press release

advertisement
Berita Pers
Peningkatan Jumlah Investor Catat Rekor Tertinggi
Jakarta, 30 Desember 2015 - Menjelang akhir tahun 2015, beberapa rencana pengembangan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah berhasil diselesaikan. Pada acara ramah tamah
dengan wartawan hari ini (30/12), Margeret M. Tang Direktur Utama KSEI menyampaikan bahwa
jumlah investor saham mengalami kenaikan sebesar 19% dari 364.465 (per akhir Desember 2014)
menjadi 433.607 (per 28 Desember 2015). Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak
kewajiban penerapan kepemilikan Single Investor Identification (SID) diterapkan di pasar modal
Indonesia pada 2012.
Peningkatan jumlah investor tersebut merupakan hasil dari upaya yang telah dilakukan KSEI,
dengan dukungan dan kerjasama yang baik dari OJK, BEI, KPEI, Perusahaan Efek, akademisi
maupun Emiten, ungkap Margeret. Ia menambahkan, "Program kerjasama dengan Perusahaan
Efek dan Emiten serta akademisi akan kembali digencarkan di tahun mendatang karena program
seperti ini efektif menarik minat masyarakat untuk mengenal investasi di pasar modal. Program
yang dijalankan mencakup pembukaan rekening Efek yang dilanjutkan dengan sesi edukasi,
khususnya mengenai Fasilitas AKSes."
Sejalan dengan peningkatan jumlah investor, KSEI selaku Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, melakukan serangkaian pengembangan infrastruktur untuk mendukung efisiensi
bisnis operasional para pelaku di pasar modal. KSEI berhasil menyelesaikan salah satu milestone
pasar modal Indonesia, yaitu fasilitas penyelesaian transaksi dana melalui sistem Bank Indonesia
(BI-RTGS) yang memungkinkan Pemegang Rekening KSEI untuk melakukan penyelesaian dana
secara lebih mudah dan cepat, karena menggunakan sistem bank sentral yang lebih terpusat.
Pengukuhan kerjasama untuk menambah jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah
(Bank RDN) dari sebelumnya 6 bank menjadi 9 bank, termasuk bank syariah, merupakan langkah
konkrit yang dilakukan KSEI untuk semakin mempermudah proses transaksi Efek, sekaligus
memperluas jaringan pasar modal dalam rangka menuju AKSes Financial Hub. Bank RDN yang saat
ini bekerjasama dengan KSEI adalah BCA, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, BRI, BCA
Syariah, BNI, Bank Sinarmas dan Bank Syariah Mandiri.
"Apabila memang perlu dan memungkinkan, tidak tertutup kemungkinan jika KSEI akan
menambah kembali jumlah bank RDN, agar sinergi pasar modal dan jaringan perbankan semakin
luas, dimana kami harapkan kedepannya pembelian produk-produk pasar modal, seperti
pembelian saham IPO dan reksadana dapat dilakukan melalui jaringan perbankan antara lain
ATM, internet banking dan sebagainya," kata Margeret. Sinergi KSEI dengan infrastruktur Bank
RDN ini dikembangkan melalui jaringan ATM, internet banking dan mobile banking, dengan
demikian ke depannya investor dapat melakukan instruksi penarikan dana RDN, instruksi
pembelian/penjualan unit penyertaan reksadana, pembelian IPO, dan lainnya, demikian
ditambahkan Margeret.
1/4
Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2015 naik menjadi
1.335, dibanding tahun sebelumnya yaitu 1.249. Namun, total aset menurun 7% dibanding tahun
sebelumnya, dari Rp 3.198,03 triliun menjadi Rp 2.984,76 triliun. Penurunan ini sejalan dengan
penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Walaupun terjadi penurunan aset, namun
terjadi peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi Efek dan instruksi harian. Sampai dengan
akhir tahun 2015, KSEI mencatat peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi Efek sebesar 14%
dari 3.100.600 (Januari - Desember 2014), dibandingkan dengan periode yang sama tahun ini yang
mencapai 3.533.898 (Januari-28 Desember 2015). Rata-rata instruksi harian juga meningkat
sekitar 14% dari 12.812 instruksi menjadi 14.543 (Januari-28 Desember 2015) instruksi dibanding
periode yang sama tahun lalu.
Total saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2015 masih didominasi
kepemilikan investor asing. Secara presentasi, komposisi kepemilikan lokal maupun asing tidak
mengalami perubahan namun secara nilai keduanya mengalami penurunan akibat penurunan IHSG.
Investor lokal semakin mendominasi kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk. Berdasarkan data
yang tercatat di C-BEST per tanggal 28 Desember 2015, persentase kepemilikan investor lokal naik
menjadi 93% dari sebelumnya 91%. Secara nilai, terdapat peningkatan baik pada kepemilikan
investor asing maupun lokal.
****
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Unit Komunikasi Perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Media Contact: Adisty Widyasari
Phone. (021) 5299 1033
Fax. (021) 5299 1199
2/4
LAMPIRAN
Total Aset yang tercatat di KSEI:
No.
Jenis Efek
Jumlah
Asset per 30 Des 2014
Jumlah
Asset per 28 Des 2015
Efek
(dalam Rupiah)
Efek
(dalam Rupiah)
1.
Saham
546
2.891.739.478.739.310
563
2.635.311.537.010.500
2.
Obligasi Korporasi
358
217.880.762.944.017
379
243.131.562.944.017
3.
Obligasi Pemerintah
39
26.493.422.000.000
40
36.298.683.000.000
4.
Waran
34
2.236.193.972.084
28
1.470.570.756.561
5.
HMETD
2
1.109.532.851
1
270.000.000
6.
Medium Term Notes
121
26.933.784.000.000
161
29.687.398.700.000
7.
Sukuk
35
7.105.000.000.000
46
9.802.000.000.000
8.
Surat Berharga Syariah
12
14.597.620.000.000
12
13.185.652.000.000
8
3.059.753.334.648
8
2.376.203.293.955
70
2.688.726.080.340
63
4.289.966.709.500
1
396.000.000.000
1
400.000.000.000
23
4.905.000.000.000
32
8.807.000.000.000
-
1
2.000.000.000
Negara
9.
Efek Beragun Aset
10. Reksa Dana
11. Dana Investasi Real
Estate
12. Negotiable Certificate of
Deposit
13. Surat Perbendaharaan
Negara (SPN)
Total
1.249
3.198.036.850.603.250
1.335
2.984.762.844.414.530
Komposisi Kepemilikan Lokal Asing - Data per 30 Desember 2014
(dalam triliun Rupiah)
K
o
m
p
o
s
Komposisi Kepemilikan Lokal Asing - Data per 28 Desember 2015
(dalam triliun Rupiah)
3/4
Grafik Jumlah SID:
4/4
Download