190 penggunaan media pembelajaran word square dalam

advertisement
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
190
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI.IS.1 DALAM PENGUASAAN KOSA KATA
MATERI TEKS REPORT MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
PADA MAN RUKOH KOTA BANDA ACEH
Oleh
Ratnawati*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunan media pembelajaran word square
sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS-1 pada
penguasaan kosakata membaca teks report pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
kompetensi dasar menggunakan ragam bahasa tulis dalam teks berbentuk report. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 (dua)
siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI S-1 MAN Rukoh Kota Banda Aceh tahun
pelajaran 2013/2014 sebanyak 25 siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap
siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa melalui
penggunaan word square sebagai media dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS-1 MAN Rukoh Banda Aceh tahun pelajaran
2013/2014 pada kompetensi dasar menggunakan ragam bahasa tulis dalam teks berbentuk
report. Pada siklus I, ketuntasan belajar yang dicapai sebesar 80% (20 siswa) dan yang
belum tuntas belajar 20% (5 siswa) serta nilai rata-rata kelas sebesar 64,5. Pada akhir
siklus II, ketuntasan belajar yang dicapai sebesar 92% (23 siswa) dan yang belum
ketuntasan belajar sebesar 8% (2 siswa) serta nilai rata- rata kelas siklus II sebesar 78,7
Adapun hasil observasi pada proses pembelajaran menunjukkan perubahan sikap siswa
lebih aktif dan gembira. Secara keseluruhan rata-rata kelas mencapai kenaikan sebesar 72%
dan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan mencapai peningkatan sebesar 24%. Jika
dibandingkan dengan kondisi awal.
Kata Kunci : media pembelajaran word square, teks report.
PENDAHULUAN
Bahasa
Inggris
sebagai
bahasa
internasional mempunyai peran yang sangat
penting untuk menguasai teknologi dan ilmu
penetahuan lainnya. Sebab Bahasa Inggris
merupakan alat komomunikasi secara lisan
maupun tulisan.
Dalam Bahasa Inggris, penguasaan
kosakata (vocabulary) merupakan suatu
keharusan yang mutlak sifatnya. Seseorang
tidak akan pernah bisa berbahasa Inggris jika
tidak menguasai kosakata yang baik. Kosakata
mempunyai peranan yang sangat penting
dalam bentuk kemampuan berbahasa bagi
seseorang.
Berdasarkan
pengamatan
dan
pengalaman penulis sebagai pengajar di kelas
XI IS-1 tahun pelajaran 2013/2014, yang
jumlah siswa 25 orang terdiri dari 19 siswa
laki-laki dan 9 siswa perempuan. Anak- anak
usia sekolah kelas XI IS-1 MAN Rukoh Banda
Aceh masih suka bermain. Fenomena itu
memotivasi penulis untuk memanfaatkan
kegemaran bermain ini untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa. Dengan
demikian mereka akan secara tidak langsung
akan memperoleh pengalaman pembelajaran
yang aktif, inofatif, kreatif, edukatif, dan
menyenangkan.
Dengan
demikian
diharapkan
permasalahan hasil belajar siswa yang masih
rendah dapat teratasi. Adapun permasalahan
hasil belajar siswa pada kelas XI. IS.1 adalah
dari 25 jumlah siswa di kelas tersebut, hanya 5
orang (20%) saja yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 70, sedangkan
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
yang lainnya harus diremedialkan. Masalah
pokok penelitian ini adalah rendahnya
kemampuan siswa XI IS-1 MAN Rukoh dalam
penguasaan kosakata. Peningkatan hasil
belajar siswa kelas XI IS-1 MAN Rukoh
dalam memahami dan menjawab soal-soal
pada teks report akan dicoba tingkatkan
melalui penggunaan media pembelajaran word
square.
Secara umum Penelitian tindakan kelas
ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
melalui penggunan media pembelajaran word
square dalam meningkatkan hasil belajar pada
penguasaan kosakata membaca teks report
pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan
kompetensi dasar menggunakan ragam bahasa
tulis dalam teks berbentuk report siswa kelas
XI.IS.1 pada MAN Rukoh Banda Aceh.
TINJAUAN PUSTAKA
Media merupakan salah satu wujud dari
desain pesan. Kata media berasal dari kata
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Menurut Slameto (2003:14)
media pembelajaran adalah bahan, alat atau
teknik yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung secara tepat dan
berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut,
media pembelajaran memiliki manfaat besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi
pelajaran.
Media
pembelajaran
yang
digunakan harus mampu menarik perhatian
siswa pada proses pembelajaran.
Word square secara harfiah terdiri dari
dua kata; word dan square. Word berarti kata
sedangkan square adalah persegi. Jadi word
square berarti sebuah bentuk persegi yang
penuh kata-kata. Menurut Suyatno, (1994)
word square adalah sejumlah kata yang
disusun dalam kotak persegi sehingga katakata tersebut dapat dibaca ke depan, ke
belakang, ke atas, ke bawah dan diagonal.
Cara membuatnya mirip dengan teta- teki
silang, tapi dalam word square jawabannya
sudah ada hanya disamarkan dengan
menambahkan kotak tambahan dengan
sembarang huruf sebagai pengecoh.
Dimyati, (2006: 17) mengemukakan
bahwa “Hasil belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil interaksi dengan
191
lingkungan”. Menurut Hamid, (2011: 4) hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami
aktivitas belajar.
Bloom membagi hasil belajar menjadi:
1. Ranah
kognitif;
yang
meliputi;
pengetahuan, pemahaman, penetapan,
analisis, sintesis, penilaian.
2. Ranah afektif, yang berkaitan dengan
perasaan, sikap, minat dan nilai yang
meliputi;
penerimaan,
penanggapan,
penilaian, pembentukan perilaku.
3. Ranah psikomotor; yang berkaitan dengan
kemampuan fisik;, yang meliputi;
kemampuan
menggunakan
alat,
kemampuan membaca gambar atau
simbol, kemampuan menganalisis suatu
pekerjaan dan menyusun urut- urutan
pekerjaan, serta kecepatan mengerjakan
tugas.
Menurut KKBI (2000: 534) kosakata
berarti kumpulan beberapa kata. Sementara
Sujito (1992: 1) memaparkan empat poin
pengertian kosakata, yaitu: 1) kosakata adalah
semua kata yang terdapat dalam satu bahasa;
2) kosakata adalah kata yang dimiliki oleh
seorang pembaca atau penulis; 3) kosakata
adalah kata yang dipakai dalam saatu bidang
ilmu pengetahuan; 4) Kosakata adalah daftar
kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis.
Jadi kosakata adalah himpunan kata yang
diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau
merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kosakata yang dalam Bahasa Inggris disebut
vocabulary.
Dalam buku Bimbingan Pemantapan
Bahasa Inggris, Djuharie mendefinisikan text
report sebagai teks yang untuk mengupas
suatu
hasil
pengamatan,
penelaahan,
penelitian, observasi, atau studi tentang benda,
orang, hewan, tumbuhan, dan tempat. Data
yang tersaji berupa simpulan umum tentang
karakteristik, ciri, dan keberadaan atau
keadaan yang menggambarkan participant
(pelaku-aktifitas dalam kalimat) apa adanya.
Jadi dalam pembelajaran membaca
Bahasa Inggris siswa diharuskan mengetahui
genre dari sebuah teks. Untuk teks report,
dalam buku Look Ahead, genrenya adalah;
purpose: To describe the ways things such as a
man- made things, animals, and plants.
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Ratnawati, Penggunaan Media Pembelajaran Word Square
Text
Organization:
General
Classification (pernyataan umum yang
menerangkan subyek laporan)
Description (menginformasikan ciri- ciri
umum yang dimiliki subyek).
Language Feature: the use of general
nouns the use of present tenses, the use of
behavioral verbs, the use of relating verbs.
Word square adalah sebuah media yang
memadukan
kemampuan
menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencari
jawaban pada kotak-kotak jawaban yang dapat
merangsang kreatifitas siswa. Word square
yang mirip teka-teki silang tapi penuh dengan
sembarang huruf pengecoh. Tujuan adanya
huruf pengecoh bukan untuk mempersulit
siswa namun untuk melatih sikap kritis, teliti
dan focus. Belajar dengan menggunakan
media word square dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak imajinatif serta penuh daya khayal
yang erat hubungannya dengan perkembangan
kreatifitas siswa.
Penguasaan
kosakata
merupakan
kemampuan seseorang dalam menguasai dan
mempergunakan kata-kata yang terdapat
dalam suatu bahasa. Menurut Tarigan (1990)
penguasaan kosakata adalah kemampuan
seseorang untuk mengenal, memahami, dan
menggunakan kata-kata dengan baik dan benar
dari mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis.
Dalam pembelajaran di sekolah siswa
akan diketahui sangat menguasai kosakata jika
dia mengetahui dan menggunakan kata-kata
tersebut, sehingga guru dapat melihat
kemampuan menguasai kosakata siswa dari
nilai atau hasil yang didapatnya.
Menurut Sudjana(1989), penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil yang dicapai siswa dengan criteria ranah
kognitif, psikomotor, dan afektif.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama. Faktorfaktor tersebut yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
a. Faktor Internal, yaitu faktor-faktor yang
muncul dari dalam diri siswa sendiri atau
sering juga disebut sebagai faktor
endogen. Faktor ini dibagi menjadi dua
yaitu: 1) bersifat psikologis kognitif
seperti kecerdasan atau intelegensi, minat,
bakat, IQ dan juga emosi siswa; 2) yang
bersifat biologis seperti kesehatan, cacat
b.
192
tubuh, makanan yang dimakan dan lain
sebagainya.
Faktor Eksternal, yaitu keadaan yang
muncul dari luar diri siswa atau yang
sering disebut faktor exogen, faktor ini
dibagi menjadi 3 macam:
1) Lingkungan
keluarga,
seperti
ketidakharmonisan hubungan antara
ayah dengan ibu, dan rendahnya
kehidupan ekonomi keluarga. Namun
suasana lingkungan keluarga yang
tenang dan perhatian penuh orang tua
terhadap pendidikan anak-anaknya
sangat mendukung peningkatan hasil
belajar.
2) Lingkungan
masyarakat,
seperti
wilayah perkampungan kumuh (slum
area), dan teman bermain (peer
group) yang nakal dan lingkungan
masyarakat yang harmonis dan
nyaman akan membuat proses
pembelajaran lancar dan efektif
sehingga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
3) Lingkungan sekolah, seperti kondisi
dan letak gedung sekolah yang buruk
seperti dekat pasar, kondisi guru serta
alat-alat belajar yang berkualitas
rendah. Disamping itu juga metode
dan media pembelajaran, kurikulum,
hubungan antar semua warga sekolah,
materi pelajaran, waktu sekolah, tata
tertib
atau
kedisiplinan
yang
ditegakkan secara konsisten.
Penggunaan media pembelajaran word
square sebagai media pembelajaran dapat
mengubah budaya belajar dalam konteks
pembelajaran, dari proses belajar mengajar
yang konvesional kepada proses belajar
mengajar
yang
aktif
kreatif
dan
menyenangkan. Media pembelajaran word
square
merupakan pembelajaran
yang
memadukan
kemampuan
menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencari
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Guru
dapat memprogram sejumlah pertanyaan
terpilih yang dapat merangsang siswa
untukberpikir efektif dan melatih sikap teliti
dan kritis. Dengan digunakan sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif, maka media word
square dapat;
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
1.
Membantu siswa dalam menangkap
perngertian dan pemahaman dari proses
pembelajaran.
2. Mempertinggi mutu belajar.
3. Memperbesar minat dan perhatian siswa
untuk belajar.
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Memberikan pengalaman yang nyata dan
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri pada setiap siswa.
6. Membantu tumbuhnya pemikiran dan
membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.
Semakin maksimal upaya peningkatan
hasil belajar Bahasa Inggris maka tujuan
pembelajaran Bahasa Inggris pun tercapai
dengan sendirinya.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
dengan memanfaatkan word square sebagai
media pembelajaran
pelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
penguasaan kosakata membaca teks report
Bahasa Inggris kelas XI. IS-1 pada MAN
Rukoh.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada
MAN Rukoh Kota Banda Aceh yang
terletak di Gampong Rukoh Kecamatan
Syiah Kuala Kota Banda Aceh.
b. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IS.1 MAN
Rukoh Kota Banda Aceh yang berjumlah
25 orang yang terdiri dari 16 orang lakilaki dan 9 orang perempuan.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan cara
sebagai berikut :
1. Test
Test dilakukan pada setiap akhir proses
pembelajaran dengan menggunakan
instrumen tes tertulis pada setiap
siklus.
2. Observasi
Observasi
dilakukan
dengan
menggunakan lembaran observasi
untuk melihat kegiatan siswa dalam
proses
pembelajaran
diantaranya
adalah aktivitas siswa pada saat
mengikuti pembelajaran.
Alat Pengumpulan Data menggunakan:
d.
e.
193
a. Butir Soal
b. Lembar Instrumen aktivitas Siswa
c. Lembar Instrumen PBM Guru
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah
analisis
deskriptif yang terdiri dari
analisis hasil belajar, analisis aktivitas
siswa. Analisis hasil belajar dilakukan
dengan analisa deskriptif komparatif yaitu
dengan membandingkan nilai tes antar
siklus.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua siklus yang
terdiri dari:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Pemilihan materi dan penyusunan
RPP. Materi yang dipilih dalam
penelitian ini adalah kompetensi
dasar menggunakan ragam bahasa
tulis dalam teks berbentuk report.
Berdasarkan konsep ini disusun ke
dalam RPP dengan alokasi waktu
sebanyak 4 x 45 menit. Pada siklus
ini terjadi dua kali pertemuan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan tatap muka
Tatap muka I dan II dengan RPP
tentang
kompetensi
dasar
menggunakan ragam bahasa tulis
dalam teks berbentuk report
dengan menggunakan media
pembelajaran
word
square.
Adapun
langkah-langkahnya
sebagai berikut :
1. Guru secara klasikal menjelaskan
materi pembelajaran yang akan
dipelajari siswa.
2. Guru memperlihatkan media
word square.
3. Siswa mempelajari wacana yang
dibagikan guru.
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
194
Ratnawati, Penggunaan Media Pembelajaran Word Square
4.
Siswa
secara
berkelompok
mencari kosakata yang sesuai
dan berhubungan dengan teks
report.
5. Siswa menjawab pertanyaan
dengan mengarsir word square
secara
horizontal,
vertikal,
maupun diagonal.
6. Guru memberi umpan balik hasil
pemahaman siswa
terhadap
materi yang dipelajari .
7. Guru mengobservasi proses
pembelajaran siswa
8. Guru menilai hasil evaluasi.
9. Guru memberikan tindak lanjut.
Pembelajaran pada siklus I, guru
tidak lagi menerapkan pembelajaran yang
hanya menstransfer ilmu, tapi siswa sudah
belajar lebih mandiri. Siswa nampak lebih
bersemangat dan termotivasi untuk
mendapatkan pengetahuan lebih banyak
tentang materi pembelajaran dengan
menggunakan media word square. Siswa
juga berusaha menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dan mempresentasikannya
di depan kelas. Siswa lebih gembira dalam
belajar. Kegembiraan dalam pembelajaran
sering merupakan penentu utama kualitas
dan kuantitas belajar yang dapat terus
dilangsungkan.
b.
Observasi
Observasi
dilaksanakan
pada
keseluruhan kegiatan tatap
muka.
Observasi dilakukan oleh
1 (satu)
pengamat yaitu guru bahasa inggris di
MAN Rukoh Kota Banda Aceh (teman
sejawat) dilaksanakan untuk mengetahui
secara
detail
partisipasi
aktif,
tanggungjawab, disiplin dalam mengikuti
pelajaran, memusatkan perhatian pada
pelajaran
dan
bekerjasama
dalam
kelompok untuk
memahami materi
banner, poster, dan pamphlet. Pada akhir
proses belajar mengajar siswa diberi tes
uraian.
Hasil tes siklus I, menunjukkan
siswa yang mencapai nilai A (sangat baik)
sebanyak 1 orang (4%), yang mendapat
nilai B (baik) sebanyak 4 orang (16%),
yang mendapat nilai C (cukup) sebanyak
9 siswa (36%), yang mendapat nilai D
(kurang) sebanyak 8 orang (32%) dan
yang mendapat nilai E (sangat kurang)
sebanyak 3 orang (12%).
Tabel 1. Nilai Tes Siklus I
Nilai
Nilai
No
Prediket
Angka
Huruf
Sangat
1 85-100
A
Baik
2
75-84
B
Baik
3
65-74
C
Cukup
4
55-64
D
Kurang
Sangat
5
<54
E
Kurang
Jumlah
Jlh.
Siswa
%
1
4
4
9
8
16
36
32
3
12
25
100
Adapun persentase ketuntasan dapat dilhat
pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
No
1
2
Ketuntasan
Belajar
Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah
Jumlah
Jumlah
14
11
25
Siswa
Persen
56 %
44%
100 %
Berdasarkan data pada Tabel 2 tersebut
di atas, diketahui bahwa pada siklus I ini
terdapat 14 siswa (56%) yang memiliki nilai di
atas KKM sebesar 65 yang dinyatakan tuntas
belajar dan 11 siswa (44%) memiliki nilai di
bawah KKM yang dinyatakan belum tuntas
belajar.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil tes kemampuan
awal pada prasiklus dengan hasil tes
kemampuan siklus I dapat dilihat adanya
pengurangan jumlah siswa yang masih di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Pada pra siklus jumlah siswa
yang dibawah KKM sebanyak 20 siswa
dan pada akhir siklus I berkurang menjadi
11 siswa. Nilai rata-rata kelas meningkat
dari 64,5 menjadi 72,8. Jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan belajar mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan pra
siklus
Dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran menggunakan media word
square mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, kompetensi dasar menggunakan
ragam bahasa tulis dalam teks berbentuk
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
195
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
report dengan menggunakan media
pembelajaran word square.
Dari data yang ada dapat dilihat
bahwa nilai rata-rata mengalami kenaikan
dari nilai 64,5 menjadi 72,8. Tetapi nilai
tersebut belum memuaskan, demikian
juga dari hasil observasi pada proses
pembelajaran masih ditemui beberapa
siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Hal
ini
mungkin
disebabkan karena siswa belum begitu
paham dan masih bingung mencari kata
yang ada dalam word square sebagai
media pembelajaran. Dengan demikian,
diperlukan upaya perbaikan pembelajaran
pada siklus II.
Deskripsi Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I,
maka pelaksanaan tindakan pada siklus II
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus II
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pemilihan materi dan penyusunan
RPP.
2. Pembentukan
Kelompok,
siswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 5 orang.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan PBM pada siklus II masih
menggunakan media words square.
Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Guru secara klasikal menjelaskan
strategi pembelajaran yang harus
dilaksanakan siswa.
2. Guru
memperlihatkan
dan
memberikan
arahan
tentang
bagaimana
menggunakan
word
square sebagai media pembelajaran.
3. Guru membagikan contoh teks report
yang harus dipelajari oleh siswa.
4. Secara
berkelompok
siswa
mempelajari
bagaimana
menggunakan
permainan
words
square sebagai media pembelajaran
seseuai arahan guru.
5. Secara
berkelompok
siswa
memahami dan mencari kosakata
yang sulit sesuai dengan teks yang
diberikan oleh guru.
6. Secara individu, siswa mengisi
menjawab
pertanyaan
dengan
mengarsir kosakata pada
word
square yang sesuai.
7. Siswa juga menyelesaikan tugas
secara individu.
8. Guru memberi umpan balik hasil
pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari dengan mengadakan
evaluasi berupa tes.
9. Guru menilai hasil evaluasi.
10. Guru memberikan tindak lanjut.
c.
2.
Observasi
Observasi
dilaksanakan
pada
keseluruhan kegiatan tatap muka, dalam
hal ini observasi dilakukan oleh guru
Bahasa Inggris (teman sejawat). Observasi
dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas
siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran. Hasil observasi dalam
proses pembelajaran secara keseluruhan
menunjukkan kegiatan pembelajaran aktif
dan hasil ini digunakan sebagai bahan
refleksi.
Dari hasil tes siklus II, menunjukkan
bahwa hasil yang mencapai nilai A (sangat
baik) sebanyak 4 siswa (16%), yang
mendapat nilai B (baik) sebanyak 13
siswa (52%), yang mendapat nilai C
(cukup) sebanyak 6 siswa (24%), yang
mendapat nilai D (kurang) sebanyak 2
orang (8%) dan tidak ada lagi yang
mendapat nilai E (sangat kurang). Hasil
tes siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3. Nilai Tes Siklus II
Nilai
Nilai
No
Prediket
Angka Huruf
Sangat
1
85-100
A
Baik
2
75-84
B
Baik
3
65-74
C
Cukup
4
55-64
D
Kurang
Sangat
5
<54
E
Kurang
Jlh
Jlh
Siswa
%
4
16
13
6
2
52
24
8
0
0
25
100
Adapun persentase ketuntasan dapat dilhat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
No
1
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Ketuntasan Belajar
Tuntas
Jumlah
Siswa
Jumlah
23
Persen
92%
Ratnawati, Penggunaan Media Pembelajaran Word Square
2
Belum Tuntas
Jumlah
2
25
8%
100%
Dapat diketahui bahwa pada siklus
II ini terdapat 23 siswa (92%) yang
memiliki nilai di atas KKM sebesar 70
yang dinyatakan tuntas belajar dan hanya
2 siswa (8%) memiliki nilai di bawah
KKM yang dinyatakan belum tuntas
belajar.
d.
Refleksi
Berujuk pada hasil tes kemampuan
awal di prasiklus, hasil tes siklus I dengan
hasil tes kemampuan siklus II dapat
dilihat adanya pengurangan jumlah siswa
yang belum tuntas. Pada pra siklus jumlah
siswa yang dibawah KKM sebanyak 20
siswa dan pada akhir siklus I berkurang
menjadi 11 siswa dan pada siklus II hanya
tinggal 2 siswa. Nilai rata-rata kelas
meningkat dari 64,5 menjadi 72,8 dan
siklus II naik menjadi 78,7. Jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan belajar
mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan pra siklus dan siklus I, seperti
disajikan dalam Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra
Siklus, Siklus I dan Siklus II
Jlh Perolehan Nilai
No
Nilai
Pra
siklus
Siklus
I
Siklus
II
1
A (85-100)
0
1
4
2
B (75-84)
1
4
13
3
C (65-74)
4
9
6
4
D (55-64)
10
8
2
5
E (<54)
10
3
0
Jumlah
25
25
25
Dengan menggunakan permainan word
square sebagai media siswa lebih termotivasi
dalam belajar antara lain disebabkan materi
196
yang sedang dipelajari dapat dipahami lebih
baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan word square sebagai media
lebih mampu meningkatkan hasil belajar,
khususnya
pada
kompetensi
dasar
menggunakan ragam bahasa tulis dalam teks
berbentuk report. dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Pembahasan
Hasil penelitian pada siklus I dan siklus
II terdapat peningkatan hasil belajar siswa,
pembahasannya sebagai berikut: siswa kelas
XI IS-1 cenderung kurang aktif sebelum
penulis
menerapkan
perubahan
media
pembelajaran, hasil yang dicapai belum
memuaskan. Pada hasil pembelajaran tindakan
siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan belajar dan peningkatan
nilai yang lebih baik dibandingkan dengan
tindakan pada siklus I.
Hasil tes siklus I dan siklus II
terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Dari
jumlah 25 siswa masih ada 2 siswa yang
belum mencapai ketuntasan, hal ini memang
kedua siswa tersebut harus mendapat perhatian
lebih dari guru. Ketuntasan belajar pada siklus
II meningkat sebesar 9% dibanding pada siklus
I. Nilai tertinggi pada siklus I sebesar 90,3
hanya diperoleh oleh 1 siswa sedangkan pada
siklus II nilai tertinggi sebesar 96,3 diperoleh 2
siswa. Nilai terendah pada siklus I sebesar
55,3 sedangkan nilai terendah pada siklus II
sebesar 61,0. Belum sangat memuaskan hasil
yang diperoleh siswa mungkin bisa disebabkan
oleh kondisi ruangan yang kurang nyaman,
serta kondisi siswa yang kurang fit pada saat
berlangsungnya proses belajar mengajar.
KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas ini
menunjukkan bahwa penggunaan Word square
sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris
khususnya pada kompetensi dasar merespon
makna dan langkah-langkah retorika secara
akurat, lancar dan berterima dengan
menggunakan ragam bahasa tulis dalam
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks
berbentuk report bagi siswa kelas XI IS-1
MAN Rukoh Kota Banda Aceh semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Pembelajaran menggunakan media word
square dapat meningkatkan hasil belajar
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2
siswa mata pelajaran Bahasa Inggris kelas
XI IS-1 dalam penguasaan kompetensi
dasar menggunakan ragam bahasa tulis
dalam teks berbentuk report.
2. Hasil belajar siswa pada akhir siklus I,
ketuntasan belajar yang dicapai sebesar
56% (14 siswa) dan yang belum mencapai
ketuntasan belajar sebesar 44% (11 siswa),
3. Hasil belajar siswa pada akhir siklus II,
ketuntasan belajar yang dicapai sebesar
92% (23 siswa) dan yang belum tuntas
belajar sebesar 8% (2 siswa). Dengan nilai
rata- rata kelas siklus I sebesar 72,8 dan
nilai rata-rata kelas siklus II sebesar 78,7.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
hasil
penelitian
tindakan,
penulis
menyarankan:
1. Bagi siswa, agar lebih aktif, menjalin
kerjasama yang baik, menghargai pendapat
orang lain dan bersemangat dalam belajar.
2. Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan
berbagai
media
untuk
membantu
penyampaian materi pembelajaran yang
lebih nyata dan mudah dipahami siswa
197
salah satunya dengan menggunakan media
words square
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Lie. 2002. Coorperative Learning.
Jakarta: Grasindo.
Arikunto,
Suharsimi.
1991.
Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Eudia Grace, dan Sudarwati. 2007. Look
Ahead 2. Jakarta: Erlangga.
Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan
Berbasis
Belajar
Mandiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiawan Djuharie, Otong. 2010. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Inggris untuk
SMA/MA. Bandung: Vrama Widya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran
Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Tarigan, H. G., 1990. Pengajaran Kosakata.
Bandung: Angkasa.
Ratnawati* adalah Guru Bahasa Inggris MAN 3 Rukoh Banda Aceh
Download