paper tugas akhir pendidikan jarak jauh

advertisement
PAPER TUGAS AKHIR
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Peran Pendidikan Jarak Jauh serta Media Pendukung
Disusun Oleh:
Nama: Anggrelia Pradina Kisyanda
Dosen:
Timbul Pardede
JURUSAN DIPLOMA-4 TEKNIK KOMPUTER JARINGAN MEDIA DIGITAL
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (TKJMD ITB)
2013
Pendidikan berperan sangat besar dalam pengembangan individu dan masyarakat dalam
penciptaan kehidupan yang harmonis. Perkembangan ilmu pendidikan yang sangat cepat
menuntut proses belajar sepanjang hayat. Untuk itu penciptaan sistem pendidikan dan
lingkungan belajar yang fleksibel sangat dibutuhkan. Sedangkan saat ini adalah era digital,
demikian juga dalam dunia pendidikan. Mudah, Murah, Masal, Minat, dan Mandiri, merupakan
5M yang saat ini menjadi tren dalam pendidikan, pelatihan atau program keahlian yang
ditawarkan.
1. Gambaran Umum PJJ
PJJ sendiri adalah sekumpulan metode pengajaran dimana aktivitas dosenan dilaksanakan
secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisahan kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak
fisik. Pemisahan dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang
yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajar dari kegiatan
belajar adalah ciri yang khas dari PJJ. Selain itu dalam PJJ juga menggunakan bermacam
metode pembelajaran yang dikomunikasikan melalui media. Dengan demikian PJJ
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan dosen
yang berkualitas. Pada sistem pendidikan ini dosen dan peserta didik tidak harus berada
dalam lingkungan geografi yang sama.
PJJ kini menjadi model baru dalam alternatif pembelajaran di banyak perguruan tinggi,
bukan saja di negara-negara ASEAN, tetapi juga di dunia. Alasannya, model ini bisa dipakai
sebagai instrumen kebijakan mengatasi masalah pemerataan pendidikan, di samping juga
efektif dan efisien, relatif murah biayanya, dan fasilitas pendukungnya juga semakin tersedia
dan terjangkau. (Soekartawi, 2006)
Tentunya pendidikan jarak jauh ini tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tiga aspek.
Pertama adalah peserta didik dalam pendidikan jarak jauh. Tentunya suatu sistem
pendidikan tidak akan berjalan jika tidak ada aspek yang pertama ini. Siapa yang akan
menjadi peserta didik kalau dalam suatu sistem pendidikan itu sendiri tidak memiliki
siswanya? Maka ini peserta didik adalah aspek pertama yang penting sebagai suksesor
sistem PJJ itu sendiri. Kedua adalah tenaga ajar yang sama pentingnya dengan peserta
didik. Memang punya peran berbeda tetapi keduanya adalah simbiosis mutualisme yang
akan menguntungkan mereka berdua. Peserta didik dapat pengalaman ilmu dari tenaga ajar,
sedangkan tenaga ajar berhasil menyampaikan ilmu yang mereka kuasai. Aspek yang
terakhir adalah media, tentu harus ada media yang menyatukan mereka menjadi komunikasi
timbal balik.
2. Perkembangan yang menjadi awal dari perkembangan pendidikan jarak jauh antara
lain:
1. Generasi Pertama, Model korespondensi
-
Bahan Cetak
2. Generasi Kedua, Model Multi Media
-
Cetak
-
Kaset
-
Video Rekaman
-
Pembelajaran berbasis komputer
-
Video Interaktif (VCD, DVD, dll )
3. Generasi Ketiga , Model Pendidikan jarak Jauh
-
Telekonfrensi melalui audio
-
Konfrensi melalui video
-
Siaran Televisi/Radio
4. Generasi Keempat , Model Pembelajaran Fleksibel
-
Multimedia interaktif
-
Akses internet
-
Komunikasi bermedia Komputer
5. Generasi Kelima, Model E-Learning
-
Web-based courses (multimedia terintegrasi)
-
Komunikasi yang dimediasikan komputer
6. Generasi keenam, Model Pembelajaran Bergerak (mobile)
-
Koneksi NIrkabel
-
Akses internet melalui www (World Wide Web)
-
Palm e-learning (sms, hp/komunikator, personal data assistant)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menempuh PJJ adalah:
1. Interaksi, baik dengan para dosen, bahan pembelajaran, atau pun lingkungan sekitar.
2. Keaktifan, kemauan yang tinggi untuk mengikuti, dan mempelajari materi pembelajaran,
mencari bahan pembelajaran, karena dalam Pendidikan Jarak Jauh ada keterpisahan
antara dosen dan peserta didik, dan yang paling utama adalah;
3. Menjadikan setiap pembelajaran merupakan hal yang menyenangkan.
3. Permasalahlan yang sering muncul dalam pendidikan jarak jauh adalah:
1. Pemerataan Pendidikan
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang
dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara
Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan
atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama unutk memperoleh pendidikan. Permasalahan
Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini
menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan
fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan
pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah
sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini. Bukti nyatanya masih terjadi kesenjangan
pemerataan pendidikan adalah banyaknya tempat belajar yang dinilai kurang layak, dan
masalah ini juga sangat mengganggu berkembangnya IPTEK. Padahal kemungkinan
IPTEK menjadi salah satu solusi permasalahan ini sangat besar, seperti diadakannya
PJJ. Bagaimana PJJ dapat berjalan jika fasilitas yang diberikan tidak memadai bahkan
belum ada fasilitas yang mendukung adanya PJJ. Dengan PJJ, pelajar
dapat
mendapatkan ilmu atau pendidikan yang berkualitas walaupun berada di tempat yang
jauh.
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
terpenting yang mempengaruhi adalah mutu proses pembelajaran yang belum mampu
menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Pelaksanaan pendidikan seperti ini
tidak mampu memupuk kreatifitas siswa unutk belajar secara efektif. Sistem yang
berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk
melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi lebih inovatif. Akibat dari
pelaksanaan pendidikan tersebut adalah menjadi sekolah cenderung kurang fleksibel,
dan tidak mudah berubah seiring dengan perubahan waktu dan masyarakat.
Melihat permasalahan tersebut, maka dibutuhkanlah kerja sama antara lembaga
pendidikan dengan berbagai organisasi masyarakat. PJJ juga dapat membantu untuk
masalah ini, karena menurut fakta banyak pelajar itu sulit mengungkapkan langsung
entah itu berupa pertanyaan atau aktif di dalam kelas. Namun saat melakukan PJJ dia
sangat aktif karena sering malakukan diskusi online dan sering bertanya pada
guru/dosen tanpa harus malu jika merasa kurang
mengerti dalam materi yang
disampaikan.
3. Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran pemerataan
pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah lain yang
dinggap penting dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu efisiensi dan efektifitas
pendidikan. Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal pendidikan.
Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara
efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik
dengan tidak menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan
sebagainya.
Pelaksanaan
proses
pendidikan
yang
efisien
adalah
apabila
pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan
lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.
Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kulitas
tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akan
meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia kerja.
Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat mendukung pelaksanaan
pendidikan yang efektif dan efisien. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir
dengan baik juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan
kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan waktu
dan tenaga. Dan ini pula kelebihan yang ditawarkan PJJ dengan mutu yang berkualitas,
menghemat waktu, tenaga dan biaya dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang
unggul sehingga PJJ dapat dikelompokkan pada system pengajaran yang efektif dan
efisien.
4. Media Pembelajaran PJJ
Media termasuk dalam 3 aspek penting yang menunjang adanya PJJ. Untuk itu kita harus
memahami kriteria dalam pembuatan sebuah media pembelajaran PJJ, antara lain:
1. Access (aksesibilitas)
Maksud dari akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan
memperoleh atau menggunakan media.
Masalah yang mungkin terjadi dikarenakan belum meratanya jaringan internet di setiap
tempat. Sedangkan access sangat dibutuhkan dalam proses PJJ. Solusinya adalah di
setiap daerah harus dibuka access internet agar dapat melakukan PJJ dengan lancar
klo perlu diadakannya acces gratis melalui dana pemerintahan dengan pemblokiran
beberapa situs tertentu agar tidak disalah gunakan untuk hal lain selain PJJ.
2. Speed (kecepatan)
Media yang baik harus dapat menyampaikan informasi secara cepat dan tepat. Jadi,
pengajar dan peserta harus benar-benar memilih media yang akan digunakan dalam
proses pembalajaran. Media tersebut tidak hanya canggih tetapi juga memiliki
kecepatan sehingga informasi yang akan disampaikan dapat diterima oleh peserta
tepat waktu agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Masalah ini juga
memungkinkan bila dikaitkan dengan access yang digunakan. Semakin cepat access
makin cepat informasi yang didapat peserta PJJ semakin baik.
3. Costs (biaya)
Faktor biaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir
bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja
benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada
media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya.
Dalam masalah pembiayayaan PJJ dapat dilakukan dengan banyak peserta. Semakin
banyak peserta yang mengikuti proses PJJ, semakin murah biaya yang dikeluarkan
karena pengeluaran dibagi rata. Biaya dapat dibagi sesuai dengan jumlah peserta
yang mengikuti. Jika pemerintah mendukung proses PJJ ini dan mengeluarkan
anggaran beasiswa bagi siswa yang berprestasi, maka akan jauh lebih bagus lagi.
4.
Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)
Inti dari kriteria ini adalah media yang digunakan untuk pembelajaran dapat digunakan
dengan optimal. Jadi, pengajar dan peserta harus memilih media yang akan digunakan
dalam pembelajaran dengan baik dan memilih media yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
5.
Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)
Karena proses pembelajaran ini dilakukan tanpa bertemu muka, maka pengajar tidak
dapat memastikan apakah materi dapat dimengerti oleh peserta didiknya. Oleh karena
itu, sebaiknya paling tidak sekali atau dua kali pengajar harus bertemu dengan peserta
didik untuk berbicara dan mengetahui kepribadian peserta didik agar dalam proses
PJJ, pengajar dapat mengajar dan dimengerti oleh peserta didiknya tersebut.
6.
Organisational Issues (permasalahan organisasi)
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses PJJ harus dapat dioperasikan oleh
peserta dan pengajar dengan baik. Jadi, pengajar dan peserta harus memiliki
kemampuan untuk mengoperasikan media yang digunakan dalam proses PJJ dengan
baik pula.
7.
Novelty (kemutakhiran)
Perkembangan teknologi yang pesat berpengaruh ke media yang akan digunakan
dalam proses PJJ. Semakin canggih media yang digunakan semakin baik, namun
pengajar dan peserta harus dapat menjalankan media tersebut dengan optimal agar
proses pembelajaran dapat berjalan optimal.
5. Media Pembelajaran Populer untuk PJJ
Moodle
Moodle adalah salah satu Learning menagement system yang paling populer saat ini.
Hampir setiap sekolah atau perguruan tinggi, yang memanfaatkan E-Learning sebagai
Media pembelajaran/perkuliahan, menggunakan sistem Moodle ini.
Kelebihan yang ditawarkan oleh Moodle, seperti mengatur dan mengelola hak akses user
(siswa/guru), membuat dan mengelola Courses (mata pelajaran), mengatur dan mengelola
Bahan ajar (resource), mengatur dan mengelola Aktivitas (Activity), mengatur dan
mengelola Nilai (Grades), menampilkan nilai (score) dan transkrip, sampai membuat
sertifikat ketuntasan untuk siswa, membuat semua sekolah, bahkan guru berlomba-lomba
membangun sistem ini di sekolahnya, baik yang langsung terhubung ke Jaringan Internet,
maupun yang berbasis Intranet (LAN).
Edmodo
EDMODO, merupakan jejaring sosial yang berbasis pada lingkungan sekolah (school based
environment). Seperti halnya facebook, twitter, plurk dan social network lainnya, edmodo
juga digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, namun edmodo di desain khusus
untuk interaksi antara guru, siswa dan orang tua baik di tingkat sekolah maupun perguruan
tinggi. Di Edmodo 3 jenis type yaitu sebagai Teacher, Student dan Parent. Jadi guru bisa
memberikan tugas, ulangan harian, materi pelajaran kemudian siswa bisa membaca materi,
bertanya kepada guru tentang materi yang belum dikuasainya, mengerjakan tugas
sedangkan orang tua bisa melihat hasil penilaian anaknya dan juga bisa melihat aktifitas
anaknya. Jadi selain pembelajaran di kelas secara offline, guru dan siswa juga bisa
melakukan kelas online di edmodo ini. Selain itu edmodo juga media user friendly.
Yahoo
Dalam menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, salah satu media yang bisa dijadikan
alternatif untuk penyampaian materi dan informasi dari pengajar ke peserta didik adalah
memanfaatkan fitur email dari Yahoo. Selain bisa mengirimkan materi yahoo juga bisa
dimanfaatkan sebagai media untuk diskusi antara pengajar dan pelajar, serta diskusi antar
pelajar.
Facebook
Siapa yang tidak kenal dengan sosial media yang satu ini? Hampir semua orang yang aktif
di dunia maya pasti punya akun sosial media ciptaan Mark Zuckerberg ini. Dari tujuan awal
diciptakannya Facebook yang bisa menyatukan mereka dengan teman-teman lama mereka,
social media ini juga bisa dijadikan media pembelajaran PJJ.Beberapa fitur-fitur facebook
yang dapat di gunakan sebagai media pembelajaran adalah :
a. Wall facebook, fitur ini bisa digunakan sebagai papan informasi.
b. Facebook
note,
fitur
ini
bisa
digunakan
untuk
membuat
tulisan
singkat
atauhandout perkuliahan.
c. Fiture chating, fitur ini bisa diginakan untuk mengobrol langsung dengan sesama
pengguna facebook lainnya yang telah menjadi teman, selain itu bisa menjadi media
diskusi online
d. Facebook group, fitur ini bisa digunakan untuk komunitas peserta didik, kajian-kajian
keilmuan, study club, dan mengontrol jumlah siswa/pebelajar yang mengikuti
perkuliahaan atau pembelajaran secara distance learning.
e. Facebook quiz, dalam fitur atau fasilitas ini, bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta
didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.
f. Facebook share, fitur ini bisa digunakan untuk men-share materi (tulisan singkat, link,
gambar, video dsb).
DAFTAR PUSTAKA
http://empianus89.blogspot.com/2013/03/media-pendidikan-jarak-jauh-pjj_20.html
http://sarana-taklim.blogspot.com/2013/03/ini-model-pendidikan-jarak-jauh-di.html
pjj-topik1.pdf
pjj-topik3.pdf
topik_1.pdf
topic_3.pdf
Download