Pertanyaan dari Kitab Filipi P: Apa tema utama kitab Filipi? J: Satu tema penting dalam Filipi adalah sukacita karena kata “sukacita” muncul sebanyak 16 kali. Tidak hanya sukacita karena suasana yang baik, melainkan “sukacita setiap saat”, yaitu sukacita dalam penjara, sakit parah, pertentangan, dan kemenangan dalam kehidupan pribadi Anda. Kitab Filipi secara terang-terangan membahas “sahabat sukacita”. Keadaan janganlah menghilangkan sukacita kita (Filipi 1:12, 15-18). Jika seorang teman saleh berkata bahwa ia sangat bersukacita dalam keadaannya, tanyakan apa yang ia lakukan untuk hidup dalam keadaan tersebut. Orang lain tidak bisa merenggut sukacita kita, seperti ditunjukkan dalam Filipi 2:2-4,14,21 dan Filipi 3:2-7. Perkara-perkara1 atau kekurangnya, jangan menghapuskan sukacita kita. Filipi 3:19 dan 4:11-12 mengatakan agar sukacita kita tetap, apapun yang kita miliki. Selain itu, jangan berpikir Anda akan bahagia jika memiliki lebih banyak perkara. Kekuatiran janganlah menghapus sukacita kita, namun memacu kita untuk berdoa, seperti ditunjukkan dalam Filipi 4:6-7. Perselisihan, bahkan di antara hamba Allah, jangan menghilangkan sukacita kita, seperti ditunjukkan dalam Filipi 4:2-3. Buku New Geneva Study Bible hlm. 1873 menyebutkan, “[Kitab] Filipi dilingkupi dengan sukacita dan syukur atas cara Allah menganugerahi karya keselamatan-Nya pada orang Filipi dan atas ikatan khusus antara Paulus dan para pembacanya.” Buku NIV Study Bible hlm. 1801 menyebutkan bahwa tujuan utama Paulus adalah berterima kasih pada orang Filipi. Ia juga ingin melaporkan situasi yang ia hadapi, meneguhkan orang Filipi yang mengalami penderitaan, mengingatkan kerendahan hati dan kesatuan, memuji Timotius dan Epafroditus, dan memperingatkan akan kaum Yahudi dan orang tidak bermoral. P: Dalam Filipi 1, apa yang kita ketahui tentang kota Filipi? J: Filipi awalnya disebut “Crenides” yang berarti sumber air. Filip dari Makedonia, ayah Aleksander menaklukkannya pada tahun 356 S.M. dan memberi namai sesuai namanya. Ada tambang emas di dekatnya. Pada tahun 42 S.M. Markus Antonius dan Oktavianus menaklukkan Brutus dan Kasius di Filipi. Markus Antonius memerintahkan beberapa tentara Romawi tinggal di sana. Pada tahun 30 S.M., Oktavianus (Kaisar Agustus) memerintah beberapa warga Italia untuk pindah ke Filipi, dengan menjaga hak-hak mereka sebagai warga Romawi dan menyebutkan tanah baru mereka sebagai bagian dari tanah Italia. Di Filipi hanya ada sedikit orang Yahudi untuk mendirikan sinagoga, maka Paulus tidak mengutip Perjanjian Lama dalam Filipi, seperti ia sebutkan dalam Roma, 1, 2, Korintus, Galatia dan Efesus. P: Dalam Flp 1:1, 1 Kor 1:1, Kol 1:1, 1 Tes 1:1, dan 2 Tes 1:1, apakah buku-buku tersebut dibuat oleh penulis berbeda atau hanya Paulus? J: Seperti sebuah surat dari sebuah kelompok mungkin dibuat oleh satu orang, maka Paulus mungkin penulis tunggal. Lihat pembahasan mengenai Filipi 3 untuk informasi lebih dalam mengenai Paulus sebagai penulis semua kitab Filipi. P: Dalam Flp 1:1, apakah penggunaan istilah “penilik jemaat/diaken” menunjukkan waktu terakhir surat Paulus seperti dinyatakan oleh beberapa pihak? J: Tidak, karena masyarakat di Qumran, tempat gulungan Laut Mati ditemukan, sebelum masa Kristus juga memiliki penilik jemaat/diaken. P: Dalam Flp 1:1 dan Kol 1:2, Paulus menulis kepada “orang kudus” yang mana? Dapatkah orang Kristen mengabaikan kitab ini? 1 Perkara: adalah hal-hal yang menurut kita berharga, misalnya: kekayaan, harga diri, popularitas, kepandian, dan lain-lain. 1 J: Alkitab menggunakan istilah “orang kudus” atau “orang tersisih”, berarti semua orang percaya. P: Dalam Flp 1:4, Rm 1:9, dan 2 Tim 1:3, apakah Paulus benar-benar berdoa bagi orang-orang tanpa henti dan dalam setiap doanya? J: Ia mungkin berdoa bagi hamba-hamba Allah dalam setiap doanya, ini adalah maknanya. P: Dalam Flp 1:5 bagaimana sebenarnya orang Filipi bersekutu dengan Paulus dalam Berita Injil? J: Kata Yunani untuk bersekutu yaitu koinonia adalah sebuah kata bisnis. Injil tidak secara eksplisit mengatakan bagaimana mereka bersekutu, namun seorang sekutu (mitra) bisnis berbagi investasi keuangan, waktu dan hasil, Injil menyatakan tiga hal berikut ini: Pemberian uang: Kota Filipi terletak di Makedonia, dan jemaat Makedonia sangatlah dermawan, sesuai dengan 2 Korintus 8:1-5. Paulus mengatakan bahwa jemaat Filipi berkali-kali membantu Paulus dalam Filipi 4:15-18. Waktu dan tenaga: Epafroditus, Euodia, Sintikhe, Klemens dan lain-lain bersama-sama melayani dengan Paulus dalam Filipi 2:25, 3:2-3. Upah: Orang Filipi, seperti Paulus, ingin menjadi warga negara sorga dan mengubah tubuh yang hina dalam Filipi 3:20-21. Paulus juga menyebutkan bahwa warga Filipi mendapat bagian mahkotanya di sorga, dalam Filipi 4:1. P: Dalam Flp 1:7, apakah seharusnya disebut “dibungkam di penjara” (Williams) atau dirantai atau diikat? J: Kata Yunani di sini, desmos, berarti ikatan, belenggu, rantai untuk seorang tawanan, atau bahkan sendi tulang pada tubuh. Maka terjemahan yang lebih tepat adalah rantai atau ikat, namun kata Yunani tidak menentukan materialnya. Namun demikian, pada zaman dahulu rantai besi bagi tawanan adalah hal umum. P: Dalam Flp 1:11, apa yang dimaksud dengan “buah kebenaran”? J: Ini adalah ungkapan yang tidak biasa. Di bagian lain terdapat dalam Amos 6:12, serta Ibrani 12:11 dan Yakobus 3:18 menuliskan “buah yang terdiri dari kebenaran”. Buah kebenaran setidaknya memiliki tiga aspek: Karakter Internal: Hidup dalam kebenaran menumbuhkan hati yang benar. Buah-buah Roh tercantum dalam Galatia 5:22-23. Hasil Eksternal: Buah kebenaran tentunya meliputi perbuatan-perbuatan benar dan mengurangi perbuatan jahat, namun juga memiliki manfaat lebih dari itu: bebas dari rasa takut akan orang lain melihat apa yang Anda lakukan atau tidak, membangun kepercayaan dan hubungan dekat dengan sesama. Jika kita hidup sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8), kita tidak akan khawatir terhadap terang yang meliputi kehidupan kita. Memuji Tuhan: hati dan perbuatan benar dari orang percaya menyenangkan Tuhan dan memuliakan-Nya. Apapun latar belakang kita, hasrat yang kita miliki, dan kekuatiran akan masa depan, namun kebenaran kita adalah kesaksian yang dapat dilihat malaikat, iblis dan Tuhan. Kebenaran kita janganlah menjadi jerat bagi kita, jangan berbangga diri atau berpikir bahwa kita layak atas penyelamatan karena diri kita sendiri. Namun pengetahuan bahwa kita menyenangkan Allah akan memberikan peneguhan kepada kita. P: Dalam Flp 1:14, bagaimana Paulus yang dipenjara meneguhkan orang Kristen lainnya? J: Paulus tidak mengatakan bahwa mereka diteguhkan, atau orang Kristen yang baik senang melihat Paulus menderita. Namun mereka diteguhkan agar lebih berani dan tidak takut menyampaikan firman Tuhan. Seringkali orang Kristen tidak menyadari pentingnya memenuhi peran mereka dalam menyebarkan Injil ketika orang lain telah melakukan perbuatan baik. P: Dalam Flp 1:15-18, bagaimana bisa baik bagi orang-orang untuk memberitakan Kristus tanpa dengki dan perselisihan, tidak dengan ikhlas? J: Memberitakan dengan motif yang salah tidak lebih baik dari pemberitaan dengan maksud baik. Namun pemberitaan Injil yang benar dari motif yang salah lebih baik daripada tidak diberitakan. 2 P: Dalam Flp 1:20, mengapa Paulus memperhatikan tidak beroleh malu? J: Paulus mengakatakan bahwa ia berharap bahwa keteguhan dan keberaniannya tidak akan melemahkannya ketika menjalani penderitaan dan kemungkinan kematian dalam Kristus. P: Dalam Flp 1:21, bagaimana kebenaran “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”? J: Paulus menunjukkan bahwa ia dalam situasi yang sama-sama menguntungkan. Jika ia mati, maka ia akan beruntung karena masuk sorga dan bertemu Yesus. Seperti ditunjukkan dalam 2 Korintus 5:8, beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Namun demikian, jika Paulus tetap hidup di dunia ini, Paulus masih dapat meneruskan kerasulannya dan membantu sesama, seperti ditunjukkan dalam Filipi 1:22-24 dan Roma 1:11-12. P: Dalam Flp 1:23 apa yang sesungguhnya dimaksud dengan kata “pergi”? J: Kata Yunani ini digunakan oleh pelaut yang bersiap berlayar. Kematian orang Kristen dapat dianggap sebagai “berlayar” ke rumah. Kata ini juga digunakan para petani untuk melepaskan bajak/beban dari seekor lembu jantan. Orang Kristen dibebaskan dari beban pekerjaan dan perjuangan di dunia ketika mereka meninggal. P: Dalam Flp 2:6, jika Kristus memiliki rupa Allah, bagaimana mungkin Kristus adalah Allah itu sendiri? J: Kata “rupa” juga berarti sifat. Filipi 2:10 adalah sebuah kiasan dari Yesaya 45:10, kecuali Yesaya mengacu pada Yahwe. Yesus bukanlah Allah Bapa, namun bagian dari Trinitas, Yesus adalah Tuhan kita (Yohanes 20:28), diurapi Allah (Ibrani 1:9), disembah seperti Allah (Ibrani 1:6). Ia dipenuhi oleh Allah (Kolose 1:9), Allah menginginkan agar Yesus mengosongkan diri. Lihat When Critics Ask hlm. 481 untuk informasi selanjutnya. P: Dalam Flp 2:6-9, bagaimana Kristus mengosongkan diri-Nya? J: Seorang pangeran duniawi dapat menanggalkan perhiasan dan jubah kebesarannya, berpakaian seperti pengemis, dan turun ke jalan-jalan. Sang pangeran, tanpa pernak-perniknya tetaplah seorang pangeran. Ayat ini secara khusus mengatakan bahwa Kristus atas kemauan-Nya merendahkan diri dan melakukan yang perlu untuk menjadi seorang manusia, tidak disebutkan bagaimana. Kristus minta pada Bapa-Nya untuk mempermuliakan Dia dengan kemuliaan yang telah dimiliki sebelum dunia ada dalam Yohanes 17:5. Yesus tetaplah Allah meskipun Ia berada di bumi (Ibrani 1:8-9, Yohanes 1:1 + Ibrani 13:8) dan layak atas kemuliaan dan kehormatan yang sama (Yohanes 5:22-23, 9:39). Beberapa orang Kristen berkata bahwa Kristus tidak “melepaskan” atribut ilahi, namun hanya “mau tidak menggunakan” atribut ilahi. Orang Kristen lainnya tidak setuju dan mengatakan Kristus “menanggalkan” beberapa atribut ilahi sekunder, namun tidak membuat Yesus bukan Allah. Selain itu, faktanya tetaplah Ia adalah Allah dan manusia. Yesus tetaplah Allah, namun Ia mengosongkan diri-Nya, atas hak keilahian-Nya. P: Dalam Flp 2:6-11, apakah ayat-ayat ini merupakan pujian orang Kristen awal, bukannya yang ditulis oleh Paulus? J: Walau tidak ada bukti eksternal bahwa ayat-ayat ini merupakan pujian orang Kristen awal, namun irama syairnya menyiratkan hal itu. Baik itu Paulus menulis atau menyalinnya dari sebuah pujian, namun masih tertulis dalam Kitab Filipi yang menjadi wewenang Paulus. P: Dalam Flp 2:10, mengapa segala sesuatunya bertekuk lutut pada Yesus? J: Ayat ini serupa dengan Yesaya 45:23-24, dimana Allah bersumpah bahwa semua orang akan bertekuk lutut di hadapan ALLAH. Yesus tidak hanya harapan bagi dunia, namun Ia adalah satusatunya harapan seluruh dunia. Hal ini sepertinya terjadi pada masa penghakiman Tahta Putih 3 Besar. Ayat ini juga menunjukan bahwa ketika hal tersebut terjadi, setiap orang akan mendengarkan Injil. P: Dalam Flp 2:12, mengapa Paulus membedakan ketaataan, saat ia hadir dan saat ia tidak hadir? J: Sama seperti sekarang, beberapa orang taat hanya ketika pemimpin atau atasan mereka mengawasi. Paulus memuji mereka karena konsistensinya, tetap taat, baik Paulus ada maupun tidak ada. Suatu ketika dikatakan bahwa “karakter” adalah jati diri Anda ketika tidak ada yang melihat. Tentunya, setiap saat Allah melihat. Seorang teman saya dari Cina daratan berpikir lama dan keras untuk menjadi seorang Kristen. Jika tidak ada Tuhan, mengapa Anda tidak melakukan yang Anda mau ketika tidak ada orang yang melihat? Sayangnya, saya khawatir bahwa orang lain juga memikirkan pertanyaan yang sama, percaya bahwa tidak ada Tuhan, dan … tingkat kejahatan yang tinggi menunjukkan hal tersebut. P: Dalam Flp 2:12, karena kita diselamatkan oleh rahmat karena iman, bagaimana kita memperoleh keselamatan? J: Kita tidak diselamatkan karena karya kita. Namun demikian, buahnya atau karya keselamatan kita merupakan kombinasi karya kita dan karya Allah dalam kita. Lihat pembahasan mengenai Efesus 2:5-8 dan Yakobus 2:14-25. P: Dalam Flp 2:14, apakah kita sungguh-sungguh tidak pernah boleh bersungut-sungut atau berbantah-bantahan atas segala sesuatu? J: Seperti disampaikan Paulus dalam Filipi 4:9, kita perlu melihat contoh Paulus. Paulus tidak pernah bersungut-sungut, berbantah-bantahan, atau melakukan hal-hal yang sia-sia lainnya. Pada suatu kesempata Paulus terpaksa membawa kekurangan untuk menunjukkan kepada orang banyak bagaimana mereka harus berubah. P: Dalam Flp 2:15-16, bagaimana dan bagi siapa orang Kristen bercahaya? J: Seperti seorang bintang bercahaya tanpa peduli siapa pendengarnya, kita menunjukkan karakter kita di dunia tanpa peduli siapa yang melihat. Namun Tuhan selalu melihat dan nampaknya para malaikat dan iblis juga melihat. Jadi, keluarlah dan lakukan hal yang Anda suka. Ingatlah siapa yang melihat dan pada siapa Anda akan bertanggung jawab. P: Dalam Flp 2:20-21, jika semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus, mengapa Paulus mengucap syukur kepada Allah karena mereka dalam Flp 1:3? J: Ia sadar tidak ada calon lain untuk timnya yang memiliki tingkat kepedulian terhadap sesama seperti yang dimiliki Timotius. Setiap orang memiliki dosa mementingkan diri sendiri, namun meskipun kita bersalah dan berdosa, kita masih dapat bersyukur pada Allah bagi sesama kita, meskipun kita tidak sempurna. P: Dalam Flp 2:21, dapatkah orang Kristen sejati masih mementingkan diri sendiri? J: Sayangnya, ya. Kita harus berpusat pada Tuhan, sementara menyadari bahwa Tuhan ingin kita memenuhi kebutuhan kita juga. Namun demikian, karena orang Kristen lupa bahwa mereka telah dibersihkan dari dosa masa lalu (2 Petrus 1:9), maka orang Kristen masih berdosa dan mementingkan diri sendiri. P: Dalam Flp 2:25, apa peran penting Epafroditus di sini? J: Epafroditus tidak dimaksudkan sebagai pemimpin jemaat, tetua atau diakon. Gelarnya dalam jemaat hanyalah “salah satu di antara kamu”. Seseorang tidak harus menjadi pemimpin untuk berkorban membantu sesamanya. Sebagai seorang teman sekerja, Epafroditus adalah nama biasa, pembantu Nero dan kemudian Domisianus juga bernama Epafroditus. P: Dalam Flp 2:27, jika Paulus dapat menyembuhkan, mengapa ia tidak dapat menyembuhkan Epafroditus yang hampir mati? 4 J: Paulus tidak memiliki kuasa menyembuhkan: hanya Allah memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Namun, Paulus sering dipakai Allah untuk menyembuhkan. Allah dapat melakukan sesuai kehendak-Nya, memilih tidak segera menyembuhkan Epafroditus. Dalam hal ini, Paulus sendiri sakit ketika berbicara pada jemaat Galatia. Lihat pembahasan mengenai Galatia 4:13 untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam Flp 2:27-28, mengapa Paulus kuatir, padahal Paulus berkata agar jangan kuatir akan apapun juga dalam Flp 4:6-7? J: Paulus tidak pernah menyatakan sempurna tanpa dosa, dan ia secara jujur menyatakan perasaannya dalam Filipi 2:27-28. Kita mengikuti contoh Paulus hanya dalam hal ia mengikuti Kristus (1 Korintus 11:1). Kata Yunani untuk kuatir dalam Filipi 2:20 (merimnao) disebutkan sembilan belas kali dalam Perjanjian Baru. Paulus menyebutkannya empat kali secara positif (1 Korintus 7:32, 34, 12:25, Filipi 2:20). Dalam kitab lain (Matius 6:25, 27, 28, 31, 34, Lukas 10:41) dan lain-lain dalam makna negatif. P: Dalam Flp 2:27-28, mengapa Paulus kuatir akan penyakit parah Epafroditus, meskipun ia berkata bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan dalam Flp 1:21-23? J: Paulus tidak kuatir akan dirinya, melainkan Epafroditus. Lihat juga pertanyaan sebelumnya. P: Dalam Flp 2:30, mengapa Paulus nampaknya tidak senang terhadap jemaat Filipi dengan mengatakan “untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku”? J: Adalah baik untuk berterus terang, termasuk tidak menutupi jemaat dari hal-hal positif atau negatif. Namun demikian, hal itu bukanlah tidak senang (negatif). Paulus sangat menghargai mereka dengan mengirim Epafroditus untuk membantunya, dan ia mengatakan bahwa ia tahu Epafroditus ada untuk membantu melakukan yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri. P: Dalam Flp 3, apakah perubahan gaya tulisan menunjukkan adanya surat kedua yang dibuat oleh penulis kedua? J: Hal ini ditanyakan oleh kritikus yang pada dasarnya mendiskreditkan. Sebelum menjawabnya, pertama adalah sebuah fakta yang tidak digunakan dalam jawaban. Filipi 1:1 menyebutkan bahwa Filipi ditulis oleh Paulus dan Timotius. Seandainya Paulus menulis satu bagian dan Timotius bagian lainnya, perubahan gaya tidaklah tepat melukiskan hal ini. Paulus sepertinya penulis tunggal. Jawaban: Sama sekali tidak ada bukti penulis lain kecuali adanya perubahan gaya. Perubahan yang drastis dari peneguhan ke teguran dimungkinkan merupakan kombinasi dengan tiga pertimbangan: 1. Gaya penulisan surat kuno tidak membutuhkan bagian peralihan sebanyak dokumen formal modern. 2. Perubahan drastis disebabkan perubahan topik. 3. Paulus mungkin mengalami gangguan dalam menuliskan hal ini. Tidak seorang pun pernah mempertanyakan kesatuan Filipi hingga F.C. Baur (1792-1860) dan sekolah liberal Tubingen di Jerman pada abad XIX, dan sudut pandang adanya beberapa penulis dalam Filipi tidak banyak diterima. P: Dalam Flp 3:1, mengapa di sini Paulus menekankan sukacita? J: Injil tidak menyatakan secara eksplisit, namun bisa kita lihat empat alasan: Lihatlah melampaui keadaan: Jemaat Filipi mungkin kecewa ketika Paulus dipenjara. Paulus ingin mereka bersukacita dan memandang Allah, bukan Paulus. Normal dalam kehidupan orang Kristen: Kehidupan orang Kristen penuh dengan sukacita, apapun keadaan yang terjadi. Untuk kekuatan: Daud berkata “sukacita Allah adalah kekuatanku”. Dengan menyadari dan bersukacita dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita dapat memiliki keteguhan hati untuk menghadapi cobaan dan godaan dunia, dan tidak tergoyahkan oleh keberhasilan di dunia ini. 5 Untuk mendorong sesama mendekatkan diri dengan Kristus: Sulit menjadi terang bagi sesama jika Anda sendiri muram dan tertekan. P: Dalam Flp 3:2, mengapa Paulus menyebut “anjing” pada beberapa orang Yahudi, padahal kita tidak boleh menghakimi sesama dalam Mat 7:12-5? J: Paulus tidak menghakimi secara keseluruhan (bajingan atau orang terpilih), namun ia menyebut agak kasar orang-orang yang serupa dengan ia dulu. Bahasa Yunani memiliki dua kata untuk anjing: kynarion yang berarti anjing peliharaan dan kuon yang digunakan di sini, berarti anjing liar/jalanan. P: Dalam Flp 3:7-8, hak-hak apa yang kita miliki sebagai orang Kristen? J: Kita diberikan hak menjadi anak-anak Allah. Semua hak kita berada di dalamnya. Pertama, berikut adalah beberapa peraturan keras, kemudian pedoman umum mengenai menjaga hak-hak kita vs. memberikan pipi yang lain. Aturan-aturan keras 1. Fakta bahwa kita memiliki hak tidak berarti kita dapat menggunakannya. Paulus memilih tidak menggunakan hak mendapatkan uang dari mewartakan firman (1 Korintus 9:6) atau memiliki istri yang beriman (1 Korintus 9:5) 2. Terkadang menggunakan hak politik dibenarkan, dan Paulus melakukannya di Filipi (Kis 16:3740), menghidari penyesahan (Kis 22:25-29), dan naik banding kepada Kaisar (Kis 25:10-12). 3. Kita tidak memiliki hak menuntut orang percaya lainnya (1 Korintus 6:1-8). 4. Kita berhak untuk mendapatkan penengah orang Kristen dalam perselisihan kita dengan orang Kristen lain (1 Korintus 16:1-8). 5. Kita tidak berhak membalas dendam (Roma 12:19-21, Ulangan 32:35). 6. Kita tidak berhak menyimpan dendam (Efesus 4:26-27). 7. Kita tidak berhak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar kehendak Tuhan (Efesus 5:11-12). Kita tidak berhak melakukan perbuatan melanggar hukum (Roma 13:1-7). Pedoman umum Dalam beberapa kasus, Paulus membela hak-haknya demi kepentingan Injil, Yeremia 22:15-16 menunjukkan kita harus membela hak-hak yang tertindas. Respon awal manusia adalah menjadi marah atau membalas. Namun Yesus juga bersabda agar memberikan pipi yang lain (Lukas 6:29). Memilih kapan membela hak-hak kita atau tidak, harus dilakukan dalam konteks apapun yang terbaik untuk mencapai tujuan akhir kita. Namun apakah tujuan akhir kita? Pastinya bukan melindungi harta kita atau meningkatkan kekayaan atau kekuasaan. Namun, tujuan akhir kita adalah memuliakan Allah. Maka belalah hak-hak Anda selama demi kemuliaan Allah, dan berikan pipi Anda yang lain jika itu yang terbaik demi kemuliaan Allah. Ingatlah, membela hak-hak kita itu dibenarkan, namun ketika keinginan membela hak-hak kita lebih besar daripada keinginan untuk memuliakan Allah, maka keinginan membela hak-hak kita adalah dosa. P: Dalam Flp 3:10, apakah Paulus berpikir ia mungkin melewatkan kebangkitan yang pertama? J: Tidak. Harapan Paulus adalah harapan pasti, bukan sekedar keinginan. Maka, ketika Paulus menantikan kedatangan Kristus, hal itu tidak berarti Paulus tidak yakin jika Kristus akan datang kembali. Dalam kedua hal tersebut, Paulus mengungkapkan kerinduan hatinya jangan disalahartikan menjadi Paulus menyangkal jaminan bahwa harapannya akan dipenuhi. P: Dalam Flp 3:15, apakah ada orang Kristen yang sempurna? J: Paulus mengatakan bahwa ia tidaklah “sempurna” dalam Filipi 3:12, namun ia “dewasa” dalam Filipi 3:15. P: Dalam Flp 3:17, Flp 4:9, dan 1 Kor 11:1, jika kita mengikuti contoh Paulus, apakah kepemimpinan otoriter dibenarkan? J: Tidak. Tiga hal pertimbangan dalam menjawabnya: 6 1. Paulus adalah seorang rasul, dan kita menempatkan tulisan Injilnya dengan otoritas lebih tinggi daripada setiap pemimpin atau rasul saat ini. 2. 1 Petrus 5:3-4 mengatakan bahwa pemimpin harus menjadi teladan bagi kawanan domba. Maka kita harus mengikuti teladan tersebut. 3. Ibrani 3:17 mengatakan kita harus mematuhi pemimpin kita. Namun demikian, 1 Petrus 5:3-4 mengatakan bahwa pemimpin janganlah memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadanya. P: Dalam Flp 3:18, bagaimana mungkin orang hidup sebagai “seteru salib Kristus?” J: Paulus mengatakan “kesudahan mereka adalah kebinasaan”, karena orang-orang ini bukanlah orang beriman sejati, namun orang-orang dalam jemaat yang akan masuk neraka. Paulus tidak mengatakannya dengan senang atau marah, namun Paulus mengatakannya “dengan air mata” dan kesedihan. P: Dalam Flp 3:20, apakah sebutan Paulus akan Yesus sebagai Juruselamat menggunakan gelar dari sumber-sumber pagan? J: Tidak. Jika kata Yunani di sini (soter) pada kenyataannya digunakan sebagai berhala dewa dan pemimpin manusia, namun Septuaginta Yunani menggunakan kata ini (soter) sebagai Tuhan dalam Mazmur 24:5, 26:9 dan lain-lain. P: Dalam Flp 4:1, apa arti kata “mahkota”? J: Kata Yunani stephanos dapat berati mahkota atau karangan bunga, seperti sebuah karangan bunga yang diberikan oleh atlit juara. P: Dalam Flp 4:3, siapakah “Sunsugos”, atau “teman yang setia”? J: Ada dua pandangan: 1. Kata Yunani Syzygus dapat berarti nama seseorang. Namun kami tidak memiliki catatan orang Yunani yang memiliki nama seperti itu. 2. Paulus mungkin sengaja tidak menyampaikan identitas orang yang ia inginkan untuk membantu menyelesaikan perselisihan antara Euodia dan Sintikhe. Terkadang orang yang mendamaikan pihak yang bersengketa dapat bekerja lebih baik jika perhatian tidak tertuju padanya. P: Dalam Flp 4:4, haruskah orang Kristen bersukacita senantiasa, padahal Yesus bersabda “Berbahagialah orang yang berdukacita” dalam Mat 5:4? J: Anda harus berdukacita dan menolak semua dosa sebelum dapat bersukacita sebagai anak Allah. Bahkan sebagai seorang Kristen, kita berdukacita atas hal-hal yang menyedihkan hati hati Allah, namun demikian dukacita kita kita syukuri dalam hubungan dengan Allah. Selain itu, dukacita seringkali menjadi kondisi awal dari sukacita kemudian karena hubungan yang benar dengan Allah. P: Dalam Flp 4:5, bagaimana Allah sudah dekat pada 2.000 tahun yang lalu? J: Sekarang dan nanti, Allah dekat dengan kita tidak hanya dengan satu cara melainkan tiga cara: 1. Memberikan kita variasi kehidupan, kita mati dan bertemu Allah kapanpun. 2. Tidak ada yang tahu hari atau saat kedatangan Kristus kembali (Matius 24:36). 3. Yesus dekat dan diam dalam semua orang percaya (Yohanes 14:23, Roma 8:9). Lihat pembahasan mengenai 1 Tesalonika 4:15, 1 Petrus 4:7, Wahyu 22:6-20 untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam Flp 4:19, apakah Allah sungguh memenuhi segala keperluan kita, padahal Paulus mengalami kelaparan dalam Flp 4:12? J: Ketika kita berserah, Allah memenuhi segala keperluan/kebutuhan kita. Tidak pernah kelaparan adalah keinginan, bukan kebutuhan. Kehidupan di dunia ini tidaklah selalu indah bagi orang Kristen, seperti dituliskan Paulus dalam 1 Korintus 15:19. Namun demikian, seperti dalam Roma 8:18 dan 1 Petrus 4:12-14, penderitaan kita di dunia tiada berarti dibandingkan kemuliaan kita kelak. P: Dalam Flp 4:22, siapa yang sesungguhnya yang ada di istana Kaisar? 7 J: Para sarjana telah mengumpulkan daftar penghuni istana Kaisar dari prasasti makam. Daftar tersebut meliputi sejumlah besar pembantu kaisar dan budak-budak asing. P: Dalam Flp, bagaimana kita tahu Paulus benar-benar menulis kitab ini? J: Filipi 1:1 mengatakan demikian, dan gereja perdana tidak mempertanyakannya. Polikarpus martir, uskup Smirna (110-155 M.) dalam Letter to the Philippians bab 3 dan bab 11 hlm. 35 menyebutkan kitab Filipi ditulis oleh Paulus. Lihat pembahasan mengenai Filipi 3 untuk mengetahui lebih banyak mengenai alasan mengapa Paulus menulis semua kitab Filipi. Irenaus martir, uskup Lyon (menulis tahun 182-188 M.) hampir secara eksplisit (namun tidak terlalu) mengatakan bahwa kitab Filipi ditulis oleh Paulus. Irenaus mengatakan bahwa “rasul” ini menulis kitab Kolose dan Filipi dalam Irenaeus Againts Heresies buku 5 bab 12.3-4 hlm. 538. Irenaus mengutip sebagian Kolose 3:11 dan 2:9 sebagai dasar kitab ini ditulis “Paulus” dalam Irenaeus Againts Heresies buku 1 bab 3.4 hlm. 320. “Rasul” ini menulis kitab Efesus dan Filipi dalam Irenaeus Againts Heresies buku 5 bab 13.3 hlm. 540. Irenaus mengutip Efesus 4:5,6 sebagai dasar kitab ini ditulis oleh “rasul Paulus” dalam Irenaeus Againts Heresies buku 4 bab 32.1 hlm. 506. “Rasul” ini menulis kitab Filipi dan Galatia dalam Irenaeus Againts Heresies buku 5 bab 12.5-6 hlm.538. Irenaus mengutip sebagian Galatia 3:4 sebagai dasar kitab ini ditulis oleh “Paulus” dalam Irenaeus Againts Heresies buku 4 bab 2.5 hlm. 465. P: Dalam Filipi, bukti apa yang kita miliki untuk mendukung bahwa kitab ini layak masuk dalam Injil? J: Setidaknya ada tiga alasan. 1. Paulus menulisnya, dan ia adalah seorang rasul. Petrus menegaskan bahwa perkataan Paulus adalah Injil dalam 2 Petrus 3:15-16. 2. Paulus sendiri mengatakan bahwa dirinya rasul dalam 1 Timotius 1:1, 2:7, Roma 1:1, 1 Korintus 1:1, 9:1, 2 Korintus 1:1, 11:5, Galatia 1:1, Efesus 1:1, Kolose 1:1, 1 Timotius 1:1, 2 Timotius 1:1, Titus 1:1. 3. Bukti gereja perdana. Lihat pertanyaan bagian 4 berikut untuk penulis yang mengacu pada kitab Filipi. P: Bagaimana kita tahu keandalan kitab Filipi yang ada saat ini sama dengan tulisan aslinya? J: Setidaknya ada 73 manuskrip dan penulis gereja awal yang mengutip atau mengacu pada ayatayat dalam kitab Filipi. Ada empat alasan pendukungnya: 1. Tuhan berjanji menggenapi firman-Nya dalam Yesaya 55:10-11, Yesaya 59:21, Yesaya 40:6-8, 1 Petrus 1:24-25, Matius 24:35. 2. Bukti gereja perdana. Lihat pertanyaan sebelumnya mengenai beberapa penulis yang mengacu pada ayat-ayat dalam kitab Filipi. 3. Manuskrip-manuskrip awal yang kita miliki mengenai kitab Filipi menunjukkan ada sedikit variasi manuskrip, namun tidak ada kesalahan teologis yang signifikan. hlm. 16 Flp 3:10-17; 4:2-8 (akhir abad ke-3) Buku Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki gambar hlm. 16 pada hlm.86. abad ke-3/ke-4 - 1968 - The Text of the New Testament. hlm. 46 Chester Beatty II 100-150 M. memiliki 84 ayat kitab Filipi, yaitu Flp 1:1,5-15,17-28; 1:302:12; 2:14-27; 2:29-3:8; 3:10-21; 4:2-12; 4:14-23 dan bagian lain dari surat-surat Paulus dan kitab Ibrani. Buku The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto bagian hlm. 46 pada hlm. 192. Halaman 197-198 buku itu juga menyebutkan bahwa kualitas dan tanda stikiometri menunjukkan bahwa kitab ini dibuat oleh penulis profesional. Awal pertengahan abad ke-3 - 1936 - Frederic G. Kenyon menurut The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. Abad ke-2, 200 M. - 1935 - Ulrich Wilken menurut The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. 200 M. - 1968 - The Text of the New Testament. 8 81-96 M. - 1988 - Young Kyu Kim menurut The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. Sekitar 200 M. - 1975 - Aland dkk. Edisi ketiga. Sekitar 200 M. - 1998 - Aland dkk. Edisi keempat revisi. Awal hingga pertengahan abad ke-2 - 1999 - The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. Buku ini berdasarkan pada sebagian tulisan tangan yang sangat mirip dengan Papyrus Oxyrhynchus 8 (akhir abad ke-1 atau awal abad ke-2) dan Papyrus Oxyrhynchus 2337 (akhir abad ke-1). hlm. 61 Roma 16:23,25-27; 1 Korintus 1:1-2, 2-6; 5:1-3, 5-6, 9-13; Filipi 3:5-9, 12-16, Kolose 1:3-7, 9-13, 1 Tesalonika 1:2-3; Titus 3:1-5, 8-11, 14-15 Filemon 4-7. sekitar tahun 700 M. Sekitar tahun 700 M. - 1968 - The Text of the New Testament. Sekitar tahun 700 M. - 1975 - Aland dkk. Edisi ketiga. sekitar tahun 700 M. - 1998 - Aland dkk. Edisi keempat revisi. Vatikanus [lahir] 325-350 M. Semua Perjanjian Baru hingga Ibrani 9:15. Yang hilang adalah 1 dan 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Wahyu. Sinaitikus [Si] 340-350 M. Semua kitab Filipi Alexandrinus [A] (sekitar 450 M.) Semua kitab Filipi Rescriptus Efraemi [C] Koptik Bohairik [Boh] abad ke-3/ke-4 Koptik Sahidik [Sah] abad ke-3/ke-4 Vulgat (terjemahan Injil dalam bahasa Latin) Peshitta Syriac [Syr P] 400-450 M. (Aram Peshitta) Philoxenian Syriac [Syr Ph] 507/508 M. (Aram Piloksian) Klaromontanus [D] Armenia [Arm] dari abad ke-5 Georgia [Geo] dari abad ke-5 Etiopik [Eth] dari sekitar tahun 500 M. Gotik 493-555 M. 4. Kutipan dan Referensi dari penulis Kristen awal: Letter to Diognetus (sekitar tahun130 M.) bab 5 hlm.27 menyinggung Filipi 3:20 “warga negara surga”. Letter of Polycarp to the Philippians bab 3 hlm.33 menyebutkan Paulus menulis bagi jemaat Filipi tahun 110-155 M. Polikarpus juga menyebutkan “Paulus dan para rasul lainnya” dalam bab 9 hlm.35 Polikarpus Letter to the Philippians (100-155 M.) bab 3 hlm.33 Paulus yang diberkati dan dimuliakan menulis surat bagi jemaat Filipi. Ia juga menyinggung Filipi 2:16 dalam bab 9 hlm. 35 Jemaat Kristen Viena dan Lugdunum: (177 M.) mengutip Filipi 2:6 hlm.783-784 Irenaus (182-188 M.) mengacu pada kitab Filipi pada banyak bagian. Dalam Against Heresies buku 4 bab 18.4, Irenaus mengutip Filipi 4:18, mengawalinya dengan “Seperti juga dikatakan Paulus kepada jemaat Filipi” Ia juga mengutip dari Filipi 2:11 Passion of the Scillitan Martyrs (180-202 M.) menyebutkan jemaat Kristen awal memiliki tulisan Paulus tanpa rincian surat yang mana. Kanon Muratoria (190-217 M.) menyebutkan bahwa Paulus menulis surat pada tujuh jemaat dalam kerasulannya, bagi jemaat Korintus (2 surat), Efesus, Filipi, Kolose, Galatia, Tesalonika (2 surat), Roman. Paulus menulis surat pada Filemon, Titus, dan dua surat pada Timotius. Klemens dari Aleksandria (193-217/220 M.) menyebutkan Filipi 4:5 adalah karya rasul Allah. Exhortation to the Heathen bab.9 hlm.196 Tertulianus dalam Against Marcion buku 14 bab 5 (207 M.) mengatakan Paulus menulis surat pada jemaat Filipi. Kitab itu “berasal dari rasul yang disimpan dalam tempat suci oleh jemaatnya”. Hipolitus (225-235/6 M.) mengacu pada Paulus dalam setengah kutipan Filipi 3:2a Fragmen 10 hlm.244 Origen (225-254 M.) mengutip Filipi 4:13 sebagai tulisan Paulus dalam de Principiis buku 3 bab 2.5 hlm.333 Novatian (250/254-257 M.) mengutip Filipi 2:6-11 sebagai tulisan Paulus dalam Treatise on the Trinity bab 22 hlm.632 9 Treatise Against Novatian (254-256 M.) bab 1 hlm.657 mengutip dua per tiga Filipi 3:2 sebagai Injil Treatise on Rebaptism (254-256 M.) bab 6 hlm.670 mengutip Filipi 2:9b-11 sebagai tulisan Paulus. Siprianus, uskup Kartago (sekitar 246-258 M.) menyebutkan kitab Filipi dan mengutip Filipi 2:21; 3:19-21 dalam Treatises of Cyprian - Testimonies bab 11 hlm.536. Ia mengutip dari Filipi 4:18 dan menyebutkan ditulis oleh Rasul Paulus dalam Treatise 4 bab 34 hlm.456. Arkelaus dalam Against the Manichaeans bab 38 hlm.212 (262-278 M.) mengutip dari 3:19 sebagai tulisan Rasul (Paulus). Viktorinus, uskup Petau, Austria (martir pada 304 M.) menyebutkan Perjanjian Lama dan Baru dalam karyanya, Commentary on the Apocalypse of the Blessed Yohanes hlm.345. Ia medaftarkan surat-surat Paulus yaitu Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Tesalonika, Filipi, Kolose, Timotius dan mengutio 1 Timotius 3:15 dalam bab 16 hlm.345 Petrus dari Aleksandria (306, 285-311 M.) mengutip Filipi 1:23,24 ditulis oleh “rasul Paulus yang diberkati” The Canonical Epistle, Canon 10 hlm.274 etodius (260-312 M.) mengutip setengah Filipi 2:5 dalam sebuah fragment karyanya, Discourse Concerning Martyrs hlm.382. Atanasius (318 M., sebelum Nicea) mengutip 3:14 ditulis oleh Paulus dalam Against the Heathen bab 5 hlm.6 Setelah Nicea Eusebius (318-339/340 M.) mengutip Filipi 2:6 dalam Eusebius’ Ecclesiastical History buku 5 bab 2 hlm.216. Ia mengutip 2:6-8 sebagai “Injil Suci” dalam buku 8 bab 10 hlm.330-331. Ia menuliskan bahwa Paulus menyebut orang Kristen lainnya sebagai “rekan sekerja” dalam buku 3 bab 4 hlm.136 Asterius orang Sofis (setelah 341 M.) Afrahat orang Syria (337-345 M.) menyinggung kitab Filipi dalam karyanya, Select Demonstrations Ambrosiaster (abad ke-4) Viktorinius dari Roma (setelah 363 M.) Atanasius (367 M.) mendaftarkan kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Festal Letter 39 hlm.552 Hilary dari Poitiers (wafat 367 M.) Efraim orang Syria penulis lagu pujian (350-378 M.) Basil dari Kapadokia (357-378 M.) Titus dari Bostra (sebelum 378 M.) Sirilus dari Yerusalem (sekitar 349-386 M.) Apolinaris dari Laodikea (sekitar 390 M.) Ambrosius dari Milan (370-390 M.) Pelagius orang bid’ah (sekitar 390 M.) Gregorius dari Nazianzus/Nanzianzen (330-391 M.) Pasianus dari Barcelona (342-379/392 M.) Gregorius dari Elvira (setelah 392 M.) Gregorius dari Nyssa (sekitar 356-397 M.) mengutip Filipi 2:10 sebagai “kitab Filipi” dalam The Great Catechism bab 32 hlm.150 Didimus (398 M.) Rufinus (374-406 M.) menyebutkan tulisan Paulus mengenai Klemens dalam Filipi 4:3 pada karyanya, Epilogue to Pamphilus hlm.423 Jerome (373-420 M.) Dewan Kartago (218 uskup, 383-419 M.) Epifanius dari Salamis (360-403 M.) Yohanes Chrysostom sekitar 396 M. menulis 15 nasihat kitab Filipi, yang kita miliki hingga kini. Chrysostom menyebutkan nasihat itu ditulis oleh rasul Paulus (Commentary on Philippians homili I dan di beberapa bagian lain). Gaudentius (setelah 406 M.) Kromatius (407 M.) Severianus (setelah 408 M.) Niseta dari Remesianus (366- sekitar 415 M.) 10 Prisila orang bid’ah (martir pada 385 M.) Augustinus dari Hipo (388-28-Agt-430 M.) menyebutkan Filipi 3:7,8 ditulis oleh rasul dalam The City of God buku 17 bab 4 hlm.341 Heresi Pelagian Teodorus dari Mopsuestia (428 M.) menulis komentar mengenai surat-surat Paulus yang telah hilang. Beberapa tulisan yang masih ada mencakup Filipi 1:11,14; 2:1112,26,30; 3:3,12-13,15; 4:3,7-8,13,16,19,23. Yohanes Cassian (419-430 M.) mengutip Filipi 4:15,16 sebagai kitab Filipi dalam Institutes of Yohanes Cassian buku 17.17 hlm.254 Markus dari Eremita (setelah 430 M.) Paulinus dari Nola (431 M.) Euthalius of Sulca (sekitar 450 M.) Nestorius orang bid’ah (451/452 M.) The Bazaar of Heracleides mengutip Filipi 2:5,9 Teodoret dari Siprus (423-458 M.) Prosper dari Aquitaine (426-465 M.) Paus Leo I dari Roma (440-461 M.) Quodvultdeus (sekitar 453 M.) Hesisius dari Yerusalem (setelah 450 M.) Makarius/Simeon (abad ke-4 atau ke-5) Spekulum (abad ke-5) Teodotus dari Ankira (abad ke-5) mengutip Filipi 2:5 Varimadum (445/480 M.) Beberapa di antaranya berdasarkan Aland dkk. Edisi keempat revisi dan Adamantius: Dialogue on the True Faith in God Lihat www.BibleQuery.org/phpMss.htm untuk manuskrip awal lain dari buku Filipi. 11