Hadi Wijaya J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013 MAHASISWA DAN ENTREPRENEURSHIP (Sebuah Wacana Pembangkit Minat Dan Pembuka Wawasan Bagi Mahasiswa) Oleh : Hadi Wijaya, ST Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat, Medan; [email protected] ABSTRAK Indonesia kekurangan pengusaha (entrepreneur). Suatu Negara akan mengalami kemakmuran apabila persentase penduduk yang menjadi pengusaha mencapai tingkat tertentu dari total jumlah penduduknya. Dibandingkan dengan beberapa Negara yang dikatakan maju Indonesia tertinggal jauh dalam jumlah penduduknya yang menjadi wirausahawan. Misalnya dengan Singapura yang 3,5% penduduknya yang menjadi pengusaha, Amerika Serikat yang 11% dari jumlah penduduknya adalah wirausahawan. Indonesia kurang dari 2% dari jumlah penduduknya yang menjadi wirausahawan. Jumlah pengusaha di Indonesia pada 2012 mengalami peningkatan signifikan menjadi 1,55 persen dari jumlah penduduk. Sebelumnya, persentase pengusaha hanya sebesar 0,36 persen (mediaIndonesia.com). Ini berarti masih ada 0,45% lagi (sampai taraf ideal bagi Negara yang maju), terbuka kesempatan bagi kita orang Indonesia untuk menjadi pengusaha terkhususnya mahasiswa sebagai agen perubahan (agen of change) untuk memanfaatkan peluang ini guna menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian. Artinya Indonesia membutuhkan 1.069.386 orang lagi pengusaha (Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237.641.326 sumber BPS), ini merupakan suatu kesempatan yang sangat luas guna menciptakan Indonesia yang maju, adil dan sejahtera. Kata Kunci : Mahasiswa, Entrepreneurship Penulis tidak mengatakan bahwa ini adalah suatu tindakan yang salah, tetapi penulis ingin membuka suatu wacana yang mungkin bukan yang pertama membahas masalah ini tetapi dapat sebagai penambah referensi bagi mahasiswa yang ingin berbeda (dare to be different). Berbeda dalam hal menyikapi masalah yang sama yaitu guna memenuhi kebutuhan hidup (penghasilan) tentunya guna menjamin kelangsungan hidupnya, dengan membuka lapangan pekerjaanya sendiri dengan menjadi seorang pengusaha. 1. LATARBELAKANG Munculnya ide penulisan ini tidak lepas dari kegelisahan penulis sendiri yang merasa bahwa ada yang salah dengan system pendidikan di Indonesia pada saat sekarang ini (menurut penulis) dimana terjadi pola fikir yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam system pendidikan kita, pendidikan di Indonesia khususnya hanya menciptakan manusia pekerja. Artinya setelah mereka menamatkan pendidikan nya yang pertama sekali mereka lakukan adalah menulis lamaran kerja ke perusahaan-perusahaan guna mendapatkan pekerjaan. Hal ini dimungkin oleh tuntutan orangtua, lingkungan ataupun tuntutan guna memenuhi kebutuhan hidupnya guna secepatnya memperoleh pekerjaan kemudian memperoleh gaji dan dapat memenuhi kebutuhannya. 2. PEMBAHASAN Menurut Drucker (1997), kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Zimmerrer 8 Hadi Wijaya J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013 (1996) menyatakan “kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari”. Kewirausahaan adalah merupakan gabungan antara kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan denga cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas oleh Zimmerrer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities). Sedangkan inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalanpersoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people’s live) sedangkan menurut levitt, kreativitas adalah thinking new things (berfikir sesuatu yang baru). Sedangkan inovasi adalah doing new things (melakukan sesuatu yang baru). Keberhasilan wirausaha akan tercapai apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dilakukan dengan cara yang baru (thinking and doing new things or old thing in new ways). Menurut Harefa (2000) ada beberapa sikap yang terbentuk dengan memahami potensi dari seorang pengusaha: Digerakkan ole ide dan impian Lebih mengandalkan kreativitas Menunjukkan keberanian Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata Melihat masalah sebagai peluang Memilih usaha sesuai hobi dan minat Mulai dengan modal seadanya Senang mencoba hal baru Selalu bangkit dari kegagalan Tak mengandalkan gelar akademis Untuk memulai usaha tidak perlu raguragu. Ada beberapa semboyan dalam memulai usaha yaitu: 1. Be The First (jadilah yang pertama) Artinya dalam jenis usaha tersebut kita adalah yang pertama sekali berbinis dalam bidang usaha tersebut sehingga orang apabila membeli barang jenis ini hanya akan teringat dengan merk dagang saudara. Contohnya adalah Aqua air minum mineral. Di Indonesia Aqua adalah merupakan pemain pertama dalam produk air dalam kemasan yang merupakan follower sehingga sekarang apabila orang membeli air dalam kemasan akan mengatakan membeli Aqua walaupun merek produk yang mereka beli bukanlah Aqua. 2. Be The Best (jadilah yang terbaik) Artinya dalam jenis usaha ini kita bukan pemain pertama, ataupun pemain tunggal untuk produk dagangan jenis ini. Tetapi kita harus pastikan bahwa produk kitalah yang terbaik dalam jenis ini sehingga orang tetap mencari produk kita. Contohya adalah Indomie dimana produknya adalah mie instan. Di Indonesia produk mie instan dapat dijumpai dalam berbagai merk tetapi bisa dipastikan bahwa orang tetap akan mengatakan ia membeli Indomie karena ia merupakan produk mie Apa yang harus dimiliki sebelum memulai usaha 1. Jiwa entrepreneurship Seorang pengusaha adalah pribadi yang tangguh yang mampu mengadapi segala tantangan dan hambatan yang ada guna mencapai tujuan yang dicita-citakannya. Seorang pengusaha adalah visioner sejati yang mampu melihat masa depan dan berusaha mewujutkan visinya tersebut. Diatas telah disebutkan bahwa seorang pengusaha adalah seorang yang kreatif dan seorang yang innovative. 9 Hadi Wijaya 3. 1. J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013 instan yang terbaik yang ada di Indonesia. Be Different (jadilah yang berbeda) Artinya dalam jenis usaha ini kita bukan yang pertama dan kita bukan pula yang terbaik. Guna menyiasati agar produk kita tetap laku kita harus berbeda dengan produk sejenis yang ada guna menarik pelanggang sehingga usaha kita tetap survive. Contohnya adalah mie gelas dimana produknya adalah mie instan juga hanya berbeda bentuk yaitu mie instans yang kecil yang dapat disajikan dalam gelas. sebuah program komprehensif untuk mengkoordinasikan semua tindakan disemua level marketing. Rencana ini memuat spesifikasi produk, pasar dan wilayahnya, siapa mengerjakan apa, dimana, kapan, dan bagaimana untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien. Marketing Plan memiliki peran yang sangat penting, guna dipahami oleh setiap orang yang terkait dengan seluruh aktivitas dalam mengoperasionalkan rencana tersebut. Karena peran yang demikian penting, maka dalam membuat rencana pemasaran harus simpel, jelas, praktis, fleksibel, lengkap, dan operasional. Marketing Plan secara nyata mempunyai peran seperti disebut oleh Chase dan Barasch (1982;71) sebagai berikut : 1. Mendorong untuk berpikir secara lebih baik dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. 2. Memberikan tanggung jawab dan mengharuskan untu membuat scedule pekerjaan. 3. Marketing Plan akan mengkoordinasikan dan memadukan semua effort untuk mencapai tujuan. 4. Menyediakan fasilitas pengendalian dan evaluasi dari hasil yang dicapai. 5. Menumbuhkan kepedulian terhadap penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. 6. Marketing Plan mengidentifkasi kesempatan pemasaran. 7. Marketing Plan merupakan sumber informasi pemasaran pada saat ini maupun saat yang akan datang. Peran diatas merupakan tugas yang sangat penting, karena itu dalam membuat sebuah rencana pemasaran harus memenuhi beberapa kriteria berikut (Brian Scheck Sochin; 1991;15): Ilmu Ada beberapa ilmu yang bermanfaat diketahui oleh pengusaha ataupun calon pengusaha yaitu antara lain : 1. Manajemen Manajemen memegang peranan penting untuk menjadi pengusaha. Banyak usaha kecil yang sangat maju tetapi ketika mereka mendapatkan suntikan modal yang besar guna mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih besar mengalami kebangkrutan(kemunduran). Yang menjadi penyebabnya bukan karena produknya yang semakin jelek tetapi karena “salah urus”, maksudnya tidak adanya pengaturan yang baik sehingga menciptakan beban yang sangat besar dalam perputaran laju perusahaan yang membuat perusahaan mengalami kebangkrutan (kemunduran). Disinilah peranan manajemen bagaimana menciptakan system yang terintegrasi antara produksi, pemasaran dan keuangan dari suatu usaha. Terdapat dua pembagian besar dalam manajemen usaha yaitu: a. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) b. Manajemen Produksi 2. Pemasaran Marketing Plan merupakan alat komunikasi yang mengintegrasikan semua elemen marketing mix kedalam 10 Hadi Wijaya J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013 1. Simple, maksudnya mudah dipahami. 2. Clear, jelas dan lengkap sehingga dapat menghindari kebingungan. 3. Practical, realistis dalam aplikasinya serta berorientasi pada tujuan. 4. Flexible, dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan. 5. Complete, mencakup semua faktor pemasaran. 6. Workables, mengidentifikasi tanggung jawab. Menentukan misi dan peran ini meliputi prakiraan performance dalam ukuran : sales growth, market share, return on investment, net income, serta kas yang diperlukan untuk setiap bidang bisnis atau program. 3. Memformulasikan fungsional strategis Aspek ini mencakup formulasi fungsi marketing, produksi, research and development, pelayanan, dan distribusi. Fungsi-fungsi tersebut hanya dapat diformulasikan secara detail setelah bidang bisnis dan misi bisnis ditentukan. Dalam menyusun Marketing Plan juga perlu memperhatikan empat aspek, yaitu menentukan bidang bisnis, misi dan peran bisnis, formulasi fungsional strategi, dan budgeting. Keempat aspek ini harus disusun dengan memperhatikan customer needs dan wants. Menurut Abell dan Hammond (1979:910) menyebut bahwa dalam menyusun Marketing Plan mencakup : 4. Budgeting Seluruh rangkaian perencanaan akan berakhir setelah alokasi sumber daya dan anggaran pelaksanaan ditentukan. Suatu rencana pemasaran dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat, yaitu mendiskripsikan analisa kesempatan dan kemampuan dan memahami prilaku biaya. Marketing Plan sebaiknya dikerjakan melalui step by step basis. Dengan cara step by step memungkinkan bagi kita untuk mereka analisis dan membuat pedoman, serta mengkonsentrasikan kepada aktivitas yang akan dilakukan. 3. Akutansi Salah satu yang penting adalah akutansi, karena dengan akuntansi maka akan diketahui tentang kondisi keuangan suatu usaha. Yang terpenting dalam akuntansi adalah cash flow (uang lancar) karena dengan adanya cash flow yang baik akan membuat operasional dari perusahaan akan menjadi terjamin. 1. Menentukan bidang bisnis. Setiap pimpinan perusahaan bertanggung jawab terhadap komponen organisasi. Bidang ini diartikan dengan sebuah pertanyaan “what business am I in” Jawaban dari pertanyaan ini mencakup dua ruang lingkup yaitu : a. Lingkup produk dan market, yaitu meliputi konsumen, yang mana yang akan dilayani, kebutuhan yang mana yang akan dipenuhi, serta dengan cara bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi (merujuk kepada teknologi) b. Lingkup produk dan segmentasi pasar, yakni menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan dapat membedakan calon konsumen dalam konteks needs dan wants. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penjelasan diatas enterprenuership adalah suatu pilihan yang menjanjikan, dan pembentukan pengusaha-pengusaha yang baru dapat menciptakan lapangan kerja yang baru 2. Menentukan misi atau peran bisinis yang digeluti 11 Hadi Wijaya J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.1 /Januari/2013 dan menciptakan Indonesia yang maju sejahtera. Mahasiswa sebagai agen of change (agen perubahan) diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan pengusahapengusaha baru di Indonesia. Dengan ilmu dan jiwa enterprenuer yang dimiliki maka pengusaha-pengusaha baru yang akan tercipta dari kampus-kampus yang ada di Indonesia merupakan suatu kenyataan yang akan terjadi. B. Saran Perlunya pembentukan jiwa entrepreneur kepada para mahasiswa sehingga menciptakan mahasiswa yang siap menjadi seorang pengusaha yang mumpuni, dan berkomitmen dalam membangun usaha untuk masa depan yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Syarizal Helmi Situmorang (2007), Studi Kelayakan Bisnis Buku I, USU press publishing & printing Media Indonesia.com 12