policy brief - WordPress.com

advertisement
POLICY BRIEF
KELUARGA
K
Grafik 1. Indeks Pembangunan Manusia
Di Provinsi Maluku
Tahun 2009-2013
emajuan suatu wilayah tidak hanya
dilihat dari pembangunan infrastruktur
yang memadai untuk pelayanan masyarakat
umum atau sumber daya alam yang
melimpah melainkan hal terpenting lainnya
adalah bagaimana pembangunan kualitas
sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Pembangunan kualitas sumber daya manusia
suatu wilayah dapat dilihat melalui indeks
pembangunan
manusia
(Human
Development Index), yang dibentuk oleh 4
komponen utama yakni ; (1) Angka harapan
hidup (2) Angka melek huruf (3) Lama
sekolah, dan (4) Pengeluaran per kapita.
72.42
72.7
2012
2013
71.87
71.42
70.96
2009
2010
2011
Sumber: BPS Provinsi Maluku, 2014
 Angka Harapan Hidup
Indikator pembangunan manusia yang
pertama adalah angka harapan hidup,
yaitu perkiraan lama hidup rata-rata
penduduk dengan asumsi tidak ada
perubahan pola mortalitas (kematian)
menurut umur. Angka ini adalah angka
pendekatan
yang
menunjukan
kemampuan untuk bertahan hidup lebih
lama.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Provinsi Maluku tahun 2014, Indeks
Pembangunan Manusia di Provinsi Maluku
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Indeks
pembangunan
Manusia
ini
dikelompokan dalam tiga tingkatan yaitu
IPM tinggi (IPM ≥ 80), Sedang (IPM 5079,99) dan IPM rendah (IPM < 50). Dari
ketegori ini, maka Indeks Pembanguan
Manusia di Provinsi Maluku berada pada
tingkatan IPM sedang.
Sekalipun IPM ini mengalami peningkatan
yang sangat signifikan, namun secara
nasional posisi IPM Provinsi Maluku masih
berada di bawah rata – rata nasional yaitu
73.81.
Di Provinsi Maluku, angka harapan
hidup mengalami peningkatan yang
tidak terlalu mencolok. Grafik berikut
menunjukan bahwa perkiraan umur
hidup rata – rata penduduk Maluku
hanya ada pada kisaran 67 tahun.
1
Grafik 2. Angka Harapan Hidup
Penduduk Maluku
Tahun 2011-2013
67.84
 Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata
jumlah tahun yang dihabiskan oleh
penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan
formal yang pernah dijalani. Indikator
ini dihitung dari variabel pendidikan
tertinggi yang ditamatkan dan tingkat
pendidikan yang sedang diduduki.
Data Bappenas menunjukan bahwa rata
– rata lama sekolah di Provinsi Maluku
mengalami peningkatan dari 8.6 tahun di
tahun 2009 menjadi 9.1 tahun di tahun
2012. Angka ini sudah sangat baik
karena berada diatas rata – rata nasional
yang hanya 8.1 tahun.
67.88
67.60
2011
2012
2013
Sumber: BPS Provinsi Maluku, 2014
 Angka Melek Huruf
Angka melek huruf adalah proporsi
penduduk berusia 15 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis dalam huruf
latin atau lainnya. Standar UNDP
minimal 0% dan maksimal 100%.
Angka melek huruf di Provinsi Maluku
di tahun 2013 mengalami peningkatan
yang sangat luar biasa yakni mencapai
81.27 persen dibandingkan dari tahun
sebelumnya yang hanya sebesar 41.03
persen.
Grafik 4. Rata – Rata Lama Sekolah
Penduduk Maluku
Tahun 2009 & 2012
9.10
8.6
Grafik 3. Persentase Angka Melek Huruf
Penduduk Maluku
Tahun 2011-2013
2009
2012
Sumber: Pembangunan Daerah Dalam Angka, 2013
81.27
33.17
2010
39.63
41.03
2011
2012
 Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran per kapita memberi
gambaran tentang daya beli masyarakat.
Di Provinsi Maluku pengeluaran per
kapita penduduk setiap bulan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, namun
di tahun 2013 rata – rata pengeluaran
penduduk setiap bulan mengalami
penurunan hingga mencapai Rp.
366,271.
2013
Sumber: Profil Kesehatan Maluku, 2014
2
Grafik 5. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita
Sebulan Penduduk MalukuTahun 2011-2013
dari segi pendidikan seperti komponen
angka melek huruf dan lama sekolah.
Ketika masyarakat mulai memahami arti
pentingnya perencanaan keluarga sejak dini,
maka sudah pasti program KB menjadi salah
satu prioritas yang pada akhirnya akan
menghasilkan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera dengan jumlah anak yang ideal.
Jumlah anak yang banyak sangat
memberatkan orang tua dalam pemenuhan
kebutuhan dasar termasuk pendidikan yang
layak.
707,814
564,711
388,663
2010
366,271
2011
2012
2013
Sumber: Maluku Dalam Angka, 2014
Dari segi ekonomi seperti pengeluaran per
kapita, program KKBPK memberi pengaruh
yang cukup signifikan.
Kebutuhan ekonomi keluarga akan menjadi
lebih ringan apabila jumlah anggota
keluarga lebih sedikit, sebaliknya keluarga
besar akan membutuhkan pengeluaran yang
sangat besar untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga.
Keempat indikator pembangunan manusia
inilah yang memberikan kontribusi terhadap
peningkatan indeks pembangunan manusia
di Provinsi Maluku sehingga mencapai 72,7
dalam kategori IPM sedang.
Program
Kependudukan,
Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) merupakan salah satu program
pemerintah yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi indikator –
indikator pembangunan manusia. Dilihat
dari segi kesehatan seperti angka harapan
hidup, program ini telah mengatur kelahiran
melalui penggunaan alat kontrasepsi dalam
upaya mengendalikan jumlah penduduk
serta
membantu
keluarga
untuk
merencanakan kehidupan anak – anak yang
lebih baik. Dengan pengaturan kelahiran
dan jumlah anak yang ideal maka tingkat
kesehatan ibu, bayi dan anak dapat
ditingkatkan dan kebutuhan gizi pun akan
mampu terpenuhi, sehingga dampak yang
dihasilkan adalah menurunnya angka
kematian ibu, bayi dan anak serta
meningkatnya derajat kesehatan dan angka
harapan hidup.
Dengan demikian, program kependudukan,
KB dan pembangunan keluarga jelas
memiliki hubungan dengan setiap indikator
pembangunan
manusia,
Sehingga
keberhasilan
program KKBPK
akan
berdampak positif terhadap kualitas sumber
daya manusia secara menyeluruh.
BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI MALUKU
Jl. Laksdya Leo Wattimena, Ambon 97232
Telp. 0911-361228, Fax.361154
Program KKBPK juga memberi pengaruh
terhadap indikator pembangunan manusia
3
Download