebudayaan dan jalur penerus berbagai forum diskusi dan lokakarya, juga kebudayaan pameran di tempat-tempat umum. Semuanya -142- setiap serta orang harus inventaris ciri berusaha – ciri Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) kebudayaan. Bahasa memainkan peranannya berpendidikan harus mampu menguasai bahasa dalam warisan sosial budaya manusia, juga Inggris jika tidak ingin dikatakan terbelakang. bahasa merupakan hasil berpikir yang paling Penguasaan bahasa Inggris yang baik akan menyolok mata ( Tarigan, 1987 : 2 ). Sedangkan sangat mendukung kemajuan dan keberhasilan Keraf ( 1980 ) mengemukakan fungsi bahasa kita dalam menguasai ilmu pengetahuan dari terbagi menjadi empat kategori yaitu bahasa luar dan mempersiapkan kita untuk memasuki sebagai alat untuk mengekspresikan diri karena jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi dengan bahasa kita menarik atau memikat dalam kenyataannya, proses pemerolehan bahasa perhatian orang lain untuk berinteraksi dengan Inggris bukanlah hal yang mudah karena bahasa kita. Bahasa sebagai sarana berkomunikasi, yang Inggris merupakan saluran dari pikiran manusia yang pemakaiannyapun juga Indonesia. Pemerolehan dan penguasaan bahasa mengungkapkan memungkinkan manusia perasaan untuk yang melakukan bukan bahasa tidak ibu kita seintensif Inggris ini harus dipelajari melalui memerlukan bahasa proses kerjasama dengan orang lain. Bahasa sebagai tertentu sarana integrasi dan adaptasi sosial adalah salah terkadang dana yang cukup besar. Penguasaan satu unsur budaya yang memungkinkan manusia bahasa Inggris juga dipengaruhi oleh berbagai menggunakan pengalaman mereka, mempelajari factor diantaranya perbedaan intelegensi, jenis dan mengambil bagian dalam pengalaman kelamin, umur, lingkungan sosial ekonomi dan tersebut, sehingga akan membuat manusia sebagainya. mengenal sesamanya. yang dan ketekunan dan Lalu lintas industri, ekonomi dan kebudayaan Di jaman modern ini, dimana teknologi dan ilmu menantang pengetahuan berkembang pesat, kita tidak dapat kemampuan menyangkali bahwa perkembangan tersebut mengantisipasi para pendatang asing. Tanpa diikuti pula dengan perkembangan bahasa kemampuan ini kita akan sulit bersaing dengan Inggris sebagai bahasa Internasional merupakan mereka. Undang-undang Sistem Pendidikan salah satu bahasa asing yang terpenting. Dengan Nasionalpun dibuat untuk mengatasi globalisasi adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan tadi dan memungkinkan diajarkannya bahasa dan teknologi maka peranan bahasa Inggris ini Inggris pada tingkat sekolah dasar. Asumsi menjadi semakin penting. terkait adalah karena lama sudah banyak orang Bahasa Inggris juga dipakai sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, literature ilmu pengetahuan. Mengingat peranannya yang sangat penting, setiap orang kita untuk berbahasa meningkatkan Inggris untuk tua membelajarkan anaknya pada kursus-kursus bahasa Inggris. Banyak pula yang mendatangkan tutor ke rumah mereka. Meskipun pemerintah telah mengakomodasi secara proaktif dengan -143- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 memberikan bahasa Inggris melalui pendidikan Masa formal yaitu Sekolah Dasar, namun tetap berbagai teori menekankan betapa pentingnya banyak orang tua membawa anak-anak mereka bermainan dan masa bermain penting bagi belajar pada pendidikan non formal. Hal ini pertumbuhan fisik dan mental anak seutuhnya. dikarenakan mereka menginginkan kemampuan Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan berbahasa Inggris anak-anak mereka jauh dari dan merupakan jembatan bagi anak dari belajar pada apa yang dicapai oleh siswa lulusan informal menjadi formal. Melalui bermain anak Sekolah Menengah Umum Dewasa ini yang mendapatkan banyak manfaat dan mempunyai pada banyak kenyataannya memang jauh dari memuaskan. memulai mengajarkan bahasa Inggris pada anakanak usia muda, para pakar bahasa memikirkan apa cara yang paling tepat dan bagaimana guru harus mengajar sehingga anak didiknya dapat kesempatan masa bermain, mengembangkan tinggi. Bermain juga bermanfaat bagi perkembangan anak yang terdiri dari aspek fisik motorik, sosial – emosional dan kognisi. disampaikan. Kami percaya bahwa para guru selain semua yang telah dijabarkan, anak telah mengerti tehnik untuk mengajar tapi merupakan mata rantai evolusi artinya anak tidaklah mudah memilih tehnik yang tepat untuk menjalani semua tahapan evolusi makluk hidup. mengajar bahasa Inggris pada anak Sekolah Kegiatan bermain mempunyai kerangka tertentu Dasar. Belajar dari pengalaman kesuksesan dan yang memisahkannya dari kehidupan nyata kegagalan dalam proses belajar mengajar yang sehari-hari. Kerangka ini berlaku terhadap ada selama ini, usaha harus diarahkan pada semua bentuk kegiatan bermain seperti bermain penemuan cara yang tepat agar pengajaran menyusun balok-balok, menyusun kepingan bahasa Inggris mencapai sasaran dan tujuannya. gambar, dan lain-lain. Melalui khayalan dalam dasar apa mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih Menurut Hall dalam Tejosaputro, 2001, pendidikan menangkap menghadapi lingkungannya dan siap dalam yang Fungsi mudah adalah ketrampilannya sehingga anak lebih siap untuk Ditengah – tengah pemikiran untuk dengan kanak-kanak adalah untuk mengembangkan sikap dan kemampuan seta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat. Pengajaran yang dimaksud diharapkan dapat bermain anak menemukan hal-hal baru yang mengasikkan, misalnya sebatang kayu dapat dikhayalkan sebagai pesawat terbang, tapi saat lain bisa dikhayalkan sebagai pedang, kemudian sebagai pistol, tongkat ajaib, dan lain-lain. menimbulkan sikap positif terhadap bahasa Ketika kita ingin mengajarkan kosa kata Inggris, sehingga citra bahasa Inggris segagai bahasa Inggris kepada anak-anak kita harus pelajaran yang sulit berangsur-angsur hilang ingat bahwa anak terutama pada usia muda -144- Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) sangat senang bermain jadi proses pembelajaran yang muncul adalah bagaimana menciptakan harus dibuat dengan cara sedemikian sehingga suasana bermain yang disenangi oleh anak – atmosfirnya mirip dengan situasi ketika mereka anak ? dan apakah tepat memberikan pelajaran bermain. Bermain dengan mainan akan sangat bahasa Inggris ini pada anak usia muda? membantu pada siswa dalam menyerap kata-kata bahasa Ingris karena mereka bis mendengar guru mengucapkan kata, melihat benda aslinya dan menyentuhnya. Penggunaan mainan dalam proses belajar mengajar membuat anak atau siswa akan melihat secara nyata dan bahkan dapat menyentuhnya, lalu permainan dan mainan apa yang dapat digunakan untuk pengajaran bahasa Inggris anak usia muda? Juga permasalahan Perumusan Masalah. Bahasa baik lisan, tertulis maupun timbul apakah cara permainan dan mainan ini isyarat merupakan hal yang paling penting mempunyai daya tarik dan sesuai dengan proses dalam komunikasi. Dengan adanya kemajuan pembelajaran bahasa Inggris ? Apakah dengan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan pemakaian teknologi maka batas ruang dan waktu dapat mengajar ini akan membuat anak – anak lebih ditembus. Dengan persamaan bahasa ditunjang cepat menyerap dan mengingatnya? teknologi canggih, orang dapat berkomunikasi mainan dalam proses belajar Berdasarkan uraian diatas, permasalahan dengan siapa saja dan dimana saja. Sejalan yang akan penulis teliti lebih lanjut adalah: dengan peran bahasa Inggris sebagai bahasa 1. Apa kendala – kendala yang dihadapi internasional maka peran bahasa ini sangat besar dalam proses pemerolehan bahasa Inggris dibidang komunikasi, pendidikan dan juga sebagai bahasa asing ? dalam dunia bisnis. Sebagai negara berkembang tentu Indonesia harus berbenah 2. diri menyongsong datangnya era globalisasi, maka Apakah tepat pembelajaran bahasa Inggris diberikan pada siswa muda usia? 3. Permainan yang bagaimanakah diperlukan tenaga-tenaga ahli yang juga mahir sebaiknya berbahasa Inggris agar kita tidak tertinggal dari proses pemerolehan bahasa Inggris pada bangsa lain. kanak-kanak. Menciptakan suasana bermain sehingga anak merasa berada dalam dunianya yaitu dunia bermain perlu diciptkan pada saat pembelajaran bahas dengan demikian anak akan merasa 4. digunakan yang untuk membantu Apakah permainan menarik perhatian dan disukai oeh anak-anak usia muda serta membantu proses belajar mengajar bahasa Inggris? senang dan menyukainy sehingga pengajaran dengan mudah dapat diserapnya. Permasalahan -145- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 5. Apakah pemakaian alat mainan tadi efektif Melihat dunia anak adalah dunia dalam membantu siswa memahami dan bermain maka proses belajar mengajar pada menyerap pengajaran Bahasa Inggris? anak – anak hendaknya disesuaikan dengan dunia mereka. Dengan bermain anak akan menjadi senang dan tanpa terasa mereka telah Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Sebagai sumbangan masyarakat umum informasi mengenai kepada keefektivan proses pemerolehan kosa kata bahasa Inggris. Bagi para pengajar bahasa Inggris, semoga penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun yang tepat dan efektif belajar. Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran Seorang bermain dan penggunaan alat bermain dalam metode banyak dalam mengajarkan bahasa Inggris. guru harus memiliki menyampaikan materi kemampuan untuk dan tehnik juga pengajaran yang baik. Penggunaan alat peraga merupakan menunjang sarana yang keberhasilan penting dalam proses belajar mengajar. Dengan memperagakan dan memberi kesempatan anak – anak untuk memegang dan turut aktif dalam proses belajar mengajar membuat anak lebih cepat menangkap arti dan Tujuan Penelitian Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi ( menguasainya dalam waktu yang relatif singkat. Keingintahuan anak dan rasa senang terhadap 1981 ) dalam buku mereka “ Metode Penelitian permainan dalam proses belajar ini membuat Survai “ menyatakan bahwa penelitian adalah anak terus berusaha agar dapat berhasil dalam suatu usaha untuk dengan sengaja menangkap gejala alam atau masyarakat berdasarkan disiplin metodologi ilmiah dan bertujuan menemukan prinsip – prinsip baru di belakang gejala tadi. Pembelajaran bahasa Inggris di usia dini merupakan dasar pembelajaran dikemudian hari. bermain dan ia akan terus dan terus belajar tanpa ia sadari. Pengalaman ini mendasari penulis untuk bahasa ibu ini tentu akan menemukan hambatan – hambatan dalam proses pemerolehannya. Memberikan bahasa Inggris pada usia dini adalah tepat karena makin cepat dan panjang waktu pemerolehan bahasa makin baik hasil yang diperoleh. -146- penelitian bagaimana permainan dan mainan mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris pada anak-anak muda usia. Tujuan utama suatu penelitian adalah Bahasa Inggris adalah bahasa asing di Indonesia, pengajaran bahasa yang bukan merupakan melakukan untuk menjelaskan fenomena sosial dengan menghubungkan fenomena yang satu dengan yang lain. Adapun dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pemerolehan Bahasa Inggris. Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) 2. 3. 4. Untuk mengetahui apakah tepat Bagi bangsa Indonesia, bahasa ibu yang pertama pembelajaran Bahasa Inggris diberikan kali dipelajari adalah bahasa Indonesia. Tetapi kepada Siswa Sekolah Dasar. seiring Untuk mengetahui macam mainan yang intelektual tepat untuk proses belajar mengajar siswa ketrampilan untuk dapat menguasai lebih dari Sekolah Dasar. satu bahasa agar dapat berkomunikasi dengan Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bangsa lain, juga untuk menyerap teknologi dan pemakaian alat ilmu pengetahuan. pemerolehan dan peraga penguasaan terhadap bahasa Inggris pada pelajar Sekolah Dasar. 5. dengan perkembangan seseorang, mereka fisik dan memerlukan Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama kali yang dipelajari oleh bangsa Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pemerolehan dan penguasaan kosa kat bahas Inggris pada anak-anak usia muda sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan atau pertimbangan Indonesia. ini sangat sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 096 tahun 1967 yang berisi tentang pengesahan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah lanjutan di Indonesia. bagi pihak – pihak yang berminat dalam masalah ini. Hal Adapun pengertian bahasa Inggris sebagai bahasa asing adalah bahasa yang diajarkan di suatu negara dimana bahasa yang Tinjauan Pustaka diajarkan tersebut bukanlah bahasa ibu yang ada Pengertian Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing Inggris Manusia secara alamiah adalah mahluk sosial yang pada suku bangsa di negara tersebut. Bahasa senang hidup berkelompok bahkan membagi kegembiraan dan kesedihan dengan tidak digunakan sebagai bahasa pergaulan sehari – hari dan tidak dipakai pula sebagai bahasa pengantar pendidikan tapi hanya sebagai suatu mata pelajaran yang diajarkan di sesamanya dengan menggunakan bahasa sebagai sekolah. ” A foreign language only used while it alat is being learnt in School” ( Brumpity, 1991 : iv berkomunikasi dan alat untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu setiap bangsa di dunia pasti memiliki bahasa asli yang sering disebut sebagai bahasa ibu (mother tongue). Bahasa ibu adalah bahasa yang dipelajari pertama kali saat seseorang mulai berbicara. ). Jadi bahasa Inggris bagi bangsa Indonesia tidak digunakan dan tidak akan pernah digunakan sebagai bahasa resmi negara dan bahasa pengantar dalam administrasi negara. Bahasa Inggris hanya berkedudukan sebagai bahasa asing pertama yang dipelajari dan diajarkan -147- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 dalam masyarakat Indonesia untuk maksud study, experience or instruction “ ( Lada,R 1965 tertentu. “ … English is not and will never be a : 27 ). social language in the Indonesian community. It Dalam usaha mempelajari bahasa is no more and no less than the “ first foreign Inggris sebagai bahasa asing seseorang harus language“ (Fires, 1985 : 17 ) berusaha keras untuk menguasainya yang di dalamnya Kesulitan Dalam Mempelajari Bahasa Inggris Bahasa bukanlah warisan biologis melainkan harus diperoleh dan dipelajari oleh seseorang. mengenali unsur kebudayaan serta cara berpikir yang baru. Untuk dapat Sebagai Bahasa Asing. termasuk berhasil menyeluruh sepenuhnya dalam diperlukan mengungkapkan dan menerima pesan melalui media bahasa asing. Chomsky (1965) dalam Nurhadi (1990 : 37) menyatakan bahwa manusia mempelajari bahasa dengan menggunakan alat pemerolehan bahasa yang disebut Language Acquisition Device ( LAD ). Proses pembelajaran bahasa asing sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan proses pemerolehan bahasa pertama. Proses pembelajaran bahasa asing sifatnya lebih kompleks karena didalamnya ada sejumlah factor yang perlu mendapat perhatian. Manusia sebagai pembelajar dan pemeroleh bahasa pertama, kedua ataupun bahasa asing selalu menjumpai kesulitan dan kemudahan dalam usahanya memperoleh dan mempelajari bahasa tersebut. Pembelajaran adalah suatu peguasaan Pemerolehan Bahasa. Berbicara masalah pemerolehan bahasa, ada perbedaan antara apa yang disebut pembelajaran dengan pemerolehan bahasa sebagaimana yang dikemukakan ketrampilan melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran seperti yang dikemukakan oleh Lada.R ( 1965 ), “ Learning is acquiring or getting of knowledge of subject or a skill by Stephen Krashen. Pembelajaran bahasa adalah usaha sadar untuk secara formal dan eksplisit menguasai bahasa yang dipelajari, terutama yang berhubungan dengan pengetahuan tentang kaidah bahasa untuk maksud dan tujuan tertentu, sedangkan pemerolehan bahasa adalah suatu proses bawah sadar dalam mempelajari suatu bahasa. Hal ini terjadi secara alamiah tanpa kehendak yang terencana. Pemerolehan bahasa pertama Pemerolehan bahasa pertama adalah atau pemerolehan suatu pengetahuan atau ketrampilan melalui pelajaran, pengalaman atau oleh pemerolehan bahasa ibu sejak usia dini yaitu pada saat bayi. Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses pemerolehan bahasa pertama ini, antara lain : 1. Teori Behaviorisme, Teori Leonardo Bloomfield ini merupakan suatu aliran yang -148- Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) 2. mempelajari tingkah laku yang nyata, alat untuk berkomunikasi dengan orang terbuka dan dapat diukur secara obyektif. lain. Pemerolehan bahasa tidak dapat Teori Mentalisme, Aliran ini dikemukakan dilaksanakan dalam situasi formal karena oleh Chomsky dalam Nurhadi 1990 dan bersifat bersumber pada suatu keyakinan bahwa menyebabkan perkembangan bahasa ditentukan secara kelancaran dalam menggunakan bahasa bawaan asing. (innately bertanggung 3. determined). jawab dalam Yang menetukan 2. implicit. Melalui Pemerolehan seseorang belajar atau memiliki pembelajaran, tingkah laku bahasa adalah kemampuan Pembelajaran adalah proses mempelajari bawaan. bahasa secara sadar untuk memperoleh Teori Fungsionalisme, Menurut Jean Piaget pengetahuan seseorang harus berperan aktif dalam Pembelajaran ini bersifat eksplisit dan pemerolehan bahasa. Perkembangan bahasa berlangsung dalam situasi formal. Ciri adalah hasil interaksi pembelajar dengan keformalannya ditandai dengan adanya lingkungannya. Jadi yang dimaksud dengan pengajar ( guru ), pembelajar ( siswa ), pemerolehan bahasa pertama adalah proses silabus, yang dilakukan pada masa kanak – kanak Krashen mengatakan bahwa pemerolehan untuk memperoleh penguasaan lancar serta bahasa secara formal dilakukan dengan fasih terhadap bahasa ibu mereka. penuh kesadaran untuk suatu tujuan tertentu formal materi, tentang tujuan dan bahasa. evaluasi. dan lewat pembelajaran ini akan diperoleh Pemerolehan bahasa asing pengetahuan Pemerolehan bahasa asing secara umum mengacu pada pembelajaran. 1. Jadi pengertian proses dalam proses bahasa yang eksplisit ( Krashen, 1982 : 17 ). Pemakaian Mainan pemerolehan bahasa asing selalu terdapat Bahasa Asing. unsur kesadaran untuk secara formal dan a. Dalam Pembelajaran Prisip dasar pemakaian mainan eksplisit menguasai bahasa yang dipelajari. Kegiatan belajar bagi anak muda usia dalam Stephen Krashen ( 1985 ) dalam Nurhadi ( melatih 1990 : 6 ) mengemukakan bahwa orang sedemikian dewasa mempunyai dua macam cara untuk tersebut dapat dengan mudah diterima oleh memperoleh bahasa asing yaitu : siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam Melalui pemerolehan, Pemerolehan dapat terjadi bila bahasa asing dipakai sebagai bahasa Inggris rupa sehingga harus bahasa disusun asing kelas haruslah menarik dan menyenangkan tetapi siswa juga harus tetap diamati -149- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 perkembangan pengajaran dan pembelajaran mengolah bahasanya membandingkannya dengan kebutuhan siswa. Mainan dapat digunakan untuk 3. dan mengatur materi sambil Tahap Disain mendorong siswa terutama di usia muda. Alat Adalah tahap akhir dari mempersiapkan mainan ini mula – mula diciptakan untuk alat peraga. Materi yang dihasilkan dapat mendukung materi utama. Saat ini, mainan digabungkan dalam proses belajar mengajar. bahkan dianggap sebagai materi utama karena Pada level ini, guru harus menerapkan materi para guru lebih suka menggunakannya untuk kepada siswa. Sambil menjelaskan materi, guru menarik Pengalaman juga harus menyesuaikan diri mereka dengan membuktikan bahwa sistem ini lebih berhasil kondisi pembelajar, menjaga fleksibilitas dalam karena kegiatan yang dirancang lebih sesuai pemakaian metode dan menggabungkannya dengan kebutuhan siswa. dengan alat mainan lain serta pengalaman dalam b. Menyiapkan alat peraga pembelajaran bahasa. (Wawan Hoesin, 1992 : Pada dasarnya ada tiga tahap utama dalam 7) menyiapkan alat peraga, yaitu : c. perhatian siswa. 1. Tahap Mekanis Sumber pembuatan alat peraga Sumber dalam pembuatan alat peraga Tahap ini adalah tahap mempersiapkan dapat ditemukan di mana – mana, disekitar kita. dengan mempertimbangkan tehnik persiapan, Pada umumnya alat peraga dapat dikategorikan peralatan pendukung seperti alat perekam, video sebagai berikut : dan lainnya. Materi utama dapat diperoleh 1. melalui beberapa sumber seperti Televisi, Audio Visual Film, CD-Room dan video telah majalah, surat kabar dan lain – lain. Kemudian menjadi bagian dari kehidupan anak – anak saat guru akan mengumpulkan semua bahan dan ini dan dapat menjadi sangat berguna dalam menempelkannya pada selembar kertas dengan penguasaan bahasa. Obyek visual membantu pengaturan yang menarik. Jika alat peraga dalam anak untuk memahami obyek jauh lebih mudah bentuk audio visual, guru harus mengubah dan melalui gambar yang ditampilkan dengan respon menyeleksi dan gerak tubuh. materi menyesuaikannya terlebih dengan dahulu tingkat dan kesulitan bahasa, usia siswa dan ketrampilan yang akan 2. Barang nyata Makanan kaleng, minuman kaleng, dipelajari. kotak bekas, mainan, alat-alat makan atau 2. minum, makanan buah-buahan dan sebagainya. Tahap Kreatif Tahap tahap Obyek nyata akan membantu anak untuk mekanis. Guru akan menentukan materi dan mengingat kata dalam bahasa Inggris karena terus obyek tersebut dapat dilihat dan disentuh. -150- bekerja selanjutnya untuk setelah menyelesaikannya, Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) Pembelajar akan meningkatkan kemampuan bermain. Mereka tidak dapat dipaksa duduk umum tentang berbagai obyek sambil belajar berjam – jam untuk belajar bahasa Inggris. kata – kata baru dalam bahasa Inggris. Mereka (Finochiario, 1968 : 15) pembelajaran tidak akan mencapai standar. Oleh 3. karena itu guru bahasa Inggris saat ini berusaha Grafik dan Kumpulan Gambar akan merasa bosan dan tujuan Gambar orang dan obyek tunggal, keras menciptakan alat pembelajaran yang gambar orang dalam suatu kegiatan akan banyak paling berguna dan efektif untuk mempermudah menjelaskan hubungan antara individu dan anak – anak dalam belajar bahasa Inggris. obyek. Serangkaian gambar ( perabot ) atau Banyak guru bahasa Inggris benda dalam jumlah banyak ( makanan ) atau membuktikan bahwa sistem pengajaran dengan olah raga dan kegiatan sehari – hari. menggunakan alat peraga terbukti sangat efektif 4. dan proses belajar mengajar dapat berlangsung Papan Flanel adalah suatu papan yang salah satu dengan baik. Belajar dari keberhasilan guru sisinya ditutup dengan kain flannel dimana dalam menggunakan alat permainan kepada gambar atau kartu kata dapat ditempatkan siswa Sekolah Dasar, maka guru sekolah diatasnya. Guru dapat membuat huruf - huruf lanjutanpun mulai mengikuti jejak ini. Mereka untuk melatih sturktur kosa kata. (Finochiario menjumpai bahwa pembelajar merasa lebih suka 1968: 16 ) mempelajari bahasa asing dan mereka tidak 5. merasa bosan ataupun terbebani dengan proses Buku latihan Buku latihan banyak digunakan oleh pembelajaran yang rumit. para guru karena sangat berguna bagi pelajar sehingga mereka dapat mengenali apa yang Hipotesis Penelitian harus dipelajari. Guru harus menyusun buku Hipotesis adalah perumusan jawaban untuk latihan sesuai dengan kebutuhan pembelajar dan suatu soal yang bersifat sementara dalam mencari materi yang sesuai dengan penelitian tujuan pengajaran. (Jean Brewster et al, 1992 : 119) untuk sebenarnya. kebenarannya d. Untuk siapa alat peraga dibuat ? untuk mempermudah pembelajaran terutama bagi pembelajar di usia muda. Karena anak – anak sangat suka bermain jawaban yang diuji Hipotesis ini perlu sehingga ada kemungkinan diterima atau ditolak. Diterima apabila hasil Berbagai alat peraga diciptakan dengan tujuan mencari dan penelitian membenarkan dikemukakan dalam pernyataan yang hipotesis tersebut dan ditolak apabila hasil penelitian bertentangan denagn hipotesis yang diajukan. menghabiskan sebagian besar waktu untuk -151- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesa bahwa Permainan dan berarti memperluas dan menggali lebih dalam Mainan sesuatu yang sudah ada. Sedangkan menguji mempunyai peranan yang sangat besar dalam kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada proses pembelajaran bahasa Inggris untuk anak masih atau menjdai diragukan kebenarannya – anak usia muda. (Sutrisno Hadi, 1976 : 3). Ada beberapa hal yang diperlukan Metodologi Penelitian dalam metodologi penelitian, yaitu : Metode penelitian merupakan bagian integral 1. kelengkapan tugas tidak hanya Dalam penelitian ini yang digunakan penelitian saja, adalah jenis penelitian deskriptif, yang untuk berusaha melukiskan secara tepat sifat – memahami dan menguasai obyek yang menjadi sifat individu tertentu, kondisi, fenomena sasaran penelitian dari ilmu yang bersangkutan. atau Sedangkan penelitian itu sendiri adalah suatu hubungan tertentu antara suatu gejala yang usaha untuk memperoleh fakta dengan cara lain dalam masyarakat. (Koentjaraningrat, mengumpulkan dan menganalisa data atau 1985:29) mengkomunikasikan melainkan yang Jenis penelitian hasil merupakan suatu cara informasi yang dilaksanakan secara teliti, jelas, 2. sistematik dan dapat dipertanggung jawabkan penelitian ada dua sumber data yang meliputi : suatu penelitian, maka metode yang digunakan harus menyangkut masalah cara kerja yang a. sehingga penelitian diteliti dengan tehnik wawancara atau dapat dengan berkembang sesuai dengan arah dan tujuannya dari Umumnya tujuan diadakannya suatu Menemukan berusaha untuk mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan -152- pertanyaan para siswa Bimbingan Belajar “Mellita” menemukan, berarti daftar Dalam penelitian ini data primer diperoleh yang dikumpulkan (Koentjaraningrat, 1989 : 7). mengembangkan atau menguji kebenaran suatu penyusunan terhadap pihak – pihak terpilih ( reponden ). dengan memanfaatkan seluruh bahan dan data untuk Data / pustaka primer, Data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau obyek yang dipakai untuk memahami dan meneliti obyek pengetahuan. Sumber data yang sedang diteliti. Pada umumnya dalam serta menguji kebenaran yang obyektif dalam adalah adanya yang berkenaan dengan variabel – variable Dalam upaya mencari, mengembangkan penelitian frekuensi Data ialah informasi atau keterangan (Warsito, 1982 : 6) penelitian, menentukan b. Data / pustaka sekunder, Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dari buku kepustakaan ( literature ), dokumen - Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) dokumen ataupun dari laporan dan bahan Metode ini merupakan bagian terpenting bacaan lainnya yang berkaitan dengan dalam suatu penelitian yang berguna untuk penelitian ini. melengkapi data – data. Pemilihan metode kuesioner ini penulis rasa sangat tepat Metode Pengumpulan Data karena: Merupakan suatu prosedur yang sistematik 1. Penulis dan standar untuk memperoleh data yang mengumpulkan data dalam waktu yang relatif singkat dan diperlukan. Dalam penelitian ini digunakan memiliki kesempatan untuk menjelaskan dua cara dalam pengumpulan data yaitu : a. dapat pertanyaan yang kurang dipahami oleh Studi Kepustakaan, yaitu suatu tehnik para responden. pengumpulan data melalui studi pustaka 2. Penulis menerima kembali seluruh data yang dilakukan untuk mencari konsepsi, yang diperlukan dari responden. teori serta pendapat yang memiliki hubungan erat dengan pokok permasalahan Instrumen, Dalam penelitian ini penulis yaitu dengan cara meneliti dokumen, buku memakai dan bahan bacaan lainnya. kuesioner, alat Bantu berupa lembaran Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis (dibacakan oleh peneliti) b. Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data yang dipakai untuk memperoleh informasi dengan melakukan penelitian lapangan dari responden. Dengan memakai kuesioner untuk memperoleh data konkrit dari obyek penulis dapat memperoleh data dalam waktu yang bersangkutan. Studi lapangan yang relatif singkat. Pertanyaan tersebut diatur dilakukan meliputi : sedemikian Observasi (pengamatan), Pengumpulan data rupa untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang pemerolehan dengan melakukan pengamatan untuk dapat bahasa Inggrsi diantaranya adalah : melihat secara langsung kenyataan yang sebenarnya mengenai problematika pengaruh bermain dan penggunaan mainan dalam pembelajaran bahasa Inggris. 1. Minat terhadap bahasa Inggris 2. Motivasi dalam menguasai bahasa Inggris 3. Dorongan orang tua dalam pembelajaran bahasa Inggris Observasi dilakukan di bimbingan belajar “Mellita”. Semarang pada tanggal 12 – 30 Juni 2006. a. Metode Kuesioner b. Tehnik Sampling ialah metode untuk menyeleksi individu yang dimasukkan dalam suatu sample populasi -153- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 yang menjadi obyek penelitian sebenarnya. b. Pengambilan sample dalam penelitian ini adalah Obyek formal : penguasaan kosa kata dengan metode random sampling artinya setiap individu dalam populasi diberi kesempatan sama Pengumpulan Data untuk dipilih menjadi anggota sample. Beberapa Dalam pelaksanaan pengumpulan data hal yang perlu diperhatikan adalah : ini pertama – tama yang dilakukan oleh penulis Wilayah sample, Adalah daerah kediaman adalah merencanakan kapan tes tersebut dapat sekelompok masyarakat yang dapat dijadikan dilaksanakan. Selanjutnya pada tanggal dan hari responden penelitian karena memiliki sifat yang yang telah ditetapkan yaitu pada hari Jumat, 30 hampir sama. Dalam penelitian ini wilayah Juni 2006. Tes dilaksanakan dengan baik dan sample yang diambil adalah Bimbingan belajar lancar. “Mellita”, jalan Sumber Mas I/29A, Semarang. waktu satu hari. Semuanya itu adalah berkat Populasi, Adalah sekelompok individu yang kerjasama yang baik antara penulis dan siswa memiliki kesamaan aktivitas tertentu yang dapat SD dijadikan responden. Dalam hal ini populasi responden penelitian ini. Pelaksanaannya Don Bosko yang hanya memerlukan bersedia menjadi yang dipilih adalah para siswa Bimbingan belajar “Mellita”, jalan Sumber Mas I/29A, Analisis Data Semarang. Dalam analisis data, sangat penting bagi Sampel, Sample merupakan bagian dari populasi kita untuk melakukan persiapan agar kita dapat yang Karena memperoleh analisis yang benar – benar penelitian ini bersifat kualitatif maka jumlah bermanfaat. Ada dua macam analisis data yaitu sample yang diambil adalah sekitar 5 siswa. analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis Responden, Adalah diberi kualitatif dilakukan atau dipakai bila data yang pertanyaan sehingga data terkumpul hanya sedikit, monografis, berwujud yang kasus sehingga tidak dapat disusun dalam satu menjadi tambahan obyek tentang penelitian. obyek dapat factor yang diperoleh – factor mempengaruhi penggunaan alat peraga dalam struktur pemerolehan dan penguasaan kosa kata bahasa kuantitatif adalah sebaliknya, analisis ini dipakai Inggris. bila data yang tersedia ada dalam jumlah besar Desain Data dan mudah diklasifikasikan dalam kategori. Untuk subyek penelitian penulis mengkategorikan dalam dua jenis obyek yaitu obyek material dan obyek formal. a. Obyek material dan Mainan -154- : klasifikatoris. Sedangkan analisis Sesuai dengan sifat penelitian ini, maka penulis menggunakan analisis kualitatif. Urutan kerja yang dilakukan adalah Permainan mengevaluasi hasil dari riset kepustakaan tentang teori yang ada, melakukan pemeriksaan Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) terhadap seluruh data dengan cara editing atau Tata : ia bingung dan takut. Dia hanya meneliti kembali setiap jawaban, melakukan melihat koding memperlihatkan untuk mengklasifikasikan jawaban sekitar dan wjahnya bahwa dia pertolongan. Guru responden dengan memisahkan dan memberi memerlukan tanda pada jawaban, menyelesaikan koding dan mendatanginya memperoleh data yang telah didistribusikan kata: “circle”. Guru mengulang kata dalam kategori tertentu dan menganalisis data “circle” berulang kali. Itu ternyata hasil kuesioner tersebut. membantunya Data sudah didapat, dijabarkan dan perintah yang dan mengatakan untuk mengerti diberikan. Tata dianalisa. Data diisi dengan aktivitas yang mencari “circle”dan akhirnya dia digunakan di Bimbingan belajar “Mellita”. menemukan 4 buah “circle” Axel : dia bingung dan terlihat seperti Mencari circle oang yang memikirkan sesuatu. Dia 1. Guru mengambil bentuk circle dan berkata mencari dan mencari dan akhirnya CIRCLE dia Mintalah kepada “siswa prasekolah” untuk dilakukan setelah dia mendengar mengulang kata circle kata “circle” yang diucapkan terus Tebarkan beberapa bentuk lain dalam – ruangan, baik dalam ukuran yang besar menemukan 4 buah “circle” 2. 3. ataupun yang kecil 4. 5. 6. Mintalah “siswa Roy prasekolah” mengerti menerus apa oleh yang guru. harus Dia : dia bingung dan mulai bertanya untuk pada guru bentuk mana yang dia menemukan bentuk circle di antara banyak harus ambil. Nampaknya dia tidak bentuk tersebut. Dan kembali mengulang yakin untuk mengambil sesuatu. kata CIRCLE Dia merasa takut kalau melakukan Berikan aktivitas-aktivitas agar para “siswa kesalahan. Guru mengatakan terus prasekolah” mengerti apa yang mereka kata lakukan menjadi yakin dan tidak takut untuk Ulang kata CIRCLE saat mereka mencari mengambil sesuatu. Akhirnya dia bentuk circle tersebut untuk mengigatkan mengambil 3 buah “circle” bahwa yang mereka cari hanyalah yang berbentuk circle Necken “circle” dan membuatnya : dia mengerti perintahnya tapi dia bingung karena dia berkeliling ruangan. Dia memandang “circle” Pelaku dan reaksinya. tapi pada tempat yang salah jadi -155- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 membuang waktu. Dia hanya Pastikan agar tiap siswanya tidak mendapat 4 buah “circle” meskipun mengambil bentuk yang sama diantara 4 dia seharusnya dapat mengambil bentuk yang mereka ambil lebih dari itu. Indah : 6. 7. Mintalah mereka menunjukkan bentuk- Dia dapat menemukan 4 buah bentuk tersebut dan menamai mereka satu “circle” dengan mudah dan cepat, persatu namun kemudia dia berhenti dan 8. Dampingi mereka agar mengetahui sampai duduk-duduk saja. Ketika ditanya, di mana mereka mengerti apa yang telah dia menjawab bahwa “circle” yang diajarkan dia dapat sudah cukup memuaskan Erik bagi dirinya. Pelaku dan reaksinya : Tata dia hanya berdiri didepan dan : Dia sedikit bingung untuk tersenyum. Guru berpikir bahwa itu mengambil berarti dia tidak mengerti apa yang takut harus Setelah dia lakukan. Guru bentuk-bentuk untuk dan mengambilnya. guru memberikan mendatanginya dan menerangkan dukungan dan bimbingan, dia sekali lagi. memberikan Kemudian guru tidak takut lagi, tetapi dia susah petunjuk, Erik untuk mengingat-ingat nama- melakukan aktivitas. Dia mendapat nama bentuk yang diberikan guru, 3 circle. hanya nama satu bentuk yang dia ingat, yaitu “circle” Mencari bentuk-bentuk dan menyebutkan Axel : Dia dapat mengambil bentuk- namanya. bentuk dan menyebutkan nama- 1. Guru memberi nama tiap-tiap bentuk satu namanya kecuali untuk bentuk per satu menggunakan alat peraga, yaitu “rectangle”. Dia lupa namanya. bentuk circle, triangle, square dan rectangle Tetapi Mintalah memberikan 2. “siswa prasekolah” untuk kemudian beberapa huruf mengulang nama-nama tiap bentuk tersebut pertama 3. Pastikan tiap siswa melihat dengan seksama (rec......). kemudian dia ingat dan 4. Tebarkan bentuk-bentuk tersebut ke lantai mengucapkan “rectangle!” dengan 5. Mintalah semangat. “siswa prasekolah” untuk mengambil bentuk-bentuk tersebut. Tiap siswa masing-masing 4 bentuk Roy untuk guru membantunya : Dia membutuhkan waktu lama untuk mulai bergerak mengambil bentuk-bentuk tersebut. Ketika -156- Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) ditanya, dia tidak 2. Bantu para siswa mempelajari lagu tersebut hanya menampilkan wajah serius dengan seperti sedang berpikir keras. sepenggal agar mudah dimengerti oleh para Akhirnya siswa. dia bergerak mengambil tersebut juga, bentuk-bentuk dan perlahan-lahan Necken menjawab 3. mengucapkannya karena takut menyanyikannya sepenggal- Setelah bisa, dilanjutkan menyanyikan satu lagu secara utuh dengan gerakan. 4. Mintalah para siswa menyanyikan bersama- membuat kesalahan. sama dan berulang-ulang agar hapal dan : Dia dapat menemukan bentuk- mereka bentuk nyanyikan dan menyebutkan mengerti apa yang mereka namanya dengan benar. Tetapi Indah sebelumnya dia bingung untuk Pelaku dan reaksinya membedakan Tata “square” dan “rectangle” penuh : Dia dapat mengambil bentuk- menyukai lagu yang diberikan dari bentuk guru dan dia tampak sangat bahagia yang berbeda dan menyebutkan namanya dengan benar. Lalu dia duduk-duduk perhatian. Dia sangat ketika sedang bernyanyi. Axel : Dia memperhatikan guru saat dengan bosan menunggu teman- memperkenalkan lagu, dan dia mau temannya melakukan bernyanyi bersama, meskipun kata- tugasnya. Sepertinya dia sudah kata yang terucap tidak terlalu jelas. selesai menguasai permainan itu. Erik : Dia mendengarkan guru dengan Roy : Dia senang dengan lagu yang : Dia tidak mengerti perintah dari diberikan. Dia dapat menyanyikan guru dan sepertinya dia susah lagu mengingat-ingat nama-nama dari menyanyikannya berkali-kali bentuk-bentuk membutuhkan tersebut. panduan Dia Necken tersebut setelah guru : Dia dapat menyanyikan lagu untuk tersebut dengan baik, dia juga dapat mengambil dan memberi nama menirukan gerakan-gerakan yang masing-masing bentuk. diajarkan dengan benar. Indah : Dia tampak sangat menikmati lagu Lagu tersebut, dia 1. Perkenalkanlah lagu yang akan diajarkan dengan mudah lirik yang diberikan dengan menyanyikannya dan dapat dapat menirukan menghafal gerakan- -157- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 Erik gerakan yang diajarkan dengan dibelakangnya begitu terus hingga sampai benar. pada sang wakil yang ada di urutan : Dia tampak tidak suka dengan terakhir. lagu tersebut. Dia hanya berjalan mendapatkan gilirannya. berkeliling dan melakukan 7. Pastikan semua siswa Apabila kata tersebut telah sampai pada kegiatannya sendiri. Ketika guru wakil, maka wakil tersebut harus kembali memintanya bergabung dia tidak dan mengulang kata-kata tersebut kepada mau. Guru tidak mau memaksanya, guru dengan cara menunjuk gambar- guru hanya meminta Erik untuk gambar yang telah tersedia yang sesuai melihat teman-temannya bermain dengan kata yang diberikan dengan harapan dia akan bergabung. Tapi sampai waktu Pelaku dan reaksinya habis, Erik tidak mau bergabung, Regu pertama terdiri atas Tata, Roy dan Erik dia Regu kedua terdiri dari Axel, Necken dan Indah hanya mendengarkan lagu tersebut. Regu pertama Guru membisikkan kata pada Tata, Bisikan Berantai 1. 2. 3. 4. 5. Guru menyiapkan beberapa gambar untuk tetapi sepertinya dia tidak mendengar kata dijadikan soal pada permainan ini tersebut, ketika guru mengulangnya lagi dengan Buat lebih keras, Tata mendengarnya. Kemudian dia 2 regu, masing-masing berjumlah sama balik bertanya kepada guru, apakah kata yang Mintalah mereka agar berbaris dengan rapi, didengarnya benar atau tidak. Setelah guru mintalah seseorang dari tiap-tiap regu untuk mengangguk dia terlihat senang karena benar memilih ketua dan wakilnya dan kemudia dia membisikkan kata tersebut Mintalah sang ketua untuk menjadi yang kepada Roy. Roy tidak mendengar kata yang terdepan di masing-masing barisnya dan diucapkan, dan dia bertanya kembali. Kemudian wakil pada urutan terakhir pada tiap Tata mengulang kata tersebut dengan lebih barisnya keras, Guru membisikkan berbeda kepada beberapa kata yang masing-masing ketua barisan 6. Secara akhirnya Roy mengerti dan membisikkannya lagi ke Erik. Erik cepat mengerti kata yang dibisikkan kemudian dia kembali pada Guru untuk mengatakan kata apa harus yang telah dia dapat, kemudian guru berkata dia menyampaikan kata tersebut dengan cara harus menunjukkan gambar sesuai dengan kata membisikkannya kepada teman yang persis yang dia punya. Kemudian dia berlari ketempat -158- berantai, ketua barisan Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) gambar-gambar tersedia tetapi dia bingung 3. Guru akan menyebutkan gambar-gambar memilih gambar yang benar, guru memberikan apa saja yang boleh dipotong dan tidak bantuan dan akhirnya dia bisa menunjukkan boleh dipotong gambar yang dimaksud. 4. Potongan-potongan tersebut ditempel pada kertas kosong tadi. Dan dalam hal ini para Regu kedua siswa dibebaskan akan ditempelkan di Guru membisikkan sebuah kata yang daerah mana potongan itu. Para siswa juga berbeda dari kelompok satu kepada Axel, dia boleh menambahkan gambar-gambar lain, tidak guru tetapi guru memberi batasan apa saja sudah gambar yang boleh ditambahkan dan tidak. mengerti kata apa yang diberikan dia langsung Setelah itu biarkan anak berkreasi lagi berlari ke tempat gambar-gambar tersedia. dengan mewarnai hasil karya mereka mendengar mengulangnya dan meminta kembali. Ketika dia Sebelum dia sampai ke tempat gambar tersebut, guru memanggilnya dan memberikan instruksi Pelaku dan reaksinya ulang kepadanya. Akhirnya dia mengerti dan Tata : Dia tampak membisikkan kata tersebut kepada Necken. pekerjaannya Necken langsung mengerti kata apa yang menggunting sambil bersenandung didengarnya lalu membisikkannya kepada Indah. kecil. Dia dapat memilih gambar Indah cepat mengerti dan langsung ke tempat dengan gambar-gambar dengan rapi dan menempelkannya yang telah tersedia, dan itu, menikmati benar, menunjukkan gambar sesuai dengan kata yang dengan diberikan menambahkan dia bahkan mengguntingnya baik. Dia juga beberapa gambar untuk lebih mempercantik hasil karyanya. Menggunting, Menempel dan Berkreasi 1. 2. Siapkan 2 jenis kertas yang akan Axel : Dia bingung dengan banyaknya dipergunakan. kertas-kertas pertama berisi gambar yang tersedia, kemudia dia bermacam-macam warna meminta guru untuk mengulang didalamnya, sedangkan yang kedua adalah gambar-gambar apa saja yang boleh kertas kosong. dia Bagikan kertas tersebut pada para siswa, mengulang, masing-masing satu lembar kertas yang mengerjakannya. rupa dan berisi gambar dan satu lembar kertas kosong Roy potong. Setelah dia guru mulai : Dia tampak berhati-hati dalam memilih gambar yang tersedia, -159- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 beberapa kali dia bertanya kepada Indah peneliti menerobos data-data peristiwa atau situasi atau tidak. Dia memotong semua problematis.( Bakker, A & Zubair,A.C. : 110 ) bentuk yang boleh dipotongnya, Para pakar sebagian ada yang kurang menyetujui kemudia atas pemberian pengajaran Bahasa Inggris pada usia mulai muda, mereka mengatakan pemberian itu kurang menyusunnya sebelum di dia menempelnya. tepat kerena sebenarnya pemberian yang lebih : Dia menggunting gambar-gambar dini itu hanya karena ingin memperpanjang dengan juga waktu pembelajaran saja padahal memberikan menempelkannya dengan baik. Dia pembelajaran bahasa Inggris yang relatif padat juga dengan jadwal waktu yang cukup setiap benar, dia menambahkan beberapa bentuk untuk melengkapi hasil minggunya karyanya. memberikan hanya sedikit dengan jangka waktu : Dia menggunting gambar-gambar yang panjang. ( Brewster, Jean,et al, 1992 : 23 ) dengan cepat dan benar, kemudian Erik pemahamannya guru apakah pekerjaannya benar kertas Necken Dengan akan lebih baik daripada Tetapi lebih banyak pakar mengatakan dia juga menempelkannya pada bahwa pembelajaran bahasa Inggris yang kertas kosong yang telah diberikan, dimulai lebih awal adalah pilihan yang tepat namun dia tidak menggambarkan karena semakin cepat anak mendapatkannya apa pun sebagai tambahan. Dia semakin baik hasil yang didapat. Huda ( 1994; bingung mau menggambar apa dan dalam Sri Rachmajanti 1998 : 31) kemudian dia memutuskan dia Dari hasil analisa kita temukan pada tidak menambahkan gambar apapun umumnya siswa merasa tertarik untuk belajar pada kertas itu. bahasa Inggris dan dari data yang didapat setelah : Dia tampak senang menggunting- permainan dan pemakaian mainan, kita dapatkan gunting tersedia, Permainan dan Mainan mempunyai peranan tetapi dia menggunting seluruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran gambar dia bahasa Inggris untuk anak – anak usia muda. pada Hampir semua anak menyukai saat proses kertas kosong yang disediakan. belajar mengajar itu berlangsung. Mereka dapat Guru dan mengikuti permainan dengan mudah mereka memintanya untuk mengulang hasil tidak merasa waktu telah habis padahal mereka karyanya, tetapi dia tidak mau. masih ingin bermain dengan alat-alat mainan gambar yang menempelkannya yang ada dan semua mengetahuinya tadi dan dengan tidak terasa mereka sebenarnya Interpestasi -160- telah belajar bahasa lewat permainan tersebut. Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) Sehingga obyek akan tinggal lama dalam pikiran siswa. Guru bahasa Inggris harus memiliki Kesimpulan dalam kemampuan untuk menyusun, membuat konsep, pembelajaran bahasa Inggris atau sebagai materi merencanakan dan menghasilkan materi alat pendukung peraga. Untuk mencapai tujuan dengan baik, Penggunaan alat memberikan peraga banyak manfaat guru sebaiknya melakukan sedikit pekerjaan diantaranya : 1. dapat mendorong siswa untuk merasa optimis dalam menggunakan kemampuan ekstra untuk mempersiapkan alat peraga dalam pengajaran. mereka berbahasa Inggris. 2. Permainan dan mainan dapat memperkaya Daftar Pustaka wawasan siswa dan mendukung buku pedoman dengan informasi yang lebih luas. 3. Guru atau kelompok guru di sekolah atau kursus bahasa Inggris akan menganggap permainan dan mainan sebagai sumber potensial dalam proses belajar mengajar. 4. Permainan dan mainan yang sifatnya dekat dengan kehidupan sehari – hari dalam lingkungan siswa akan yang mudah dipahami akan mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Permainan akan menjadi sangat bermanfaat untuk menciptakan suasana kelas yang hidup dan menyenangkan. Penulis berharap bahwa guru bahasa Inggris akan menggunakan alat permainan untuk mengajar murid mereka Breen, Michael P. and Cristopher N. Candlin. 1987. “Which Material?: a consumers’ and designer’s guide.” In Leslie E. Sheldon (ed), ELT Text Book and Material: Problems in Evaluation and Development. London: Modern English Publications. Halaman 13-28 membantu memahami bahasa sasaran. Masukan baik 5. Branbrook. Geoff. 1996. Language and Computers. Manchester: Edinburgh University karena dengan Brewster, Jean. 1991. “What is Good Primary Practice?’ In Cristopher Brumfit et al (eds), Teaching English to Children. London: Collins ELT. halaman 1-17 Brown, H. Douglas. 2001. “Technique, Textbooks, Technology”. Teaching by Principles An Interactive Approach to Language Pedagogy. New York: Longman Brumfit, Cristopher. 1991. “Itroduction: Teaching English to Children. “In Brumfit, C.J Moon and R. Tongue (eds), Teaching English to Children: From Practice to Principle. London: Harper Collins. Halaman iv-viii menerapkan pola bermainan dan menggunakan alat mainan, siswa akan lebih mudah mengerti Dukut, Ekawati Marhaenny. 1993. The Computer as An Aid to the Teaching of dan mengingat obyek dalam otak mereka. -161- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011 Writing for Students of English as a Foreign Langage. Yogyakarta Feisal, Jusuf A. 1992. “English Learning at Elementary Schools (An Analysis Projected to the Need of Society). “The 39th TEFLIN Seminar. Finocchiaro, Mary. 1968. “Visual Aids in Teaching English as a Second Language”. English Teaching Forum, May-June. hal 15-16 Fries, C. 1985. Teaching English as a Foreign Language. Michigan : Ann Arhor Galavis, Benicio. 1998. “Computers and the EFL Clss: Their Advantages and a Possible Outcome, the Autonomous Learner. “English Teaching Forum”. October-Desember Garvic, Edie. 1991. “An Integrative Approach with Young Learners”. In Brumfit, C.J. Moon and R. Tounge (eds), Teaching English to Children: From Practice to Principle. London: Harper Collins. Halaman 124 Granger, Sylvianne. 1998. “The Computer Learner Corpus: a versatile new source of data for SLA research. “In Sylviane Granger (ed), Learner English on Computer. London: Longman. Halaman 318 Griffin, Jon. 1995. “ Learning Discovery in The Computerized Classroom.” In Jon Grifrfin and Leslie Bash (eds). Computers in The Primary School. New York: Cassel. Halaman 43-47 Hadi, Soetrisno. Metodologi Riset 2. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM Holderness. Jackie. 1991. “Activity Based Teaching: approach to topic-centred work” In Cristopher Brumfit et al (eds), Teaching English to Children. London: Collins ELT. Halaman 18-32 -162- Huda, Nuril. (1994). “The Teaching of English in Primary Schools: Issues and Problemss. “TEFLIN,vi,2. halaman 82-89 Keraf, Gorys. 1982. “Fungsi bahasa.”Tata bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. hal 16-17 Koentjaraningrat. Penelitian Gramedia. 1983. Metode-metode Masyarakat. Jakarta: Krashen, S.D. 1980. The Monitor Model for adult Second Performance. Cambridge: Winthrop Publisher Inc Lada, R. 1965. Foreign Language Learning. New Jersey: Prentice Hall Inc Midgley, Howard. 1984. “Microcomputer in the Classroom”. Handbook for Geography Teachers. Hutchinson. Nurhadi dan Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung: Sinar Baru Paine, N. 1989. “Helping People Learn A Challenge for the Future.” In Richard N. Tucker. Interactive Media The Human Issues. London: Kogan Page Ltd. Halaman 49 Scott, Wendy A and Lisbeth H. Ytreberg. 1994. Teaching English to Children. New York: Longman Inc Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1981. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES Sri Rachmajanti. 1998. “An Analysis on the Primary School English Curriculum and its implementation in Indonesia.” ELE, 4.1 Halaman 28-31 Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca sebagai suatu Ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo) Wahyati, C. Murni et al. 1997. English for Elementary School 3. Semarang: Media Wiyata Wegerif, Rupert and Peter Schimshaw. 1997. “Computers and Talking the Primary Classroom.” Testol, 34,3. halaman 619623 Wiazowski, Jaroslaw. 2001. Teaching English with Technology. Poland: IATEFL -163-