press release

advertisement
Berita Pers
Raih Rekor Baru, Jumlah Investor Tercatat Naik 26%
Jakarta, 10 Agustus 2016 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bersama dengan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya yaitu PT Bursa Efek Indonesia
dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, hari ini (10/8) menyelenggarakan Konferensi Pers dalam
rangka memperingati 39 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Pada acara konferensi
pers tersebut, dipaparkan kinerja dan perkembangan Pasar Modal Indonesia selama semester I tahun
2016.
Hingga tengah tahun 2016, KSEI mencatat beberapa peningkatan kinerja operasional. Berdasarkan
grafik perkembangan investor periode Januari - Juli 2016, perlahan tapi pasti jumlah Single Investor
Identification (SID), Sub Rekening Efek (SRE) dan login ke fasilitas AKSes mengalami peningkatan.
Jumlah SID di Pasar Modal Indonesia bertambah 26% dari 388.960 pada akhir Juli tahun lalu menjadi
491.116 pada akhir Juli tahun ini, sedangkan jumlah SRE meningkat 25% dari 494.425 menjadi
618.251 pada periode yang sama. Pemanfaatan AKSes oleh investor juga meningkat sebesar 18%.
Secara komposisi, sebagian besar investor Pasar Modal Indonesia merupakan investor perorangan
lokal, dengan jumlah 475.112 investor atau 97% dari total jumlah investor. Jumlah investor
perorangan lokal tersebut mengalami peningkatan sebesar 27% dari 373.830 investor di tahun
sebelumnya. Kenaikan tersebut menandakan peningkatan kepercayaan masyarakat untuk
bertransaksi di Pasar Modal Indonesia.
Grafik 1: Perkembangan SID, SRE dan Login ke Fasilitas AKSes (periode Juli 2015 - Juli 2016)
Tabel 1: Detail SID dan SRE - per 29 Juli 2015
Keterangan
SID
Sub Rekening Efek
Lokal
Institusi
Individual
5.119
475.112
480.231
8.778
596.237
605.015
Asing
Institusi
Individual
7.057
3.828
10.885
9.141
4.095
13.236
Total
491.116
618.251
1/3
Namun demikian, berdasarkan komposisi kepemilikan, total aset saham yang tercatat di C-BEST
pada tanggal 29 Juli 2016 masih didominasi oleh investor asing dengan persentase kepemilikan
sebesar 64%. Persentase tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Secara nilai,
tercatat kepemilikan investor asing naik sebesar 9%, sedangkan nilai kepemilikan saham investor
lokal meningkat 8% dari tahun sebelumnya.
Grafik 2: Komposisi Kepemilikan Saham
(dalam triliun Rupiah)
Total aset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang tercatat di C-BEST pada tanggal 29 Juli 2015 masih
didominasi kepemilikannya oleh investor lokal. Secara persentase, kepemilikan investor lokal meningkat
dari 91% menjadi 93% dan secara nilai meningkat sekitar 15%. Sementara itu, kepemilikan investor
asing dari sisi persentase turun 2% dan secara nilai turun sekitar 17%.
Grafik 3: Komposisi Kepemilikan Obligasi dan Sukuk
(dalam triliun Rupiah)
Total aset yang tercatat di C-BEST pada tanggal 29 Juli 2016 adalah sebesar Rp 3.385,32 triliun, naik
sekitar 10% dibanding pertengahan tahun lalu sebesar Rp 3.089,05 triliun. Kenaikan juga dicatatkan
pada jumlah Efek yang tercatat sebesar 7%. Peningkatan juga tercatat pada jumlah instruksi harian
sebesar 19% dari rata-rata 15.232 instruksi (per Juli 2015) menjadi 18.154 instruksi (per Juli 2016).
Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan frekuensi transaksi bulanan di Bursa, yang
meningkat sebesar 30% dari 3.706.013 transaksi pada bulan Juli tahun lalu menjadi 4.811.131
transaksi pada bulan Juli 2016.
Sejalan dengan semangat untuk turut mengembangkan Pasar Modal Indonesia, KSEI selaku
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian melakukan serangkaian pengembangan infrastruktur
khususnya dalam upaya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor dan pelaku
pasar. Hal ini sejalan dengan upaya OJK dan SRO untuk meningkatkan jumlah investor, khususnya
investor lokal.
2/3
Belum lama ini KSEI bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT MNC
Securities telah meluncurkan Co-Branding AKSes dengan fasilitas uang elektronik (Kartu BRIZZI).
Kerjasama Co-Branding AKSes dengan uang elektronik tersebut merupakan jenis kerjasama yang
pertama kalinya dilakukan. Peluncuran tersebut melengkapi Co-Branding AKSes dengan Bank
Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dimana investor dapat memanfaatkan jaringan ATM
bank dan internet banking untuk meningkatkan kenyamanan dalam berinvestasi. Diharapkan,
kerjasama Co-Branding fasilitas AKSes dapat diikuti oleh Bank Administrator RDN lainnya dengan
berbagai inovasi yang menarik. Pengembangan tersebut merupakan kelanjutan dari salah satu
rencana strategis KSEI yakni AKSes Financial Hub.
Terkait dengan rencana strategis lainnya, pada bulan Agustus 2016, KSEI akan meluncurkan Sistem
Pengelolaan Investasi Terpadu (S-Invest), sebuah sistem terpadu untuk industri Reksa Dana di
Indonesia. Peluncuran S-Invest menjadi satu langkah baru dari KSEI dalam mewujudkan infrastruktur
pasar modal yang semakin maju dan memudahkan pelaku pasar, khususnya pelaku industri Reksa
Dana. Proyek strategis lainnya adalah pengembangan sistem utama KSEI yakni C-BEST Next
Generation (C-BEST Next-G) untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan sistem tersebut sebagai
antisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal. Saat ini C-BEST Next-G sedang dalam tahap
penyelesaian dan ditargetkan akan mulai dioperasikan pada tahun 2017.
Selain pengembangan infrastruktur pasar modal, KSEI juga sedang berencana melakukan berbagai
pengembangan lainnya. Bagi investor, KSEI tengah melakukan kajian terkait pemungutan suara untuk
RUPS yang dapat dilakukan pemegang saham/obligasi secara elektronik (e-voting). Fasilitas tersebut
diharapkan dapat menjadi solusi bagi investor yang terkendala waktu dan jarak apabila harus
menghadiri beberapa penyelenggaraan RUPS dalam waktu yang bersamaan. Saat ini, kajian e-voting
tersebut telah memasuki tahap legal review terkait dengan UU Perseroan Terbatas, UU Informasi
Transaksi Elektronik, UU Pasar Modal, dan berbagai aturan lainnya.
*****
Informasi lebih lanjut:
Nina Rizalina
Unit Pemasaran dan Komunikasi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Telp: (021) 5299 1019
Email: [email protected]
www.ksei.co.id
3/3
Download