1|Pedoman PJJ S2 Aptikom – Rencana Pembelajaran Ilmu mendidik atau pedagogi dalam konteks PJJ cukup berbeda dengan sistem belajar mengajar konvensional tatap muka. Dalam konteks ini peserta didik harus mampu memenuhi capaian pembelajaran sebagaimana layaknya mereka yang mengikuti kuliah tatap muka, berbekal pada interaksi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itulah dosen pengampu mata kuliah harus melakukan perencanaan matang dalam menyusun rencana pembelajarannya. Tabel di bawah ini dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan rencana pembelajaran. Pertama, hal yang harus didefinisikan adalah capaian pembelajaran, yang merupakan kumpulan target kompetensi lulusan peserta didik setelah yang bersangkutan secara tuntas mengikuti mata kuliah yang bersangkutan. Definisi capaian pembelajaran ini haruslah jelas dan terukur, sehingga dapat membantu dosen dalam mengevaluasi tingkat ketercapaiannya secara efektif. Kedua, berdasarkan masing-masing capaian pembelajaran yang telah ditargetkan tersebut, dijelaskan bagaimana caranya seorang dosen dapat mengetahui apakah peserta didik yang bersangkutan telah berhasil memenuhinya atau belum. Perlu dicatat bahwa dalam konteks PJJ, sang dosen tidak memiliki kesempatan untuk bertemu secara fisik dengan peserta didik. 1|Pedoman PJJ S2 Aptikom – Rencana Pembelajaran Ketiga, terhadap masing-masing target capaian pembelajaran tersebut, ditentukanlah model pembelajaran jarak jauh yang relevan dengan sasaran komptensi dan cara menilai/mengevaluasi ketercapaiannya. Jadi dapat disimpulkan, seorang dosen pengampu mata kuliah harus mampu merancang strategi belajar mengajar sehingga sang peserta didik berhasil memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi. Keempat, untuk menunjang proses pembelajaran tersebut, sang dosen perlu menentukan sumber daya digital apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar tersebut agar efektif - terutama terkait dengan konten atau materi pembalajaran utama. Kelima, demi menunjang proses pembelajaran yang didukung dengan sumber daya digital yang telah ditetapkan, fasilitas infrastruktur teknologi dan piranti apa saja yang perlu dipersiapkan harus pula didefinisikan secara jelas oleh dosen pengampu mata kuliah. Keenam atau yang terakhir, mengingat bahwa setiap mata kuliah memiliki durasi waktu penyelenggaraannya, harus pula ditetapkan tata kala atau batasan waktu untuk masing-masing target pemenuhan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Seyogyanya setiap mata kuliah harus dibuat rencana pembelajarannya, sehingga nanti akumulasi dari seluruh pencapaian peserta didik akan memenuhi target kompetensi yang harus dimiliki peserta PJJ pada akhir program pendidikan. Tabel sederhana ini memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan GBPP atau SAP yang biasa disusun oleh dosen sebelum menyelenggarakan mata kuliah yang ditetapkan. Berbagai aspek lain dapat ditambahkan untuk melengkapinya, seperti misalnya referensi yang dipergunakan, studi kasus yang dilibatkan, software pendukung yang dipakai, dan lain sebagainya. Yang perlu ditekankan adalah 2|Pedoman PJJ S2 Aptikom – Rencana Pembelajaran bahwa dalam model PJJ dimana peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri, maka konten pembelajaran harus dibuat berdasarkan topik (capaian pembelajaran), bukan berdasarkan waktu perkuliahan (sebagaimana dalam tatap muka yang harus diselesaikan dalam 14-17 minggu, dengan masing-masing satu pertemuan per minggunya). --- akhir dokumen --- 3|Pedoman PJJ S2 Aptikom – Rencana Pembelajaran