MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN 2.1. Pendahuluan Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. 2.2. Tahap Perkembangan Konsep Tahap 1 : Anggaran dan pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil. Tahap 2 : Perencanaan jangka panjang. Tahap 3 : Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU). Tahap 4 : Perencanaan strategis perusahaan. Hal ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan strategis yang terpadu ini bersifat administratif. Tahap 5 : Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis. 2.3. Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis • Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen. • Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan. • Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawarmenawar, atau komunikasi timbal-balik. • Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai. • Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi. • Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan. 2.4. Pendekatan Atau Metode Penyusunan Perencanaan Strategis Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif. 1. Pendekatan Klasik Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana. 2. Pendekatan Non-Klasik Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih. 3. Pendekatan Administratif Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen. 4. Pendekatan Keperilakuan Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen 2.3. Tahap Dan Kerangka Penyusunan Rencana Strategis Perumusan Visi Dan Misi Perusahaan Unsur ini biasanya dimulai dengan visi (vision), dan disusul oleh misi (mission). Karena sulitnya menuliskannya dalam kata-kata, seringkali visi tidak dituliskan, tapi langsung dikemukakan misinya. Kadangkala pernyataan visi diganti dengan tujuan umum (goals) yang itempatkan sebelum rumusan strategi. Sekali lagi perlu dicatat disini bahwa tidak ada stándar baku proses perencanaan strategis, yang dalam khazanah pustaka banyak versi dalam hubungan antara visi. misi, tujuan dan strategi. Visi Perusahaan (strategic architecture) : - Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang - Visi merupakan cita-cita perusahaan - Visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan where we are going? Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan,mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusankeputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan, menjawab pertanyaan “where we are going? Smith (1994: 14) mengartikan visi kurang-lebih sebagai gambaran yang jelas (clear image) tentang wujud masa depan yang mengendalikan rencana strategis. Pernyataan visi perlu aspiratif dan mengandung harapan, seperti saran Kouzes dan Posner (dalam Bryson, 1988: 194) bahwa: “ Visi berfokus pada masa depan yang lebih baik “ “ Visi memberi harapan dan impian” “ Visi memegang nilai-nilai bersama” “ Visi menyatakan hasil yang positif “ “ Visi menekankan kekuatan dari kelompok yang bersatu” “ Visi menggunakan kata-kata penggambaran, citra dan metafor” “ Visi mengkomunikasikan entusiasme dan kesenangan yang membahagiakan.” Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini: - Bisnis apa yang kita jalankan saat ini? - Bisnis apa yang ingin kita jalankan? - Apa yang diinginkan pelanggan kita? - Harapan apa yang dimiliki stakeholders - Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang? - Siapa partner kita (suplier/distributor) - Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita? Misi Perusahaan Menjelaskan kegunaan dan alasan mengapa suatu perusahaan ada. Biasanya memberikan gambaran yang jelas tentang cirri pokok produk yang ditawarkan dan tekhnologi yang digunakan oleh perusahaan, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi & konsumen yang hendak dituju, serta karakter, pasar dimana perusahaan akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta citra perusahaan yang diharapkan dari masyarakat. Bryson (1988: 96) membedakan misi dengan visi dengan penjelasan sebagai berikut: "Misi... menjelaskan maksud (purpose) organisasi dan mengapa (why) perlu melakukan yang dikerjakan saat ini; sedangkan visi menjelaskan seperti apa (what) organisasi tersebut akan menjadi [di masa depan] dan bagaimana (how) organisasi tersebut akan berperilaku (behave) ketika misinya tercapai." Secara singkat, misi menunjukkan "apa yang dilakukan" atau "daftar dan karakteristik layanan yang diberikan". Dengan demikian, misi ditulis sebagai "kata kerja". Dalam menuliskan misi, Merson dan Qualls (1979: 25) menyarankan bahwa: "Dalam kerangka perundangan yang berlaku, suatu lembaga sebaiknya menyatakan misinya dalam ungkapan yang luas dan umum. Pernyataan misi sebaiknya disusun dalam kata-kata yang memungkinkan fleksibilitas yang maksimum dalam menanggapi perubahan situasi....Misi sebaiknya dinyatakan secara singkat, tidak lebih dari beberapa alinea, dan,...sebaiknya ditulis dengan bahasa yang tidak teknis dan mudah dimengerti...." 3 Aspek utama yg dibutuhkan seorang manajer dlm menyusun misi organisasi : 1. Memahami tentang bisnis apa yg sebenarnya dilakukan organisasi. 2. Menentukan saat yg tepat untuk merubah atau menetapkan misi organisasi. 3. Mampu mengkomunikasikan misi secara jelas 8 Karakteristik yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dlm penyusunan misi perusahaan : - Pelanggan - Produk/Jasa - Pasar - Tekhnologi - Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas - Konsep perusahaan - Komitmen terhadap image masyarakat - Komitmen terhadap karyawan Penentuan Arah, Sasaran dan Strategi Secara umum, tujuan perusahaan dikategorikan ke dalam 2 jenis yaitu : 1. Tujuan umum (goals) 2. Tujuan khusus (objectives) 8 Ruang lingkup utama yg biasanya dijadikan tujuan perusahaan : 1. Market standing : Posisi perusahaan berda secara relative dibandingkan dengan para pesaing. 2. Innovation 3. Productivity 4. Resource levels 5. Profitability 6. Manager performance and attitude 7. Worker performance and attitude 8. Social responsibility Macam-macam sasaran: Tujuan tiap perusahaan berbeda tergantung pada maksud dan misinya, terlepas dari hal tersebut, setiap perusahaan memiliki sasaran: a. Jangka Panjang Adalah tujuan yang ingin dicapai dalamjangka waktuyang relatif panjang,secara umum biasanya 5 tahun atau lebih dimasa yang akan datang. b. Jangka Menengah Adalah tujuan yang ingin dicapai dalamjangka waktu yang relatif lebih pendek, secara umum biasanya 1-5 tahun. c. Jangka Pendek Adalah tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif pendek,secara umum biasanya kurang dari 1 tahun. Strategic Intent : Strategic intent memiliki 3 komponen, yaitu : 1. Stretch 2. Foresight 3. Leverage Formulasi Strategi : 1. Strategi Tingkat Korporasi (corporate strategy) : - Menciptakan kombinasi multibisnis - Mengelola & mendorong kinerja multibisnis - Mencari bentuk kombinasi portofolio bisnis untuk membentuk sinergi - Menentukan skala prioritas & alokasi sumberdaya produktif 2. Strategi Tingkat Bisnis (business strategy) : Strategi level unit bisnis ini bisa berupa strategi di level anak perusahaan, divisi, lini produk, atau profit centre lain yang memiliki otonomi pengelolaan bisnisnya sendiri. Isu dalam strategi bisnis adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi- fungsi bisnis/manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif. Di level bisnis strategi yang diformulasikan akan berkaitan dengan posisi bisnis terhadap pesaing, bagaimana mengakomodasi perubahan tren pasar dan teknologi, dan upaya-upaya mempengaruhi persaingan melalui tindakan2 strategis sepeti integrasi vertikal, atau tindakan politis seperti lobi. Strategi generik Mc. Porter adalah contoh strategi bisnis 3. Strategi Tingkat Area Fungsional (functional area strategy) : Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di level fungsi manajemen dari tiapbisnis, seperti fungsi SDM, keuangan, operasional, dan pemasaran. Level ini menjadi pusat informasi manajemen strategi di level lebih atas yaitu bisnis dan korporat. Setiap unit fungsional diharuskan mengembangkan strategi bisnis agar dapat memberikan kontribusi pada kesuksesan strategi bisnis secara keseluruhan 4. Strategi Tingkat Operasional (operating strategy) : Strategi yang diformulasikan dan diimplementasikan di unit-unit operasional seperti penjualan, distribusi, penyimpanan, promosi, persediaan, penggajian dll. Keberhasilan manager pada jajaran ini akan menentukan kelancaran proses dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.