vitamin - WordPress.com

advertisement
VITAMIN
Definition

Vitamin is a group of essential micronutrients that has criteria :
 Organic compounds other than fats, carbohydrates, proteins
 present in small quantities
 Not synthesized by the body in amounts adequate to meet normal
physiologic needs
 Essential, for normal physiologic function (maintenance, growth,
development, and reproduction)
 Cause a specific deficiency syndrome if absence or insufficincy
Classification
Can be classified based on their
solubilities :
 Fat soluble vitamins
 A,D,E,

and K
Water soluble vitamins
 ascorbic
acid, thiamin,
riboflavin, niacin, pyridoxine,
biotin, pantothenic acid, folate,
and cobalamin
Fungsi :


Berperan pada tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
Sebagai koenzim  senyawa yang membantu
kerja enzim
Vitamin dalam makanan



Kontribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin
makanan bergantung pada jumlah vitamin yg semula terdapat
dlm makanan.
Vitamin rusak : saat panen atau penyembelihan, penyimpanan,
pemrosesan dan pemasakan
Pencegahan kehilangan vit Suhu tdk terlalu tinggi, waktu
memasak tidak terlalu lama, meminimalkan penggunaan air,
memotong dg pisau tajam menjadi potongan tdk terlalu halus,
panci memasak ditutup, tidak menggunakan alkali dlm
pemasakan, sisa air perebus digunakan untuk masakan lain

Vit larut lemak tidak banyak hilang pd proses
pemasakan  kehilangan karena proses oksidasi &
ketengikan
VITAMIN LARUT LEMAK (A,D,E,K)
diabsorbsi bersama lipida lain  absorbsi butuh cairan
empedu & pankreas  vit diangkut ke hati mll sistem
limfe (bagian dr lipoprotein)  disimpan di berbagai
jaringan tubuh & biasanya tdk dikeluarkan mll urin
1.
Vit A





Merupakan vitamin larut lemak yang pertama kali
teridentifikasi
Esensial utk pemeliharaan kesehatan & kelangsungan
hidup
Diseluruh dunia, anak prasekolah  6-7 juta/thn
xeroftalmia, 10% mengalami kerusakan kornea 
60% meninggal, 25% buta
Retinol (bentuk aktif vit A)  hewani
Pangan nabati mengandung karotenoid prekursor vit A
 (paling aktif) : β-karoten = nabati
Vitamin A : bentuk (1)
3 bentuk aktivitas vitamin A :
 Retinol (suatu alkohol)
 Retinal (suatu aldehid)
 Asam Retinoat (suatu asam)
VA : Karakteristik
- Metabolit lain
 eksresi dlm
as.empedu
Rhodopsin
VA : bentuk (2)
Bentuk vitamin A dalam makanan :
 Retinol
Tak berwarna, hanya terdapat dalam pangan hewani.
 Merupakan bentuk yang paling sering digunakan tubuh


Carotene
Berwarna kuning, utamanya pada tumbuhan berwarna
kuning atau hijau
 Carotene juga terdapat pada pangan hewani spt susu
 Bentuk carotene yang paling utama adalah β carotene
 Carotene menghancurkan radikal bebas

Retinil ester yang
terlarut dalam lemak
makanan berikatan
dengan protein
hewani
nabati
VA : digesti, absorbsi transportasi (1)
β karoten dipecah lewat
oksidasi oleh enzim β
karoten dioksigenase
Hepar berfungsi
dalam
transportasi dan
penyimpanan
VA : digesti, absorbsi, transportasi (2)




Vitamin A dalam pangan hewani (ester retinil) dan tumbuhan (β
karoten) biasanya berikatan dengan kompleks protein
Kompleks protein tsb harus dihidrolisa oleh protease di
lambung dan usus halus
Retinil ester dihidrolisa oleh enzim lipase menjadi retinol dan
asam lemak bebas
Retinoid dan karotenoid bergabung dalam misel agar dapat
terabsorbsi secara pasif menuju sel mukosa usus halus
VA : digesti, absorbsi, transportasi (3)


Masuk di usus halus, retinol langsung diikat oleh cellular
retinol binding protein (CRBP) dan di-reesterifikasi oleh
Lecithin Retinol Acyl Transferase (LRAT) menjadi retinil
ester
Karotenoid dan Retinil ester bergabung dalam kilomikron
untuk :
 transportasi ke getah bening dan akhirnya ke aliran
darah
 Dipecah menjadi retinal yang kemudian direduksi
menjadi retinol dan di-reesterifikasi menjadi retinil
ester
VA : digesti, absorbsi, transportasi (4)

Sisa kilomikron mengantarkan retinil ester ke hepar,
lalu langsung dihidrolisa menjadi retinol dan asam
lemak bebas
VA : digesti, absorbsi, transportasi (5)

Retinol di hepar memiliki 3 bentuk :
Terikat dengan CRBP  mengontrol konsentrasi retinol bebas yang
toksik di sel
 Ter-reesterifikasi membentuk retinil ester  biasanya bentuk retinil
palmitat untuk disimpan (50-80%)
 Terikat dengan RBP  meninggalkan hepar dan masuk ke aliran
darah , diikat oleh protein transthyretin (TTR) membentuk kompleks
Fungsi kompleks : sebagai transport retinol dari darah ke jaringan
perifer

VA : Fungsi (1)
1.
Cells differentiation and tissue growth  retinoic
acid
Asam retinoat : mempertahankan struktur normal dan fungsi
jaringan epitel dan mukosa yang ada pada paru-paru, trakea
kulit, rongga mulut, sal.pencernaan (garis pertahanan pertama)
 Mukus melindungi sel-sel epitel dari serangan mikroorganisme
dan partikel lain yang berbahaya
 Kekurangan vitamin A akan menghalangi fungsi sel-sel kelenjar
yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel
bersisik dan kering (keratinisasi)

VA : Fungsi (2)
2. Maintains eye health  rhodopsin
Waktu adaptasi gelap =
Lama waktu yang
diperlukan rodopsin untuk
diresintesis dalam jumlah
cukup agar mata dapat
melihat pada kondisi
cahaya redup
Retina :
sel batang (rod cells) 
mengandung rodopsin
Fungsi : mengatur penglihatan
cahaya remang2 dan gelap
sel kerucut (cone cells) 
mengandung iodopsin.
Fungsi : mengatur penglihatan di
cahaya terang
Rodopsin dalam
sel batang lebih
peka terhadap
kekurangan retinol
dibanding
iodopsin
Keratomalasia (bentuk akhir KVA,
kornea lunak dan pecah)
VA : Fungsi (3)
3. Pertumbuhan dan perkembangan
- Pengaruh pada Sintesis protein
- Perkembangan tulang & sel epitel yg membentuk
email dlm pertumbuhan gigi
4. Sebagai antioksidan
- Beta karoten
- Likopen (ditemukan pada tomat)
VA : fungsi
VA : Angka kecukupan gizi (Permenkes No 75 Th 2013
VA : defisiensi
VA : toksisitas

Acute hypervitaminosis A
 Single
doses of retinol > 200
mg (200.000 RAE) in adults or
> 100 mg (100.000 RAE) in
children

Chronic hypervitaminosis
 Usually
from misuse of
supplements
 > 4000 RAE/day for infant or
7000 RAE/day for adult
VA : sumber
Mainly as retinol






Colostrum in breast milk
Animal milk
Liver from animals,
birds, and fish – small
fish which are eaten
whole with their livers
Kidney
Eggs
Butter
As carotene





Red palm oil (makes the oil
red)
Orange and yellow fruit
(particularly mangoes and
pawpaws
Orange veg such as carrots
and pumpkins (dark orange
veg contain more carotene
than yellow ones)
Dark green and medium
leaves
Yellow maize, yellow sweet
potatoes, bananas
(KOLEKALSIFEROL)
VD : Karakteristik

Dikenal sebagai “sunshine vitamin”
 Vitamin
D dapat dibentuk menggunakan cahaya
ultraviolet (paparan dengan matahari) dan kolesterol
di kulit.
 Jika paparan tidak mencukupi, dibutuhkan sumber dari
makanan
VD : Karakteristik (2)



Vitamin D relatif stabil dalam makanan
Vitamin D merupakan prohormon = harus diubah
dahulu menjadi hormon = kalsitriol
Jenis vitamin D :
 vitamin
D1 : ergosterol
 vitamin D2 : ergokalsiferol
 vitamin D3 : kolekalsiferol
VD : sintesis (1)
Ergocalciferol
VD : sintesis (2)



7 dehidrokolesterol (intermediet sintesis kolesterol)
terdapat di lapisan epidermis
Sinar UV memecah ikatan dan membentuk provitamin
D3
Terjadi isomerasi ikatan cis dobel menjadi trans dan
membentuk kolekalsiferol (vitamin D3)
VD : sintesis (3)

Agar menjadi aktif, kolekalsiferol (Vitamin D3) harus diaktivasi
melalui hidroksilasi :
 Di hepar terjadi hidroksilasi pada rantai ke 25 membentuk
25-Hidroksikolekalsiferol (25-HCC)  bentuk simpanan vit
D
 Di ginjal terhidroksilasi lagi pada rantai ke 1 membentuk
1,25-dihidroksikolekalsiferol (DHCC) atau kalsitriol 
bentuk paling aktif vit D
VD : digesti, absorbsi, transportasi



Vitamin D pada makanan bergabung dengan lipid ke
dalam misel dan diabsorbsi dengan lipid ke dalam usus
halus dengan difusi pasif
Dari usus halus diangkut oleh D-plasma binding Protein
(DBP) atau transkalsiferin ketempat penyimpanan di hati,
kulit, otak, tulang dan jaringan lain
Absorbsi vitamin D kurang efisien bila kandungan kalsium
makanan rendah
VD : fungsi (1)
VD : fungsi (2)


Vitamin D, vitamin A and vitamin C, pharathyroid and
calcitonin hormone, protein kolagen, calcium, phosphorus,
magnesium dan fluor play a role in bone formation
membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar
kalsium dan fosfor tersedia didalam darah untuk diendapkan
pada proses pengerasan tulang
VD : Angka kecukupan gizi (Permenkes No 75 Th 2013
VD : defisiensi (1)

Pada anak  riketsia
 Terjadi
gangguan mineralisasi pada tulang
yang sedang tumbuh, tidak hanya def vitamin
D, tapi juga def kalsium dan pospor
 Abnormalitas tulang penyangga berat badan
 Risiko pada anak dengan kulit gelap dan
disusui dalam waktu lama tanpa paparan sinar
matahari atau suplemen vit D, anak dengan
malabsorbsi lipids
VD : defisiensi (2)

Pada dewasa osteomalasia
 Terjadi
penurunan densitas tulang, lemah otot, berisiko
patah tulang
VD : toksisitas
VD : sumber



Makanan hewani merupakan sumber utama
vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning
telur, hati, krim, mentega dan tertinggi pada
minyak hati ikan
ASI dan susu sapi murni bukan sumber vit D yang
baik, namun susu biasanya diberikan fortifikasi
vitamin D2 : susu bubuk, evaporasi, sufor
Cahaya matahari  ketika panjang bayangan >
tinggi benda
VITAMIN
TOKOFEROL
VE : karakteristik (1)




tidak berbau dan berwarna
vitamin E sintetik biasanya berwarna kuning muda
hingga kecoklatan
larut dalam lemak dan dalam sebagian besar
pelarut organik
Merupakan anti oksidan alami yang paling kuat
VE : karakteristik (2)





agak tahan panas dan asam
tidak tahan alkali, sinar ultraviolet dan oksigen
rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik, timah
dan besi
tidak hilang karena pemasakan dengan air
Bentuk alami : Tokoferol
 alpha
tokoferol > beta tokoferol > gamma tokoferol >
delta tokoferol
VE : digesti, absorbsi, transportasi


Absorbsi vitamin E berkisar antara 20-70%
Dalam sel, transport intraseluler dilakukan Tokoferol
Binding Protein (TBP)
VE : fungsi

Sebagai antioksidan
 Berlokasi
di dalam lapisan fosfolipida membran
sel , vit E mencegah terjadinya pemecahan lemak
secara oksidatif dari radikal bebas
 Cara : memberikan ion hidrogen pada radikal
bebas sehingga menghasilkan metabolit yang
stabil
Kondisi dengan stres oksidatif spt : penuaan, artritis, kanker, penyakit jantung dan pembuluh
darah, katarak, diabetes, infeksi
VE : Angka kecukupan gizi (Permenkes No 75 Th 2013
VE : sumber


Hanya disintesa oleh tumbuhan, terutama bentuk
minyak spt : minyak gandum, minyak biji bunga
matahari, canola oil, peanut oil, corn oil, olive oil
Sayur seperti asparagus
VE : defisiensi


sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak
normal pada sumsum tulang belakang dan retina :
kehilangan koordinasi dan refleks otot, serta
gangguan penglihatan
Terlihat pada orang dengan malabsorbsi lemak
VE : toksisitas

Jika dosis > 100 kali kebutuhan
 Dosis
tinggi vit E dapat menurunkan kemampuan tubuh
untuk menggunakan vit larut lemak lain.
 Ex : hewan coba dengan vit E berlebih mengakibatkan
gangguan mineralisasi tulang, gangguan penyimpanan
vit A, dan memperlama pembekuan darah
VITAMIN
VK : karakteristik


Huruf K merupakan singkatan dari “Koagulation
vitamin”
Secara alami terdapat dalam bentuk :
(K1)  disintesa tumbuhan hijau
 Menaquinones (K2)  disintesa bakteri
 Phylloquinones

Menadione (K3)  merupakan bentuk vitamin K
sintetik yang terdiri atas cincin naftakinon tanpa
rantai samping, oleh karena itu bersifat larut air ,
memiliki kapasitas 2x dibanding K1 dan K2.
 Fungsi
menadione : dapat membentuk menaquinones.
VK : fungsi

Berperan dalam pembekuan darah



Menjaga
konsitensi
aliran
darah
membekukannya saat diperlukan.
Pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.
Merupakan kofaktor enzim karboksilase.
dan
VK : Angka kecukupan gizi (Permenkes No 75 Th 2013
Biasanya dapat terpenuhi dari asupan makanan normal
VK : sumber




Pada sayuran hijau spt : brokoli, kol, selada hijau
Susu, daging, telor
ASI memiliki vit K rendah, terutama pada bayi < 6
bulan
Walaupun asupan makanan tidak / sedikit
mengandung vit K, bakteri intestinal akan memenuhi
kebutuhan, selama absorbsi normal
VK : defisiensi
•
•
darah tidak dapat menggumpal
kekurangan vitamin K terjadi bila gangguan absorbsi
lemak (bila produksi empedu kurang atau pada
diare)
VK : toksisitas
•
•
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi apabila
vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa
vitamin K sintetik menadiol
Gejala kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel
darah merah, sakit kuning dan kerusakan pada otak.
Daftar Pustaka



Gallagher ML. The nutrition and their metabolism. In
Mahan LK, Escott-Stump S. 2008. Krause’s Food &
Nutrition Therapy. International ed. 12 ed. St Louis :
Saunders Elsevier
Bender DA. The vitamins. In Gibney MJ, Lanham-New
SA, Cassidy A, Vorster HH. 2009. Introduction to
human nutrition. 2ed. United Kingdom : Wiley
Blackwell
Barasi ME. 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Download