Implementasi Manajemen Stratejik dalam Upaya Peningkatan Mutu

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Implementasi Manajemen Stratejik dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan pada SDIT Al-Fityan
Kabupaten Aceh Besar
*Minawati,
Murniati, Niswanto
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas
Syiah Kuala, Indonesia.
*Corresponding Author: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan manajemen stratejik,
langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan stratejik, serta melihat
pengawasan terhadap implementasi dari manajemen stratejik dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan pada SDIT AL Fityan, Kabupaten Aceh Besar.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Subjek penelitian kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan pengawas.
Data dianalisis dengan mereduksi, display, mengambil kesimpulan dan
verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penyusunan stratejik
diawali dengan menetapkan prosedur perencanaan untuk mengumpulkan data,
perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah; 2)
Langkah atau proses yang dilakukan meliputi analisis pada lingkungan internal
dan lingkungan eksternal dengan sasaran untuk meningkatkan nilai Ujian Akhir
nasional, menciptakan suasana belajar di kelas yang nyaman dan tertib,
menciptakan kegiatan ekstrakurikuler yang tertib dan lancar, memiliki program
unggulan (tahfizh Al Qur’an); 3) Pengawasan dari implementasi stratejik yang
merupakan pengawasan atau penilaian serta umpan balik dalam pelaksanaan
stratejik yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, serta menjadi
pedoman/perbaikan dalam menjalankan segala aktivitasnya di masa yang akan
datang.
Kata kunci: Manajemen stratejik dan mutu pendidikan.
Pendahuluan
Pada dasarnya pendidikan tidak dapat dilepaskan dari hakikat dan tujuan penciptaan
manusia. Islam menegaskan bahwa misi penciptaan manusia adalah untuk dan dalam
rangka menunaikan misinya yang suci (risalatul insan), yakni menunaikan amanah
kekhalifahan di atas muka bumi. Menunaikan kekhalifahan berarti memimpin, mengelola,
dan memelihara hidup serta kehidupan untuk mendapatkan tujuan kedamaian,
keharmonisan, kesejahteraan yang merupakan wujud dari kasih sayang Allah SWT
(rahmatan lil’alamin). Allah SWT dengan tegas menyatakan misi kerisalahan manusia ini
dalam Al Quran, surah Al Baqarah: 30, yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi”. Maka dari itu pendidikan adalah merupakan investasi sumber daya manusia jangka
panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia, karenanya
variabel pendidikan ditempatkan sebagai sesuatu yang utama dan penting dalam
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945, alinea
B160
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
IV yang menegaskan bahwa salah sau tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran
yang strategik bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.
Tujuan
pendidikan Negara Indonesia yang termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa ”Pendidikan
adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar paserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadia, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk
memberi dukungan terwujudnya warga yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan
menghargai keberagaman sehingga dapat bersaing dalam zaman global tentunya masihlah
berlandaskan pada norma kehidupan bangsa Indonesia. Dalam hal ini Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT). Karena pada hakekatnya sekolah adalah tempat belajar dan semestinya
sekolah juga menyiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan proses belajarnya sampai
keluar batas sekolah, didunia nyata kehidupan.
Tim Mutu JSIT (2014) menjelaskan bahwa Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah yang
mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al Quran dan As-sunnah.
Konsep operasional Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan akumulasi dari proses
pembudayaan, pewarisan dan pengembangan agama Islam, budaya dan peradaban dari
generasi ke generasi”. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) merupakan tempat belajar dan
semestinya juga menyiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan proses belajarnya
sampai keluar batas sekolah, di dunia nyata kehidupan. Bafadal (2012) mendifinisikan SD
Terpadu merupakan sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak normal
dan penyandang cacat maupun normal secara bersama-sama dengan menggunakan
kurikulum sekolah dasar konvensional. Dalam menjalankan perannya sebagai lembaga
pendidikan, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan dengan optimal yang salah satu komponen sistem organisasi
sekolah yang sangat menentukan adalah kepala sekolah.
Marini (2012) menjelaskan bahwa kepala sekolah yang bekerja dengan stafnya harus
mengelola pelaksanaan kebijakan termasuk perincian pengorganisasian, penilaian,
pelaksanaan review kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Kepala sekolah adalah manajer
pelaksana pendidikan di tingkat sekolah yang berkaitan langsung dengan upaya
meningkatkan mutu pendidikan. Kepala Sekolah sangat dituntut kemampuan manajemen
sekolah, khususnya dalam merumuskan manajemen strategik.
Prawirosentono dan Primasari (2014) memberikan pendapatnya bahwa manajemen
starategi adalah ilmu dan seni untuk menyinergikan berbagai sumber daya yang dimiliki
organisasi secara proporsional sehingga dapat diambil rangkaian keputusan strategik untuk
mencapai tujauan organisasi secara optimum dengan memperhatikan lingkungan hidup.
Menurut Siagian (2012), manajemen strategik adalah rencana berskala besar yang
berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi
persaingan yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencpaian tujuan dan berbagai
sasaran organisasi yang bersangkutan. Manajemen strategik merupakan pendekatan
sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan, dan memonitoring strategi. Dan merujuk
pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan objektif strategi dan
pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa manajemen strategik tidak dapat
lepas dari fungsi manajemen dimana sebelum sesuatu dijalankan terlebih dahulu harus ada
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang merupakan tahap yang harus dilakukan
sebelum manajemen strategik dirumuskan guna mencapai suatu tujuan dengan mutu yang
maksimal.
B161
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria standard
atau rujukan tertentu. Rumusan mutu pendidikan bersifat dinamis dan dapat ditelaah dari
berbagai sudut pandang. Sagala (2013) berpendapat bahwa mutu pendidikan adalah
gambaran atau karakteristik menyeluruh jasa pelayanan jasa pelayanan pendidikan secara
internal maupun eksternal yang menunjukkan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang
diharapkan atau yang tersirat mencakup input, proses dan output pendidikan. Priansa
(2014) menyatakan bahwa upaya peningkatan mutu dalam pendidikan difokuskan kepada
mutu proses pendidikan. Inti dari proses pendidikan adalah pembeljaran peserta didik.
Proses pembelajaran ini mencakup sejumlah unsur utama yang mendasar yang membentuk
mutu pembelajaran. Unsur-unsur tersebut adalah tujuan pembelajaran, isi kurikulum, guru,
sarana dan prasarana, dana, manjemen dan evaluasi. Tujuan penting yaang diperlukan
dalam peningkatan mutu adalah ketepatan dan kejelasannya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka tulisan ini membahas hasil penelitian yang berfokus
kepada implementasi manajemen stratejik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan pada
SDIT Al-Fityan Kabupaten Aceh Besar. Implementasi strategik dalam manajemen sekolah
melibatkan upaya besar yang bertujuan mentrasformasi tujuan strategik ke dalam aksi
dalam penyelenggaraan program kerja sekolah. Betapapun hebatnya suatu strategi, apabila
tidak diimplementasikan tentu saja strategi itu tidak akan bermakna bagi pengembangan
sekolah.
Metode
Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian
yang mendeskripsikan kondisi subjek penelitian pada saat penelitian dilaksanakan. Data
yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, analisis dokumen, catatan
lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angkaangka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari
hubungan, membandingkan, dan menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Al-Fityan, Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitian adalah: Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru-guru, Komite Sekolah, dan Pengawas pada SDIT AlFityan, Kabupaten Aceh Besar.
Hasil dan Pembahasan
Penyusunan Rencana Stratejik untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SDIT AL Fityan
Aceh Besar
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDIT Al-Fityan Aceh Besar memberi informasi
bahwa Kepala Sekolah melibatkan pihak-pihak terkait dalam perencanaan stratejik dengan
formulasi penyusunan meliputi rencana jangka pendek, rencana jangka menengah, dan
rencana jangka panjang. menganalisis kebutuhan dan menyusun program sekolah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, dan juga mensosialisasikannya kepada mereka yang akan
terlibat dalam implementasi program kerja tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah SDIT Al-Fityan Aceh Besar selalu bersifat transfaran dalam melaksanakan tugasnya.
Hasil analisis dokumentasi juga menunjukkan bahwa kepala sekolah SDIT Al-Fityan Aceh
Besar memiliki program kerja dengan rumusan sasaran program peningkatan antara lain :
1) rata-rata NEM (Nilai Evaluasi Murni) mencapai minimal 7, 2) persentase
kelulusan/tamatan yang diterima di Sekolah Menengah favorit atau unggul yang tersebar di
seluruh provinsi Aceh maupun di luar provinsi, 3) memiliki program tahfizh Al-Qur’an yang
merupakan program unggulan dan telah mampu mengantarkan siswanya menjadi juara
tingkat Nasional, 4) Memiliki team olah raga dan team kesenian yang dapat tampil di
tingkat provinsi, 5) menciptakan sekolah menjadi sekolah islami dan berseri (bersih, sejuk,
elok, rindang, dan indah), 6) Menciptakan lingkungan atau suasana belajar di kelas yang
nyaman dan tertib, 7) semua siswa meningkatkan kegiatan keagamaan secara benar dan
jujur, 8) menciptakan kegiatan administrasi sekolah yang efektif dan efisien, dan 9)
B162
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
menyusun program-program unggulan seperti; Islamic Camp, kegiatan Ekstrakurikuler,
Kunjungan Edukatif, Outbound, motivation training, rihlah, mabit, mentoring, dan OMOB
(One Month One Book). Program yang disusun merupakan program kerja Kepala Sekolah
yang menjadi rujukan Kepala Sekolah dalam melaksanakan penyusunan rencana stratejik
untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SDIT Al-Fityan, Kabupaten Aceh Besar.
Pelaksanaan atau Proses Rencana Stratejik dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan
pada SDIT Al-Fityan Kabupaten Aceh Besar
Tahap awal yang dilakukan dalam manajemen stratejik untuk meningkatkan mutu pada
SDIT Al Fityan, Aceh Besar adalah menganalisis faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berupa analisis kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal berupa
analisis peluang dan tantangan. Kepala SDIT Al-Fityan, Aceh Besar telah melakukan
serangkaian implementasi stratejik secara sistimatis dan terpadu, antara lain: 1) penerapan
kurikulum, 2) peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, 3) peningkatan mutu
peserta didik, 4) peningkatan kompetensi kelulusan, 5) peningkatan manajemen sarana
prasarana sekolah, 6) pemenuhan standard pembiayaan, dan 7) pemenuhan standar
penilaian. Berdasarkan keseluruhan data yang telah disajikan di atas disimpulkan bahwa:
pelaksanaan rencana stratejik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan oleh Kepala SDIT
Al-Fityan, Aceh Besar telah berjalan dengan baik, efektif dan efisiesi, dan diyakini
mengalami peningkatan yang signifikan.
Evaluasi dari Implementasi Manajemen Strategik pada SDIT Al Fityan dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan
Hasil evaluasi dari implementasi strategik umumnya menunjukkan bahwa pelaksanaan
rencana stratejik untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SDIT Al-Fityan, Aceh Besar
telah dilaksanakan dengan baik. Namun hasil yang maksimal dalam arti mencapai mutu
yang tinggi masih belum terwujud secara memuaskan, karena masih terjadi sejumlah
hambatan dalam pelaksanaan implementasi rencana stratejik yang dilaksanakan oleh
kepala SDIT Al Fityan Aceh Besar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan dengan
kepala sekolah diperoleh informasi bahwa setelah melakukan berbagai kegiatan atau
pelaksanaan program yang telah disusun sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah, maka
sekolah perlu melakukan evaluasi dengan merefleksi hasil yang telah dicapai. Lebih lanjut
kepala sekolah juga menambahkan bahwa evaluasi dapat juga dilakukan melalui observasi,
supervisi, dan monitoring yang dilakukan oleh manajemen puncak sekolah dan evaluasi diri
sekolah. Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan didukung oleh studi dokumentasi
yang penulis lakukan menunjukkan bahwa SDIT Al Fityan Aceh Besar dievaluasi setiap
bulan, semester, dan tahun. Evaluasi jangka pendek dilakukan setiap akhir semester untuk
mengetahui keberhasilan program yang telah dijalankan secara bertahap sehingga dapat
dilakukan tindakan korekif terhadap pelaksanaan program pada semerter tersebut. Evaluasi
jangka menengah dilakukan pada akhir tahun ajaran guna mengetahui keberhasilan
ketercapaian program yang dijalankan sesuai dengan harapan. Selanjutnya, evaluasi jangka
panjang dilakukan setiap lima tahun sekali dengan melibatkan pihak ekternal sekolah
seperti komite sekolah, yayasan sekolah, dan para stakeholder dalam upaya peningkatan
mutu sekolah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Implementasi Manajemen Strategik
dalam Upaya peningkatan Mutu Pendidikan pada SDIT AL-Fityan Kabupaten Aceh Besar,
kesimpulan yang dapat dipaparkan adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan strategik diawali dengan menetapkan mekanisme dan prosedur
perencanaan untuk mengumpulkan data, perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolah, melakukan analisis situasi lingkungan internal dan eksternal dalam
menghadapi masa depan, menetapkan kebijakan dasar sebagai pedoman,
penghitungan biaya, dan menetapkan prioritas program.
B163
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
2. Langkah-langkah Implementasi strategik pada SDIT Al Fityan dilakukan melalui
pelaksanaan strategi yang tertuang dalam serangkaian aktivitas, program,
pembiayaan, dan prosedur kerja, yang dideskripsikan melalui: a) kondisi lingkungan
internal yang meliputi: strukur organisasi sekolah, teamwork, dan pembagian tugas
personil sekolah, hari dan waktu belajar, kurikulum, promosi sekolah dan penerimaan
siswa baru, penyusunan program-program, b) kondisi eksternal sekolah meliputi;
lingkungan geografis, apresiasi masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian strategi pada SDIT Al Fityan dilakukan secara
continue melibatkan manajemen puncak dan seluruh personil sekolah baik jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, serta melalui intrumen evaluasi
diri sekolah dan guru yang dilakukan dengan mengacu pada evaluasi lingkungan
internal dan eksternal sekolah baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.
Daftar Pustaka
Bafadal, I. (2012). Dasar dasar Manajemen dan supervise Taman kanak-kanak. Bumi
Aksara, Jakarta.
Marini. (2014), Manajemen Sekolah Dasar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prawiroetono dan Primasari. (2014). Manajemen Strategik dan Pengambilan Keputusan
korporasi, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Priansa, (2014), Manajemen Supervisi dan kepemimpinan Kepala Sekolah. Alfabeta,
Bandung.
Sagala, S. (2013). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta,
Bandung.
Siagian, S. P. (2012). Manajemen Strategik. Bumi Aksara, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Usman, H. (2014). Manajemen (Teori, Praktik dan Riset Pendidikan) Bumi Aksara, Jakarta.
Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
B164
Download