Pembeli Rasional vs Irasional Oleh : Eka Putra Lismono Business Analyst SLC MARKETING, INC. Perilaku setiap konsumen dalam membeli suatu produk berbeda-beda. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mempelajari perilaku konsumen mereka dalam membeli suatu produk atau jasa. “Kenapa konsumen mau membeli suatu barang ? Kenapa konsumen banyak bertanya sebelum membeli barang?” Kita sebagai pebisnis harus mengerti dari perilaku konsumen tersebut. Oleh karena itu menurut Read dan Leeuwen (2013) dapat disimpulkan bahwa tujuan dari mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memprediksi, menjelaskan dan mengendalikan perilaku konsumen. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat bahwa ada konsumen yang sangat teliti dalam memilih suatu produk sehingga menanyakan semua hal mengenai produk tersebut sebelum dibeli, ada juga konsumen yang jika tertarik pada suatu produk tanpa berpikir panjang, langsung membeli produk tersebut tanpa mengecek dengan teliti ataupun bertanya panjang lebar kepada si penjual. Nah, menurut Anda kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut terjadi secara tidak langsung karena setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda-beda. Apabila Anda menjadi si penjual, maka pembeli mana yang ingin Anda layani? Konsumen yang sangat observatif atau konsumen yang tanpa pikir panjang, langsung membeli suatu produk? Mungkin kebanyakan orang akan lebih senang melayani yang tanpa banyak tanya, namun langsung membeli suatu produk. Pada artikel ini akan dibahas mengenai jenis perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Secara umum perilaku konsumen dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis pertama adalah perilaku konsumen yang bersifat rasional dan yang kedua adalah perilaku konsumen yang bersifat irasional. Yang dimaksud perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah konsumen yang lebih mengedepankan kepentingan primer, kebutuhan yang mendesak atau melihat dari kegunaan produk sebelum membeli suatu produk atau jasa. Dengan kata lain, konsumen tersebut lebih observatif dalam membeli suatu produk atau jasa. Jadi, untuk jenis perilaku konsumen ini akan susah untuk terpengaruh walaupun diberikan bermacam bentuk promosipromosi. Nah, bagaimana dengan perilaku konsumen yang bersifat irasional? Perilaku konsumen yang bersifat irasional jauh berbeda dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional. Perilaku konsumen yang bersifat irasional adalah mereka mudah terpengaruhi oleh iming-iming yang diberikan para marketer, seperti diskon-diskon dan promosi lainnya. Jadi, apabila di tempat usaha Anda terdapat konsumen yang memiliki sifat perilaku konsumen irasional, maka dapat disuguhkan promo-promo yang menggiurkan, maka kemungkinan besar konsumen tersebut akan membeli produk Anda. Berikut ciri-ciri kedua perilaku konsumen di atas : 1. Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat rasional: a. Memilih produk berdasarkan kebutuhan saja b. Produk memiliki banyak kegunaan c. Kualitas dari produk yang bagus d. Membeli barang sesuai dengan kemampuan keuangan konsumen 2. Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat irasional: a. Promosi atau diskon-diskon sangat diminati b. Produk yang dipilih adalah produk yang bermerk dan sudah terkenal c. Pembelian barang dilakukan karena gengsi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa penting untuk mengetahui perilaku konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen, maka strategi-strategi yang dilakukan, baik strategi pemasaran ataupun promosi penjualan dapat lebih tepat sasaran, dan biaya yang digunakan tidak secara percuma terpakai. Ingin lebih lanjut mengenal perilaku konsumen Anda? Segera hubungi SLC MARKETING, INC. yang dapat membantu perusahaan Anda untuk melakukan survei pasar dan survei kepuasan pelanggan.