ARSITEKTUR 2 Kelompok 8 ○ DARMANTO SUGONDO SIANTURI ○ BERNART SARAGIH ○ ANDRIAS TOMYLIU RAKA HABEAHAN ○ SYAHDILLA MULYANDA ARSITEKTUR Menurut Kamus Besar Bahasa arsitektur diartikan sebagai “seni merancang serta membuat bangunan” atau “metode dan gaya suatu konstruksi bangunan.” Indonesia, dan ilmu konstruksi rancangan 3 Defenisi Arsitektur Menurut Para Ahli “ Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur Menurut Banhart CL. Dan Jess Stein: Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan. 5 6 1. Tata Ruang Berhubungan dengan Karakter 12 Hubungan Psikologi dengan Arsitektur Apa yang dirancang oleh arsitek akan menjadi faktor penting dalam psikologi. Dalam kenyataannya, ibaratkan seekor kucing yang setiap harinya dikurung di dalam kandang akan memiliki sifat yang sangatlah berbeda dengan kucing yang dilepas oleh pemiliknya. Dari kenyataan tersebut 2. Membuat Rasa Peka Pengetahuan akan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi dapat melengkapi informasi bagi individu arsitek agar lebih peka terhadap kebutuhan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi para pemakai desain arsitektur ruangan. 7 3. Membantu Menentukan Jenis Desain Arsitektur Ruangan Sesuai Psikologi Karena setiap individu memiliki sifat yang berbeda beda. 4. Menentukan Desain Ruangan Sesuai Umur Umur pada umumya, semakin bertambah umur individu, semakin besar jarak desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi yang akan dikenakannya pada individu individu tertentu 5. Menentukan Desain Ruangan Sesuai Kepribadian Kepribadian berpengaruh pada desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi, individu dengan kepribadian eksternal merasa bahwa segala sesuatu lebih ditentukan oleh hal di luar dirinya dan memerlukan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi lebih dibandingkan dengan individu bertipe internal merasa bahwa segala sesuatu ditentukan oleh hal di dalam dirinya. 6. Menyesuaikan Desain Ruangan dengan Budaya Latar belakang suku bangsa dan kebudayaan individu juga mempengaruhi besarnya desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi individu. Seperti individu bali memiliki desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi yang lebih besar karena budaya setempat. 8 7. Desain Ruangan Berhubungan dengan Rasa Aman 9 Rasa Aman mungkin terasa ketika tidak keberatan berdekatan dengan individu dan sebaliknya. 8. Desain Ruangan Berhubungan dengan Trauma Masa Lalu Trauma / Pengalaman yang tidak mengenakkan dapat mempengaruhi desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi individu. 9. Desain Ruangan Berhubungan dengan Kondisi Fisik Secara Psikologi Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara kondisi kecatatan dengan ruangan yang diterapkan. 10 10. Arsitek Dapat Menentukan Desain Sesuai Lingkungan Pengaruh lingkungan fisik Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. 11. Desain Ruangan Merupakan Bagian Dari Kemauan Pribadi. Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi dimiliki oleh setiap individu. Dengan kata lain, desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi ini merupakan bagian dari kemanusiaan individu 12. Desain Ruangan Memberikan Kenyamanan Secara Psikologi Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi Pribadi Tertentu Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi tertentu merupakan jarak objektif yang terukur antara individu yang berinteraksi dan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi sebagai suatu pengalaman subjektif dalam proses mengambil jarak 11 Kajian Arsitektur dan Perilaku Perilaku manusia yang dipahami sebagai pembentuk arsitektur tapi juga arsitektur dapat membentuk perilaku manusia. Seperti yang telah dikemukakan oleh Winston Churchill (1943) dalam Laurens (2004) “We shape our buildings; then they shape us”. Manusia membangun bangunan demi pemenuhan kebutuhannya sendiri, kemudian bangunan itu membentuk perilaku manusia yang hidup dalam bangunan tersebut. Bangunan yang didesain oleh manusia yang pada awalnya dibangun untuk pemenuhan kebutuhan manusia tersebut mempengaruhi cara manusia itu dalam menjalani kehidupan sosial dan nilai-nilai yang ada dalam hidup. 12 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu sebagai berikut: a. Genetika b. Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu c. Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial d. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan perilaku 13 14 Menurut Gibson (Lang), perilaku manusia dalam hubungannya terhadap suatu setting fisik berlangsung dan konsisten sesuai waktu dan situasi. Karenanya pola perilaku yang khas untuk setting fisik tersebut dapat diidentifikasikan. Tentu saja apa yang dibahas tidak lantas menjadi demikian sederhana bahwa manusia semuanya berperilaku tetap dalam suatu tempat dan waktu tertentu. Tapi umumnya frekuensi kegiatan yang terjadi pada suatu setting baik tunggal ataupun berkelompok dengan setting lain menunjukkan suatu yang konstan sepanjang waktu. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya karakter dan pola tetap perilaku yang dapat dideteksi dalam hubungannya dengan suatu setting tapi juga kemungkinan yang muncul seperti pola tanggapan perilaku yang kadang dapat berubah menjadi sebaliknya. Pengaruh Positif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan Pengaruh Arsitektur Terhadap Lingkungan Dan Perilaku Manusia 15 1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya,. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkungannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. 2. Memberikan dampak pada estetika bangunan 3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota. 4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta. Pengaruh Negatif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan Contoh: 1. Ambruknya Sisi Utara Jalan Raya RE Martadinata Sepanjang 103 Meter Ambruknya jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidakpedulian arsitek terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. 18 Fengshui Menata Rumah Mendasar Yang Perlu Kamu Ketahui Pintu Utama Sebagai penghubung utama antara lingkungan luar dengan dalam, pintu utama memainkan peran penting dalam pedoman fengshui menata rumah. Selain itu, dalam filosofi fengshui, pintu memiliki kegunaan sebagai ‘penarik’ keberuntungan dan kebahagiaan kepada rumah anda. Hal tersebut dimaksudkan agar udara dan energi harus terkumpul dan beredar pada ruang utama yang dimasukinya, sehingga dapat mengumpulkan energi positif. Tidak enak kan ketika masuk rumah, tidak ada energi segar, positif yang kita rasakan? Selain itu, pastikan pula pintu rumah kamu berfungsi dengan baik. 19 Ruang Keluarga 20 Fengshui menata rumah berikutnya adalah bagian ruang keluarga. Ruang keluarga dimaksudkan sebagai ruang yang digunakan untuk berkumpul dan bersantai, sehingga penempatan ruang keluarga seharusnya berada pada bagian tengah rumah, dan berbentuk segi empat. Mengapa berbentuk segi empat? Karena segi empat memiliki potongan diagonal yang baik, sehingga tergambar kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Kamar Tidur 21 Utamanya, fengshui mengajarkan untuk menata tempat tidur/ranjang sejauh mungkin dari pintu, karena energi dapat lebih beredar pada area kamar tidur ketimbang ketika ranjang diletakkan berdekatan dengan pintu. Ranjang tidak boleh didekatkan dengan pintu apapun, seperti pintu balkon, pintu kamar lain, ataupun pintu kloset. 22 Dapur Dalam fengshui menata rumah, yang juga tak boleh luput dari perhatian adalah posisi ruang dapur. Fengshui memiliki pedoman agar dapur tidak terposisi pada bagian tengah rumah. Mengapa? Karena menurut fengshui rumah dapur memiliki energi panas, yang menyebar. Sehingga tak baik apabila terletak pada bagian tersebut. Sebaiknya, posisi tempat untuk memasak ini diletakkan berdekatan dengan akses keluar, agar hawa panas dapat terbawa keluar dan udara segar dapat tetap bersikulasi pada area dalam rumah. 23 Selain itu, menurut fengshui penempatan toilet juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Kalau bisa, fengshui menganjurkan kamu agar tidak menempatkan ruangan ini berhadapan dengan dapur. Fengshui mengajarkan keseimbangan, sehingga tidak boleh ada satu unsur yang lebih dominan ketimbang unsur lain, begitu pula dalam melakukan penataan pada rumah kamu. 24 Untuk dekorasi yang dapat memenuhi rumah, menurut fengshui menata rumah ada baiknya agar tidak meletakkan barang pajangan sembarangan. Kamu bisa taruh kenangan seperti foto keluarga, pernak-pernik seperti piagam, piala pada tempat seperti ruang keluarga sehingga dapat membawa energi positif dan kebahagiaan kepada penghuni rumah ketika mengenang momenmomen tersebut. Jangan lupa juga untuk memenuhi rumah dengan tanaman hijau, karena dapat memberikan kesegaran, membawa energi positif sehingga rumah menjadi lebih asri. 25 Thanks! Any questions? You can find me at @username & [email protected]