Strangle Over Head Crew

advertisement
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Pola Komunikasi SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Strangle Over Head Crewsebagai sebuah komunitas indie yang sudah
berdiri lebih dari 5 tahun di kota Salatiga, secara struktur komunitas SOHC
merupakan organisasi yang informal dan juga fleksibel. Sehingga SOHC
menggunakan semua pola komunikasi seperti pola komunikasi primer, pola
komunikasi sekunder, pola komunikasi linier, dan pola komuniksi sirkular.
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “SOHC terbentuk berawal dari jaringan
pertemanan dan bersifat mandiri, sehingga kami sudah saling mengenal dengan akrab
satu dengan yang lainnya”. (wawancara pada Jum’at, 27 Mei 2016).
Dari pernyataan tersebut bisa di simpulkan bahwa SOHC merupakan
organisasi primer, dimana dari setiap anggota sudah saling mengenal dan akrab,
dan saling bekerja sama. Dan SOHC juga mengaplikasikan semua pola
komunikasi karena mereka sudah saling mengenal dekat antar anggota, hal ini
sejalan dengan Harold D. Lasswell, seorang sarjana politik Amerika yang
kemudian membuat model komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell
pada tahun 1984 (Wiryanto, 2005:17), pola komunikasi di bagi menjadi 4 yaitu
pola komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linier dan
pola komunikasi sirkular.
5.2
Komunikasi Internal SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Strangle Over Head Crew sebagai sebuah komunitas indie yang sudah
bertahan lebih dari 5 tahun di kota Salatiga, pasti memiliki beberapa kendala
dalam mempertahankan eksistensinya. Komunikasi yang baik juga berpengaruh
dalam tetap terjaganya eksistensi SOHC sebagai salah satu komunitas musik indie
32
di kota Salatiga, komunikasi internal sebagai salah satu faktor penting yang bisa
mempengaruhi eksistensi suatu kelompok / komunitas. Komunikasi internal
organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi
yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan
dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa
berwujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok, Juga
komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder.
Aulia Rizamora selaku sekertaris mengungkapkan “selalu ada rapat rutin sebelum
mengadakan event musik tahunan, dan rapat selalu di hadiri oleh semua anggota dan
bersifat internal”. (wawancara pada Sabtu, 4 Juni 2016).
Dari hasil observasi menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew
menerapkan pola komunikasi internal pada saat melakukan kegiatan rapat rutin
sebelum menyelenggarkan event musik tahunan yang hanya di hadiri oleh
pengurus dan anggota SOHC dan bersifat internal. Didalam rapat internal ini yang
di hadiri oleh pengurus dan semua anggota SOHC terjadi diskusi yang melibatkan
komunikasi vertikal dari ketua ke anggota, begitu juga sebaliknya dari anggota ke
ketua. Serta terjadi komunikasi horizontal dari anggota ke anggota. Hasil
observasi lainnya menunjukan pada saat beberapa band dari SOHC manggung di
gigs yang di adakan di dalam kota maupun di luar kota, hampir sebagian dari
anggota yang memiliki waktu luang bisa mensupport band yang manggung di gigs
tersebut.
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “beberapa anggota pasti meluangkan
waktu untuk ikut beberapa band dari SOHC yang diundang manggung ke gigs di dalam
kota atau luar kota”. (wawancara pada Sabtu, 4 Juni 2016).
Kegiatan ini selalu di lakukan oleh anggota SOHC, jika ada salah satu
band dari SOHC di undang main ke gigs di dalam kota atau luar kota anggota lain
pasti ikut mensupport dengan cara ikut ke gigs tersebut. Aksi support ini bisa di
lakukan oleh siapa saja di dalam komunitas ini, bisa dari ketua ke anggota atau
33
sebaliknya. Tidak hanya dengan memberikan support secara langsung, jika ada
anggota yan tidak bisa ikut mereka akan memberikan support lewat
media
handphone ( BBM secara personal atau group BBM ) yang sudah di buat khusus
untuk SOHC.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
internal menghasilkan sintesis, karena SOHC menerapkan pola komunikasi
internal yang tergambarkan dari kegiatan rapat rutin penyelenggaraan event musik
tahunan dan aksi saling support antara anggota satu dengan yang lain pada saat
akan manggung di sebuah gigs.
5.2.1 Pola Komunikasi Primer SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Harold D. Lasswell membagi pola komunikasi menjadi 4 yaitu pola
komunikasi primer, sekunder, linier, dan sirkular. Salah satunya adalah pola
komunikasi primer dimana merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai
media atau saluran, Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu lambang
verbal dan lambang non verbal. Strangle Over Head Crew sebagai sebuah
komunitas yang rutin melakukan pertemuan menerapkan pola komunikasi primer,
hal ini di tunjukan dengan mereka menggunakan komunikasi verbal dan non
verbal dalam berkomunikasi antar anggota.
Rizal laras dan Rian Candra selaku anggota mengungkapkan “Kami sering berkumpul
dan ngobrol bertukar informasi seputar musik dan hal lain bersama baik saat kumpul rutin
atau di luar jadwal kumpul rutin kami, baik selepas kuliah atau sekolah kami sering
meluangkan waktu untuk berkumpul dan ngobrol biasanya di burjo kauman atau di
tempat lain. Hal ini bisa menimbulkan kedekatan antar anggota”. (wawancara pada
Jum’at, 27 Mei 2016).
Dari hasil observasi menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew sebagai
komunitas informal sering berkomunikasi secara langsung saat berkumpul rutin
maupun di luar jadwal kumpul rutin mereka, obrolan ringan berbagi informasi
34
seputar musik dan candaan – candaan sering di lontarkan para anggota pada saat
berinteraksi. berkumpul dan berinteraksi secara langsung semakin mengakrabkan
setiap anggota, jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa SOHC menerapkan pola
komunikasi primer karena mereka sering melakukan interaksi secara langsung
pada saat berkumpul rutin dan berkumpul di luar jadwal rutin mereka.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
primer yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell,menghasilkan sintesis karena
SOHC menerapkan pola komunikasi primer dalam setiap kegiatan kumpul rutin
dan di luar jadwal kumpul rutin mereka.
5.2.2
Pola Komunikasi Sekunder SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Harold D. Lasswell membagi pola komunikasi menjadi 4 yaitu pola
komunikasi primer, sekunder, linier, dan sirkular. Salah satunya adalah Pola
komunikasi sekunder dimana proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang pada media pertama, Komunikator menggunakan media kedua
ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak
jumlahnya. Strangle Over Head Crew juga menggunakan beberapa media untuk
berkomunikasi seperti handphone untuk berbagi informasi, mengingat tidak
semua anggota SOHC berdomisili di kota Salatiga, ada beberapa anggota SOHC
yang berkerja dan kuliah di luar kota.
Bagas Kara selaku anggota mengungkapkan “saya selalu di beri tahu jika ada informasi
dan kegiatan yang akan di lakukan teman – temankarena saya berdomisili di semarang
untuk berkuliah,biasanya melalui via bbm karena sudah ada grup di bbm juga”.
(wawancara pada Sabtu, 28 Mei 2016).
Dari hasil observasi menunjukan bahwa beberapa hari sebelum melakukan
rapat penyelenggaraan event musik rutin tahunan, anggota yang berdomisili di
luar kota selalu diberitahu via grup BBM khusus Strangle Over Head Crew,
dengan begitu setiap anggota dapat hadir pada saat rapat yang di tentukan oleh
35
ketua. Penerapan pola komunikasi sekunder di dalam komunitas Strangle Over
Head Crew, para pengurus SOHC biasanya yang menjadi komunikator, dalam hal
ini komunikator menggunakan sebuah media yaitu handphone via grup bbm
khusus yang sudah di bentuk oleh SOHC guna memberikan informasi kepada
anggota yang berdomisili di luar kota Salatiga, dengan bantuan media khususnya
handphone pesan yang di sampaikan komunikator akan lebih efektif sampai ke
komunikan.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
sekunder yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell,menghasilkan sintesis
karena SOHC menerapkan teori pola komunikasi sekunder, dengan adanya
penggunaan media, pesan yang di sampaikan oleh komunikator dapat
tersampaikan dengan jelas ke komunikan.
5.2.3
Pola Komunikasi Linier SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Harold D. Lasswell membagi pola komunikasi menjadi 4 yaitu pola
komunikasi primer, sekunder, linier, dan sirkular. Salah satunya adalah Pola
komunikasi linier dimana, Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti
perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses
komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka, tetapi juga
adakalanya komunikasi bermedia. Strangle Over Head Crew sebagai sebuah
komunitas musik indie di kota Salatiga memiliki event musik yang rutin mereka
gelar setiap tahun, penyelenggaraan event musik tahuanan SOHC ini di mulai
pada tahun 2009 dan yang terakhir kemarin di selenggarakan pada tahun 2015. Di
setiap penyelenggaraan event ini selalu ada susunana kepanitiaan, biasanya ketua
akan memilih beberapa anggota untuk menjadi panitia dalam penyelenggaraan
event musik tahunan SOHC, Disini peran ketua acara sebagai ( titik terminal ) dan
anggota panitia sebagai ( komunikan ).
36
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “tahun lalu pada acara Hell In A Cell saya
ditujuk menjadi ketua acara oleh ketua SOHC, memang ini pertama kalinya saya menjadi
ketua acara tapi saya terima keputusan itu dengan senang hati”. (wawancara pada Sabtu,
28 Mei 2016).
Dari hasil observasi menunjukan bahwa pemilihan ketua acara memang
baru tiga tahun belakangan ini dilakukan dengan tujuan agar setiap anggota bisa
merasakan bagaimana tugas sebagai ketua acara dan berlatih tanggung jawab,
sistem pemilihan ketua acara untuk event musik tahunan memang baru dilakukan
3x terhitung dari tahun 2013, 2014, dan 2015. Penerapan pola komunikasi linier di
dalam komunitas Strangle Over Head Crew dapat dilihat pada saat ketua dan
pengurus SOHC sebagai komunikator dan sudah memilih salah satu anggota
SOHC untuk menjadi ketua acara event musik tahunan, anggota yang terpilih
sebagai komunikan akan melaksanakan dan menerima tugas tersebut. Dapat di
tarik kesimpulan bahwa SOHC menerapkan pola komunikasi linier karena ketua
(komunikator dan terminal) memberikan instruksi dan tugas kepada masing –
masing anggota (komunikan) untuk ikut dan terlibat dalam event tahunan SOHC.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
linier yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis Dimana
hasil observasi menunjukan bahwa SOHC menerapkan pola komunikasi linier
dengan efektif, dapat dilihat dari data hasil observasi diatas.
5.2.4
Pola Komunikasi Sirkular SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Harold D. Lasswell membagi pola komunikasi menjadi 4 yaitu pola
komunikasi primer, sekunder, linier, dan sirkular. Salah satunya adalah Pola
komunikasi sirkular dimana, Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau
keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu
terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama
keberhasilan komunikasi. Strangle Over Head Crew memiliki event musik rutin
tahunan yang dimana setiap tahun tema dari event itu berbeda, penentuan tema
37
dari event musik tahunana ini biasanya di tentukan pada saat rapat semua anggota
yang di pimpin oleh ketua SOHC sendiri dan di setiap rapat semua anggota
memberikan masukan dan saran untuk event yang akan di selenggarakan, Di
setiap rapat semua anggota ini terjadi proses komunikasi dimana ada arus pesan
dan umpan balik baik dari ketua dan anggota.
Fatah Permadi selaku anggota mengungkapkan “setiap ada rapat sebelum event musik
tahunan di gelar semua anggota ikut terlibat, biasanya banyak ide dan masukan untuk
tema event yang akan di gelar jadi tidak hanya ketua dan wakil yang memutuskan untuk
tema event, jadi semua anggota berperan dalam hal ini”. (wawancara pada Senin, 30 Mei
2016).
Dari hasil observasi menunjukan bahwa sebelum menyelengarakan event
musik tahunan biasanya akan terlebih dahulu di adakan rapat seluruh anggota
yang di pimpin oleh ketua SOHC. Selanjutnya ketua akan memberikan konsep
acara sebelumnya sebagai perbandingan apakah akan menggunakan konsep yang
sama seperti event tahun lalu atau menggunakan konsep lain, lalu pendapat ini di
lemparkan ke seluruh anggota untuk di tanggapi Biasanya setiap anggota akan
memberikan ide dan masukan, jadi setiap anggota bisa ikut andil dalam penentuan
konsep dan tema event yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
sirkular yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis,
karena Strangle Over Head Crew menerapkan pola komunikasi sirkular pada saat
rapat seluruh anggota di langsungkan, ketua sebagai peimpin rapat (komunikator)
memberikan sebuah pesan kepada seluruh anggota (komunikan) dan anggota
memberikan feedbackkepada ketua (komunikator) berupa ide dan saran.
38
5.3
Komunikasi Eksternal SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi
ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan
sendiri. Strangle Over Head Crew juga menjalin relasi dengan komunitas lain,
terutama komunitas musik indie dan masyarakat yang ada di kota Salatiga.
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “SOHC juga menjalin hubungan dengan
sesama komunitas indie di kota Salatiga, terutama komunitas musik indie yang ada. Kita
tidak hanya menjalin hubungan baik dengan komunitas saja, kita juga menjalin hubungan
dengan Helleluyah merch sebagai salah satu rock shop satu – satunya di kota Salatiga”.
(wawancara pada Senin, 6 Juni 2016).
Hasil observasi menujukan bahwa Strangle Over Head Crew menerapkan
pola komunikasi eksternal, mereka menjalin hubungan baik dengan sesama
komunitas musik indie yang ada di kota Salatiga seperti Salatiga Melodic Crew
dengan cara mereka ikut nongkrong bersama anggota Salatiga Melocid Crew di
tempat mereka biasa nongkrong yaitu di buryam kemiri III dan dengan Youth
Krew para anggota SOHC tetap menjalin hubungan baik dengan cara mengikuti
kegiatan liga futsal yang di adakan oleh Youth Krew setiap hari senin di garasi
futsal ngawen, namun mereka tidak hanya menjalin hubungan dengan komunitas
saja.
Hasil observasi lainnya menunjukan SOHC juga menjalin hubungan baik
dengan Heleluyah Merch sebagai sebuah rock shop pertama dan satu – satunya di
kota Salatiga, seperti di bulan ramadhan kemarin beberapa anggota dari SOHC
membantu owner Helleluyah untuk membantu menjaga toko, karena di setiap
bulan ramadhan pengunjung di Helleluyah akan meningkat pesat. sebagai rock
shop Helleluyah juga sering mengadakan event musik di kota Salatiga.
39
Reza Wijaya selaku owner Helleluyah Merch mengungkapkan “anak-anak dari Scene
SOHC emang sering nongkrong di toko jadi kita sudah saling kelan dan akrab, saya juga
sering minta bantuan ke anak-anak SOHC untuk jadi crew kalo saya lagi bikin event
musik”(wawancara pada Senin, 6 Juni 2016).
Owner dari Helleluyah merch akan berdiskusi dengan ketua SOHC untuk
bergabung dan mengurus event musik yang akan di adakan oleh Helleluyah
merch, ketua serta pengurus SOHC akan membantu dalam proses pra acara
hingga acara di selenggarakan. Menjalin bannyak relasi tidak hanya dengan
komunitas musik indie saja namun juga dengan rock shop yang ada di kota
Salatiga, menambah banyak teman dan pengalaman bagi anggota SOHC.
Hasil observasi lainnya menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew
tidak hanya menjalin relasi dengan sesama komunitas musik indie dan Helleluyah
merch saja, mereka juga menjalin relasi dengan pemilik burjo kauman dimana
mereka biasa berkumpul diluar jam kumpul rutin mereka, dengan cara mereka
selalu membeli pada saat berkumpul di burjo kauman dan tidak mengganggu
keyamanan pembeli lain yang ada di burjo kauman.
Nanda Febry dan Irvananda selaku ketua dan wakil ketua mengungkapkan “kalo lagi
kumpul di burjo kauman, biasanya kita makan dan minum engga cuma kumpul aja, dan
juga sopan biar pembeli yang lain enggak terasa terganggu dan setiap bulan ramadhan
kita selalu memberi santunan ke panti asuhan deket burjo, dengan dana patungan
seiklasnya dari teman – teman”.(wawancara pada Senin, 6 Juni 2016).
Dilihat dari beberapa hasil observasi diatas dengan teori pola komunikasi
eksternal menghasilkan sintesis, karena Strangle Over Head Crew menerapkan
pola komunikasi eksternal, dapat dilihat dari mereka menjalin relasi bukan hanya
dengan komunitas musik indie namun juga dengan Helleluyah merch dan
masyarakat sekitar di kota Salatiga. Hal ini dilakukan untuk mempererat
persaudaraan antar sesama komunitas pencinta musik indie dan juga menunjukan
bahwa SOHC tidak hanya sekedar komunitas penggemar musik indie namun juga
bisa melakukan hal yang berguna bagi masyarakat.
40
5.3.1
Pola Komunikasi Primer SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran
oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai
media atau saluran, Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu lambang
verbal dan lambang non verbal. Strangle Over Head Crewsebagai sebuah
komunitas lokal di kota Salatiga yang menjalin komunikasi dengan sesama
komunitas lokal yang ada di Salatiga juga menggunakan komunikasi verbal dan
non verbal dalam berkomunikasi antar komunitas.
Reza Wijaya selaku owner Helleluyah Merch mengungkapkan “saya sering kumpul
bareng anak-anak SOHC, karena mereka juga sering kumpul di toko saya. Kita sering
ngobrol bareng seputar musik dan info-info yang masih hangat di Salatiga”. (wawancara
pada Senin, 6Juni 2016).
Observasi membuktikan, mereka anggota SOHC bisa berkumpul di
Helleluyah Merch dari jam 7 malam sampai toko tutup, pada saat berkumpul
mereka sering melakukan komunikasi secara langsung seperti obrolan-obrolan
ringan dan “guyonan” dengan owner Heleluyah Merch.
Hasil observasi menunjukan bahwa anggota SOHC dan owner Helleluyah
Merch sering melakukan komunikasi secara langsung pada saat berkumpul di
Helleluyah Merch, semakin sering berkomunikasi secara langsung mengakrabkan
anggota SOHC dengan owner Helleluyah merch.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
primer yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis,
karena para anggota SOHC menerapkan pola komunikasi primer pada saat mereka
berkumpul di Helleluyah Merch.
41
5.3.2
Pola Komunikasi Sekunder SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Pola komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang pada media pertama, Komunikator
menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang
jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Strangle Over Head Crew juga
menggunakan beberapa media untuk berkomunikasi dengan komunitas indie
lainnya di kota Salatiga, seperti handphone untuk berbagi informasi dan guna
menjaga hubungan baik antar komunitas indie yang ada.
Doni Damara selaku ketua Salatiga Melodic Crew mengungkapkan “teman-teman SOHC
sering nongkrong bareng anak-anak Salatiga Melodic Crew, biasannya kita nongkrong
bareng di buryam kemiri III dan juga sering futsal bareng kita juga punya team futsal
gabungan “Black Hole” namannya”.(wawancara pada Sabtu, 23 Juli 2016).
Mengingat cukup banyaknya anggota SOHC dan Salatiga Melodic Crew
yang sering kumpul bareng, kebanyakan dari masing-masing anggota komunitas
baik dari SOHC atau Salatiga Melodic Crew memiliki kontak satu dengan yang
laiinya dan juga penggunaan media seperti handphone sangat penting untuk tetap
menjaga komunikasi, meskipun tidak setiap hari melakukan komunikasi, namun
pemberitahuan seperti ajakan kumpul bareng dan sparing futsal bareng akan di
lakukan lewat media handphone.
Observasi membuktikan, anak – anak SOHC dan Salatiga Melodic Crew
memiliki team futsal gabungan antara kedua komunitas ini yang bernama “Black
Hole”. Beberapa hari sebelum ada separing futsal biasanya salah satu anggota
grup baik dari SOHC atau Salatiga Melodic Crew akan memberitahukan jadwal
sparing futsal di grup BBM khusus “Black Hole”. Anggota SOHC dan Salatiga
Melodic Crew yang tergabung dalam grub BBM akan menyebarkan info jadwal
separing futsal kepada anggota SOHC atau Salatiga Melodic Crew laiinya yang
tidak tergabung kedalam grub BBM “Black Hole” agar bisa tetap ikut
berpartisipasi dalam kegiatan futsal bareng.
42
Penerapan pola komunikasi sekunder antara Strangle Over Head Crew
dengan Salatiga Melodic Crew. Yang menjadi komunikator biasannya bergantian
atau fleksibel sesuai dari SOHC atau Salatiga Melodic Crew yang mendapatkan
lawan separing futsal, dalam hal ini komunikator menggunakan sebuah media
yaitu handphone via grup bbm khusus yang sudah di bentuk oleh kedua komunitas
ini guna memberikan informasi kepada komunikan. Dimana komunikan disini
adalah anggota SOHC dan Salatiga Melodic Crew yang menjadi anggtota yang
tergabung dalam grup BBM “Black Hole”, namun tidak hanya anggota yang
tergabung dalam grub BBM saja biasnnya anggota yang sudah tergabung dalam
grub akan memberi tahu anggota yang tidak tergabung dengan bantuan media
khususnya handphone pesan yang di sampaikan komunikator akan lebih efektif
sampai ke komunikan.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
sekunder yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis,
adanya penggunaan media pada saat berlangsung proses komunikasi membuat
pesan dari komunikator dapat disampaikan ke komunikan.
5.3.3 Pola Komunikasi Linier SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Pola komunikasi linier adalah, Linear di sini mengandung makna lurus
yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Jadi dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka,
tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Strangle Over Head Crew ikut
berpartisipasi dalam liga yang di adalak oleh Youth Krew, dalam liga ini beberapa
anggota SOHC yang mengikuti liga ini dipilih mewakili SOHC untuk menjadi
official liga. Di setiap season selalu ada susunan official dan di setiap season
selalu diadakan pemilihan ketua liga setiap season hingga saat ini YPL di tahun
43
2016 sudah bergulir hingga 12 season, Disini peran ketua liga setiap season
sebagai ( titik terminal ) dan anggota panitia sebagai ( komunikan ).
Irvananda selaku anggota SOHC yang terpilih menjadi ketua Youth Krew Premier
League season 12 mengungkapkan “YPL season 12 ini saya terpilih menjadi ketua liga,
karena memang sudah keputusan dari president YPL”. (wawancara pada Sabtu, 23 Juli
2016).
Observasi membuktikan, pada saat rapat seluruh official YPL untuk
mempersiapkan season 12 yang di hadiri oleh semua official dan president YPL.
Melakukan pemilihan ketua untuk YPL season 12, President YPL sebagai
komunikator sudah memilih salah satu anggota official untuk menjadi ketua di
season 12, sedangkan para anggota yang terpilih sebagai komunikan akan
melaksanakan keputusan atau mandat tersebut. Irvananda selaku angota yang
terpilih menjadi ketua YPL season 12 ( komunikator dan titik terminal ) langsung
memberikan mandat kepada semua official di setiap devisi ( komunikan ) untuk
mempersiapkan YPL season 12, dan setiap official melaksanakan mandat dari
ketua YPL season 12. Dari hasil observasi diatas membuktikan bahwa SOHC,
melalui perwakilannya yaitu Irvananda menerapkan pola komunikasi linier karena
Rendy terpilih sebagai ketua YPL season 12 ( komunikator dan titik terminal )
memberikan mandat kepada semua official ( komunikan ) untuk mempersiapkan
YPL season 12.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
linier yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis, karena
berdasarkan hasil observasi SOHC melalui perwakilannya Irvananda menerapkan
pola komunikasi linier di Youth Krew Premier League dengan efektif seperti hasil
penelitaian yang sudah dituliskan.
44
5.3.4
Pola Komunikasi Sirkular SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Pola komunikasi sirkular adalah Sirkular secara harfiah berarti bulat,
bundar atau keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan
balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu
utama keberhasilan komunikasi.Strangle Over Head Crew sebagai komunitas
indie selalu menjaga hubungan baik dengan komunitas indie lainnya di salatiga
seperti dengan Youth Krew mereka ikut berpartisipasi dalam liga futsal yang di
selenggarakan oleh Youth Krew. Beberapa anggota SOHC terpilih menjadi
official YPL dan setiap tutup season selalu di adakan rapat wajib seluruh official
yang di pimpin oleh president YPL guna membahas acara closing ceremony di
setiap akhir season dan si setiap pertengahan season akan diadakan rapat drawing
pembagian grup setiap team dan pembagian hadian juara copa, dalam rapat ini
terjadi arus pesan dari president dan umpan balik dari para official.
Dio Christamana selaku official YPL mengungkapkan “beberapa dari official YPL
memang berasal dari Scene SOHC mereka juga selalu ikut dalam rapat pertengahan
season untuk melakukan drawing copa, mereka juga ikut berdiskusi dan memberikan
masukan”. (wawancara pada Minggu, 24 Juli 2016).
Observasi membuktikan, pada saat rapat pertengahan season yang
membahan tentang copa YPL season 12, moderator bisa dari berbagai devisi di
official YPL membacakan agenda acara yang akan di langsungkan. Setelah itu
moderator akan membacakan konsep acara yang sudah dilakukan pertengahan
season sebelumnya lalu moderator akan melemparkan konsep dan ide tadi kepada
para official untuk di beri tanggapan atau di sanggah serta di tambahi. Sehingga
semua official termasuk offcial YPL yang berasal dari Scene SOHC juga ikut
memberikan ide untuk konsep acara copa season 12 yang akan di lakukan.
Dengan begitu hasil observasi di lapangan dengan teori pola komunikasi
sirkular yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell, menghasilkan sintesis,
dapat dilihat dari kegiatan rapat yang di lakukan oleh seluruh official YPL dan
45
juga anggota SOHC yang menjadi official YPL. Terjadi proses komunikasi dan
terjadi feedback dari para official kepada moderator ( komunikator ) dalam rapat
pertengahan season tadi.
5.4
Eksistensi SOHC ( Strangle Over Head Crew )
Hasil observasi penulis menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew
sebagai komunitas musik indie yang ada di kota Salatiga, setiap tahun mereka
mengadakan event musik tahunan. Event musik ini sudah di selenggarakan mulai
tahun 2009 , dan sudah di langsungkan sebanyak 5 kali. Mereka juga mengundang
band – band dari komunitas musik indie lain di kota Salatiga untuk mengisi acara
tersebut, tidak hanya dari lokal Salatiga saja mereka juga mendatangkan band –
band dari luar kota untuk menjadi bintang tamu dalam event musik yang mereka
selenggarakan. Mereka juga melakukan pergantian ketua acara setiap tahunnya,
hal ini dilakukan agar setiap anggota bisa merasakan bagaimana pengalaman
menjadi seorang pemimpin dalam berorganisasi.
Aulia Rizamora selaku sekertaris mengungkapkan “Eksistensi SOHC bisa dilihat dari
event musik yang rutin setiap tahun kami adakan, dan setiap tahun event yang kami
selenggarakan mempunyai tema dan konsep yang berbeda – beda”. (wawancara pada
Kamis, 9 Juni 2016).
Hasil observasi lain menunjukan eksistensi Strangle Over Head Crew bisa
di lihat dari mereka juga ikut serta dalam beberapa acara yang di selenggarakan
komunitas lain baik dalam acara musik atau non musik. Strangle Over Head Crew
ikut berpartisipasi dalam acara musik yang di selenggarakan oleh komunitas lain,
seperti Himne Perang Akhir Pekan, Hardness Day #1, Revival #2, Salatiga Death
Fest, Gerbang Timur, Cream Fest, Salatiga Sudden Day, New Aggresion, dan lain
– lain. Strangle Over Head Crew juga ikut berpartisipasi dalam acara non musik
seperti mereka mengikuti liga futsal yang di selenggarakan oleh Youth Krew,
yang di ikuti oleh beberapa komunitas musik indie yang ada di kota Salatiga.
46
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “kita sudah berpartiipasi dalam banyak
event musik indie yang di selenggarakan komunitas musik indie di kota Salatiga, tidak
hanya dalam hal musik kita juga ikut berpartisipasi di YPL ( Youth Krew Premier League
) liga futsal yang di ikuti oleh beberapa komunitas indie di kota Salatiga”. (wawancara
pada Kamis, 9 Juni 2016).
Jadi dapat di dapat tarik kesimpulan bahwa kegiatan yang di lakukan
Strangle Over Head Crew sejalan dengan teori eksistensi. Bisa dilihat dari event
musik tahunana yang rutin diselenggarakan oleh SOHC yang sudah di mulai sejak
tahun 2009. Serta mereka juta ikut berpartisipasi dalam kegiatan / event musik
yang di selenggarakan oleh komunitas lain di kota Salatiga, buka hanya terlibat
dalam hal yang berbau musik mereka juga berpartisipasi dalam hal diluar musik.
Dengan acara tersebut dan kegiatan – kegiatan yang di ikuti oleh SOHC
menunjukan eksestensi mereka kepada masyarakat Salatiga, bahwa mereka
konsisten dalam dunia musik indie di kota Salatiga.
Dari hasil observasi tentang pola komunikasi primer, sekunder, linier, dan
sirkular serta pola komunikasi internal dan eksternal yang diterapkan oleh
Strangle Over Head Crew dapat di kaitkan dengan teori struktural fungsional
milik Talcott Parsons, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
5.5
Strangle Over Head Crew dalam Perspektif Struktural Fungsionalis
Teori Struktural Fungsionalis yang di kemukakan oleh Talcott Parsons
menganalogikan perubahan sosial dalam masyarakat seperti halnya pertumbuhan
pada makhluk hidup. Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas
dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai
sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Secara sederhana
dapat dipahami bahwa masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian
yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tidak bisa dipahami secara
terpisah dari keseluruhan. Dalam perspektif fungsionalisme ada beberapa
persyaratan fungsional yang di butuhkan agar sebuah sistem sosial tetap bertahan,
47
ada 4 persyaratan mutlak yang di kemukan oleh Talcott Parsons agar sebuah
sistem tetap bertahan yang disebut AGIL (Adaption, Goal attainment, Integration,
dan Latency).
Seperti yang dijelaskan oleh Talcott Parsons dalam teori Struktural Fungsionalis,
Strangle Over Head Crew sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Yang menjalin hubungan baik dengan
masyarakat dan komunitas lainnya, harus memenuhi persyaratan fungsional agar
tetap bisa bertahan sebagai sebuah sistem dan menjaga eksistensinya di
masyarakat dan komunitas lainnya.
5.5.1
Adaptation
Pengertian dari teori AGIL yang di kemukakan oleh Talcott Parsons yang
pertama adalah Adaptasi dimana sistem harus mampu bertahan dan harus mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sejak awal
berdiri pada tahun 2009 Strangle Over Head Crew sudah memiliki jadwal
berkumpul rutin seminggu sekali, yaitu setiap hari sabtu jam 7 malam di depan
SMPN 1 Salatiga, jadi komunikasi dengan pihak SMPN 1 Salatiga lebih banyak.
Seperti meminta ijin kepada petugas keamanan SMPN 1 Salatiga untuk
berkumpul di depan SMPN 1 Salatiga, dan menjalin komunikasi dengan salah
satu komunitas motor yang lebih dahulu menempati depan SMPN 1 Salatiga
sebagai tempat berkumpul mereka, karena jadwal berkumpul antara SOHC dan
komunitas motor ini sama yaitu di hari sabtu jam 7 malam. Sehingga komunikasi
juga terjalin antara SOHC dan komunitas motor ini agar tetap bisa berjalan
berdampingan.
Aulia Rizamora selaku sekertaris mengungkapkan “berlaku sopan dan menjalin
komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar sangat penting sebagai proses adaptasi
yang kita lakukan, agar kita bisa diterima baik dan terus berkembang dilingkungan”.
(wawancara pada Selasa, 14 Juni 2016).
48
Hasil observasi lain menunjukan, SOHC juga sering melakukan kumpul
bersama diluar jadwal berkumpul rutin mereka. Biasanya mereka juga berkumpul
selepas pulang sekolah atau kuliah di burjo kauman, SOHC juga menjalin
komunikasi dengan pihak burjo seperti meminta ijin untuk berkumpul di burjo
kauman. Selain itu mereka juga melakukan timbal balik dengan membeli
makanan dan minuman setiap mereka berkumpul di burjo kauman, dan juga
memberikan santunan kepada tukang parkir setempat. Selain itu mereka juga
memberika santunan setiap bulan ramadhan kepada panti asuhan yang ada di
sekitar lingkungan burjo kauman.
Dari hasil observasi menunjukan bahwa Strangle Over Head Crew mampu
menerapkan proses adaptasi dengan baik terbukti mereka bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan di sekitar dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan
masyarakat sekitar.
5.5.2
Goal attainment
Pencapain tujuan (goal attainment) sebuah sistem harus mampu
menentukan dan berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah dirumuskan, Secara
singkat sebuah sistem harus mempunyai arah yang jelas untuk mencapai tujuan
utamannya. Strangle Over Head Crew sebagai sebuah komunitas musik indie
mempunyai tujuan utama terlihat dari Visi yang mereka punya yaitu memajukan
perkembangan musik indie di kota Salatiga, dan mengenalkan musik indie kepada
masyarakat kota Salatiga. segala kegiatan yang di lakukan oleh Strangle Over
Head Crew berpatokan pada visi yang mereka punya, contohnya adalah event
musik indie tahunan yang diselenggarakan oleh Strangle Over Head Crew.
Irvananda selaku wakil ketua mengungkapkan “event musik rutin tahunan yang selalu
kita selenggarakan bertujuan untuk memajukan dan mengenalkan musik indie di kota
Salatiga, kegiatan ini sejalan dengan visi yang SOHC punya”. (wawancara pada Minggu,
19 Juni 2016).
49
Dari hasil observasi menunjukan bahwa event musik tahunan yang di
selenggarakan oleh SOHC bertujuan untuk menegnalkan dan memajukan musik
indie di kota Salatiga, karena setiap event yang mereka buat akan melibatkan
musisi lokal Salatiga dan juga menarik para masyarakat di kota Salatiga
khususnya mereka para penggemar musik indie. Hasil observasi ini sejalan
dengan teori “Goal attainment” karena event musik tahunan dan semua kegiatan
yang telah di lakukan oleh SOHC memang menjadi tujuan SOHC sejak awal.
5.5.3 Integration
Integrasi, sebuah sistem harus mengatur hubungan antar bagian yang
menjadi komponennya supaya bisa berfungsi secara maksimal. Untuk
memaksimalkan fungsi dari sebuah komponen yang ada di dalam suatu kelompok,
harus menjalin / menjaga komunikasi yang baik antara komponen yang ada
didalam suatu kelompok. Sehingga semua fungsi dari komponen yang ada bisa
berjalan dengan maksimal. Contoh dari kegiatan yang menggambarkan teori
integrasi ini adalah saat Strangle Over Head Crew akan membuat pamflet acara
“Hell In A Cell #2”, proses penggarapan pamflet harus sejalan dengan tema acara
yang akan di selenggarakan. Disinilah para panitia acara akan memberikan
masukan dan ide mengenai konsep pamflet kepada bagian publikasi untuk
membuat desain yang sesuai dengan tema acara. Dengan demikian kinerja dari
setiap komponen khususnya dari panitia acara dan publikasi bisa berjalan
maksimal.
Nanda Febry selaku ketua mengungkapkan “setiap devisi yang ada harus saling
berkomunikasi dan bekerjasama agar setiap tugas dari devisi yang ada berjalan dengan
maksimal”. (wawancara pada Sabtu, 23 Juli 2016).
Dari data hasil penelitian di lapangan dengan teori “integration”
menghasilkan sintensis, karena menurut data yang di peroleh dari lapangan
menunjukan Strangle Over Head Crew menjaga dengan baik hubungan dan
50
komunikasi setiap komponen seperti yang di jelaskan dalam teori “integration”,
dan ini tergambarkan dari kegiatan pengerjaan pamflet acara “Hell In A Cell #2”.
5.5.4 Latency
Latensi,
pemeliharaan
sebuah
pola
dan
sebuah
sistem
untuk
mempertahankan, memperbaiki, dan membaharui baik motivasi individu-individu
maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan mepertahankan motivasimotivasi.
Regenerasi sebagai bukti nyata yang sudah dilakukan oleh Strangle Over
Head Crew hal ini terbukti dari banyaknya anggota yang baru bergabung ke
dalam komunitas ini. Meskipun sudah ada beberapa anggota yang jarang aktif
berkumpul lagi, karena memiliki urusan masing – masing. SOHC merupakan
komunitas non formal, jadi tidak ada formulir pendaftaran untuk bergabung ke
dalam komunitas ini, cukup hanya dengan ikut berkumpul rutin dan hair di setiap
acara yang akan di adakan maupun di selenggarakan oleh SOHC.
Nanda Febry selaku ketua mengungkapkan “ngga ada batasan untuk anggota baru dan
yang lama, kita sering ajak mereka untuk ngobrol dan bertukar pikiran. Jadi pelan – pelan
mereka paham tujuan dari SOHC itu sendiri”. (wawancara pada Sabtu, 23 Juli 2016).
Untuk menjaga nilai – nilai awal dari SOHC sendiri, anggota lama sering
melakukan sharing atau ngobrol dengan anggota baru. Biasanya anggota lama
akan memberitau kegiatan apa saja yang akan di lakukan oleh SOHC dan kegiatan
apa saja yang akan di buat oleh SOHC, dengan begitu para anggota baru perlahan
akan memahami tujuan awal dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan SOHC
untuk memenuhi dan mencapai tujuan awal mereka. Antara teori “latency” dan
data hasil penenlitian di lapangan menghasilkan sintensis, karena dari hasil yang
di dapatkan di lapangan sejalan dengan pengertian dari teori “latency”.
51
Download