Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat Permainan

advertisement
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda
Indriani Triandjojo
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas AKI
Abstract
Playing is the proper way in an effort to teach English to young children. The period of playing is
important for physical and mental growth of the children. For children playing is a fun activity and a
bridge from informal to formal learning. Children gain many benefits and have many opportunities to
develop their skills by playing. Games make them don’t realize that the time goes fast and through it they
do not feel that in fact they are learning.
Key words : English vocabulary, acquisition process, games, young children
ditujukan untuk menyarankan pada khalayak
Pendahuluan
Penelitian
ini
didorong
oleh
adanya
ramai agar anak-anak mereka diikut sertakan
kecenderungan masyarakat kota besar dewasa
dalam usaha percepatan pembelajaran.
ini
untuk
Dalam kehidupannya manusia sebagai makluk
berbagai kegiatan belajar
sosial tak terkecuali anak-anak membutuhkan
terutama
di
memperkenalkan
kalangan
tertentu
sejak masa kanak-kanak. Potensi anak dipacu
alat
perkembangannya, berbagai buku beredar telah
sesamanya.
membuktikan betapa proses pembelajaran pada
berkomunikasi dengan orang lain baik secara
anak
lisan, tertulis maupun melalui isyarat. Dengan
dipercepat.
Mereka
mencari
cara
untuk
dapat
Bahasa
berkomunikasi
membuat
dengan
orang dapat
bagaimana mengoptimalkan fungsi otak kanan
demikian,
dan otak kiri. Dilain pihak ada anggapan
meningkatkan penguasaan bahasanya secara
perkembangan anak sebaiknya tidak dipacu
maksimal sehingga mereka dapat berkomunikasi
dengan beban pembelajaran yang belum tentu
dengan orang lain dengan baik. Selain fungsi
sepadan dengan tahap perkembangannya. Dalam
utamanya sebagai alat komunikasi, bahasa juga
kaitan ini maka terkesan mencuatnya unsur
memiliki fungsi lain yaitu fungsi kebudayaan,
komersialisasi melalui promosi penjualan bahan
dimana bahasa berperan sebagai sarana atau alat
pustaka, sarana pembelajaran, penyelengaraan
perkembangan kebudayaan dan jalur penerus
berbagai forum diskusi dan lokakarya, juga
kebudayaan
pameran di tempat-tempat umum. Semuanya
-142-
setiap
serta
orang
harus
inventaris
ciri
berusaha
–
ciri
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
kebudayaan. Bahasa memainkan peranannya
berpendidikan harus mampu menguasai bahasa
dalam warisan sosial budaya manusia, juga
Inggris jika tidak ingin dikatakan terbelakang.
bahasa merupakan hasil berpikir yang paling
Penguasaan bahasa Inggris yang baik akan
menyolok mata ( Tarigan, 1987 : 2 ). Sedangkan
sangat mendukung kemajuan dan keberhasilan
Keraf ( 1980 ) mengemukakan fungsi bahasa
kita dalam menguasai ilmu pengetahuan dari
terbagi menjadi empat kategori yaitu bahasa
luar dan mempersiapkan kita untuk memasuki
sebagai alat untuk mengekspresikan diri karena
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi
dengan bahasa kita menarik atau memikat
dalam kenyataannya, proses pemerolehan bahasa
perhatian orang lain untuk berinteraksi dengan
Inggris bukanlah hal yang mudah karena bahasa
kita. Bahasa sebagai sarana berkomunikasi, yang
Inggris
merupakan saluran dari pikiran manusia yang
pemakaiannyapun
juga
Indonesia. Pemerolehan dan penguasaan bahasa
mengungkapkan
memungkinkan
manusia
perasaan
untuk
yang
melakukan
bukan
bahasa
tidak
ibu
kita
seintensif
Inggris ini harus dipelajari melalui
memerlukan
bahasa
proses
kerjasama dengan orang lain. Bahasa sebagai
tertentu
sarana integrasi dan adaptasi sosial adalah salah
terkadang dana yang cukup besar. Penguasaan
satu unsur budaya yang memungkinkan manusia
bahasa Inggris juga dipengaruhi oleh berbagai
menggunakan pengalaman mereka, mempelajari
factor diantaranya perbedaan intelegensi, jenis
dan mengambil bagian dalam pengalaman
kelamin, umur, lingkungan sosial ekonomi dan
tersebut, sehingga akan membuat manusia
sebagainya.
mengenal sesamanya.
yang
dan
ketekunan
dan
Lalu lintas industri, ekonomi dan kebudayaan
Di jaman modern ini, dimana teknologi dan ilmu
menantang
pengetahuan berkembang pesat, kita tidak dapat
kemampuan
menyangkali bahwa perkembangan tersebut
mengantisipasi para pendatang asing. Tanpa
diikuti pula dengan perkembangan bahasa
kemampuan ini kita akan sulit bersaing dengan
Inggris sebagai bahasa Internasional merupakan
mereka. Undang-undang Sistem Pendidikan
salah satu bahasa asing yang terpenting. Dengan
Nasionalpun dibuat untuk mengatasi globalisasi
adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
tadi dan memungkinkan diajarkannya bahasa
dan teknologi maka peranan bahasa Inggris ini
Inggris pada tingkat sekolah dasar. Asumsi
menjadi semakin penting.
terkait adalah karena lama sudah banyak orang
Bahasa Inggris juga dipakai sebagai
bahasa pengantar dalam dunia pendidikan,
literature
ilmu
pengetahuan.
Mengingat
peranannya yang sangat penting, setiap orang
kita
untuk
berbahasa
meningkatkan
Inggris
untuk
tua membelajarkan anaknya pada kursus-kursus
bahasa Inggris. Banyak pula yang mendatangkan
tutor ke rumah mereka. Meskipun pemerintah
telah mengakomodasi secara proaktif dengan
-143-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
memberikan bahasa Inggris melalui pendidikan
Masa
formal yaitu Sekolah Dasar, namun
tetap
berbagai teori menekankan betapa pentingnya
banyak orang tua membawa anak-anak mereka
bermainan dan masa bermain penting bagi
belajar pada pendidikan non formal. Hal ini
pertumbuhan fisik dan mental anak seutuhnya.
dikarenakan mereka menginginkan kemampuan
Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan
berbahasa Inggris anak-anak mereka jauh dari
dan merupakan jembatan bagi anak dari belajar
pada apa yang dicapai oleh siswa lulusan
informal menjadi formal. Melalui bermain anak
Sekolah Menengah Umum Dewasa ini yang
mendapatkan banyak manfaat dan mempunyai
pada
banyak
kenyataannya
memang
jauh
dari
memuaskan.
memulai mengajarkan bahasa Inggris pada anakanak usia muda, para pakar bahasa memikirkan
apa cara yang paling tepat dan bagaimana guru
harus mengajar sehingga anak didiknya dapat
kesempatan
masa
bermain,
mengembangkan
tinggi.
Bermain
juga
bermanfaat
bagi
perkembangan anak yang terdiri dari aspek fisik
motorik, sosial – emosional dan kognisi.
disampaikan. Kami percaya bahwa para guru
selain semua yang telah dijabarkan, anak
telah mengerti tehnik untuk mengajar tapi
merupakan mata rantai evolusi artinya anak
tidaklah mudah memilih tehnik yang tepat untuk
menjalani semua tahapan evolusi makluk hidup.
mengajar bahasa Inggris pada anak Sekolah
Kegiatan bermain mempunyai kerangka tertentu
Dasar. Belajar dari pengalaman kesuksesan dan
yang memisahkannya dari kehidupan nyata
kegagalan dalam proses belajar mengajar yang
sehari-hari. Kerangka ini berlaku terhadap
ada selama ini, usaha harus diarahkan pada
semua bentuk kegiatan bermain seperti bermain
penemuan cara yang tepat agar pengajaran
menyusun balok-balok, menyusun kepingan
bahasa Inggris mencapai sasaran dan tujuannya.
gambar, dan lain-lain. Melalui khayalan dalam
dasar
apa
mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih
Menurut Hall dalam Tejosaputro, 2001,
pendidikan
menangkap
menghadapi lingkungannya dan siap dalam
yang
Fungsi
mudah
adalah
ketrampilannya sehingga anak lebih siap untuk
Ditengah – tengah pemikiran untuk
dengan
kanak-kanak
adalah
untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan seta
memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.
Pengajaran yang dimaksud diharapkan dapat
bermain anak menemukan hal-hal baru yang
mengasikkan, misalnya sebatang kayu dapat
dikhayalkan sebagai pesawat terbang, tapi saat
lain bisa dikhayalkan sebagai pedang, kemudian
sebagai pistol, tongkat ajaib, dan lain-lain.
menimbulkan sikap positif terhadap bahasa
Ketika kita ingin mengajarkan kosa kata
Inggris, sehingga citra bahasa Inggris segagai
bahasa Inggris kepada anak-anak kita harus
pelajaran yang sulit berangsur-angsur hilang
ingat bahwa anak terutama pada usia muda
-144-
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
sangat senang bermain jadi proses pembelajaran
yang muncul adalah bagaimana menciptakan
harus dibuat dengan cara sedemikian sehingga
suasana bermain yang disenangi oleh anak –
atmosfirnya mirip dengan situasi ketika mereka
anak ? dan apakah tepat memberikan pelajaran
bermain. Bermain dengan mainan akan sangat
bahasa Inggris ini pada anak usia muda?
membantu pada siswa dalam menyerap kata-kata
bahasa Ingris karena mereka bis mendengar guru
mengucapkan kata, melihat benda aslinya dan
menyentuhnya.
Penggunaan
mainan
dalam
proses
belajar mengajar membuat anak atau siswa akan
melihat
secara
nyata
dan
bahkan
dapat
menyentuhnya, lalu permainan dan mainan apa
yang dapat digunakan untuk pengajaran bahasa
Inggris anak usia muda? Juga permasalahan
Perumusan Masalah.
Bahasa baik lisan, tertulis maupun
timbul apakah cara permainan dan mainan ini
isyarat merupakan hal yang paling penting
mempunyai daya tarik dan sesuai dengan proses
dalam komunikasi. Dengan adanya kemajuan
pembelajaran bahasa Inggris ? Apakah dengan
yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan
pemakaian
teknologi maka batas ruang dan waktu dapat
mengajar ini akan membuat anak – anak lebih
ditembus. Dengan persamaan bahasa ditunjang
cepat menyerap dan mengingatnya?
teknologi canggih, orang dapat berkomunikasi
mainan
dalam
proses
belajar
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan
dengan siapa saja dan dimana saja. Sejalan
yang akan penulis teliti lebih lanjut adalah:
dengan peran bahasa Inggris sebagai bahasa
1.
Apa kendala – kendala yang dihadapi
internasional maka peran bahasa ini sangat besar
dalam proses pemerolehan bahasa Inggris
dibidang komunikasi, pendidikan dan juga
sebagai bahasa asing ?
dalam dunia bisnis. Sebagai negara berkembang
tentu
Indonesia
harus
berbenah
2.
diri
menyongsong datangnya era globalisasi, maka
Apakah tepat pembelajaran bahasa Inggris
diberikan pada siswa muda usia?
3.
Permainan
yang
bagaimanakah
diperlukan tenaga-tenaga ahli yang juga mahir
sebaiknya
berbahasa Inggris agar kita tidak tertinggal dari
proses pemerolehan bahasa Inggris pada
bangsa lain.
kanak-kanak.
Menciptakan suasana bermain sehingga
anak merasa berada dalam dunianya yaitu dunia
bermain perlu diciptkan pada saat pembelajaran
bahas dengan demikian anak akan merasa
4.
digunakan
yang
untuk membantu
Apakah permainan menarik perhatian dan
disukai oeh anak-anak usia muda serta
membantu proses belajar mengajar bahasa
Inggris?
senang dan menyukainy sehingga pengajaran
dengan mudah dapat diserapnya. Permasalahan
-145-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
5.
Apakah pemakaian alat mainan tadi efektif
Melihat
dunia
anak
adalah
dunia
dalam membantu siswa memahami dan
bermain maka proses belajar mengajar pada
menyerap pengajaran Bahasa Inggris?
anak – anak hendaknya disesuaikan dengan
dunia mereka. Dengan bermain anak akan
menjadi senang dan tanpa terasa mereka telah
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
Sebagai
sumbangan
masyarakat
umum
informasi
mengenai
kepada
keefektivan
proses pemerolehan kosa kata bahasa Inggris.
Bagi para pengajar bahasa Inggris, semoga
penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun
yang
tepat
dan
efektif
belajar.
Guru
memegang
peranan
penting dalam proses pembelajaran Seorang
bermain dan penggunaan alat bermain dalam
metode
banyak
dalam
mengajarkan bahasa Inggris.
guru
harus
memiliki
menyampaikan
materi
kemampuan
untuk
dan
tehnik
juga
pengajaran yang baik. Penggunaan alat peraga
merupakan
menunjang
sarana
yang
keberhasilan
penting
dalam
proses
belajar
mengajar. Dengan memperagakan dan memberi
kesempatan anak – anak untuk memegang dan
turut aktif dalam proses belajar mengajar
membuat anak lebih cepat menangkap arti dan
Tujuan Penelitian
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (
menguasainya dalam waktu yang relatif singkat.
Keingintahuan anak dan rasa senang terhadap
1981 ) dalam buku mereka “ Metode Penelitian
permainan dalam proses belajar ini membuat
Survai “ menyatakan bahwa penelitian adalah
anak terus berusaha agar dapat berhasil dalam
suatu usaha untuk dengan sengaja menangkap
gejala alam atau masyarakat berdasarkan disiplin
metodologi ilmiah dan bertujuan menemukan
prinsip – prinsip baru di belakang gejala tadi.
Pembelajaran bahasa Inggris di usia dini
merupakan dasar pembelajaran dikemudian hari.
bermain dan ia akan terus dan terus belajar tanpa
ia sadari. Pengalaman ini mendasari penulis
untuk
bahasa ibu ini tentu akan menemukan hambatan
– hambatan dalam proses pemerolehannya.
Memberikan bahasa Inggris pada usia dini
adalah tepat karena makin cepat dan panjang
waktu pemerolehan bahasa makin baik hasil
yang diperoleh.
-146-
penelitian
bagaimana
permainan dan mainan mempunyai peranan
penting dalam proses belajar mengajar bahasa
Inggris pada anak-anak muda usia.
Tujuan utama suatu penelitian adalah
Bahasa Inggris adalah bahasa asing di Indonesia,
pengajaran bahasa yang bukan merupakan
melakukan
untuk menjelaskan fenomena sosial dengan
menghubungkan
fenomena yang satu dengan
yang lain. Adapun dalam penelitian ini penulis
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam proses pemerolehan Bahasa
Inggris.
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
2.
3.
4.
Untuk
mengetahui
apakah
tepat
Bagi bangsa Indonesia, bahasa ibu yang pertama
pembelajaran Bahasa Inggris diberikan
kali dipelajari adalah bahasa Indonesia. Tetapi
kepada Siswa Sekolah Dasar.
seiring
Untuk mengetahui macam mainan yang
intelektual
tepat untuk proses belajar mengajar siswa
ketrampilan untuk dapat menguasai lebih dari
Sekolah Dasar.
satu bahasa agar dapat berkomunikasi dengan
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
bangsa lain, juga untuk menyerap teknologi dan
pemakaian
alat
ilmu pengetahuan.
pemerolehan
dan
peraga
penguasaan
terhadap
bahasa
Inggris pada pelajar Sekolah Dasar.
5.
dengan
perkembangan
seseorang,
mereka
fisik
dan
memerlukan
Bahasa Inggris adalah bahasa asing
pertama kali yang dipelajari oleh bangsa
Untuk memberikan sumbangan pemikiran
dalam proses pemerolehan dan penguasaan
kosa kat bahas Inggris pada anak-anak usia
muda sehingga hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan acuan atau pertimbangan
Indonesia.
ini
sangat
sesuai
dengan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 096 tahun 1967 yang berisi tentang
pengesahan bahasa Inggris sebagai salah satu
mata pelajaran di sekolah lanjutan di Indonesia.
bagi pihak – pihak yang berminat dalam
masalah ini.
Hal
Adapun
pengertian
bahasa
Inggris
sebagai bahasa asing adalah bahasa yang
diajarkan di suatu negara dimana bahasa yang
Tinjauan Pustaka
diajarkan tersebut bukanlah bahasa ibu yang ada
Pengertian Bahasa Inggris Sebagai Bahasa
Asing
Inggris
Manusia secara alamiah adalah mahluk sosial
yang
pada suku bangsa di negara tersebut. Bahasa
senang
hidup
berkelompok
bahkan
membagi kegembiraan dan kesedihan dengan
tidak
digunakan
sebagai
bahasa
pergaulan sehari – hari dan tidak dipakai pula
sebagai bahasa pengantar pendidikan tapi hanya
sebagai suatu mata pelajaran yang diajarkan di
sesamanya dengan menggunakan bahasa sebagai
sekolah. ” A foreign language only used while it
alat
is being learnt in School” ( Brumpity, 1991 : iv
berkomunikasi
dan
alat
untuk
mengekspresikan diri. Oleh karena itu setiap
bangsa di dunia pasti memiliki bahasa asli
yang sering disebut sebagai bahasa ibu (mother
tongue). Bahasa ibu adalah bahasa yang
dipelajari pertama kali saat seseorang mulai
berbicara.
).
Jadi bahasa Inggris bagi bangsa Indonesia tidak
digunakan dan tidak akan pernah digunakan
sebagai bahasa resmi negara dan bahasa
pengantar dalam administrasi negara. Bahasa
Inggris hanya berkedudukan sebagai bahasa
asing pertama yang dipelajari dan diajarkan
-147-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
dalam masyarakat Indonesia untuk maksud
study, experience or instruction “ ( Lada,R 1965
tertentu. “ … English is not and will never be a
: 27 ).
social language in the Indonesian community. It
Dalam
usaha
mempelajari
bahasa
is no more and no less than the “ first foreign
Inggris sebagai bahasa asing seseorang harus
language“ (Fires, 1985 : 17 )
berusaha keras untuk menguasainya yang di
dalamnya
Kesulitan Dalam Mempelajari Bahasa Inggris
Bahasa bukanlah warisan biologis melainkan
harus diperoleh dan dipelajari oleh seseorang.
mengenali
unsur
kebudayaan serta cara berpikir yang baru. Untuk
dapat
Sebagai Bahasa Asing.
termasuk
berhasil
menyeluruh
sepenuhnya
dalam
diperlukan
mengungkapkan
dan
menerima pesan melalui media bahasa asing.
Chomsky (1965) dalam Nurhadi (1990 : 37)
menyatakan bahwa manusia mempelajari bahasa
dengan menggunakan alat pemerolehan bahasa
yang disebut Language Acquisition Device (
LAD ). Proses pembelajaran bahasa asing
sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan
proses pemerolehan bahasa pertama. Proses
pembelajaran
bahasa
asing
sifatnya
lebih
kompleks karena didalamnya ada sejumlah
factor yang perlu mendapat perhatian. Manusia
sebagai pembelajar dan pemeroleh bahasa
pertama, kedua ataupun bahasa asing selalu
menjumpai kesulitan dan kemudahan dalam
usahanya memperoleh dan mempelajari bahasa
tersebut.
Pembelajaran adalah suatu peguasaan
Pemerolehan Bahasa.
Berbicara masalah pemerolehan bahasa, ada
perbedaan antara apa yang disebut pembelajaran
dengan pemerolehan bahasa sebagaimana yang
dikemukakan
ketrampilan melalui pelajaran, pengalaman atau
pengajaran seperti yang dikemukakan oleh
Lada.R ( 1965 ), “ Learning is acquiring or
getting of knowledge of subject or a skill by
Stephen
Krashen.
Pembelajaran bahasa adalah usaha sadar untuk
secara formal dan eksplisit menguasai bahasa
yang dipelajari, terutama yang berhubungan
dengan pengetahuan tentang kaidah bahasa
untuk maksud dan tujuan tertentu, sedangkan
pemerolehan bahasa adalah suatu proses bawah
sadar dalam mempelajari suatu bahasa. Hal ini
terjadi secara alamiah tanpa kehendak yang
terencana.
Pemerolehan bahasa pertama
Pemerolehan bahasa pertama adalah
atau pemerolehan suatu pengetahuan atau
ketrampilan melalui pelajaran, pengalaman atau
oleh
pemerolehan bahasa ibu sejak usia dini yaitu
pada saat bayi. Ada beberapa teori yang
mengemukakan tentang proses pemerolehan
bahasa pertama ini, antara lain :
1.
Teori
Behaviorisme,
Teori
Leonardo
Bloomfield ini merupakan suatu aliran yang
-148-
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
2.
mempelajari tingkah laku yang nyata,
alat untuk berkomunikasi dengan orang
terbuka dan dapat diukur secara obyektif.
lain. Pemerolehan bahasa tidak dapat
Teori Mentalisme, Aliran ini dikemukakan
dilaksanakan dalam situasi formal karena
oleh Chomsky dalam Nurhadi 1990 dan
bersifat
bersumber pada suatu keyakinan bahwa
menyebabkan
perkembangan bahasa ditentukan secara
kelancaran dalam menggunakan bahasa
bawaan
asing.
(innately
bertanggung
3.
determined).
jawab
dalam
Yang
menetukan
2.
implicit.
Melalui
Pemerolehan
seseorang
belajar
atau
memiliki
pembelajaran,
tingkah laku bahasa adalah kemampuan
Pembelajaran adalah proses mempelajari
bawaan.
bahasa secara sadar untuk memperoleh
Teori Fungsionalisme, Menurut Jean Piaget
pengetahuan
seseorang harus berperan aktif dalam
Pembelajaran ini bersifat eksplisit dan
pemerolehan bahasa. Perkembangan bahasa
berlangsung dalam situasi formal. Ciri
adalah hasil interaksi pembelajar dengan
keformalannya ditandai dengan adanya
lingkungannya. Jadi yang dimaksud dengan
pengajar ( guru ), pembelajar ( siswa ),
pemerolehan bahasa pertama adalah proses
silabus,
yang dilakukan pada masa kanak – kanak
Krashen mengatakan bahwa pemerolehan
untuk memperoleh penguasaan lancar serta
bahasa secara formal dilakukan dengan
fasih terhadap bahasa ibu mereka.
penuh kesadaran untuk suatu tujuan tertentu
formal
materi,
tentang
tujuan
dan
bahasa.
evaluasi.
dan lewat pembelajaran ini akan diperoleh
Pemerolehan bahasa asing
pengetahuan
Pemerolehan bahasa asing secara umum
mengacu
pada
pembelajaran.
1.
Jadi
pengertian
proses
dalam
proses
bahasa
yang
eksplisit
(
Krashen, 1982 : 17 ).
Pemakaian
Mainan
pemerolehan bahasa asing selalu terdapat
Bahasa Asing.
unsur kesadaran untuk secara formal dan
a.
Dalam
Pembelajaran
Prisip dasar pemakaian mainan
eksplisit menguasai bahasa yang dipelajari.
Kegiatan belajar bagi anak muda usia dalam
Stephen Krashen ( 1985 ) dalam Nurhadi (
melatih
1990 : 6 ) mengemukakan bahwa orang
sedemikian
dewasa mempunyai dua macam cara untuk
tersebut dapat dengan mudah diterima oleh
memperoleh bahasa asing yaitu :
siswa. Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam
Melalui pemerolehan, Pemerolehan dapat
terjadi bila bahasa asing dipakai sebagai
bahasa
Inggris
rupa
sehingga
harus
bahasa
disusun
asing
kelas haruslah menarik dan menyenangkan
tetapi
siswa
juga
harus
tetap
diamati
-149-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
perkembangan pengajaran dan pembelajaran
mengolah
bahasanya
membandingkannya dengan kebutuhan siswa.
Mainan
dapat
digunakan
untuk
3.
dan
mengatur
materi
sambil
Tahap Disain
mendorong siswa terutama di usia muda. Alat
Adalah tahap akhir dari mempersiapkan
mainan ini mula – mula diciptakan untuk
alat peraga. Materi yang dihasilkan dapat
mendukung materi utama. Saat ini, mainan
digabungkan dalam proses belajar mengajar.
bahkan dianggap sebagai materi utama karena
Pada level ini, guru harus menerapkan materi
para guru lebih suka menggunakannya untuk
kepada siswa. Sambil menjelaskan materi, guru
menarik
Pengalaman
juga harus menyesuaikan diri mereka dengan
membuktikan bahwa sistem ini lebih berhasil
kondisi pembelajar, menjaga fleksibilitas dalam
karena kegiatan yang dirancang lebih sesuai
pemakaian metode dan menggabungkannya
dengan kebutuhan siswa.
dengan alat mainan lain serta pengalaman dalam
b.
Menyiapkan alat peraga
pembelajaran bahasa. (Wawan Hoesin, 1992 :
Pada dasarnya ada tiga tahap utama dalam
7)
menyiapkan alat peraga, yaitu :
c.
perhatian
siswa.
1. Tahap Mekanis
Sumber pembuatan alat peraga
Sumber dalam pembuatan alat peraga
Tahap ini adalah tahap mempersiapkan
dapat ditemukan di mana – mana, disekitar kita.
dengan mempertimbangkan tehnik persiapan,
Pada umumnya alat peraga dapat dikategorikan
peralatan pendukung seperti alat perekam, video
sebagai berikut :
dan lainnya. Materi utama dapat diperoleh
1.
melalui beberapa sumber seperti Televisi,
Audio Visual
Film,
CD-Room
dan
video
telah
majalah, surat kabar dan lain – lain. Kemudian
menjadi bagian dari kehidupan anak – anak saat
guru akan mengumpulkan semua bahan dan
ini dan dapat menjadi sangat berguna dalam
menempelkannya pada selembar kertas dengan
penguasaan bahasa. Obyek visual membantu
pengaturan yang menarik. Jika alat peraga dalam
anak untuk memahami obyek jauh lebih mudah
bentuk audio visual, guru harus mengubah dan
melalui gambar yang ditampilkan dengan respon
menyeleksi
dan gerak tubuh.
materi
menyesuaikannya
terlebih
dengan
dahulu
tingkat
dan
kesulitan
bahasa, usia siswa dan ketrampilan yang akan
2.
Barang nyata
Makanan
kaleng,
minuman
kaleng,
dipelajari.
kotak bekas, mainan, alat-alat makan atau
2.
minum, makanan buah-buahan dan sebagainya.
Tahap Kreatif
Tahap
tahap
Obyek nyata akan membantu anak untuk
mekanis. Guru akan menentukan materi dan
mengingat kata dalam bahasa Inggris karena
terus
obyek tersebut dapat dilihat dan disentuh.
-150-
bekerja
selanjutnya
untuk
setelah
menyelesaikannya,
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
Pembelajar akan meningkatkan kemampuan
bermain. Mereka tidak dapat dipaksa duduk
umum tentang berbagai obyek sambil belajar
berjam – jam untuk belajar bahasa Inggris.
kata – kata baru dalam bahasa Inggris.
Mereka
(Finochiario, 1968 : 15)
pembelajaran tidak akan mencapai standar. Oleh
3.
karena itu guru bahasa Inggris saat ini berusaha
Grafik dan Kumpulan Gambar
akan
merasa
bosan
dan
tujuan
Gambar orang dan obyek tunggal,
keras menciptakan alat pembelajaran yang
gambar orang dalam suatu kegiatan akan banyak
paling berguna dan efektif untuk mempermudah
menjelaskan hubungan antara individu dan
anak – anak dalam belajar bahasa Inggris.
obyek. Serangkaian gambar ( perabot ) atau
Banyak
guru
bahasa
Inggris
benda dalam jumlah banyak ( makanan ) atau
membuktikan bahwa sistem pengajaran dengan
olah raga dan kegiatan sehari – hari.
menggunakan alat peraga terbukti sangat efektif
4.
dan proses belajar mengajar dapat berlangsung
Papan Flanel
adalah suatu papan yang salah satu
dengan baik. Belajar dari keberhasilan guru
sisinya ditutup dengan kain flannel dimana
dalam menggunakan alat permainan kepada
gambar atau kartu kata dapat ditempatkan
siswa Sekolah Dasar, maka guru sekolah
diatasnya. Guru dapat membuat huruf - huruf
lanjutanpun mulai mengikuti jejak ini. Mereka
untuk melatih sturktur kosa kata. (Finochiario
menjumpai bahwa pembelajar merasa lebih suka
1968: 16 )
mempelajari bahasa asing dan mereka tidak
5.
merasa bosan ataupun terbebani dengan proses
Buku latihan
Buku latihan banyak digunakan oleh
pembelajaran yang rumit.
para guru karena sangat berguna bagi pelajar
sehingga mereka dapat mengenali apa yang
Hipotesis Penelitian
harus dipelajari. Guru harus menyusun buku
Hipotesis adalah perumusan jawaban untuk
latihan sesuai dengan kebutuhan pembelajar dan
suatu soal yang bersifat sementara dalam
mencari materi yang sesuai dengan
penelitian
tujuan
pengajaran. (Jean Brewster et al, 1992 : 119)
untuk
sebenarnya.
kebenarannya
d.
Untuk siapa alat peraga dibuat ?
untuk
mempermudah
pembelajaran
terutama bagi pembelajar di usia muda. Karena
anak
–
anak
sangat
suka
bermain
jawaban
yang
diuji
Hipotesis
ini
perlu
sehingga
ada
kemungkinan
diterima atau ditolak. Diterima apabila hasil
Berbagai alat peraga diciptakan dengan
tujuan
mencari
dan
penelitian
membenarkan
dikemukakan dalam
pernyataan
yang
hipotesis tersebut dan
ditolak apabila hasil penelitian bertentangan
denagn hipotesis yang diajukan.
menghabiskan sebagian besar waktu untuk
-151-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
Dalam penelitian ini penulis mengambil
hipotesa
bahwa
Permainan
dan
berarti memperluas dan menggali lebih dalam
Mainan
sesuatu yang sudah ada. Sedangkan menguji
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada
proses pembelajaran bahasa Inggris untuk anak
masih atau menjdai diragukan kebenarannya
– anak usia muda.
(Sutrisno Hadi, 1976 : 3).
Ada beberapa hal yang diperlukan
Metodologi Penelitian
dalam metodologi penelitian, yaitu :
Metode penelitian merupakan bagian integral
1.
kelengkapan
tugas
tidak
hanya
Dalam penelitian ini yang digunakan
penelitian
saja,
adalah jenis penelitian deskriptif, yang
untuk
berusaha melukiskan secara tepat sifat –
memahami dan menguasai obyek yang menjadi
sifat individu tertentu, kondisi, fenomena
sasaran penelitian dari ilmu yang bersangkutan.
atau
Sedangkan penelitian itu sendiri adalah suatu
hubungan tertentu antara suatu gejala yang
usaha untuk memperoleh fakta dengan cara
lain dalam masyarakat. (Koentjaraningrat,
mengumpulkan dan menganalisa data atau
1985:29)
mengkomunikasikan
melainkan
yang
Jenis penelitian
hasil
merupakan
suatu
cara
informasi yang dilaksanakan secara teliti, jelas,
2.
sistematik dan dapat dipertanggung jawabkan
penelitian ada dua sumber data yang
meliputi :
suatu penelitian, maka metode yang digunakan
harus menyangkut masalah cara kerja yang
a.
sehingga
penelitian
diteliti dengan tehnik wawancara atau
dapat
dengan
berkembang sesuai dengan arah dan tujuannya
dari
Umumnya tujuan diadakannya suatu
Menemukan
berusaha
untuk mendapatkan sesuatu untuk mengisi
kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan
-152-
pertanyaan
para
siswa
Bimbingan
Belajar
“Mellita”
menemukan,
berarti
daftar
Dalam penelitian ini data primer diperoleh
yang dikumpulkan (Koentjaraningrat, 1989 : 7).
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu
penyusunan
terhadap pihak – pihak terpilih ( reponden ).
dengan memanfaatkan seluruh bahan dan data
untuk
Data / pustaka primer, Data yang diperoleh
langsung dari sumbernya atau obyek yang
dipakai untuk memahami dan meneliti obyek
pengetahuan.
Sumber data
yang sedang diteliti. Pada umumnya dalam
serta menguji kebenaran yang obyektif dalam
adalah
adanya
yang berkenaan dengan variabel – variable
Dalam upaya mencari, mengembangkan
penelitian
frekuensi
Data ialah informasi atau keterangan
(Warsito, 1982 : 6)
penelitian,
menentukan
b.
Data / pustaka sekunder, Data yang
diperoleh
secara
tidak
langsung
dari
sumbernya. Data ini diperoleh dari buku
kepustakaan ( literature ), dokumen -
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
dokumen ataupun dari laporan dan bahan
Metode ini merupakan bagian terpenting
bacaan lainnya yang berkaitan dengan
dalam suatu penelitian yang berguna untuk
penelitian ini.
melengkapi data – data. Pemilihan metode
kuesioner ini penulis rasa sangat tepat
Metode Pengumpulan Data
karena:
Merupakan suatu prosedur yang sistematik
1. Penulis
dan standar untuk memperoleh data yang
mengumpulkan
data
dalam waktu yang relatif singkat dan
diperlukan. Dalam penelitian ini digunakan
memiliki kesempatan untuk menjelaskan
dua cara dalam pengumpulan data yaitu :
a.
dapat
pertanyaan yang kurang dipahami oleh
Studi Kepustakaan, yaitu suatu tehnik
para responden.
pengumpulan data melalui studi pustaka
2. Penulis menerima kembali seluruh data
yang dilakukan untuk mencari konsepsi,
yang diperlukan dari responden.
teori
serta
pendapat
yang
memiliki
hubungan erat dengan pokok permasalahan
Instrumen, Dalam penelitian ini penulis
yaitu dengan cara meneliti dokumen, buku
memakai
dan bahan bacaan lainnya.
kuesioner,
alat
Bantu
berupa
lembaran
Kuesioner
adalah
sejumlah
pertanyaan tertulis (dibacakan oleh peneliti)
b.
Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data
yang dipakai untuk memperoleh informasi
dengan melakukan penelitian lapangan
dari responden. Dengan memakai kuesioner
untuk memperoleh data konkrit dari obyek
penulis dapat memperoleh data dalam waktu
yang bersangkutan. Studi lapangan yang
relatif singkat. Pertanyaan tersebut diatur
dilakukan meliputi :
sedemikian
Observasi (pengamatan), Pengumpulan data
rupa
untuk
mendapatkan
informasi tentang latar belakang pemerolehan
dengan melakukan pengamatan untuk dapat
bahasa Inggrsi diantaranya adalah :
melihat secara langsung kenyataan yang
sebenarnya
mengenai
problematika
pengaruh bermain dan penggunaan mainan
dalam pembelajaran bahasa Inggris.
1.
Minat terhadap bahasa Inggris
2.
Motivasi dalam menguasai bahasa Inggris
3.
Dorongan orang tua dalam pembelajaran
bahasa Inggris
Observasi dilakukan di bimbingan
belajar “Mellita”. Semarang pada tanggal
12 – 30 Juni 2006.
a.
Metode Kuesioner
b.
Tehnik Sampling
ialah metode untuk menyeleksi individu
yang dimasukkan dalam suatu sample populasi
-153-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
yang menjadi obyek penelitian sebenarnya.
b.
Pengambilan sample dalam penelitian ini adalah
Obyek formal
:
penguasaan
kosa kata
dengan metode random sampling artinya setiap
individu dalam populasi diberi kesempatan sama
Pengumpulan Data
untuk dipilih menjadi anggota sample. Beberapa
Dalam pelaksanaan pengumpulan data
hal yang perlu diperhatikan adalah :
ini pertama – tama yang dilakukan oleh penulis
Wilayah sample, Adalah daerah kediaman
adalah merencanakan kapan tes tersebut dapat
sekelompok masyarakat yang dapat dijadikan
dilaksanakan. Selanjutnya pada tanggal dan hari
responden penelitian karena memiliki sifat yang
yang telah ditetapkan yaitu pada hari Jumat, 30
hampir sama. Dalam penelitian ini wilayah
Juni 2006. Tes dilaksanakan dengan baik dan
sample yang diambil adalah Bimbingan belajar
lancar.
“Mellita”, jalan Sumber Mas I/29A, Semarang.
waktu satu hari. Semuanya itu adalah berkat
Populasi, Adalah sekelompok individu yang
kerjasama yang baik antara penulis dan siswa
memiliki kesamaan aktivitas tertentu yang dapat
SD
dijadikan responden. Dalam hal ini populasi
responden penelitian ini.
Pelaksanaannya
Don
Bosko
yang
hanya
memerlukan
bersedia
menjadi
yang dipilih adalah para siswa Bimbingan
belajar “Mellita”, jalan Sumber Mas I/29A,
Analisis Data
Semarang.
Dalam analisis data, sangat penting bagi
Sampel, Sample merupakan bagian dari populasi
kita untuk melakukan persiapan agar kita dapat
yang
Karena
memperoleh analisis yang benar – benar
penelitian ini bersifat kualitatif maka jumlah
bermanfaat. Ada dua macam analisis data yaitu
sample yang diambil adalah sekitar 5 siswa.
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
Responden,
Adalah
diberi
kualitatif dilakukan atau dipakai bila data yang
pertanyaan
sehingga
data
terkumpul hanya sedikit, monografis, berwujud
yang
kasus sehingga tidak dapat disusun dalam satu
menjadi
tambahan
obyek
tentang
penelitian.
obyek
dapat
factor
yang
diperoleh
–
factor
mempengaruhi penggunaan alat peraga dalam
struktur
pemerolehan dan penguasaan kosa kata bahasa
kuantitatif adalah sebaliknya, analisis ini dipakai
Inggris.
bila data yang tersedia ada dalam jumlah besar
Desain Data
dan mudah diklasifikasikan dalam kategori.
Untuk
subyek
penelitian
penulis
mengkategorikan dalam dua jenis obyek yaitu
obyek material dan obyek formal.
a.
Obyek material
dan Mainan
-154-
:
klasifikatoris.
Sedangkan
analisis
Sesuai dengan sifat penelitian ini, maka penulis
menggunakan analisis kualitatif.
Urutan kerja yang dilakukan adalah
Permainan
mengevaluasi
hasil
dari riset
kepustakaan
tentang teori yang ada, melakukan pemeriksaan
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
terhadap seluruh data dengan cara editing atau
Tata
: ia bingung dan takut. Dia hanya
meneliti kembali setiap jawaban, melakukan
melihat
koding
memperlihatkan
untuk
mengklasifikasikan
jawaban
sekitar
dan
wjahnya
bahwa
dia
pertolongan.
Guru
responden dengan memisahkan dan memberi
memerlukan
tanda pada jawaban, menyelesaikan koding dan
mendatanginya
memperoleh data yang telah didistribusikan
kata: “circle”. Guru mengulang kata
dalam kategori tertentu dan menganalisis data
“circle” berulang kali. Itu ternyata
hasil kuesioner tersebut.
membantunya
Data sudah didapat, dijabarkan dan
perintah
yang
dan
mengatakan
untuk
mengerti
diberikan.
Tata
dianalisa. Data diisi dengan aktivitas yang
mencari “circle”dan akhirnya dia
digunakan di Bimbingan belajar “Mellita”.
menemukan 4 buah “circle”
Axel
: dia bingung dan terlihat seperti
Mencari circle
oang yang memikirkan sesuatu. Dia
1.
Guru mengambil bentuk circle dan berkata
mencari dan mencari dan akhirnya
CIRCLE
dia
Mintalah kepada “siswa prasekolah” untuk
dilakukan setelah dia mendengar
mengulang kata circle
kata “circle” yang diucapkan terus
Tebarkan beberapa bentuk lain dalam
–
ruangan, baik dalam ukuran yang besar
menemukan 4 buah “circle”
2.
3.
ataupun yang kecil
4.
5.
6.
Mintalah
“siswa
Roy
prasekolah”
mengerti
menerus
apa
oleh
yang
guru.
harus
Dia
: dia bingung dan mulai bertanya
untuk
pada guru bentuk mana yang dia
menemukan bentuk circle di antara banyak
harus ambil. Nampaknya dia tidak
bentuk tersebut. Dan kembali mengulang
yakin untuk mengambil sesuatu.
kata CIRCLE
Dia merasa takut kalau melakukan
Berikan aktivitas-aktivitas agar para “siswa
kesalahan. Guru mengatakan terus
prasekolah” mengerti apa yang mereka
kata
lakukan
menjadi yakin dan tidak takut untuk
Ulang kata CIRCLE saat mereka mencari
mengambil sesuatu. Akhirnya dia
bentuk circle tersebut untuk mengigatkan
mengambil 3 buah “circle”
bahwa yang mereka cari hanyalah yang
berbentuk circle
Necken
“circle”
dan
membuatnya
: dia mengerti perintahnya tapi dia
bingung karena dia berkeliling
ruangan. Dia memandang “circle”
Pelaku dan reaksinya.
tapi pada tempat yang salah jadi
-155-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
membuang
waktu.
Dia
hanya
Pastikan
agar
tiap
siswanya
tidak
mendapat 4 buah “circle” meskipun
mengambil bentuk yang sama diantara 4
dia seharusnya dapat mengambil
bentuk yang mereka ambil
lebih dari itu.
Indah :
6.
7.
Mintalah mereka menunjukkan bentuk-
Dia dapat menemukan 4 buah
bentuk tersebut dan menamai mereka satu
“circle” dengan mudah dan cepat,
persatu
namun kemudia dia berhenti dan
8.
Dampingi mereka agar mengetahui sampai
duduk-duduk saja. Ketika ditanya,
di mana mereka mengerti apa yang telah
dia menjawab bahwa “circle” yang
diajarkan
dia dapat sudah cukup memuaskan
Erik
bagi dirinya.
Pelaku dan reaksinya
:
Tata
dia hanya berdiri didepan dan
: Dia sedikit bingung untuk
tersenyum. Guru berpikir bahwa itu
mengambil
berarti dia tidak mengerti apa yang
takut
harus
Setelah
dia
lakukan.
Guru
bentuk-bentuk
untuk
dan
mengambilnya.
guru
memberikan
mendatanginya dan menerangkan
dukungan dan bimbingan, dia
sekali
lagi.
memberikan
Kemudian
guru
tidak takut lagi, tetapi dia susah
petunjuk,
Erik
untuk
mengingat-ingat
nama-
melakukan aktivitas. Dia mendapat
nama bentuk yang diberikan guru,
3 circle.
hanya nama satu bentuk yang dia
ingat, yaitu “circle”
Mencari
bentuk-bentuk dan menyebutkan
Axel
: Dia dapat mengambil bentuk-
namanya.
bentuk dan menyebutkan nama-
1.
Guru memberi nama tiap-tiap bentuk satu
namanya kecuali untuk bentuk
per satu menggunakan alat peraga, yaitu
“rectangle”. Dia lupa namanya.
bentuk circle, triangle, square dan rectangle
Tetapi
Mintalah
memberikan
2.
“siswa
prasekolah”
untuk
kemudian
beberapa
huruf
mengulang nama-nama tiap bentuk tersebut
pertama
3.
Pastikan tiap siswa melihat dengan seksama
(rec......). kemudian dia ingat dan
4.
Tebarkan bentuk-bentuk tersebut ke lantai
mengucapkan “rectangle!” dengan
5.
Mintalah
semangat.
“siswa
prasekolah”
untuk
mengambil bentuk-bentuk tersebut. Tiap
siswa masing-masing 4 bentuk
Roy
untuk
guru
membantunya
: Dia membutuhkan waktu lama
untuk mulai bergerak mengambil
bentuk-bentuk tersebut. Ketika
-156-
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
ditanya,
dia
tidak
2.
Bantu para siswa mempelajari lagu tersebut
hanya menampilkan wajah serius
dengan
seperti sedang berpikir keras.
sepenggal agar mudah dimengerti oleh para
Akhirnya
siswa.
dia
bergerak
mengambil
tersebut
juga,
bentuk-bentuk
dan
perlahan-lahan
Necken
menjawab
3.
mengucapkannya
karena
takut
menyanyikannya
sepenggal-
Setelah bisa, dilanjutkan menyanyikan satu
lagu secara utuh dengan gerakan.
4.
Mintalah para siswa menyanyikan bersama-
membuat kesalahan.
sama dan berulang-ulang agar hapal dan
: Dia dapat menemukan bentuk-
mereka
bentuk
nyanyikan
dan
menyebutkan
mengerti
apa
yang
mereka
namanya dengan benar. Tetapi
Indah
sebelumnya dia bingung untuk
Pelaku dan reaksinya
membedakan
Tata
“square”
dan
“rectangle”
penuh
: Dia dapat mengambil bentuk-
menyukai lagu yang diberikan dari
bentuk
guru dan dia tampak sangat bahagia
yang
berbeda
dan
menyebutkan namanya dengan
benar. Lalu dia duduk-duduk
perhatian.
Dia
sangat
ketika sedang bernyanyi.
Axel
: Dia memperhatikan guru saat
dengan bosan menunggu teman-
memperkenalkan lagu, dan dia mau
temannya
melakukan
bernyanyi bersama, meskipun kata-
tugasnya. Sepertinya dia sudah
kata yang terucap tidak terlalu jelas.
selesai
menguasai permainan itu.
Erik
: Dia mendengarkan guru dengan
Roy
: Dia senang dengan lagu yang
: Dia tidak mengerti perintah dari
diberikan. Dia dapat menyanyikan
guru dan sepertinya dia susah
lagu
mengingat-ingat nama-nama dari
menyanyikannya berkali-kali
bentuk-bentuk
membutuhkan
tersebut.
panduan
Dia
Necken
tersebut
setelah
guru
: Dia dapat menyanyikan lagu
untuk
tersebut dengan baik, dia juga dapat
mengambil dan memberi nama
menirukan gerakan-gerakan yang
masing-masing bentuk.
diajarkan dengan benar.
Indah
: Dia tampak sangat menikmati lagu
Lagu
tersebut,
dia
1.
Perkenalkanlah lagu yang akan diajarkan
dengan mudah lirik yang diberikan
dengan menyanyikannya
dan
dapat
dapat
menirukan
menghafal
gerakan-
-157-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
Erik
gerakan yang diajarkan dengan
dibelakangnya begitu terus hingga sampai
benar.
pada sang wakil yang ada di urutan
: Dia tampak tidak suka dengan
terakhir.
lagu tersebut. Dia hanya berjalan
mendapatkan gilirannya.
berkeliling
dan
melakukan
7.
Pastikan
semua
siswa
Apabila kata tersebut telah sampai pada
kegiatannya sendiri. Ketika guru
wakil, maka wakil tersebut harus kembali
memintanya bergabung dia tidak
dan mengulang kata-kata tersebut kepada
mau. Guru tidak mau memaksanya,
guru dengan cara menunjuk gambar-
guru hanya meminta Erik untuk
gambar yang telah tersedia yang sesuai
melihat teman-temannya bermain
dengan kata yang diberikan
dengan
harapan
dia
akan
bergabung. Tapi sampai waktu
Pelaku dan reaksinya
habis, Erik tidak mau bergabung,
Regu pertama terdiri atas Tata, Roy dan Erik
dia
Regu kedua terdiri dari Axel, Necken dan Indah
hanya
mendengarkan
lagu
tersebut.
Regu pertama
Guru membisikkan kata pada Tata,
Bisikan Berantai
1.
2.
3.
4.
5.
Guru menyiapkan beberapa gambar untuk
tetapi sepertinya dia tidak mendengar kata
dijadikan soal pada permainan ini
tersebut, ketika guru mengulangnya lagi dengan
Buat
lebih keras, Tata mendengarnya. Kemudian dia
2 regu, masing-masing berjumlah
sama
balik bertanya kepada guru, apakah kata yang
Mintalah mereka agar berbaris dengan rapi,
didengarnya benar atau tidak. Setelah guru
mintalah seseorang dari tiap-tiap regu untuk
mengangguk dia terlihat senang karena benar
memilih ketua dan wakilnya
dan kemudia dia membisikkan kata tersebut
Mintalah sang ketua untuk menjadi yang
kepada Roy. Roy tidak mendengar kata yang
terdepan di masing-masing barisnya dan
diucapkan, dan dia bertanya kembali. Kemudian
wakil pada urutan terakhir pada tiap
Tata mengulang kata tersebut dengan lebih
barisnya
keras,
Guru membisikkan
berbeda
kepada
beberapa kata yang
masing-masing
ketua
barisan
6.
Secara
akhirnya
Roy
mengerti
dan
membisikkannya lagi ke Erik. Erik cepat
mengerti kata yang dibisikkan kemudian dia
kembali pada Guru untuk mengatakan kata apa
harus
yang telah dia dapat, kemudian guru berkata dia
menyampaikan kata tersebut dengan cara
harus menunjukkan gambar sesuai dengan kata
membisikkannya kepada teman yang persis
yang dia punya. Kemudian dia berlari ketempat
-158-
berantai,
ketua
barisan
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
gambar-gambar tersedia tetapi dia bingung
3.
Guru akan menyebutkan gambar-gambar
memilih gambar yang benar, guru memberikan
apa saja yang boleh dipotong dan tidak
bantuan dan akhirnya dia bisa menunjukkan
boleh dipotong
gambar yang dimaksud.
4.
Potongan-potongan tersebut ditempel pada
kertas kosong tadi. Dan dalam hal ini para
Regu kedua
siswa dibebaskan akan ditempelkan di
Guru membisikkan sebuah kata yang
daerah mana potongan itu. Para siswa juga
berbeda dari kelompok satu kepada Axel, dia
boleh menambahkan gambar-gambar lain,
tidak
guru
tetapi guru memberi batasan apa saja
sudah
gambar yang boleh ditambahkan dan tidak.
mengerti kata apa yang diberikan dia langsung
Setelah itu biarkan anak berkreasi lagi
berlari ke tempat gambar-gambar tersedia.
dengan mewarnai hasil karya mereka
mendengar
mengulangnya
dan
meminta
kembali. Ketika
dia
Sebelum dia sampai ke tempat gambar tersebut,
guru memanggilnya dan memberikan instruksi
Pelaku dan reaksinya
ulang kepadanya. Akhirnya dia mengerti dan
Tata
:
Dia
tampak
membisikkan kata tersebut kepada Necken.
pekerjaannya
Necken langsung mengerti kata apa yang
menggunting sambil bersenandung
didengarnya lalu membisikkannya kepada Indah.
kecil. Dia dapat memilih gambar
Indah cepat mengerti dan langsung ke tempat
dengan
gambar-gambar
dengan rapi dan menempelkannya
yang
telah
tersedia,
dan
itu,
menikmati
benar,
menunjukkan gambar sesuai dengan kata yang
dengan
diberikan
menambahkan
dia
bahkan
mengguntingnya
baik.
Dia
juga
beberapa
gambar
untuk lebih mempercantik hasil
karyanya.
Menggunting, Menempel dan Berkreasi
1.
2.
Siapkan
2
jenis
kertas
yang
akan
Axel
: Dia bingung dengan banyaknya
dipergunakan. kertas-kertas pertama berisi
gambar yang tersedia, kemudia dia
bermacam-macam
warna
meminta guru untuk mengulang
didalamnya, sedangkan yang kedua adalah
gambar-gambar apa saja yang boleh
kertas kosong.
dia
Bagikan kertas tersebut pada para siswa,
mengulang,
masing-masing satu lembar kertas yang
mengerjakannya.
rupa
dan
berisi gambar dan satu lembar kertas
kosong
Roy
potong.
Setelah
dia
guru
mulai
: Dia tampak berhati-hati dalam
memilih gambar yang tersedia,
-159-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
beberapa kali dia bertanya kepada
Indah
peneliti
menerobos data-data peristiwa atau situasi
atau tidak. Dia memotong semua
problematis.( Bakker, A & Zubair,A.C. : 110 )
bentuk yang boleh dipotongnya,
Para pakar sebagian ada yang kurang menyetujui
kemudia
atas
pemberian pengajaran Bahasa Inggris pada usia
mulai
muda, mereka mengatakan pemberian itu kurang
menyusunnya
sebelum
di
dia
menempelnya.
tepat kerena sebenarnya pemberian yang lebih
: Dia menggunting gambar-gambar
dini itu hanya karena ingin memperpanjang
dengan
juga
waktu pembelajaran saja padahal memberikan
menempelkannya dengan baik. Dia
pembelajaran bahasa Inggris yang relatif padat
juga
dengan jadwal waktu yang cukup setiap
benar,
dia
menambahkan
beberapa
bentuk untuk melengkapi hasil
minggunya
karyanya.
memberikan hanya sedikit dengan jangka waktu
: Dia menggunting gambar-gambar
yang panjang. ( Brewster, Jean,et al, 1992 : 23 )
dengan cepat dan benar, kemudian
Erik
pemahamannya
guru apakah pekerjaannya benar
kertas
Necken
Dengan
akan
lebih
baik
daripada
Tetapi lebih banyak pakar mengatakan
dia juga menempelkannya pada
bahwa
pembelajaran
bahasa
Inggris
yang
kertas kosong yang telah diberikan,
dimulai lebih awal adalah pilihan yang tepat
namun dia tidak menggambarkan
karena semakin cepat anak mendapatkannya
apa pun sebagai tambahan. Dia
semakin baik hasil yang didapat. Huda ( 1994;
bingung mau menggambar apa dan
dalam Sri Rachmajanti 1998 : 31)
kemudian dia memutuskan dia
Dari hasil analisa kita temukan pada
tidak menambahkan gambar apapun
umumnya siswa merasa tertarik untuk belajar
pada kertas itu.
bahasa Inggris dan dari data yang didapat setelah
: Dia tampak senang menggunting-
permainan dan pemakaian mainan, kita dapatkan
gunting
tersedia,
Permainan dan Mainan mempunyai peranan
tetapi dia menggunting seluruh
yang sangat besar dalam proses pembelajaran
gambar
dia
bahasa Inggris untuk anak – anak usia muda.
pada
Hampir semua anak menyukai saat proses
kertas kosong yang disediakan.
belajar mengajar itu berlangsung. Mereka dapat
Guru
dan
mengikuti permainan dengan mudah mereka
memintanya untuk mengulang hasil
tidak merasa waktu telah habis padahal mereka
karyanya, tetapi dia tidak mau.
masih ingin bermain dengan alat-alat mainan
gambar
yang
menempelkannya
yang
ada
dan
semua
mengetahuinya
tadi dan dengan tidak terasa mereka sebenarnya
Interpestasi
-160-
telah belajar bahasa lewat permainan tersebut.
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
Sehingga obyek akan tinggal lama dalam pikiran
siswa. Guru bahasa Inggris harus memiliki
Kesimpulan
dalam
kemampuan untuk menyusun, membuat konsep,
pembelajaran bahasa Inggris atau sebagai materi
merencanakan dan menghasilkan materi alat
pendukung
peraga. Untuk mencapai tujuan dengan baik,
Penggunaan
alat
memberikan
peraga
banyak
manfaat
guru sebaiknya melakukan sedikit pekerjaan
diantaranya :
1.
dapat mendorong
siswa untuk merasa
optimis dalam menggunakan kemampuan
ekstra untuk mempersiapkan alat peraga dalam
pengajaran.
mereka berbahasa Inggris.
2.
Permainan dan mainan dapat memperkaya
Daftar Pustaka
wawasan siswa dan mendukung buku
pedoman dengan informasi yang lebih luas.
3.
Guru atau kelompok guru di sekolah atau
kursus bahasa Inggris akan menganggap
permainan dan mainan sebagai sumber
potensial dalam proses belajar mengajar.
4.
Permainan dan mainan yang sifatnya dekat
dengan kehidupan sehari – hari dalam
lingkungan
siswa
akan
yang mudah dipahami akan mendorong
siswa untuk meningkatkan kemampuan
berbicara.
Permainan akan menjadi sangat bermanfaat
untuk menciptakan suasana kelas yang
hidup dan menyenangkan.
Penulis berharap bahwa guru bahasa
Inggris akan menggunakan alat permainan untuk
mengajar
murid
mereka
Breen, Michael P. and Cristopher N. Candlin.
1987. “Which Material?: a consumers’
and designer’s guide.” In Leslie E.
Sheldon (ed), ELT Text Book and
Material: Problems in Evaluation and
Development. London: Modern English
Publications. Halaman 13-28
membantu
memahami bahasa sasaran. Masukan baik
5.
Branbrook. Geoff. 1996. Language and
Computers.
Manchester:
Edinburgh
University
karena
dengan
Brewster, Jean. 1991. “What is Good Primary
Practice?’ In Cristopher Brumfit et al
(eds), Teaching English to Children.
London: Collins ELT. halaman 1-17
Brown, H. Douglas. 2001. “Technique,
Textbooks, Technology”. Teaching by
Principles An Interactive Approach to
Language
Pedagogy.
New
York:
Longman
Brumfit, Cristopher. 1991. “Itroduction:
Teaching English to Children. “In
Brumfit, C.J Moon and R. Tongue (eds),
Teaching English to Children: From
Practice to Principle. London: Harper
Collins. Halaman iv-viii
menerapkan pola bermainan dan menggunakan
alat mainan, siswa akan lebih mudah mengerti
Dukut, Ekawati Marhaenny. 1993. The
Computer as An Aid to the Teaching of
dan mengingat obyek dalam otak mereka.
-161-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No. 3, September 2011
Writing for Students of English as a
Foreign Langage. Yogyakarta
Feisal, Jusuf A. 1992. “English Learning at
Elementary Schools (An Analysis
Projected to the Need of Society). “The
39th TEFLIN Seminar.
Finocchiaro, Mary. 1968. “Visual Aids in
Teaching English as a Second Language”.
English Teaching Forum, May-June. hal
15-16
Fries, C. 1985. Teaching English as a Foreign
Language. Michigan : Ann Arhor
Galavis, Benicio. 1998. “Computers and the
EFL Clss: Their Advantages and a
Possible Outcome, the Autonomous
Learner. “English Teaching Forum”.
October-Desember
Garvic, Edie. 1991. “An Integrative Approach
with Young Learners”. In Brumfit, C.J.
Moon and R. Tounge (eds), Teaching
English to Children: From Practice to
Principle. London: Harper Collins.
Halaman 124
Granger, Sylvianne. 1998. “The Computer
Learner Corpus: a versatile new source of
data for SLA research. “In Sylviane
Granger (ed), Learner English on
Computer. London: Longman. Halaman 318
Griffin, Jon. 1995. “ Learning Discovery in The
Computerized Classroom.” In Jon Grifrfin
and Leslie Bash (eds). Computers in The
Primary School. New York: Cassel.
Halaman 43-47
Hadi,
Soetrisno.
Metodologi
Riset
2.
Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas
Psikologi UGM
Holderness. Jackie. 1991. “Activity Based
Teaching: approach to topic-centred
work” In Cristopher Brumfit et al (eds),
Teaching English to Children. London:
Collins ELT. Halaman 18-32
-162-
Huda, Nuril. (1994). “The Teaching of English
in Primary Schools: Issues and Problemss.
“TEFLIN,vi,2. halaman 82-89
Keraf, Gorys. 1982. “Fungsi bahasa.”Tata
bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
hal 16-17
Koentjaraningrat.
Penelitian
Gramedia.
1983.
Metode-metode
Masyarakat.
Jakarta:
Krashen, S.D. 1980. The Monitor Model for
adult Second Performance. Cambridge:
Winthrop Publisher Inc
Lada, R. 1965. Foreign Language Learning.
New Jersey: Prentice Hall Inc
Midgley, Howard. 1984. “Microcomputer in the
Classroom”. Handbook for Geography
Teachers. Hutchinson.
Nurhadi dan Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi
dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung:
Sinar Baru
Paine, N. 1989. “Helping People Learn A
Challenge for the Future.” In Richard N.
Tucker. Interactive Media The Human
Issues. London: Kogan Page Ltd.
Halaman 49
Scott, Wendy A and Lisbeth H. Ytreberg. 1994.
Teaching English to Children. New York:
Longman Inc
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1981.
Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES
Sri Rachmajanti. 1998. “An Analysis on the
Primary School English Curriculum and
its implementation in Indonesia.” ELE, 4.1
Halaman 28-31
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca sebagai
suatu Ketrampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Proses Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Inggris Lewat
Permainan Dan Mainan Pada Anak Usia Muda (Indriani Triandjojo)
Wahyati, C. Murni et al. 1997. English for
Elementary School 3. Semarang: Media
Wiyata
Wegerif, Rupert and Peter Schimshaw. 1997.
“Computers and Talking the Primary
Classroom.” Testol, 34,3. halaman 619623
Wiazowski, Jaroslaw. 2001. Teaching English
with Technology. Poland: IATEFL
-163-
Download