Uploaded by roziherwanda1603

MAKALAH,rozi2

advertisement
MAKALAH
RAKAYASA PERANGKAT LUNAK
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN”
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : ROJI HERWANDA
NIM : 18110027
MK : RAYAKASA PERANGKAT LUNAK
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul sistem informasi ini
tepat pada waktunya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya pengambilan keputusan yakni suatu pendekekatan sistemastis pada
hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternaif yang
dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.
Pada sisi lain, pembuatan kputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup
pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian
besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan rasio manfaat/biaya, dihadapakan pada
suatu keharusan untuk mengandalakan sperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah
secara efisien dan efektif, yang kemudian disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan keunggulan kedua unsur,
yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu benyak menggunakan perangkat komputer
akan menghasilkan pemecahan yang bersifat mekanis, reaksi yang tidak fleksibelitas dan
keputusan yang dangkal. Sedangkan terlalu banyak mnggunakan manusia kan memunculkan
reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang serba terbatas dan kelambanana dalam mengkaji
alternatif yang relevan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendukung Keputusan?
2. Bagaimana cara proses pengambilan keputusan?
3. Apa Arti dari Definisi Sistem Pendukung Keputusan?
4. Apa saja Karakteristik pada SPK?
5. Apa saja jenis-jenis SPK itu?
6. Bagaimana Komponen atau subsistem SPKnya?
7. Bagaimana Pengaplikasiannya dari SPK?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Keputusan adalah tindakan pilihan diantara alternatif untuk mencapai suatu
tujuan. Sistem pengambilan keputusan didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer
yang interaktif, membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis data-data
guna memecahkan masalah. Sistem pengambilan keputusan muncul pada tahun 1971, sistem
ini dikenalkan oleh Michael S. Scott Morton, G. Athony Gorry dan Peter G.W. Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT).
Menurut Sudirman dan Widjajani ( 1996 ), perkembangan sistem pendukung keputusan
meliputi:
1. Sistem pendukung keputusan kelompok atau Group Decision Support Systems ( GDSS )
adalah suatu sistem berbasis komputer untuk membantu secara interaktif dalam
membuat keputusan terhadap masalah-masalah yang tidak terstruktur bagi kelompok
pembuat keputusan yang bekerja bersama-sama.
2. Sistem pendukung keputusan eksekutif atau excexutive support systems ( ESS ) adalah
sistem pendukung komprehensif yang mempunyai kemampuan lebih dari melayani
kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas
informasi dan laporan manajemen.
3. Sistem pendukung keputusan organisasi atau organizational decision support systems.
Terdapat empat fase pendekatan formal dari sistem ini, yaitu dua fase pertama adalah
strukturlisasi dan pembentukan kerangka pengembangan sistem. Fase ketiga
merupakan prototype ( model atau simulasi dari semua aspek yang akan dikembangkan
). Fase ke empat merupakan implementasi..
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam
proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2.
Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi
yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam
meneliti masalah yang ada.
3.
Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria –
kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4.
Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan,
melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi
mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk
membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
A. Pengertian SPK menurut beberapa Ahli :
a.
Menurut Michael S Scot Morton dan Peter GW Keen (SIM,1998) , Adalah bahwa sistem
pendukung keputusan meruapakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu
masalah yang harus dibuat oleh manajer.
b.
Menurut Raymond McLeod, Jr, (1998), Mendefenisikan sistem pendukung keputusan
sebagai suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kesimpulanya: Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang
diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
B. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan.
 SPK menyediakan dukungan untuk mengambil keputusan utamanya pada keadaan semi
terstruktur dan tidak erstruktur dengan menggabungkan penilaian manusia dan
informasi komputerisasi.
 SPK, menaikan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal ketepatan waktu dan
kualitas bukan pada biaya pembuata keputusan atau biaya pemakaian komputer.
 Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
 Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses
pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
 Sistem pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam
hal ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya
pemakaian waktu komputer.
C. Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan
a. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat
rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan
detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas.
Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan
pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi
persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
b. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang
rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
c. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
sumber yang bersifat eksternal.
Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan
umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
D. Komponen/ Subsistem Sisitem Pendukung Keputusan
Sistem berpendukung keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yang diantaranya :
 Pengelolaan Data (Data Management), Pengelolaan data termasuk database, dimana
berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh software yang disebut DBMS
(Database Management System).
 Pengelolaan Model (Model Management),Paket Software dimana termasuk financial,
statistic, management science, atau model kuantitif lainnya, dimana menyediakan
kemampuan analitis sistem dan software menejemen yang cocok.
 Komunikasi ( Subsistem Dialog ),Pemakai dapat mengkomunikasikan dan
memerintahkan sehingga untuk itu diperlukan suatu antar muka pemakai (Use
Interface)
 Pengelolaan Pengetahuan ( Knowledge Management ), Subsistem yang dapat dipilih
untuk dapat mendukung setiap subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang
berdiri sendiri.
 Pemakai (User), Pemakai yang mengaplikasikan pengetahuan ataupun sebagai
pengguna dari sistem.
 Contoh aplikasi yang menggunakan DSS :
DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem
pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan
data dan norma-norma SDM yang terdapat di PT. X.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem
Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu :
Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan
sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada
jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000
untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini
dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan
jabatan dan perencanaan karir di PT. X.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel alam
perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada
proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil
keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang
membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.
B. Saran
Makalah ini ditujukan kepada yang membaca makalh ini. Dan khusunya bagi
mahasiswa/i Stt Wastukanaca Purwakarta dijurusan Teknik Industri. Yang dimana harus
mepelajari dan mengetahui prinsip-prinsip apa saja dalam pennganan masalah yang didapat
ketika sebagai seorang manager nanti. Dan fungsi makalah ini supaya memepermudah bagi
lulusan TI untuk menjadi seorang manager dalam menangani masalah yang ada.
Download