Sistem Informasi Untuk Menunjang Strategi Perusahaan Oleh : Siti Jamillah Sistem informasi saat ini bukan hanya sebuah alat yang berfungsi sebatas efesiensi dan efektifitas, tetapi sistem informasi saat ini merupakan sumberdaya yang memegang peranan penting dalam memenangkan persaingan bisnis. Sistem informasi berfungsi untuk membantu proses dan operasi bisnis, mendukung pembuatan keputusan bisnis dan mendukung strategi dalam mewujudkan keunggulan kompetitif perusahaan, seperti terlihat pada Gambar. Gambar 4. Peranan Sistem Informasi Sumber. O’Brien dan Marakas (2009) Globalisasi menuntut perusahaan untuk masuk kedalam era informasi. Perusahaan yang mengabaikan sistem informasi berarti telah melakukan kesalahan besar, karena era informasi menuntut perusahaan untuk dapat memanfaatkan data dan informasi dan mengubahnya untuk mendukung strategi adalah perusahaan yang mampu bertahan. Sistem informasi digunakan untuk mendukung strategi perusahaan bukan hanya sebatas pada efesiensi atau pengurangan biaya tetapi sistem informasi digunakan disemua level di perusahaan yang beroritentasi baik internal maupun eksternal untuk menjangkau konsumen dalam rangka memenangkan persaingan. Menurut Mawardi (2010), Penerapan sistem informasi strategis dapat di katakan strategis jika tujuannya memenuhi kriteria sebagai berikut: Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah Menyediakan Diferensisi Produk/jasa dan nilai bagi konsumen yang lebih besar Menciptalan aliansi antar perusahan dan pemasok serta pelanggannya, sehingga menguragi biaya untuk pemasok dan menyediakan dukungan khusus bagi pelanggannya Mempertinggi nilai suatu produk jasa dengan menyediakan tampilan atau dukungan yang inovatif Memungkinkan pertimbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi volume Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar Keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan, industri di mana perusahaan bersaing, pesaing, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan dan tujuan jangka panjang dari perusahaan Menurut Porter (1980) dalam Jogiyanto (2003), ada tiga strategi yang bisa digunakan untuk menghadapi pesaing yaitu cost leadership, differentiation dan focus. Menurut Jogiyanto(2003) ada strategi lain yang dapat diterapkan yaitu innovation, alliance dan growth. 1. Cost Leadership Strategy Suatu sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara menurunkan secara drastis biaya proses bsnis dengan melakukan rekayasa proses bisnis. Menurunkan biaya dari pemasok dan menurunkan biaya ke pelangan sehingga perusahaan akan mendapatkan biaya terendah dan unggul dari segi harga Perusahaan yang menerapkan sistem ini contohnya Caterpillar Company (CAT), perusahaan alat berat yang berlokasi di Peoria, Illinois. Tahun 1985 CAT kalah bersaing dengan perusahaan jepang dan mengalami kerugan $953 juta. Kemudian CAT memasang sistem informasi yang dapat menganalisis data, trend dan evaluasi kineja dealer, EDI yang menghubungkan dealer dan pemasok, teleconference, CIM, MRP II. Hasilnya pengurangan biaya 60% dan pengiriman tepat waktu meningkat 70%. 2. Differentiation Strategy Sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara menggunakan teknologi informasi, untuk membuat produk atau jasa yang berbeda dan mengurangi keuntungan diferensiasi dari pesaing sehinga perusahaan dapat menyediakan produk atau jasa yang unik atau berbeda dengan nilai yang lebih besar kepada pelangan dibanding pesaingnya. Perusahaan yang menerapkan sistem informasi untuk mendukung strategi differensiasi yaitu Digital Equipment Corporation yang menggunakan sistem pakar sehingga dapat menawarkan computer dengan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan konsumen. 3. Focus Strategy Sistem informasi mendukung strategi ini dengan cara membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus yang memungkinkan untuk mengembangkan ceruk pasar baru. Contohnya perusahaan Domino’s Pizza yang focus pada penjualan pizza yang dikirim tepat waktu tidak lebih dari 15 menit dengan menggunakan sistem caler ID yang dapat mengetahui alamat penelpn dengan cepat dan mengirimkannya tepat waktu. 4. Innovation Strategy Sistem informasi mendukung strategi ini dengan menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakan oleh pesaingnya. Contohnya Merril Lynch yang bekerjasama dengan Bank One menghasilkan produk Cash management Accont (CMA), dimana konsumen dapat menjadi nasabah pasar uang dan pasar modal sekaligus dan mendapatan laporan keuangan yang terpadu. 5. Alliance Strategy Suatu sistem informasi mendukung stratgi ini dengan membuat hubungan kerjasama yang menguntungkan (information partnership) dengan pemasok atau perusahaan lainnya dengan cara menggunakan sistem informasi antar organisasi untuk menghubungkan sistem sistem informasi perusahaan lain. Contohnya kerjasama antara Wal Mart dan P&G untuk mengontrol inventorinya. 6. Growth Strategy Sistem informasi menduung strategi ini dengan membantu mengenangkan dan mendiversifikasi pasar. Contonya Citicorp yang menggunakan jaringan telekomunikasi global seperti ATM pertamakali dikota New York untuk mendapatkan nasabah baru. Sistem informasi mendukung strategi perusahaan jika dapat menciptakan nilai di masing masing kegiatan dalam rantai nilai. Berikut adalah sistem teknologi Informasi yang dapat diaplikasikan di masing masing aktivitas untuk menciptakan dan meningkatkan nilai. Penerapan sistem informasi strategic dapat dilihat pada Gambar. Infrastruktur (Management and administrative service) SIE, SIMAK, SIMKEU, SKO, SPK Sumber daya manusia (Human resource management) SIMSDM, SPK, SP Riset dan pengembangan ( technology development) CAD, SPK, SP, JNA Pengadaan sumber daya (procurement) EDI, e-mail, SPK, DSS, sistem pengendalian persediaan Penyimpanan Process Penyimpanan Pemasaran Service SIMPRO, EDI, email, e- SP, computer Bahan baku bahan jadi Automated warehousing, EDI, on line inventory MRP, CAM, CIM Automated warehousing commerce, SIG,SPK, SIMPEM portable Gambar 5. Penerapan sistem infomasi strategic di model rantai nilai Sumber : Jogiyanto, 2003