Berita Pers Seminar Emiten 2014: Menuju Era Baru dalam Industri Pasar Modal Indonesia Jakarta, 22 Mei 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengadakan kegiatan seminar yang ditujukan bagi Perusahaan Terdaftar (Emiten) bertempat di Ballroom Hotel Mulia Senayan - Jakarta. Kegiatan ini bertujuan tujuan untuk memberikan informasi terkini seputar kondisi di Indonesia serta apakah dampaknya bagi industri pasar modal. Dalam acara ini disampaikan juga update mengenai layanan jasa KSEI. Sejalan dengan perkembangan dan kondisi di Indonesia yang saat ini sedang bersiap untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu), kegiatan seminar Emiten diberi tajuk "Indonesia Menuju Masa Depan Baru dan Layanan Jasa KSEI". Untuk menambah bobot kegiatan seminar, KSEI menghadirkan narasumber pakar ekonomi dan politik Indonesia, Faisal Basri dan Erwin Yap yang merupakan pakar feng shui, educator dan pembaca wajah. Acara yang dihadiri oleh sekitar 350 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini diawali dengan sambutan pembuka oleh Heri Sunaryadi selaku Direktur Utama KSEI. Dalam sambutannya Heri menyampaikan bahwa "Pesta demokrasi di Indonesia kali ini merupakan pesta demokrasi terbesar kedua setelah India, semoga dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia kedepannya". Lebih lanjut Heri berharap semoga acara seminar ini dapat bermanfaat dan narasumber yang dihadirkan dapat memberikan tambahan wawasan, pemikiran, pengetahuan dan pengalaman baru bagi seluruh peserta seminar. Sesi pertama diawali dengan pemberian informasi seputar perkembangan layanan jasa KSEI yang dibawakan oleh Dharma Setyadi selaku Pjs. Kepala Divisi Penyelesaian dan Pengawasan KSEI. Dalam kesempatannya Dharma meyampaikan informasi terkait dengan pentingnya memiliki Single Investor Identification (SID) bagi investor dalam melakukan transaksi di pasar modal. Tujuan adanya SID bukan hanya untuk identitas dalam melakukan transaksi saja melainkan juga merupakan hal penting bagi perlindungan investor dan keterbukaan informasi. "SID wajib dimiliki oleh seluruh investor pasar modal, hal ini demi kenyamanan investor dalam bertransaksi di pasar modal sehingga dapat lebih diawasi dan transparan karena SID bersifat tunggal", ungkap Dharma. "Kedepannya dengan SID, investor dapat melihat saldo Efek yang dimilikinya melalui jaringan ATM Bank", tambah Dharma. Terkait dengan Emiten, Dharma meyampaikan informasi seputar fasilitas Emiten Area. Emiten Area adalah merupakan sebuah fasilitas yang dapat diakses melalui Internet yang disediakan oleh KSEI bagi Emiten untuk mengetahui informasi dan data kepemilikan Efek yang telah diterbitkan oleh Emiten yang tercatat di dalam Penitipan Kolektif KSEI (scripless). "Tujuan fasilitas ini untuk memudahkan Perusahaan Terdaftar dalam memperoleh Daftar Pemegang Efek scripless dan membantu untuk kepentingan pelaporan", imbuhnya. Sebagai materi bahasan terakhir, Dharma memaparkan mengenai adanya kewajiban bagi Emiten untuk meyampaikan informasi setiap rencana pelaksanaan corporate action kepada KSEI pada tanggal yang sama dengan diumumkannya rencana corporate action tersebut oleh Emiten. Aturan terkait penyampaian informasi oleh Emiten ini telah dituangkan dalam Butir 2.9.1 Peraturan Jasa Kustodian Sentral. Sesi kedua seminar dibawakan oleh Faisal Basri, sebagai pakar ekonomi dan politik Indonesia Faisal menyikapi tentang kondisi yang akan dihadapi oleh Indonesia setelah Pemilu 2014 khususnya dampak bagi industri pasar modal. Faisal memaparkan bahwa Presiden terpilih sangat berpengaruh bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya industri pasar modal. Pasar akan merespon positif atau negatif atas hasil Pemilu ditentukan oleh siapa yang akan memimpin negeri ini untuk lima tahun mendatang. 1/2 Dari hasil pengamatannya, Faisal mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di dunia terlihat membaik dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia kedepannya cukup prospektif. Hal ini mengacu pada data Foreign Direct Investment (FDI) dimana Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 2012 masuk dalam daftar Top 20 Host Economies dan menempati peringkat ke-17. Pada tahun 2013 peringkat Indonesia naik dan berada di peringkat ke-4. Paska Pemilu, Faisal memaparkan pandangannya bahwa dampaknya akan lebih positif lagi. Setelah tahun pemilu biasanya pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi, terkait dengan harapan baru dan kebijakan yang “segar” atau pembaruan komitmen, namun semuanya kembali kepada langkah-langkah dan kebijakan yang akan dibuat oleh pemerintah. Pada sesi terakhir seminar dibawakan oleh Erwin Yap, sebagai seorang pakar fengshui, educator dan pembaca wajah, pada kesempatannya kali ini Erwin meyampaikan mengenai visi dan pandangannya terkait kemungkinan yang akan terjadi di Indonesia setelah Pemilu yang akan dilangsungkan pada Juli 2014 nanti. Dengan melihat dari sisi fengshui, Erwin berbagi informasi tentang pandangannya akan fengshui dan alam sehingga dapat memberikan inspirasi akan keseimbangan dalam kehidupan. Fengshui berbicara tentang fenomena waktu, keselarasan, keseimbangan dalam energi yang mengalir. Good fengshui mengarah kepada fortune dan bad fengshui mengarah kepada misfortune. Lebih dalam lagi Erwin mengupas mengenai fengshui dari tokoh-tokoh yang terlibat sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden mendatang dan pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia terutama setelah pemilu. Erwin mengatakan akan terjadi beberapa hal yang mengejutkan dalam perekonomian di Indonesia, namun secara umum sangatlah positif. Kegiatan seminar ditutup dengan acara makan siang dan ramah tamah. Semoga kegiatan seminar kali ini dapat memberikan masukan, pengalaman dan pandangan yang bermanfaat bagi peserta yang hadir dan semoga apapun hasil dari Pemilu 2014 dan siapapun Presiden terpilih nanti dapat membawa Indonesia menuju kearah kebaikan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat khususnya bagi industri pasar modal Indonesia. ***** Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact: Zylvia Thirda Phone. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199 2/2