Uploaded by Ella Faizah

Makalah biokimia vitamin

advertisement
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …...…………………………………………………………………..
I
KATA PENGANTAR …...……..…………………………………………………..
II
BAB I PENDAHULUAN………..…………………………………………………..
1
A. LATAR BELAKANG ………….……………………………………………
1
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………….
1
C. TUJUAN ……………………………………………………………………..
1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………..………………..
2
A. PENGERTIAN VITAMIN………..………………………………………….
2
B. MACAM-MACAM DAN GOLONGAN VITAMIN ……………………….
2
C. MANFAAT VITAMIN………….…………………………………………...
6
D. METABOLISME VITAMIN………………………………………………...
7
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………
8
A. KESIMPULAN ………………………………………………………….….
8
B. SARAN ………………………………………………………………….….
8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………….………………………………………
9
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ VITAMIN DAN PROSES
METABOLISME DI DALAM TUBUH ”. Makalah ini berisi tentang apa itu vitamin, macammacam vitamin dan fungsinya serta proses metabolismeya di dalam tubuh.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
mengharap kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Istilah vitamin pertama kai digunakan oleh Cashimir Funk di Polandia pada tahun 1912,
yaitu ketika penemuan zat dalam dedak beras yang dapat menyembuhkan beri-beri. Zat tersebut
dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup “vita” dan mengandung unsur N (amine), sehingga diberi
istilah VITAMIN. Pemberian naman vitamin ini dilakukan meurut abjad yaitu A, B. C, D, E, dan
K. Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertent yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam
diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk
melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin
ini tidak dapat disintesis olah tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh,
namun kecepatan pebentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan
sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak da karbohidrat menjadi energi
dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori
yang peting dan dibutuhkan untuk metabolism tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi
oleh tubuh manusia tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah
sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam
berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan
syaraf dan system kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud vitamin ?
2. Ada berapa macam-macam vitamin ?
3. Apa saja manfaat vitamin ?
4. Bagai mana proses metabolisme vitamin ?
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca tentang Vitamin dan Proses Metabolisme dalam Tubuh.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu vitamin
2. Untuk mengetahui macam-macam vitamin
3. Untuk mengetahui manfaat vitamin
4. Untuk mengetahui proses metabolisme vitamin dalam tubuh
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian vitamin
Vitamin (bahasa Inggris : vitaml amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organic amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolism setiap organisme yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kata vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin “vita”
yang artinya hidup dan “amina (amine)” yang mengacu pada suatu gugus organic yang memiliki
atom Nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Istilah vitamin sebenarnya
sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan
gizi. Telah diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya senyawa vitamin ini digunakan untuk tubuh dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses
kegiatan tubuh. Tanpa vitamin, manusia hewan dan mahluk hidup lainnya tidak akan dapat
melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang
terkena penyakit pada tubuh kita.
2.2 Macam-macam dan golongan vitamin
1. Vitamin larut dalam air
Jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
makanan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin akan segera dibuang
tubuh bersama urin. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus. Vitamin-vitamin yang larut air, adalah sebagai berikut :
a. Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C adalah kristal putih yang mydah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara terutama bila terkena panas. Vitami C mudah diabsorbsi
secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke
peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi
diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak
16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah
dalam jaringan adrenal, pituitari, dan retina.
2
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin yang
disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam
zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana
biasa atau netral. Tiamin mudah larut dalam air, sehingga di dalam usus halus mudah
diserap kedalam mukosa. Di dalam sel epitel mukosa usus, thiamin difosforilasikan
dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae ke hati. Thiamin
dieskresikan di dalam urine pada keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat
konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam
pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi
sensitive terhadap larutan alkali, dimana terurai irreversible oleh sinar ultraviolet
maupun oleh cahaya biasa. Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan
yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu. Dalam bentuk murni adalah
kristal kuning, larut air, tahan panas, oksidasi dan asam tetapi tidak tahan dengan alkali
dan cahaya terutama sinar ultraviolet.
Riboflavin bebas terdapat di dalam bahan makanan dan larut di dalam air sehingga
mudah diserap dari rongga usus ke dalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus,
riboflavin bebas mengalami fosforilasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN
(Flavin Mononukleotida) dialirkan melalui vena portale ke hati.
d. Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi
, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara
lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan
mual.
e. Vitamin B5 (asam pantotenat)
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin
ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak
3
dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang
hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram
otot serta kesulitan untuk tidur.
f. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energy melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan
fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap
atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di beras,
jagung, kacangkacangan, hati, ikan, daging dan sayuran. Vitamin ini merupakan bagian dari gugusan
prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase tertentu.
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Fungsi vita
min B6:
Sebagai koenzim terutama dalam transaminase Dekarboksilasi Reaksi lain yang
berkaitan dengan metabolisme protein PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam
gama-amino butirat (gamma-amino-butiric-acid/ GABA). Kekurangan vitamin B6
menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan metabolisme protein,
seperti lemah dan sukar tidur.
Jika lebih
lanjut mengakibatkan
kejang, anemia,
penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudutsudut mulut dan kulit dan dapat mengakibatkan kerusakan sistem syaraf. Sedangkan jika
kelebihan akan mengakibatkan kram.
g. Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian
sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.
Vitamin B12 merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara sintetis
total, tetapi selalu diekstraksi dari media
tempat tumbuh mikroba,
sebagai hasil
fermentasi. Struktur vitamin B12 adalah yang sangat kompleks dari struktur semua
vitamin yang diketahui sampai sekarang. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolism energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis
vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul
DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging
merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
4
Anemia Persiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan dengan pembe
rian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Bentuk utama vitamin ini
dalam makanan adalah 5-doeksiadenolsilkobalamin, metilkobalamin, dan
hidroksobalamin.
Sianokobalamin
adalah bentuk paling stabil dan karena itu
diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Di dalam sekresi
gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik
mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba
yang menghuni rongga usus. Pada manusia, FI dihasilkan oleh sel-sel cardia ventriculi.
2.2.2 Vitamin larut dalam lemak
a. Vitamin larut lemak
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K, atau di singkat (ADEK) mempunyai peranan
faali tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama lipida
lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut
ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai
jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
Vitamin yang larut dalam lemak memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
Ø Tidak terdapat di semua jaringan
Ø Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
Ø Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
Ø Menyusun struktur jaringan tubuh
Ø Diserap bersama lemak
Ø Disimpan bersama lemak dalam tubuh
Ø Diekskresi melalui feses
Ø Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi
dan lain sebagainya.
b. Vitamin A (retinol)
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin
A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan
vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran
pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan.
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil, ber
sama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus,
ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih
5
efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten
di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan
bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili
dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disintesis oleh hati. Pengambilan
retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membrane
yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk
kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein CRBD) dan RBP kemudian
dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel
sebagai asam retinoat.
c. Vitamin D (colecalciferol)
Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu dim
ana penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat
matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh,
vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu pro hormon. Bila tubuh
tidak tidak cukup mendapat sinar matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu. Vit
amin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke
tempat-tempat
penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain.
Absorsi
vitamin D dan pada orang tua kurang efesien bila kandungan kalsium makanan rendah.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25 hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya
bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih
aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal.
Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang
meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan
perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi taraf konsumsi
kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
6
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat
dari makanan mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
d. Vitamin E (tokoferol)
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan
sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak
gandum dan dinamakan tokoferol. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan
vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif
secara biologik.
Fungsi vitamin E:
Ø Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus
hidroksil.
Ø Melindungi asam lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
Sebanyak 20-80
tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel.
Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai
panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam system limfe
dilakukan oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokoferol
diangkut oleh very low-density lipoprotein /VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan
sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu.
Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density
lipoprotein/ LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel
dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
reticulum endoplasma.
e. Vitamin K (fitomenadion)
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone Sekarang terdapat sejumlah derivate
yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K
disebut Menadion oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan
terhadap panastetapi tidak tahan terhadap alcali dan cahaya. Vitamin K tidak dapat
disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal dari bahan makanan
dan dari sintesa oleh mikroflor usus yang menghasilkan menaquinone. Untuk
penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak didalam hidangan. Garam
empedu dan lemak dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.
2.3 Manfaat vitamin
7
Sangat dibutuhkan untuk menjaga siste kesehatan tubuh sehingg seluruh proses metabolism
yang terjadi di dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa vitamin adalah zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita untuk
melakukan proses metabolisme dalam tubuh. Namun, manfaat vitamin tersebut tidak dapat
diperoleh tanpa asupan makanan dengan kandungan vitamin yang cukup.
Jika tubuh kita kekurangan vitamin dapat menimbulkan gangguan metabolisme dan berakibat
buruk bagi kesehatan tubuh kita, kekurangan vitamin ini dikenal dengan sebutan
avitaminosis.
a. Manfaat Vitamin A
1.
2.
3.
4.
Mencegah dan menghindarkan kita dari gangguan mata.
Mencegah penyakit kulit.
Sebagai Antioksidan dan pelindung dari penyakit kanker.
Menambah sistem kekebalan.
b. Manfaat Vitamin B Kompleks
1. Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi sel darah
putih.
2. Merawat dan menjaga kesehatan kulit, mata, otot, rambut, liver, saraf, hingga otak
3. Sebagai pembentuk sel darah merah.
4. Asam folat sering digunakan pada penderita kanker.
c. Manfaat Vitamin C
1. Sebagai Antioksidan alami yang sangat baik.
2. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Menjaga dan Membantu pertumbuhan serta memperbaiki jaringan yang rusak.
4. Menghindarkan kita dari penyakit kanker.
5. Membantu menyerap zat besi ke dalam tubuh.
d. Manfaat Vitamin D
1. Sebagai pelindung otot.
2. Membantu penyerapan kalsium dan fosfor.
3. Membantu perkembangan dan pertumbuhan gusi maupun gigi.
e. Manfaat Vitamin E
1. Sebagai Antioksidan untuk menghindarkan kita dari penyakit kanker maupun
serangan jantung.
2. Membantu menjaga maupun meningkatkan fertilitas/kesuburan
3. Mencegah radikal bebas yang menyerang sel tubuh.
4. Membantu mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka.
8
f. Manfaat Vitamin K
1. Mempercepat proses pembekuan sel darah saat terjadi luka.
2. Memperbaiki susunan pertumbuhan tulang.
2.4 Metabolisme vitamin
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan, sampai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di dalam proses ini,
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa
atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang
penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu
mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
A. Metabolisme Umum Vitamin
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu vitamin B kompleks dan
vitamin C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh.
Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat
dari sayur, buah dan produk hewani, seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan
atau minuman tidak berada dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun
kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap
didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan
diserap secara difusi pasif dan kemudian didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron
(lipoprotein) yang kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan saluran darah
untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran
darah dan ditransportasikan ke hati.
B. Kelebihan vitamin
9
a. Sering terjadi pada vitamin A, D, E, K (lifofil) dan tidak pada vitamin komplek dan C
(hidrofil, yang jika kelebihan mudah dibuang melaui urin).
b. Hipervitaminosis A, dengan gejala sakit kepala, muntah-muntah, kelainan kulit, sakit
tulang, dan pertumbuhan terhambat.
c. Hipervitaminosis C, merupakan agresson yang kuat pada lambung akibat dari HCI lambung
yang meningkat, radang usus, maag, dll.
C. Kekurangan vitamin
Kekurangan atau defisiensi vitamin akan mengakibatkan hipovitaminosis.
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk Membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Yang diantaranya Vitamin
terdapat banyak macamnya seperti Vitamin A, Vitamin B, B1, B2, B3, B5, B6, B12. Vitamin
larut air jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Vitamin yang larut air adalah : vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3,
vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12. Vitamin larut lemak adalah : vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin K. Metabolisme vitamin : vitamin A, asam ascorbat (vitamin C), vitamin D,
thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), asam pantotenat (vitamin B5)
, vitamin B6, vitamin E.
Kelebihan vitamin sering terjadi pada vitamin A, D, E, dan K dan tidak pada vitamin komplek da
n C, hipervitaminosis A dan C. Sedangkan kekurangan vitamin
akan
mengakibatkan
hipovitaminosis.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin di dalam
tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola
makan dan menkomsumsi makanan yang seimbang.
Daftar pustaka
11
http://www.peterparkerblog.com/2460/manfaat-vitamin/
https://www.slideshare.net/mobile/edihardx/metabolisme-protein-karbohidrat-lipidvitamin-dan-mineral
Khomsan, A. (2004) Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas hidup. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia
Sediaoetama, AD. (2006). Ilmu Gizi I. Jakarta: Dan Rakyat.
12
Download