Abstrak Pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan sebagai

advertisement
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA IKAN BERKELANJUTAN
SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI NASIONAL
Oleh : Zulfanita & Uswatun Hasanah
Abstrak
Pengelolaan sumber daya
ikan yang berkelanjutan sebagai
solusi alternatif dalam mengaatasi dampak krisis ekonomi nasional di Indonesia.
Tujuan pengelolaan sumber daya ikan adalah untuk memanfaatkan sumber
daya ikan secara optimal dan lestari untuk kesejahteraan masyarakat.Kegiatan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan di lakukan dengan
penangkapan atau budidaya. Peran perikanan semakin penting
dalam
menyediakan protein hewani berkualitas tinggi dan relatif murah ,untuk
memasok bahan baku berbagai industri serta menbyediakan lapangan kerja.
Sektor perikanan adalah salah sattu sektor riil yang berpotensi untuk
dikembangkan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan tidak menyebabkan krisis
bagi sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan
sumbangan yang positif terhadap pendapatan nasional di Indonesia. Agar
agribisnis
perikana
menjadi
motor
penggerak
sektor
riil
maka
pengembangannya harus melalui pendekatan sistem agribisnis secara terpadu.
Kata kunci : Pengelolaan Sumber daya ikan ,solusi ,krisis ekonomi,agribisnis
terpadu
1. Pendahuluan
Pengelolaan Sumber Daya Ikan adalah semua usaha yang bertujuan agar
sumber daya ikan dapat di manfaatkan secara optimal dan lestari untuk
kesejahteraan masyarakat. Dalam konferensi perikanan sedunia tahun 1984
yang diselenggarakan oleh FAO yang di hadiri oleh 147 negara di dunia ,salah
satu kesimpulannya adalah bahwa peran perikanan semakin penting dalam
menyediakan protein hewani berkualitas tinggi dan relatif murah di dapat
,memasok bahan baku untuk berbagai industri serta menyediakan lapangan
kerja. Ikan penting untuk peningkatan gizi masyarakat karena mengandung
protein yang tinggi (17-20%), vitamin,asam amino esential ,mineral ,asam lemek
omega -3, DHA dan minyak ikan) .
Manfaat ikan adalah meningkatkan kecerdasan,vitalitas dan
produktifitas serta memperlambat penuaan jaringan ,anti kangker,anti AID,Anti
diabetes, penurunan lemak dan kolesterol.Ikan juga penting untuk industri
makanan sehat (healthy food) dan farmasi (Sudiro, 2000,11-13).
Berdasarkan
menyajikan 1)
perekonomian,
latar
belakang
masalah
tersebut
Agribisnis sebagai salah satu
,tulisan
ini
faktor penggerak
2 ) pengelolaan sistem agribisnis perikanan, dan 3)
prioritas investasi perikanan.
2. Agribisnis Perikanan Salah Satu Faktor Penggerak Perekonomian
Sektor perikanan adalah salah satu sektor riil yang berpotensi untuk di
kembangkan . Krisis ekonomi yang berkepanjangan tidak menyebabkan krisis
bagi sektor sektor pertanian
secara keseluruhan ,salah satu sektor yang
memberikan sumbangan positif terhadap
pendapatan nasional
adalah
perikanan. Kecilnya peranan sektor perikanan pada masa Orde Baru bukan
karena ketidak mampuan sektor ini memberikan sumbangan terhadap ekonomi
nasional, hal ini lebih di karenakan kurangnya perhatian dan political will
pemerintah pada masa itu terhadap pembangunan di sektor perikanan
.Orientasi pembangunan nasional tidak di arahkan pada kegiatan ekonomi
berbasis perikanan dan kelautan tetapi lebih condong kepada kegiatan industri
berbasis sumber daya di darat. Selain itu ,tingkat kemampuan perikanan
tangkap yang sangat besar tidak dimanfaatkan secara optimal. Pada tahun 1998
baru di manfaatkan
sebesar 3,62 juta ton atau 57,8% dari potensi laut
(Subako,2000:16-18).
Rendahnya tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan laut karena rendahnya
kemampuan armada perikanan lepas 0pantai berupa kapal motir hanya 80.567
buah (18 %). Hal ini maenyebabkan tingkat peman faatan ikan bernilai ekonomi
tinggi seperti
Tuna dan Cakalang yang berada di lepas pantai dan Zona
Ekonomi Ekslusif Sangat rendah. Rendahnya kemampuan armada perikanan
memaksa indonesia harus bekerja sama dengan kapal kapal asing dengan
sistem sewa atau bagi hasil. Hal ini yang mendorong terjadinya pencurian ikan
karena lemahnya pengawasan . Menurut perkiraan nilai sumber daya ikan
yang dicuri dapat mencapai US$ 4,0 Milyar tiap tahunnya(Dahuri,2000:25-28).
Sementara nilai ekspor hasil penangkapan ikan laut Indonesia hanya US $1,5
milyar ,dan nilai ekspor seluruh produk perikanan Indonesia pada tahun 1999
hanya sekitar US$ 2,5 milyar (Protektan ,1999:5-7).
Indonesia secara geografis mempunyai potensi perikanan yang cukup luas di
tinjau dari wilayah laut 70% atau 5,8 juta km dan ZEE seluas- luasnya 2,7 juta
km (Danu saputro,1988:11).Indonesia juga mempunyai 17.508 pulau sehingga
pantainya sangat panjang yaitu 81.000 km(Sugiarto,1988:60-69). Kekayaan
sumber daya hayati laut Indonesia baik keragaman jenis (biodiversity) maupun
biomasa sangat besar karena indonesia terletak di puncak biodiversitas
(megadiversity) laut dari perairan tropis Indo –Pasifik yang merupakan sistem
ekologi bumi terbesar yang terbentang dari pantai Barat benua Australia dan
Pantai Timur benua Afrika (Narera,1988:40-69).
Mengingat pentingnya produk perikanan ,maka peluang pasar baik dalam
negeri maupun luar negeri semakin besar. Kebutuhan pasar dalam negeri sangat
besar karena konsumsi ikan sangat rendah. Berdasarkan target konsumsi ikan
nasional 26,6 kg/ka/th,kebutuhan dalam negeri saja sebesar 5,3 juta ton/th
untuk 200 juta jiwa,sedang produksi
total tahun 1998 baru 4,8 juta ton
termasuk yang di ekspor 0,57 juta ton (Protektan.1999),terbuang sebesar 1520%(0,72-0,96
juta
ton)
karena
lemahnya
penaganan
pasca
panen
(Kamiso,dkk,1992:10-13).
Peluang pasar Internasional juga semakin besar karena meningkatnya
kebutuhan akan produk perikanan.... meningkatnya jumlah penduduk dan
pergeseran
pola
konsumsi
maupun
sebagai
bahan
baku
berbagai
industri.Diperkirakan permintaan ikan konsumsi pada tahun 2000 sebanyak
119,6 juta ton ,tahun 2010 sebesar 137,5 juta ton dan tahun 2025 menjadi 162,4
juta ton (Munir,1994:19-21).
Dengan mencermati ketidakpastian pulihnya aktivitas ekonomi di ber bagai
sektor usaha,sepatutnya kita bersyukur karena masih memiliki kekayaan alam
berupa laut yang luas dengan potensi sumber daya hayati dan non hayati yang
besar. Potensi perikanan tersebut dapat di kembangkan sebagai motor
penggerak sektor riil.
3. Pengelolaan Sistem Agribisnis Perikanan
Agar Agribisnis perikanan menjadi motor penggerak
pengembangannya
harus
memperhatikan
kaidah
sektor riil maka
ekonomi
dengan
memperhatikan keterkaitan berbagai sektor ekonomi. Salah satu upaya yang
dapat di lakukan adalah pengembangan sektor perikanan melalui pendekatan
sistem agri9bisnis secara terpadu. Sistem yang memadukan seluruh potensi
sumberdaya perikanan dan industri perikanan secara optimal serta menyatu
dengan potensi ekonomi lainnya dari satu kawasan dan kawasan lain.
Setidaknya ada enam aspek utama yang harus m,enjadi perhatian dalam
pengembangan sistem agribisnis perikanan yaitu ,pengembangan sumber daya
ikan dan habitat lingkungannya,produksi,pengolahan yaitu teknologi pasca
panen dan pemasaran termasuk konsumennya serta pembinaan. Aspek lain
yaitu prasarana dan sarana ,keuangan ,hukum dan kelembagaa dan sumber
daya manusia serta iptek.
Beberapa langkah strategi yang dapat di lakukan dalam mengembangkan
sistem agribisnis perikanan secara terpadu adalah pertama,membangun sub –
sub kawasan sebagai pusat pengembangan on farm dan off farm
agribisnis.Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengembangkan
desa pantai sebagai pusat pengembangannya.kedua,meningkatkan aktivitas
produksi dengan memanfaatkan potensi penangkapan dan budidaya. Hal
tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek kelestarian sumber daya
yang
menekankan
pada
efisiensi
dan
optimalisasi
teknologi.
Ketiga,mengembangkan kelembagaan yang sesuai dengan karakteristik usaha
di sektor perikanan.
Keempat , melakukan penataan lahan dan perairan
pesisir/lautan secara lokal untuk menentukan daerah penangkapan dan
budidaya antara perikanan skala
kecil dan besar(skala industri).Penetapan
ruang melalui penetapan zonasi atau peta komoditas dan usaha untuk setiap
jenis usaha perikanan berdasarkan kemampuan operasi (perikanan rakyat dan
industri).
Agar potensi sumber daya perikanan mampu memberikan sumbangan
berarti bagi perekonomian nasional maka ke empat langkah strategis tersebut
di lakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja indusri yang memberikan nilai
tambah produksi perikanan yang diuhasilkan ,seperti industri penangkapan
pasca panenn dan industri pengolahan. Pengembangan industri perikanan
dilakukan dengan memperhatikan dua landasan penting sesuai harapan untuk
dapat memberikan sumbangan bagi pemulihan ekonomi yaitu aspek
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil.
Pada situasi krisis ekonomi saat ini adanya political will pemerintah un tuk
pembangunan di sektor perikanan turut membantu memulihkan kondisi
perekonomian nasional yang terpuruk melalui penempatan sektor perikanan
sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru,penyediaan gizi
masyarakat ,maupun pengahasil devisa.
Meningat saat ini terjadi kelangkaan sumber-sumber modal yang di
perlukanmaka investasi sektor perikanan yang di lakukan adalah pada sektorsektor yang efisien yaitu yang mempunyai indeks ICOR(incremental capital out
put ratio) rendah .Diharapkan dari sektor yang mempunyai indeks ICOR rendah
ini investasi yang di perlukan adalah investasi yang lebih rendah namun
menghasilkan out out dalam bentuk produk domestik bruto sektor perikanan
atau jenis usaha yang bersangkutan besar.(Protektan,1999:12)
4.
Prioritas Investasi Perikanan
Dengan
memperhatikan nilai ICOR, maka subsektor usaha budidaya
udang memiliki prioritas investasi dan selanjutnya diikuti usaha penangakapan
ikan tuna dan sejenisnya .Untuk kegiatan usaha perikanan air payau prioritas
investasi adlah budidaya crustacea atau udang –udangan di air payau (ICOR
3,70).
Dengan demikian untuk menentukan pilihan investasi bukan hanya faktor
efisiensi yang dicerminkan dari nilai ICOR tetapi perlu juga diperhatikan aspek
kualitas perairan ,potensi lahan serta teknologi yang mampu untuk
dikembangkan .Selain konsep efisiensi,pemakaian modal juga dituntut adanya
peningkatan prodiktifitas tenaga kerja,maka faktor teknologi harus menjadi
perhatian yang serius ,sehingga dengan investasi yang di lakukan di harapkan
akanmampu meningkatkan teknologi industri perikanan baik budidaya
,penangkapan maupun pengolahan .
Salah satu upaya yang dapat dilakukan meningkatkan produksi perikanan
yang berorientasi ekspor serta mengembangkan industri pengolahan terutama
tepung ikan . Pengembangan pengolahan industri tepung ikan di dalam negeri
dapat di lakukan untuk menekan kecenderungan impor tepung ikan oleh
industri dalam negeri yang memanfaatkan bahan baku tepung ikan . Bila bahan
tepung ikan terpenuhi di dalam negeri maka paling tidak ada tiga manfaat yang
dapat di raih yaitu pertama ,dapat menhemat devisa dari nilai impor tepung
ikan dan kedua ,dapat menekan biaya produksi industri yang memanfaatkan
bahan baku impor tepung ikan ,ketiga ,dengan pengembangan industri tepung
ikan di dalam negeri akan tercipta lapangan kerja baru yang menekan tingkat
pengangguran
5. Simpulan
Dalam rangka meningkatkan manfaat dan sekaliguis menjaga
kelestarian sumber daya ikan maupun usaha perikanan perlu usaha yangt
intensif dan ekstensif antara lain :
1) Pengembangan daerah konservasi dalam rangka mempertahankan
kelestarian stok dan plasma nutfah.
2) Perlu pengembangan konsep pengelolaan terpadu sesuai kondisi
sumber daya ikan dan masyarakat Indonesia agar pengelolaan sumber
daya ikan tidak salah kaprah (bahasa jawa).
Akhirnya usaha –usaha tersebut baik untuk penangkapan maupaun
budidaya harus di lakukan dengan serius dalam rangka pelaksanaan perikanan
bertanggung jawab (Responsible Fisheries) yang dikeluarkan oleh FAO. Jila
tidak dilakukan maka ekspor produk perikanan Indonesia akan di tolak oleh
negara maju sesuai dengan kesepakatan Internasional yang diadakan oleh
sebagian besar negara produsen dan pengimpor produk perikanan .
DAFTAR PUSTAKA
Danusaputro,M .1988.Implementasi Wawasan Dan ZEEI dalam Pembangunan
Nasional . Strategi Kelautan . Pengembangan Kelautan dalam Perspektif
Pembangunan Pembangunan Nasional.Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.
Kamiso,HN.1996. ‘’Konsep Usaha Perikanan Intensif dan Modern Berkelanjutan
‘’Seminar Peringatan Setengah Abad ,Fakultas Pertanian UGM ,29 Mei
1996 di Yogyakarta.
Kamiso,HN.2000.’’Pengelolaan Sumber Daya Ikan Berkelanjutan untuk
Menunjang Pembangunan Nasional’’,Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar Fakultas Pertanian UGM 18 Maret 2000 Di Yogyakarta.
Munir,J.F.1994.’’Water Reuse System in aquacultur Towards the
21stCentury’’.Proc.OF Indo Fish Aquatech ’94 Colombo Srilangka 29-31
Agustus 1994.
Narere,J.L.1988.Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut dalam Perspektif
Pembangunan Nasional.Pustaka Sinar Harapan,Jakarta.
Protektan .1999.Program
Peningkatan Ekspor Hasil Perikanan ,Ditjen
Perikanan,Jakarta.
Suboko,b.2000.’’Perikanan
Indonesia
Status
dan
Perkembangannya
‘’,Probos,1(4) 16-18
Sudiro,I.2000 .’’Sumber Kekayaan Farmasi yang Terabaikan ‘’.Teknologi 148;1113
Sugiarto,A.1988.Pemanfaatan Sumber Daya laut Menjelang Tahun 2000.Strategi
Kelautan Pengembangan Kelautan dalam Perspektif Pembangunan
Nasional .Pustaka Sinar Harapan,Jakarta.
Xiang ,J.L,’’Zhou ,F.Li and C.WU.1998. Triploidy Induction in Chinese
Shrimp(Penacus chinensis)Whit Spesial Reference to a New Chemical
Inducer’’.National
Center
for
Genetic
Engineering
and
Biotechnology,Thailand.71-72.
Download