Inisiasi 5 Interaksi Antara Guru Dengan Orang Tua dan Masyarakat

advertisement
Inisiasi 5
Interaksi Antara Guru Dengan Orang Tua dan
Masyarakat
(Sumawan. Universitas Cenderawasih Jayapura)
Selamat berbahagia, karena hingga penyajian materi inisiasi yang terakhir
(ke lima) pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan ini, Anda masih dapat mengikuti
dan dalam kondisi sehat wal’afiat. Perjumpaan kita dalam kegiatan tutorial online
kali ini akan dipandu oleh saya (Sumawan). Seperti pada kegiatan tutorial online
sebelumnya, saya berharap Anda mengikuti dengan sungguh-sungguh, sehingga
Anda dengan mudah memahami materi dengan baik. Pada pertemuan ke 5 ini, kita
akan membahas materi-materi yang ada pada unit 6. Materi pada Unit
5
membicarakan tentang Interaksi Antara Guru dan Sekolah, serta interaksi antara guru
dengan orang tua dan sekolah. Dalam kegiatan tutorial online yang ke 5 ini materi
yang dibahas, hanya materi Unit 6 Sub Unit 1 yang pembahasannya mencakup (1)
guru dalam sistem pendidikan, (2) interaksi guru dan murid, (3) interaksi guru
dengan kepala sekolah, (interaksi guru dengan pegawai tata usaha. Oleh karena itu,
kompetensi yang diharapkan dari kegiatan tutorial online ke 5 ini Anda diharapkan
akan mampu :
1. Mendeskripsikan guru dalam sistem pendidikan.
2. Membuat bagan pendidikan sebagai suatu sistem.
3. Menjelaskan peran guru dalam berinteraksi dengan murid.
4. Mendeskripsikan sifat interaksi guru dengan kepala sekolah.
5. Mendeskripsikan interaksi antara guru dengan tata usaha.
A. Guru Dalam Sistem Pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan bagian dari organisasi
sosial. Sebagai organisasi sosial yang formal, berarti sekolah mempunyai struktur
organisasi. Penanggung jawab utama adalah Kepala Sekolah, dibantu oleh Wakil
Kepala Sekolah, dan guru merupakan bawahan langsung Kepala Sekolah. Sedang
staf tata usaha merupakan tenaga kependidikan yang bertugas memperlancar
proses pembelajaran.
Jika ditinjau dari pendekatan sistem (system approach), maka pendidikan
dapat dipandang sebagai sistem. Suatu sistem terdiri dari berbagai komponen
atau sub sistem. Untuk memahami bagaimana interaksi guru dengan sekolah,
berikut dibuat baga pendidikan sebagai sistem :
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
1
Instrumentalpersonal input
Raw
input
Education
Proses
Output,
Outcome
Environmental
input
Bagan 1. Pendidikan sebagai suatu sistem
Pembahasan terbatas pada komponen instrumental personal dan proses
pembelajaran. Instrumental-personal mencakup tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan. Pendidik sebagai tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembe-lajaran, menilai, membimbing dan melatih.
Pendidik (guru) harus memiliki 4 macam standar kompetensi, yaitu kompetensi
pedagogic, kepribadian, profesional, dan sosial. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Proses pendidikan lebih ditekankan pada proses pembelajaran di sekolah,
yang meru-pakan interaksi Fisiologis dan psikologis dari masukan mentah,
masukan instrumental-personal, dan masukan lingkungan. Di dalam komponen
inilah terjadi optimalisasi kegiatan, baik dari pihak guru, murid, maupun faktor
lain dalam proses pembelajaran.
B. Interaksi Guru dan Murid
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru
dengan murid terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model
pembelajaran sehingga murid dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai
peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan murid.
Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru
sebagai sejawat belajar.
2
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
1. Guru sebagai guru: pekerjaan utama guru adalah mengajar dan mendidik
murid, yang berusaha agar semua muridnya mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diajarkan dengan baik.
2. Guru sebagai orang tua: tempat mencurahkan segala perasaan murid, tempat
mengadu murid ketika mengalami gangguan. Murid merasa aman dan
nyaman ketika dekat dengan guru, bahkan merasa rindu jika tidak bertemu
guru. Interaksi guru dan murid bagaikan hubungan orang tua dan anak,
hangat, akrab, harmonis, dan tulus.
3. Guru sebagai teman sejawat: sebagai pasangan untuk berbagai pengalaman
dan beradu argumentasi dalam diskusi secara informal. Guru tidak merasa
direndahkan jika murid tidak sependapat, atau memang pendapat murid yang
benar, dan menerima saran murid yang masuk akal. Hubungan guru dan
murid mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran.
C. Interaksi Guru dan Kepala Sekolah
Secara struktural, guru adalah bawahan langsung kepala sekolah. Interaksi
guru dengan kepala sekolah lebih banyak bersifat birokratis dan administratif
sehingga tidak mendorong terbangunnya suasana dan budaya profesional
akademik di kalangan guru.
Untuk terjadinya interaksi dan komunikasi yang harmonis antara guru dan kepala
sekolah, masing-masing harus dapat menempatkan posisinya dengan benar dan
baik. Guru harus sadar bahwa kepala sekolah adalah atasannya yang memiliki
tanggung jawab keluar sekolah dan ke dalam sekolah. Selain itu juga sebagai
pembina, penasehat, pembimbing, dan pengelola sekolah. Demikian kepala
sekolah harus sadar bahwa keberhasilannya juga atas kerja sama dengan guru,
membutuhkan bantuan guru, tergantung pada guru, dan mitra kerja atau teman
sejawat. Oleh karena itu interaksi dan komunikasi guru dan kepala sekolah harus
lancar, ada semangat untuk berdiskusi, dan tercipta iklim yang demokratis.
D. Interaksi Guru dan Tata Usaha
Pegawai tata usaha termasuk tenaga laboran, pustakawan sekolah, satuan
pengaman (satpam), penjaga sekolah, dan lainnya berfungsi sebagai pendukung
dalam memper-lancar proses pembelajaran. Semua personalia tersebut
mempunyai kontribusi di bidangnya masing-masing. Guru harus memandang staf
tata usaha sebagai sejawat yang harus dihargai, diajak bekerjasama, menciptakan
hubungan yang hangat dan akrab untuk membangun kebersamaan demi
tercapainya tujuan. Jika interaksi antara guru dan tata usaha berlangsung
harmonis maka akan dicapai hasil secara optimal.
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
3
guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar.
Keberhasilan Anda mengkaji materi ini dapat diketahui, jika Anda
mengerjakan soal-soal sebagai berikut:
1. Dimanakah letak interaksi guru dengan murid dalam sistem pendidikan ?
2. Buatlah bagan pendidikan sebagai suatu sistem.
3. Bagaimanakah peran guru sebagai guru, dalam interaksi guru dengan murid?
4. Bagaimanakah peran guru sebagai orang tua, dalam interaksi guru dengan
murid ?
5. Bagaimanakah peran guru sebagai teman sejawat, dalam interaksi guru
dengan murid
6. Apakah sifat interaksi antara guru dengan kepala sekolah ?
7. Mengapa kepala sekolah perlu membangun komunikasi atau interaksi yang
harmonis dengan guru ?
8. Mengapa guru harus sadar akan posisinya sebagai bawahan ?
9. Mengapa antara guru dan tata usaha harus ada interaksi yang harmonis?
10. Apakah keuntungan adanya interaksi/komunikasi harmonis antara guru dan
tata usaha ?
Anda tentunya ingin mengetahui benar atau tidaknya jawaban atau
yang telah Anda kerjakan. Silahkan kirim kembali jawaban Anda melalui
fasilitas yang ada. Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau
kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakan sarana ini untuk menyampaikan
permasalah Anda tersebut.
Anda telah mengikuti kegiatan akhir dari tutor online ini. Jika seluruh kegiatan
Anda ikuti dengan sungguh-sungguh, saya yakin Anda telah menguasai materi
sebagian dari mata kuliah sosiologi Pendidikan. Selanjutnya kaji lebih mendalam
lagi semua materi pada modul Sosiologi Pendidikan yang telah dibagikan kepada
Anda.
Selamat belajar ! Semoga Sukses!
4
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
Download