BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Peran komunikasi timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah
hal yang mutlak. Biasanya peran tersebut diserahkan kepada pihak public
relations. pentingnya PR/Humas bagi perusahaan adalah kemampuannya
mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan
komunikasi ke dalam dan ke luar. Maksudnya adalah upaya pembinaan
hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan
para
karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau
sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau
membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar sebagai
publiknya.
Pentingnya bidang komunikasi manajemen pada sebuah organisasi
atau perusahaan dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu “komunikasi antar
manajemen” dan “hubungan antar manusia (human relations )”. Dibahas
juga aktivitas bidang komunikasi (metode komunikasi) yang berkaitan
dengan upaya PR untuk memelihara komunikasi dua arah timbal balik
melalui berbagai media PR, baik sebagai alat maupun saluran untuk arus
kelancaran komunikasinya. Kemudian PR itu sendiri memiliki fungsi
kelembagaan (state of being), dapat berbentuk departemen, unit atau
bagian dari suatu struktur manajemen perusahaan bersangkutan secara
1
2
keseluruhan. Program kerja dan aktivitas PR membangun hubungan yang
positif dengan pihak media dan pers, membuat media internal PR, arti
penting kegiatan dokumentasi dan kliping, serta special events
(menyelenggarakan acara ajang khusus), kegiatan berbentuk pameran
sebagai alat publikasi hingga promosi (kampanye PR) dan lain sebagainya.
Sebagai suatu seni, manajemen merupakan bagaimana cara
memimpin (leadership) orang lain demi mencapai tujuan bersama pada
sebuah lembaga/organisasi, manajemen pemasaran dan lain sebagainya.
Disamping itu kemampuan praktisi PR/Humas dalam berkomunikasi
(comunication skill) dan membangun hubungan (relationship) positif.
Aktivitas public relations pada dasarnya meliputi kegiatan mulai
dari pembenahan organisasi itu sendiri (the PR begins at home), hingga
kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan
(image building dan creativity) dan hubungan yang positif di mata
publiknya. Jadi menurut pakar Humas/PR, secara struktural, public
relations merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau
organisasi, dan bukan merupakan fungsi yang terpisah dari sistem
manajemen suatu perusahaan/organisasi. Hal ini dibuktikan dengan sangat
menentukannya upaya Humas/PR dalam menyelenggarakan komunikasi
timbal balik antar organisasi/lembaga dengan publiknya dalam upaya
meraih citra positif.
Public Relations erat kaitannya dengan kemajuan perusahaan lewat
event-event yang berlangsung karena seorang Public Relations haruslah
3
mengetahui dan memahami secara mendalam tentang bagaimana ia
berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan cara berkomunikasi
bagaimana
yang
sesuai
dengan
situasi
yang
sedang
dihadapi,
menggunakan, menyusun dan merencanakan proses komunikasi yang baik,
menciptakan atau membangun reputasi perusahaan, mempertahankannya,
mengatasi masalah-masalah yang terjadi didalam perusahaan yang
menyangkut pihak internal maupun pihak eksternal.
Berdasarkan peran Public Relations (PR) yang dikemukakan
Broom dalam Effective PR yakni teknisi komunikasi, penentu ahli,
fasilitator komunikasi atau fasilitator pemecah masalah. Berdasarkan peran
tersebut, maka ruang lingkup dalam tugas PR dalam organisasi meliputi
programing, relationship, writing, editing, information, production,
speaking, research, evaluation, event dan special event adalah salah satu
diantaranya.1
Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (spesial event)
dalam humas merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media
pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan
ditampilkan dalam acara tersebut. Di lain hal, kegiatan special event dari
Humas/PR tersebut diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak yang
terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada
acara khusus Humas, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge),
1
Scoot M Cutlip, Allen H Center, Glen M Broom. Efective PR Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses Prentice Hall, Indeks, Kelompok Gramedia. Hal 32
4
pengenalan (awareness), maupun upaya pemenuhan selera (pleasure) dan
menarik simpati atau empati. Sehingga mampu menumbuhkan saling
pengertian bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat menciptakan
citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya.
Persaingan dunia pertelivisian semakin ketat dijaman era
globalisasi ini, semua stasiun televisi berlomba-lomba menyajikan
program acara yang menarik perhatian masyarakat agar ratingnya naik
menjadi nomor satu. Walaupun rating televisi bukan satu-satunya patokan
yang dijadikan oleh pengelola stasiun televisi dalam mengambil
keputusan, tetapi realitasnya tetap saja rating dan share menjadi sesuatu
yang dianggap sangat penting oleh semua pihak yang berhubungan dengan
siaran televisi. Hal tersebut menyebabkan rating dan share sebagai mata
uang baru di dunia pertelevisian indonesia. Sangat tidak memungkinkan
jika para pengelola stasiun TV mengacuhkan dan tidak peduli terhadap
keberadaan rating televisi, sedangkan pengiklan mau memasarkan
produknya hanya di program yang ratingnya tinggi.
Upaya untuk menyenangkan hati pemirsa seperti yang dilakukan
oleh TV swasta pada akhirnya akan sangat ter-gantung kepada tim
manajemen dari masing-masing TV. Dengan fokus pada fakta serta
memperbanyak alternatif sebagai salah satu pendekatan, maka akan
terlihat TV yang paling dekat dengan pemirsa. Ini pun masih harus
diimbangi dengan adanya iklim yang kondusif untuk kerja sama tim
manajemen yang tinggi tanpa menghilangkan argumentasi internal yang
5
sehat. Walau begitu, manajemen harus mampu memanfaatkan momentum
dengan mengelola ritme sehingga tidak reaktif terhadap adanya perubahan
preferensi pemirsa.
Salah satu perusahaan stasiun televisi yang sangat memperhatikan
program acaranya adalah televisi Surya Citra Televisi (SCTV) sesuai
dengan visinya adalah menjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan
kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa.
Sejak kehadirannya, SCTV bukan hanya menjalankan perannya
sebagai media yang menyebarkan informasi atau hiburan. SCTV juga
berperan sebagai media komunikasi yang menautkan berbagai kepentingan
menjadi satu. Seperti misinya Berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan
pertama bagi bangsa Indonesia dalam penyedia konten berkualitas, untuk
menghibur. Menjadi pilihan pertama melalui pengadaan konten yang
menarik,
penyediaan
layanan
yang
unggul
dan
pengembangan
berkelanjutan dari sumber daya manusia. SCTV mengadakan konten event
Miss Celebrity yaitu ajang pencarian bakat khusus untuk para wanita yang
memiliki bakat.
Fungsi public relations merupakan divisi yang berada dibawah
struktur department Marketing PT Surya Citra Televis (SCTV),
department marketing terbagi beberapa divisi dan salah satunya ada divisi
marketing communications. Marketing communications yang di dalam nya
terpecah menjadi tiga yaitu, Public Relations, Digital Media dan Off Air.
6
Dalam event Miss Celebrity semua divisi berperan tetapi yang paling
berperan
diantara
divisi
lain
yaitu
divisi
Marcom
(Marketing
communication) Diantara tiga bagian itu tugas Public Relations yang
memiliki tugas paling banyak dan memiliki tanggung jawab yang besar.
Dimulai dari PRA Event, Execution, sampai evalution, sedangkan
tugas Digital Media hanya mempromosikan event melalui media-media
online. Tugas Off air mencari tempat untuk audisi disetiap kota bersama
dengan
PR,menyiapkan
spanduk
dan
banner,
lalu
mengurusi
keamanan.Disini tugas PR dalam event Miss Celebrity menjalankan fungsi
manajemen, secara garis besar fungsi manajemen yang dijalankan adalah
berperan sebagai communicator, relationship, back up management dan
good image maker.
Tugas yang dilakukan PR yang pertama adalah menjadi
communicator dengan dimulai mencari kontak wartawan dari setiap kota
dari media cetak, elektronik sampai media online dan mempersiapkan
gimmick untuk diberikan kepada wartawan. Public relations SCTV harus
menyebarkan informasi tentang event miss celebrity 2012 kepada
masyarakat luas secara langsung ataupun tidak, dengan mengadakan press
conference mengundang wartawan dan memberikan press release kepada
para wartawan yang isinya mengenai event miss celebrity.
Tugas manajemen yang kedua dalam event miss celebrity yang
dijalankan oleh head of public relations SCTV adalah relationship yaitu
7
public relations dituntut harus bisa berhubungan baik dengan semua pihak
baik dari internal maupun dari eksternal. Agar event miss celebrity
berjalan dengan lancer dan peserta yang mengikuti audisi miss celebrity
banyak. Selain itu public relations juga dituntut harus bisa menciptakan
suasana good will dengan berbagai pihak baik pihak internal maupun pihak
eksternal.
Tugas manajemen yang ketiga dalam event miss celebrity yang
dijalankan oleh head of public relations SCTV adalah back up
management PR harus mengevaluasi dari awalnya event sampai event
selesai agar mengetahui event berjalan sesuai yang diingkan atau tidak.
Salah satu nya yaitu melakukan media monitoring, mencari berita tentang
micel di koran atau majalah dari setiap kota, mengkroscek wartawan mana
saja yang menyiarkan berita tentang micel dan membuat laporan untuk
atasan. Laporan yang dibuat dari media monitoring sampai tentang budget
yang dikeluarkan.
Tugas manajemen yang keempat dalam event miss celebrity yang
dijalankan oleh head of public relations SCTV adalah good image maker.
Head of public relations harus bisa menciptakan citra untuk bisa
menciptakan citra positif langkah awal yang dilakukan harus tahu konsep
program yang ingin dipromosikan, setelah itu melihat hasil monitoringnya
sudah sejauhmana melakukan publikasinya.
8
Peneliti lebih ingin memfokuskkan tentang fungsi management
yang dijalanka oleh sipengelola event yaitu head of public relations,
penelitian dalam event biasanya yang diteliti terhadap pengelolaanpengelolaannya saja. Penelitian yang dilakukan peneliti kali ini merupakan
penelitian baru dan berbeda dari yang lainnya, dan mengapa
“Miss
Celebity in wonderland 2012”, karena event ini merupakan special event
yang diadakan keempat kalinya oleh SCTV dan tahun ini yang sangat
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam tugas seorang Manajer
event, implementasi sebuah program sangatlah penting, program jangka
pendek maupun program jangka panjang. Pengertian dari implementasi itu
sendiri yakni merupakan proses yang sudah dipikirkan secara matang dan
hati-hati. Competitor yang sangat nyata dari SCTV adalah RCTI.
Tema Micel kali ini berbeda dari yang sebelumnya yaitu Miss
Celebrity in Wonderland', SCTV akan mencari 70 peserta dari 7 kota
audisi. Acara tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 September sampai
dengan 7 Oktober 2012, di Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Medan,
Manado, Makassar, dan Jakarta. Seluruh peserta nanti akan menjalani
proses audisi selama 2 hari - mulai dari wawancara hingga tes kemampuan
bakat (modeling, acting atau presenting). Hari Pertama audisi, akan dipilih
20 besar finalis. Pada hari kedua, ke-20 finalis di hari pertama akan
disaring kembali, sehingga memperoleh 10 pemenang daerah. Kategori
pemenang akan terdiri dari Miss Celebrity Indonesia (Micell) 2012,
Runner I Miss Celebrity Indonesia 2012, Runner II Miss Celebrity
9
Indonesia 2012, Micel Photogeni c, Micel Best Acting, Micel Best Hair,
Micel Best Presenting, Micel Best Skin, Micel Favorite, dan Micel
Persahabatan.
Surya Citra Televisi (SCTV) dipilih sebagai objek penelitian,
karena SCTV merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertelivisan
terbesar dan Selama dua dekade terakhir, SCTV telah secara konsisten
berada di antara stasiun-stasiun televisi Nasional dengan rating tertinggi
dan telah membuktikan dirinya sebagai salah satu stasiun paling efisien
operasi dan keuangannya di negeri ini.
Alasan peniliti memilih judul Manajemen Event Program Miss
Celebrity 2012 karena event micel ini sangat berbeda dari tahun-tahun
sebelum-sebelumnya. Public Relations di SCTV memiliki posisi yang
sangat diperhitungkan bagi perusahaan dalam berjalan nya event. Sehingga
menarik untuk diteliti lebih jauh apakah head of public relation SCTV
memiliki persyaratan sebagai seorang manager event dalam mengelola
program event miss celebrity 2012.
1.2
Perumusan Masalah
Setelah memahami latar belakang masalah yang mendasari
pemikiran ini, maka timbul suatu masalah yang dianggap menarik oleh
peneliti
untuk
mengetahui
guna
mendapatkan
informasi
dalam
menyelesaikan penelitian ini yaitu, “Bagaimana head of public relations
10
menjalankan fungsi manajemen perusahaan dalam mengelola event
program miss celebrity 2012?”
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Head of public relations SCTV menjalankan
fungsi manajemen perusahaan dalam mengelola event program miss
celebrity 2012.
1.4
Signifikansi Penelitian
Mengacu pada latar belakang maka kegunaan dari hasil penelitian
ini tergolong kedalam signifikansi akademis dan signifikansi praktis.
1.4.1 Signifikansi Akademis
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
pengetahuan mengenai pengelolaan event perusahaan yang dikelola oleh
head of public relations dan menjadikan perusahaan menjadi lebih baik.
Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan ilmu dan
masukan-masukan baru bagi Ilmu Komunikasi khususnya jurusan Public
Relations di Universitas Mercubuana.
1.4.2
Signifikansi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat
bagi para praktisi public relations dalam mengelola sebuah event. Hal ini
dikarenakan fungsi manajemen event sangat berpengaruh dalam
11
mendukung keberhasilan event. Juga bertujuan memberikan masukan
tentang pentingnya implementasi event bagi organisasi. Implementasi
event perusahaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan dan
kebanggaan bagi karyawan pada organisasi sehingga hasil penilaian
kinerja event perusahaan dapat terukur.
Download