LAPORAN HASIL WAWANCARA TENTANG ” PEDAGANG MIE BANCIR” Disusun Oleh : Mayang Sari 19110023 M.Noor Juliansyah 19110039 Dosen Pengajar : Lieta Dwi Novianti, S.Sos., M.I.Kom PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI TAHUN AJARAN 2019/2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga Laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan ini baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Laporan agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam Laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Laporan ini. Banjarmasin, 07 Oktober 2019 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan................................................................................... 1 C. Metode dan Teknik Penulisan .............................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2 A. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................ 2 B. Profil Pengusaha .................................................................................... 2 C. Hasil Wawancara .................................................................................. 2 BAB III PENUTUP......................................................................................... 3 A. Kesimpulan ........................................................................................... 4 B. Lampiran ............................................................................................... 4 i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teori Sosial yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber dengan topik “Wawancara dengan Pedagang Mie Bancir Khas Banjar” Oleh karena itu kami mewawancarai salah satu Objek pedagang Mie Bancir. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan membuat makalah ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas Teori Sosial. 2. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara. 3. Memperoleh informasi C. Metode Dan Teknik Penulisan Metode dan teknik penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan wawancara secara langsung terhadap narasumber. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan Acara ini dilaksankan pada : Hari/Tanggal : Minggu 06 Oktober 2019 Pukul : 16.00 s/d selesai. Tempat : Jl. Pekapuran A B. Profil Pengusaha Nama Pedagang : H. Riduan Jenis Dagangan : Mie Bancir Khas Banjar Alamat Dagangan : Jl. Pekapuran A Banjarmasin Lama Berdagang : 4,5 tahun Omset Perbulan : 9-12 juta C. Hasil Wawancara Sejak tahun 2015 Bapak H. Riduan mencoba untuk menghasilkan uang dengan kemampuan yang beliau punya yaitu membuat mie bancir khas Banjar. Bahan utama pembuatan mie bancir adalah mie kuning. Sedangkan bumbu dasar yang digunakan untuk membuat kuahnya kurang lebih sama dengan bahan membuat hidangan Sop/Soto Banjar dengan ditambah saus tomat khas Banjar. Untuk penyajian, Mie Bancir biasanya diberi topping daging ayam suwir, irisan telur itik, taburan bawang goreng, irisan daun sop/seledri dan irisan limau kuit atau jeruk nipis. Untuk harga satu porsi mie bancir adalah Rp. 15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah). Keuntungan yang didapat setiap harinya mencapai Rp. 300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah) dan Modal awal beliau sekitar Rp. 6.350.000,- (Enam Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Bapak H. Riduan memilih menjadi pedagang mie bancir karena menurut beliau makanan yang di jual nya adalah makanan khas dari daerah yang beliau tempati. 2 3 Mie Bancir Bapak H.Riduan berada di Jalan Pekapuran A, Biasanya beliau mulai berjualan mulai dari jam 13.30 s/d 23.00. Menurut Bapak H.Riduan suka dan duka menjadi seorang pedagang adalah harus siap untung dan rugi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mie bancir merupakan sajian kuliner khas masyarakat Banjar, disebut mie bancir Karena menurut kamus bahasa Banjar, Bancir artinya adalah banci, bencong atau wadam. Penamaan mie bancir karena merujuk pada tampilan kuliner yang setelah matang, mie disajikan dalam keadaan setengah basah. Antara kering dan berkuah. B. Lampiran 4