TEORI BELAJAR BAHASA - Bahasa - Pembelajaran - Pengajaran Pemerolehan Bahasa Kedua Linguistik Struktural dan Psikologi Behavioristik Pemerolehan Bahasa Kedua Linguistk Generatif dan Psikologi Kognitif Konstruktivisme: sebuah Pendekatan Multidisipliner • Bahasa adalah keterampilan khusus yang kompleks, berkembang dalam diri anak-anak secara spontan, tanpa usaha sadar atau instruki formal, dipakai tanpa memahami logika yang mendasarinya, secara kualitatif sama dalam diri setiap orang, dan berbeda dari kecakapan-kecakapan lain yang sifatnya lebih umum dalam hal memproses informasi atau berperilaku secara cerdas (Pinker, 1994, hlm. 18) Ron Scollon (2004, hlm. 272) gabungan definisi bahasa: 1. Bahasa itu sistematis mengacu ke sistem bahasa berupa analisis fonologis, sintaksis, leksikal, dan semantik 2. Bahasa adalah seperangkat simbol manasuka sifat simbolis bahasa; hubungan antara bahasa dan realitas; filsafat bahasa; sejarah bahasa 3. Simbol-simbol itu utamanya adalah vokal, tetapi bisa juga visual fonetik; fonologi; sistem tulisan; peran gerak tubuh, jarak, kontak mata, dan ciri-ciri “paralinguistik” lainnya dari bahasa 4. Simbol mengonvensionalkan makna yang dirujuk semantik; bahasa dan kognisi; psikolinguistik 5. Bahasa dipakai untuk berkomunikasi Sistem komunikasi; interaksi pembicarapendengar; pemrosesan kalimat. 6. Bahasa beroperasi dalam sebuah komunitas atau budaya wicara dialektologi; sosiolinguistik; bahasa dan kebudayaan; pragmatika; bilingualisme dan pemerolehan bahasa kedua. 7. Bahasa pada dasarnya untuk manusia, walaupun bisa jadi tak hanya terbatas untuk manusia bahasa manusia dan komunikasi nonmanusia; neurolinguistik; faktor-faktor bawaan; transmisi genetik; alam versus pengaruh lingkungan. 8. Bahasa dikuasai oleh semua orang dalam cara yang sama; bahasa dan pembelajaran bahasa sama-sama mempunyai karakteristik universal ciri umum bahasa; pemerolehan bahasa pertama. . Pembelajaran Penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi. Belajar perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman Faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar 1. Belajar responden ada tingkat emosional yang paling primitif, terjadi perubahan perilaku yang diakibatkan dari perpasangan suatu stimulus tak terkondisi dengan suatu stimulus terkondisi sebagai suatu fungsi pengalaman yang pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respons terkondisi, hal inilah yang akan membantu para pengajar memahami bagaimana para siswa menyenangi atau tidak menyenangi sekolah atau bidang-bidang studi 2. Belajar kontiguitas yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, dan hal ini sering kali kita alami. Asosiasi ini akan menyebabkan belajar dari “drill” dan belajar stereotip-stereotip. 3. Belajar operant konsekuensi-konsekuensi perilaku mempengaruhi terhadap apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu. 4. Belajar observasional pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadiankejadian. Kita belajar dari model-model, dan masing-masing kita mungkin menjadi model bagi orang lain. 5. Belajar kognitif terjadi dalam kepala kita, bila kta melihat dan memahami peristiwaperistiwa di sekitar kita dan dengan “insight” belajar menyelami pengertian TEORI-TEORI BELAJAR Teori-teori Belajar sebelum Abad ke-20 Teori Disiplin Mental Teori-teori Belajar Abad ke-20 Teori Pengembangan Alamiah Teori Apersepsi Keluarga Perilaku (Behavioristik) Teori-teori Stimulus-Respons (S-R) Conditioning Keluarga Gestaltfield Teori-teori Kognitif Teori Disiplin Mental (Plato, Aristoteles) Dalam belajar, mental siswa didisiplinkan atau dilatih. Guru-guru yang menganut teori ini, memberikan latihan untuk melatih otot-otot mental siswa dan setiap hari diberi tes , kemudian apabila ada siswa yang belum pandai harus kembali sesudah jam sekolah untuk dilatih Teori Pengembangan Alamiah (Natural Unfoldment) Rousseau (17121778), ahli pendidik Swiss Pestalozzi (17461827), dan ahli filsafat, pendidik dan penemu gerakan “Kindergarten” dari Jerman Froebel (1782-1852) Anak itu akan berkembang secara alamiah Guruguru yang mengikuti teori ini lebih mementingkan perkembangan kematangan (maturational development) dari pada menanamkan keterampilanketerampilan tertentu. Teori Apersepsi, Herbart (1776-1841) Apersepsi berlawanan dengan disiplin mental dan pengembangan alamiah, merupakan suatu asosiasionisma mental yang dinamis, didasarkan pada premis fundamental, bahwa tidak ada gagasan bawaan (sejak lahir); apa pun yang diketahui seseorang datang dari luar dirinya Keluarga Perilaku (Behavioristik) ahli fisiologi dan farmakologi Rusia, Pavlov (1849-1936), Thorndike, Guthrie, Skinner, Gagne, Bandura, dan beberapa lainnya Belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang dapat diamati, yang terjadi melalui terkaitnya stimulusstimulus dan respons-respons menurut prinsip-prinsip mekanistik. Para penganut teori perilaku ini berpendapat, bahwa sudah cukup bagi siswa untuk mengasosiasikan stimulusstimulus dan responsrespons, dan diberi reinforcement bila ia memberikan respons-respons yang benar. Mereka tidak mempersoalkan apakah yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan sesudah respons dibuat Keluarga Gestaltfield (Teori Kognitif) Belajar merupakan suatu proses perolehan atau perubahan insaitinsait (insights) , pandanganpandangan (outlooks), harapanharapan, pola-pola berpikir. Para penganut teori ini dalam hal belajar lebih menyukai istilahistilah orang dari pada organisma, lingkungan psikologi dari pada lingkungan fisik atau lingkungan biologi, dan interaksi dari pada aksi dan reaksi. Guru yang berorientasikan teori Gestalt-field atau teori kognitif berkeinginan untuk menolong para siswanya mengubah pemahaman mereka tentang masalah-masalah dan situasisituasi secara signifikan Pengajaran Menunjukkan atau membantu seseorang mempelajari cara melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam pengkajian Pengajaran sesuatu, menyiapkan pengetahuan, menjadikan tahu atau paham Linguistik Struktural dan Psikologi Behavioristik