AGRIBISNIS DAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN AGRIBISNIS INDUSTRIALISASI MEMBERIKAN DAMPAK KEPADA PENINGKATAN TEHNOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN DI SATU SISI DAN PERUBAHAN SELERA / PRFERENSI KONSUMEN DI SISI LAIN MEMBERIKAN PENGARUH PENTING TERHADAP MUNCULNYA KONSEP AGRIBISNIS INDUSTRIALISASI PERTANIAN DITANDAI OLEH ADANYA : PERUBAHAN ORIENTASI KEGIATAN EKONOMI DARI ORIETASI PENINGKATAN PRODUKSI KEPADA ORIENTASI PASAR BERKEMBANGNYA KEGIATAN EKONOMI MEMPRODUKSI DAN MEMPERDAGANGKAN PRODUK DAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PRIMER KEPADA PENGOLAHAN DAN PERDAGANGAN PRODUK PRIMER DI PASAR DOMESTIK MAUPUN EKSPOR LANJUTAN IDUSTRIALISASI PERTANIAN… KETERKAITAN HULU-HILIR PROSES PRODUKSI DAN PERDAGANGANPENGOLAHAN PRODUK DAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PROSES PERUBAHAN MOTOR PENGGERAK (PRIME MOVER) DARI PRODUK PRIMER KEPADA PRODUK OLAHAN (AGROINDUSTRI HILIR) AGRIBISNIS ADALAH… SUATU SISTEM PENGELOLAAN BISNIS KOMODITAS PERTANIAN (PANGAN, HORTIKULTUR, TERNAK, HASIL HUTAN, HASIL LAUT/PESISIR) YANG MENCAKUP PRA PRODUKSI, PROSES PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI DRILON JR (1971) : THE SAME TOTAL OF ALL OPERATIONS INVOLVED IN THE MANUFACTUR AND DISTRIBUTION OF FARM SUPPLIES, PRODUCTION ACTIVITIES ON THE FARM, STORAGE, PROCESSING AND DISTRIBUTION OF FARM COMMODITIES AND ITEMS FOR THEM…. SARAGIH DAN KRISNAMURTI (2004) : AGRIBISNIS MENCAKUP BEBERAPA SUBSITEM YANG TERINTEGRASI, YAITU : INPUR FACTOR SUB SYSTEM FARMING SUB SYSTEM PROCESSING SUB SYSTEM MARKETING AND DISTRIBUTION SUB SYSTEM SUPPORTING AND SERVICESS SUB SYSTEM HARIANTO (2004) : AGRIBISNIS MENCAKUP EMPAT SUB SISTEM ANTARA LAIN : SUB SISTEM AGRIBISNIS HULU SUB SISTEM AGRIBISNIS USAHATANI PRIMER SUB SISTEM AGRIBISNIS HILIR SUB SISTEM PENDUKUNG SOEHARJO : AGRIBISNIS MENCAKUP TIGA SUB SISTEM YAITU : UP STREAM AGRIBUSINESS; SUB SEKTOR AGRIBINIS HULU ON FARM AGRIBUSINESS; SUB SEKTOR USAHATANI DOWN STREAM AGRIBUSINESS; SEKTOR AGRIBISNIS HILIR PELUANG - TANTANGAN EKSPOR PRODUK/KOMODITAS AGRIBISNIS MEMILIKI PELUANG PASAR EKSPOR MENJANJIKAN JIKA MAMPU MEMENUHI PERSYARATAN YANG DIMINTA KONSUMEN GLOBAL. PERSYARATAN PERMINTAN KONSUMEN GLOBAL ANTARA LAIN : FOOD SAFETY ATTRIBUTE NUTRITIONAL ATTRIBUTE VALUE ATTRIBUTE PACKAGE ATTRIBUTE ENVIRONMENTAL ATTRIBUTE HUMAN RIGHT ATTRIBUTE WTO/GATT-PRODUK AGRIBISIS STANDAR PERDAGANGAN PRODUK PERTANIAN YANG TERCAKUP DALAM KESEPAKATAN GATT/WTO MEMBERIKAN PELUANG DAN TANTANGAN SETIAP NEGARA AKSPORTIR KOMODITAS PERTANIAN UNTUK MEREBUT PANGSA PASAR GLOBAL YANG KOMPETITIF. LANJUTAN……… PRODUK / KOMODITAS PERTANIAN YANG AKAN DIEKSPOR HARUS MEMILIKI STANDAR INTERNATIONAL YANG TEREGRISTRASI DALAM CAC (CODEX ALLEMENTAROUS COMMISION) UNTUK PANGAN DAN INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) UNTUK NON PANGAN KOMODITAS YANG AKAN MEMASUKI SUATU NEGARA HARUS MELEWATI PERSYARATAN SPESIFIK TERKAIT DENGAN : TBT AGREEMENT SPS AGREEMENT TBT (TECHNICAL BARRIER TO TRADE ) BENTUK PELARANGAN DENGAN ALASAN PROSEDUR TEKNISYANG BERMUAR PADA KETIDAKMAMPUAN MANAJEMEN MEMPRODUKSI DENGAN STANDAR THNOLOGI YANG MAMPU MENJAMIN KEAMANAN KONSUMEN MENGKONSUMSI (JAMINAN MUTU PRODUK, PELABELAN DLL.) SPS (SANITARY AND PHYTOSANITARY) BENTUK PELARANGAN DENGAN ALASAN UNTUK MENGHINDARI PENULARAN HAMA DAN PENYAKIT TERHADAP TANAMAN, HEWAN MAUPUN MANUSIA, KEAMANAN PRODUK UNTUK DIKONSUMSI. KEBIJAKAN WTO/GATT KEBIJAKAN PROTEKSI DIBERIKAN OLEH WTO/GATT KEPADA SUATU NEGARA BILA NEGARA TERSEBUT MENGANGGAP TERDAPAT ANCAMAN DENGAN MASUKNYA SUATU KOMODITI KE NEGARA TERSEBUT, ANTARA LAIN: MASUKNYA/TERTULARNYA PENYAKIT/HAMA TERHADAP TANAMAN/HEWAN SERTA MANUSIA (CONTOH ISU FLU BURUNG/VIRUS H5N1) KEAMANAN DAN KESELAMATAN KONSUMEN (CONTOH ISU PENYAKIT SAPI GILA) ISU LINGKUNGAN (CONTOH PELARNGAN/PENGURANGAN FREON KARENA ISU GLOBAL WARMING, PRODUK-PRODUK TRANSGENIK DLL.) STANDAR MUTU YANG TIDAK SESUAI DENGAN STANDAR INTERNATIONAL YANG DISEPAKATI DALAM CAC DAN ISO LABELING YANG DINILAI MEMBINGUNGKAN KONSUMEN SNI-SII INDONESIA MENANGGAPI BERBAGAI KETENTUAN DAN KESPAKATAN WTO/GATT TERSEBUT DENGAN MENGORGANISIR STANDARISASI PRODUK YANG MELIBATKAN BERBAGAI DEPARTEMEN : DEP. KESEHATAN, DEP.PERDAGANGAN/PERINDUSTRIAN, DEP. AGAMA DAN DEP. PERTANIAN-DEP.KELAUTAN DAN SUMBERDAYA PESISIR MELALUI PENETAPAN SII (STANDAR INDUSTRI INDONESIA) DAN SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA) CONTOH : SNI NOMOR 01-6729-2002 TENTANG ORGANIC FARMING LABEL ADALAH… TULISAN, TAG, GAMBAR ATAU DESKRIPSI LAIN YANG TERTULIS, DICETAK, DIUKIR, DIHIAS DAN DICANTUMKAN DENGAN JALAN APAPUN MEMBERIKAN KESAN YANG MELEKAT PADA PENGEMAS LABEL BERISI : SUATU INFORMASI YANG HARUS DICANTUMKAN SPERTI NILAI GIZI, NUTRISI, MINERAL DLL. (UNTUK PRODUK PANGAN) DAN PENGGUNAAN ZAT KIMIA, ALAT TERTENTU UNTUK PERAWATAN MESIN DLL. (UNTUK PRODUK NON PANGAN; MESIN ATAU ALAT ELEKTRONIK) PERNYATAAN KLAIM PRODUSEN SEBAGAI PERNYATAAN JAMINAN KEMAMPUAN PRODUK YANG DIPERKENALKAN KEPADA KONSUMEN GAMBAR DAN SPESIFIKASI PRODUK