KITAB FILIPI 28 OKTOBER 2012 GPIB IMMANUEL DI BEKASI Pdt. Alex Letlora Pendahuluan. 1) Cerita tentang berdirinya gereja di Filipi bisa dibaca dalam Kis 16:4-40. Di sana ditunjukkan secara jelas bahwa Pauluslah yang memberitakan Injil di Filipi sehingga ada orang-orang kristen di Filipi. Jadi dengan kata lain, Paulus adalah pendiri gereja Filipi. 2) Dalam Kis 20:1-2 Paulus pernah mampir di Filipi (Filipi terletak di Makedonia bdk. Kis 16:12) untuk menguatkan para murid di sana. Jadi, setelah menginjili dan mendewasakan iman orang Filipi, pada waktu ada kesempatan Paulus masih mengunjungi mereka untuk bisa lebih mendewasakan iman mereka. Jika kita perhatikan dalam surat ini, kita akan menemukan adanya penggunaan 16 kali kata sukacita. Apakah rahasia dari sukacita? Rahasianya adalah pikiran. Beberapa kali juga kata pikiran digunakan dalam kitab ini. Berpikir/pikiran sebanyak 10 kali dan menanggap atau anggapan sebanyak 7 kali. Mengingat sebanyak 18 kali. Jadi rahasia sukacita terdapat dalam cara berpikir seseorang - atau sikapnya. Dan inilah inti dari berita Kitab Filipi yaitu sukacita yang berasal dari pikiran Sebelum kita membahas kitab Filipi, mari kita baca dulu Kisah Para Rasul16:19-34, perhatikan ayat 25-26, demikian : 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. 16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. diceritakan bahwa Paulus dan Silas menyanyikan pujian kepada Allah ketika dalam penjara, dan mereka mengalami mujizat dan terlepaslah belenggu mereka dan terbukalah pintu penjara. Sukacita kita adalah dalam Tuhan. Kitab Filipi dikenal sebagai ‘The Book of Joy’. Jika kita menginginkan sukacita, memahami kitab ini menjadi penting karena ke-4 pasalnya ber-tema sukacita : Pasal 1 : Sukacita dalam penderitaan. Pasal 2 : Sukacita dalam melayani. Pasal 3 : Sukacita karena percaya. Pasal 4 : Sukacita atas berkat Tuhan. Paulus menjelaskan kualitas sukacita, ia mengalami sukacita yang terjadi pada tahun 61M saat dia dipenjara. Sukacita adalah satu tujuan dari pelayanan. Daftar sukacita dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi secara rinci adalah: 1. Sukacita dalam doa ( Filipi 1:4) 2. Sukacita dalam memberitakan Injil Kristus (Filipi 1:14-18) 3. Sukacita dalam iman ( Filipi 1:25, 3:20-21)) 4. Sukacita persahabatan (Filipi 1:26; 2:28-29; 4:1) 5. Sukacita dalam kasih dan kesatuan (Filipi 2:1-4, 2:14-15) 6. Sukacita dalam pengharapan (Filipi 2:16, 3:20-21) 7. Sukacita dalam pengorbanan (Filipi 2:17-18) 8. Sukacita atas berkat Tuhan (Filipi 4:10-13, 19) Paulus mengharapkan agar suratnya dapat menguatkan jemaat di Filipi yang mengalami tekanan-tekanan. Maka dalam keadaan inilah, Paulus banyak melakukan sharing tentang keadaannya, bahwa orang yang mereka anggap sangat dekat dengan Tuhan ternyata juga mengalami hal sama seperti mereka. Sukacita adalah ciri khas suatu hubungan yang sejati dan sikap kerohanian yang tulus ikhlas. Sebuah keluarga yang harmonis didalamnya ada suka cita. Hubungan dengan Kristus tidak meniadakan sukacita, sebaliknya justru meningkatkannya dan menyempurnakannya. Di dalam Kitab Mazmur 16:11, Daud mengatakan: “di hadapanMu ada sukacita berlimpah dan di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.” KPR mencatat bahwa Paulus 3 kali dipenjarakan (16:23-40, 21:32-23:30, 28:30). Walaupun surat ini ditulis dalam penjara tetapi Paulus tetap mengucap syukur dan berdoa bagi jemaat di Filipi karena ia tetap yakin akan iman jemaat di sana. Penulis surat ini adalah Paulus,yang pada waktu menuliskan surat ini berada di penjara (Fil. 1:7, 14,17). Lokasi penjaranya tidak diketahui dengan pasti, nmaun bila mengacu pada Fil.1:22 yang menyebutkan ‘istana kaisar’ maka besar kemungkinan penjara yang dimaksud adalah penjara di kota Dari Fil 2:25-30 dan 4:8 terlihat dengan jelas bahwa pada saat Paulus ada di dalam penjara, orang-orang Filipi mengutus seorang yang bernama Epafroditus untuk mengunjungi Paulus dan membawa barang-barang yang Paulus butuhkan. Setelah itu Paulus mengirimkan Epafroditus kembali ke Filipi (Fil 2:25) sambil membawakan surat Filipi ini. Renungan Pribadi Kalau saudara sedang ada dalam keadaan baikbaik, saudara mungkin mau melayani Tuhan. Tetapi bagaimana kalau keadaan memburuk dan saudara ada dalam penderitaan? Masihkah saudara mau melayani Tuhan, atau apakah saudara 'cuti' dahulu sampai penderitaan itu berakhir? Teologi Surat Filipi Paulus mengalami bencana: 1) Ia dipenjarakan (ay 12-13). Tadinya Tuhan memakai Paulus untuk keliling memberitakan Injil, mendi-rikan gereja-gereja, memberitakan Firman Tuhan untuk menguatkan orang-orang kristen dll. Tetapi sekarang Paulus masuk penjara! Bahkan ada kemungkinan Paulus akan dijatuhi hukuman mati! Kelihatannya setan menang, Tuhan kalah, gereja rugi, Paulus rugi. Tetapi, benarkah demikian? 2) Ada orang-orang yang tidak senang pada Paulus (ay 15). Orang-orang ini giat mengabarkan Injil dengan maksud untuk memper-berat beban Paulus dalam penjara (ay 17). Mereka yang memberitakan Injil terbagi menjadi 2 golongan: 1. Golongan yang motivasinya benar (ay 15b,16a,18). 2. Golongan yang motivasinya salah (ay 15a,17,18). Hal yang perlu saudara ketahui adalah bahwa orang-orang ini adalah orang kristen! Berita / ajaran yang mereka berikan adalah ajaran yang benar / Injil yang murni! Ayat-ayat seperti 2Kor 11:4-5,13 Gal 1:6-9 Fil 3:2 menunjukkan bahwa kalau menghadapi orang-orang yang ajarannya salah, Paulus tidak pernah bersikap ramah, tetapi bersikap sangat keras. Bahwa terhadap golongan ke 2 ini Paulus bersikap ramah, membuktikan bahwa mereka adalah orang Kristen sungguh-sungguh, yang memberitakan ajaran yang benar (hanya motivasi mereka saja yang salah). Sikap Paulus dalam bencana: 1) Ia yakin bahwa semua yang ia alami akan membawa kebaikan (ay 19). Beberapa penjelasan tentang ay 19 ini: 'Semuanya' (ay 19) menunjuk pada bencana yang ia alami, baik masuknya ia ke penjara, maupun adanya orang-orang yang memberi-takan Injil untuk memperberat bebannya dalam penjara. 'Kesudahan' (ay 19) menunjukkan bahwa ia mengarahkan pandangannya ke depan! Sekarang ia menderita, tetapi nanti ia yakin semua akan membawa kebaikan. 2) Ia bersukacita (ay 18-19). Keyakinan bahwa segala sesuatu akan membawa kebaikan, menyebabkan ia bisa bersukacita dalam penderitaan yang berat sekalipun. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting! Kalau saudara bisa bersukacita ditengah-tengah bencana, maka: a) Semua akan terasa lebih ringan bagi diri saudara sendiri. Sebaliknya, kalau saudara putus asa dsb, maka saudara akan makin celaka (bdk. Amsal 15:15 17:22 24:10). b) Itu akan menjadi kesaksian yang luar biasa bagi orangorang disekitar saudara. Tetapi sebaliknya, kalau ditengahtengah kesukaran saudara juga menjadi sumpek, gelisah, marah, putus asa, dsb, lalu apa bedanya hidup saudara dengan orang yang tidak mengenal Yesus? Ia menghibur orang-orang Filipi dengan surat ini, supaya orang-orang Filipi tidak mundur dalam pelayanan tetapi sebaliknya bisa mempu-nyai keyakinan dan sukacita seperti dia. Biasanya orang yang ada di penjara dihibur oleh yang di luar penjara. Tetapi disini justru orang yang sedang di dalam penjara menghibur orang yang sedang bebas! Kesimpulan: Paulus tetap berusaha maximal / melakukan yang terbaik dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun tidak menyenangkannya! Kita sering berkhayal dengan menggunakan kata 'andaikata'! Misalnya: Andaikata kita mempunyai gereja sendiri di tempat yang strategis, maka kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik. Andaikata kita tak punya problem ekonomi / keluarga / kesehatan, kita bisa melayani Tuhan dengan lebih baik. Andaikata saya kaya, saya bisa mempersembahkan lebih banyak bagi Tuhan / gereja. Andaikata saya orang yang pandai / punya karunia-karunia yang hebat, saya akan melayani Tuhan mati-matian. Andaikata suami / istri saya orang kristen, saya bisa lebih bebas dalam melayani Tuhan. Semua pangandaian seperti ini tidak pada tempatnya! Ingat bahwa kalau Tuhan mengijinkan saudara mengalami hal-hal itu, pasti itulah yang terbaik bagi saudara, dan Ia ingin saudara berusaha secara maximal dalam keadaan seperti itu! Orang dunia melakukan segala hal untuk bisa mendapatkan kebahagiaan, tetapi yang mereka dapatkan hanyalah kebahagiaan / kesenangan yang semu, yang bersifat lahiriah (ada di luar saja) dan sementara. Kitab Suci dengan jelas menunjukkan bahwa damai hilang karena masuknya dosa ke dalam dunia (Kej 3:6-10) dan bahwa orang berdosa / fasik tidak mungkin bisa mempunyai damai / kebahagiaan yang sejati (Yes 48:22 Amsal 28:1a). 1) 'Damai sejahtera Allah' (4ay 7). karena adanya doa yang disertai iman / trust dan ketundukan pada kehendak Allah (ay 6), maka akan ada damai di dalam diri kita! (bdk. Yes 26:3). Ini adalah 'damai sejahtera Allah' yang berbeda dengan damai / kebahagiaan / kesenangan yang dari dunia (bdk. Yoh 14:27)! 2) 'Melampaui segala akal' (4ay 7). Damai yang dari Allah itu dikatakan melampaui segala akal, karena itu tidak akan bisa dimengerti, khususnya oleh orang dunia! Dalam situasi dimana orang seharusnya takut / kuatir, maka orang kristen yang mau dan bisa melakukan 4ay 6 itu bisa tetap damai dan sukacita! I) Berpikir benar (4ay 8): Hal-hal yang harus dimasukkan ke dalam pikiran kita: 1) Hal yang 'benar' (bahasa Yunani: ALETHEIA). Kata 'benar' disini dikontraskan dengan: a) Hal-hal yang khayal. Harus dibedakan antara angan-angan, yang adalah sesuatu yang masih bisa dicapai, dengan khayalan, yang merupakan sesuatu yang tidak mungkin dicapai. Adalah baik kalau saudara mempu-nyai angan-angan, tetapi adalah sesuatu yang salah kalau sauda-ra memenuhi pikiran saudara dengan khayalan! b) Hal-hal yang bersifat palsu, dusta, tipu daya, munafik. Pada saat saudara berpikir bagaimana bisa bersikap palsu / munafik, bagaimana bisa berdusta, atau bagaimana menggunakan tipu daya dalam bekerja / mencari uang, maka saudara jelas sedang melanggar ayat ini! c) Hal-hal yang salah / tidak benar, seperti: kejahatan (bdk. Maz 36:5). pandangan / kepercayaan yang salah, yang merupakan tipuan dari setan, misalnya: uang akan memberi kebahagiaan, atau, saya tak akan bisa taat / melayani Tuhan dsb. Kalau dalam 4ay 6-7 dikatakan bahwa 'damai sejahtera Allah' (the peace of God) akan memelihara hati / pikiran kita, maka dalam ay 8-9 dikatakan bahwa kalau kita berpikir dan hidup benar, maka 'Allah sumber damai sejahtera' (the God of peace) akan menyertai kita! Bandingkan ini dengan Mat 5:8 yang mengatakan bahwa orang yang suci hatinya akan melihat Allah! Juga dengan Yes 48:18 yang mengatakan bahwa kalau kita mentaati Tuhan maka damai sejahtera kita akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti! Karena itu, kalau saudara tidak mau taat pada Firman Tuhan, apapun alasannya, saudara sendiri yang rugi, karena saudara tidak akan bisa mengalami damai dan kebahagiaan yang Tuhan janjikan kepada orang yang berpikir benar dan hidup benar! Seseorang mengatakan: "It is the doer of the Word that is blessed, not the hearer" (= bukan pendengar Firman yang diberkati, tetapi pelaku Firman). Karena itu, maukah saudara berusaha untuk bisa berpikir benar dan hidup benar? Dalam surat ini, Paulus memang berbicara mengenai tiga masalah kecil di Filipi: Keputusasaan mereka karena masa hukumannya yang begitu lama (Fili 1:12-26); Benih-benih perpecahan di antara dua orang wanita di dalam gereja (Fili 4:2; bd. Fili 2:2-4); dan Ancaman ketidaksetiaan yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (pasal 3; Fili 3:1-16). Karena ketiga masalah yang potensial ini, kita mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. Fili 1:4,12; Fili 2:17-18; Fili 4:4,11-13), kerendahan hati dan pelayanan Kristen ( Fil.2:1-18) dan nilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3:1-16) TERIMAKASIH MAJU TERUS BERSAMA YESUS, MAKA PELAYANAN KITA TIDAK SIA-SIA.