MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 ARSITEKTUR TROPIS LEMBAB Disusun Oleh: Violetta V. Rondonuwu 1), P. H. Gosal 2) 1) 2) Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat Abstrak Sebagian besar kota di Indonesia dirancang tanpa memperhatikan beberapa aspek seperti suhu udara dan kelembaban relatif. Akibatnya manusia yang tinggal dalam bangunan tersebut merasa tidak nyaman untuk melakukan aktivitas kesehariannya. Tulisan ini dimaksudkan untuk menganalisis berbagai aspek yakni iklim, lingkungan, dan perancang, yang berkaitan dengan perancangan yang terjadi di Indonesia. Beberapa strategi pemecahan problematik dari aspek tersebut akan dikemukakan dalam penulisan ini. Kata kunci : iklim, kota, lingkungan, dan perancang. 1. tropis dan telah beradaptasi dengan iklim PEMBAHASAN tropis. Terdapat 2 macam iklim tropis, yakni 1.1 DAERAH TROPIS Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tropikos” yang berarti garis balik yang meliputi sekitr tropis kering (Dry Tropic) dan tropis basah (Wet Tropic). a. Daerah tropis kering 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Padang pasir sangat kering, hampir Garis-garis balik ini adalah garis lintang tidak mengenal hujan. Kalaupun hujan, 23°27’ Utara dan Selatan. Daerah tropis maka sangat tidak teratur. Daerah ini didefinisikan sebagai daerah yang terletak pada siang hari memiliki temperature diantara garis isotherm 20° di sebelah bumi dan potensi penguapan yang tinggi. Utara dan Selatan (Lippsmeier, 1994). Sungai-sungai kering dan aliran air Dengan tropis menunjukkan bahwa kadang-kadang merupakan arsitektur yang berada di daerah turun hujan yang sangat lebat. Tetapi kata lain, arsitektur Gunung Sahara, Afrika 131 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 karena airnya terlalu cepat mangalir dengan hampir tidak dapat dimanfaatkan untuk bermukim dan melangsungkan aktifitas kehidupan manusia. Tumbuhan rendah kerja sehari-hari adalah sebagai berikut: dan poho-pohon rendah kurus yang kota sebagai Radiasi Matahari ini. Matahari Daerah lembab manusia 1. Pemanasan yang ditimbulkan oleh tumbuh jarang merupakan cirri daerah b. Daerah tropis basah tempat memancarkan panasnya melalui radiasi ke permukaan bumi. mencakup savana Panas yang dipancarkan oleh matahari lembab, daerah dengan angin musim ke permukaan bumi tidak tergantung dan hutan hujan tropis. Daerah savana apakah lembab dan daerah bermusim hujan berupa urban (kota) atau rural (desa), memiliki satu atau dua musim hujan tapi lebih bergantung pada sudut dengan batas yang jelas. Tumbuhan di jatuh–radiasi akan mencapai jumlah daerah ini lebat dan mampu melewati maksimum apabila sudut jatuhnya 90˚, musim kering panjang tanpa akibat demikian juga bergantung pada kondisi yang berarti. Ciri khas daerah ini awan adalah perbedaan pemancaran radiasi tersebut. Implikasi temperature harian dan tahunan; pada radiasi matahari ke permukaan bumi kelembaban yang tinggi dan akan temperature selalu hampir sama rendahnya permukaan yang bumi dapat berbeda tersebut menghalangi ketika permukaan tersebut memiliki perbedaan karakter sepanjang tahun. kekayaan tumbuhan dalam hal penyerapan di daerah yang sangat lembab sangat pemantulannya luar biasa. Terdapat lebih dari 35.000 tersebut. Permukaan keras cenderung jenis tumbuhan berbunga. Beberapa akan menyerap panas lebih banyak, jenis pohon menjulang tinggi sampai yang pada saatnya akan dipantulkan 60 m dari tinggi rata-rata hutan tropis kembali. khatulistiwa mencapai sekitar 20 m. menentukan terhadap Warna permukaan jumlah panas dan radiasi juga yang diserap, warna terang cenderung akan lebih banyak memantulkan, sementara warna gelap cenderung lebih banyak menyerap panas radiasi tersebut. Ciri yang menonjol pada iklim tropis adalah tingginya suhu rata-rata harian dibanding pada iklim lain. Persoalan yang ditimbulkan oleh iklim ini dalam kaitannya 132 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 2. Terjadinya ‘heat urban island’ Akibat tertutupnya permukaan tanah oleh beton (yang dapat berupa bangunan atau perkerasan permukaan tanah) serta aspal (jalan dan parkir), radiasi matahari yang jatuh pada permukaan tersebut sebagian besar diserap dan dilepaskan lagi ke udara diatas dan sekitarnya. Pelepasan panas yang diserap oleh material keras sebagaimana beton atau aspal akan jauh lebih besar dibanding yang terjadi pada tumbuhan. Karena sebagian besar area kota tertutup oleh material keras, maka suhu udara kota menjadi lebih tinggi dibanding kawasan sekelilingnya yang masih bersifat rural (pedesaan). 4. Berkurangnya vegetasi Seperti yang diuraikan diatas, kawasan kota dicirikan dengan menurunkan jumlah vegetasi tertentu masih per dibanding bersifat satuan kawasan rural/desa. kemampuan luas yang Karena tumbuhan untuk menyerap dan mengeliminir panas yang dipancarkan oleh matahari, maka suatu kawasan yang banyak ditutup oleh tumbuhan (misalnya desa) cenderung memiliki suhu udara yang lebih rendah dibanding kawasan yang banyak tertutup oleh material keras, seperti halnya kawasan urban. 1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN 3. Berkurangnya kecepatan angin pada kawasan urban Kawasan kota dicirikan dengan kerapatan bangunan yang lebih tinggi dengan kurangnya penyediaan ruang terbuka hijau. Dengan kepadatan bangunan yang tinggi; yang berarti mengecilnya ruang terbuka, kecepatan angin dalam kota berkurang secara mencolok dibanding pada kawasan rural yang masih terbuka. a) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dapat kenyamanan mental dan dan fisik penghuni: Radiasi matahari Radiasi matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kekuatan efektifnya ditentukan oleh energy radiasi matahari, pemantulan pada permukaan bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, dan arus radiasi di atmosfir. 133 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Kesilauan Pencemaran udara Temperatur dan perubahan b) Faktor-faktor dapat mempengaruhi keselamatan bangunan temperatur Gempa bumi Presipitasi (curah hujan) Presipitasi terbentuk oleh kondensasi Badai uap air. Hujan tropis bias tiba-tiba Hujan lebat dan banjir turun dengan intensitas yang sangat Gelombang pasang tinggi dan biasanya jumlah air yang Bahan biologis dating dengan tiba-tiba itu, selalu c) Faktor-faktor yang dapat menyebabkan menimbulkan bahaya banjir karena kerusakan bangunan dan pelapukan air bahan bangunan lebih awal: mencari Kekuatan jalannya aliran air sendiri. dapat juga Faktor-faktor yang telah disebutkan menyebabkan erosi tanah, merusak jalan, lapangan dan pondasi bangunan. pada butir b Intensitas radiasi matahari yang kuat Kelembaban udara dan kondensasi Kelembaban udara yang tinggi Kadar kelembaban udara, berbeda dengan unsur-unsur yang lain, dapat mengalami fluktuasi yang tinggi dan tergantung terutama pada perubahan temperatur udara. Semakin tinggi temperatur, semakin tinggi pula kemampuan udara menyerap air. Gerakan udara Gerakan udara merupakan factor perencanaan yang penting karena sangat mempengaruhi kondisi iklim, baik untuk setiap rumah maupun seluruh kota. Arah angin sangat menentukan orientasi bangunan. Jika di daerah lembab diperlukan sirkulasi udara yang terus-menerus, di daerah kering orang cenderung membiarkan sirkulasi udara hanya pada waktu dingin atau malam hari. Karena itu di daerah tropika basah, dinding-dinding luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi udara lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk pencahayaan. 134 yang Badai debu dan pasir Kandungan garam dalam udara 1.3 DAERAH TROPIS LEMBAB Di daerah tropis lembab dengan rata-rata kelembaban suhu udara relative tahunan tinggi, dan menuntut terciptanya ventilasi silang dalam bangunan untuk mencapai kondisi nyaman bagi penghuninya. Menurut pendapat Fanger, kombinasi suhu udara dan kelembaban mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kualitas udara dalam ruangan, dan hal ini menentukan standar ventilasinya. Besaran dan pola aliran udara di dalam ruangan tidak hanya tergantung dari kecepatan udara luar tetapi juga di tentukan oleh elemen-elemen desain arsitektur lainnya seperti posisi dan orientasi bangunan, bentuk atap, perletakan balkon, desain jendela, susunan ruang dalam dan perletakan furniture, dan bahkan bentuk desain partisinya. MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Problematika yang ditimbulkan 1.4 KAWASAN TROPIS LEMBAB oleh iklim tropis basah, seperti halnya curah DALAM KAITANNYA DENGAN hujan, suhu udara yang umumnya berada LINGKUNGAN diatas toleransi radiasi Manusia yang tinggal di wilayah kelembaban beriklim tropis sering dianggap ‘tidak tinggi serta aliran udara yang relative lambat beruntung’ oleh mereka yang berdiam di bagi pencapaian kenyaman termis, tidak wilayah beriklim empat musim (sub tropis). banyak diantisipasi oleh perencana maupun Pertama, perancang kota. Perencana kota kurang kawasan tropis (basah) hanya layak sebagai memikirkan bagaimana melengkapi kawasan habitat flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). permukiman Berjuta matahari yang kenyamanan, menyengat, dengan fasilitas-fasilitas mereka jenis beranggapan tumbuhan bahwa tumbuh dan pendukung, seperti kantor pos, bank, klinik berkembang dengan subur pada kawasan ini. kesehatan, telpon umum, sekolah, pasar/mini Demikian market, dan sebagainya, sehingga setiap berkembang biak secara penduduk permukiman kondisi iklim semacam ini. Kombinasi tersebut tidak perlu menempuh jarak jauh, faktor iklim (suhu udara, radiasi matahari yang tidak dapat ditempuh dengan berjalan dan kelembaban) pada iklim tropis basah kaki. Banyak dijumpai, bahwa penghuni dianggap sebagai kombinasi optimal bagi suatu permukiman di kota atau tepi kota berlangsungnya harus menggunakan kendaraan hanya untuk perkembangbiakan berjuta jenis flaura dan menuju kantor pos, menuju bank, bahkan fauna di muka bumi ini. Namun dianggap hanya rambut kurang sesuai bagi habitat manusia, karena sekalipun. Penempatan fungsi-fungsi bagi kombinasi faktor iklim serta berkembangnya aktivitas penduduk kota tidak direncanakan berbagai serangga dalam banyak hal dapat sedemikian penghuni mengganggu kelangsungan hidup manusia, dapat melakukan seperti nyamuk malaria, serangga berbisa, aktivitas kesehariannya dalam radius yang reptil berbisa, binatang buas dan lainnya. dapat Kombinasi suhu udara dan kelembaban akan pada untuk kawasan kawasan sekedar rupa sehingga permukiman ditempuh potong dengan berjalan kaki. pula berjuta jenis binatang optimal pada kehidupan Dengan demikian ketidaknyamanan yang mempercepat diakibatkan oleh iklim tropis basah dapat bahan-bahan organik, dari aspek lingkungan dikurangi, sebenarnya hal ini menguntungkan, namun apalagi jika penyelesaian sisi proses dan pembusukan rancangan arsitektur kawasan tersebut dapat dari dibuat sedemikian rupa dengan mengacu seringkali pada antisipasi terhadap problematik iklim Pembusukan tropis basah, misalnya, jalur-jalur pedestrian organik lain baik itu terjadi di permukaan yang terlindung dari hujan dan sengatan tanah matahari. genangan air akan mudah menimbulkan atau kehidupan manusia tidak ini menguntungkan. sampah, dalam hal dari daun, sungai, jasad-jasad rawa serta berbagai gangguan kesehatan bagi manusia. Melimpahnya air hujan pada musim tertentu 135 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 serta mengeringnya lahan pertanian, sungai, di Indonesia yang mengadop konsep dari danau dan sebagainya, pada musim yang negara sub tropis, terutama Amerika Serikat, lain, secara langsung atau tidak langsung membuat kota menjadi tidak nyaman secara akan menimbulkan persoalan tertentu yang termis, tanpa penggunaan energi secara berkaitan dengan masalah lingkungan pada signifikan. Kota dirancang dengan jalan- kawasan kota yang beriklim tropis. jalan lebar serta ruang-ruang terbuka yang diperkeras, tanpa cukup diberi peneduh 1.5 KAWASAN TROPIS LEMBAB pohon. Bangunan-bangunan DALAM KAITANNYA DENGAN sedemikian PENGGUNAAN ENERGI nyaman rupa sehingga tanpa dirancang tidak akan pengkondisian udara, Suhu udara yang relatif tinggi mengakibatkan peningkatan suhu udara kota (hangat atau panas) dalam banyak hal cukup yang semula sudah tinggi akibat pemanasan menguntungkan manusia yang tinggal di aspal, beton, serta pembuangan panas oleh wilayah tropis, jika dilihat dari sudut mesin-mesin pandang energi. Manusia yang tinggal di sendiri. Kemudian ditambah panas yang daerah tropis tidak memerlukan energi untuk diakibatkan oleh kendaraan bermotor yang pemanas ruang sebagaimana saudaranya menggunakan AC. Akibat suhu udara kota yang tinggal pada iklim sub tropis atau iklim yang tinggi, orang-orang yang tinggal di dingin. udara kota cenderung menggunakan kendaraan tertentu dengan suhu yang tidak dapat bermotor meskipun untuk menempuh jarak ditolerir, yang Meskipun mereka pada kondisi memerlukan peralatan pengkondisian relatif pendek udara sekalipun. itu Dari pengkondisian udara yang mengkonsumsi persoalan-persoalan yang terakumulasi ini, energi. Pada kehidupan yang masih bertaraf ketergantungan manusia yang tinggal di kota dasar, manusia yang hidup pada iklim tropis terhadap penggunaan energi menjadi tinggi. (basah) cenderung tidak memerlukan energi Hal (listrik) untuk mempertahankan hidupnya. perancang Mereka dapat hidup tanpa bantuan alat perancangan pemanas ataupun pendingin udara. Mereka mengaplikasikan dapat menggunakan lampu penerang yang benar, menggunakan ditimbulkan oleh iklim tersebut. tumbuhan, bahan misalnya bakar tumbuh- minyak kelapa. Sementara orang-orang yang berada pada iklim sub tropis melangsungkan sulit hidup untuk tanpa 1.6 dapat ini hanya mungkin kota sesuai diatasi memahami kota jika strategi tropis dan rancangannya secara dengan persoalan yang KONSEP PERANCANGAN KAWASAN TROPIS LEMBAB bantuan Guna mengantisipasi problematik pemanas pada musim dingin. Singkat kata, yang ketergantungan manusia tropis terhadap perencana maupun perancang kota perlu energi (listrik) sebetulnya relatif jauh lebih memperhatikan rendah dibanding mereka yang berada pada berkaitan dengan pemecahan perancangan iklim sub tropis tersebut. Perancangan kota kota tropis. 136 ditimbulkan oleh beberapa iklim aspek tropis, yang MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 1. Perlindungan terhadap cuaca (hujan terhenti pada saat hujan turun. Dengan dan radiasi matahari) pemikiran semacam ini wujud kota Manusia yang tinggal pada iklim tropis tropis akan berbeda dengan wujud kota basah cenderung untuk menghindari pada iklim non tropis. Bahwa dalam hujan dan sengatan matahari. Dalam kota yang beriklim tropis lembab, kehidupan aktifitas sehari-hari menjumpai kita bagaimana sering harus dimungkinkan payung berlangsung tanpa terhenti digunakan bukan saja pada saat hujan, kondisi cuaca, misalnya hujan. namun juga pada saat cuaca terang 2. Penghutanan Kota: karena meminimalkan dengan sengatan matahari yang terik. penyerapan panas permukaan ruang Sementara cuaca mendung, dimana luar. tidak Untuk mengantisipasi suhu udara yang memerlukan payung, relatif sangat jarang terjadi. Dalam waktu relative satu tahun atau 365 hari, diperkirakan sedemikan keadaan langit dimana langsung terhadap permukaan keras manusia tidak atau (bangunan, aspal jalan atau parkir, kepanasan, hanya terjadi sekitar 30 beton atau perkerasan pada ruang hingga Dengan terbuka) harus dihindari semaksimal mempertimbangkan keadaan semacam mungkin. Dengan kata lain, setiap ini, konsep perancangannya harus perkerasan perlu dilindungi oleh pohon diarahkan atau 40 mendung; hari kehujanan penuh. agar pejalan kaki– tinggi, perlu rupa vegetasi. dirancang dimana Vegetasi radiasi menyerap dimanapun mereka berada, tidak perlu panas dalam jumlah yang sangat besar, harus sementara memantulkan kembali panas menggunakan payung, atau berteduh pada saat turun hujan atau pada saat matahari bersinar dengan teriknya. Pedestrian perlu diberikan koridor-koridor yang terlindung pada bagian atasnya. Setiap bangunan, baik secara langsung atau tidak, harus terhubungkan satu dengan yang lain, sehingga kegiatan manusia tidak tersebut dalam jumlah yang sangat kecil. Sehingga kawasan yang sebagian besar tertutup oleh tumbuhan (misalnya di kawasan pedesaan), memiliki suhu udara yang relative rendah dibanding terbuka dan kawasan diperkeras yang (misalnya pusat-pusat kota). Bahan keras yang 137 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 digunakan sebagai pelapis permukaan mengoptimalkan tanah (aspal, beton dan lainnya) akan udara banyak namun bangunan. Pergerakan udara atau angin akan akan terjadi bilamana terdapat ruang udara terbuka yang menerus yang tidak mengakibatkan menghalangi laju aliran udara tersebut. menyerap kemudian panas dipancarkan tersebut kembali diatasnya, yang pemanasan udara Dengan panas, pemikiran ke di sekitarnya. dalam Ruang terbuka yang menerus hanya bangunan tidak terlalu rapat, dalam arti pada penghijauan kota secara merata masih ada ruang diantara bangunan dan menyeluruh, dengan kata lain, yang tidak terbangun. Dalam konsep perlu ‘dihutankan’ agar suhu udara penataan kota tersebut dapat dijaga tidak terlalu terbuka atau ruang ‘antara’ diantara tinggi bangunan memegang arti penting bagi batas ambang suhu mengoptimalkan aliran massa bangunan, ruang terjadinya aliran udara atau angin di udara di sekitar bangunan. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh bangunan sekitar bangunan untuk menciptakan ventilasi silang Salah satu cara untuk mengurangi sehingga efek dingin dalam bangunan ‘ketidaknyamanan dapat dicapai (pada bangunan yang termis’ pada kawasan beriklim tropis lembab adalah 138 di konsep kota tropis harus mengarah 3. Penataan Massa Bangunan dengan dan mungkin tersedia apabila penempatan nyaman manusia penghuninya. 1.7 sekitar aliran ini, diluar semacam di terjadinya tidak berpengkondisi udara). STUDI KASUS Daerah Tropis Nanyang High School(Malaysia) MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 Gambar atas merupakan contoh bangunan yang berada pada daerah sub-tropis Ketebalan dindingnya pun hanya sekitar 15 Daerah Sub-tropis Dua gambar diatas memiliki ciri yang cm. merupakan Berbeda dengan ketebalan dinding daerah pada gambar (b) yakni bangunan yang tropis(khususnya tropis lembab), dilihat dari berada pada daerah sub-tropis, memiliki bentuk dan karakter bangunan tersebut, yaitu dinding yang tebal untuk berlindung dari dengan bukaan-bukaan, udara luar yang sangat dingin pada waktu beratap miring, juga terlihat adanya tumbuh- tertentu. Terlihat juga pada gambar bahwa tumbuhan adanya bangunan tersebut tidak memiliki timbrisan timbrisan selebar 1 m, yang berfungsi karena memiliki curah hujan yang rendah. sebagai pelindung air hujan dan cahaya Warna pepohonan yang hijau kemerah- matahari agar tidak secara langsung masuk merahan membuktikan bahwa bangunan ke dalam bangunan. Bangunan tersebut tersebut berada pada daerah sub-tropis. berbeda. Pada bangunan gambar yang adanya hijau. (a) bercirikan banyak Terlihat juga memiliki penghawaan alami dengan adanya bukaan-bukaan pada jendela dan ventilasi. Gambar-gambar di atas merupakan contoh-contoh bangunan yang berada pada daerah tropis yaitu Indonesia. 139 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011 2. benar, PENUTUP ditimbulkan 2.1 KESIMPULAN Pembangunan sesuai yang terjadi di dengan oleh persoalan iklim yang tersebut. Memperhatikan suhu udaranya, kelembaban Indonesia kian maraknya. Para perancang relative pun berlomba-lomba mengambil bagian pencahayaan alam cukup, pergerakan udara didalamnya. Tapi sayangnya, para perencana ( angin) memadai, terhindar dari hujan dan dan terhindar dari terik matahari. perancang sering kali tidak yang tidak terlalu tinggi, memperhatikan kondisi lingkungan yang ada, apakah rancangan tersebut sanggup DAFTAR PUSTAKA mengatasi problematic iklim tropis lembab, Lippsmeier, terik radiasi matahari, suhu udara yang Georg. Bangunan Tropis, 1994, ERLANGGA relative tinggi, kelembaban tinggi (untuk Vale, B. dan Vale, R., Green tropis basah) ataupun kecepatan angin yang Architecture, Thomas and Hudson, relative rendah. London, 1991 2.2 REKOMENDASI Untuk Beal, Gillian, Tropical Style mengantisipasi http://eprints.undip.ac.id/4614/1/ARS permasalahan iklim tropis sebaiknya para ITEKTUR_TROPIS_BANGUNAN_TR perancang ADISIONAL_INDONESIA.pdf kota perancangan mengaplikasikan 140 memahami kota strategi tropis dan rancangannya secara http://astudioarchitect.com/2009/01/k onsep-arsitektur-tropis-disertai.html