BERITA PERDAGANGAN Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Pemerintah Persatuan Emirat Arab Akui Sertifikasi Halal Produk Indonesia Jakarta, 11 Oktober 2013 - Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) c.q Kementerian Lingkungan Hidup dan Air (Ministry of Environment and Water/MoEW) telah mengeluarkan surat keputusan administratif No. 153 Tahun 2013 mengenai pengakuan atas Lembaga Pengkajian Pangan, ObatObatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LP.POM-MUI) sebagai lembaga yang mengeluarkan Sertifikat Halal di Indonesia, tertanggal 22 September 2013. Peran PEA sebagai hub bagi perdagangan di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan bahkan Eropa, menjadikan negara ini sebagai tujuan pasar utama yang sangat menjanjikan bagi Indonesia. "Dengan adanya pengakuan sertifikat halal LP-POM MUI oleh Pemerintah PEA ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya produk-produk makanan yang telah bersertifikasi halal," ujar Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo. Dirjen Iman menyampaikan bahwa pengakuan ini diperoleh setelah selama hampir satu setengah tahun Indonesia mengalami hambatan nontarif pada ekspor produk halal Indonesia ke PEA. "Pengakuan sertifikasi label Halal ini untuk pertama kalinya di peroleh oleh Indonesia di salah satu negara Timur Tengah," imbuhnya. Sejak 1 Januari 2003, PEA menerapkan Gulf Cooperation Council (GCC) Customs Union yang antara lain menetapkan bahwa maksimum pajak impor adalah 5%, dengan syarat impor daging dan produk unggas telah disertai sertifikat halal dan kesehatan yang telah disertifikasi oleh pihak otoritas PEA. Industri pangan halal merupakan tren yang sedang tumbuh dan berkembang, serta memiliki potensi yang besar. Peningkatan pasar produk halal global ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan di negara-negara berpenduduk Muslim dan bahkan di negara-negara maju, meningkatnya permintaan terhadap produk makanan yang berkualitas tinggi, dan meningkatnya permintaan produk makanan yang memenuhi persyaratan Halal yang tersertifikasi. Populasi muslim dunia saat ini mendekati 1,6 miliar orang. Pada tahun 2025, jumlah umat Islam diperkirakan mencapai 30% dari populasi dunia, yang berarti bahwa satu dari setiap empat orang diperkirakan mengonsumsi produk halal. Ditekankan oleh Iman Pambagyo, "Nilai transaksi global produk halal diperkirakan sebesar USD 547 miliar per tahun. Pasar yang besar ini telah meningkatkan minat dari negara produsen makanan di seluruh dunia untuk mengembangkan produk halal". 1 Bahkan supermarket di sebagian negara Eropa, seperti Carrefour dan Auchan, kini mulai menjual makanan halal secara agresif. Sementara itu, Pelabuhan Rotterdam saat ini menciptakan sebuah "Distripark Halal" untuk melayani 30 juta Muslim di Eropa. Pangsa pasar produk makanan halal saat ini mencapai 12% dari perdagangan global. Pertumbuhan permintaan produk halal di sektor pertanian pangan akan memberikan peluang pertumbuhan di seluruh industri pangan. Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang pasar tersebut dengan produk-produk berlabel Halal, antara lain saus, teh, kopi, mi instan, permen, dan minuman buah. "Para pengusaha Indonesia harus segera mengupayakan untuk mendapatkan sertifikasi label halal tesebut ke LP-POM MUI," pungkas Iman Pambagyo. Sekilas Hubungan Dagang Indonesia-Persatuan Emirat Arab Total perdagangan Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab selama lima tahun terakhir (200820012) pada tahun 2012 mencapai USD 1,6 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 5,86% jika dibandingkan tahun 2011 sebesar USD 1,7 miliar. Sementara itu, total perdagangan pada periode Januari–Juli 2013 mencapai USD 938,5 juta, atau mengalami penurunan sebesar 2,14% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2013 dengan nilai USD 918,4 juta. Total ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Persatuan Emirat Arab (PEA) tahun 2012 sebesar USD 24,8 juta, atau turun 28,19 % bila dibandingkan tahun 2011 yang mencapai USD 31,1 juta. Sementara itu ekspor produk makanan periode Januari–Mei 2013 mencapai USD 19,7 juta. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Imbang Jaya Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Syamsul Bahri Siregar Direktur Kerja Sama Bilateral Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3858195 Email: [email protected] 2