47 DAFTAR PUSTAKA Alam, A. A. 2011. Kualitas Karaginan Rumput Laut Jenis Eucheuma spinosum di Perairan Desa Punaga Kabupaten Takalar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonima. 2013. Mengenal Jenis-jenis Mie. http://wokale.blogspot.com/2013/05/mengenal-jenis-jenis-mie.html. Diakses pada tanggal 15 Juni 2014. Anonimb. 2011. Teknologi Hasil Pangan. http://gunasoraya.blogspot.com/2011/ 01/pembuatan-mie-basah.html. Diakses pada tanggal 11 Februari 2015 Aslan, M.L. 2008. Rumput Laut. Cetakan VII. KANISIUS. Yogyakarta. 97 Hal. Bogasari. 2013. Segitiga Biru dengan Banyak Kegunaan. http://www.indofood. com:8080/segitiga biru/Default.aspx. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014. Dwiyitno. 2011. Rumput Laut Sebagai Serat Pangan Potensial. Squalen. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Vol 6(1) : 19-17 Handayani, T. 2006. Protein Pada Rumput Laut. Oseana. Vol 31(4) : 23-30 Harahap A. N. 2007. Pembuatan Mie Basah dengan Penambahan Wortel (daucus carota L.). Skripsi. Fakultas Pertanian, USU. Medan Kordi, M. G. H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di laut dan Tambak. ANDI OFFSET. Yogyakarta. 134 Hal. Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. eBookPangan.com. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2013. Lubis, Y. M, N. M. Erfiza, Ismaturrahmi dan Fahrizal. 2013. Pengaruh Konsentrasi rumput Laut (Euchema Cottoni) dan Jenis Tepung Pada Pembuatan Mie Basah. Rona Teknik Pertanian. Vol 6(1) : 413-423 48 Merdiyanti, A. 2008. Paket Teknologi Pembuatan Mi Kering dengan Memanfaatkan Bahan Baku Tepung Jagung. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Murniyati, Subaryono, dan I. Hermana. 2010. Pengolahan mie yang difortifikasi dengan ikan dan rumput laut sebagai sumber protein, serat kasar, dan iodium. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol. 5(1) : 65-75 Nasution, E. Z. 2005. Pembuatan Mie Kering dari Tepung Terigu dengan Tepung Rumput Laut yang Difortifikasi dengan Kacang Kedelai.Jurnal Sains Kimia. Vol 9(2) : 87-91 Nugrahani, D. M. 2005. Perubahan Karakteristik dan Kualitas Protein Pada Mie Basah Matang yang Mengandung Formaldehid dan Boraks.Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Pahrudin. 2006. Aplikasi Bahan Pengawet Untuk Memperpanjang Umur Simpan Mie Basah Matang. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Rosyidi, D., A. S. Widati., J. Prakoso. 2008. Pengaruh Penggunaan Rumput Laut Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Chicken Nuggets.Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Vol 3(1) : 43-51 Retnaningsih dan I. Hartayani. 2005. Aplikasi Tepung Iles-iles (Amorphophallus konjac) sebagai Bahan Pengganti Kimia pada Mie Basah: Ditinjau dari Sifat Fisikokimiawi dan Sensoris. Laporan Penelitian. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. Rustandi, D. 2011. Powerful UKM: Produksi Mie. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo. 124 Hal. Santi, R.A., Sunarti T.C.,Santoso D., Triwisari D.A. 2012. Komposisi Kimia dan Profil Polisakarida Rumput Laut Hijau. Jurnal Akuatika. Vol 3(2) : 105114 Sudariastuty, E. 2011. Pengolahan Rumput Laut.www.pusluh.kkp.go.id/index.php/file/81/rumput-laut.pdf/. Diakses pada tanggal 16 November 2013 Sulistyowaty, D. 2009. Efek Diet Rumput Laut Eucheuma sp. Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yang Disuntik Aloksan. Lapoan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah.Universitas Dipenegoro. Semarang. Tim Penulis Penebar Swadaya. 1999. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut. Cetakan VII. Penebar Swadaya. Jakarta. 108 Hal. Wisnu, A.R dan D. Rachmatami. 2005. Analisa Komposisi Nutrisi Rumput Laut (Euchema Cottoni) Di Pulau Karimunjawa dengan Proses Pengeringan 49 Berbeda. Laporan Kegiatan.Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Semarang Yuniarti, E. 2000. Mempelajari Proses Pembuatan dan Lama Penyimpanan Selai Rumput laut. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan, IPB. Bogor