BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan elemen terpenting didalam hidup kita. Sebagai seorang manusia, berkomunikasi merupakan hal yang pasti kita lakukan sehari-hari. Mempelajari ilmu komunikasi bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak orang berfikir bahwa mempelajari ilmu komunikasi itu mudah karena kita mempraktekannya setiap hari. Pada kenyataannya banyak juga dari kita yang sering mengalami suatu keadaan salah paham karena cara komunikasi kita yang salah. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengalaman seseorang dalam mengetahui bagaimana menghadapi individu lain yang mungkin memiliki banyak perbedaan kepribadian dan latar belakang hidup. Hal ini lah yang sering terjadi pada masyarakat kita. Khalayak sering menjadi salah paham akan maksud orang lain mengenai suatu hal yang sebenarnya adalah maksud yang baik. Hal ini menandakan bahwa komunikasi yang terjadi diantara mereka merupakan komunikasi yang tidak efektif. Terjadinya kesamaan maksud dan sebuah tujuan berawal dari komunikasi antar individu atau antar kelompok yang efektif, dimana pesan yang disampaikan dari komunikator sampai secara jelas kepada komunikan sehingga konflik tidak terjadi. Coba anda bayangkan bila kita hidup tanpa berkomunikasi. Bagaimana orang lain bisa tahu bahwa anada membutuhkan sebuah bantuan? Bagaimana orang lain tahu bahwa anda menginginkan sesuatu yang penting?. Komunikasi memang hal yang sangat mendasar didalam kehidupan ini. Meskipun mendasar dan terkesan disepelekan, ketidaktepatan seorang individu dalam mengolah kata bisa melahirkan sebuah perpecahan. Adapula individu yang terbiasa memendam suatu masalah tanpa bisa 1 2 mengutarakannya. Hal itu menyebabkan proses komunikasi yang seharusnya terjadi untuk meluruskan masalahnya menjadi terhambat. Disinilah arti berkomunikasi itu penting. Oleh dasar ini, lahirlah ilmu komunikasi yang bertujuan agar kita mampu menghadapi berbagai situasi dan cara mengatasi konflik saat berhadapan dengan orang lain. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa “Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitar dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan”. Namun menurut Scheidel, “Tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita” (Mulyana, 2007:4). Gordon I. Zimmerman membagi tujuan komunikasi menjadi 2 kategori besar, “Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain (Mulyana: 2007:4). Adapun pendapat mengenai fungsi dari komunikasi menurut Rudolph F. Verderber. Ia mengemukakan bahwa, “Komunikasi mempunyai dua fungsi, pertama fungsi sosial yang bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Lalu yang kedua, fungsi pengambilan keputusan yaitu memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu” (Mulyana, 2007:5). Seiring berjalannya waktu, ilmu komunikasi mendapatkan banyak masukan dengan ditemukannya teori-teori baru tentang tata cara berkomunikasi. Salah satunya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan dengan 3 khalayak luas. Komunikator memiliki jumlah yang lebih sedikit ketimbang komunikan nya. Hal ini jelas mungkin terjadi bila ada media yang mampu menjembatani nya. Oleh karena kebutuhan akan komunikasi massa, dibuatlah media massa. Awalnya, media massa hanya berbentuk tulisan. Lalu semakin maju peradaban manusia, semakin banyak juga alternatif media massa yang bermunculan. Pada abad ke 21 seperti sekarang, sudah ada 3 jenis media massa. Berikut merupakan jenis-jenis media massa hasil dari kemajuan teknologi abad 21 yang berhasil ditemukan (Morissan, 2010:32-36), diantaranya: 1. Media Massa cetak (Printed Media) Awalnya percetakan buku hanyalah upaya penggunaan alat teknik untuk mereproduksi teks yang sama atau hampir sama, yang telah disalin dalam jumlah yang besar. Lambat laun perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi, semakin bersifat secular dan prkatis. 2. Media Massa Elektronik (Electronic Media) Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi dan film. 3. Media Elektronik Baru (Online Media) Online media adalah media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web). Penjelasan mengenai internet penulis jelaskan pada sub bab berikutnya. 4 Awalnya, fungsi dari media massa hanya lah untuk mengedukasi dan menginformasikan pada khalayak nya tentang suatu hal penting. Namun, semakin maju teknologi, semakin banyak juga permintaan pasar terhadap isi dari media massa. Bukan hanya berfungsi sebagai media informasi, kini media massa juga berfungsi sebagai media hiburan. Bahkan, media massa sering dijadikan alat propaganda yang mengajak khalayak untuk beropini akan sesuatu hal. Saat ini media massa mampu mengarahkan pola pikir masyarakat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu yang sedikit terkesan “memprovokasi”. Seolah-olah menjadi “raja” baru di dunia, media massa mampu mengontrol semua arus informasi yang nanti nya memiliki dampak ke masyarakat untuk mendukung atau tidak mendukung suatu isu. Kontrol kuat ini seakanakan membuat pamor media massa meningkat drastis dan menempatkannya kejajaran teratas. Kehadirannya mendadak menjadi konsumsi primer setiap individu. Bahkan, beberapa golongan berlomba-lomba untuk memiliki perusahaan media massa dengan harapan akan mendulang keuntungan lewat isu yang mereka sebarkan. Tidak hanya itu, media massa pun mampu mem-blow up suatu hal kecil menjadi hal yang besar dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Bisa dikatakan, media massa memiliki julukan “The new power” yang dimana mampu membentuk pola pikir dan mengubah perilaku seseorang meski tadinya seseorang tersebut memiliki pendapat yang bersebrangan. Media massa mampu mengarahkan opini publik. Media massa mampu membuat hal biasa menjadi luar biasa dan mampu menutupi hal yang seharusnya luar biasa menjadi tampak biasa-biasa saja. Ia mampu mengangkat sekaligus menjatuhkan. 5 Dibalik propaganda negatif yang sering dilakukan media massa dewasa ini, masih banyak juga informasi positif yang ditawarkan. Meskipun tetap bernilai komersil, media massa mampu mengemasnya menjadi sesuatu informasi yang penting dan layak untuk disimak oleh masyarakat. Karena kemajuan teknologi juga kini media massa tidak hanya bersifat satu arah, melainkan dua arah sehingga komunikasi yang efektif dan intensif mungkin sekali bisa terjadi. Tidak hanya mampu menyebarkan informasi, namun juga terjadi proses komunikasi didalam nya. Masyarakat bisa memberi feedback atas pemberitaan di televisi, koran, radio, website dan lain-lain. Tetapi, yang menjadi masalah baru adalah ketidakpunyaan masyarakat kita dewasa ini akan waktu luang. Orang-orang semakin sibuk dengan pekerjaan dan waktu banyak habis terbuang di jalan karena kemacetan. Belum lagi adanya hambatan-hambatan lain seperti faktor kesehatan, psikologis, keuangan dan lain-lain yang menyebabkan masyarakat kita semakin sulit mendapatkan informasi dengan menggunakan media massa kuno seperti koran. Televisi dan radio mendominasi dunia media massa hingga lahir lah media massa terbaru yaitu media massa internet yang jauh lebih cepat, praktis dan ekonomis dari segi waktu, tenaga, biaya dan pikiran. Saat ini hampir seluruh manusia yang mendapatkan jaringan internet di wilayah nya mengakses internet tiap detik nya. Fenomena tersebut terjadi karena masyarakat kita masih “haus” akan berita dan informasi terkini, namun karena banyak sebab, mereka tidak bisa menonton berita di televisi, mendapatkan informasi lewat radio, lebih-lebih sekedar membeli dan membaca koran. Situasi diatas membuat pamor website sebagai domain yang bisa di akses via internet menjadi melesat. Banyak website yang diakses jutaan orang per detik hanya untuk memuaskan “dahaga” mereka akan informasi. Kenyataan ini lah yang akhirnya 6 membuat instansi/perusahaan/komunitas membuat domain website agar lebih dikenal di masyarakat dan lebih dekat dengan target audience. Langkah ini ditempuh sebagai usaha untuk mengimbangi kebutuhan khalayak akan kecepatan akan arus informasi yang dikemas secara sederhana sehingga memudahkan siapa saja untuk mengakses dimana saja dan kapan saja. Bisa dikatakan, media massa cetak dan elektronik kini pun memanfaatkan website sebagai media penyebaran informasi dan komunikasi alternatif agar pemirsa nya tidak pindah ke media lain. Mereka membuat website resmi perusahaan media mereka sebagai bentuk keikutsertaan mereka dalam mengimbangi arus teknologi. Seorang Public Relations yang bertugas untuk menyebarkan informasi dan melakukan proses komunikasi sangat penting memikirkan fenomena ini. Public Relations tidak lagi bertindak sebagai pihak ketiga dalam konflik, orang yang mempromosikan produk, atau sebagai orang terdepan dalam mempertahankan citra perusahaan. Kini profesi Public Relations lebih dari itu. Public Relations dituntut untuk lebih dekat dengan target audience nya. Public Relations kini harus memutar otak untuk menemukan cara yang paling efektif untuk mengambil hati para target nya. Di era modern seperti sekarang, Public Relations banyak yang sudah cerdas dalam menjalankan profesi nya. Banyak dari mereka yang sudah meninggalkan kebiasaankebiasaan Public Relations yang sudah usang. Hadirnya website menjadi salah satu cara bagi mereka untuk menjalankan tugas. Website sebagai hasil kemajuan teknologi dianggap salah satu cara yang paling ampuh bagi seorang Public Relations untuk menarik awareness khalayak. Website mampu menjadi media yang mewadahi selfpublishing para Public Relations tentang siapa, apa dan bagaimana perusahaan mereka 7 bekerja untuk khalayak. Selain itu, banyaknya Public Relations yang kini melirik website sebagai media publikasi mereka juga karena tuntutan akan transparansi data perusahaan, akselerasi proses komunikasi dan penyebaran informasi. Inti nya, Public Relations yang hebat adalah ia yang mampu mengetahui apa yang sedang trend saat ini dan mampu menguasai dan merealisasikan hal tersebut ke dalam pekerjaannya, adalah ia yang mampu bertahan dan mengimbangi arus zaman dengan tetap mempertahankan kode etik profesi nya. Masyarakat kini semakin kritis dalam menyikapi media massa. Seorang Public Relations harus semakin pandai juga menyiasati keadaan seperti ini. masyarakat kini sudah jenuh dengan media massa konvensional seperti koran dan mulai enggan menonton iklan. Padahal iklan merupakan alat promosi yang dianggap ampuh dalam mempromosikan program acara pada suatu stasiun televisi. Ini lah tugas baru seorang Public Relations. Ia harus mengikuti apa yang diinginkan oleh audience. Terlepas dari itu, banyak Public Relations yang sebenarnya sudah “melek” teknologi dan sudah menerapkan sistem kerja baru di dalam pekerjaannya. Kini Public Relations sudah memiliki alat komunikasi baru yang merupakan hasil kemajuan teknologi. Karena hasil kemajuan teknologi ini juga, Public Relations kebanyakan lebih mudah dan bahkan sudah mampu mengidentifikasikan audience seperti apakah yang memiliki pengaruh significant terhadap rating program acara yang merekajaga kredibilitas nya, audience yang menjadi sumber informasi bagi lingkungannya sehingga arus informasi akan mudah tersebar, dan audience yang hanya sekedar menjadi pengikut arus informasi. Perkembangan ini yang kemudian menarik minat praktisi pemasaran dan komunikasi untuk lebih mengoptimalkan kerja Public Relations. Perkembangan era modern seperti 8 sekarang juga mempengaruhi pengambilan keputusan dengan cepat hanya dengan tombol enter maka semakin lengkaplah kebutuhan terhadap Public Relations yang memang ikut berubah secara cepat. Dunia maya yang dulu hanya dihubungkan dengan situs web statis, dimana kita hanya bisa memesan hal tertentu, atau berkirim e-mail secara pribadi dan mailing list, sekarang telah terhubung sebagai sebuah komunitas aktif. Disini lah seorang Public Relations bekerja untuk mengimbangi era teknologi. Kini, banyak instansi dan perusahaan dapat melihat bagaimana internet dapat difungsikan melalui pendekatan Public Relations. Melalui penggunaan media internet, Public Relations dapat memiliki peranan yang lebih besar dibandingkan saudaranya di “dunia fisik”. Oleh karena setiap aspek aktivitas online suatu perusahaan sebenarnya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hubungan dengan publik, informasi dan komunikasi harus dapat diupayakan dengan upaya yang maksimal. Melalui media inilah terbentuk suatu tren baru, suatu bentuk Publik Relations baru yang disebut Cyber Public Relations atau disingkat E-PR. Pada penelitian ini, peneliti mengangkat tema peran website dalam menunjang kinerja Public Relations. Peneliti melakukan studi kasus terhadap Public Relations dari suatu program acara televisi yaitu kontes Miss Indonesia 2012 dimana Public Relations dari kontes Miss Indonesia 2012 ini menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi berupa internet dan website untuk menunjang kinerjanya. Kata “menunjang” kinerja yang peneliti gunakan dalam judul maksudnya adalah bahwa website sebagai new media bukan satu-satu nya instrument media yang digunakan Public Relations di dalam kontes Miss Indonesia 2012 ini. adapun media tradisional lainnya yang digunakan, seperti media cetak dan elektronik. Namun, karena 9 zaman sudah maju, penggunaan website saat ini sangat membantu pekerjaan Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. Bila sebelumnya ia bekerja dan menjalankan fungsi profesinya dengan dibantu oleh media cetak dan elektronik, kini hasil pekerjaan dan fungsi profesinya bisa dimaksimalkan dan diakselerasikan dengan hadirnya website. Jadi boleh dikatakan, kata “menunjang” memiliki arti sebagai salah satu media yang sifatnya meringankan atau membantu kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 disamping adanya media kotemporer lainnya yaitu media cetak dan elektronik. Alasan dan latar belakang peneliti mengangkat website sebagai bahan penelitian adalah karena minimnya website sebagai new media dijadikan bahan penelitian baik oleh para akademisi atau masyarakat. Kebanyakan dari mereka hanya mengenal dan menggunakan namun tidak mendalami karena terlalu terfokus dengan media kotemporer yang sudah lama dikenal seperti media cetak dan elektronik. Beberapa intansi bahkan hanya sekedar membuat tanpa bisa merawat website nya. Padahal bila sebuah website dibiarkan akan menimbulkan beberapa masalah yang krusial. Pembiaran akan website dilakukan karena mereka tidak tahu fungsi sebenarnya tentang website atau dampak negatif dan positif dari adanya website. Peran website akan sangat membantu bila kehadirannya lebih dimaksimalkan karena banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Dari sini lah alasan mengapa penulis memutuskan untuk memilih topik website karena media ini menyimpan banyak keuntungan yang belum diketahui orang banyak (karena minim nya penelitian) bila saja fungsi nya lebih dimaksimalkan dan tepat dalam penggunaannya. Pemilihan Kontes Miss Indonesia 2012 oleh peneliti untuk bahan penelitian dikarenakan kontes Miss Indonesia 2012 belum terlalu rumit untuk diteliti karena kontes 10 nya sendiri baru berjalan 8 kali penyelenggaraan dan website nya sendiri baru berjalan satu tahun. Untuk penelitian awal mengenai website, akan sangat mudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Sifatnya yang masih fresh juga membuat peneliti tertarik untuk memilih beauty pageant ini ketimbang beauty pageant lainnya yang terbilang lebih senior dan sudah out of date. Kontes Miss Indonesia menawarkan sesuatu yang lebih “baru” meski namanya belum se-familiar beauty pageant yang sudah-sudah. Yang juga menarik peneliti, kontes Miss Indonesia 2012 ini merupakan kontes yang yayasannya bergabung menjadi satu dengan sponsor utama penyelenggara nya, yaitu RCTI. Hal ini sangat menarik untuk diteliti, bagaimana tim nya membagi tugas antara urusan perusahaan dan event serta bagaimana media massa seperti RCTI memiliki fungsi ganda sebagai media pemberitaan sekaligus media hiburan. 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulis adalah sebatas kontes Miss Indonesia 2012, karena rating tayangan kontes Miss Indonesia 2012 yang selalu tinggi. Sangat menarik meneliti bagaimana Public Relations nya bekerja hingga mampu membuat rating kontes ini selalu tinggi setiap tahunnya. Namun, dibalik itu semua, detail batasan hal yang ingin penulis teliti adalah peran website dalam menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. Tidak bisa dipungkiri, peran website sangat penting disini karena website memiliki seluruh informasi yang diperlukan oleh siapa saja yang ingin mengetahui perihal kontes dan semua itu tidak terlepas dari kinerja seorang Publik Relations nya yang bekerja di balik layar. 11 1.2.1 Pokok Permasalahan Adapun permasalahan yang dibahas, sebagai berikut: 1. Apa peran media website dalam mendukung kinerja Public Relation kontes Miss Indonesia 2012? 2. Apa kelebihan penggunaan media website dalam menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012? 3. Apa kekurangan media website sehingga mampu menghambat kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa peran website sebagai media massa baru untuk menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. 2. Untuk mengetahui apa kelebihan website sebagai media massa baru dalam menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. 3. Untuk mengetahui apa kekurangan website sebagai media massa baru yang dapat menghambat kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. Manfaat yang diperoleh bila poin-poin tujuan diatas sudah dicapai: 1. Manfaat Teoritis Memberikan masukan bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya bagi profesi Public Relations era modern tentang website sebagai media massa baru hasil dari kemajuan teknologi. 12 2. Manfaat Praktisi Dapat menjadi masukan bagi semua dosen, mahasiswa, perusahaan atau lembaga mengenai website sebagai media massa baru penunjang kinerja profesi Public Relations. 1.4 Metodologi Metodologi dalam arti umum adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara dengan mewawancarai sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian. Selain dengan wawancara, peneliti juga menggunakan teknik obeservasi (pengamatan). 1.5 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab pertama ini menjelaskan dan menjabarkan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian berkaitan dengan judul penelitian, yaitu “PERAN WEBSITE DALAM MENUNJANG KINERJA PUBLIC RELATIONS KONTES MISS INDONESIA 2012” BAB II Landasan Teori Menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Teori komunikasi yang digunakan harus dapat memberi penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan mendukung penelitian serta kerangka pemikiran. 13 BAB III Inti Penelitian Bab ini menerangkan tentang profil umum tempat penelitian, proses berlangsung nya kontes Miss Indonesia 2012 mulai dari tahap pendaftaran hingga malam puncak. Pada bab ini juga diterangkan fokus penelitian dan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. BAB IV Hasil Penelitian Bab ini menguraikan hasil dari wawancara dan observasi yang dilakukan dan bagaimana hasil tersebut diolah serta kaitannya dengan kerangka pikir BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Sehingga, penelitian ini dapat memberikan hasil yang baik dan berguna bagi peneliti maupun pembaca.