Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi)

advertisement
Arthritis
adalah
istilah
umum
untuk
peradangan
(inflamasi)
dan
pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang
mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA),
arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang
sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi (Driskell et al.,
2006)
OSTEO ARTHRITIS
DEFINISI
Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago
yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi
dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan
gerak. Insidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing
negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah
yang paling banyak ditemui terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut.
Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan
bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir
setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta
adanya hendaya keterbatasan gerakan. OA sering terjadi pada usia 45 tahun untuk laki
laki dan >45 tahun untuk perempuan.
GEJALA
• rasa nyeri dalam, ngilu dan sakit bila digerakkan
• kaku pada sendi yang terkena
• sembuh bila digerakkan, kambuh dengan diistirahatkan (fenomena gelling)
• biasanya < 30 menit lamanya
• Gerakan sendi yang terbatas
• Dapat mengakibatkan keterbatasan aktivitas sehari-hari
• ketidak stabilan pada sendi penyangga beban
PENCEGAHAN
Penatalaksanaan pasien OA dimulai dengan dasar diagnosis dari anamnesis
yang cermat, pemeriksaan fisik, temuan radiografi, penilaian sendi yang terkena.
Pengobatan harus direncanakan sesuai kebutuhan individual.
Tujuan terapi adalah :
• menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan
• menjaga atau meningkatkan mobilitas sendi
• membatasi kerusakan fungsi
• mengurangi faktor penyebab
Sasaran penatalaksanaan adalah :
• mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup
Terapi farmakologis untuk penatalaksanaan rasa nyeri, paling efektif bila
dikombinasikan dengan strategi terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis
adalah dasar dari rencana asuhan kefarmasian untuk OA, harus dilaksanakan untuk
semua pasien dan dimulai sebelum atau bersama-sama dengan analgesik sederhana
seperti parasetamol. Komunikasi antara pasien, klinisi, dan farmasis merupakan faktor
yang penting dalam penatalaksanaan rasa nyeri; hasil terapi terbaik dapat dicapai
dengan aliansi pihak-pihak ini.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasien adalah dengan latihan fisik.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik adalah penyembuhan yang paling baik
untuk OA. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan harapan (outlook),
mengurangi rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki jantung dan aliran
darah, menjaga berat badan, dan memperbaiki kebugaran secara umum. Olahraga juga
tidak mahal, bila dilakukan dengan benar, tidak ada efek samping. Jumlah dan bentuk
olahraga tergantung dari persendian yang terlibat, kestabilan dan apakah sudah pernah
dilakukan pembedahan.
Dengan latihan fisik secara teratur (penguatan, rentang gerakan, isometrik,
isotonik, isokinetik, postural), kartilago dapat dipertahankan tetap sehat, mendorong
gerakan, dan membantu pengembangan otot dan tendon untuk meredam tekanan dan
mencegah kerusakan selanjutnya akibat OA. Sebaliknya inaktivitas dan imobilisasi
walau untuk periode pendek akan memperburuk atau mempercepat berkembangnya
OA. Selain itu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah OA adalah istirahat dan
merawat persendian serta pengendalian berat badan. Untuk pengobatan OA sendiri
dapat dilakukan dengan farmakologi dan pembedahan (Depkes RI, 2006).
ASAM URAT
DEFINISI
GEJALA
PENCEGAHAN
Driskell C et al. (2006). What You Need to Know About Arthritis. American
Physical Therapy Association.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien
penyakit arthritis rematik.
akses 12 Mei 2014.
http://binfar.depkes.go.id/bmsimages/1361337229.pdf -
Download