GENDER DYSPHORIA Group 5 : • • • • • • • • AYU AINUN NURYASIN DIAN ADDIVATIA M.HABIB HIDAYAT PRIZAN KENNY IDRIS PUSPA DELIMA SARI TOTO MARZUKI YURFI ANDRIA ZOLLA MAICELINA Definition Sex merupakan pembagian 2 jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki laki ataupun perempuan yang di kontruksikan secara sosial maupun kultural. Etiology Faktor psikologis o Stress o Dorongan orang tua o Didikan orang tua Faktor biologis o Keturunan o Kelainan genetik Ciri khas Adanya keinginan dan hasrat yang berulang menjadi anggota gender lain. Preferensi untuk menggunakan pakaian gender lain. Adanya fantasi terus menerus untuk menjadi lawan jenis. Senang bermain dengan lawan jenis. Merasa tidak nyaman dengan kelamin yang dimilikinya. Clinical Presentation Ketidaksesuaian antara karakteristik seks primer dan seks skuder. Keinginan yang kuat untuk menyingkirkan karakteristik seks baik primer maupun skunder. Keinginan yang kuat untuk dianggap sebagai gender yang lain. Keinginan yang kuat untuk memiliki karakteristik dari gender lawan jenisnya. Mempunyai keinginan berpartisipasi dalam aktifitas gender lawan jenisnya. Keyakinan yang kuat untuk memiliki perasaan yang khas sesuai gender lawan jenisnya. Memilih memakai pakaian sesuai dengan gender lawan jenisnya. Tidak terdapat kondisi interseks. Diagnose Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Fifth Edition (DSM-5): Perbedaan yang nyata antara individu / jender yang berpengalaman ditugaskan berdasarkan jenis kelamin, dan itu harus terus selama minimal 6 bulan. Pada anak-anak, keinginan untuk menjadi dari jenis kelamin lainnya harus hadir dan diungkapkan dengan kata. Kondisi tersebut harus menyebabkan distress klinis signifikan atau penurunan bidang sosial, pekerjaan, atau penurunan fungsi organ. Diagnose Menurut (DSM-5) kriteria pada remaja dan dewasa : (minimal 2 dari 6 kriteria) Ketidaksesuaian antara tingkah laku atau ekspresi pasien dengan gender pasien serta karakteristik seks primer atau sekundernya. Keinginan kuat untuk menyingkirkan karakteristik seks primer atau sekundernya. Keinginan yang kuat untuk memiliki karakteristik seks primer atau sekunder dari jenis kelamin lainnya. Keinginan yang kuat untuk menjadi jenis kelamin lainnya. Keinginan yang kuat untuk diperlakukan sebagai jenis kelamin yang lainnya. Keyakinan yang kuat memiliki perasaan yang khas dan reaksi jenis kelamin lainnya. Diagnose Menurut (DSM-5) kriteria pada anak-anak : (minimal 6 dari 8 kriteria) Keinginan yang kuat untuk menjadi jenis kelamin yang lain. Preferensi yang kuat untuk cross-dressing atau simulasi pakaian jenis kelamin lainnya. Preferensi yang kuat untuk menukar jenis kelamin dalam dengan kepercayaan diri sendiri atau fantasi dalam bermain. Preferensi yang kuat untuk stereotip mainan, game, atau hiburan dari jenis kelamin lainnya Preferensi yang kuat untuk teman bermain dengan jenis kelamin lainnya. Penolakan kuat dari mainan biasanya maskulin, permainan, dan kegiatan, dengan menghindari kuat bermain kasar (laki-laki); penolakan kuat dari mainan biasanya feminin, permainan, dan kegiatan (perempuan). Ketidaksukaan yang kuat dari anatomi seksual. Keinginan yang kuat untuk karakteristik seks primer atau sekunder yang sesuai dengan salah satu gender. Diagnose Proses diagnostik terdiri dari 2-fase untuk pasien yang operasi pergantian seksual (SRS): Tahap I - Diagnosis formal dibuat menurut kriteria diterima,faktor risiko diperkirakan untuk memastikan bahwa individu dapat mentolerir kehidupan perubahan yang SRS. Tahap II - Kemampuan untuk hidup dalam peran seks yang diinginkan diuji,keluarga diinformasikan, dan nama pasien di ubah, penilaian apakah untuk mengelola terapi hormon dibuat,dan psikoterapi diperlukan. Related Factor Faktor yang terkait dengan relatif miskin fungsi pascaSRS meliputi: Gangguan transvestic Homoseksualitas SRS dilakukan di akhir hidup Hasil bedah buruk Niat bunuh diri Fungsi sosial yang tidak memadai Kehilangan pekerjaan dan keluarga Sikap tidak kooperatif terhadap dokter Resistensi terhadap Enduring menjadi transeksual Treatment Intervensi psikologis mungkin bermanfaat : Perawatan individu berfokus pada pemahaman dan berurusan dengan isu-isu gender. Kelompok, perkawinan, dan terapi keluarga dapat memberikan bantuan dan mendukung lingkungannya. Terapi hormon juga mungkin diperlukan : luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) agonis, senyawa progestasional, spironolactone, flutamide, cyproterone asetat, etinil estradiol, estrogen terkonjugasi, dan cypionate testosteron. Reference Medscape.com