e) Persaingan Antara Perusahaan Sejenis

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Strategic Human
Resource
Management
Lingkungan Usaha dan
Strategi Organisasi
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Pascasarjana
Magister
Manajemen S2
02
Kode MK
Disusun Oleh
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Abstract
Kompetensi
Startejic Manajemen SDM didahului
dengan penilaian lingkungan bisnis baik
secara
internal
maupun
secara
eksternal, identifikasi masalah bisnis
yang relevan dan kebijakan pasar
bebas dan era globalisasi.
Mampu memahami dan menganalisa
isu-isu
perubahan
bisnis
dalam
Strategic Manajemen SDM.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
kecenderungan-kecenderungan dan kejadian-kejadian yang berada di luar kontrol suatu
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang
menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen
perusahaan untuk menentukan strategi-strategi dalam meraih peluang dan menghindarkan
ancaman.
Ekonomi
Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan suatu usaha.
Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi masyarakat. Kondisi
ekonomi yang semakin membaik, yang diiringi dengan peningkatan daya beli masyarakat
memungkinkan adanya peningkatan permintaan pasar terhadap suatu produk. Hal tersebut
merupakan peluang baik bagi prospek pengembangan usaha saat ini dan dimasa akan
datang. Tidak stabilnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini memberikan pengaruh
terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Salah satu pendorong
ketidakstabilan perekonomian Indonesia yaitu adanya kebijakan pemerintah yang
menaikkan harga bahan baku minyak (BBM). Meskipun sejak bulan Desember 2008
pemerintah sudah menurunkan harga BBM sebesar Rp1.500/liter dan solar Rp 1.200/liter.
Namun penurunan harga BBM tidak berpengaruh nyata terhadap harga bahan-bahan
pokok, sehingga berdampak pada kenaikan bahan baku pembuatan mie seperti terigu,
harga terigu di indonesia selalu mengalami perubahan, hal ini dapat mengganggu biaya
produksi perusahaan. Perkembangan harga terigu dapat dilihat pada Tabel 1.
Selain kenaikan BBM kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2010 juga sangat
mepengaruhi perusahaan, kenaikan TDL sekitar 6-15 persen bagi pengguna industri ini
dapat meningkatkan ongkos produksi perusahaan karena mesin-mesin yang digunakan
rata-rata menggunakan listrik untuk beroperasi. Oleh karena itu, pemerintah harus selalu
waspada terhadap fluktuasi harga yang terjadi sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dapat menjamin kelangsungan hidup para pelaku usaha. Berdasarkan Tabel 1,
terlihat bahwa terjadi kenaikan harga terigu pada tahun 2009. Kondisi ini dapat mengancam
keberadaan industri mie yang menggunakan terigu sebagai salah satu bahan baku dalam
pembuatan produknya. Adanya kenaikan harga terigu maka akan meningkatkan biaya
produksi.
Sosial, Budaya, dan Demografi
2013
2
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perubahan sosial,
budaya dan demografi memberikan pengaruh terhadap
kemampuan suatu usaha di dalam memainkan perannya. Setiap perubahan yang terjadi
dapat menjadi sebuah peluang maupun penghalang bagi pengembangan suatu usaha di
masa yang akan datang. Hal ini tergantung dari pola interaksi yang terbentuk antara usaha
tersebut dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Perubahan atau gejolak sosial yang terjadi
dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat maupun sebaliknya. Seiring dengan perkebangan
zaman terjadi pula perubahan sosial, seperti banyaknya wanita yang bekerja dan perubahan
gaya hidup. Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja diluar rumah dan semakin tinggi
mobilitas masyarakat diluar rumah menyebabkan masyarakat membutuhkan akan makanan
yang cepat saji dan mudah dalam pembuatannya. Hal ini menjadi peluang bagi usaha
makanan mie yang merupakan makanan yang mudah dibuat dan mengenyangkan.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya juga menjadikan peluang
bagi para pengusaha yang bergerak dibidang makanan terutama perusahaan mie karena
mie merupakan makanan yang mengenyangkan dan dianggap sebagai pengganti makanan
pokok nasi.
Politik, Pemerintahan, dan Hukum
Kondisi politik dapat memberikan pengaruh kepada suatu usaha. Bentuk hukum,
perundang-undangan hingga badan/ instansi pemerintah lainnya yang mempengaruhi
kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku
usaha. Kondisi politik Indonesia yang mulai membaik sehingga berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari menguatnya nilai rupiah terhada US dollar
dan berkembangnya investasi di berbagai bidang. Membaiknya kondisi politik berpengaruh
terhadap perusahaan, dengan kondisi politik baik maka harga bahan baku cendrung stabil.
Undang-undang No.12 tahun 1980 tentang pembebasan bea masuk dan PPn impor mesinmesin industri memberikan dukungan kepada perusahaan untuk memperbaharui mesinnya,
namun karena terbatasnya modal perusahaan belum memanfaatkan undang-undang ini.
Teknologi
Teknologi merupakan salah satu sumber utama perubahan dengan adanya inovasi
baru. Variabel ini mempengaruhi bahan baku, operasi, serta produk suatu usaha karena
pada dasarnya perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk peningkatan
hasil, tujuan, atau bahkan mengancam kedudukan usaha tersebut. Teknologi yang terus
berkembang memberikan kontribusi bagi keberadaan PT Kuala Pangan. Faktor teknologi
turut membantu PT Kuala Pangan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari,
seperti telepon dan mesin faksimil yang dapat memperlancar kegiatan Perusahaan dalam
mempermudah transaksi jual beli dengan pelanggannya. Selanjutnya kemajuan di bidang
2013
3
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
transportasi juga memperlancar kegiatan Perusahaan dalam memasarkan produknya, serta
mempermudah dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan. Perkembangan teknologi
dan informasi yang terus berkembang merupakan peluang bagi usaha PT Kuala Pangan
untuk pengembangan usaha di waktu yang akan datang. Peralatan yang digunakan
perusahaan untuk kegiatan produksi belum menggunakan teknologi yang lebih modern
masih semi otomatis. Sedangkan dari sisi teknologi informasi, saat ini perusahaan belum
memanfaatkan fasilitas internet. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan kedepan
agar dapat memanfaatkan teknologi dan informasi tepat guna. Dengan begitu perusahaan
dapat memberi kemudahan kepada para pelanggannya dalam mengakses produk yang
dihasilkan, selain itu perusahaan dapat meningkatkan volume penjualannya.
Kekuatan Pesaing
a) Ancaman Masuknya pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam suatu industri akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang ada, antara lain : perebutan pasar, perebutan sumber daya
produksi dan peningkatan kapasitas. Ancaman pendatang baru sangat bergantung pada
hambatan dalam memasuki suatu industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk,
kebutuhan modal, keunggulan biaya, akses saluran distribusi dan peraturan pemerintah. Mie
Kering dan bihun merupakan produk yang sudah lama dikenal masyarakat. Proses
pembuatannya relatif mudah karena tidak membutuhkan teknologi yang terlalu canggih.
Produk tersebut dapat dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana. Bahan baku
pembuatan Mie mudah didapat. Selain itu modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha
pengolahan ini relatif rendah tergantung besar usahanya dan tidak adanya peraturan
pemerintah untuk memasuki industri ini menyebabkan rendahnya hambatan masuk ke
industri mie ini. Rendahnya hambatan masuk kedalam usaha ini akan menjadi ancaman
karena masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing pada usaha ini tergolong
cukup tinggi.
b) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok memiliki peran yang sangat signifikan bagi tiap perusahaan sebagai mitra
usahanya. Seperti diketahui bahwa tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri
sumber-sumber suplai bahan mentah dan bahan baku untuk diolah lebih lanjut dalam proses
produksi. Oleh karenanya terdapat ketergantungan antara satu perusahaan yang
menghasilkan satu produk tertentu dengan pemasoknya. Perusahaan telah memiliki
pemasok tetap untuk bahan baku utama terigu. Bahan baku terigu diperoleh dari PT
Bogasari dan PT Indofood Sukses makmur Tbk. Pemasok ini memiliki kekuatan tawar yang
kuat karena PT Kuala Pangan bergantung pada perusahaan tersebut dalam pemenuhan
bahan baku terigunya. Untuk bahan baku tepung telur diperoleh dari PT Armindo Mandiri
2013
4
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pratama pemasok ini juga memiliki kekuatan tawar yang kuat pula karena ketergantungan
perusahaan terhadap produk mereka. Sementara untuk bahan baku lainnya di peroleh dari
perusahaan berbeda pula seperti garam dari PT Saltindo Perkasa, pewarna makanan dari
PT Roha Larutan Pewarna, Potasium Karbonat dari PT Belia Jaya Sinar Gemilang tidak
memiliki kekutan tawar yang kuat, karena perusahaan dapat membelinya di perusahaan
lain. Kekuatan tawar yang kuat atau lemah dari perusahaan-perusahaan pemasok bahan
baku tidak berpengaruh besar bagi PT Kuala Pangan, hal ini dikarenakan PT Kuala Pangan
selalu menjaga hubungan baik dan memiliki perjanjian yang jelas dengan semua pemasok
bahan bakunya sehingga para pemasok loyal terhadap perusahaan.
c) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menekan
turunnya harga, permintaan terhadap kualitas atau jasa yang lebih baik dan memainkan
peran untuk melawan satu pesaing dan lainnya. Kualitas produk dan pelayanan, informasi
produk, jumlah pembeli, serta kemudahan konsumen beralih ke produk pesaing yang
sejenis maupun substitusinya adalah faktor-faktor yang berpengaruh kuat terhadap
kekuatan tawar-menawar pembeli. Pembeli terhadap produk PT Kuala Pangan kebanyakan
merupakan pedagang penyalur, pengusaha restoran, katering, dan pengusah hotel namun
tidak tertutup kemungkinan sampai pada para pedagang pengecer. Banyakna produk mie
kering dan bihun yang beredar di masyarakat membuat daya tawar konsumen terhadap
produk semakin kuat terhadap produk PT Kuala pangan. Untuk meningkatkan daya tawar
produk terhadap konsumen PT Kuala Pangan selalu memperhatikan mutu dari produknya
sehingga konsumen menjadi puas sehingga loyal terhadap produk perusahaan. Selain itu
PT Kuala Pangan selalu menjaga hubungan baik dengan para kosumennya dengan
memberikan pelayanan yang baik mulai dari pemesanan sampai barang diantarkan
sehingga dapat
meningkatkan posisi tawar produk.
d) Ancaman Produk Subtitusi
Keberadaan produk substitusi ini akan membatasi potensi suatu usaha. Jika suatu
usaha tidak mampu meningkatkan kualitas produk, maka laba dan pertumbuhan usaha
tersebut dapat terancam. Produk substitusi ditentukan oleh banyaknya jumlah produk yang
memiliki fungsi yang sama dengan produk usaha yang dapat mempengaruhi eksistensinya
di pasar. Produk subtitusi yang dapat mengancam produk dari PT Kuala Pangan yaitu
produk yang mudah dibuat dan mengenyangkan seperti mie instan (Indomie, Mie Sedap,
Sarimi), Super Bubur, Spageti instan, soun instan, dan lain-lain. Tingginya produk substitusi
dari mie kering dan bihun memberikan ancaman bagi perusahaan untuk menguasai pasar
dengan inovasi produk, sehingga konsumen bebas memilih produk yang sesuai dengan
selera masing-masing.
2013
5
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
e) Persaingan Antara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri makanan khususnya industri mie sangat kompetitif.
Departemen Perindustrian Republik Indonesia menyebutkan bahwa hingga tahun 2008,
tercatat ada 312 perusahaan yang bergerak di sektor industri sejenis mie. Beberapa
perusahaaan tersebut adalah PT Indofood, PT Wingsfood, PT Nissin, PT ABC, PT Barokah
Inkopontren, PT Jakarna Tama, PT Olagafood, PT Tiga Pilar Sejahtera, dan lain-lain.
Secara umum, persaingan yang terjadi pada industri mie adalah persaingan pasar, mutu
dan harga jual produk. Persaingan pasar terjadi jika jumlah pelaku usaha yang beroperasi
semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus jeli dan hati-hati dalam menentukan
wilayah pemasaran produk yang dihasilkan. Selain itu, terdapat persaingan mutu produk
karena setiap pelaku usaha berlomba-lomba dalam mempromosikan produk yang dijualnya
agar dapat dapat diterima oleh konsumen baik kualitas rasa, variasi bentuk kemasan
maupun ukuran.Oleh karena itu, agar produknya dapat diterima dengan baik oleh konsumen
maka para pelaku usaha harus mampu melihat selera konsumen terhadap produk yang
dihasilkan. Persaingan harga jual produk juga salah satu faktor persaingan diantara pesaing
yang ada. Biasanya persaingan dalam penentuan harga sering terjadi sebagai dampak
persaingan pasar maupun mutu produk. Persaingan yang terjadi dalam suatu industri
merupakan hal yang wajar, dengan demikian para pelaku usaha diajak untuk berpikir kreatif
dalam memposisikan produknya dengan sebaik-baiknya. Dengan persaingan yang
kompetitif ini PT Kuala Pangan semakin terancam oleh kegiatan promosi dan distribusi yang
luas yang dilakukan perusahaan yang telah dikenal seperti PT Wingsfood ataupun PT
Indofood. Walaupun demikian PT Kuala Pangan selalu memperhatikan kualitas dan mutu
produknya, memberikan pelayanan secara maksimal kepada konsumennya serta
memberikan harga khusus bagi konsumen yang setia membeli produknya agar loyalitas
konsumen tetap terjaga.
Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam organisasi tersebut dan
secara normal memiliki implikasi langsung pada perusahaan. Analisis faktor internal
merupakan proses identifikasi terhadap faktor kelemahan dan kekuatan dari dalam
perusahaan.
Lingkungan
internal
dapat
dianalisis
dengan
menggunakan
analisis
pendekatan fungsional, yaitu analisis yang dilakukan pada masing-masing fungsi dalam
perusahaan dengan mengkaji manajemen, pemasaran, keuangan, kegiatan produksi dan
operasi serta sumber daya manusia.
2013
6
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen
Manajemen perusahaan merupakan pihak yang menerapkan fungsi-fungsi yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, pengelolaan staf dan pengendalian.
PT Kuala Pangan memiliki visi dan misi usaha. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kuala
Pangan memiliki perencanaan jangka panjang sebagai bagian dari cita-cita dan tujuan
usaha di masa yang akan datang. Secara umum PT Kuala Pangan telah melakukan fungsi
perencanaan dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari adanya perencanaan usaha yang
tersusun jelas dan tertulis, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka
menengah. Seluruh kegiatan perencanaan dilakukan direktur dan jajaran manajer
dibawahnya, namun disetujui atau tidak perencanaan tersebut masih menjadi wewenang
dewan komisaris atau pemilik perusahaan sehingga perencanaan masih tergantung kepada
keputusan pemilik perusahaan.
Pengorganisasian di PT Kuala Pangan telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari pembagian kerja untuk setiap manajer yang telah tertulis dengan jelas.
Setiap manajer harus bertanggung jawab terhadap apapun yang telah menjadi tugasnya
dan harus memberikan laporan tertulis terhadap hasil kerjanya kepada atasannya.
Pengelolaan staf di PT Kuala Pangan berjalan lancar setiap karyawan bekerja pada bidang
pekerjaannya masing-masing, namun kadang-kadang ketika banyaknya pekerja harian yang
tidak masuk membuat manajer menugaskan karyawannya bekerja bukan dibidang
pekerjaannya. Untuk memotivasi karyawannya perusahaan memberikan kenaikan gaji
hampir setiap tahun walaupun kenaikan gaji tersebut tidak besar. Selain kenaikan gaji
tersebut perusahaan tidak memberikan insentif lainnya.
Pengendalian hanya terbatas pada bidang produksi saja, khususnya dalam hal
pengadaan bahan baku dan pengolahan. Pengendalian dalam hal pengadaan bahan baku
penting dilakukan karena terkait langsung dengan proses pengolahan, sehingga kontinuitas
pembuatan produk tetap terjaga. Sama halnya dengan pengadaan bahan baku,
pengendalian dalam pengolahan juga penting dilakukan karena terkait dengan kualitas atau
mutu mie yang dihasilkan.
Pemasaran
Pemasaran
dapat
diuraikan
sebagai
proses
menetapkan,
mengantisipasi,
menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa.
Aspek pemasaran dikaji melalui pendekatan bauran pemasaran yang meliputi analisis
terhadap produk, harga, distribusi dan promosi. Bauran pemasaran yang dijalankan oleh PT
Kuala Pangan :
a) Produk
2013
7
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PT Kuala Pangan sebagai perusahaan mie yang sedang berkembang, selalu
memperhatikan mutu produk yang dihasilkannya. Pengendalian mutu selalu dilakukan oleh
perusahaan mulai dari bahan baku sampai pengemasan produknya. Hal ini untuk
memperoleh kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan
sehingga dapat meningkatkan penjualan produk. Produk yang dihasilkan PT Kuala Pangan
yaitu berupa mie kering dan mie bihun dengan merek dagang Mie Atoom Bulan untuk mie
kering dan Super Bihun untuk mie bihun, produk tersebut dikemas dalam plastik dan
dikemas kembali dalam bentuk dus. Kemasan produk dincantumkan merek produk, tanggal
kadaluarsa, sertifikasi halal dari MUI, alamat perusahaan, dan berat bersih produk. Hal ini
hampir memenuhi semua kententuan yang harus dicantumkan dalam kemasan.
Berdasarkan undang-undang No. 7 tahun 1998 tentang pangan, label suatu produk harus
memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai:
a. Nama produk
b. Daftar bahan yang digunakan
c. Berat bersih atau isi bersih
d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi
e. Keterangan tentang halal
f. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
b) Harga
Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain rata-rata harga produk sejenis di pasaran biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi produk tersebut. Pemantauan harga produk sejenis di pasar
dimaksudkan agar perusahaan dapat mempertahankan harga produk yang bersaing. Harga
produk juga ditentukan dari biaya produksi yang dikeluarkan ditambah persentase
keuntungan yang ditetapkan oleh perusahaan. Harga produk untuk mie kering yaitu Rp
62.000 per dus dengan isi 20 kemasan plastik 200 gram. Harga untuk bihun Rp 50.500 per
dus dengan isi 30 kemasan plastik 70 gram. Selain harga yang ditetapkan, perusahaan juga
memberikan harga khusus bagi para distributor dan juga memberikan potongan harga bagi
para konsumen yang membeli dalam jumlah besar dan untuk para konsumen setianya.
Besarnya potongan harga tersebut biasanya ditentukan oleh volume pembelian produk oleh
konsumen dan lamanya konsumen tersebut berkerjasma dengan perusahaan. Dengan
demikian hubungan dengan konsumen akan menjadi lebih baik.
c) Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan,
mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya kepada konsumen. Secara
umum, pihak perusahaan dalam mendistribusikan produknya melalui distributor yang teletak
disetiap kota seperti Jakarta, Bogor, Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Surabaya.
2013
8
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pendistribusian produk tergantung dari permintaan distributor tersebut. Distributor yang
berkerjasama dengan perusahaan merupakan distributor tetap sehingga proses distribusi
produk kepada konsumen berjalan lancar. Letak perusahaan yang strategis yaitu dekat
dengan jalan tol Jagorawi juga mempengaruhi proses pendistribusian berjalan dengan
lancar.
d) Promosi
Kegiatan promosi belum banyak dilakukan oleh PT Kuala Pangan untuk
memperkenalkan dan menyampaikan produk yang dipasarkannya kepada konsumen.
Kegiatan promosi melalui media cetak pernah dilakukan oleh PT Kuala pangan namun itu
sudah lama sekali dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. Promosi yang dilakukan
sekarang hanya melaui distributor yang menawarkan produk kepada konsumen. Kegiatan
promosi yang sederhana ini dilakukan karena target konsumen perusahaan hanya hotel,
restoran, catering, dan pedagang pengecer dan perusahaan beranggapan bahwa produknya
sudah dikenal di kalangan konsumen tersebut sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk promosi. Perusahaan seharusnya dapat memanfaatkan teknologi internet
untuk mempromosikan produknya dengan membuat website. Dengan demikian produknya
akan dikenal lebih luas lagi.
Keuangan
Modal merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Modal awal perusahaan
berasal dari modal keluarga yang kemudian setelah berkembang mengelola pendapatannya
sebagai modal untuk menjalankan perusahaan. Dalam mengembangkan usahanya
perusahaan menggunakan modal dari pemilik dan pinjaman dari bank dengan syarat
jaminan. Karena perusahaan merupakan perusahaan keluarga yang berkembang menjadi
besar, perusahaan tidak mencari investor lain sehingga dalam mengembangkan usahanya
perusahaan masih mengandalkan modal pemilik dan pinjaman dari bank. Sumber modal
lainnya berasal dari pendapatan perusahaan. PT Kuala Pangan selalu mengalami
keuntungan yang meningkat setiap tahunnya sehingga keuntungan yang diperolehnya dapat
dijadikan tambahan modal bagi perusahaan. Persentase keuntungaan Persahaan terhadap
pendapatannya berkisar 20-30 persen per tahun. Sistem pencatatan keuangan PT Kuala
pangan sudah dilakukan dengan baik. Perusahaan memiliki pembukuan keuangan yang
selalu diperbaharui sesuai aliran uang yang masuk dan keluar. Hal ini dilakukan oleh
manajer keuangan yang bertanggung jawab atas segala laporan keuangan perusahaan.
Pembukuan keuangan yang baik dapat mempermudah mendapat pinjaman modal dari bank
dan dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha dan
penetapan harga produk.
2013
9
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Produksi dan Operasi
Proses produksi dan operasi di dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas
yang merubah masukan (input) menjadi output yang berupa barang dan jasa. Bahan baku
utama produksi yang dalam memproduksi mie PT Kuala Pangan yaitu tepung terigu, air,
garam, tepung telur, soda, dan pewarna. Bahan baku tersebut dipenuhi berasal dari
pemasok yang berbeda-beda. Hal tersebut didukung dengan adanya hubungan baik dengan
pemasok, sehingga pengiriman bahan baku senantiasa tepat waktu.
Kegiatan produksi memerlukan alat-alat yang memadai agar berjalan dengan baik.
Perlatan yang digunakan oleh PT Kuala Pangan yaitu mesin mixer, baki pengaduk, mesin
rol, mesin potong, kotak pengering, kipas pendingin, mesin pengaduk, mesin pembungkus,
mesin pemadat, san mesin pembuat benang tepung. Berdasarkan hasil pengamatan mesin
merupakan mesin yang sudah tua rata-rata pembuatan tahun 1970. Hal ini dapat
menjadikan kelemahan perusahaan karena mesin-mesin tersebut rentan kerusakan dan
memiliki kapasitas produksi yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin yang
lebih modern. Walaupun memproduksi dengan mesin-mesin pembuatan tahun 1970, PT
Kuala Pangan tetap meperhatikan mutu dari hasil produksinya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya pengujian mutu produkyasebelum dikemas. Pegujian mutu tersebut antara lain
pengujian kadar air, metal detector, dan bentuk fisik mie. Strategi yang diterapkan PT. Kuala
Pangan dalam memproduksi masih berdasarkan pesanan, namun PT Kuala Pangan juga
memproduksi untuk persediaan produk untuk bejaga-jaga jika ada pesanan yang mendadak.
Dengan demikian produksi PT Kuala Pangan masih berdasarkan pesanan.
Sumber Daya Manusia
Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,
umumnya ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu,
penting bagi setiap perusahaan untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak
langsung tenaga kerja juga berperan serta dalam menentukan kemajuan suatu usaha.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang sangat
menentukan pertumbuhan perusahaan. Identifikasi faktor sumber daya manusia meliputi
proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja, pelatihan dan pengembangan, serta
kompensasi untuk tenaga kerja.
Proses perekrutan tenaga PT Kuala Pangan dilakukan oleh manajer pelaksana
sesuai dengan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan perusahaan, perusahaan memiliki 309
orang karyawan yang terdiri dari 286 orang pekerja harian dan 23 orang pegawai tetap.
Perekrutan untuk karyawan harian biasanya diambil dari masyarakat yang bertempat tinggal
dekat dengan perusahaan dan tidak mengutamakan tingkat pendidikan dan untuk pegawai
tetap perekrutan dilakukan berdasarkan keahlian dan tingkat pendidikan yang sesuai
2013
10
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan yang di butuhkan perusahaan. Tingkat pendidikan dari tenaga kerja yang dimiliki
oleh perusahaan sangat beragam yaitu lulusan SMP, SMA, S1, dan S2.
Banyaknya karyawan tidak tetap (harian) dapat menjadikan hambatan bagi
perusahaan, karena kurang loyalnya pekerja terhadap perusahaan. Hal ini dapat menjadi
kelemahan yang dimiliki PT Kuala Pangan. Proses penempatan karyawan sesuai dengan
pengalaman dan pendidikan yang dimiliki oleh karyawan. Untuk pekerja harian biasanya
ditempatkan di bagian produksi, gudang, dan pengemasan sesuai keahliannya. Namun
ketika pegawai harian yang bekerja dibidang produksi banyak yang tidak masuk maka
pegawai dari bidang lain dipindahkan ke bagian produksi, sehingga dapat menggangu
kegiatan perusahaan. hal ini dapat menjadi kelemahan perusahaan.
PT Kuala Pangan kadang-kadang melakukan pelatihan bagi para pekerja hariannya,
pelatihan yang dilakukan biasanya pelatihan dibidang produksi agar para pekerja harian
tersebut dapat melakukan proses produksi dan dapat menggantikan pekerja dibidang
produksi ketika tidak masuk. PT Kuala Pangan memberikan kompensasi kepada para
pekerjanya berupa kenaikan gaji hampir disetiap tahunnnya. Hal ini bertujuan agar para
pekerja harian maupun tetap dapat loyal terhadap perusahaan dan dapat ikut membantu
mengembangkan perusahaan.
2013
11
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Walker, John. 2006. Human Resource Planning.
Hasibuan, 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia.
2013
12
Strategic Human Resource Management
Dr. Anik Herminingsih, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download