siaran pers membangun perilaku konsumen penting untuk

advertisement
SP 47/DKNS/OJK/V/2017
SIARAN PERS
MEMBANGUN PERILAKU KONSUMEN PENTING UNTUK MENUJU INDUSTRI
KEUANGAN YANG KUAT
Bali, 4 Mei 2017. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Internasional
Seminar on Changing Consumer Behavior Through Financial Literacy, Financial
Inclusion, and Consumer Protection pada tanggal 4-5 Mei 2017 di Nusa Dua, Bali.
Tema ini sejalan dengan prinsip utama perlindungan konsumen yang digagas oleh
kelompok negara G-20 yang menggarisbawahi pentingnya perilaku konsumen dalam
menciptakan industri keuangan yang sehat, baik dalam penyediaan produk atau jasa
keuangan maupun melindungi kepentingan konsumen.
“Berbagai negara dan organisasi internasional kini tengah mengacu kepada perilaku
konsumen sebagai pendukung kebijakan dan strategi perlindungan konsumen. OJK
sebagai otoritas industri jasa keuangan di Indonesia juga telah memulainya sejak
OJK beroperasi 2013 lalu,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad
saat membuka seminar internasional tersebut di Nusa Dua Bali, Kamis.
Menurutnya, seiring dengan berkembangnya industri keuangan dan kemajuan
teknologi di bidang keuangan (fintech), perilaku konsumen menjadi penting bagi
industri jasa keuangan dan masyarakat, antara lain dapat meningkatkan permintaan
(demand) terhadap produk atau layanan jasa keuangan serta mendorong lembaga
jasa keuangan (LJK) untuk mengembangkan produk yang lebih menarik dan
menerapkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen sehingga berpengaruh
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
Seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan bahwa aspek literasi keuangan
dapat membentuk masyarakat lebih cerdas dalam memahami manfaat dan risiko
sehingga lebih berhati-hati dalam memilih produk keuangan dan menghindari
investasi ilegal.
Perilaku konsumen yang baik dapat membangun kesadaran akan pentingnya produk
atau layanan jasa keuangan bagi peningkatan kesejahteraan, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan inklusi keuangan.
Perubahan perilaku konsumen yang lebih peduli terhadap hak-hak dan kewajibannya
juga mendorong regulator untuk lebih memperhatikan aspek perlindungan terhadap
konsumen keuangan.
Perilaku keuangan yang baik antara lain tercermin dalam perencanaan dan
pengelolaan keuangan, pengambilan keputusan keuangan yang tepat, keyakinan
dalam menggunakan produk keuangan, dan interaksi yang baik antara konsumen
dengan lembaga jasa keuangan.
Berbagai upaya yang telah dan akan terus berlanjut dalam upaya mengubah perilaku
konsumen tersebut antara lain adalah:
1. Program edukasi dan literasi keuangan berbasis perilaku mencakup materi
perencanaan dan pengelolaan keuangan, pengenalan berbagai produk dan
layanan jasa keuangan, baik di sektor perbankan, pasar modal, dan Industri
Keuangan Non Bank, serta peningkatan kewaspadaan dalam berinvestasi;
2. Mendorong lembaga jasa keuangan untuk menyediakan produk-produk
keuangan yang terjangkau dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen
keuangan, termasuk pemanfaatan teknologi keuangan yang memudahkan
masyarakat memilih produk dan layanan jasa keuangan secara lebih cepat dan
efisien; dan
3. Mengembangkan metode pengawasan market conduct terhadap penyedia jasa
keuangan guna menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat, adil,
berkelanjutan serta menciptakan interaksi yang baik dengan konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono menyampaikan yang dilakukan
oleh OJK saat ini seiring dengan langkah dan pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi.
Konsumen Keuangan perlu dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan keuangan
sehingga kelak produk dan atau layanan jasa keuangan ini dapat memberikan
multiplier effect perekonomian Indonesia. “Program OJK sejalan dengan implementasi
Strategi Nasional Keuangan Inklusi sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No.82 Tahun 2016,” kata Kusumaningtuti.
Seminar internasional merupakan salah satu sarana manfaat balik pemanfaatan
anggaran OJK untuk industri ini, akan berlangsung selama dua hari dengan
narasumber dan peserta berasal dari regulator keuangan, pengawas jasa keuangan,
lembaga pemerintah, organisasi internasional, pelaku industri keuangan,
akademisi/peneliti, pemerhati perilaku konsumen jasa keuangan, serta masyarakat
umum, yang akan membahas berbagai topik antara lain:
a. Peran pemerintah/regulator dan lembaga jasa keuangan dalam mengubah
perilaku konsumen keuangan melalui literasi, inklus, dan perlindungan
konsumen keuangan;
b. Perkembangan fintech dalam mendorong perubahan perilaku konsumen
keuangan;
c. Hasil riset tentang pengaruh inklusi keuangan terhadap perubahan perilaku
konsumen keuangan;
d. Berbagai metode asesmen perilaku konsumen oleh lembaga jasa keuangan dan
pengawasan market conduct berbasis risiko;
e. Manfaat literasi dan inklusi keuangan serta market conduct dari perspektif
regulator keuangan.
Melalui seminar ini, diharapkan OJK akan memperoleh berbagai masukan, strategi,
dan best practices dari berbagai ahli dan praktisi keuangan untuk diimplementasikan
dalam kebijakan perlindungan konsumen maupun pelaksanaan program-program
literasi dan inklusi keuangan yang akan datang untuk mendukung perubahan
perilaku konsumen yang berdampak positif bagi industri jasa keuangan.
***
Informasi lebih lanjut:
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Anggar B. Nuraini
Telp: 021 29600000 atau 1500655, email: [email protected], www.ojk.go.id
Download