ANALISIS STRATEGI DEFINISI STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Definisi tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz. Maka tidak mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan dalam kancah peperangan. Apabila istilah strategi digunakan pertama kali dalam dunia militer. Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan. Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan. Manajemen strategis merupakan proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masaini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan prod uk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata. PROSES MANAJEMEN STRATEGI Analisis Eksternal Misi Objektif Pemilihan Implementasi Keunggulan Strategi Strategi Kompetitif Analisis Internal Menetapkan Visi Strategik Proses managemen strategi mulai ketika sebuah perusahaan mengartikan misi untuk mencapai visi perusahaan. 1. Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang 2. Visi merupakan cita-cita perusahaan Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan, mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusankeputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan. Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini: _ Bisnis apa yang kita jalankan saat ini? _ Bisnis apa yang ingin kita jalankan? _ Apa yang diinginkan pelanggan kita? _ Harapan apa yang dimiliki stakeholders _ Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang? _ Siapa partner kita (suplier/distributor) _ Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita? Menetapkan misi perusahaan Misi merupakan pernyataan cara mencapai visi. Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau maksud perusahaan. Misi harus fokus pada kebutuhan lingkungan terutama pelanggan. Misi menguraikan bidang produk, pasar, serta teknologi yang ditekankan perusahaan dan hal ini dilakukan sedemikian rupa hingga mencerminkan nilai dan prioritas para pengambil keputusan strategik perusahaan. Ringkasnya,misi harus mencerminkan keunikan atau keunggulan perusahaan. 8 hal yang perlu ada dalam misi _ Pelanggan _ Produk _ Pasar _ Teknologi yang digunakan _ Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas _ Konsep perusahaan _ Komitmen terhadap stakeholder Menetapkan tujuan Misi perusahaan masih perlu diterjemahkan kedalam pernyataan-pernyataan yang lebih terukur kinerjanya, ini disebut dengan TUJUAN -- hasil atau outcome yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus meliputi dua kategori atau tipe., yaitu: 1. Tujuan Finansial Outcome yang berkaitan dengan peningkatan atau pertumbuhan kinerja keuangan, seperti laba, deviden, harga saham 2. Tujuan Strategik Outcome yang akan menghasilkan daya saing yang lebih besar, lebih kuat dan jangka panjang. Prinsip-prinsip penyusunan tujuan: _ Suitable/cocok/sesuai _ Feasible/Layak _ Achievable/dapat dicapai _ Flexible/lentur _ Motivating/memotivasi _ Understandable/dapat dimengerti _ Linkage/terkait dengan misi _ Measurable/dapat diukur Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi, Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan. 1. Lingkungan eksternal - Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan ancaman (threat) - Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum 2. Lingkungan internal - Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) - Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya digunakan untuk membuat analisis SWOT yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai peluang yang seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktorfaktor pendukung dan mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif sehingga organisasi memiliki keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan. Kemampuan memanfaatkan peluang mempunyai arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan yang tajam. Bahkan dapat dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada dirinya akan menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat dari kelemahan lawannya. Pemilihan strategi (CA) Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas. Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan peluang untuk meraih keunggulan adalah: - Bersaing pada perbedaan (differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikan kunikan tersebut sebagai sebuah nilai. - Bersaing pada biaya (cost leadership), berarti mencapai nilai maksimum yang dikehendaki oleh konsumen tetapi dengan kualitas barang/jasa yang memadai. - Bersaing pada respon cepat (rapid respon), cara ini menggunakan keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan dan fleksibel. Implementasi Strategi Implementasi strategi berarti menempatkan strategi pada tujuan yang tepat. Perusahaan diharapkan jangan sampai keliru dalam mengimplementasikan strategi. Hal ini bisa saja terjadi meskipun tujuan telah ditetapkan di awal. Sementara eksekusi strategi harus memenuhi beberapa prinsip dibawah ini: 1. Membangun organisasi yang mampu menyelesaikan strategi dengan sukses 2. Alokasi sumberdaya perusahaan yang tepat dan sesuai 3. Menetapkan kebijakan dan SOP yang mendukung strategi 4. Memotivasi SDM, memodifikasi tugas-tugas, dan memperbaiki perilaku agar sesuai dengan persyaratan strategi yang dipilih 5. Mendesain struktur reward 6. Menciptakan budaya organisasi dan iklim kerja yang mendukung implementasi dan eksekusi strategi 7. Mengembangakan system informasi dan komunikasi yang mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan 8. Menentukan best practices dan program-program perbaikan kontinyu (continuous improvement) 9. Mengembangkan kepemimpinan internal yang dapat mendorong kemajuan implementasi strategi Siapa yang bertanggung jawab pada penyusunan 5 (lima) tugas manajemen strategik di atas? a. Chief Executive Officer (CEO) & Eksekutif Senior b. Manajer Unit Bisnis (Kepala Cabang/ GM Area) c. Manajer Fungsional