c. matriks rencana tindak vii – 22

advertisement
C. MATRIKS RENCANA TINDAK
No.
Program Pembangunan
REPETA 2004
Nasional (PROPENAS)
1.
Program Pendidikan Dasar dan
Prasekolah
Rencana Tindak
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
Pusat/Provinsi
1.
Menyempurnakan konsep manajemen
berbasis sekolah dan masyarakat;
1.
2.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Melanjutkan sosialisasi, diseminasi,
perintisan manajemen berbasis sekolah
dan masyarakat;
Merumuskan beberapa alternatif upaya
peningkatan efisiensi pemanfaatan
fasilitas pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah;
Melanjutkan upaya peningkatan
kapasitas pengelola pendidikan di
tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota;
Membentuk jaringan komunikasi antar
guru tingkat provinsi, nasional dan
internasional sebagai wahana tukar
menukar informasi mengenai praktikpraktik terbaik proses pembelajaran;
Melanjutkan reorganisasi dan
restrukturisasi sistem penyelenggaraan
sekolah luar biasa jenjang pendidikan
dasar;
Melakukan advokasi dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan pendidikan
termasuk dalam penyediaan fasilitas
pelayanan pendidikan;
Menyiapkan naskah akademik dalam
rangka penyusunan peraturan
perundang-undangan pendidikan dasar
dan prasekolah untuk pelaksanaan UU
SPN;
Merumuskan peraturan perundangan
yang memudahkan dan meningkatkan
efisiensi pembiayaan pembangunan
pendidikan yang melibatkan peran serta
masyarakat;
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ditetapkannya pedoman manajemen
berbasis sekolah dan masyarakat yang
telah diperbaharui;
Jumlah sekolah/madrasah yang
melaksanakan manajemen berbasis
sekolah dan masyarakat;
Tersusunnya pedoman peningkatan
efisiensi pemanfaatan sumberdaya
pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan prasekolah;
Terlaksananya upaya peningkatan
kapasitas pengelola pendidikan dalam
menyusun rencana dan melaksanakan
berbagai kegiatan pembangunan;
Terselenggaranya forum-forum
komunikasi;
Tersedianya pedoman tentang
organisasi dan struktur sistem
penyelenggaraan sekolah luar biasa
jenjang pendidikan dasar;
Terlaksananya advokasi dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan pendidikan
termasuk dalam penyediaan fasilitas
pelayanan pendidikan;
Tersusunnya naskah akademik dalam
rangka penyusunan peraturan
perundang-undangan pendidikan dasar
dan prasekolah untuk pelaksanaan UU
SPN;
Ditetapkannya peraturan mengenai
mekanisme pembiayaan pembangunan
pendidikan yang melibatkan partisipasi
masyarakat;
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
Peningkatan Sistem dan Pengelolaan
Pendidikan
3.
VII – 22
Instansi Pelaksana
Pendidikan Dasar dan Prasekolah
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
10. Menyusun sistem pembiayaan
pendidikan yang berkeadilan pada
jenjang pendidikan dasar & prasekolah
dengan menerapkan sistem penghargaan
dengan mempertimbangkan kemampuan
fiskal daerah dan kinerja bidang
pendidikan;
11. Penyempurnaan konsep monitoring dan
evaluasi pemanfaatan dana perbantuan
untuk kabupaten/kota;
12. Meningkatkan pengawasan dan
akuntabilitas kinerja Kabupaten/Kota
dalam penyelenggaraan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan
prasekolah.
10. Tersusunnya pedoman sistem
pembiayaan pendidikan yang
berkeadilan pada jenjang pendidikan
dasar & prasekolah dengan
menerapkan sistem penghargaan yang
mempertimbangkan kemampuan fiskal
daerah dan kinerja bidang pendidikan
11. Ditetapkannya pedoman monitoring
dan evaluasi pemanfaatan dana
perbantuan untuk kabupaten/kota;
12. Jumlah kab/kota yang melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
Kabupaten/Kota:
1.
Mengembangkan organisasi pendidikan
yang terintegrasi di Kabupaten/Kota
untuk memperkuat partisipasi
masyarakat serta kerjasama dan
koordinasi antar jenis dan jalur
pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan prasekolah;
2.
Memperluas pelaksanaan manajemen
berbasis sekolah/masyarakat untuk
jenjang pendidikan dasar dan
prasekolah;
3.
Melanjutkan upaya peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pendidikan dasar dan
prasekolah di tingkat kabupaten/kota
melalui kegiatan advokasi dan bentukbentuk kerjasama lainnya;
4.
5.
Meningkatkan pengawasan dan
akuntabilitas kinerja sekolah/madrasah
dan lembaga pendidikan di tingkat
kabupaten/kota;
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumberdaya pada jenjang pendidikan
dasar dan prasekolah;
Program RAPBN
2004
1. a. Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki
Dewan Pendidikan yang telah
menyusun rencana kerja
pengembangan pendidikan dasar dan
prasekolah;
1. b. Jumlah satuan pendidikan yang
memiliki komite sekolah;
2.
Jumlah sekolah/madrasah yang
melaksanakan manajemen berbasis
sekolah dan masyarakat;
3. a. Berkembangnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
pendidikan dasar dan prasekolah di
tingkat kabupaten/kota;
3. b. Jumlah sekolah/madrasah swasta;
3. c. Proporsi siswa sekolah/madrasah
swasta;
4.
Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan
rencana dengan peraturan yang
berlaku;
5. a. Jumlah sekolah/madrasah yang
digabung;
5. b. Rasio sekolah : guru pada
sekolah/madrasah yang digabung;
5. c. Rasio sekolah : murid pada
sekolah/madrasah yang digabung;
VII – 23
No.
Program Pembangunan
REPETA 2004
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
6.
7.
Menyusun sistem pembiayaan
pendidikan dasar dan prasekolah yang
terpadu di tingkat kabupaten/kota
dengan mempertimbangkan keragaman
antar wilayah;
Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan
yang berlaku untuk peningkatan sistem
pengelolaan pendidikan dasar dan
prasekolah diluar wewenang Pusat dan
Provinsi.
Perluasan dan Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Pusat/Provinsi :
1. Memberikan dana perbantuan berbentuk
hibah (block grant) kepada
Kabupaten/Kota yang ditujukan untuk
meningkatkan partisipasi pendidikan baik
penduduk laki-laki maupun perempuan
pada jenjang pendidikan dasar dan
prasekolah;
2. Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas bantuan yang
diberikan untuk peningkatan partisipasi
pendidikan baik di tingkat kabupaten/kota,
maupun provinsi dan nasional;
Kabupaten/Kota:
1. Menambah ruang kelas baru dan unit
sekolah/madrasah baru baik negeri
maupun swasta termasuk penyediaan guru
secara selektif terutama di daerah-daerah
dengan jumlah penduduk usia jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah yang
masih banyak belum tertampung;
2. Memperbaiki, merehabilitasi, dan
merevitalisasi fasilitas pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan prasekolah;
3. Melaksanakan penjaringan anak usia
sekolah baik yang belum pernah sekolah
maupun yang putus sekolah untuk masuk
ke dalam sistem pendidikan;
VII – 24
Instansi Pelaksana
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
6. Tersusunnya sistem pembiayaan
pendidikan dasar dan prasekolah yang
terpadu di tingkat kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan keragaman antar
wilayah;
7. Indikator yang sesuai dengan kegiatan
yang dilaksanakan.
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
1. a. Angka partisipasi pendidikan;
1. b. Indeks paritas gender;
2.
Terlaksananya monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas bantuan yang
diberikan untuk peningkatan partisipasi
pendidikan baik di tingkat
kabupaten/kota, maupun provinsi dan
nasional;
1. Angka partisipasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota;
2. Proporsi fasilitas pendidikan yang
memenuhi standar yang berlaku;
3. Angka partisipasi pendidikan;
Pe ndidikan Dasar dan Prasekolah
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
4. Menyelenggarakan pendidikan layanan
khusus bagi peserta didik di daerah
terpencil dan/atau mengalami bencana
alam dan bencana sosial melalui SD
Kecil, SD Satu Guru, SD Multi-kelas,
SLTP-MTs Terbuka, SLTP-MTs Kelas
Jauh/Guru Kunjung, sesuai dengan
kondisi dan situasi daerah;
5. Menyelenggarakan pendidikan khusus
bagi anak-anak yang memiliki keunggulan
dan yang memiliki tingkat kesulitan dalam
proses pembelajaran khususnya yang
memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, sosial dan/atau intelektual;
6. Melanjutkan program beasiswa bagi anakanak dari keluarga tidak mampu termasuk
beasiswa untuk menarik anak usia jenjang
pendidikan dasar yang berada di luar
sistem sekolah baik yang belum
bersekolah maupun yang putus sekolah
dengan tetap memberi perhatian pada
keadilan dan kesetaraan gender;
7. Melakukan advokasi dan sosialisasi untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya menyelesaikan
pendidikan sampai jenjang SLTP/MTs;
8. Melanjutkan pemberian dana imbal
swadaya bagi sekolah/madrasah negeri
dan swasta agar mampu berkembang dan
mandiri;
9. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai
peraturan yang berlaku untuk
meningkatkan perluasan dan pemerataan
pelayanan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah diluar
wewenang Pusat dan Provinsi.
Instansi Pelaksana
2004
Indikator Kinerja
4. Angka partisipasi pendidikan;
5.
5.
5.
5.
a. Angka partisipasi pendidikan;
b. Angka mengulang kelas;
c. Angka putus sekolah;
d. Indeks paritas gender;
6. a. Angka partisipasi pendidikan
khususnya untuk penduduk miskin;
6. b. Indeks paritas gender;
6. c. Angka putus sekolah;
6. d. Proporsi siswa penerima beasiswa;
7. Meningkatnya intensitas pelaksanaan
advokasi dan sosialisasi;
8. Jumlah fasilitas yang
ditambahkan/diperbaiki pada
sekolah/madrasah penerima imbal
swadaya;
9. Indikator yang sesuai dengan kegiatan
yang dilaksanakan.
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pusat/Provinsi :
1. Menata pelaksanaan kurikulum nasional
untuk jenjang pendidikan dasar dan
prasekolah yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional;
2. Melaksanakan sosialisasi, asistensi dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum;
Program RAPBN
Pe ndidikan Dasar dan Prasekolah
1. Tertatanya pelaksanaan kurikulum
pendidikan nasional untuk jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah;
2. Terlaksananya sosialisasi, asistensi dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum;
VII – 25
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
3. Melanjutkan penyempurnaan pedoman
pembelajaran moral, keimanan dan
ketaqwaan, budi pekerti, bahasa, sastra
dan pendidikan lingkungan sesuai dengan
kondisi setempat;
4. Menyempurnakan konsep pendidikan
kecakapan hidup pada jenjang TK, SDMI, dan SLTP-MTs yang disesuaikan
dengan tahap tumbuh kembang anak dan
kebutuhan siswa dalam menjalani hidup
bermasyarakat;
5. Melaksanakan pembinaan teknis sekolah
rujukan nasional;
6. Melaksanakan bimbingan teknis
penyusunan standar pelayanan minimal
jenjang pendidikan dasar dan prasekolah
untuk tingkat kabupaten/kota;
7. Menyempurnakan sistem penilaian hasil
akhir belajar siswa;
8. Menyempurnakan standar kompetensi
dasar setiap mata pelajaran pada jenjang
pendidikan dasar;
9. Menyempurnakan standar kompetensi
tenaga kependidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah;
10. Melanjutkan penyusunan sistem sertifikasi
guru;
11. Melanjutkan penyusunan sistem
penghargaan guru;
12. Menyelenggarakan pelatihan guru jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah di
provinsi;
13. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
bagi tenaga kependidikan non guru untuk
bidang-bidang manajemen dan
kepemimpinan;
3. Tersedianya pedoman pembelajaran
moral, keimanan dan ketaqwaan, budi
pekerti, sastra dan pendidikan
lingkungan sesuai dengan kondisi
setempat;
4. Tersedianya pedoman pendidikan
kecakapan hidup pada jenjang TK, SDMI, dan SLTP-MTs yang telah
disesuaikan dengan masa tumbuh
kembang anak dan kebutuhan siswa
dalam menjalani hidup bermasyarakat;
5. Terlaksananya pembinaan teknis sekolah
rujukan nasional;
6. Proporsi kabupaten/kota yang memiliki
standar pelayanan minimal jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah;
14. Melaksanakan promosi minat keilmuan
serta meningkatkan kreativitas dan inovasi
guru melalui pelaksanaan berbagai
simposium, workshop, lomba dan
pelatihan guru;
VII – 26
Instansi Pelaksana
7. Tersedianya pedoman penilaian hasil
belajar siswa;
8. Tersedianya standar kompetensi dasar
setiap mata pelajaran pada jenjang
pendidikan dasar;
9. Tersedianya standar kompetensi tenaga
kependidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan prasekolah
10. Tersedianya sistem sertifikasi guru;
11. Tersedianya sistem penghargaan guru;
12. Jumlah guru yang terlatih jenjang
pendidikan dasar dan prasekolah;
13. a. Jumlah tenaga kependidikan non guru
yang terlatih untuk bidang-bidang
manajemen dan kepemimpinan;
13. b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
rencana pengembangan pendidikan di
tingkat kabupaten/kota;
13. c. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki rencana pengembangan
sekolah/madrasah;
14. a. Jumlah guru yang mengikuti
simposium, workshop, lomba dan
pelatihan;
14. b. Jumlah inovasi pembelajaran yang
diciptakan;
Program RAPBN
2004
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
15. Menumbuhkan minat siswa pada ilmu
pengetahuan dan kreativitas melalui
berbagai lomba;
16. Menyempurnakan penyusunan sistem
penilaian kinerja sekolah/madrasah;
17. Memberikan dana perbantuan dalam
bentuk hibah (block grant) yang ditujukan
untuk peningkatan mutu pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan prasekolah,
dan pelaksanaannya diutamakan dalam
bentuk imbal swadaya;
18. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan berbagai kegiatan di atas
berdasar indikator-indikator kualitas
pendidikan;
15. a. Terlaksananya berbagai lomba bidang
studi dan kreativitas siswa;
15. b. Jumlah siswa yang mengikuti lomba;
16. Tersedianya Pedoman penilaian kinerja
sekolah/madrasah;
17. Jumlah sekolah yang melaksanakan
peningkatan manajemen mutu;
Kabupaten/Kota:
1. Melakukan penambahan fasilitas
fungsional seperti ruang perpustakaan,
ruang olahraga, dan ruang laboratorium
dan pusat sumber belajar yang dilengkapi
dengan sarana/peralatan pendukungnya;
2. Menyediakan buku pelajaran pokok dan
alat peraga belajar secara memadai;
3. Melanjutkan program beasiswa bagi anak
berprestasi
4. Meningkatkan mutu dan kualifikasi guru
melalui pendidikan dan latihan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar;
5. Melakukan rekruitmen guru sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan;
6. Memfasilitasi sekolah/madrasah untuk
melaksanakan pendidikan kecakapan
hidup melalui berbagai pelatihan bagi
guru dan fasilitas lainnya yang diperlukan;
7. Memfasilitasi sekolah/madrasah untuk
mengintegrasikan pendidikan moral, iman
dan taqwa, budi pekerti, bahasa, sastra,
dan pendidikan lingkungan sesuai dengan
kondisi setempat;
Program RAPBN
2004
18. Laporan tentang keberhasilan dan
masalah mutu pendidikan;
1. a. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki perpustakaan;
1. b. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki ruang laboratorium;
1. c. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki fasilitas olahraga;
1. d. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki pusat sumber belajar;
2. a. Rasio buku per siswa;
2. b. Rasio alat peraga per guru;
3. Jumlah siswa yang menerima beasiswa
prestasi;
4. a. Rasio guru yang memiliki kualifikasi
sesuai standar;
4. b. Hasil evaluasi belajar siswa;
5. a. Jumlah guru yang dikaryakan;
5. b. Rasio guru yang memiliki kualifikasi
sesuai standar;
6. Jumlah pelatihan dan fasilitas pendidikan
kecakapan hidup;
7. Jumlah sekolah/madrasah yang
melaksanakan integrasi pendidikan
moral, iman dan taqwa, budi pekerti,
bahasa, sastra, dan pendidikan
lingkungan sesuai dengan kondisi
setempat;
VII – 27
No.
Program Pembangunan
REPETA 2004
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
8. Menyediakan dana operasional
sekolah/madrasah untuk mendukung
proses belajar mengajar yang berkualitas;
9. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai
peraturan yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di luar
wewenang Pusat dan Provinsi.
2.
Program Pendidikan Menengah
Peningkatan Sistem dan Pengelolaan
Pendidikan
Pusat/Provinsi:
1. Menyempurnakan konsep manajemen
berbasis sekolah dan masyarakat;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VII – 28
Melanjutkan sosialisasi, diseminasi,
perintisan manajemen berbasis sekolah
dan pendidikan berbasis masyarakat;
Merumuskan beberapa alternatif upaya
peningkatan efisiensi pemanfaatan
fasilitas pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah;
Melanjutkan upaya peningkatan kapasitas
pengelola pendidikan di tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota;
Membentuk jaringan komunikasi antar
guru tingkat provinsi, nasional dan
internasional sebagai wahana tukar
menukar informasi mengenai praktikpraktik terbaik proses pembelajaran;
Melanjutkan reorganisasi dan
restrukturisasi sistem penyelenggaraan
sekolah luar biasa jenjang pendidikan
menengah;
Melakukan advokasi dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan pendidikan
termasuk dalam penyediaan fasilitas
pelayanan pendidikan;
Menyiapkan naskah akademik dalam
rangka penyusunan peraturan perundangundangan pendidikan menengah untuk
pelaksanaan UUSPN;
Instansi Pelaksana
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
8. a. Jumlah dana operasional
sekolah/madrasah yang disediakan
kabupaten/kota;
8. b. Jumlah sekolah/madrasah yang
menerima dana operasional dari
pemerintah kabupaten/kota;
9. Indikator yang sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan.
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
1. Ditetapkannya pedoman manajemen
berbasis sekolah dan masyarakat yang
telah diperbaharui;
2. Jumlah sekolah yang melaksanakan
manajemen pendidikan berbasis sekolah
dan pendidikan berbasis masyarakat;
3. Tersusunnya pedoman peningkatan
efisiensi pemanfaatan sumberdaya
pendidikan pada jenjang pendidikan
menengah;
4. Terlaksananya upaya peningkatan
kapasitas pengelola pendidikan dalam
menyusun rencana dan melaksanakan
berbagai kegiatan pembangunan;
5. Terselenggaranya forum-forum
komunikasi;
6. Tersedianya pedoman tentang organisasi
dan struktur sistem penyelenggaraan
sekolah luar biasa jenjang pendidikan
menengah;
7. Terlaksananya advokasi dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan pendidikan
termasuk dalam penyediaan fasilitas
pelayanan pendidikan;
8. Tersusunnya naskah akademik dalam
rangka penyusunan peraturan perundangundangan pendidikan menengah untuk
pelaksanaan UU SPN;
Pe ndidikan Menengah
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
9.
Merumuskan peraturan perundangan
yang memudahkan dan meningkatkan
efisiensi pembiayaan pembangunan
pendidikan yang melibatkan peran serta
masyarakat;
10. Menyusun sistem pembiayaan pendidikan
yang berkeadilan pada jenjang
pendidikan menengah dengan
menerapkan sistem penghargaan dengan
mempertimbangkan kemampuan fiskal
daerah dan kinerja bidang pendidikan;
11. Penyempurnaan konsep monitoring dan
evaluasi pemanfaatan dana perbantuan
untuk kabupaten/kota;
12. Meningkatkan pengawasan dan
akuntabilitas kinerja Kabupaten/Kota
dalam penyelenggaraan pendidikan pada
jenjang pendidikan menengah;
Kabupaten/Kota:
1. Mengembangkan organisasi pendidikan
yang terintegrasi di Kabupaten/Kota untuk
memperkuat partisipasi masyarakat serta
kerjasama dan koordinasi antar jenis dan
jalur pendidikan pada jenjang pendidikan
menengah;
2. Memperluas pelaksanaan manajemen
berbasis sekolah dan pendidikan berbasis
masyarakat untuk jenjang pendidikan
menengah;
3. Melanjutkan upaya peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pendidikan menengah di
tingkat kabupaten/kota melalui kegiatan
advokasi dan bentuk-bentuk kerjasama
lainnya;
4. Meningkatkan pengawasan dan
akuntabilitas kinerja sekolah/madrasah
dan lembaga pendidikan di tingkat
kabupaten/kota;
5. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumberdaya pada jenjang pendidikan
menengah;
Instansi Pelaksana
Indikator Kinerja
Program RAPBN
2004
9. Ditetapkannya peraturan mengenai
mekanisme pembiayaan pembangunan
pendidikan yang melibatkan partisipasi
masyarakat;
10. Tersusunnya pedoman sistem
pembiayaan pendidikan yang
berkeadilan pada jenjang pendidikan
menengah dengan menerapkan sistem
penghargaan yang mempertimbangkan
kemampuan fiskal daerah dan kinerja
bidang pendidikan
11. Ditetapkannya pedoman monitoring dan
evaluasi pemanfaatan dana perbantuan
untuk kabupaten/kota;
12. Jumlah kab/kota yang melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku;
1. a. Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki
Dewan Pendidikan yang telah
menyusun rencana kerja
pengembangan pendidikan menengah;
1. b. Jumlah satuan pendidikan yang
memiliki komite sekolah;
4. Jumlah sekolah/madrasah yang
melaksanakan manajemen berbasis
sekolah dan pendidikan berbasis
masyarakat;
3. a. Berkembangnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
pendidikan menengah di tingkat
kabupaten/kota;
3. b. Jumlah sekolah/madrasah swasta;
3. c. Proporsi siswa sekolah/madrasah
swasta;
4. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan
rencana dengan peraturan yang berlaku;
5. Rasio pemanfaatan fasilitas (use factor);
VII – 29
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
6. Menyusun sistem pembiayaan pendidikan
menengah yang terpadu di tingkat
kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan keragaman antar
wilayah;
7. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan
yang berlaku untuk peningkatan sistem
pengelolaan pendidikan menengah diluar
wewenang Pusat dan Provinsi;
Perluasan dan Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Pusat/Provinsi :
1. Memberikan dana perbantuan berbentuk
hibah (block grant) kepada
Kabupaten/Kota yang ditujukan untuk
meningkatkan partisipasi pendidikan baik
penduduk laki-laki maupun perempuan
pada jenjang pendidikan menengah;
2. Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas bantuan yang
diberikan untuk peningkatan partisipasi
pendidikan baik di tingkat kabupaten/kota,
maupun provinsi dan nasional;
Kabupaten/Kota:
1. Menambah ruang kelas baru dan unit
sekolah/madrasah baru baik negeri
maupun swasta termasuk penyediaan guru
secara selektif terutama di daerah-daerah
dengan jumlah penduduk usia jenjang
pendidikan menengah yang masih banyak
yang belum tertampung;
2. Memperbaiki, merehabilitasi, dan
merevitalisasi fasilitas pendidikan pada
jenjang pendidikan menengah;
3. Menyelenggarakan pendidikan layanan
khusus bagi peserta didik di daerah
terpencil dan/atau mengalami bencana
alam dan bencana sosial sesuai dengan
kondisi dan situasi daerah;
VII – 30
Instansi Pelaksana
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
6. Tersusunnya sistem pembiayaan
pendidikan menengah yang terpadu di
tingkat kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan keragaman antar
wilayah;
7. Indikator yang sesuai dengan kegiatan
yang dilaksanakan.
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
1. a. Angka partisipasi pendidikan;
1. b. Indeks paritas gender;
2. Terlaksananya monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas bantuan yang
diberikan untuk peningkatan partisipasi
pendidikan baik di tingkat
kabupaten/kota, maupun provinsi dan
nasional;
1. Angka partisipasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota;
2. Proporsi fasilitas pendidikan yang
memenuhi standar yang berlaku;
3. Angka partisipasi pendidikan;
Pe ndidikan Menengah
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
4. Menyelenggarakan pendidikan khusus
bagi anak-anak yang memiliki keunggulan
dan yang memiliki tingkat kesulitan dalam
proses pembelajaran khususnya yang
memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, sosial dan/atau intelektual;
5. Melanjutkan program beasiswa bagi anakanak dari keluarga tidak mampu termasuk
beasiswa untuk menarik anak usia jenjang
pendidikan menengah yang berada di luar
sistem sekolah baik yang belum
bersekolah maupun yang putus sekolah
dengan tetap memberi perhatian pada
keadilan dan kesetaraan gender;
6. Melakukan advokasi dan sosialisasi untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya pendidikan menengah;
7. Melanjutkan pemberian dana imbal
swadaya bagi sekolah-sekolah negeri dan
swasta agar mampu berkembang dan
mandiri;
8. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai
peraturan yang berlaku untuk
meningkatkan perluasan dan pemerataan
pelayanan pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah diluar wewenang
Pusat dan Provinsi.
Instansi Pelaksana
a. Angka partisipasi pendidikan;
b. Angka mengulang kelas;
c. Angka putus sekolah;
d. Indeks paritas gender;
5. a. Angka partisipasi pendidikan
khususnya untuk penduduk miskin;
5. b. Indeks paritas gender;
5. c. Angka putus sekolah;
5. d. Proporsi siswa penerima beasiswa;
6. Meningkatnya intensitas pelaksanaan
advokasi dan sosialisasi;
7. Jumlah fasilitas yang
ditambahkan/diperbaiki pada sekolah
penerima imbal swadaya;
8. Indikator lain sesuai sesuai kegiatan
yang dilaksanakan.
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pusat/Provinsi :
1. Menata pelaksanaan kurikulum nasional
pendidikan menengah yang sesuai dengan
kebutuhan nasional;
2. Melaksanakan sosialisasi, asistensi dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum;
3. Melanjutkan penyusunan standar
kompetensi nasional berdasarkan bidang
keahlian;
4. Penyempurnaan konsep reengineering
pendidikan kejuruan;
5. Melanjutkan penyempurnaan konsep
pembelajaran moral, keimanan dan
ketaqwaan, budi pekerti, bahasa sastra dan
pendidikan lingkungan sesuai dengan
kondisi setempat
2004
Indikator Kinerja
4.
4.
4.
4.
Program RAPBN
Pe ndidikan Menengah
1. Tertatanya pelaksanaan kurikulum
nasional pendidikan menengah;
2. Terlaksananya sosialisasi, asistensi dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum;
3. Tersusunnya standar kompetensi
nasional berdasarkan bidang keahlian;
4. Tersedianya pedoman reengineering
pendidikan kejuruan yang diperbaharui;
5. Tersedianya pedoman pembelajaran
moral, keimanan dan ketaqwaan, budi
pekerti, bahasa sastra dan pendidikan
lingkungan sesuai dengan kondisi
setempat yang terbaharui;
VII – 31
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
6. Melaksanakan bimbingan teknis
penyusunan standar pelayanan minimal
jenjang pendidikan menengah untuk
tingkat kabupaten/kota;
7. Menyempurnakan sistem penilaian hasil
akhir belajar siswa;
8. Melanjutkan penyusunan sistem sertifikasi
guru;
9. Melanjutkan penyusunan sistem
penghargaan guru;
10. Menyelenggarakan pelatihan guru jenjang
pendidikan menengah di tingkat provinsi;
11. Menyempurnakan standar kompetensi
tenaga kependidikan jenjang pendidikan
menengah;
12. Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga kependidikan non
guru untuk bidang-bidang manajerial
perencanaan dan kepemimpinan;
13. Menyusun sistem penilaian kinerja
sekolah/madrasah;
14. Memberikan dana perbantuan dalam
bentuk hibah (block grant) yang ditujukan
untuk peningkatan mutu pendidikan
jenjang pendidikan menengah, dan
pelaksanaannya diutamakan dalam bentuk
imbal swadaya;
15. Menyempurnakan standar sistem
pengujian, penilaian dan kelulusan;
16. Menyempurnakan standar kompetensi
dasar setiap mata pelajaran pada jenjang
pendidikan menengah;
17. Mengembangkan dan menyempurnakan
konsep pendidikan kecakapan hidup
termasuk keterampilan vokasional bagi
siswa yang tidak melanjutkan ke
pendidikan tinggi;
18. Melakukan sosialisasi, asistensi dan
evaluasi pelaksanaan kurikulum;
19. Melaksanakan pengembangan
sekolah/madrasah model yang terstandar;
VII – 32
Instansi Pelaksana
Indikator Kinerja
6. Proporsi kabupaten/kota yang memiliki
standar pelayanan minimal jenjang
pendidikan menengah;
7. Tersedianya pedoman penilaian hasil
belajar siswa;
8. Tersedianya sistem sertifikasi guru;
9. Tersedianya sistem penghargaan guru;
10. Jumlah guru jenjang pendidikan
menengah yang dilatih;
11. Tersedianya standar kompetensi tenaga
kependidikan jenjang pendidikan
menengah;
12. a. Jumlah Kabupaten/Kota yang
memiliki rencana pengembangan
pendidikan di tingkat
Kabupaten/Kota;
12. b. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki rencana pengembangan
sekolah;
13. Tersedianya sistem penilaian kinerja
sekolah/madrasah;
14. Jumlah sekolah/madrasah penerima
hibah di setiap kabupaten/ kota;
15. Tersedianya sistem pengujian, penilaian
dan kelulusan;
16. Tersedianya standar kompetensi dasar
setiap mata pelajaran pada jenjang
pendidikan menengah;
17. Tersedianya pedoman pendidikan
kecakapan hidup yang diperbaharui;
18. Jumlah sekolah/madrasah yang
menerapkan kurikulum yang
diperbaharui;
19. Terlaksananya pengembangan
sekolah/madrasah model yang terstandar;
Program RAPBN
2004
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
20. Melaksanakan promosi minat keilmuan
serta meningkatkan kreatifitas dan inovasi
bagi guru melalui pelaksanaan berbagai
simposium, workshop, lomba dan
pelatihan guru;
21. Menumbuhkan minat siswa pada ilmu
pengetahuan dan penelitian;
20. a. Jumlah guru yang mengikuti
simposium, workshop, lomba, dan
pelatihan
18. b. Jumlah inovasi pembelajaran yang
diciptakan;
19. a. Terlaksananya lomba karya ilmiah dan
lomba-lomba lainnya;
19. b. Jumlah siswa yang mengikuti lomba
di tingkat nasional dan internasional
20. Laporan tentang keberhasilan dan
masalah mutu pendidikan;
22. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan berbagai kegiatan di atas
berdasar indikator-indikator kualitas
pendidikan.
Kabupaten/Kota:
1. Melaksanakan reengineering dan
menyelenggarakan program studi khusus
untuk pendidikan kejuruan yang
disesuaikan dengan kebutuhan daerah
setempat;
2. Memfasilitasi sekolah/madrasah untuk
melaksanakan pendidikan kecakapan
hidup termasuk keterampilan vokasional
bagi siswa yang tidak melanjutkan ke
pendidikan tinggi;
3. Melakukan penambahan fasilitas
fungsional seperti ruang perpustakaan,
fasilitas olahraga, dan ruang laboratorium
serta pusat sumber belajar yang dilengkapi
dengan sarana/peralatan pendukungnya;
4. Menyediakan buku pelajaran pokok dan
alat peraga belajar secara memadai;
5. Melanjutkan program pemberian beasiswa
bagi anak berprestasi
6. Meningkatkan mutu dan kualifikasi guru
melalui pendidikan dan latihan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar;
7. Melakukan rekruitmen guru sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan;
Program RAPBN
2004
1. Jumlah program studi yang
dikembangkan yang sesuai dengan
kebutuhan daerah;
2. Jumlah sekolah/madrasah yang
melaksanakan pendidikan kecakapan
hidup;
3. a. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki perpustakaan;
3. b. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki ruang laboratorium;
3. c. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki fasilitas olahraga;
3. d. Proporsi sekolah/madrasah yang
memiliki pusat sumber belajar;
4. a. Rasio buku per siswa;
4. b. Rasio alat peraga per guru
5. Jumlah siswa penerima beasiswa
prestasi;
6. a. Rasio guru yang memiliki kualifikasi
sesuai standar;
6. b. Hasil evaluasi belajar siswa;
7. a. Jumlah guru yang dikaryakan;
7. b. Rasio guru yang memiliki kualifikasi
sesuai standar;
VII – 33
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
8. Memfasilitasi sekolah/madrasah untuk
mengintegrasikan pendidikan moral, iman
dan taqwa, budi pekerti, bahasa, sastra,
dan pendidikan lingkungan sesuai dengan
kondisi setempat;
9. Memfasilitasi sekolah/madrasah terutama
yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan untuk menjalin kerjasama
dengan dunia usaha dan industri;
10. Menyediakan dana operasional
sekolah/madrasah untuk mendukung
proses belajar mengajar yang berkualitas;
8. Jumlah sekolah/madrasah yang
mengintegrasikan pendidikan moral,
iman dan taqwa, budi pekerti, bahasa,
sastra, dan pendidikan lingkungan sesuai
dengan kondisi setempat;
9. Jumlah sekolah yang menjalin kerjasama
dengan dunia usaha dan industri;
11. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai
peraturan yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di luar
wewenang Pusat dan Provinsi.
3.
Program Pendidikan Tinggi
VII – 34
Instansi Pelaksana
Penataan Sistem dan Pengelolaan
Pendidikan
1. Menyiapkan naskah akademik dalam
rangka penyusunan RUU perguruan inggi
sebagai BHMN;
2. Memantapkan penerapan paradigma baru
pendidikan tinggi melalui aktualisasi asas
otonomi, akreditasi, akuntabilitas, evaluasi
diri dan kualitas;
3. Melakukan penataan organisasi dan
pengembangan sistem informasi
manajemen, serta pengkajian perundangundangan perguruan tinggi;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
sistem akreditasi program studi untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan tinggi;
5. Menerapkan mekanisme perencanaan
program dan penganggaran terpadu
melalui mekanisme “block grant”
berdasarkan kompetisi berjenjang;
6. Melakukan penyempurnaan mekanisme
dan sistem evaluasi diri dan sosialisasi
pentingnya evaluasi diri sebagai dasar
(entry point) dalam perencanaan
pengembangan perguruan tinggi;
Program RAPBN
2004
10. a. Jumlah dana operasional
sekolah/madrasah yang disediakan
kabupaten/kota;
10. b. Jumlah sekolah/madrasah yang
menerima dana operasioanal dari
pemerintah kabupaten/kota;
11. Indikator lain yang sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan
Depdiknas dan Depag
1. Tersusunnya naskah akademik RUU
perguruan tinggi sebagai BHMN;
2. Terlaksananya pengelolaan PT sesuai
dengan paradigma baru;
3. Terlaksananya penataan organisasi dan
sistem informasi manajemen serta
tersusunnya hasil kajian perundangundangan PT;
4. Terakreditasinya program studi secara
efisien dan efektif;
5. Terlaksananya perencanaan program dan
penganggaran terpadu melalui
mekanisme block grant berdasarkan
kompetisi;
6. Terbentuknya sistem evaluasi diri di PT
dalam perencanaan program dan
tersosialisasikannya sistem tersebut;
Pendidikan Tinggi
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Rencana Tindak
7. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya
pendidikan secara terpadu dan efisien
untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Peningkatan Relevansi dan Kualitas
Pendidikan Tinggi
1. Meningkatkan proporsi dosen yang
berpendidikan pasca sarjana;
2. Meningkatkan penyelenggaraan program
pasca sarjana dalam pengelolaan dan daya
tampung;
3. Meningkatkan mutu dan kapasitas
program S-1 dan diploma;
4. Mengadakan sarana dan prasarana
penunjang pendidikan;
5. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian
melalui peningkatan kualitas tenaga
peneliti dan pemantapan sistem kompetitif
berjenjang;
6. Mendorong kerjasama penelitian dan
pengembangan hasil penelitian
antarperguruan tinggi, antarperguruan
tinggi dan lembaga penelitian/dunia usaha
baik nasional maupun internasional,
khususnya untuk mendukung sumber daya
lokal;
7. Memberdayakan stakeholder pendidikan
tinggi dalam mendukung
penyelenggaraan dan evaluasi kualitas
pendidikan tinggi;
8. Meningkatkan kegiatan pengabdian pada
masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna
untuk kemaslahatan masyarakat;
9. Meningkatkan kualitas kegiatan
kemahasiswaan dan meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
ekstra kurikuler;
Instansi Pelaksana
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
7. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan
sumber daya pendidikan secara terpadu
dalam penyelenggaraan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Depdiknas dan Depag
Pendidikan Tinggi
1. Proporsi tenaga pengajar yang
berkualifikasi S2 dan S3;
2. Jumlah mahasiswa pasca sarjana;
3. Meningkatkan mutu dan kapasitas
program S-1 dan diploma;
4. Tersedianya sarana prasarana dan
fasilitas penunjang yang sesuai dengan
standar minimal penyelenggaraan
pendidikan;
5. Jumlah penelitian yang bermanfaat
bagi masyarakat dan pembangunan;
6. Terwujudnya jalinan kerjasama
penelitian antarperguruan tinggi dan
lembaga penelitian/dunia usaha baik
nasional maupun internasional,
khususnya untuk mendukung
sumberdaya lokal;
7. Terlaksananya pemberdayaan
stakeholder;
8. Terselenggaranya kegiatan pengabdian
masyarakat;
9. Terselenggaranya kegiatan
kemahasiswaan dan pertisipasi
mahasiswa dalam kegiatan ekstra
kurikuler;
VII – 35
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
10. Meningkatkan kerja antara LPTK,
Sekolah dan instansi terkait lainnya
sebagai upaya penyegaran pengalaman
mengajar dan peningkatan kualitas proses
pembelajaran.
Perluasan dan Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
1. Meningkatkan daya tampung terutama
untuk program studi yang menunjang
kemajuan ekonomi, penguasaan sains dan
teknologi, peningkatan kualitas hidup
serta mendorong peran PT swasta;
2. Meningkatkan pelaksanaan sistem belajar
jarak jauh;
3. Melaksanakan pembukaan program studi
baru program S-1 dan program diploma
secara terkendali, terutama bidang sains
dan teknologi, dan peningkatan
penyebaran program studi prioritas,
sehingga mencerminkan keseimbangan
geografis dan kawasan pertumbuhan
ekonomi terpadu;
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan proses pembelajaran
agar mahasiswa dapat menyelesaikan
studi tepat waktu dengan tidak
mengurangi kualitas lulusan PT;
5. Melanjutkan pemberian beasiswa prestasi
dan beasiswa bantuan belajar kepada
mahasiswa yang kurang mampu, serta
bantuan lainnya bagi mahasiswa yang
terkena dampak kerusuhan dan bencana
alam;
6. Meningkatkan pemerataan kapasitas
pendidikan tinggi secara geografis untuk
mendukung pembangunan daerah dan
memberikan kesempatan bagi kelompok
masyarakat yang berpenghasilan rendah
termasuk kelompok masyarakat dari
daerah yang bermasalah
VII – 36
Instansi Pelaksana
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
10. Terwujudnya kerjasama antara LPTK,
sekolah dan instansi terkait lainnya
dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
Depdiknas dan Depag
1. APK Pendidikan Tinggi;
2. Terselenggaranya pelaksanaan belajar
jarak jauh pada PT;
3. Jumlah program studi baru pada program
S1 dan diploma;
4. Jumlah mahasiswa yang lulus tepat
waktu
5. Jumlah mahasiswa yang memperoleh
beasiswa
6. Terwujudnya kapasitas pendidikan
tinggi yang mampu mendukung
pembangunan daerah dan pemerataan
kesempatan bagi kelompok masyarakat
yang berpenghasilan rendah;
Pendidikan Tinggi
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
4.
Rencana Tindak
Instansi Pelaksana
Depdiknas, Depag, Depdagri,
Pemda Provinsi, dan Pemda
Kabupaten/Kota
Pusat:
1. Mengembangkan kebijakan makro melalui
kajian program dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan luar
sekolah (PLS) yang berwawasan gender;
2. Mengembangkan kebijakan dan strategi
penyelenggaraan program pendidikan
keaksaraan fungsional dan kesetaraan
Paket A,B dalam rangka penuntasan
Wajar 9 tahun;
3. Melanjutkan penyusunan standar
kompetensi kursus-kursus berdasarkan
bidang keahlian;
4. Menyusun bahan ajar yang berbasis
kompetensi dan pedoman penilaian hasil
belajar paket A, B , C dan KF ;
5. Menetapkan materi ujian nasional Paket
A, B dan kursus-kursus serta naskah ujian
akhir nasional (UAN) Paket C;
6. Memberikan dana perbantuan dalam
bentuk hibah (block grant) kepada
provinsi, kabupaten/kota dan kelompok
organisasi sosial (termasuk lembaga
keagamaan);
7. Melanjutkan pengembangan pola
pendidikan untuk semua (education for
all);
8. Meningkatkan kualitas (capacity building)
para petugas/penyelenggara sebagai
master trainer setiap program pendidikan
luar sekolah melalui penyusunan
akreditasi dan sertifikasi master trainer
serta berbagai pelatihan;
9. Memberdayakan BPKB, SKB PKBM,
TBM dan lembaga-lembaga kursus dalam
rangka meningkatkan kuantitas dan
kualitas layanan PLS;
10. Melaksanakan pengendalian mutu
penyelenggaraan dan program PLS
melalui supervisi, monitoring, evaluasi
dan analisa pelaksanaan dan pelaporan
serta pengembangan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) program PLS;
2004
Indikator Kinerja
Program Pendidikan Luar Sekolah
Program RAPBN
Pendidikan Luar Sekolah
1. Terumuskannya kebijakan makro dalam
pengembangan program PLS yang
berwawasan gender;
2. Terumuskannya kebijakan dan strategi
penyelenggaraan program pendidikan
keaksaraan fungsional dan kesetaraan
dalam rangka Wajar Dikdas 9 tahun ;
3. Standar kompetensi kursus-kursus
berdasarkan bidang keahlian;
4. Tersusunnya pedoman penilaian hasil
belajar dan bahan ajar berbasis
kompetensi paket A kls IV, paket B kls
1, paket C kls 1 dan KF;
5. Materi UAN Paket A, B dan kursus serta
naskah UAN Paket C;
6. Jumlah warga belajar yang memperoleh
layanan PLS;
7. Terumuskannya pedoman analisa situasi
dan rencana aksi pendidikan untuk
semua (PUS) di Tingkat Provinsi/Kab;
8. a. Terumuskannya sistem akreditasi dan
sertifikasi master trainer;
8. b. Jumlah master trainer yang
berkualitas;
9. Jumlah warga belajar yang memperoleh
layanan PLS yang berkualitas dari
BPKB, SKB,PKBM dan lembagalembaga kursus;
10. Terlaksananya dan terumuskannya
laporan hasil supervisi, monitoring ,
evaluasi dan analisa pelaksanaan dan
pelaporan serta terlaksananya SIM
program PLS;
VII – 37
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
11. Melaksanakan kerjasama dengan
berbagai instansi/lembaga terkait dalam
pelaksanaan program PLS;
12. Mengembangkan kebijakan, strategi
Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) dan
koordinasi dengan berbagai instansi dan
lembaga masyarakat dalam rangka
mengembangankan potensi dan
mempersiapkan anak masuk sekolah
dasar;
13. Merumuskan kurikulum PADU;
Provinsi:
1. Melaksanakan program PLS yang bersifat
lintas Kabupaten/Kota yang tidak
mungkin dapat dilakukan oleh
Kabupaten/Kota dilihat dari efektivitas
/efisiensi;
2. Melaksanakan sosialisasi pelayanan SPM;
3. Meningkatkan kompetensi tenaga
kependidikan PLS;
4. Menyediakan bantuan pengadaan bahan
ajar PLS secara memadai;
5. Membina dan mengembangkan SKB;
6. Mengembangkan dan melaksanakan
ujicoba model pembelajaran PLS oleh
BPKB;
7. Melaksanakan supervisi, evaluasi dan
monitoring pelaksanaan kegiatan dan
pelaporan serta pengembangan SIM
program PLS tingkat provinsi;
8. Menyusun naskah UAN Paket A dan B;
9. Melakukan koordinasi pelaksanaan
kebijakan dan strategi perluasan
jangkauan layanan dan sosialisasi PADU;
10. Melanjutkan perumusan analisa situasi
dan rencana aksi pendidikan untuk semua
(PUS) tingkat provinsi;
Kabupaten/Kota
1. Membina pendidikan anak dini usia (0-6
tahun) sebagai upaya mengembangkan
potensi dan menyiapkan mereka untuk
masuk sekolah;
VII – 38
Instansi Pelaksana
Indikator Kinerja
11. Jumlah warga belajar yang memperoleh
pelayanan PLS dari kerjasama dengan
instansi/lembaga terkait;
12. Terumuskannya kebijakan dan strategi
PADU dan terlaksananya koordinasi
layanan PADU;
13. Terumuskan kurikulum PADU;
1. Terlaksananya program PLS yang
bersifat lintas Kabupaten/Kota;
2. Terlaksananya sosialisasi pelayanan
SPM;
3. Jumlah tenaga kependidikan PLS yang
kompeten;
4. Tersedianya bantuan bahan ajar PLS ;
5. Jumlah SKB yang terbina;
6. Tersedianya model pembelajaran PLS
dan terselenggaranya ujicoba model
pembelajaran PLS;
7. Terlaksananya koordinasi pelaksanaan
kegiatan dan pelaporan serta
terlaksananya pengembangan SIM
tingkat provinsi;
8. Naskah UAN Paket A dan B;
9. Terlaksananya koordinasi dan sosialisasi
layanan PADU;
10. Jumlah provinsi yang telah merumuskan
dokumen analisa situasi dan rencana aksi
PUS tingkat provinsi;
1. Jumlah lembaga Penitipan Anak,
Kelompok Bermain , posyandu dan
satuan pendidikan prasekolah sejenis
lainnya yang memperoleh pembinaan
PADU;
Program RAPBN
2004
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
2. Memperluas jangkauan layanan PADU
bekerjasama dengan instansi terkait dan
masyarakat;
3. Melaksanakan penghapusan buta aksara
melalui keaksaraan fungsional untuk
mengurangi buta aksara, angka latin, buta
bahasa Indonesia dan pengetahuan dasar ;
4. Menyelenggarakan program Paket A
setara SD dan Paket B setara SLTP
dalam mendukung rangka wajar dikdas
9 tahun dan pendidikan dasar untuk
orang dewasa serta Paket C setara SMU;
5. Melaksanakan ujian nasional Paket
A,B,C dan kursus
6. Meningkatkan mutu tenaga kependidikan
PLS (penilik, tenaga lapangan dikmas,
pamong belajar, tutor dan penyelenggara
kelompok belajar, PADU dan Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);
7. Melaksanakan ujicoba model
pembelajaran PLS oleh SKB;
8. Melanjutkan pembinaan dan perluasan
pendidikan masyarakat yang diarahkan
pada perluasan lapangan kerja dan
pengentasan kemiskinan melalui
Kelompok Belajar Usaha (KBU),
pemberian beasiswa/magang dan
pelatihan keterampilan dengan
memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender;
9. Membina dan meningkatkan kuantitas
dan kualitas layananTaman Bacaan
Masyarakat (TBM);
10. Meningkatkan pembinaan kualitas
layanan kursus-kursus;
11. Melaksanakan fasilitasi
kelompok/Ormas penyelenggara PLS
sebagai focal point kesetaraan dan
keadilan gender;
12. Melaksanakan fasilitasi dan
pemberdayaan masyarakat dalam
perencanaan program yang berkeadilan
gender yang dilaksanakan diberbagai
satuan pendidikan luar sekolah;
2. Jumlah anak dini usia yang memperoleh
pelayanan PADU;
Program RAPBN
2004
3. Jumlah warga belajar yang melek
aksara;
4. Jumlah warga belajar yang memperoleh
layanan Paket A setara SD dan Paket B
setara SLTPdan Paket C setara SMU;
5. Jumlah warga belajar yang lulus Paket
A,B,C dan kursus;
6. Jumlah tenaga kependidikan PLS yang
meningkat mutunya;
7. Terlaksananya ujicoba model
pembelajaran PLS;
8. Jumlah warga belajar yang memperoleh
beasiswa/magang, pembelajaran
berusaha dan pelatihan keterampilan
keterampilan dengan memperhatikan
kesetaraan dan keadilan gender;
9. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
layanan TBM;
10. Meningkatnya kualitas layanan kursuskursus;
11. Jumlah kelompok/Ormas penyelenggara
PLS sebagai focal point kesetaraan dan
keadilan gender yang memperoleh
fasilitasi;
12. Jumlah PKBM, TBM dan penyelenggara
PLS lainnya yang memperoleh fasilitasi;
VII – 39
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
5.
Program Sinkronisasi dan Koordinasi
Pembangunan Pendidikan Nasional
REPETA 2004
Rencana Tindak
13. Jumlah Kab/kota yang telah
merumuskan analisa siatusi dan rencana
aksi PUS;
14. Terlaksananya supervisi, evaluasi,
monitoring dan pelaporan pelaksanaan
program PLS secara akurat, tepat waktu
dan terkini;
1. Melakukan sinkronisasi pelaksanaan
Strategi Nasional bidang pendidikan;
1. Terlaksananya sinkronisasi pelaksanaan
Strategi Nasional bidang pendidikan;
2. Mensosialisasikan pedoman standar
pelayanan minimal (SPM)
penyelenggaraan pendidikan dan
menyusun peraturan perundang-undangan
untuk semua jenis dan jenjang pendidikan
dalam bentuk PP atau Keppres;
2. a. Terlaksananya sosialisasi standar
pelayanan minimal (SPM)
penyelenggaraan pendidikan;
2. b. Terwujudnya peraturan perundangundangan untuk semua jenis dan
jenjang pendidikan dalam bentuk PP
atau Keppres;
3. Terwujudnya kerangka peraturan
(regulatory framework) memenuhi
kaidah-kaidah good governance yaitu
efisien, efektif, transparan, terakunkan,
dan partisipatif;
6. Meningkatkan mutu sumber daya dan
standardisasi sarana dan prasarana
pendidikan untuk mendukung pelayanan
pendidikan dan proses belajar-mengajar
yang bermutu;
4. Tersedianya pedoman penghargaan
(reward) dan dorongan (incentive) bagi
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
yang memberikan prioritas tinggi pada
pembangunan pendidikan;
5. Terlaksananya pemberian penghargaan
bagi pelaku dan pemerhati pendidikan
yang berjasa dalam pembangunan
pendidikan;
6. a. Meningkatnya mutu sumber daya
pendidikan;
6. b. Terwujudnya standardisasi sarana dan
prasarana pendidikan untuk
mendukung pelayanan pendidikan dan
proses belajar-mengajar yang
bermutu;
Program RAPBN
2004
Indikator Kinerja
13. Melanjutkan perumusan analisa situasi
dan rencana aksi pendidikan untuk
semua tingkat Kab/kota;
14. Melaksanakan supervisi, evaluasi,
monitoring dan pelaporan pelaksanaan
program serta pemetaan sasaran dan
potensi PLS secara akurat , tepat waktu
dan terkini untuk meningkatkan kualitas
perencanaan dan pelaksanaan program
PLS;
3. Mengembangkan kerangka peraturan
(regulatory framework) yang
memungkinkan proses alokasi,
penyaluran, pelaporan, dan pertanggungan
jawaban sesuai prosedur dan tata cara
yang memenuhi kaidah-kaidah good
governance (transparan, terakunkan, dan
partisipatif);
4. Mengembangkan sistem penghargaan
(reward) dan dorongan (incentive) bagi
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
yang memberikan prioritas tinggi pada
pembangunan pendidikan;
5. Melanjutkan pemberian penghargaan bagi
pelaku dan pemerhati pendidikan yang
berjasa dalam pembangunan pendidikan;
VII – 40
Instansi Pelaksana
Depdiknas dan Depag
Sinkronisasi dan Koordinasi
Pembangunan Pendidikan
Nasional
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
7. Melanjutkan pengembangan dan
pelaksanaan sistem informasi dan
pendataan untuk semua jalur, jenis dan
jenjang pendidikan, serta daerah;
8. Melakukan advokasi dan sosialisasi UU
Sistem Pendidikan Nasional dan
kebijakan pendidikan nasional;
9. Melakukan kerjasama di bidang
pendidikan dengan berbagai lembaga baik
di dalam maupun di luar negeri;
10. Mewujudkan sistem manajemen guru dan
tenaga kependidikan lainnya secara
komprehensif yang antara lain mencakup
kebijakan persyaratan untuk menjadi
guru, evaluasi dan penilaian kinerja guru
secara periodik, peningkatan kualitas
akademik dan profesionalisme, serta
jaminan kesejahteraan, keamanan,
keselamatan dan martabat guru, dengan
tetap mengacu kepada kerangka
desentralisasi pendidikan di
Kabupaten/Kota.
11. Menyusun standarisasi perbukuan dalam
rangka pelaksanaan pengendalian mutu
buku pendidikan;
12. Melaksanakan pengembangan teknologi
dan layanan di bidang kegrafikaan;
13. Melaksanakan penyusunan dan pengembangan program serta evaluasi di bidang
kesegaran jasmani, pendidikan keterampilan hidup sehat, pendidikan pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS,
pendidikan kesehatan reproduksi remaja;
14. Mengembangkan model-model bahan ajar
tertulis dan visual dalam kerangka
kurikulum berbasis kompetensi;
15. Mengembangkan sistem pendidikan jarak
jauh/terbuka;
16. Melakukan evaluasi pelaksanaan otonomi
pendidikan;
7. Tersedianya data dan informasi untuk
semua jalur, jenis dan jenjang
pendidikan dan daerah, secara akurat dan
terkini;
8. Terlaksananya advokasi dan sosialisasi
UU Sistem Pendidikan Nasional dan
kebijakan pendidikan nasional;
9. Terlaksananya kerjasama di bidang
pendidikan dengan berbagai lembaga
baik di dalam maupun di luar negeri;
10. a. Terwujudnya kebijakan persyaratan
untuk menjadi guru;
10. b. Terwujudnya evaluasi dan penilaian
kinerja guru secara periodik
10. c. Meningkatnya kualitas akademik dan
profesionalisme, serta jaminan
kesejahteraan, keamanan,
keselamatan dan martabat guru
17. Melaksanakan evaluasi pencapaian
standar pelayanan minimal (SPM) di
seluruh Kabupaten/Kota;
Program RAPBN
2004
11. Tersedianya standarisasi dalam
pengendalian mutu buku pendidikan;
12. Terlaksananya pengembangan teknologi
dan layanan kegrafikaan;
13. Terlaksananya pengembangan program
serta evaluasi di bidang kesegaran
jasmani dan pendidikan jasmani;
14. Terwujudnya model-model bahan ajar
tertulis dan visual dalam kerangka
kurikulum berbasis kompetensi;
15. Terlaksananya pengembangan sistem
pendidikan jarak jauh/terbuka
16. a. Terlaksananya evaluasi terhadap
pelaksanaan otonomi pendidikan;
16. b. Tersusunnya konsep penyempurnaan
kebijakan otonomi pendidikan
17. Terlaksananya evaluasi pencapaian SPM
di seluruh kab/kota;
VII – 41
No.
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
REPETA 2004
Rencana Tindak
18. Menyempurnakan penerapan kewenangan
wajib dan standar pelayanan minimal di
kabupaten/kota;
19. Mengembangkan model manajemen
pendidikan dalam era otonomi;
20. Mengembangkan dan menyempurnakan
kurikulum dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik;
21. Melakukan pengukuran dan penilaian
kualitas pendidikan;
22. Melanjutkan pengembangan jaringan
kerja sama penelitian kebijakan antara
pusat dan daerah;
23. Melakukan pengkajian kebijakan antar
jenis, jenjang dan jalur pendidikan
sebagai bahan masukkan pengambilan
kebijakan pembangunan pendidikan;
24. Menyusun Rancangan Peraturan
Pemerintah untuk pelaksanaan UU Sistem
Pendidikan Nasional, dan penuntasan
penyusunan kebijakan pembangunan
pendidikan nasional nasional yang
mendukung sinkronisasi dan koordinasi
perencanaan dan pelaksanaannya;
25. Mengembangkan kemitraan secara
kelembagaan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota yang mendukung
sinkronisasi dan koordinasi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan pembangunan pendidikan
antarjenjang, antarjalur, antarjenis dan
antardaerah;
26. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian tematik
program strategis departemen;
27. Pelaksanan pengendalian dan pengawasan
efisiensi dan efektivitas dana
dekonsenstrasi;
VII – 42
Instansi Pelaksana
Indikator Kinerja
18. Ditetapkannya pedoman penerapan
kewenangan wajib dan SPM serta
indikator nilai capaian minimal;
19. Tersusunnya model manajemen
pendidikan di kab/kota;
20. Terwujudnya kurikulum sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik;
21. Terlaksananya pengukuran dan penilaian
kualitas pendidikan;
22. Terbentuknya kerja sama pelaksanaan
penelitian dan pengkajian kebijakan
pendidikan antarpusat, propinsi, dan
kabupaten/kota;
23. Tersedianya informasi yang terkini
tentang bahan masukkan kebijakan
pembangunan pendidikan;
24. a. Terlaksananya kajian akademik untuk
menghasilkan inovasi baru;
24. b. Tersusunnya Rancangan Peraturan
Pemerintah untuk pelaksanaan UU
Sistem Pendidikan Nasional, serta
kebijakan pembangunan pendidikan
nasional yang mendukung
sinkronisasi dan koordinasi
perencanaan dan pelaksanaannya;
25. Terwujudnya kemitraan secara
kelembagaan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota yang mendukung
sinkronisasi dan koordinasi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan
pengawasan pembangunan pendidikan
antarjenjang, antarjalur, antarjenis dan
antardaerah;
26. Terlaksananya pengawasan dan
pengendalian tematik program strategis;
27. Terpantaunya efisiensi dan efektivitas
pengelolaan dana dekonsentrasi;
Program RAPBN
2004
No.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS)
6.
Penelitian, Peningkatan Kapasitas dan
Pengembangan Kemampuan Sumber
Daya Iptek
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
28. Mengembangkan sistem pengendalian dan
pengawasan pendidikan.
28. a. Terwujudnya sistem pengawasan yang
sesuai dengan semangat otonomi
daerah;
28. b. Terbentuknya sistem informasi
pengawasan yang terintegrasi antara
pusat dengan daerah;
28. c. Tersusunya kebijakan perencanaan,
pelaksanaan serta evaluasi dan tindak
lanjut hasil pengawasan pendidikan
dengan aparat pengawasan internal;
28. d. Terwujudnya pelaksanaan fasilitasi
dan pengawasan kemitraan antara
aparatur pengawasan pemerintah
pusat dan daerah.
1.
Terbentuknya iklim kondusif dalam
pengembangan iptek yang ditandai
dengan:
a. Adanya rumusan kebijakan mengenai
reposisi dan transformasi
kelembagaan iptek
b. Terintegrasinya program Iptek
lembaga litbang
c. Tersedianya berbagai pola insentif
iptek;
d. Terlibatnya OPI dalam proses
perumusan kebijakan iptek;
1.
Membentuk iklim yang kondusif bagi
pengembangan sumberdaya litbang,
dengan:
a. Pengembangan kelembagaan Iptek
untuk mengoptimalkan transaksi
produk Iptek
b. Peningkatan sistem manajamen
Iptek terpadu
c. Menyempurnakan sistem insentif
iptek
d. Meningkatkan keterlibatan
organisasi profesi ilmiah dalam
perumusan kebijakan iptek
e. Melindungi hak atas kekayaan
intelektual (HKI) atas produk
litbang;
f. Memberikan penghargaan inovasi
ilmiah
g. Mengembangkan pranata iptek di
daerah
2. Meningkatkan penelitian-penelitian
yang ditujukan untuk memecahkan
persoalan politik, ekonomi, sosial,
budaya, hukum, dan lain-lain, sebagai
masukan bagi kebijakan pemerintah
Program RAPBN
2004
KRT, LIPI, BPPT, BATAN,
BAKOSUR TANAL,
LAPAN, BAPETEN, BSN,
BPS, Depdiknas, Dephut,
Dep. Kelautan dan Perikanan,
Depag, Dept. Energi dan SD
Mineral, Depnakertrans,
Depkes, Depkimpraswil,
Dep. Pertanian, LSN, Depag,
BPN, Kantor Meneg Budpar,
dan Depdagri.
1.
2.
3.
4.
Program Pengembangan
Iptek.
Program Penelitian Iptek.
Program Pengembangan
Kemandirian dan
Keunggulan Iptek
Program Peningkatan
Kapasitas dan Pengembangan
Kemampuan Sumber Daya
Iptek
e. Peningkatan jumlah paten dari
produk penelitian;
f. Pemberian sejumlah penghargaan
atas inovasi ilmiah;
g. Terbangunnya pranata iptek di
berbagai daerah.
2. Adanya Konsep kebijakan di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum,
dan lain-lain
VII – 43
No.
Program Pembangunan
REPETA 2004
Nasional (PROPENAS)
VII – 44
Instansi Pelaksana
Rencana Tindak
Indikator Kinerja
3. Pemfokusan program penelitian dan
pengembangan melalui:
a. Penelitian dan pengembangan program
prioritas bidang pangan, energi dan
manufaktur
b. Penelitian dan pengembangan program
tematis unggulan dan strategis dengan
mekanisme kompetitif
c. Pengembangan teknologi proses untuk
mendukung peningkatan produksi
d. Pengembangan riset dasar dalam
rangka pengembangan ilmu
pengetahuan
e. Penelitian, pengkajian dan
pengembangan kelembagaan dalam
bidang pengukuran, standardisasi,
pengujian, dan mutu
3. Terfokusnya program penelitian dan
pengembangan lembaga litbang dalam
bentuk
a. Kegiatan riset bidang pangan, energi
dan manufaktur
4.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumberdaya iptek:
a. Optimalisasi dan mobilisasi potensi
SDM iptek dalam pelaksanaan
progam litbang yang fokus
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
SDM iptek
c. Melakukan pelatihan SDM iptek
4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas
peneliti:
a. Jumlah peneliti dalam riset
kompetitif
b. Meningkatnya jumlah SDM Iptek
sesuai kompetensi pusat litbang
c. Jumlah pelatihan teknis dan bergelar
bagi SDM iptek.
5.
Memperkuat kompetensi inti lembaga
riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi
(riptek) dengan:
a. Menyusun peta potensi dan
kemampuan pusat-pusat penelitian
dan pengembangan;
b. Meningkatkan jumlah kerjasama
lembaga riptek dengan departemen
teknis, dunia usaha dan lembaga
riset di luar negeri;
c. Melaksanakan kegiatan yang dapat
memanfaatkan sarana dan prasana
iptek secara optimal;
b. Kegiatan riset tematis dan strategis
c. Adanya inovasi dalam proses
produksi
d. Adanya kegiatan riset dasar dalam
berbagai bidang ilmu
e. Adanya kegiatan penelitian,
pengkajian dan pengembangan
kelembagaan dalam bidang
pengukuran, standardisasi, pengujian
dan mutu
5. Terbangunnya kompetensi inti lembaga
riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi
(riptek), yang ditandai dengan:
a. Tersusunnya peta potensi dan
kemampuan pusat penelitian dan
pengembangan;
b. Terjalinnya kerjasama lembaga riptek
dengan departemen teknis, dunia
usaha dan lembaga riset di luar negeri;
c. Termanfaatkannya sarana dan
prasarana iptek secara optimal;
Program RAPBN
2004
No.
Nasional (PROPENAS)
7.
REPETA 2004
Program Pembangunan
Program Peningkatan Kemandirian dan
Keunggulan Iptek
Rencana Tindak
Instansi Pelaksana
2004
Indikator Kinerja
1. Memperkuat landasan dan arah serta
prioritas pembangunan Iptek
1. Tersusunnya rencana jangka menengah
dan panjang pembangunan nasional Iptek
pasca 2004
2. Menyempurnakan sistem dan
pengelolaan riset, melalui:
a. Penetapan program prioritas
(priority setting);
b. Penggunaan mekanisme kompetitif
dalam penetapan kegiatan riset;
c. Pengembangan instrumen analisis
perkembangan teknologi dalam
bentuk statistik iptek dan indikator
iptek;
d. Menyusun peraturan teknis dan
standar mutu lembaga (struktur,
personil dan manajemen) riptek;
3.
Menyempurnakan mekanisme
pemanfaatan dana pelayanan jasa
iptek
a. Merumuskan peraturan terkait
dengan penerimaan negara bukan
pajak bidang iptek;
b. Menyusun konsep unit mandiri
dalam pelayanan jasa iptek sebagai
unit profit lemlitbang;
4. Mengembangkan konsep pembiayaan riset
a. Menerapkan pola pembiayaan riset
sistem paket dengan model
specific block grant;
b. Menyempurnakan standar unit cost
penelitian;
c. Perumusan skema pembiayaan riset
multiyear commitment fund;
2. Tersedianya sistem dan pengelolaan riset
dalam bentuk:
a. Adanya mekanisme penentuan
program prioritas
b. Adanya sistem seleksi dalam
penetapan kegiatan riset;
c. Adanya konsep statistik iptek dan
indikator iptek
Program RAPBN
KRT, LIPI, BPPT, BATAN,
BAKOSURTANAL, LAPAN,
BAPETEN, BSN,
Depnakertrans
Program Peningkatan
Kemandirian dan Keunggulan
Iptek
d. Tersusunnya peraturan teknis dan
standar mutu lembaga (struktur,
personil, dan manajemen) riptek;
3. Terumuskannya mekanisme
pemanfaatan dana hasil pelayanan jasa
iptek, ditandai dengan:
a. Tersedianya konsep peraturan PNBP
untuk kegatan iptek
b. Tersedianya konsep dan format
kelembagaan mandiri dalam
pelayanan jasa iptek
4. terumuskannya skema pembiayaan riset
yang lebih efektif, ditandai dengan:
a. Adanya pola pembiayaan riset dengan
sistem specific block grant;
b. Adanya standar unit cost penelitian
yang disempurnakan;
c. Adanya skema pembiayaan riset
multiyear commitment fund;
VII – 45
Download