Inisiasi 1 Pendidikan dan Perspektif Budaya

advertisement
Inisiasi 1
Pendidikan dan Perspektif Budaya
(Sumawan. Universitas Cenderawasih Jayapura)
Para mahasiswa PJJ yang tercinta, karena ini kali pertama kita berjumpa
terle-bih dahulu saya perkenalkan nama saya Sumawan, sebagai tutor online mata
kuliah Sosiologi Pendidikan. Pertemuan pertama ini, para mahasiswa PJJ akan saya
ajak un-tuk membahas materi Unit 1 yaitu tentang Pengertian Sosiologi Pendidikan,
dan Pen- -dekatan Sosiologi Pendidikan, Pendidikan dan Perspektif Budaya, serta (2)
Pendi-dikan dan Perspektif Budaya. Pada Unit 1 ini terdiri dari 2 sub-unit, yaitu (1)
Pengertian sosiologi pendidikan dan Pendekatan Sosiologi Pendidikan. Materi subunit 1; Pengertian Sosiologi Pendidikan, dan Pendekatannya. Materi sub-unit 2;
Pendidikan dan Perspektif Budaya; yaitu (a) pengertian kepudayaan, ( b) pendidikan
merupakan bagian integral dari kebudayaan, (c) ciri-ciri khusus agar pendidikan
menjadi pusat kebudayaan, (d) pendidikan di sekolah merupakan sarana untuk
pembudayaan, dan (e) peranan sekolah dalam hal kebudayaan.
Para mahasiswa PJJ yang berbahagia, materi sub-unit 1 dapat Anda pelajari
sendiri yang tersedia pada modul, sedang materi sub-unit 2 akan sama-sama kita
bahas pada tutorial online ini. Pembahasan kita mulai dari materi tutorial online
mengenai Pendidikan dan Perspektif Budaya. Adapun yang Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) adalah sebagai berikut :
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kebudayaan menurut berbagai ahli
2. Menjelaskan pendidikan merupakan bagian integral dari kebudayaan
3. Mendeskripsikan 4 ciri khusus agar pendidikan menjadi pusat kebudayaan
4. Menjelaskan pendidikan di sekolah merupakan sarana untuk pembudayaan.
5. Mendeskripsikan peranan sekolah dalam hal kebudayaan
Para mahasiswa PJJ yang berbahagia, kita mulai pembahasan materi tutorial
online dengan anak sub-unit :
E. Pengertian Kebudayaan
Menurut E.B. Tylor dalam H. Abu Ahmadi (2004) kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
1
Menurut Selo Soemardjan dan Soekiman Soemardi dalam H, Abu Ahmadi
(2004) kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai
alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat.
Dari beberapa pendapat tersebut kebudayaan dapat ditafsirkan sebagai
hasil cipta, rasa, dan karya manusia yang dijunjung tinggi.
F. Pendidikan Merupakan Bagian Integral Dari Kebudayaan
Hasil kebudayaan juga ditransmisikan dari generasi tua kepada generasi
muda. Selain kebudayaan yang ada, ditranmisikan melalui pendidikan tetapi juga
ada perubahan-perubahan sesuai dengan kondisi baru, sehingga terbentuklah pola
tingkah laku baru, nilai-nilai dan norma-norma baru yang sesuai dengan tuntutan
perkem-bangan masyarakat.
Menurut uraian di atas dapat ditafsirkan bahwa dengan pendidikan
kebudayaan dapat diwariskan, dan dengan pendidikan kebudayaan dapat
diperbaharui sesuai dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat.
Lebih lanjut secara jelas disebutkan bahwa pendidikan itu merupa-kan
bagian dari kebudayaan. Pendidikan itu merupakan bagian integral dari
kebudayaan. Dari uraian di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa pendidikan
nasional Indonesia berkaitan erat dengan kebudayaan, sebab pendidikan nasional
berakar pada kebudayaan Indonesia.
G. Ciri Khusus Agar Pendidikan Menjadi Pusat Kebudayaan
Ciri khusus agar pendidikan menjadi pusat kebudayaan adalah :
1. Peningkatan mutu pendidikan
Agar peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara optimal maka perlu
diperhatikan antara lain :
a. Tujuan; baik tujuan institusional, tujuan kurikuler, maupun tujuan instruksional dirumuskan secara jelas, tepat, berdasarkan kompetensi
b. Materi pelajaran; berbentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan, sesuai
kebutuhan untuk mencapai kompetensi, dan isi. Materi pelajaran disusun
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan. Organisasi materi harus dapat
memberi kesempatan menganalisis, menyimpulkan, berbuat sesuatu, dan
mengerjakan sesuatu.
2 Inisiasi Sosiologi Pendidikan
c. Metode pengajaran bervariasi; dapat meningkatkan siswa untuk berdiskusi, berlatih, berpikir ilmiah, dapat menemukan sesuatu sen-diri, belajar
bekerja sama.
d. Kemampuan yang telah dimiliki siswa (entry behavior) diperhatikan.
Metode dan materi pengajaran disesuaikan kemampuan siswa.
e. Fasilitas dan perlengkapan yang memadai; sehingga dapat mendu-kung
terjadinya proses belajar mengajar yang optimal.
b. Menciptakan Masyarakat Belajar
Pendidikan hendaknya menciptakan siswa agar ada upaya untuk selalu ingin
tahu dan agar tercipta keinginan belajar sepanjang hayat.
c. Sekolah dapat menjadi teladan dari masyarakat
Jika sekolah dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya, maka sekolah
dapat menjadi pusat kebudayaan.
d. Membentuk manusia Indonesia seutuhnya
Menurut UU No. 2 tahun 1989 bab II pasal 4 adalah: (1) Manusia yang
beriman, (2) Memiliki pengetahuan dan ketrampilan, (3) Memiliki kese-hatan
jasmani dan rohani, (4) Kepribadian yang matap dan mandiri, (5) serta
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
D. Pendidikan Merupakan Sarana Untuk Pembudayaan
Melalui pendidikan merupakan sarana untuk membudayakan anak. Hal
ini tercermin dari fungsi sekolah adalah mentransformasikan nilai budaya dari
satu generasi ke generasi lainnya. Lebih lanjut hubungan sekolah dengan
masyarakat merupakan hubungan transformatif. Dalam arti positif pendidikan
dapat dipandang sebagai kegiatan inovasi.
Dari uraian tersebut di atas dimaksudkan melalui pendidikan di seko-lah,
pendidikan dalam rumah tangga maupun pendidikan di luar sekolah dapat
dipakai sebagai sarana untuk pembentukan kebudayaan. Dari pengertian tersebut
dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk pembudayaan.
E. Peranan Sekolah Dalam Hal Kebudayaan
1. Peranan Sekolah Sebagai Pewaris
Kebudayaan tidak dengan sendirinya dimiliki anak didik tanpa
diajarkan (ditransmisikan) kepada anak/dipelajari terlebih dahulu.
2. Peranan Sekolah Sebagai Pemelihara
Inisiasi Sosiologi Pendidikan
3
Nilai-nilai budaya yang tinggi, pantas dilestarikan, maka sekolah perlu
memelihara, sedang budaya yang tidak perlu seperti egosentris (mementingkan diri sendiri) lambat lain harus dikurangi.
3. Peranan Sekolah Sebagai Pembaharu Kebudayaan
Budaya yang tidak sesuai dengan kehendak masyarakat dihilang-kan,
sedangkan yang sesuai dengan kehendak masyarakat dijaga dan dikembangkan, sehingga timbul budaya-budaya baru di kemudian hari.
Sampai di sini Anda telah mempelajari dan menyelesaikan kegiatan
belajar sub unit 2 (dua) dari Unit 1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda
dari materi ini, silahkan Anda kerjakan soal-soal berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan sosiologi!
2. Mengapa dalam pendidikan terdapat aspek-aspek sosiologis!
3. Mengapa unsur individu penting dalam pendekatan sosiologi pendidikan!
4. Mengapa pendidikan dipandang sebagai bagian integral dari kebudayaan ?
5. Bagaimana agar kualitas pendidikan dapat mengalami peningkatan
secara optimal ?
6. Apa yang dimaksud pendidikan sebagai sarana pembudayaan ?
7. Bagaimanakah peranan sekolah dalam menstranformasi kebudayaan
pada generasi muda ?
8. Apakah yang dimaksud dengan peranan sekolah sebagai pewaris
kebudayaan ?
9. Apakah yang dimaksud dengan peranan sekolah sebagai pembaharu
kebudayaan ?
Apabila mengalami kesulitan Anda dapat mendiskusikannya dengan teman. Jika
ternyata Anda masih juga belum jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakanlah sarana
ini untuk menyampaikan permasalahan Anda tersebut. Sebagai informasi bahwa
materi ini sangat penting Anda kuasai karena merupakan dasar untuk mempelajari
materi yang terdapat pada unit-unit selanjutnya.
Selamat belajar! Semoga sukses!
4 Inisiasi Sosiologi Pendidikan
Download