BAB 7 LINGKUNGAN FISIK KONSUMEN Lingkungan fisik adalah semua fisik non manusia dalam lingkungan dimana perilaku konsumen terjadi. Lingkungan fisik dapat dibagi menjadi elemen ruang (spatial) dan non ruang (non spatial). Elemen ruang antara lain semua jenis obyek fisik (termasuk produk dan merek) disamping negara, kota, toko dan desain interior. Sedangkan elemen non ruang antara lain faktor tak nyata seperti temperatur, kelembaban, penerangan, tingkat kebisingan, dan waktu. Pemasar perlu memahami bagaimana aspek lingkungan fisik tersebut mempengaruhi kognisi , afeksi dan perilaku konsumen. Rumah adalah lingkungan fisik bagi konsumen. Rumah akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara langsung, misalnya rumah yang kotor akan mendorong konsumen untuk segera membersihkan kotoran tersebut karena akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen. Waktu adalah salah satu lingkungan fisik non spatial yang sangat mempenagruhi konsumen. Toko akan dipenuhi oleh pengunjung pada akhir pekan atau awal bulan. Sebagian konsumen akan mungkin menghindari kunjungan ke toko pada kedua waktu tersebut, karena dianggap sesak atau tidak nyaman. Mereka mungkin akan berkunjung ke toko atau Mall apada saat hari-hari biasa selain akhir pekan untuk menghindari ketidaknyamanan tersebut. Cuaca akan mempengaruhi apa yang dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Penjualan payung meningkat pada saat musin penghujan di Indonesia. Cuaca panas terik akan mendorong konsumen untuk banyak minum atau mengkonsumsi minuman dingin seperti jus aneka buah. Penutup kuping, sarung tangan dan jaket tebal, jelas-jelas adalah produk untuk musim dingin, dan sebagian besar saleb pelindung sinar matahari, AC, dan baju renang adalah produk yang dijual pada musim panas. Beberapa perusahaan bahkan memberi perhatian yang cukup tajam pada cuaca, bukan hanya pada perubahan musim tapi juga pada perubahan cuaca dari hari ke hari. Kaitannya dengan bidang pertanian, sangat jelas terasa jika Indonesia masuk dalam musim penghujan maka banyak petani akan menanam padi pada lahan sawahnya, sebaliknya pada musim kemarau maka petani akan memilih untuk menanam tanaman palawija seperti jagung, kedelei atau tanaman hortikultura lainnya. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa penerangan mempengaruhi perilaku konsumen. Telah banyak ditemukan bahwa seseorang akan bekerja lebih baik dalam ruangan yang lebih terang, tapi di sisi lain pekerja juga merasakan bahwa lampu yang tepat berada diatas kepala sangat tidak nyaman rasanya. Dapat disimpulkan bahwa setiap strategi pemasaran yang diciptakan oleh manajer pemasaran melibatkan pengubahan terhadap beberapa aspek lingkungan sosial dan fisik. Aspek fisik yang diubah oleh strategi pemasaran seperti strategi produk dengan produk disain baru dari produk yang sudah ada, startegi promosi dengan mengubah iklan di majalah, mengganti figure dari baliho yang dipasang, mengubah tema dari papan reklame sepanjang tol, dsb). Sementara itu aspek lingkungan sosial lainnya yang dapat diubah misalnya dengan melatih tenaga penjual untuk tidak terlalu agresif, tidak terlalu menekan konsumen dan tetap ramah dengan memperlakukan konsumen sebagai raja yang harus dilayani. 128 PERILAKU KONSUMEN Faktor-faktor menggunakan lingkungan strategi ini pemasaran diciptakan dan didisain dengan untuk mempengaruhi aspek kognisi, afeksi dan perilaku konsumen. Bab 7. Lingkungan Fisik Konsumen 129