v gambaran umum perusahaan

advertisement
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Kuala Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri
pengolahan pangan dengan produk utama mie kering, bihun, dan bumbu masak.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Juni 1974, yang berawal dari perusahaan
perorangan berbentuk firma yang didirikan pada tahun 1954.
Pada tahun 1954, proses yang dilakukan perusahaan masih menggunakan
panas sinar matahari untuk proses pengeringannya. Hal ini menyebabkan
perusahaan tidak berproduksi secara optimal karena mengingat lokasi perusahaan
berada dalam daerah yang bercurah hujan tinggi, yaitu daerah bogor.
Pada tahun 1965, firma melakukan perluasan dengan mendirikan pabrik
bihun dilokasi yang berbeda. Masalah yang di hadapi di pabrik baru ini sama
dengan pabrik terdahulu yaitu tidak dapat berproduksi ketika musim hujan karena
masih menggunakan sinar matahari untuk pengeringan. Mesin-mesin yang
digunakan masih dengan teknologi sederhana dan buatan dalam negeri kecuali
mesin pembangkit listrik.
Semakin
meningkatnya
permintaan
dan
meluasnya
pemasaran
mendorong perusahaan untuk memperluas usahanya dengan meningkatkan
kualitas dan kapasitas produksinya. Usaha tersebut akan dilaksanakan dengan
menggunakan sistem mekanisasi yang lebih moderen sehingga tidak tergantung
pada alam. Oleh karena itu pada tahun 1974 didirikanlah perusahaan yang
memproduksi mie dan bihun PT. Kuala Pangan. Seiring dengan pesatnya
perkembangan perusahaan, statusnya pun berubah dari firma menjadi Perseroan
Terbatas (PT) yang telah mendapat pengesahan dari menteri kehakiman RI.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu tahun untuk persiapan,
pada tanggal 11 januari 1975 perusahaan ini diresmikan secara kolektif oleh
Menteri Perindustrian dengan piagam pendirian No. 51/M/SK/1975. adapun
bidang usaha yang akan dijalankan adalah :
1) Memproduksi mie kering dan bihun kering serta mengembangkan produksi
dengan cara memproduksi jenis instan (yang sudah memakai bumbu) untuk
mie maupun bihun.
52
2) Mengimpor bahan baku penolong yang diperlukan untuk kegiatan usaha
tersebut dan menjual hasil produksinya dengan sasaran pasar dalam negeri.
Namun pada awalnya perusahaan yang telah diresmikan ini tidak langsung
bergerak di dalam industri mie kering, pada awalnya perusahaan ini bergerak di
bidang perdagangan/trading untuk produk-produk hasil pertanian. pada tanggal 7
november 1988 perusahaan ini secara resmi mendirikan pabrik Mie kering dengan
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Mentri Perindustrian No. 064/DJAI/IUT1/NON-PMA-PMDN/II/1988 tanggal 11 Februari 1988 dan Surat Izin Perluasan
(Tanpa
melalui
Tahap
Persetujuan
Prinsip)
oleh
Direktorat
Jendral
Industri Hasil Pertaniaan dan Kehutanan, Departemen perindustrian No.
236/DJIHPK/D.2/Perluasan/VIII/1998, tanggal 28 agustus 1998.
Mengacu pada keputusan Mentri Perindustrian No. 286/M/SK/1989, maka
perusahaan PT. Kuala Pangan dikategorikan atau termasuk sebagai industri
pangan bersekala Menengah karena mempunyai nilai aset lebih dari 5 milyar
rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) dengan jumlah tenaga kerja sekitar
200 orang karyawan.
5.2
Lokasi Perusahaan
PT. Kuala Pangan berlokasi di depan Terminal Citeureup – kabupaten
Bogor, tepatnya di jalan Depan Terminal No. 23-25 Citeureup, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan pertimbangan kedekatan
dengan pasar faktor produksi dan pasar produksi. Dimana sebagian besar
pembelian bahan baku berasal dari jakarta. Demikian juga dengan hasil produksi
dikirim ke atau melaui jakarta. Pengiriman untuk daerah luar pulau Jawa
dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, sehingga biaya angkut
menjadi lebih rendah.
Pemilihan lokasi juga didasarkan atas keputusan pemerintah yang
menyatakan bahwa daerah Kabupaten Bogor memang diperuntukan menjadi
daerah industri, sehingga fasilitas-fasilitas untuk kebutuhan prasarana suatu
industri sudah tersedia dengan memadai, seperti :
53
1) Jalan yang sudah diaspal dengan baik, yang mana jalan tersebut digunakan
juga oleh industri-industri besar seperti PT Indocement, PT Semen Cibinong
dan lainnya.
2) Sudah tersedianya jaringan telepon
3) Untuk menyalurkan air sisa pabrik, dapat dialirkan ke sungai yang berlokasi
tidak jauh dari pabrik.
4) Untuk pembangkit atau penggerak mesin, sudah tersedia jaringan listrik
bertegangan menengah dari PLN.
5) Untuk bahan bakar sudah dipersiapkan jaringan pipa untuk menyalurkan gas
alam dari Pertamina.
5.3
Visi dan Misi PT Kuala Pangan
Visi dan misi dalam organisasi sangat penting untuk mengarahkan tujuan
organisasi serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan. Visi, misi dan tujuan harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan
dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki
dampak yang positif dalam pencapaian target dan tujuan organisasi
Visi dan misi yang terdapat pada PT Kuala Pangan belum tertulis dengan
jelas, namun berdasarkan wawancara diperoleh visi yaitu :
1) Menghasilkan produk yang aman dan bermutu tinggi.
2) Menghasilkan makanan pengganti nasi yang bergizi dan mutu yang baik.
Misi dari PT Kuala Pangan yaitu :
1) Menjual produk ke seluruh Indonesia dan dunia.
2) Menerapkan keamanan pangan secara konsisten dan perbaikan sistem
manajemen secara terus menerus.
3) Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.
Beberapa Tujuan yang dimiliki oleh PT Kuala pangan yaitu :
1) Menghasilkan keuntungan untuk perusahaan.
2) menyediakan produk yang dapat dikonsumsi oleh semua golongan ekonomi
masyarakat.
54
5.4
Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan kelompok
orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan tertentu yang
memerlukan suatu struktur dalam pengaturan dan tanggung jawab. PT Kuala
Pangan merupakan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh dewan komisaris
yang terdiri dari anggota keluarga. Struktur organisasi PT Kuala Pangan terdiri
dari dewan komisaris, direktur utama, direktur keuangan, direktur pelaksana,
general manajer,manajer penelitian dan pengembangan, manajer personalia,
manajer akunting dan administrasi, manajer produksi, dan manajer pemasaran.
Struktur organisasi PT Kuala Pangan dapat dilihat pada Gambar 4.
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Pelaksana
General Manajer
Manajer
penelitian dan
Pengembangan
Manajer
Akunting dan
Administrasi
Kepala
Gudang
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Gambar 4. Struktur Organisasi PT Kuala Pangan Tahun 2011
Sumber : PT Kuala Pangan, 2011
a) Dewan Komisaris
Dewan komisaris atau pemilik perusahaan merupakan pimpinan tertinggi
dari perusahaan. Dewan komisaris memiliki wewenang dalam merencanakan,
mengambil
keputusan,
menetapkan
target,
dan
program
pengembangan
perusahaan.
55
b) Direktur Utama
Direktur utama merupakan perpanjangan tangan dari dewan komisaris.
Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala yang
terjadi di perusahaaan. Tugas, tanggung jawab, serta wewenang yang dimiliki
oleh direktur utama antara lain :
1) Memimpin, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh jajaran yang
berada dibawah tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
2) Memastikan seluruh karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya
menjalankan tugas dengan baik, efektif, dan efisien.
3) Berhak
mempromosikan,
merotasi,
memberhentikan
karyawan
berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan.
4) Memberikan laporan atau masukan kepada dewan komisaris atas
perkembangan, hasil serta rencana perusahaan agar dewan komisaris dan
pemilik perusahaan dapat menetapkan target serta program pengembangan
perusahaan.
5) Memberikan usulan kepada dewan komisaris atau pemilik perusahaan
demi kemajuan perusahaan
6) Menjalin dan menjaga hubungan baik perusahaan dengan instansi
pemerintah serta masyarakat sekitar perusahaan.
c) Direktur Keuangan dan Direktur Pelaksana
Direktur keuangan dan direktur pelaksana bertugas membantu direktur
utama dalam menjalankan tugas dan bertanggung jawab kepada direktur utama
atas segala yang terjadi bibawah tanggung jawabnya. Tugas, tanggung jawab,
serta wewenang direktur keuangan dan direktur pelaksana antara lain :
1) Membantu direktur utama dalam mengarahkan, menugaskan, mengawasi
seluruh jajaran yang berada dibawah tanggung jawab direktur utama untuk
mencapai tujuan perusahaan.
2) Membantu direktur utama dalam memastikan bahwa seluruh karyawan
yang berada dibawah tanggung jawab direktur utama menjalankan
tugasnya dengan baik, efektif, dan efisien.
56
3) Membantu direktur utama dalam melaksanakan kordinasi dengan tugastugas yang diberikan direktur utama kepada para manajer dan
bawahannya.
4) Bersama-sama dengan para manager memberikan laporan atau masukan
kepada direktur utama atas perkembangan, hasil serta rencana perusahaan
agar direktur utama dapat menetapkan target serta program pengembangan
perusahaan.
5) Memberikan usulan kepada direktur utama dan para manager demi
kemajuan perusahaan.
d) General Manajer
General Manajer
bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan
direktur pelaksana. General manajer mengepalai manajer-manajer yang berada
dibawahnya. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang general manajer meliputi :
1) Mengkoordinasikan, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh
karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
2) Membuat perencanaan produksi, pembelian/ pengadaan bahan baku dan
perencanaan kedatangan bahan baku sesuai permintaan dan memastikan
seluruh bagian produksi yang berada dibawah tanggung jawabnya
beroperasi dengan lancar.
3) Bertanggung jawab terhadap kualitas/ mutu bahan baku yang diterima.
4) Bersama dengan bagian gudang melakukan pengecekan data gudang dan
pengadaan bahan pendukung sesuai dengan kondisi persediaan barang
pada gudang.
5) Bersama dengan atasan berhak untuk mempromosikan, merotasi,
memberhentikan karyawan yang berada dibawahnya berdasarkan masukan
serta pengamatan yang dilakukannya.
6) Memastikan seluruh mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi
selalu dalam keadaan baik dan terintalasi dengan benar.
7) Membuat laporan terhadap produksi berkenaan dengan penggunaan bahan
baku dan bahan pendukung serta hasil kerja yang menjadi tanggung
jawabnya kepada direktur keuangan dan direktur pelaksana.
57
e) Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab kepada general manajer terhadap
kelancaran kegiatan produksi perusahaan. Manajer produksi mengepalai karyawan
yang bekerja dibagian produksi. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajer
produksi meliputi :
1) Mengkoordinasikan, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh
karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
2) Melakukan koordinasi dengan departemen lain
3) Membuat perencanaan produksi sesuai dengan permintaan pemasaran dan
memastikan seluruh bagian produksi yang berada dibawah tanggung
jawabnya beroperasi dengan lancar.
4) Memastikan seluruh produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi
produk yang telah di terapkan.
5) Berhak memberhentikan jalannya produksi dan mengkonsultasikan
langkah perbaikan guna menekan produk reject serendah-rendahnya.
6) Membuat laporan hasil kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
f) Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertanggung jawab kepada general manajer terhadap
kelancaran kegiatan pemasaran dan distribusi produk perusahaan. Manajer
pemasaran mengepalai karyawan yang bekerja dibagian pemasaran. Tugas,
tanggung jawab, dan wewenang manajer pemasaran meliputi :
1) Melakukan usaha-usaha untuk mencari konsumen baru baik dalam
maupun luar negeri serta memelihara dan meningkatkan hubungan kerja
dengan para konsumen yang sudah ada.
2) Membuat surat penawaran dan mengirimkan contoh produk kepada calon
konsumen atau konsumen yang sudah ada.
3) Menerima pesanan dan melaksanakan penjualan sesuai dengan harga
yang ditetapkan, mutu dan jumlah yang ditentukan oleh konsumen pada
waktu yang telah disepakati.
4) Membuat surat penagihan kepada konsumen sesuai kelengkapan dokumen
yang diperlukan dalam penagihan.
58
5) Melakukan koordinasi dengan bagian gudang agar pesanan yang diterima
dapat dikirim tepat waktu.
6) Melakukan koordinasi dengan bagian keuangan atas piutang-piutang yang
belum terbayar dan melakukan penagihan dengan sebaik-baiknya.
7) Membuat laporan hasil kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
g) Manajer Akunting dan Administrasi
Manajer akunting dan administrasi bertanggung jawab kepada general
manajer terhadap kelancaran kegiatan akunting dan administrasi didalam
perusahaan. Manajer akunting dan administrasi mengepalai staff akunting dan
staff administrasi perusahaan. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajer
akunting dan administrasi meliputi :
1) Membuat rencana pengeluaran biaya operasional yang akan dikeluarkan
oleh
perusahaan
dengan
berkoordinasi
dengan
bagian
produksi,
pembelian, gudang, pemasaran, administrasi, dan lain-lain.
2) Melakukan analisis biaya dan melakukan pengendalian terhadap biayabiaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan
bagian produksi, pembelian, gudang, pemasaran, administrasi dan lainlain.
3) Melakukan pencatatan segala transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas sumber daya keuangan yang ada
di perusahaan.
4) Melakukan penagihan aas piutang-piutang yang belum terbayar dan
melakukan penagihan dengan sebaik-baiknya.
5) Melakukan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan jabatannya atau
yang diberikan oleh atasannya.
6) Membuat laporan keuangan terhadap hasil kerja yang menjadi tanggung
jawabnya.
5.5
Proses Produksi Mie
Proses produksi mie di PT Kuala Pangan tediri dari beberapa tahapan yaitu
penyediaan bahan baku, pencampuran (Mixing), pembentukan mie (Roll Press),
pematangan mie (Steaming), pengeringan (drying), pedinginan mie (cooling), dan
pengemasan (sealing).
59
a) Penyediaan Bahan Baku
penyediaan bahan baku dilakukan oleh PT Kuala Pangan agar bahan baku
untuk produksi mie selalu terpenuhi, dalam penyediaan bahan baku ini dilakukan
pemeriksaan dan sortasi terhadap bahan baku yang masuk ke perusahaan. Seluruh
bahan baku yang lolos sortasi kemudian disimpan di dalam gudang. Penimbangan
bahan baku dilakukan ketika bahanbaku masuk dan ketika keluar dari gudang agar
keserdiaannya daa terus terpantau.
b) Pencampuran (Mixing)
dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan baku yang
digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar perpaduan antara tepung dan
air berlangsung secara merata. Untuk mendapatkan adonan yang baik kadar airnya
harus diperhatikan, yaitu berkisar 32-34%.
c) Pembentukan Mie (Roll Press)
Roll Press adalah mesin produksi yang terdiri dari tiga buah unit, yaitu
unit pressing (penggilingan), slitter dan unit conveyor steaning. Unit pressing
berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter
berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur
menjadi untaian mie. Terakhir adalah unit conveyor yang akan membentuk
untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian
masuk ke dalam steam boiler untuk proses lebih lanjut.
d) Pematangan Mie (Steaming)
Steaming adalah proses pematangan mie dengan menggunakan steam
boiler atau biasa disebut proses pengukusan. Pada proses ini mie mengalami
perubahan fisik di mana adonan mie berubah menjadi keras dan kuat.
e) Pengeringan (Drying)
Pengeringan dilakukan dengan oven (kotak pengering) dengan suhu 90130°C selama 20-30 menit. Pengeringan ini dilakukan sebagai proses pematangan
mie dan untuk menurunkan kadar air di dalam mie mejadi 5-10 persen.
60
f) Pendinginan (Cooling)
Pendinginan dilakukan dua kali yaitu setelah pematangan mie dan setelah
pengeringan mie. Pendinginan dilakukan dengan kipas pendingin pada conveyor
yang berjalan. Pendinginan berfungsi untuk pemadatan mie setelah pematangan
mie dan mendinginkan mie yang sudah matang.
g) Pengemasan (Sealing)
Pengemasan dilakukan dua kali yaitu pengemasan primer (Plastik PP) dan
pengemasan sekunder (Karton). Pengemasan dilakukan degan mesin pengemas
dan setelah pengemasan primer diberikan tanggal kadaluarsa dan kode produksi.
Pengandalian mutu juga dilakukan di dalam proses pengemasan ini, yaitu dengan
memasukan kedalam metal detector sebelum dilakukan pengemasan sekunder.
Proses produksi yang telah dijelaskan dilakukan dengan peralatan yang
bertenaga listrik. Mesin-mesin yang digunakan di PT Kuala Pangan rata-rata
buatan tahun 1970 dan dengan berbagai kondisi. Beberapa dari mesin tersebut
adalah mesin Mixer, Baki Pengaduk, Mesin Roll, Conveyor Steaning, Mesin
Potong/Slitter, Kotak Pengering, Mesin Pembungkus, Steam Boiler, dan lain-lain.
Untuk lebih lengkapnya jenis peralalatan produksi yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 8. Jenis Peralatan Produksi
No
Jenis Alat
Jumlah
Negara Asal/
Kondisi
Energi
Tahun Pembuatan
(%)
Penggerak
1
Mixer
1
Jepang/1972
80
Listrik
2
Baki Pengaduk
3
Jepang/1972
75
Listrik
3
Roll/Press Tepung
2
Jepang/1972
70
Listrik
4
Conveyor Steaning
2
Jepang/1972
70
Listrik
5
Mesin Potong/Slitter
2
Jepang/1972
75
Listrik
6
Kotak Pengering
2
Jepang/1972
70
Listrik
7
Kipas Pendingin
2
Jepang/1972
80
Listrik
8
Steam Boiler
1
Jerman/1998
90
Listrik
9
Mesin Bungkus Bumbu
1
Jepang/1972
65
Listrik
61
10
Mesin Pembungkus Mie
1
Jepang/ 1972
80
Listrik
11
Mixing Water Equipmen
1
Jepang/ 1972
70
Listrik
12
Star Delta Magnet Push
1
Jepang/ 1972
75
Listrik
13
Mesin Pengaduk
1
Indonesia/ 1975
65
Listrik
14
Mesin Penghalus
1
Indonesia/ 1975
65
Listrik
15
2
Jepang/ 1980
80
Listrik
1
Taiwan/ 1973
70
Listrik
17
Mesin Pembungkus
Band Sealer
Mesin Penggiling
Tepung
Mesin Pemadat Tepung
1
Taiwan/ 1973
65
Listrik
18
Mesin Spiral Tepung
1
Taiwan/ 1973
65
Listrik
19
Mesin Pembungkus
Super Bihun
Mesin Pembuat Benang
Tepung
Mesin Diesel Generator
1
Taiwan / 1985
85
Listrik
2
Taiwan/ 1973
70
Listrik
2
Inggris/1994
90
Solar
16
20
21
62
Download