PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT

advertisement
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN
TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh
Rifka Khairunnisa
NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN
TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh
Rifka Khairunnisa
NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
1
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN JUST IN TIME
TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Rifka Khairunnisa
Nim : 104082002627
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Wiwik Utami, SE, Ak, M.Si
Amilin, SE, Ak, M.Si
NIP: 131.664.643
NIP: 150.370.232
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
2
Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Sembilan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
dengan judul Skripsi “Pengaruh Total Quality Management dan Just in Time
Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA
Ketua
Amilin, SE., Ak., M.Si
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
3
Hari ini Selasa Tanggal Enam Belas September Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
dengan judul Skripsi “PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan
JUST IN TIME TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”.
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Ketua
Amilin, SE, Ak., M.si
Anggota
Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si
Penguji Ahli
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Rifka Khairunnisa
Tempat/tanggal lahir
: Jakarta, 13 Maret 1986
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Sitrun gg. Mushola II Rt 004/ Rw 010 No. 29
Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530
Telp
: (021) 53671443 / 08567994559
Email
: [email protected]
Pendidikan
1. SDN 09 Kebon Jeruk Jakarta Barat (1992-1998).
2. SLTPN 127 Batusari Kebon Jeruk Jakarta Barat (1998-2001).
3. SMAN Joglo Jakarta Barat (2001-2004).
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Manajemen.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
(Rifka Khairunnisa)
5
ABSTRACT
The primary objective of this study is to analyze the effect of the Total Quality
Management and Just In Time with Quality Performance which is utilized at
Manufacture Company In Kabupaten Tangerang.
Based on the theoritical model that is proposed in this research, the
statistical techniques used in this study is multiple linier regression analysis. The
sample of 8 manufacturing companies in Kabupaten Tangerang is selected
purposively.
Data collected by sending 65 questionaires to Manufacture Manager in
Kabupaten Tangerang and Just 40 questionaire can use or about 80 % response.
The analyses used software Statistical Package for The Social Science (SPSS)
versi 12.0 with.
The test conducted on hypothesis had shown that significant of the the Total
Quality Management and Just In Time with Quality Performance.
Keywords: Total Quality Management and Just In Time and Quality
Performance.
6
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Total Quality
Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan pada
perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini teknik statistik
yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda. Sampel diambil secara
purposive sebanyak 8 sampel perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.
Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer perusahaan
manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah
atau sekitar 61,5% responden. Analisis menggunakan Statistical Package for The
Social Science (SPSS) versi 12.0.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Total Quality Management dan Just In Time terhadap kinerja kualitas
perusahaan.
Kata kunci : Total Quality Management, Just In Time dan kinerja kualitas
perusahaan
7
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena
hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak
lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Total Quality Management dan Just In
Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan”. Semoga penulisan skripsi
memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan para
pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayah (Abdul Aziz) dan Mamah (Maknah, Spd) yang
telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang
yang tiada pernah terputus.
2. Ibu Dr. Wiwik Utami, selaku dosen pembimbing I dan Pak Amilin. SE, Ak,
Msi., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak M. Faisal Badroen, MBA., selaku dekan FEIS yang telah memberikan
jalan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. A. Hamid Cebba, Ak, MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi.
5. Adik-adikku yaitu Nadiatul Azizah, Robiatul Adawiyah, Meitha Khairul
Ummah yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis
baik moril maupun materi.
6. Encing-encingku tercinta yaitu Ka Oceh, Cing Kokom (makasih atas air
doanya), Cing Ibat, Cing Amah yang udah banyak kasih bantuan doa dan
8
materil, semoga Allah SWT memberikan sesuatu yang terindah yang Dia
turunkan dari Surganya untuk kalian semua.
7. Kakek dan Nenekku yang telah meninggal dunia, Ismail bin H. Yunus, H.
Muh. Ali bin Niung dan Hj. Muhinah binti Muming, serta kakek neneku yang
lainnya. Terima kasih atas semua doa yang selama ini kalian berikan untukku,
semoga Allah SWT memberikan Jannah-Nya yang terindah untuk kalian
semua. Amin
8. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi yang
sekarang dah sidang duluan Nisa (kayanya banyakan susahnya yee), Sushe,
Putri, Denok (Soulmate), Ieda dan untuk Indah, Nindy, Devi, Rio, Ucup, Eli,
Wendy serta Semua anak Akuntansi A yang tidak bisa disebut satu persatu,
Ayo teman selalu semangat menghadapi tantangan, yakinlah kita bisa.
9. Buat Ka Arif, Ka Wi2t makasih ya tas bantuannya selama ini,,,dah kasih datadata dan skripsinya...buat ka Sari makasih dah bantuin temen saya yang
cerewet yaitu nisa,,,smoga selalu sukses ya..
10. Motor (B 6920 BIN) kesayanganku yang selalu menemaniku baik dalam
keadaan panas maupun hujan dimana dengan motor itu aku bisa menyebarkan
kuesioner dan menemaniku selama 2 bulan nyebarin.
11. Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, senang
bertemu dan mengenal kalian.
12. Seluruh teman-teman angkatan 2004 kelas A,B,C,D, dan E yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhit kata penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, September 2008
Penulis
(Rifka Khairunnisa)
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................. v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.
Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B.
Perumusan Masalah .......................................................................... 5
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A.
Konsep Total Quality Management................................................... 6
1. Definisi Kualitas ........................................................................... 6
2. Keuntungan Kualitas yang Baik .................................................... 7
3. Definisi Total Quality Management .............................................. 7
4. Elemen-elemen Kunci TQM ......................................................... 13
B.
Just In Time (JIT).............................................................................. 19
1. Definisi Just In Time..................................................................... 19
1. Elemen-elemen Kunci JIT............................................................. 23
C.
Definisi Kinerja Kualitas................................................................... 26
D. Perumusan Hipotesis......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 32
A.
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 32
B.
Metode Penentuan Sampel ................................................................ 32
10
C.
Metode Pengumpulan Data ............................................................... 33
D.
Metode Analisis Data........................................................................ 33
1. Uji Kualitas Data .......................................................................... 33
a. Uji Validitas .............................................................................. 33
b. Uji Reliabilitas .......................................................................... 34
2. Uji Asumsi Klasik......................................................................... 35
a. Uji Multikolinearitas ................................................................. 35
b. Uji Heterokedastisitas ............................................................... 35
c. Uji Normalitas........................................................................... 35
3. Uji Hipotesis................................................................................. 36
a. Koefisien Determinan (R2) ........................................................ 36
b. Regresi Linier Berganda............................................................ 36
c. Uji Statistik t ............................................................................. 37
E.
Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 44
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 44
B.
Analisis Deksriptif ............................................................................ 46
C.
Hasil Uji Kualitas Data ..................................................................... 50
a. Uji Validitas................................................................................. 50
b. Uji Reliabilitas............................................................................. 53
D.
Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 55
1. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 55
2. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 56
3. Uji Normalitas .............................................................................. 57
E.
Uji Hipotesis .................................................................................... 58
F.
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................... 63
A.
Kesimpulan ...................................................................................... 63
B.
Implikasi........................................................................................... 64
C.
Keterbatasan ..................................................................................... 64
D.
Saran ................................................................................................ 65
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Halaman
Tabel 3.1
Tabel Variabel, Sub variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 4.1
Tabel Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten
39
Tangerang
45
Tabel 4.2
Tabel Gambaran Distribusi Kuesioner
46
Tabel 4.3
Tabel Gambaran Distribusi Pengiriman Kuesioner
46
Tabel 4.4
Tabel Jenis Kelamin
46
Tabel 4.5
Tabel Usia Responden
48
Tabel 4.6
Tabel Tingkat Jabatan Responden
48
Tabel 4.7
Tabel Tingkat Pendidikan Akhir
49
Tabel 4.8
Tabel Lama Bekerja
50
Tabel 4.9
Tabel Hasil Uji Validitas Total Quality Management
51
Tabel 4.10
Tabel Hasil Uji Validitas Just In Time
52
Tabel 4.11
Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Kualitas
53
Tabel 4.12
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Total Quality Management
54
Tabel 4.13
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Just In Time
54
Tabel 4.14
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas
55
Tabel 4.15
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Total Quality Management
56
Tabel 4.18
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)
58
Tabel 4.19
Tabel Hasil Uji Statistik t
59
13
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Gambar 2.1
Gambar Manfaat Total Quality Management
Gambar 2.2
Gambar Siklus PDCA
11
Gambar 2.3
Gambar Model Sistem Pengendalian Mutu
13
Gambar 2.4
Gambar Model Filosofi Just In Time
25
Gambar 2.5
Model Hubungan Total Quality Management dan Just In Time
Terhadap Kinerja Kualitas
Halaman
8
29
Gambar 4.16 Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas
56
Gambar 4.17 Gambar Hasil Uji Normalitas
57
14
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Lampiran 1
Kuesioner
Lampiran 2
Lampiran mengenai hasil uji Validitas
Lampiran 3
Lapiran mengenai hasil uji Reliabilitas
Lampiran 4
Lampiran mengenai hasil uji Multikolinearitas
Lampiran 5
Lampiran mengenai hasil uji Heterokedastisitas
Lampiran 6
Lampiran mengenai hasil uji Normalitas
Lampiran 7
Lampiran mengenai hasil uji Hipotesis
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam kondisi ekonomi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
perusahaan yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis harus
memiliki keunggulan. Pada umumnya, setiap pelaku bisnis akan memberikan
perhatian penuh kepada kualitas karena kualitas dianggap sebagai salah satu
faktor kunci sukses didalam berkompetisi. Dengan menghasilkan produk yang
berkualitas maka tercapailah tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan
(customer
satisfaction).
Suatu
perusahaan
tidak
dapat
memperoleh
keunggulan bersaing dengan hanya mengadopsi teknologi baru secara tepat
atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan baik. Perusahaan
dituntut harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah dan
bersaing dalam pasar yang sangat ketat dengan melakukan perbaikan
berkelanjutan (continous improvement).
Pada umumnya, kinerja suatu perusahaan baik secara finansial maupun
non finansial dapat menjadi alat ukur atas keberhasilan perusahaan tersebut
dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja suatu
perusahaan juga dapat menjadi pedoman dalam berbagai macam pembuatan
keputusan. Contohnya dalam penentuan investasi, pinjaman maupun dalam
pembelian aktiva tetap. Mengingat pentingnya kinerja yang baik bagi
continuity suatu perusahaan. Para pelaku bisnis memerlukan suatu strategi
16
baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja mereka dan untuk
menghadapi perubahan dan persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini.
Penerapan Total Quality Management (TQM) dan Just In Time (JIT) dapat
digunakan sebagai alternatif untuk mempertahankan continuity suatu
perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Sim dan Killough (1998) dalam
Supratiningrum dan Zulaikha (2003), menyatakan bahwa TQM dan JIT
merupakan suatu filosofi yang menekankan pada peningkatan proses
manufktur
secara
berkelanjutan
dalam
mengeliminasi
pemborosan,
peningkatan kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya
produksi.
Wruck dan Jansen (1994) dalam Supratiningrum dan Zulaikha (2003:775),
menyatakan bahwa keefektivitasan penerapan TQM memerlukan perubahan
mendasar pada infrastruktur organisasional, antara lain: meliputi sistem
alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran kinerja dan
sistem penghargaan serta hukuman atau punishmen.
Sistem penghargaan yang diberikan perusahaan sangat berpengaruh
produktivitas dan tendensi para karyawan untuk tetap bersama organisasi atau
mencari pekerjaan lain. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap
kebutuhan karyawan perusahaan tersebut akan mendapatkan timbal balik
yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam produktivitas kerja (Narsa dan Rani,
2003: 19).
Penelitian ini ingin menguji pengaruh yang lebih signifikan antara total
quality management dan just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan.
17
Dengan berhasilnya suatu perusahaan melakukan praktik model manajemen
TQM dan JIT diharapkan perusahaan mampu mencapai kinerja kualitas yang
optimal.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Wardani (2001), dimana pada penelitian kali ini ada beberapa perbedaan
yaitu:
1. Adanya pebedaan pada instrumen yang digunakan, dimana pada penelitian
sebelumnya menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mc.
Closkey & Collet (1993), yang menjelaskan bahwa praktik TQM
didasarkan pada lima pilar kualitas. Sedangkan Flynn (1995) mengatakan,
praktik JIT terbagi kedalam 4 dimensi. Pada penelitian kali ini, variabel
praktik TQM menggunakan instrumen yang terdapat dalam ISO-9001
serta elemen kunci JIT yang dikembangkan oleh Simamora (2002).
2. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur
yang berlokasi di Pulau Jawa khususnya di wilayah Jawa Timur, Jawa
Tengah, DIY, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sedangkan penelitian kali ini
menggunakan objek perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah
Kabupaten Tangerang.
3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2001, sedangkan pada
penelitian kali ini dilakukan pada tahun 2008.
18
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Total Quality Management (TQM) dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan?
2. Apakah Just In Time (JIT) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja kualitas perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) secara
langsung terhadap kinerja kualitas perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh Just In Time (JIT) secara langsung terhadap
kinerja kualitas perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
1. Pemerintah
Dengan adanya penerapan TQM dan JIT di setiap perusahaan, maka akan
adanya peningkatan peerekonomian. Karena adanya kepercayaan baik
konsumen dalam negeri maupun luar negeri untuk membeli produk yang
berkualiatas, sehingga adanya peningkatan permintaan akan sumber daya
manusia.
19
2. Perusahaan Manufaktur
Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas
perusahaannya melalui penerapan Total Quality Management dan Just In
Time.
3. Karyawan
Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya
perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi
manajemen yang baik.
4. Peneliti Berikutnya
Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Total Quality Management
1. Definisi Kualitas
Dalam mendefinisikan kualitas produk ada lima pakar utama dalam
Manejemen Mutu Terpadu yang saling berbeda pendapat, tetapi memiliki
maksud yang sama. Dibawah ini dikemukakan pengertian kualitas dari
lima pakar TQM (Nasution, 2005:2).
1. Menurut Juran (1993), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan
produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan tersebut didasarkan pada lima ciri utama berikut:
a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan
b. Psikologis, yaitu cita rasa atau status
c. Waktu, yaitu kehandalan
d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan
e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur
2. Crosby (1979) menyatakan, bahwa kualitas adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau yang
distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan.
3. W. Edward Deming (1982) menyatakan, bahwa kualitas adalah
kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar
21
memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang
akan dihasilkan.
4. Fegenbaum (1986) menyatakan, bahwa kualitas adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk
dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya
kepada konsumen.
5. Garvin dan Davis (1994) menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau
tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, kualitas
adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik
itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk
atau jasa tersebut.
2. Keuntungan Kualitas yang Baik
Hassle (2003:72) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan
antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif
beberapa
perusahaan
manufaktur
di
Indonesia.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan
perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup
serta meningkatkan daya saing perusahaan.
22
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau
jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan
biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan. Berikut ini gambar manfaat dari total quality
management.
Harga yang
lebih tinggi
Manfaat Rute Pasar
Memperbaiki
posisi
persaingan
P
E
R
B
I
K
A
N
Meningkatkan
pangsa pasar
Meningkatkan
penghasilan
M
U
T
U
Meningkatkan
keluaran yang
bebas dari
kerusakan
Meningkatkan
laba
Mengurangi
biaya operasi
Manfaat Rute Biaya
Sumber: Nasution (2005:32)
Gambar 2.1
Manfaat Total Quality Management
3. Definisi Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) atau praktek-praktek manajemen
kualitas adalah praktek-praktek yang memotong seluruh fungsi dan
tindakan yang ada dalam suatu organisasi guna meningkatkan kualitas
secara berkesinambungan. TQM akan berbeda untuk masing-masing
23
perusahaan karena produk dan proses produksi yang berbeda-beda, namun
ada beberapa karakteristik yang sama untuk seluruh perusahaan (Santoso,
2003:131) dalam Marius (2004), yaitu:
1. Tujuan perusahaan untuk seluruh aktivitas bisnis adalah melayani
kepuasan pelanggan.
2. Top manajemen memberikan peran aktif dalam peningkatan kualitas.
3. Seluruh karyawan aktif dalam peningkatan kualitas.
4. Perusahaan memiliki sistem untuk mengidentifikasi masalah-masalah
kualitas, menyelesaikannya dan menyusun tujuan-tujuan peningkatan
kualitas.
5. Karyawan merupakan asset yang paling berharga dan memberikan
pelatihan.
TQM adalah perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan kedalam
falsafah
holistis
yang
dibangun
berdasarkan
konsep
teamwork,
produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Narsa, 2003:23).
Menurut Nasution (2005:43), Total Quality Manajement (TQM)
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara
terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya.
Ellitan (2002) dalam Fannie (2005:11), menjelaskan bahwa TQM
adalah optimasi kinerja pada semua bagian dan fungsi operasi, prosedur,
system pengendalian, struktur dan kultur organisasi. Penerapan TQM
24
memberikan hasil positif dalam peningkatan produktivitas, profitabilitas
maupun kinerja secara keseluruhan.
Mc. Closkey dan Collett (1993) dalam Wardhani (2001:83),
menerangkan bahawa TQM adalah suatu konsep yang menekankan pada
kepuasan konsumen yang dimanifestasikan pada kegiatan menghasilkan
produk superior, pelayanan terbaik, dan kemampuan menyesuaikan diri
secara cepat dengan perubahan kebutuhan konsumen. Konsep ini
memfokuskan pada komitmen seluruh anggota organisasi terhadap
perbaikan kualitas diseluruh aspek manajemen perusahaan.
Menurut Nasution (2005:30) ada empat prinsip utama dalam Total
Quality Manajement (TQM), yaitu:
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun eksternal adalah
penentu kualitas produk. Pelanggan eksternal menentukan kualitas
produk yang disampaikan kepada mereka. Dan pelanggan internal
menentukan
kualitas
manusia,
proses
dan
lingkungan
yang
berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Respek terhadap karyawan
Karyawan merupakan sumber daya organisasi paling bernilai sehingga
harus diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk
terlibat dalam berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
25
3. Manajemen berdasarkan fakta
Bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data bukan sekedar
perasaan. Data ini memungkinkan manajemen organisasi dapat
memfokuskan usahanya pada situasi tertentu dalam menentukan
prioritas. Dan data dapat digunakan untuk memprediksi hasil dari
setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sekses diperlukan perbaikan berkesinambungan P, D, C,
A, (Plant, Do, Check, Act) yang terdiri dari perencanaan,
melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana, dan
melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Perbaikan
Bertindak berdasarkan
hasil yang diteliti
Mengamati pengaruh
Perubahan
Act
Plant
4
1
Check Do
5
2
5
Merencanakan perubahan
atau pengujian
melaksanakan perubahan
Sumber : Nasution (2005:32)
Gambar 2.2
Siklus PDCA (Plant, Do, Check, Act)
26
Penjelasan dari setiap siklus PDCA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan rencana perbaikan (plan)
Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan
masalah. Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5 W (what,
whay, who, when, dan where) dan H (how), yang dibuat secara jelas
dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai.
2. Melaksanakan rencana (do)
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai
dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam
melaksanakan
rencana
harus
dilakukan
pengendalian,
yaitu
mengupayakan agar seluruh rencanakan dilaksanakan dengan sebaik
mungkin agar sasaran dapat dicapai.
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check atau study)
Memeriksa
atau
meneliti
merujuk
pada
penetapan
apakah
pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan
memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat atau piranti
yang dapat digunakan dalam memeriksa adalah pareto diagram,
histogram, dan diagram kontrol.
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action)
penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan pada
hasil analisis diatas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi
27
prosedur baru guna menghindari timbulnya masalah yang sama atau
menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
PENINGKATAN YANG
BERKESINAMBUNGAN
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
N
TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
PENGUKURAN,
ANALISA, &
MANAJEMEN
SUMBER
PERBAIKAN
P
E
L
A
N
G
G
A
N
REALISASI
PRODUK
INPUT
OUTPUT
K
E
P
U
A
S
A
N
P
E
L
A
N
G
G
A
N
Sumber : EAQC-Quality PT Nasional Utility Helicopters (2006)
Gambar 2.3
Model Sistem Pengendalian Mutu
4. Elemen-Elemen Kunci Total Quality Management
Menurut Norman Gaither Dan Greg Faizer (2002:278) dalam Marius
(2004:15) elemen kunci TQM adalah:
28
1. Top
Manager Commitment and involvement (komitmen dan
keterlibatan manajer puncak). Manajemen puncak selalu terlibat
didalam perumusan strategi usaha dengan menggunakan kualitas
produk sebagai salah satu cara untuk mencapai pangsa pasar yang
besar dan memberikan penghargaan kepada karyawannya atas
keberhasilannya dalam menghasilkan produk yang baik.
2. Customer involvement (keterlibatan konsumen)
Keinginan
pelanggan
mendorong
kepenerapan
sistem
TQM.
Karakteristik yang dianggap penting diterjemahkan kedalam produk
mulai dari disain sampai kepelayanana purna jual.
3. Design Product For Quality (disain produk untuk kualitas)
Apa yang menjadi keinginan konsumen merupakan elemen-elemen
dasar dalam mendesain suatu produk. Disain suatu produk akan
mempengaruhi keunggulan dalam hal kinerja, fitur, kehandalan,
pelayanan, ketahanan produk, dan penampilan produk.
4. Desaign Product Processes For Quality (disain proses produksi untuk
kualitas). Mesin-mesin dan pekerja produksi membentuk sebuah
system produksi untuk menghasilkan produk yang memenuhi dimensi
kualitas dan keinginan konsumen.
5. Control Production Processes For Quality (sistem pengawasan proses
produksi untuk kualitas). Pada saat produk dan jasa diproduksi, kinerja
kualitas proses produksinya harus dimonitor untuk memastikan bahwa
produk dan jasa yang akan dihasilkan memiliki kualitas yang terbaik.
29
6. Developing Supplier Partnership (membina hubungan dengan
pemasok)
Memilih dan membina para pemasok yang memenuhi syarat untuk
pelaksanaan sistem TQM adalah prioritas yang penting. Perlu
ditumbuhkan hubungan jangka panjang sehingga pemasok dapat
selalu memasok barang-barang dengan kualitas yang terbaik.
7. Customer
Service,
Distribution,
and
Installation
(pelayanan
pelanggan, distribusi, dan instalasi). Kemasan, pengiriman, instalasi,
dan pelayanan pelanggan dapat menjadi sangat penting dalam persepsi
pelanggan terhadap kualitas.
8. Building Teams Of Empowened Employees (membangun tim yang
kuat agar TQM dapat terlaksana pada akhirnya bergantung kepada
karyawan) karyawan harus dilatih, diorganisir, dimotivasi, dan
diperdayakan untuk dapat menghasilkan produk dan jasa dengan
kualitas yang terbaik.
9. Benchmarking and Continous Improvement (patok duga dan perbaikan
terus menerus). Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dipakai
standar ukuran dari perusahaan-perusahaan kelas dunia. Standar ini
kemudian menjadi dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jangka
panjang.
Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat
delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
30
9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan
kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:
1. Customer focus (Fokus pada pelanggan)
Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau
pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu
perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau keinginan
pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat
memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan
pelanggan.
2. Leadership (Kepemimpinan)
Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi,
dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Pemimpin
harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi.
Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada:
a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
b. penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang
c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya
d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan
budaya kerja
e. Penciptaan kepercayaan
3. Involvement of People (Keterlibatan semua karyawan)
Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang
sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat
31
dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan
kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan
mengemdalikan rencana dan mengendaliakan rencana pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab masing-masing.
4. Process Approach (Pendekatan proses)
Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 didefinisikan
sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan atau saling
mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi output”.
Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang sistematis dan
pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan pemahaman hal-hal
yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000,
pendekatan proses mensyaratkan
organisasi untuk melakukan
identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu
berkelanjutan (continual quality improvement).
5. System
Approach
to
Management
(Manajemen
berdasarkan
pendekatan sistem)
Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi
pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait
untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan atau organisasi
dengan efektif dan efisien.
6. Continual Improvement (Peningkatan berkelanjutan)
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap
organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
32
ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu,
hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih
meningkat ditetapkan.
7. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta)
Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan
informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip
ini adalah:
a. Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang
berhungan dengan sasaran.
b. Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan
mudah diakses.
c. Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode
yang benar.
d. Memahami penggunaan tekhnik statistik.
8. Mutually Beneficial Supplier Relationship
(Hubungan dengan
pemasok yang saling menguntungkan)
Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan sudah
selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam
rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai.
Implementasi dari prinsip ini adalah:
a. Melibatkan
pemasok
dalam
mengidentifikasi
kebutuhan
perusahaan.
33
b. Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi
perusahaan.
e. Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan
perusahaan.
f. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok.
B. Just In Time (JIT)
1. Definisi Just In Time
Persediaan telah menjadi sebuah bagian yang sangat penting dari
bisnis sejak persediaan tidak hanya penting untuk kegiatan produksi dan
efisiensi tetapi juga memiliki kontribusi pada customer satisfaction.
Tujuan
dari
JIT
inventory
management
process
adalah
untuk
mengeliminasi pemborosan melalui continuous improvement pada semua
aspek kunci dari proses produksi termasuk beberapa faktor yang
mempengaruhi penerapan model dan metode persediaan (Tandelilin,
1996) dalam Fannie (2005:15).
Dahulu perusahaan manufaktur harus memiliki tiga jenis persediaan
yaitu, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam jumlah
besar sebagai penyangga sehingga operasi dapat berjalan dengan mulus
meskipun ada gangguan yang tidak terantisipasi. Bahan baku dalam
jumlah besar digunakan untuk mengantisipasi kalau pemasok terlambat
mengantar barang yang diterima (Garison et.al, 2006:10).
34
Sedangkan dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli
serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja. Tujuan dari lingkungan JIT
adalah untuk memastikan bahwa setiap stasiun kerja menghasilkan dan
mengirimkan unsur-unsur yang tepat ke stasiun kerja berikutnya dengan
kualitas yang tepat pada waktu yang tepat. Apabila tujuan ini tercapai,
perusahaan tidak perlu lagi membutuhkan persediaan penyangga (buffer
inventory) (Simamora, 2002:114).
Mulyadi (2001:26) dalam Marius (2004) berpendapat bahwa JIT
adalah sebuah filosofi dalam proses manufaktur yang telah di terapkan di
Jepang pada tahun 70-an dan baru diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
di USA. Dua puluh tahun kemudian dengan filosofi ini, perusahaan hanya
memproduksi berdasarkan permintaan, tanpa menggunakan persediaan
dan tanpa menanggung biaya persediaan (inventory cost). Setiap operasi
hanya
memproduksi
untuk
memenuhi
permintaan
untuk
proses
berikutnya. Produksi akan dijalankan sesudah adanya tanda dari proses
selanjutnya yang menunjukan permintaan produksi. Dalam JIT produksi
ditentukan oleh permintaan, oleh karena itu JIT tidak mungkin diterapkan
dalam perusahaan yang permintaan produknya sangat sulit diperkirakan
atau diprediksi.
Hansen dan Mowen (2000:398) mengemukakan bahwa JIT
mempunyai dua tujuan strategik yaitu untuk meningkatkan profit dan
untuk memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Kedua tujuan strategik
ini dapat dicapai dengan mengontrol biaya (mendapatkan harga kompetisi
35
yang lebih baik dan meningkatkan profit), memperbaiki kinerja
pengiriman
dan
memperbaiki
kualitas
produk.
JIT
memberikan
peningkatan efisiensi biaya dan secara simultan memiliki fleksibilitas
untuk merespon permintaan konsumen dengan kualitas yang lebih baik
dan bervariasi.
Menurut Hansen & Mowen (2000:406), Keterbatasan JIT ada 3
yaitu:
1. Membutuhkan waktu, karena perlu untuk membangun hubungan baik
dengan suppliers.
2. Hubungan dengan suppliers dipelihara dan dibangun berdasarkan
kemitraan bukan paksaan karena dalam hubungan dengan suppliers
memaksakan kelonggaran dan syarat-syarat sepihak akan menciptakan
kemarahan dari pihak suppliers yang menyebabakan supplier akan
membalasnya, dan dalam jangka panjang, suppliers akan memberikan
harga yang lebih tinggi.
3. Pekerja yang dipengaruhi oleh JIT, beberapa penelitian telah
menunjukan bahwa pengurangan persediaan secara tajam dapat
menyebabkan arus kerja yang besar dan tingkat stress yang tinggi
diantara pekerja.
Menurut Simamora (2002:106) menyatakan, Just In Time adalah
sistem manajemen pabrikasi dan persediaan komprehensif dimana bahan
baku dan berbagai suku cadang dibeli dan diproduksi pada saat akan
diproduksi dan pada saat akan digunakan dalam setiap tahap proses
36
produksi dan pabrikasi. Sedangkan menurut Garisson, Noreen, Brower
(2006:16) menyatakan, just in time merupakan suatu sistem pengendalian
persediaan dan produksi yang menghendaki bahan baku dibeli dan unit
yang diproduksi hanya sebatas kebutuhan dari konsumen.
Tujuan dari JIT adalah untuk mengahsilkan dan mengirimkan
produk pada saat akan dijual secara menguntungkan, dan untuk membeli
bahan baku dan suku cadang pada saat akan ditempatkan kedalam proses
pabrikasi. Menurut William J. Stevenson (2002:706) dalam Marius
(2004:56) manfaat dari sistem Just In Time (JIT) adalah:
1. Menurunkan jumlah persediaan dalam proses, barang yang dibeli dan
barang jadi
2. Mengurangi kebutuhan luas lantai
3. Meningkatkan mutu dan mengurangi barang yang terbuang serta yang
harus dikerjakan ulang
4. Mengurangi daur waktu produksi
5. Memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk memproduksi bermacammacam barang
6. Arus produksi yang lebih lancar, semakin sedikit gangguan produksi
yang disebabkan oleh masalah-masalah mutu, waktu pasang yang
lebih singkat, pekerjaan dengan beberapa keahlian yang dapat saling
menolong dan menggantikan pekerja yang lain pada saat absent
7. Meningkatkan produktifitas dan pemanfaatan mesin-mesin dan
peralatan
37
8. Partisipasi dari para pekerja dalm memecahkan masalah
Menurut Syarwani (ipoms.web.id) tujuan utama dari sistem produksi
JIT adalah untuk dapat memproduksi produk dengan Kualitas (quality)
terbaik, Ongkos (cost) termurah,dan Pengiriman (delivery) pada saat yang
tepat.
2. Elemen-Elemen Kunci Just In Time
Menurut Simamora (2002:111), terdapat lima elemen kunci bagi
keberhasilan sistem JIT, elemen tersebut meliputi:
1. Jumlah pemasok yang terbatas
Dalam sistem JIT, pemasok diperlakukan sebagai mitra dan biasanya
terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok
merupakan bagian vital sistem yang membuat JIT berjalan mulus,
memastikan masukan bermutu dan pengiriman yang tepat waktu.
2. Tingkat persediaan yang minimal
Berlawanan dengan lingkungan pabrikasi tradisional, dimana bahan
baku, suku cadang, dan pasokan dibeli jauh-jauh hari sebelumnya dan
disimpan digudang sampai departemen produksi membutuhkannya, di
dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli serta
diterima hanya ketika dibutuhkan saja.
3. Pembenahan tata letak pabrik
Dalam sistem JIT tata letak pabrik tradisional dengan suatu pola sel
pabrikasi (manufacturing cells) atau sel kerja (work cells). Sel
38
pabrikasi berisi mesin-mesin yang dikelompokan kedalam sebuah
keluarga mesin, umumnya berbentuk setengah lingkaran.
4. Pengurangan setup time
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan
memperoleh
dokumen
terkait
dan
bergerak
cepat
guna
mengakomodasikan produksi unsur yang berbeda.
5. Kendali mutu terpadu
Agar JIT berjalan lancar, perusahaan perlu membangun system
kendali mutu terpadu (total quality control) atas komponen-komponen
dan bahan bakunya. TQC berarti bahwa perusahaan tidak boleh
menerima komponen dan bahan baku yang cacat dari pemasok, pada
barang dalam proses, atau pada barang jadi.
6. Tenaga kerja yang fleksibel
Didalam lingkungan kerja dengan sisten JIT para karyawan harus
mengusai bermacam-macam keterampilan teknis. Karyawan diminta
mengoperasikan beberapa jenis mesin secara simultan.
Gohar
dan
Stamm
(1991)
dalam
Wardhani
(2001:86),
mengidentifikasikan praktik JIT menjadi empat elemen utama, yaitu usaha
peniadaan atau penghilangan pemborosan, keterlibatan karyawan,
partisipasi dari pemasok dan pengawasan kualitas total. Keterlibatan
pekerja, manajer, dan pemasok dengan peran yang berbeda-beda yang
39
terfokus pada usaha peniadaan pemborosan dalam proses produksi akan
menjamin praktik JIT berhasil meningkatkan kinerja kualitas
Pelaku kegiatan yang dilakukan
usaha yang dilakukan untuk
menghilangkan pemborosan
manfaat
Berpartisipasi dalam
perbaikan kegiatan dan
pemecahan masalah
Pekerja
Berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan
Mangasumsikan
kegiatan pada tanggung
jawab untuk mencapai
kualitas
Mengembangkan
keahlian baru
Mempengaruhi
karyawan dan pemasok
Mendukung usaha
Manajer karyawan dan pemasok
melalui pembuatan
kebijakan dan
pengalokasian sumber
daya
Menunjukan komitmen
terhadap JIT
Pemasok
Mengurangi setup
time
Penyederhanaan
aliran dan
penanganan bahan
Menghindari
kerusakan yang
terjadi selama
proses
Peningkatan
produktifitas
Mengurangi waktu
tunggu
Perbaikan kualitas
produk
Perbaikan
pelayanan
terhadap customer
Bertanggung jawab
terhadap kepastiaan
pengadaan dan kualitas
bahan
Berpartisipasi dalam
setiap kegiatan
perbaikan
Sumber: Wardhani (2001:86)
Gambar 2.4
Model Filosofi Just In Time
40
C. Kinerja Kualitas
1. Definisi Kinerja Kualitas
Peformance (kinerja) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
dalam pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (Suyadi,1999
dalam Supratingrum dan Zulaikha, 2003).
Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam
Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah “measure how well each
product and service quality satisfied the needs and expectations of the
customer, and meets customers perception”. Berdasarkan pernyataan
diatas, maka kinerja kualitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa
baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi kebutuhan, harapan, dan
persepsi dari pelanggan.
Walaupun terapan-terapan TQM dipercaya sebagai determinan
utama terhadap kinerja mutu, penggunaanya dapat menperbaiki kinerja
JIT juga. Hal ini berpengaruh kepada dua asumsi yaitu: pertama, banyak
terapan-terapan TQM mengurangi penyimpangan proses, yang dianggap
sebagai prasyarat untuk penggunaan JIT secara efektif. Karena
penyimpangan proses berkurang, maka perputaran dan batas aman
persediaan juga berkurang, jadi TQM dihipotesakan berhubungan dengan
rendahnya tingkat persediaan. Kedua, bersamaan dengan perbaikan
41
kinerja mutu, daur waktu (cycle time) jadi berkurang karena berkurangnya
waktu yang terbuang (waktu tanpa nilai tambah) sebagai hasil dari kerja
ulang atas barang-barang yang cacat. Sehingga semakin pendek siklus
waktu
yang
ditempuh
semakin
kompetitive
perusahaan
itu
(yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com).
Sebaliknya, pengaruh terapan-terapan JIT terhadap kinerja mutu
didasarkan pada tiga asumsi yaitu: pertama, terpan-terapan JIT yang
mengarah kepada berkurangnya tingkat persediaan meningkatkan kinerja
mutu dengan mengurangi kerusakan-kerusakan potensial yang disebabkan
oleh penanganan pada saat produksi, serta dengan setiap bagian produksi.
Kedua, fokus dari JIT pada pengecilan takaran produksi meningkatkan
umpan balik proses dan mengurangi jumlah item yang cacat yang
disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap penyebab masalah. Ketiga,
beberapa terapan mendukung proses produksi tarik pada JIT juga
mempunyai manafaat dalam hal kinerja mutu.
Menurut Flynn et.al. (1995) dalam Marius (2004:72) peningkatan
kinerja kualitas sebuah perusahaan dapat diukur melalui:
1.
Benchmarking (Patok Duga)
Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah
kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik
tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai apakah
sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Bila tidak
manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
42
kinerja
perusahaannya.
Proses
mengukur
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin luas,
antara lain dalm bentuk benchmarking (Aquilano et.al., 1995:42)
dalam Marius (2004:74).
Banchmarking adalah suatu proses untuk menyempurnakan mutu
suatu produk yang dilakukan secara terus-menerus dengan cara
membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau
produk-produk yang dihasilkan perusahaan bersekala internasional
didalam industri yang sama.
Patok duga merupakan suatu proses belajar secara sistematika
dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk
menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan
membandingkan setiap bagian dari suatu paerusahaan dengan
perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia (Nasution,
2005:262).
2.
Cycle Time
Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata
yang kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa
banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul
dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan
bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh
konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk semua
jenis produk (Flynn et.al.,1995) dalam Marius (2004:76).
43
JIT merupakan suatu konsep manajemen yang ampuh dalam
mengurangi cycle time. Karena dengan mengurangi cycle time dalam
produksi dan dalam proses administrasi, perusahaan dapat merespon
kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat dan lebih fleksibel mengatasi
perubahan pasar (Yunarto, 2005).
D. Model Penelitian
Gambaran dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat
dalam model penelitian mengenai pengaruh Total Quality Managemen (TQM)
dan Just In Time (JIT) terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Total Quality
Management
Kinerja Kualitas
Just In Time
Gambar 2.5
Model Hubungan Total Quality Management dan
Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas
44
E. Perumusan Hipotesis
Kemampuan perusahaan dalam bersaing ditunjukkan oleh keunggulan
bersaing yang mereka miliki. Cara pengelolaan perusahaan, proses produksi,
maupun pelayanan mulai mendapat perhatian besar dari perusahaan. Berbagai
uapaya dilakukan perusahaan untuk memperbaiki setiap kegiatannya.
Berbagai model manajemen baru mulai muncul didunia bisnis sebagai salah
satu langkah untuk mengantisipasi perubahan dan melakukan perbaikan
kinerja perusahaan. Model Total Quality Management dan Just In Time
merupakan contoh manajemen baru yang banyak dibicarakn dan mulai banyak
digunakan oleh perusahaan (Ramarapu dkk, 1994) dalam Wardhani (2001).
Berbagai artikel menyinggung keterkaitan kedua model manajemen diatas
serta pengaruhnya terhadap kinerja kualitas perusahaan. Penggunaan praktik
TQM akan memperbaiki kinerja kualitas, karena dengan penerapan model
manajemen TQM diharapkan perusahaan mampu menjaga komitmen terhadap
kualitas disetiap aspek kegiatan perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Total Quality Management (TQM) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Komitmen terhadap kualitas berarti pula meniadakan kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi dalam kegiatan perusahaan. Selain itu pemborosanpemborosan yang sering terjadi selama proses produksi (pemborosan karena
waktu tunggu, transportasi, pemrosesan, persediaan dan gerakan) (Suzuki,
1987) dalam Wardhani (2001: 83) dapat dihilangkan. Perusahaan diarahkan
45
pada kemampuan menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, tidak ada
pemborosan, sehingga sefety stock persediaan sumber daya dan siklus waktu
pengadaan sumberdaya dapat diminimalkan, dan lebih ekstrimnya perusahaan
tidak perlu lagi mempunyai persediaan sumberdaya, atau dengan kata lain
prakatik JIT dapat dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan gambar 2.5 diatas
maka hipotesis yang dapat diajukan adalah:
Ha2: Just In Time (JIT) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
kualitas perusahaan.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian
kausal
komparatif
(Causal-
Comparative Research) yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Total Quality
Management (TQM) dan Just In Time (JIT) terhadap kinerja kualitas
perusahaan. Penelitian ini mengambil objek perusahaan manufaktur yang telah
memiliki serifikat ISO 9001 yang terdapat di Kabupaten Tangerang.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria
responden yaitu manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas,
pengawas pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur
yang berada di Kabuaten Tangerang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik
sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi
untuk dijadikan anggota sempel.
47
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui
metode survey dengan menggunkan kuesioner. Kuesioner yang dikirimkan
kepada manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas, pengawas
pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur yang
berada di kawasan Tangerang, dimana pengiriman kuesioner dilakukan secara
langsung. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi
12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.
D. Metode Analisis Data
Setelah kuesioner yang kuesioner yang dikirinkan kepada responden
kembali, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode
analisis
yang
sesuai
untuk
digunakan.
Dengan
memberikan
dan
menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masingmasing variabel.
Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik
responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan
angka rata–rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel
yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu
48
dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:45).
Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi
antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi
diatas 0,05 maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid
(Santoso,2000).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam bentuk kuesioner.
Uji realibilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan
hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji realibilitas
dengan bantuan SPSS akan menghasikan Cronbach’s Alpha.
Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
dari 0,60 (Nunnally:1967) dalam (Nugroho, 2006:72).
49
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi
antara variabel bebas yaitu Total Quality Management dan Just In
Time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model
regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF tidak
lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model
dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (VIF = 1/ Tolerance,
jika VIF = 10 maka Tolerance 0,1) atau VIF disekitar angka 1 dan
angka Tolerance mendekati 1 (Nugroho, 2006:58).
b. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians
dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman
suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah (Nugroho,
2006:63) :
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu.
c.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau resudual memiliki distribusi normal.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal
50
atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui
kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal
probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data
berada disekitar garis lurus diagonal dan apabila data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak menggikuti arah garis diagonal,
maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001:27) .
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui beberapa
besar
kemampuan
variabel
independen
menjelaskan
variabel
dependen. Dalam SPSS terletak tabel Model Summary dan tertulis R
Square. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R
Square berkisar antara 0 sampai 1 (Nogroho, 2006:52). Nilai R2 yang
mndekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen (Ghozali, 2001:83).
b. Uji Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu
variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang
mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen
(Nugroho, 2006:43).
51
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti akan menguji satu
variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen, dimana
model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + e
Dimana:
Y = Dependen
α = Konstanta atau nilai variabel terikat (Y) jika besar perubahan nilai
variabel (X), sama dengan 0
X1 = Total Quality Management
X2 = Just In Time
Dengan menggunakan persamaan diatas maka untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen
peneliti menggunakan uji sebagai berikut:
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji Statistik t atau test of significance digunakan untuk mengetahui
apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria
berdasarkan nilai signifikansi <0.05 maka varabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan
sebaliknya, jika nilai signifikansinya >0.05, maka variabel independen
52
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2001:87).
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan
dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Total Quality Management (TQM)
Menurut Nasution (2005:43) menjelaskan, bahwa Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja,
proses dan lingkungannya. Variabel TQM diukur dengan instrumen yang
dikembangkan sendiri dengan kriteria mutu yang terdapat dalam ISO
9001. Variabel TQM terdiri dari 22 pertanyaan dengan menggunakan
skala likert dengan tingkat 1 (satu) untuk sangat tidak setuju sampai
dengan 5 (lima) untuk tingkat sangat setuju.
2. Just In Time (JIT)
Just In Time merupakan konsep manajemen yang difokuskan pada
usaha pelaksanaan proses produksi tanpa ada pemborosan (Bicheno,1991;
Brown & Mitchell,1991; Sugimori, Kusonoki, Cho & Uchikawa,1977)
melalui penyederhanaan proses produksi dalam Shinta (2001:83).
Instrumen yang di gunakan dalam JIT menggunakan instrumen elemen
53
kunci yang dikembangkan oleh Simamora (2002). Variabel JIT terdiri dari
16 pertanyaan. Untuk mengukur pengadopsian JIT, maka digunakan skala
likert dengan tingkat 1 (satu) sangat tidak setuju sampai dengan 5 (lima)
untuk tingkat sangat setuju.
3.
Kinerja Kualitas Perusahaan
Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam
Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah kinerja kualitas yang digunakan
untuk mengukur seberapa baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi
kebutuhan, harapan, dan persepsi dari pelanggan. Variabel kinerja kualitas
ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Marius (2004), yang
terdiri dari 5 (lima) pertanyaan. Dengan menggunakan skala likert, setiap
responden diminta menilai penerapan kinerja kualitas dari sangat tidak
setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5).
Tabel 3.1
Operasinal Variabel Penelitian
Varabel
Dimensi
I. Total Quality
1. Customer
Management
Focus
(TQM)
(Kriteria mutu
dalam ISO 9001)
Indikator
Skala
1. Peranan pelanggan
2. Pelanggan
memberikan
masukan dalam
disain produk
3. Evaluasi kepuasan
konsumen
4. Melakukan
penelitian pasar
5. Adanya umpan
balik
Interval
2. Kepemimpinan 6. Membuat visi yang
jelas
54
7. Menetapkan target,
tujuan atau sasaran
8. Memberikan
sumberdaya dan
pelatihan bagi
karyawan
9. Keterlibatan
manajemen dalam
pembangunan
kultur kualitas
perusahaan
3. Respek
terhadap
karyawan
4. Hubungan
dengan
pemasok
5. Pendidikan
dan pelatihan
karyawan
6. Perbaikan
proses
10. Karyawan
diberikan otonomi
dan tanggung
jawab sesuai
keahlian
11. Dukungan terhadap
karyawan
12. Pemberian
informasi dalam
penilaian produk
13. Keterlibatan
pemasok dalam
mengidentifikasi
kebutuhan
pemasok
14. Input dari pemasok
sesuai dengan
kriterian
perusahaan
15. Berkomunikasi dan
berbagi informasi
dengan pemasok
16. Pelatihan bagi
karyawan untuk
meningkatkan
kualitas produk
17. Kesempatan untuk
menempuh
pendidikan formal
Interval
Interval
Interval
Interval
18. Pelatihan secara
terus-menerus pada
55
setiap langkah
proses kerja
19. Penggunaan sistem
informasi untuk
setiap proses
7. Pengambilan
keputusan
berdasarkan
fakta
II. Just In Time
(JIT)
(Simamora,
2002:105)
20. Melakukan
pengujian dan
pengumpulan data
21. Penggunaan teknik
statistik
22. Menindaklanjuti
setiap keputusan
sesuai dengan
analisis dan
pengalaman
1. Jumlah
pemasok yang
terbatas
23. Penyeleksian
terhadap para
pemasok
24. Pemasok yang
dipilih adalah
pemasok yang
bersertifikat mutu
2. Tingkat
persediaan
yang minimal
25. Melakukan
pembelian ketika
ada pesanan
26. Bahan baku yang
diproduksi tidak
boleh lebih dari
yang dipesan
27. Tidak ada barang
penyangga di
gudang
3. Pembenahan
tata letak
pabrik
28. Pembenahan tata
letak pabrik dalam
memudahkan
produk berpindah
4. Pengurangan
setup time
29. Pengurangan setup
time meminimalisir
jumlah barang
penyangga
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
56
30. Keterampilan
dalam melakukan
setup time
31. Pengurangan setup
time menghemat
biaya penyimpanan
persediaan
32. Pengurangan Setup
time meningkatkan
mutu produk
5. Kendali mutu
terpadu
6. Tenaga kerja
yang fleksibel
III. Kinerja
kualitas
perusahaan
(Marcel
Marius:2004)
1. Benchmarking
33. Tidak menerima
komponen dan
bahan baku yang
cacat
34. Tanggung jawab
pemasok
melakukan inspeksi
awal
35. Tanggung jawab
karyawan bagian
produksi atas
produk yang
dihasilkan
36. Pelatihan khusus
bagi karyawan
37. Karyawan dapat
melakukan reparasi
dan pemeliharaan
mesin
38. Setiap karyawan
bertanggung jawab
terhadap output
yang dihasilkan.
39. Menghasilkan
produk yang lebih
bermutu dari
perusahaan lain
40. Kepuasan
pelanggan
terhadap mutu
produk selama 3
Interval
Interval
Interval
Interval
57
tahun terakhir
41. Kinerja perusahaan
relatif lebih tinggi
selama 3 tahun
terakhir
42. Tingkat hubungan
dengan karyawan
lebih baik dari
perusahaan lain
2. Cycle time
43. Perusahaan
membuat produk
lebih cepat dari
pesaing
Sumber : Data diolah dari berbagai referensi
Interval
58
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur, dimana perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah
perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, terutama berhubungan
dengan standar produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan
hubungan perusahaan tersebut dengan pemasok, karyawan serta dengan para
konsumennya.
Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di wilayah
Kabupaten Tangerang. Dimana di wilayah tersebut terdapat banyak
perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, mulai dari perusahaan
berskala menengah dan atas. Menurut data yang ada di Departemen Tenaga
Kerja Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan manufaktur, jasa dan
restoran. Dalam menyebarkan kuesioner di Kabupaten Tangerang ini
mengalami banyak kesulitan, karena responden yang dijadikan subjek
penelitian adalah menajer puncak atau supervisor yang sangat sulit untuk
ditemui, serta adanya perusahaan terbuka yang tidak berkenan untuk
membantu dalam penyebaran kuesioner. Sehingga dalam penelitian ini hanya
memperoleh 8 (delapan) perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian.
Instrumen penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner.
Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan Mei 2008 sedangkan proses
59
pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai akhir bulan Juni 2008.
kuesioner yang dikirim sebanyak 65 lembar kuesioner sedangkan jumlah yang
kembali sebanyak 42 kuesioner atau 64,62 % dari total yang dikirim dan
kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 kuesioner atau sekitar 20 % dari
kuesioner yang dikirimkan. Setelah diseleksi terdapat 2 kuesioner yang tidak
dapat digunakan karena responden merupakan staf perusahaan dan tidak dapat
digunakan dalam proses penelitian ini dengan tingkat presentase sebesar 4,76
%, sehingga kuesioner yang dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak
40 kuesioner dengan tingkat presentase 95,24 % dari total kuesioner yang
diterima. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program
statistical package for the social science (SPSS).
Tabel 4.1
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur di Wilayah Kabupaten Tangerang
No
Nama Perusahaan
1
PT. Pratama, Tbk
2
PT. Kansa paint,Tbk
3
PT. Kumatex,Tbk
4
PT. M-Benz, Tbk
5
PT. Devomas, Tbk
6
PT. Gajah Tunggal Tbk
7
PT. Kopin, Tbk
8
PT. Mecosin, Tbk
Sumber : Data diolah
60
B. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner
yang dikirimkan sebanyak 65 buah ke manajer. Jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 42 buah (64,62%), sedangkan jumlah kuesioner yang
tidak kembali sebanyak 13 buah atau sebesar 20 %, kuesioner yang
memenuhi syarat untuk dapat dianalisis yaitu sebanyak 40 kuesioner
(61,54%).
Tabel 4.2
Gambar distribusi kuesioner
Kuesioner
Jumlah
Persentase
Kuesioner yang dikirim
65
100 %
Kuesioner yang tidak kembali
13
20 %
Kuesioner yang diterima
42
64,62 %
Kuesioner yang diolah dan memenuhi kriteria
40
61,54 %
Sumber : Data diolah
Tabel 4.3
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur dan Jumlah
Kuesioner yang Dikirim
No
Nama Perusahaan
Kuesioner yang dikirim
1
PT. Pratama, Tbk
10
2
PT. Kansa paint
10
3
PT. Kumatex,Tbk
5
4
PT. M-Benz, Tbk
10
61
5
PT. Devomas, Tbk
5
6
PT. Gajah Tunggal Tbk
5
7
PT. Kopin, Tbk
10
8
PT. Mecosin, Tbk
10
Total
65
Sumber : Data primer yang diolah
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel 4.4 , maka dapat dilihat bahwa jenis kelamin terbanyak
sebagai responden adalah jenis kelamin pria. Jumlah responden pria
sebanyak 30 orang atau 75 % dan responden wanita berjumlah 10 orang
atau 25 %. Artinya sebagian besar kuesioner yang diisi oleh responden
lebih banyak pria.
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Pria
30
75 %
Wanita
10
25 %
Jumlah
40
100%
Sumber: Data primer yang diolah
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
Pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden terbanyak terdapat
pada usia 41 sampai 45 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau
40 %.
Sedangkan pada kelompok usia lain yaitu usia ≤ 30 tahun sebanyak 1
orang atau 2.5 %, usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 2 orang atau 5 %,
62
usia 36 sampai 40 tahun sebanyak 6 orang atau 15 %, usia ≥ 45 tahun
sebanyak 15 orang atau 37,5 %.
Tabel 4.5
Usia Responden
Umur
Frekuensi
Persentase
≤ 30 tahun
1
2,5 %
31-35 tahun
2
5%
36-40 tahun
6
15 %
41-45 tahun
16
40 %
≥ 45 tahun
15
37,5 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Responden
Berdasarkan tabel 4.6, jabatan yang paling banyak adalah jabatan
lain-lain diluar yang telah ditentukan dalam kuesioner yaitu sebesar 50 %
dengan responden 20 orang dimana dalam jabatan lainnya tersebut
terdapat supervisor, manajer pembelian, desaign, manajer HRD dan
manajer EQMS, sedangkan menejer lainnya yaitu menejer operasi
sebanyak 4 orang atau 10 %, menejer quality control sebanyak 8 orang
atau 20 %, menejer pabrik sebesar 6 orang atau 15 %, dan menejer
keuangan sebanyak 2 orang atau 5 %.
63
Tabel 4.6
Jabatan Responden
Jabatan
Frekuensi
Persentase
Menejer operasi
4
10 %
Menejer quality control
8
20 %
Menejer pabrik
6
15 %
Menejer keuangan
2
5%
Lainnya
20
50 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pada tabel 4.7, jenjang pendidikan responden untuk S1 lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat pendidikan D3 dan S2 dengan presentase 85
% dengan frekuensi 34 orang sedangkan untuk D3 sebanyak 2 orang atau
5 %, S2 sebanyak 4 orang atau 10 % dan untuk jenjang pendidikan S3
tidak ada atau 0 % .
Tabel 4.7
Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Frekuensi
Persentase
D3
2
5%
S1
34
85 %
S2
4
10 %
S3
-
-
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
64
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Pada tabel 4.8, lama bekerja ≥ 12 tahun lebih banyak yaitu sebanyak
24 orang atau 60 %. Sedangkan lama bekerja yang lain yaitu sebanyak 3
orang atau 7,5 % untuk 1-4 tahun, 4-8 tahun sebanyak 4 orang atau 10 %,
8-12 tahun sebanyak 9 orang atau 22,5 %.
Tabel 4.8
Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
1-4 tahun
3
7,5 %
4-8 tahun
4
10 %
8-12 tahun
9
22,5 %
≥ 12 tahun
24
60 %
Jumlah
40
100 %
Sumber: Data primer yang diolah
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation.
Pedoman suatu model dikatan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05
maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.9 akan
menunjukan hasil uji validitas.
65
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
Total Quality Management
PERTANYAAN
Sig.
TQM1
TQM2
TQM3
TQM4
TQM5
TQM6
TQM7
TQM8
TQM9
TQM10
TQM11
TQM12
TQM13
TQM14
TQM15
TQM16
TQM17
TQM18
TQM19
TQM20
TQM21
TQM22
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Person
Correlation
0,730**
0,733**
0,690**
0,685**
0,769**
0,766**
0,770**
0,833**
0,791**
0,709**
0,653**
0,769**
0,728**
0,735**
0,649**
0,730**
0,725**
0,732**
0,618**
0,849**
0,707**
0,772**
KETERANGAN
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
variabel TQM secara keseluruhan valid. Jadi 22 item pertanyaan pada
variabel Total Quality Management dapat diginakan untuk analisa variabel
Total Quality Management lebih lanjut.
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel Just In
Time dimana jumlah pertanyaan sebanyak 16 butir pertanyaan. Hasil
pengujian validitas untuk variabel Just In Time dapat dilihat pada tabel
4.10 berikut ini:
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Just In Time
PERTANYAAN
Sig.
JIT1
JIT2
JIT3
JIT4
JIT5
JIT6
JIT7
JIT8
JIT9
JIT10
JIT11
JIT12
JIT13
JIT14
JIT15
JIT16
0,000
0,000
0,000
0,010
0,000
0,000
0,000
0,000
0,001
0,002
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Person
Correlation
0,699**
0,747**
0, 678**
0,404**
0,545**
0,736**
0,713**
0,800**
0,512**
0,484**
0,543**
0,709**
0,708**
0,685**
0,667**
0,717**
KETERANGAN
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam variabel JIT secara keseluruhan valid. Seperti variabel TQM,
variabel JIT juga berbeda dengan peneliti sebelumnya, dimana pada
peneliti sebelumnya terdapat 4 dimensi yang menjadi indikator
pertanyaan.
Setelah melakukan pengujian terhadap 16 item petanyaan Just In
Time, selanjutnya melakukan uji validitas untuk variabel kinerja kualitas
dengan total item pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dilihat
pada tabel 4.11.
67
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Kinerja Kualitas
Person
PERTANYAAN
KETERANGAN
Sig.
Correlation
KK1
0,000
0,807**
Valid
KK2
0,000
0,829**
Valid
KK3
0,000
0,670**
Valid
KK4
0,000
0,701**
Valid
KK5
0,000
0,744**
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam variabel kinerja kualitas secara keseluruhan valid. Seperti variabel
TQM, dan JIT, variabel kinerja kualitas juga berbeda dengan peneliti
sebelumnya, karena dalam penelitian sebelumya tidak diketahui elemen
kunci yang menjadi indikator pertanyaan. Sehingga pada variabel kinerja
kualitas kali ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan
oleh Marcel Marius (2004).
2. Uji Reliabilitas
Pedoman alat ukur diakatakan reliable adalah jika nilai koefisien
alpha sebesar 0,60 atau lebih (Nugroho, 2006:72). Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
68
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Total Quality Management
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,959
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,959
N of Items
22
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa total
quality management mempunyai cronbach alpha 0,959 lebih besar dari
0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa TQM memiliki tingkat
reliabilitas.
Selanjutnya uji reliabilitas untuk variabel Just In Time. Hasil uji
variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas Just In Time
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,896
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,906
N of Items
16
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa just in
time mempunyai cronbach alpha 0,896 lebih besar dari 0,60. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa JIT memiliki tingkat reliabilitas.
69
Setelah melakukan uji reliabilitas variabel Just In Time, selanjutkan
uji reliabilitas untuk variabel kinerja kualitas dan hasil uji ini dapat dilihat
pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14
Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,802
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,808
N of Items
5
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.14 di atas ternyata variabel kinerja kualitas
memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,802.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran konsistensi jawaban dari
setiap responden untuk setiap variabel yang digunakan terbukti reliabel.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi
antara variabel bebas yaitu Total Quality Management dan Just In Time
terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.15 di bawah ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
70
Coefficients(a)
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
1
(Constant)
TQM
VIF
,789
,789
JIT
1,267
1,267
a Dependent Variable: KK
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa VIF untuk TQM dan
JIT di sekitar angka 1 yaitu 1,267. dengan tingkat Tolerance TQM dan JIT
mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,789 dengan demikian persamaan
regresi bebas dari problem multiko.
2. Uji Heterikedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari
heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y (Ghozali, 2005:105).
Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.16 di bawah ini:
Scatterplot
Dependent Variable: KK
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.16
Hasil Uji Heterokedastisitas
71
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi untuk variabel TQM dan JIT yang mempengaruhi
kinerja kualitas.
3. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normaly probability
plot. Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai
sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Gambar 4.17 akan
menunjukan hasil uji normalitas total quality management dan just in time
terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Gambar 4.17 berikut ini dapat dikatakan sebaran data terdistribusi
normal karena data berada disepanjang garis diagonal yang merupakan
syarat normalitas.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KK
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.17
Hasil Uji Normalitas
72
Berdasarkan gambar 4.17 di atas dapat dilihat bahwa hubungan
antara variabel total quality management dan just in time terhadap Kinerja
Kualitas menunjukan pola distribusi secara normal dimana data menyebar
disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
E. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
1
R
R Square
,606a
,367
Adjusted
R Square
,333
Std. Error of
the Estimate
2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,333 hal ini berarti 33,3 % variabel dependen
kinerja kualitas dapat dijelaskan oleh variabel independen total quality
management dan just in time. Sedangkan, sisanya 66,7 % dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi ini. Dimana
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kualitas perusahaan adalah
adanya kemampuan (ability) dari pegawai serta faktor motivasi seperti
pemberian insentif atau reward kepada para karyawan. Dengan adanya
kemampuan dari para pegawai serta pemberian insentif atau penghargaan
73
kepada karyawan perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja kualitasnya
dalam menghasilkan produk yang bermutu tinggi (Cokroaminoto, 2007).
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini
Tabel 4.19
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
TQM
JIT
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,101
2,559
,060
,027
,113
,043
Standardized
Coefficients
Beta
,320
,388
t
2,775
2,171
2,637
Sig.
,009
,036
,012
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa dari kedua
variabel independen yang dimasukan kedalam model regresi, kedua
variabel tersebut memiliki tigkat signifikansi sebesar 0,036 untuk TQM
dan 0,12 untuk JIT dan keduanya berada dibawah 0,05. dari sini dapat
disimpulkan bahwa variabel kinerja kualitas di pengaruhi oleh TQM dan
JIT.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat dilihat besarnya nilai
uji statistik t. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan
adalah 5 % atau 0,05, jika nilai signifikansi uji t untuk masing-masing
variabel berada pada nilai < dari 0,05 maka hipotesis diterima, dan jika
74
nilai signifikansi uji t untuk masing-masing variabel > dari 0,05 maka
hipotesis ditolak.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa TQM berpengaruh terhadap
kinerja kualitas. Hasil uji statistik t menunjukan adanya pengaruh positif
sebesar 0,060, dengan nilai signifikansi sebesar 0,036. Nilai tersebut
berada dibawah 0,05, dengan demikian hipotesis 1 dapat diterima.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa JIT berpengaruh terhadap
kinerja kualitas. Hasil uji statistik t menunjukkan adanya pengaruh positif
sebesar 0,113, dengan nilai signifikansi sebesar 0,012. Nilai tersebut
berada dibawah 0,05, dengan demikian hipotesis 2 dapat diterima.
F. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Kualitas
Penerimaan hipotesis pertama mengindikasikan adanya penerapan praktek
total quality management pada perusahaan manufaktur yang dijadikan objek
penelitian. Perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya terfokus pada
customer satisfaction atau kepuasan konsumen, karena konsumen semakin
kritis terhadap kualitas barang atau jasa yang mereka nikmati. Jika perusahaan
tidak respek terhadap perubahan keinginan dari konsumen, maka konsumen
akan mudah berpindah kepenjual yang lain yang dapat memenuhi standar
kualitas mereka.
Hasil dari penerimaan hipotesis 1 ini juga mengindikasikan bahwa model
manajemen TQM yang diterapkan pada perusahaan manufaktur dapat
75
meningkatkan kinerja kualitas perusahaan. Karena adanya peningkatan atas
kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, maka akan mengurangi adanya
produk cacat serta pemborosan-pemborosan yang terjadi selama proses
produksi. Dari peningkatan kualitas inilah akan meningkatkan kinerja kualitas
perusahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Suzuki (1986) dalam
Wardhani (2001) yang menyatakan penggunaan praktik TQM akan
memperbaiki kinerja kualitas, karena dengan penerapan model manajemen
TQM perusahaan akan mampu menjaga komitmenya terhadap kualitas
disetiap aspek kegiatan perusahaan.
2. Pengaruh Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas
Penerimaan hipotesis 2 mengindikasikan adanya pengaruh antara Just In
Time terhadap kinerja kualitas, hal ini terlihat dari adanya penerapan praktek
Just In Time pada perusahaan, dimana perusahaan diarahkan pada
kemampuannya menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, tidak ada
pemborosan melalui penyederhanaan proses produksi, membeli dan
memproduksi hanya dalam kuantitas yang diminta oleh pelanggan, serta yang
terpenting adalah adanya hubungan atau kerja sama yang baik antara
perusahaan dengan pemasok.
Perusahaan yang memproduksi apabila ada permintaan, hanya akan
melakukan proses produksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya,
sehingga pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa
perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut
menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah
76
untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai
melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan
kinerja pengiriman. Sehingga dari praktek JIT ini, perusahaan dapat
meningkatkan kinerja kualitasnya secara optimal.
77
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: pertama, pengaruh langsung total
quality management terhadap kinerja kualitas perusahaan. Kedua, pengaruh
langsung just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Responden pada
penelitian ini berjumlah 40 orang pada menejer, quality control, serta pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan TQM dan JIT pada perusahaan manufaktur.
Pengujian ini menggunaan Regresi linear berganda dengan menggunakan
program SPSS.
Dari hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat disimpulkan bahwa:
1. Total Quality Management berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
kualitas perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,036.
2. Just In Time berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kualitas
dengan nilai signifikan sebesar 0,012.
Kondisi tersebut diatas kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal:
1. Adanya kesadaran akan komitmen manajemen terhadap pelaksanaan
praktik total quality management dan just in time.
2. Adanya hubungan komunikasi, dan pertukaran informasi yang baik antara
perusahaan dengan pemasok, karyawan dan konsumen.
78
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Total Quality Management dan Just In Time terhadap Kinerja Kualitas
perusahaan. Hal ini disebabkan karena seluruh perusahaan yang dijadikan
objek penelitian merupakan perusahaan yang menerapkan sistem Total
Quality Management dan Just In Time, adanya hubungan yang baik antara
pemasok, karyawan, dan konsumen dengan perusahaan, serta adanya umpan
balik terhadap informasi yang baik dalam mempengaruhi kinerja kualitas
perusahaan.
C. Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur dimana ada beberapa
perusahaan manufaktur khususnya yang sudah terbuka (Tbk.) tidak
bersedia berperan dalam pengisian kueasioner, dikarenakan adanya
kekhawatiran untuk dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang
lain, meskipun sudah dijelaskan bahwa kuesioner digunakan untuk
keperluan akademis.
2. Responden dalam penelitian ini adalah manajer-manajer perusahaan
manufaktur, seperti manajer pabrik, manajer keuangan, menajer quality
control, menejer operasi atau yang setingkat dengannya dan yang mana
pasti tidak mempunyai banyak waktu dalam pengisian kuesioner.
3. Penelitian ini hanya mencakup area Kabupaten Tangerang, karena penulis
terbatasi oleh tenaga dan kondisi.
79
D. Saran
Selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas lagi dengan adanya saran-saran mengenai beberapa hal:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan
menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur lebih banyak lagi
jumlahnya, karena untuk mengetahui seberapa baik perusahaan tersebut
menerapkan sistem total quality management dan just in time.
2. Melakukan penelitian mengenai total quality management dan just in time
pada perusahaan jasa.
3. Metode penelitian selanjutnya dapat dilakukan perluasan gambaran,
kerangka pemikiran dan indikator untuk setiap sub variabel yang akan
digunakan, serta dalam penggunaan metode dan uji analisis yang
sebaiknya agar mendapatkan hasil yang terperinci.
80
DAFTAR PUSTAKA
Coroaminoto,“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Individu”, artikel
diakses 8 Oktober 2008, dari http://cokroaminoto.wordpress.com.
Fannie, 2005, ”Pengaruh Total Quality Management Dan Just In Time Terhadap
Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur Di Jakarta Dengan Sistem
Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating”,
Trisakti School Of Management, Jakarta.
Fitrihana, Noor, “Sistem Manajemen Mutu/QMS”, artikel diakses 25 Juli 2008,
dari http://batikyogya.wordpress.com.
Garrison, Ray H, Noreen, Eric W, Brewer, Peter C, 2006, “Managerial
Accounting”, Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam H, 2001, “Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,
Universitas Diponogoro, Semarang.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen, 2000, “Akuntansi Manajemen”, Alih
Bahasa Ancella A. Hermawan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Helicopters, Nasional Utility, PT., 2006, ”ISO-9001(Desain, Produksi, Instalasi,
& Pealayanan)”, Jakarta.
Marius, Marcel, 2004, ”Analisis Pengaruh Penerapan Total Quality Management
(TQM) Dan Just In Time (JIT) Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan
(Perusahaan Di Pulau Jawa)”, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti,
Jakarta.
Narsa, I Made dan Rani Dwi Yuniawati, 2003, “Pengaruh Interaksi Antara Total
Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial”, Vol.5, No. 1, Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan.
Nasution, 2005, “Manajemen Mutu Terpadu”, Edisi kedua, Ghalia Indonesia,
Ciawi-Bogor Selatan.
Nugroho, Bhuono Agung, 2006, “Stategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS”, ANDI Yogyakarta.
Pamungkas, Yudistira,” Total Quality Management”, artikel diakses 8 Oktober
2008”, dari http://yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com.
81
Samuel, Hatane, 2003, “Penerapan Total Qualitry Management Suatu Evaluasi
Melalui Karakteristik Kerja”, Vol. 5, No. 1, Jurnal Akuntansi &
Kewirausahawan.
Santoso, Linda, 2003, “Hubungan Just In Time dan Total Quality Management
Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Efisiensi Inventory”, Th. VII/02,
Jurnal Akuntansi.
Singgih, Santoso, 2000, “Latihan SPSS: Statistik Parametrik”, Alexa Media
Komputindo, Jakarta.
Simamora, Henry, 2002, “Akuntansi Manajemen”, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Supratiningrum dan Zulaikha, 2003, ”Pengaruh Total Quality Management
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan
Sistem Penghargaan (Reward) Sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris Pada Hotel di Indonesia)”, Simposium Nasional Akuntansi VI,
pp. 775-789, Surabaya.
Syarwani, Mohammad, 2007, ” Mengenal Sistem Produksi Tepat Waktu (Just In
Time System)”, artikel diakses 8 Oktober 2008, dari http://ipoms.web.id.
Wardhani, Shita Lusi, 2001, ”Pengaruh Praktik Total Quality Management dan
Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan”, Vol. 6, ISSN 14113368, Kajian Ekonomi dan Bisnis.
Yunarto, Holy Icun,”Pengurangan Cycle Time dan Inventory Cost”, artikel
diakses 8 Oktober 2008, dari http://ipoms.web.id.
82
83
84
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Jakarta, Mei 2008
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Ditempat
Dengan hormat,
Saya yang mengirimkan kuesioner ini,
Nama
: Rifka Khairunnisa
NIM
: 104082002627
Status
: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sehubungan dengan tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
Bidang Ilmu Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, saya
melakukan penelitian ilmiah untuk penulisan Skripsi dengan judul “Pengaruh
Total Quality Management dan Just In Time Terhadap Kinerja Kualitas
Perusahaan”.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
Responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Tanpa adanya
Bantuan Bapak/Ibu penelitian ini tidak dapat diselesaikan sehingga pilihan yang
Bapak/Ibu berikan sangat berarti bagi penelitian ini.
Kerahasiaan responden dan data yang kami peroleh akan kami jaga sesuai
dengan etika penelitian. Data yang kami butuhkan hanya merupakan persepsi
Bapak/Ibu dan bukan merupakan kerahasiaan perusahaan.
Demikianlah permohonan ini atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapakan
terima kasih.
Mengetahui,
Hormat saya,
Dr. Wiwik Utami M.Si
Rifka Khairunnisa
Pembimbing
Peneliti
85
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu. Dimohon menjawab seluruh pertanyaan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
: ...........................................
Jumlah Karyawan
: [ ] ≤ 200 Tenaga Kerja
[ ] 200 – 500 Tenaga Kerja
[ ] 500 – 1000 Tenaga Kerja
[ ] 1000 – 2000 Tenaga Kerja
[ ] ≥ 2000 Tenaga Kerja
Bersertifikat ISO 9001
: [ ] Ya
[ ] Tidak
Rata-Rata Umur Mesin
: [ ] ≤ 2 Tahun
[ ] 11 – 20 Tahun
[ ] 3 – 5 Tahun
[ ] ≥ 20 Tahun
[ ] 6 – 10 Tahun
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Jenis Kelamin
: [ ] Pria
[ ] Wanita
Umur
: [ ] ≤ 30 Tahun
[ ] 41 – 45 Tahun
[ ] 31-35 Tahun
[ ] ≥ 45 Tahun
[ ] 36 – 40 Tahun
Jabatan
: [ ] Manajer Operasi
[ ] Manajer Quality Control
[ ] Manajer Pabrik
[ ] Manajer Keuangan
[ ] Lainnya ............................. (mohon diperinci)
Jenjang Pendidikan
: [ ] D3
[ ] S1
[ ] S2
[ ] S3
[ ] Lainnya ………….... (mohon diperinci)
Lama Bapak/Ibu bekerja
: [ ] 1-4 tahun
[ ] 8-12 tahun
[ ] 4-8 tahun
[ ] > 12 tahun
86
VARIABEL TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda.
1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral)
No
Pertanyaan
SS
S
Jawaban
N TS
STS
Fokus terhadap pelanggan
1
Pelanggan memegang peranan penting
dalam penentuan standar mutu produk.
2
Pelanggan memberikan masukan mengenai
disain produk baru.
3
Perusahaan selalu melakukan evaluasi
mengenai kepuasan konsumen.
4
Perusahaan melakukan penelitian pasar
mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen.
5
Pelanggan memberikan umpan balik
(masukan, pendapat dan saran) mengenai
mutu dan ketepatan waktu pengiriman
produk.
Kepemimpinan
6
Manajemen membuat visi yang jelas untuk
masa depan organisasi.
7
Manajemen selalu menetapkan target,
tujuan atau sasaran yang menantang.
8
Manajemen menyediakan sumber daya dan
pelatihan bagi pekerjanya.
9
Manajemen terlibat secara penuh dalam
pengembangan kultur kulitas perusahaan.
Respek terhadap karyawan
10 Karyawan diberikan otonomi dan tanggung
jawab sesuai dengan keahliannya
11 Karyawan didukung untuk mengembangkan
cara baru untuk menghasilkan produk yang
berkualitas
12 Karyawan diberikan informasi yang tepat
untuk dapat mencapai penilaian produk
yang berkualitas
Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
87
13
Perusahaan melibatkan pemasok dalam
mengidentifikasi kebutuhan perusahaan.
14 Memastikan bahwa input dari pemasok
sesuai dengan persyaratan perusahaan.
15 Perusahaan selalu berkomunikasi dan
berbagi informasi dengan pemasok.
Pendidikan dan pelatihan karyawan
16 Karyawan diberikan pelatihan keahlian
untuk peningkatan kualitas produk.
17 Setiap karyawan diberikan kesempatan
untuk menempuh pendidikan formal.
Perbaikan proses
18 Perusahaan memberikan pelatihan secara
terus menerus pada setiap langkah dalam
proses kerja.
19 Perusahaan menggunakan sistem
komputerisasi untuk setiap proses produksi.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
20 Perusahaan melakukan pengujian serta
pengumpulan data dan informasi yang
berhubungan dengan sasaran.
21 Perusahaan menggunakan teknik statistik
dalam membuat suatu keputusan.
22 Dalam membuat keputusan, perusahaan
selalu menindaklanjutinya berdasarkan hasil
analisis dan pengalaman.
VARIABEL JUST IN TIME (JIT)
Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda.
1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral
No
Pertanyaan
SS
Jawaban
S
N TS
STS
Jumlah pemasok yang terbatas
1
Perusahaan melakukan penseleksian
terhadap para pemasok yang akan bekerja
sama.
2
Para pemasok yang dipilih adalah pemasok
yang telah mendapatkan setifikat mutu.
88
No
Pertanyaan
SS
Jawaban
S
N TS STS
Tingkat persediaan yang minimal
3
Perusahaan melakukan pembelian suku
cadang dan bahan baku ketika ada pesanan
saja.
4
Jumlah bahan baku yang diproduksi tidak
boleh lebih dari jumlah yang dipesan oleh
pelanggan.
5
Perusahaan tidak menyimpan barang
cadangan (penyangga) di gudang.
Pembenahan tata letak pabrik
6
Perusahaan telah melakukan pembenahan
tata letak pabrik dengan suatu pola tertentu
(sel pabrikasi atau sel kerja) untuk
mempermudah produk berpindah dari satu
mesin kemesin yang lain.
Pengurangan setup time (waktu pemasangan mesin)
7
Perusahaan melakukan pengurangan setup
time dan meningkatkan mutu untuk
meminimalisir jumlah persedian penyangga.
8
Para operator produksi telah diberikan
keterampilan untuk mempersingkat waktu
pasang mesin atau alat-alat produksi.
9
Pengurangan setup time (waktu
pemasangan mesin) dapat menghemat
tingkat biaya penyimpanan persediaan.
10 Pengurangan setup time dapat
meningkatkan mutu produk.
Kendali mutu terpadu
11 Perusahaan tidak menerima komponen atau
bahan baku yang cacat dari pemasok.
12 Para pemasok bertanggung jawab atas
inspeksi awal terhadap komponen dan
bahan baku masuk sebelum melakukan
proses produksi.
13 Karyawan bagian produksi bertanggung
jawab dalam pelaksanaan inspeksi atas
keluaran (output) mereka.
Tenaga kerja yang fleksibel
14 Karyawan diberikan pelatihan khusus untuk
dapat mengoperasikan semua peralatan atau
mesin yang terdapat didalam sel pabrikasi
15 Karyawan dalam sel pabrikasi harus dapat
melakukan reparasi dan pemeliharaan mesin
89
16
Setiap karyawan bertanggung jawab
terhadap output yang telah mereka hasilkan.
VARIABEL KINERJA KUALITAS
Berilah tanda silang (X) pada setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat anda.
1. STS (Sangat Tidak Setuju)
4. S (Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
3. N (Netral)
No
Pertanyaan
SS
S
Jawaban
N
TS
STS
Benchmarking (Patok Duga)
1 Pabrik kami menghasilkan produk dan
jasa yang lebih bermutu dibandingkan
dengan pesaing kami.
2 Para pelanggan kami merasa puas dengan
mutu produk kami selama 3 (tiga) tahun
terakhir.
3 Secara umum, tingkat kinerja mutu pabrik
kami selama 3 (tiga) tahun terakhir relatif
lebih tinggi.
4 Pabrik kami memiliki tingkat hubungan
pelanggan lebih baik dibandingkan
dengan para pesaing kami.
Cycle Time
5 Pabrik kami membuat produk lebih cepat
dibandingkan pesaing kami.
90
91
92
Reliability Total Quality Management
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics
based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system
missing values.
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
Total
%
100,0
,0
100,0
40
0
40
a
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,959
Cronbach's
Alpha
,959
N of Items
22
Item Statistics
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Q22
Mean
3,80
3,80
3,98
3,73
4,05
4,30
4,25
4,30
4,28
3,75
3,85
3,98
3,75
3,65
3,58
4,08
3,73
3,90
3,53
4,05
3,43
4,13
Std. Deviation
,939
,823
,947
,847
,783
,911
,870
,883
,816
,927
,921
,862
,776
,834
,958
,764
,877
,841
,784
,846
,813
,757
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Scale Statistics
Mean
85,85
Variance
189,464
Std. Deviation N of Items
13,765
22
93
Reliability Just In Time
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
Total
a
%
100,0
,0
100,0
40
0
40
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,896
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,906
N of Items
16
Item Statistics
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Mean
4,00
3,70
3,15
2,70
2,48
4,15
3,63
4,00
3,65
3,45
4,03
3,85
3,98
3,83
3,78
4,10
Std. Deviation
,906
,911
1,167
1,137
1,062
,921
,838
,784
,834
,639
,862
,834
,620
,712
,832
,810
N
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Scale Statistics
Mean
58,45
Variance
77,228
Std. Deviation N of Items
8,788
16
94
Reliability Kinerja Kualitas
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
Total
%
100,0
,0
100,0
40
0
40
a
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,808
Cronbach's
Alpha
,802
N of Items
5
Item Statistics
Mean
4,08
3,80
3,65
3,70
3,63
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Std. Deviation
,859
,648
,580
,687
,628
N
40
40
40
40
40
Inter-Item Correlation Matrix
Q1
1,000
,580
,260
,517
,529
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q2
,580
1,000
,491
,495
,567
Q3
,260
,491
1,000
,374
,546
Q4
,517
,495
,374
1,000
,208
Q5
,529
,567
,546
,208
1,000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
14,78
15,05
15,20
15,15
15,23
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Scale
Variance if
Item Deleted
3,769
4,254
4,933
4,592
4,589
Corrected
Item-Total
Correlation
,625
,717
,514
,519
,598
Squared
Multiple
Correlation
,520
,516
,428
,422
,538
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,759
,725
,786
,785
,762
Scale Statistics
Mean
18,85
Variance
6,592
Std. Deviation
2,568
N of Items
5
95
96
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
JIT, TQMa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KK
Model Summary
Model
1
R
R Square
,606a
,367
Adjusted
R Square
,333
Std. Error of
the Estimate
2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
94,298
162,802
257,100
Regression
Residual
Total
df
2
37
39
Mean Square
47,149
4,400
F
10,716
Sig.
,000a
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
TQM
JIT
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,101
2,559
,060
,027
,113
,043
Standardized
Coefficients
Beta
,320
,388
t
2,775
2,171
2,637
Sig.
,009
,036
,012
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,789
,789
1,267
1,267
a. Dependent Variable: KK
Coefficient Correlationsa
Model
1
Correlations
Covariances
JIT
TQM
JIT
TQM
JIT
1,000
-,459
,002
-,001
TQM
-,459
1,000
-,001
,001
a. Dependent Variable: KK
97
Collinearity Diagnosticsa
Model
1
Dimension
1
2
3
Eigenvalue
2,976
,013
,011
Condition
Index
1,000
15,186
16,573
Variance Proportions
(Constant)
TQM
JIT
,00
,00
,00
,18
1,00
,26
,82
,00
,74
a. Dependent Variable: KK
98
99
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
JIT, TQMa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KK
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
,606a
,367
Adjusted
R Square
,333
Std. Error of
the Estimate
2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
94,298
162,802
257,100
df
2
37
39
Mean Square
47,149
4,400
F
10,716
Sig.
,000a
t
2,775
2,171
2,637
Sig.
,009
,036
,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
TQM
JIT
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,101
2,559
,060
,027
,113
,043
Standardized
Coefficients
Beta
,320
,388
a. Dependent Variable: KK
100
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum
11,67
-4,616
Maximum
21,70
1,834
Mean
18,85
,000
Std. Deviation
1,555
1,000
N
,333
1,590
,531
,223
40
13,93
-4,129
-1,969
-2,049
-4,476
-2,147
,008
,000
,000
21,92
5,473
2,609
2,651
5,649
2,905
21,421
,671
,549
18,92
,000
,000
-,013
-,066
-,010
1,950
,039
,050
1,342
2,043
,974
1,017
2,255
1,049
3,476
,107
,089
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
a. Dependent Variable: KK
Charts
Scatterplot
Dependent Variable: KK
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
101
102
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
JIT, TQMa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KK
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
,333
R
R Square
,606a
,367
Std. Error of
the Estimate
2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
94,298
162,802
257,100
df
2
37
39
Mean Square
47,149
4,400
F
10,716
Sig.
,000a
t
2,775
2,171
2,637
Sig.
,009
,036
,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
TQM
JIT
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,101
2,559
,060
,027
,113
,043
Standardized
Coefficients
Beta
,320
,388
a. Dependent Variable: KK
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
11,67
-4,129
-4,616
-1,969
Maximum
21,70
5,473
1,834
2,609
Mean
18,85
,000
,000
,000
Std. Deviation
1,555
2,043
1,000
,974
N
40
40
40
40
a. Dependent Variable: KK
103
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KK
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
104
105
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
JIT, TQMa
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KK
Model Summary
Model
1
R
R Square
,606a
,367
Adjusted
R Square
,333
Std. Error of
the Estimate
2,098
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
94,298
162,802
257,100
df
2
37
39
Mean Square
47,149
4,400
F
10,716
Sig.
,000a
t
2,775
2,171
2,637
Sig.
,009
,036
,012
a. Predictors: (Constant), JIT, TQM
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
TQM
JIT
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,101
2,559
,060
,027
,113
,043
Standardized
Coefficients
Beta
,320
,388
a. Dependent Variable: KK
106
Correlations
Q1
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
1
.
40
,644**
,000
40
,571**
,000
40
,509**
,001
40
,642**
,000
40
,491**
,001
40
,565**
,000
40
,569**
,000
40
,475**
,002
40
,530**
,000
40
,379*
,016
40
,405**
,009
40
,457**
,003
40
,498**
,001
40
,587**
,000
40
,379*
,016
40
,585**
,000
40
,493**
Q2
,644**
,000
40
1
.
40
,487**
,001
40
,508**
,001
40
,613**
,000
40
,492**
,001
40
,609**
,000
40
,579**
,000
40
,542**
,000
40
,504**
,001
40
,467**
,002
40
,463**
,003
40
,522**
,001
40
,381*
,015
40
,540**
,000
40
,432**
,005
40
,668**
,000
40
,415**
Correlations
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q3
,571**
,000
40
,487**
,001
40
1
.
40
,567**
,000
40
,797**
,000
40
,484**
,002
40
,413**
,008
40
,500**
,001
40
,374*
,017
40
,402*
,010
40
,231
,152
40
,251
,119
40
,445**
,004
40
,541**
,000
40
,440**
,004
40
,499**
,001
40
,547**
,000
40
,512**
Q4
,509**
,001
40
,508**
,001
40
,567**
,000
40
1
.
40
,563**
,000
40
,409**
,009
40
,444**
,004
40
,593**
,000
40
,483**
,002
40
,335*
,035
40
,472**
,002
40
,517**
,001
40
,400*
,011
40
,478**
,002
40
,484**
,002
40
,468**
,002
40
,379*
,016
40
,320*
Q5
,642**
,000
40
,613**
,000
40
,797**
,000
40
,563**
,000
40
1
.
40
,661**
,000
40
,584**
,000
40
,646**
,000
40
,540**
,000
40
,477**
,002
40
,331*
,037
40
,344*
,030
40
,485**
,002
40
,538**
,000
40
,337*
,034
40
,508**
,001
40
,618**
,000
40
,514**
Q6
,491**
,001
40
,492**
,001
40
,484**
,002
40
,409**
,009
40
,661**
,000
40
1
.
40
,809**
,000
40
,809**
,000
40
,817**
,000
40
,486**
,001
40
,330*
,038
40
,630**
,000
40
,471**
,002
40
,547**
,000
40
,297
,063
40
,445**
,004
40
,619**
,000
40
,542**
Q7
,565**
,000
40
,609**
,000
40
,413**
,008
40
,444**
,004
40
,584**
,000
40
,809**
,000
40
1
.
40
,768**
,000
40
,876**
,000
40
,429**
,006
40
,560**
,000
40
,727**
,000
40
,551**
,000
40
,407**
,009
40
,223
,166
40
,434**
,005
40
,530**
,000
40
,526**
Q8
,569**
,000
40
,579**
,000
40
,500**
,001
40
,593**
,000
40
,646**
,000
40
,809**
,000
40
,768**
,000
40
1
.
40
,772**
,000
40
,564**
,000
40
,624**
,000
40
,650**
,000
40
,673**
,000
40
,599**
,000
40
,397*
,011
40
,574**
,000
40
,441**
,004
40
,525**
Q9
,475**
,002
40
,542**
,000
40
,374*
,017
40
,483**
,002
40
,540**
,000
40
,817**
,000
40
,876**
,000
40
,772**
,000
40
1
.
40
,500**
,001
40
,534**
,000
40
,775**
,000
40
,516**
,001
40
,484**
,002
40
,285
,075
40
,542**
,000
40
,503**
,001
40
,564**
Q10
,530**
,000
40
,504**
,001
40
,402*
,010
40
,335*
,035
40
,477**
,002
40
,486**
,001
40
,429**
,006
40
,564**
,000
40
,500**
,001
40
1
.
40
,526**
,000
40
,538**
,000
40
,588**
,000
40
,647**
,000
40
,484**
,002
40
,462**
,003
40
,450**
,004
40
,559**
Q11
,379*
,016
40
,467**
,002
40
,231
,152
40
,472**
,002
40
,331*
,037
40
,330*
,038
40
,560**
,000
40
,624**
,000
40
,534**
,000
40
,526**
,000
40
1
.
40
,770**
,000
40
,627**
,000
40
,464**
,003
40
,362*
,022
40
,526**
,000
40
,202
,212
40
,510**
Q12
,405**
,009
40
,463**
,003
40
,251
,119
40
,517**
,001
40
,344*
,030
40
,630**
,000
40
,727**
,000
40
,650**
,000
40
,775**
,000
40
,538**
,000
40
,770**
,000
40
1
.
40
,565**
,000
40
,558**
,000
40
,453**
,003
40
,548**
,000
40
,500**
,001
40
,598**
Q13
,457**
,003
40
,522**
,001
40
,445**
,004
40
,400*
,011
40
,485**
,002
40
,471**
,002
40
,551**
,000
40
,673**
,000
40
,516**
,001
40
,588**
,000
40
,627**
,000
40
,565**
,000
40
1
.
40
,495**
,001
40
,509**
,001
40
,508**
,001
40
,424**
,006
40
,471**
Q14
,498**
,001
40
,381*
,015
40
,541**
,000
40
,478**
,002
40
,538**
,000
40
,547**
,000
40
,407**
,009
40
,599**
,000
40
,484**
,002
40
,647**
,000
40
,464**
,003
40
,558**
,000
40
,495**
,001
40
1
.
40
,515**
,001
40
,646**
,000
40
,496**
,001
40
,461**
107
Q15
,587**
,000
40
,540**
,000
40
,440**
,004
40
,484**
,002
40
,337*
,034
40
,297
,063
40
,223
,166
40
,397*
,011
40
,285
,075
40
,484**
,002
40
,362*
,022
40
,453**
,003
40
,509**
,001
40
,515**
,001
40
1
.
40
,500**
,001
40
,590**
,000
40
,423**
Q16
,379*
,016
40
,432**
,005
40
,499**
,001
40
,468**
,002
40
,508**
,001
40
,445**
,004
40
,434**
,005
40
,574**
,000
40
,542**
,000
40
,462**
,003
40
,526**
,000
40
,548**
,000
40
,508**
,001
40
,646**
,000
40
,500**
,001
40
1
.
40
,376*
,017
40
,610**
Q17
,585**
,000
40
,668**
,000
40
,547**
,000
40
,379*
,016
40
,618**
,000
40
,619**
,000
40
,530**
,000
40
,441**
,004
40
,503**
,001
40
,450**
,004
40
,202
,212
40
,500**
,001
40
,424**
,006
40
,496**
,001
40
,590**
,000
40
,376*
,017
40
1
.
40
,518**
Q1
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Correlations
Q1
Q1
Q2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Q1
Q3
Q4
Q2
Q5
Q6
Q3
Q7
Q4
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q5
KK
Q2
1
.
40
,466**
,002
40
,097
,551
40
,125
,444
40
,267
,096
40
,553**
,000
40
,473**
,002
40
,722**
,000
40
,543**
,000
40
,266
,097
40
,263
,101
40
,407**
,009
40
,548**
,000
40
,477**
,002
40
,545**
,000
40
,594**
,000
40
,699**
,000
40
Q3
,466**
,002
40
1
.
40
,501**
,001
40
,257
,109
40
,469**
,002
40
,513**
,001
40
,453**
,003
40
,538**
,000
40
,061
,710
40
,458**
,003
40
,336*
,034
40
,614**
,000
40
,440**
,004
40
,549**
,000
40
,551**
,000
40
,389*
,013
40
,747**
,000
40
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Q4
,097
,551
40
,501**
,001
40
1
.
40
,557**
,000
40
,583**
,000
40
,289
,071
40
,321*
,043
40
,224
,164
40
,161
,322
40
,217
,179
40
,149
,358
40
,446**
,004
40
,112
,493
40
,248
,122
40
,247
,124
40
,228
,157
40
,578**
,000
40
Q1
1
.
40
,580**
,000
40
,260
,105
40
,517**
,001
40
,529**
,000
40
,807**
,000
40
Q5
Correlations
,267
,125
,444
40
,257
,109
40
,557**
,000
40
1
.
40
,822**
,000
40
-,005
,976
40
,363*
,021
40
-,029
,860
40
,103
,528
40
-,127
,434
40
-,018
,911
40
,168
,301
40
,098
,546
40
-,003
,985
40
,008
,960
40
,089
,585
40
,404**
,010
40
,096
40
,469**
,002
40
,583**
,000
40
,822**
,000
40
1
.
40
,214
,186
40
,378*
,016
40
,092
,571
40
,106
,516
40
,130
,422
40
-,069
,671
40
,227
,158
40
,135
,405
40
,248
,122
40
,240
,135
40
,122
,453
40
,545**
,000
40
Q2
,580**
,000
40
1
.
40
,491**
,001
40
,495**
,001
40
,567**
,000
40
,829**
,000
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Q15
Q16
JIT
Q6
,553**
,000
40
,513**
,001
40
,289
,071
40
-,005
,976
40
,214
,186
40
1
.
40
,507**
,001
40
,781**
,000
40
,371*
,019
40
,536**
,000
40
,415**
,008
40
,364*
,021
40
,591**
,000
40
,627**
,000
40
,547**
,000
40
,495**
,001
40
,736**
,000
40
Q7
Q3
,260
,105
40
,491**
,001
40
1
.
40
,374*
,018
40
,546**
,000
40
,670**
,000
40
Q8
,473**
,002
40
,453**
,003
40
,321*
,043
40
,363*
,021
40
,378*
,016
40
,507**
,001
40
1
.
40
,663**
,000
40
,395*
,012
40
,180
,267
40
,475**
,002
40
,542**
,000
40
,525**
,001
40
,274
,087
40
,207
,200
40
,510**
,001
40
,713**
,000
40
,722**
,000
40
,538**
,000
40
,224
,164
40
-,029
,860
40
,092
,571
40
,781**
,000
40
,663**
,000
40
1
.
40
,549**
,000
40
,461**
,003
40
,569**
,000
40
,549**
,000
40
,686**
,000
40
,551**
,000
40
,550**
,000
40
,645**
,000
40
,800**
,000
40
Q4
,517**
,001
40
,495**
,001
40
,374*
,018
40
1
.
40
,208
,198
40
,701**
,000
40
Q9
,543**
,000
40
,061
,710
40
,161
,322
40
,103
,528
40
,106
,516
40
,371*
,019
40
,395*
,012
40
,549**
,000
40
1
.
40
,111
,496
40
,191
,238
40
,218
,177
40
,479**
,002
40
,326*
,040
40
,290
,069
40
,509**
,001
40
,512**
,001
40
Q10
,266
,097
40
,458**
,003
40
,217
,179
40
-,127
,434
40
,130
,422
40
,536**
,000
40
,180
,267
40
,461**
,003
40
,111
,496
40
1
.
40
,352*
,026
40
,371*
,018
40
,418**
,007
40
,403**
,010
40
,389*
,013
40
,159
,328
40
,484**
,002
40
Q5
,529**
,000
40
,567**
,000
40
,546**
,000
40
,208
,198
40
1
.
40
,744**
,000
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
108
Q11
,263
,101
40
,336*
,034
40
,149
,358
40
-,018
,911
40
-,069
,671
40
,415**
,008
40
,475**
,002
40
,569**
,000
40
,191
,238
40
,352*
,026
40
1
.
40
,719**
,000
40
,481**
,002
40
,300
,060
40
,223
,167
40
,474**
,002
40
,543**
,000
40
KK
,807**
,000
40
,829**
,000
40
,670**
,000
40
,701**
,000
40
,744**
,000
40
1
.
40
Q12
,407**
,009
40
,614**
,000
40
,446**
,004
40
,168
,301
40
,227
,158
40
,364*
,021
40
,542**
,000
40
,549**
,000
40
,218
,177
40
,371*
,018
40
,719**
,000
40
1
.
40
,489**
,001
40
,343*
,030
40
,320*
,044
40
,554**
,000
40
,709**
,000
40
Correlations
Q1
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
KK
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
.
40
,580**
,000
40
,260
,105
40
,517**
,001
40
,529**
,000
40
,807**
,000
40
Q2
,580**
,000
40
1
.
40
,491**
,001
40
,495**
,001
40
,567**
,000
40
,829**
,000
40
Q3
,260
,105
40
,491**
,001
40
1
.
40
,374*
,018
40
,546**
,000
40
,670**
,000
40
Q4
,517**
,001
40
,495**
,001
40
,374*
,018
40
1
.
40
,208
,198
40
,701**
,000
40
Q5
,529**
,000
40
,567**
,000
40
,546**
,000
40
,208
,198
40
1
.
40
,744**
,000
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
109
KK
,807**
,000
40
,829**
,000
40
,670**
,000
40
,701**
,000
40
,744**
,000
40
1
.
40
Download