BAB III METODE PENELITIAN 3.1 . Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian berkaitan erat dengan kajian teks media, sehingga cenderung bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999). Berdasarkan alasan tersebut penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan ini digunakan untuk mengungkap maknadi balik deskripsi tersebut. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitianyang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorangdan perilaku yang diamati (Moleong, 2002).Metode semiotika pada dasarnya bersifat kualitatif-interpretatif (interpretation), yaitu sebuah metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagian objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami kode (decoding) dibalik tanda dan teks tersebut (Piliang, 2003:261). Penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian pada proses bukan pada hasil. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Artinya, peneliti sendiri secara langsung mengumpulkan informasi yang didapat dari subjek penelitian. 3.2 . Unit Analisis dan Unit Amatan Yang dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah eksploitasi anak dalam iklan. Sedangkamn unit amatannya adalah iklan Tri Indie+ yaitu salah satu produk dari provider seluler Tri yang berdurasi sekitar satu menit yang ditampilkan di media televisi pada tahun 2013 dengan waktu tayang acak. 3.3 . Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan penulis berdasarkan kebutuhan analisis dan pengkajian, pengumpulan data tersebut sudah dilakukan sejak penulis menentukan permasalahan yang sedang dikaji, pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1) Pengumpulan data dan observasi data yang berupa video, teks, dan gambar dalam beberapa scene dalam iklan 3 indie+ yang dianggap peneliti terdapat unsur tanda-tanda berupa simbol, indeks, ikon yang menggambarkan eksploitasi anak dalam iklan. 2) Reduksi data berupa pemilihan scene yang menurut peneliti merupakan scene yang relevan untuk dikaji lebih dalam. 3) Penelitian pustaka (library research), yaitu dengan mengumpulkan beberapa naskah dan artikel yang relevan serta mendukung data primer yang berupa video dan teks iklan Tri Indie+. 3.4 . Sumber Data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data Primer Data ini berupa data yang diperoleh secara langsung yaitu data yang berupa video dari iklan Tri Indie+ yang mempunyai dua versi. Selanjutnya penulis mengamati dan meneliti tanda-tanda yang teraudiovisualisasikan dalam video iklan ini. Data Sekunder Data ini berupa data penunjang yang didapat dari studi kepustakaan yaitu berupa makalah, jurnal, dan internet dan data-data lain yang relevan dan mendukung data primer. 3.5 . Teknik Analisis Data Seperti yang telah penulis kemukakan diatas, penelitian ini menggunakan teknik penelitian bersifat kualitatif interpretatif. Peneliti akan menganalisa data dengan menggunakan teknik analisis tanda Roland Barthes dua tahap yaitu tahap denotasi dan tahap konotasi. Metode yang akan dilakukan adalah pengamatan yang cermat terhadap iklan Tri Indie+ termasuk materi teks dan perilaku pemeran. Dalam penerapannya, metode semiotik menuntut adanya pengamatan secara menyeluruh dari semua isi teks, termasuk cara penyajiannya, dan istilah-istilah yang digunakannya, dalam arti seorang peneliti diharuskan untuk memperhatikan koherensi makna antar bagian dalam suatu teks dan koherensi teks dengan konteksnya. Disamping itu, semiotik melihat teks media sebagai sebuah struktur keseluruhan serta mencari makna yang laten atau konotatif. Semiotik juga menekankan pada signifikasi yang muncul dari ”pertemuan” antara pembaca (reader) dengan tanda-tanda (signs) di dalam teks. 3.6. Gambaran Umum Obyek Penelitian (Iklan 3 Indie+) Versi #1 Kalo aku dah gede aku pengen kerja di multinational company Aku mau kerja di gedung tinggi Ngomong English tiap hari Rambut klimis, sepatu mengkilat, kaya orang penting Tapi ngerjain kerjaan yang kurang penting Jadi tukang fotocopy, bawain laptop, beres-beres kertas Gak masalah kerja 15 jam sehari Tidur cuma 5 jam sehari Masalahnya gaji cuma tahan sampai tanggal 15 Untung di warteg bisa makan dulu bayar belakangan Tapi sayang gak berlaku untuk beli pulsa Jadi orang gede emang menyenangkan tapi susah dijalanin Versi #2 Kalo aku dah gede aku mau jadi eksmud Mau jadi bos Hari-hari ngomong campur bahasa Inggris Tiap Jumat pulang kantor nongkrong bareng sesama eksmud, ngomongin proyek besar biar kelihatan sukses Suara digedein biar kedengeran cewek di meja sebelah Kalo weekend sarapan di cafe sambil sibuk laptopan Pesen kopi secangkir harga 40 ribuan Minumnya pelan-pelan biar tahan sampai siang demi wifi gratis Kalau tanggal tua pagi,siang,malem makannya mi instan Kalau mau nelfon bisanya cuma missed call Naskah di atas merupakan narasi dalam iklan salah satu provider layanan seluler di Indonesia yaitu produk dari provider Tri yang bernama Tri Indie+. Iklan ini menceritakan tentang kehidupan seorang dewasa yang kompleks di era sekarang. Iklan yang disajikan berisi kegiatan orang dewasa pada umumnya seperti tentang keadaan pekerjaan dan tentunya keadaan keuangan yang pada ujungnya cerita ini menggiring pemirsa untuk masuk ke dalam sistematika layanan yang diiklankan. Layanan yang diiklankan adalah produk dari Tri yang bersifat hybrid yaitu layanan prabayar yang dapat digunakan dengan sistem pascabayar.