BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perilaku belajar dapat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perilaku belajar dapat ditemukan dimana pun. Informasi dapat melalui
radio,
internet,
buku,
televisi
dsb.
Seiring
dengan
berjalannya
waktu
perkembangan informasi melalui berbagai media semakin sangat cepat berubah.
Meluas dan cepatnya Informasi tersebut membantu mempermudah perilaku
belajar. Meskipun zaman sudah semakin canggih seperti sekarang akan tetapi
“bagaimana membelajarkan orang” masih belum memadai.
Dalam kegiatan belajar mengajar pendidik dihadapkan pada peserta didik
tentunya. Karena, adanya tuntutan dari pemerintah yang mewajibkan belajar
sembilan tahun maka pendidik dihadapkan dengan banyaknya peserta didik.
Peserta didik dalam satu kelas dapat mencapai empat puluh orang akibat
kebijakan pemerintah tersebut. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa sangat
dibutuhkan keterampilan mengorganisasi kelas. Pendidik pun dihadapkan pada
ilmu pengetahuan yang semakin meningkat yang dapat bersumber dari buku,
internet, atau kehidupan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa seorang
pendidik harus mampu mengolah pesan.
Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya meningkatkan kemampuan kemampuan
kognitif,
pengalaman
–
afektif,
pengalaman
dan
psikomotorik.
tersebut
Tentunya
dikembangkan
pemerolehan
bersama
dengan
pemerolehan pengalaman belajar peserta didik. Pemerolehan pengalaman
belajar tersebut merupakan proses yang berlaku secara deduktif, induktif,
ataupun cara yang lainnya. Dengan menghadapi sejumlah peserta didik,
peningkatan kemempuan peserta didik, berbagai pesan dalam bahan ajar, dan
proses pemerolehan pengalaman maka setiap pendidik perlu mengetahui
pengetahuan mengenai Pendekatan Pembelejaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach).
(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach).
II.2 Pengorganisasian Siswa
II.2.1 Pembelajaran secara Individual
Pembelajaran secara Individual adalah kegiatan mengajar pendidik yang
menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing – masing
individu. Ciri – ciri yang menonjol pada Pembelajaran Individual, yaitu :
1) Tujuan pengajaran
a) Kesempatan dan keleluasaan siswa dalam belajar berdasarkan
kemampuan sendiri.
b) Pengambangan kemampuan tiap individu secara optimal.
2) Siswa sebagai subjek yang belajar
a) Siswa bebas belajar sesuai kemampuannya.
b) Kebebasan waktu belajar.
c) Keleluasaan dalam mengontrol kegiatan, kecepatan dan intensitas
belajar.
d) Siswa melakukan penilaian sendiri terhadap hasil belajar.
e) Siswa mengetahui kemampuan dan hasil belajar sendiri.
2
f)
Siswa berkesampatan menyusun program belajarnya sendiri.
Keenam jenis kedudukan siswa tersebut menimbulkan adanya perbedaan
tanggung jawab belajar – mengajar.
3) Guru sebagai pembelajar
Kedudukan
guru
dalam
pembelajaran
individual
sifatnya
membantu, yaitu diantaranya :
1. Perencanaan kegiatan belajar.
2. Pengorganisasian kegiatan belajar.
3. Penciptaan pendekatan terbuka antara guru dan siswa.
4. Fasilitas yang mempermudah belajar.
Peranan guru dalam merencanakan kegiatan belajar, yaitu
diantaranya :
1. Membantu merencanakan kegiatan belajar siswa.
2. Membicarakan pelaksanaan belajar, mengemukakan kriteria
keberhasilan belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar.
3. Sebagai penasehat atau pembimbing.
4. Membantu siswa dalam penilaian hasil belajar dan kemajuan
sendiri.
Peranan guru dalam pengorganisasian kegiatan belajar adalah
mengatur dan memonitor kegiatan belajar. Peranan Guru antara lain :
1. Memberi orientasi umum sehubung dengan belajar topik tertentu.
2. Memvariasikan kegiatan belajar.
3. Mengkoordinasikan kegiatan belajar dengan memperhatikan
kemajuan, materi, media dan sumber.
4. Membagi perhatian pada sejumlah peserta didik.
5. Memberikan balikan atau penguatan.
6. Evaluasi.
Peranan guru yang sangatlah penting adalah menjadi fasilitator
belajar yang tujuannya mempermudah proses belajar. Cara yang
dilakukan guru antara lain :
1. Membimbing siswa belajar.
2. Menyediakan media dan sumber belajar.
3. Memberi penguatan belajar.
3
4. Memberi siswa kesempatan memperbaiki diri.
4) Program pembelajaran
Dari segi usia perkembangan pebelajar, program pembelajaran
individual sesuai bagi siswa SLTP keatas karena
1. Siswa sudah dapat membaca.
2. Memahami petunjuk dengan baik.
3. Dapat bekerja mandiri dan bekerja sama dengan baik.
Program pembelajaran individual dapat dilaksanakan dengan
efektif, bila mempertimbangkan hal – hal berikut :
1. Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
2. Prosedur dan cara kerja dimengerti siswa.
3. Tujuan pembelajaran dibuat dan dimengreti siswa.
4. Kriteria keberhasilan dimengerti siswa.
5. Keterlibatan guru dalam evaluasi dimengerti siswa.
5) Orientasi dan tekanan dalam pelaksanaan pembelajaran
Program pembelajaran individual berorientasi pada pemberian
bantuan kepada setiap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri. Guru
berperan sebagai pendidik bukan instruktur.
II.2.2 Pembelajaran secara Kelompok
Kelompok belajar umumnya terdiri dari 3 – 8 orang. Dalam pembelajaran
kelompok guru dapat memberi bantuan dengan lebih intensif sebab :
1. Hubungan antar guru dengan siswa menjadi lebih akrab.
2. Siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhannya.
3. Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, dan kriteria
keberhasilan.
Ciri – ciri yang menonjol pada pembelajaran secara kelompok dapat
ditinjau dari segi :
1. Tujuan pengajaran
a) Memberi kesempatan siswa memecahkan masalah dengan
rasional.
b) Mengembangkan sikap sosial dan gotong – royong.
4
c) Membuat
siswa
merasa
bertanggung
jawab
dengan
mendinamiskan kelompok.
d) Mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
2. Pebelajar
Ciri – ciri kelompok kecil yang menonjol sebagai berikut :
a) Semua siswa sadar diri sebagai anggota kelompok.
b) Semua siswa sadar
memiliki tujuan bersama yaitu tujuan
kelompoknya.
c) Memiliki rasa saling membutuhkan dan tergantung.
d) Ada tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab
bersama.
Agar kelompok kecil berperan konstruktif dan produktif maka
diharapkan :
a) Anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok.
b) Siswa sebagai anggota kelompok bertanggung jawab.
c) Setiap anggota kelompok membina hubungan akrab.
d) Kelompok mewujud dalam satuan kerja yang kohesif.
3. Guru sebagai pembelajar
Perhatian guru dalam pembelajaran kelompok tertuju pada
semangat kelompok dalam memecahkan sebuah masalah. Peranan guru
dalam pembelajaran kelompok yaitu :
a) Pembentukan kelompok.
b) Perencanaan tugas kelompok.
c) Pelaksanaan.
d) Evaluasi kegiatan.
4. Program pembelajaran
5. Orientasi dan tekanan utama pelaksanaan pembelajaran
II.2.3 Pembelajaran secara Klasikal
Adalah pengutamaan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Ciri-ciri
yang menonjol pada pembelajaran individu dapat di tinjau dari segi:
a. Tujuan
- Efisiensi dalam pembelajaran.
b. Siswa
5
- Individu yang belajar didalam kelas yang telah dikondisikan sesuai keinginan
guru.
- Belajar sesuai tata tertib yang ditetapkan guru.
c. Guru
- Kedudukan guru bersifat sentral, guru melakukan 2 kegiatan sekaligus yaitu
melakukan pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran.
- Peran guru pada pembelajaran individu dan pembelajaran kelompok kecil juga
berlaku pada pembelajaran klasikal.
d. Program pembelajaran
- Peningkatan kemampuan individu siswa sebagai bagian dari kelas.
e. Orientasi dan tekanan utama pelaksanaan
- Peningkatan kemampuan dan keterampilan seluruh kelas.
II.3 Posisi Guru – Siswa Dalam Pengolahan Pesan
Dalam belajar mengajar guru menempati posisi sebagai penyampai
pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Berdasarkan posisi guru dan siswa
dalam pengolahan pesan terdapat 2 sistem pembelajaran yaitu:
II.3.1 Pembelajaran dengan strategi ekspositori
Merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru. Guru aktif
memberikan penjelasan secra rinci tentang bahan pengjaran dan bertujuan
memindahkan pengetahuan.
1. Peran guru
- Penyusun program pembelajaran.
- Pemberi informasi yang benar.
- Pemberi fasilitas belajar yang baik.
- Pembimbing dalam perolehan informasi yang benar.
- Penilai pemerolehan informasi.
2. Siswa
- Pencari informasi yang benar.
- Pemakai media sumber yang benar.
- Menyelesaikan tugas sehubungan dengan penilaian guru.
3. Evaluasi
6
Hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai yang telah dikuasai siswa. Alat evaluasi berupa tes.
II.3.2 Pembelajaran dengan strategi inkuiri
Merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan
sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai.
Tekanan utama pembelajaran dengan strategi ini adalah :
a) Peningkatan kemampuan berpikir individu.
b) Peningkatan kemempuan mempraktekan metode dan teknik penelitian.
c) Latihan keterampilan intelektual khusus.
d) Latihan menemukan sesuatu.
Peranan guru yang penting adalah :
a) Menciptakan suasana bebas berpikir.
b) Fasilitator dalam penelitian.
c) Rekan diskusi dalam klasifikasi dan pencarian alternatif pemecahan
masalah.
d) Pembimbing penelitian.
Peranan siswa yang penting adalah :
a) Mengambil prakarsa dalam pencarian dan penyelesaian masalah.
b) Pelaku aktif dalam melakukan penelitian.
c) Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan.
d) Penemu pemecahan masalah.
Evaluasi dari strategi Inkuiri meliputi :
a) Keterampilan pencarian dan perumusan masalah.
b) Keterampilan pengumpulan data.
c) Keterampilan meneliti objek.
d) Keterampilan menarik kesimpulan.
e) Laporan .
II.4 Kemampuan Yang Akan Dicapai Dalam Pembelajaran
Kemampuan yang akan dicapai dalam pembelajaran adalah tujuan
pembelajaran. Pembelajaran ranah disesuaikan dengan tujuan pengajaran yaitu :
7
a) Ranah Kognitif
Berupa
pendekatan
pemerolehan
seperti
pemecahan
masalah,
penemuan dan sebagainya.
b) Ranah Afektif
Berupa kejelasan nilai berkaitan dengan sikap dan perasaan.
c) Ranah Psikomotorik
Berupa kejelasan kecekatan psikomotorik dengan gerakan.
II.5 Proses Pengolahan Pesan
Dalam belajar mengajar guru menempati posisi sebagai penyampai
pesan dan murid/siswa sebagai penerima pesan. Ada dua macam pengolahan
pesan yaitu:
II.5.1 Pengolahan Pesan Secara Deduktif
Langkah-langkah pengolahan pesan secara deduktif ada beberapa poin, yaitu:
a. Pendahuluan pembelajaran.
b. Penyajian generalisasi konsep.
c. Pengumpulan data yang mendukung generalisasi.
d. Analisis dan data dan verifikasi generalisasi.
e. Aplikasi generalisasi pada data yang terkumpul.
f. Evaluasi tentang proses pengolahan pesan.
II.5.2 Pengolahan Pesan Secara Induktif
Pengolahan pesan secara induktif bermula dari :
a. Fakta atau peristiwa khusus.
b. Penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta.
c. Penyusunan generalisasi berdasarkan konsep-konsep. Bila sudah ada teori
yang benar, pada umumnya dirumuskan hipotesis.
d. Terapan generalisasi pada data baru, atau uji hipotesis, kemudian penarikkan
kesimpulan lanjut.
Adapun langkah-langkah pengolahan pesan secara induktif yaitu.:
a. Pendahuluan pembelajaran.
b. Pengumpulan data.
8
c. Analisis data.
d. Perumusan dan pengujian hipotesis.
e. Mengaplikasikan generalisasi.
f. Evaluasi hasil belajar.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan dan banyak
melibatkan aktivitas guru dan siswa.
2. Mendidik peserta didik untuk membangun dirinya sendiri dan bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa dalam dunia dan masyarakat serta
terus-menerus berubah mampu menuntut peserta didik untuk mampu
berfikir sendiri .Hal ini perlu memahami dan memperlakukan tuntutan
peningkatan IPTEK pada suatu generasi yang sebagian tumbuh di
pedesaan akan mempunyai dampak pada kehidupan lama yang
sebelumnya belum dialaminya.
3. Faktor pengembangan sikap untuk sepenuhynya bertanggung jawab
terhadap tugasnya yang mewujudkan tekad kecendurungan (tendency)
dan kejadian (event) dari masa depan itu. Keterampilan fisik dan mental
dan perolehan pengetahuan (kognitif) untuk berpikir mandiri diperoleh
dengan pendekatan belajar dan pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta :
Rhineka Cipta.
http://ariesupriadi.wordpress.com/2011/11/03/pendekatan-pembeajaran/
akhmadsudrajat.wordpress.com/.../pendekatan-strategi-metode
teknik...Tembolok - Mirip
http://ainunkusumaum.blogspot.com/2009/05/makalah-pendekatanpembelajaran.html
http://arsaundagy.wordpress.com/2011/06/24/hubungan-tujuan-pembelajarandengan-metode-pengajaran/
10
Download