CORRELATES of FAMILY SIZE DESIRES (KORELASI FAMILY-SIZE YANG DIINGINKAN) ENDARYANI NPM : 1206304074 PENDAHULUAN Pedekatan Isu Metodologis Korelasi Family-size yang diinginkan : 1. Demand for Children dapat diukur dengan beberapa cara, seperti : ideal secara umum (misal: "bagi seorang wanita di desa ", idealnya brp?), ideal keinginan (misal: "untuk putri Anda", maksudnya keinginan seorang ibu thd jml anak putri yg nanti dilahirkan), cita-cita ideal menurut perorangan atau individu. Fokus dari penelitian ini adalah yang terakhir karena umumnya memiliki variabilitas terbesar dan berhubungan erat dengan karakteristik individu (co: pendidikan, pekerjaan), termasuk pada keinginan untuk menambah anak. 2. Faktor-faktor penentu fertilitas yang sebenarnya sangat erat dengan preferensi fertilitas, ketika di mana kelahiran yang tidak diinginkan (keinginan tdk mpy anak) dan infertilitas relatif jarang, bahkan di negara-negara berkembang. (Freedman, 1975 ; Kar, 1978; Knodel dan Prachuabmoh, 1973). 3. Konsentrasi pada Family Size dan karakteristik terkait perempuan, semata respon yang paling sering dikumpulkan untuk perempuan saja. Fokus yg dapat menyesatkan. PENDAHULUAN Bbrp studi di negara2 berkembang (knodel dan Prachuabmoh, 1976; khan dan Sirageldin, 1977; Coombs dan Fernandez, 1978) telah menunjukkan bahwa tanggapan dari suami dan istri sering berbeda ketika keduanya diwawancarai. Ketika hanya istri yang diwawancarai, ia dapat berbicara untuk dirinya sendiri saja, namun, dia juga mungkin sadar atau tidak sadar mengubah tanggapannya untuk mencerminkan preferensi (keinginan fertilitas) suaminya. Dalam kasus terakhir, apalagi, dia mungkin hanya memiliki gagasan umum tentang preferensi suaminya. Umumnya, pasangan tidak pernah membahas secara Eksplisit Family Size yang diinginkan. Preferensi pihak ketiga, seperti ibu wanita mungkin berpengaruh. Kelemahan tunggal terbesar dalam data yang tersedia adalah ketidaksesuaian antara sampel dan mereka yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan reproduksi. 4. Preferensi Family Size menunjukkan angka dengan utilitas relatif tertinggi untuk setiap responden (Terhune dan Kaufman, 1973). Alternatif yang mendekati, walaupun kurang disukai, mungkin juga diterima. PENDAHULUAN 3 Pengamatan yang dapat dilakukan: 1. Family size yang diinginkan mungkin memilki banyak faktor penentu yang sama dengan jenis lain: contoh: karakteristik dari orang tua responden ttg family size, tingkat pendidikan, pengaruh sosial lainnya termasuk preferensi pasangan. 2. Jika seorang wanita memilih untuk menikah terlambat, atau jika ia bercita2 menuju karir (tidak sesuai dengan peran ibu), maka dia akan menginginkan anak2 sedikit atau tidak ada. 3. Mereka kemudian tunduk pada modifikasi, bahkan terlepas dari pengaruh perubahan norma dan costs and benefits of children (Lee, 1980; Ward dan Butz, 1980). Contoh: - Biaya perumahan tak terduga dpt mencegah perolehan rumah yg besar yg cukup menampung family size yang semula diinginkan . - Perselisihan perkawinan dapat menimbulkan rasa takut perceraian. - Sebaliknya family size yang diinginkan meningkat jika komposisi JK anak yg sdh lahir tdk seimbang. Atau jika wanita merasa lebih mudah untuk menggabungkan karir dengan keluarga drpd yg diyakini sebelumnya. Berdasarkan pertimbangan metodologis , pembahasan berfokus pada 4 korelasi utama family size yang diinginkan: faktor siklus hidup, preferensi gender, pengetahuan dan penggunaan KB, dan faktor sosial ekonomi. FAKTOR SIKLUS HIDUP Fokus : bagaimana preferensi fertilitas berubah selama siklus hidup, beberapa studi empiris telah menekankan korelasi ini (lihat Namboodiri, dalam volume, Bulatao, 1975, Pullum, 1980) Jumlah keluarga yang ideal kadang-kadang menunjukkan korelasi kuat positif dengan ukuran keluarga yang sebenarnya. Hubungan ini memiliki salah satu dari dua kemungkinan penjelasan : Pertama, di mana preferensi yang berhasil dilaksanakan, wanita yang awalnya menginginkan keluarga besar pada akhirnya akan memiliki satu, dan sebagainya. Kedua, di mana implementasi miskin, perempuan mungkin cenderung untuk merasionalisasi sebuah keluarga besar yang sebenarnya dengan melaporkan sebagai preferensi mereka. Rasionalisasi ini dapat berlangsung lama sebelum keluarga telah merasa komplit./selesai Aspek komposisi keluarga, digolongkan sebagai faktor siklus hidup karena karakter peralihan mereka, dapat mempengaruhi ukuran keluarga yang diinginkan. Salah satunya - komposisi jenis kelamin anak sudah lahir. Contoh lain termasuk usia dan jarak anak sudah lahir. o Pullum (1980) menemukan di Sri Lanka, usia anak bungsu memiliki efek negatif yang signifikan pada keinginan untuk anak lagi, terlepas dari apakah wanita telah menggunakan kontrasepsi. FAKTOR SIKLUS HIDUP Wanita yang menikah muda cenderung memilih keluarga yang lebih besar (Bulatao, 1975). Faktor siklus hidup lain, seperti usia saat menikah, durasi perkawinan, dan usia saat ini, tampaknya memiliki efek negatif pada ukuran keluarga yang diinginkan. Meskipun tidak lengkap didokumentasikan, efek dari faktor siklus hidup jelas signifikan terhadap family size yang diinginkan. Selain itu, faktor-faktor ini secara statistik berhubungan dengan faktor penentu preferensi fertilitas. PREFERENSI GENDER Di sebagian besar negara, ada kecenderungan untuk preferensi anak lelaki, bahwa seorang wanita lebih cenderung ingin hamil lagi jika ia memiliki semua anak perempuan daripada jika dia memiliki semua anak laki2. Namun demikian , pola ini tidak umum, melainkan tampaknya terbalik di beberapa Negara-negara Amerika Tengah dan negara-negara Amerika Selatan (United Nations, 1981). Williamson (1976) : meninjau alasan mengapa preferensi anak laki bisa diharapkan di sebagian besar perekonomian tradisional. Ada kecenderungan umum untuk keseimbangan, setidaknya satu putra dan setidaknya satu putri yang diinginkan. Preferensi ini biasanya lebih kuat untuk satu seorang putra dan putri (United Nations, 1981). Secara umum diasumsikan bahwa pasangan keluarga yang memiliki komposisi JK anak kurang - lebih disukai akan lebih cenderung ingin seorang anak lagi. Tabel 1 ada 15 negara yang ikut serta dalam Survey Fertilitas Dunia oleh Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (1981). Topik difokuskan pada keinginan untuk memiliki anak tambahan sebagai fungsi dari komposisi jenis kelamin keluarga. TABEL 1. Persentase Perempuan Dengan Dua Anak Current Sex Composition Country Two Daughters (x) One Son, One Daughter (y) Summary Scores Two Sons (z) Son Preferenc es (z-x) Desire for Balance (y-(x+z)/2) Republik Korea 36 71 77 41 15 Pakistan 12 35 44 32 7 Nepal 10 27 33 23 6 Bangladesh 50 67 69 19 8 Thailand 33 51 42 9 14 Fiji 23 36 30 7 10 Mexico 32 41 37 5 6 Colombia 45 53 49 4 6 Sri Lanka 39 60 41 2 20 Malaysia 15 25 17 2 9 Panama 34 49 34 0 15 Republik Dominika 30 22 28 -2 -7 Peru 46 50 42 -4 6 Kosta Rika 38 35 32 -6 0 Indonesia 32 35 18 -14 10 Catatan : Tabel hanya berlaku pada wanita yang telah menikah usia subur tidak hamil Sumber : United Nations (1981) PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN DARI KELUARGA BERENCANA Pengetahuan dan akses terhadap keluarga berencana akan mempengaruhi family size yang diinginkan Semakin besar pengetahuan pasangan tentang metode keluarga berencana, family size yang diinginkan mereka adalah yang lebih kecil (Namboodiri, 1970). Sebaliknya, semakin besar kelebihan yang sebenarnya atas Ukuran keluarga yang diinginkan, semakin besar kemungkinan bahwa pengetahuan tentang keluarga berencana akan dicari (Westoff, 1978). Jika kontrasepsi sedang digunakan untuk tujuan jarak, dan berhasil menunda kelahiran untuk waktu yang lama, ada kecenderungan untuk preferensi waktu yang akan dikonversi ke preferensi nomor (Coombs, 1979c). FAKTOR SOSIAL EKONOMI karakteristik seperti daerah tempat tinggal , agama, dan kelompok etnis tampaknya menjadi prediktor yang lebih penting dari keinginan fertilitas daripada karakteristik yang lebih terkait dengan modernitas, seperti pendidikan, pekerjaan suami, dan aktivitas pekerjaan istri (United Nations, 1981). Umumnya, keinginan fertilitas berbanding terbalik dengan ukuran seperti status sosial ekonomi dan modernitas seperti pekerjaan suami dan pendidikan (United Nation, 1981). Misal : Wanita dengan pendidikan kurang, cenderung memilki keluarga besar / lebih banyak anak. Perbedaan Sosioeconomic dalam family size yang diinginkan cenderung lebih besar di Amerika Latin daripada di negara-negara Asia (United Nations, 1981). Tabel 2 menyajikan koefisien standar dari analisis regresi hubungan antara jumlah anak tambahan yang diinginkan dan paritas, siklus hidup, sosial ekonomi, dan variabel VOC (Value of Children). Pada Analisis Pullum di Sri Lanka, prediktor yang paling penting adalah paritas, durasi perkawinan dan usia, dan preferensi gender. Untuk sampel secara keseluruhan (kolom 5 tabel), hanya tiga variabel lainnya secara statistik signifikan, ketiga terkait dengan biaya anak-anak. TABEL 2. Standardized Regression Coefficients in Prediction of Number of Additional Children Desired; Philippines, 1972-1973 Predictor Urban Rural Female Male Total Sample Parity -0.17 -0.36 -0.25 -0.35** -0.25** Marital duration 0.03 0.03 0.04 0.26* 0.04 Age 0.15* 0.15 -0.06 0.07 0.12* Education -0.03 0.07 0.06 -0.09 0.01 Urbanism 0.08 -0.04 -0.10 0.04 -0.00 Media exposure 0.12 -0.09 0.12 -0.09 0.02 Income -0.02 -0.04 0.02 0.01 -0.01 Wife currently working 0.12* 0.04 0.11 0.07 0.08 Pregnancy lose -0.03 -0.01 0.11 -0.01 -0.01 Burden of education 0.04 -0.02 0.02 0.03 0.01 Number of heavy burden 0.12 0.19 0.10 0.18* 0.13* Economic impact -0.03 0.09 -0.03 0.09 0.06 Expected help -0.14* 0.18 -0.03 0.03 -0.02 Decline in utility -0.01 0.00 0.02 -0.02 -0.03 TABEL 2. Standardized Regression Coefficients in Prediction of Number of Additional Children Desired; Philippines, 1972-1973 Predictor Urban Rural Female Male Total Sample Large-family benefits 0.00 0.09 0.03 0.04 0.03 Family continuity 0.02 0.15 0.16 -0.11 0.02 Cost of children -0.01 -0.20 -0.06 -0.23** -0.11* Role expression -0.07 -0.22 -0.12 -0.00 -0.06 Decision-mindedness 0.01 -0.06 -0.05 0.03 -0.00 Incentive value -0.01 -0.12 -0.01 -0.11 -0.01 Emotional rewards -0.03 0.02 -0.01 -0.09 -0.02 Parental satisfactions 0.09 0.14 0.05 0.11 0.06 External pressures 0.01 -0.09 -0.04 0.05 -0.00 Want a boy, another boy 0.16* 0.21 0.15* 0.27*** 0.21*** Want a girl, another girl 0.17** 0.12 0.14 0.15 0.13* Want companion for chid, children 0.17* -0.00 0.08 0.08 0.10 -0.21*** 0.06 -0.15* -0.06 -0.11 0.35 0.38 0.34 0.36 0.29 Another child a financial burden 2 R Catatan : ( * t > 1.96 – 1.99, p < 0.05. ; ** t > 2.58 – 2.64, p < 0.01 ; *** t > 3.30 – 3.45, p < 0.001 ) Sumber : Bulatao (1975;138-139) Tabel 3. Mean Number of Children Desired by Currently Married Women with Three Living Children Education Negara None Husband’s Occupation a Residence Primary Beyond Primary Urban Rural 1 2 3 4 5 Bangladesh 4.0 3.6 3.8 3.9 3.9 4.0 3.7 3.9 3.8 3.8 Colombia 4.4 3.7 3.6 3.6 4.0 3.4 3.4 4.2 3.7 3.9c Costa Rica 4.7c 4.1 4.1 4.0 4.5 -- -- -- -- -- Rep. Dominika 3.7c 3.9 3.9 4.3 4.4 3.8 4.5 4.4 4.2 4.7c Fiji 3.4 3.5 3.5 3.4 3.7 3.4 3.6 3.7 3.5 3.5 Indonesia 4.1 3.7 3.7 4.0 4.0 3.8 4.2 4.0 4.1 4.7c Rep. Korea 3.2 3.0 3.0 3.0 3.3 3.0 3.1 3.4 3.0 3.0 Malaysia 4.4 3.9 3.9 3.9 4.4 4.0 4.2 4.3 4.3 3.5 Mexico 4.8 3.5 3.5 -- -- 3.7 3.8 4.6 4.0 4.0c Nepal 3.9 3.0d 3.0d -- -- -- -- -- -- -- Pakistan 4.2 3.0 3.0 3.8 4.2 3.5 3.9 4.3 4.0 4.1 Panama 3.6 3.7 3.7 3.7 3.8 3.6 4.0 3.8 3.7 3.8c Peru 4.0 3.5 3.5 3.5 3.9 -- -- -- -- -- Sri Lanka 3.5 3.3 3.3 3.2 3.4 3.2 3.6 3.4 3.3 3.3 Thailand 3.8 3.6 2.9 3.3 3.6 3.3 3.5 3.7 3.2 3.1c Sumber : United Nations (1981) TABEL 3. Mean Number of Children Desired by Currently Married Women with Three Living Children Wife’s work Pattern b Combined Negara Bangladesh 1 2 3 -- -- -- 3.9 Colombia 3.8 3.7 3.7 3.8 Costa Rica 4.2 4.2 4.2 4.2 -- -- -- 4.3 Fiji 3.4 3.6 3.6 3.6 Indonesia 4.0 4.2 4.0 4.0 Rep. Korea 3.2 3.1 3.0 3.1 Malaysia 4.3 4.1 4.2 4.2 Mexico -- -- -- 4.1 Nepal -- -- -- 3.9 Pakistan -- -- -- 4.1 Panama 3.9 3.8 3.7 3.8 Peru 3.7 3.8 3.7 3.7 Sri Lanka 3.3 3.2 3.3 3.3 Thailand 3.5 3.8 3.1c 3.6 Rep. Dominika Catatan : aOccupation codes; (1) professional, managerial, technical, clerical; (2) sales and service; (3) agricultural; (4) skilled manual; (5) unskilled manual. bWork pattern code: (1) has worked since marriage; (2) worked before marriage only; (3) never worked. cTwenty or fewer cases. done Case Only Sumber : United Nations (1981) SEKIAN… TERIMA KASIH