PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN

advertisement
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA
RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR
Hanik Masrokah
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Keterampilan menyimak merupakan salah satu aspek
kebahasaan yang harus dikuasai siswa. Pembelajaran menyimak
memerlukan media agar kompetensi dasar dapat tercapai. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil dan
proses belajar meyimak dengan menggunakan media
pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
siswa kelas V SDN II Kalibatur. Penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas sebanyak dua siklus.Data diperoleh
berupa hasil tes tulis dan lembar observasi belajar mengajar. Dari
analisis data ditemukan bahwa kemampuan menyimak siswa
meningkat dari siklus pertama ke siklus kedua. Simpulan dari
penelitian ini adalah media pembelajaran audio visual dapat
berpengaruh positif terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas
V SDN II Kalibatur serta media pembelajara audio visual dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran mata
pelajarn Bahasa Indonesia.
Kata Kunci : media pembelajaran, audio visual, menyimak, cerita rakyat
Bahasa memiliki peran sentral
dalam perkembangan peserta didik
dan
merupakan
penunjang
keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran
bahasa diharapkan membantu peserta
didik mengenal jati dirinya dan
budaya bangsa, mengemukakan
pendapat
dan
perasaan,
berkomuniksi dalam masyarakat, dan
menemukan serta menggunakan
kemampuan
menganalisis
dan
berimajinasi yang ada didalam
dirinya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi
dalam
Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulisan,
serta menumbuhkan kemampuan
berapresiasi terhadap hasil karya
sastra.
Pembelajaran sastra merupakan
bagian dari pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Pembelajaran
sastra
membuat peserta didik dapat
menumbuhkembangkan akal budinya
melalui
kegiatan
pengalaman
bersastra yang berupa apresiasi
sastra, ekspresi sastra, dan kegiatan
telaah sastra, sehingga tumbuh suatu
kemampuan untuk menghargai sastra
sebagai sesuatu yang bermakna bagi
kehidupan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
ditingkat SD dilaksanakan secara
terpadu
antara
empat
aspek
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 579
keterampilan berbahasa, kebahasaan
dan sastra. Dari keempat aspek
keterampilan
tersebut
pembelajarannya dapat difokuskan
pada salah satu saja. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan aspek
keterampilan (standar kompetensi)
berbahasa yang menjadi fokus harus
mendapat
penekanan
dalam
pembelajaran. Salah satu standar
kompetensi
tersebut
adalah
menyimak. Menurut Tarigan (
2008:2 ) keterampilan berbahasa
mencakup empat aspek, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Menyimak merupakan
keterampilan berbahasa awal yang
dikuasai oleh manusia. Kemampuan
menyimak menjadi dasar bagi
kemampuan berbahasa lain. Pada
awal kehidupan manusia lebih dulu
belajar menyimak, setelah itu belajar
berbicara, kemudian, membaca, dan
menulis. Kemampuan menyimak
akan berpengaruh pada kemampuan
berbahasa lain. Sebagaimana Tarigan
(2008:3) menyatakan bahwa dengan
meningkatkan
kemampuan
menyimak berarti pula membantu
meningkatkan kualitas berbicara
seseorang.
Menyimak
adalah
proses
mengintepretasikan
suatu
ujaran/tuturan
dalam
bahasa
Indonesia
dengan
cara
mengkombinasikan antara apa yang
didengar dan apa yang sudah
diketahui. Dikemukakan lebih lanjut
ditinjau dari segi proses verbal,
mendengar/menyimak
merupakan
keterampilan yang secara fungsional
“menerima” sesuatu. Sesuatu yang
dimaksud adalah rangkaian “kode”
yang dibuat seorang pembicara
melalui proses “koding” dan
kemudian
diterima
seorang
pendengar/penyimak melalui proses
“dekoding”.
Proses menyimak meliputi proses
fisik dan proses mental. Tiga ciri
utama kegiatan menyimak, yakni
memfokuskan
perhatian,
mengarahkan
pemahaman,
dan
melakukan penyimpulan. Sedangkan
syarat utama memilih teks yang
diperdengarkan adalah menarik
minat dan dekat dengan kebutuhan
siswa.
Hal
yang
perlu
dipertimbangkan dalam hal ini
adalah
keluasan
bahan
ajar,
keterbatasan
waktu,
Perbedaan
karakteristik
siswa,
dan
Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Berdasarkan hal di atas terlihat
bahwa kemampuan menyimak sangat
berperan dalam kehidupan manusia.
Peran
penting
penguasaan
kemampuan
menyimak
sangat
tampak di lingkungan sekolah. Siswa
mempergunakan sebagian besar
waktunya untuk menyimak pelajaran
yang
disampaikan
guru.
Keberhasilan
siswa
dalam
memahami serta menguasai pelajaran
diawali oleh kemampuan menyimak
yang baik. Keterampilan menyimak
yang
merupakan
salah
satuketerampilan berbahasa harus
dikuasai oleh siswa sebelum
menguasai keterampilan lainnya.
Menyimak cerita rakyat yang
merupakan salah satu karya sastra,
dapat melatihsiswa mempertajam
perasaan, penalaran, daya khayal,
serta kepekaan terhadapmasyarakat,
budaya, dan lingkungan hidup.
Cerita rakyat adalah jenis cerita
tradisional yang mencoba untuk
menjelaskan atau memahami dunia
dan warisan local suatu daerah.
Cerita seperti itu secara lisan
diwariskan dari generasi ke generasi
yang mengandung pesan moral atau
pelajaran.
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 580
Melalui
pembelajaran
cerita
rakyat diharapkan siswa mampu
mengambil nilai moral, nilai etika,
nilai religius yang menambah
wawasan dan informasi tentang
kepercayaan, pandangan hidup, adat
istiadat, dan peradaban bangsa serta
nilai-nilai positif lainnya.Oleh karena
itu, keterampilanmenyimak cerita
rakyat perlu ditingkatkan.
Pada kenyataannya, pembelajaran
menyimak di kelas V SDN II
Kalibatur yang berada di daerah
pegunungan dan terpencil, siswa
belum
banyak
yang
dapat
menyampaikan
kembali
hasil
simakan dengan benar dengan
bahasa yang baik. Hal ini dapat
dilihat
pada
proses
maupun
hasilpembelajaran cerita rakyat.
Dilihat pada proses pembelajaran
yang
dilakukan
oleh
guru
kurangmenunjukkan suasana yang
memungkinkan siswa dapat belajar
dengan
baik.
Darikegiatanpembelajaran
cerita
rakyat sebelumnya, saat proses
pembelajaran berlangsung siswa
terlihat
pasif.Beberapa
siswa
memang tampak memperhatikan
keterangan guru namun tidak sedikit
pula siswa yangmenguap, menopang
dagu, serta sibuk beraktivitas sendiri
dan tidak memperhatikan penjelasan
guru.Sehingga
hasil
dari
pembelajaran
tersebut
kurang
maksimal.Dalam kenyataan yang
terjadi di kelas, guru menghadapi
siswa yang sulit memahami materi
pelajaran yang sudah dijelaskan.
Salah satu faktor yang diindikasikan
menjadi
penyebabnya
adalah
sebagian
siswa
didik
masih
mengalami
kesulitan
dalam
menyimak. Hal lain, kegiatan belajar
masih berpusat pada guru. Siswa
cenderung mengikuti proses belajar
apa
adanya.
Belum
nampak
kesempatan siswa untuk secara
kreatif melakukan proses belajar.
Strategi dan teknik mengajar
menyimak guru masih bersifat
klasikal.Kelemahan guru dalam
memberdayakan kemampuan potensi
siswa, kelemahan dalam strategi
pembelajaran dan kurang tepatnya
guru dalam pemilihan media
pembelajaran
yang
digunakan.
Terlebih lagi hal ini dilakukan
dengan alasan dalam
rangka
mencapai target kurikulum. Namun
pembelajaran menyimak di kelas V
SDN II Kalibatur belum memenuhi
harapan tersebut.
Hambatan-hambatan
tersebut
semakin
bertambah
dalam
pembelajaran sastra karena adanya
anggapan bahwa pembelajaran sastra
kurang bermanfaat bagi kehidupan
siswa. Metode yang digunakan
dalam pembelajaran sastra kurang
bervariasi sehingga menyebabkan
kebosanan pada siswa. Selain itu,
guru cenderung kurang memotivasi
siswa untuk belajar sastra dan media
untuk pembelajaran sastra kurang
mencukupi kebutuhan serta siswa
belum mempunyai budaya untuk
belajar sastra.
Pemanfaatan
media ”audio
visual”dalam
pembelajaran
menyimak cerita rakyat diharapkan
membangkitkan rasa ingin tahu dan
minat siswa serta memotivasi untuk
belajar. Media audio visual ini juga
diharapkan dapat mempermudah
siswa dalam memahami materi dan
informasi yang disampaikan.
Penerapan dan penggunaan media
dalam pembelajaran yang tepat
merupakan
hal
yang
harus
dipertimbangkan oleh pengajar agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Oleh sebab itu setiap guru kelas
perlu berupaya merancang proses
belajar mengajar agar tidak hanya
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 581
siswa yang pandai saja yang
pembelajaran
yang
telah
dikemukakan
oleh
pakar
pembelajaran, juga ketrampilan
dalam menentukan strategi, metode
dan pendekatan apa yang bersesuaian
dengan materi yang akan diajarkan
agar kemampuan siswa dapat
meningkat.dibelajarkan
tetapi
rancangan
tersebut
mampu
membelajarkan semua siswa. Setiap
guru kelas perlu dapat memilih atau
mengkombinasikan media-media
Dengan kata lain, guru hendaknya
menghadirkan media dalam setiap
proses
pembelajaran
demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
media
pendidikan
mempunyai
kegunaan untuk mengatasi berbagai
hambatan, antara lain: hambatan
komunikasi, keterbatasan ruang
kelas, sikap siswa yang pasif,
pengamatan siswa yang kurang
seragam, sifat objek belajar yang
kurang khusus sehingga tidak
memungkinkan dipelajari tanpa
media, tempat belajar yang terpencil
dan sebagainya.
Peneliti tertarik dan merasa perlu
melakukan penelitian tindakan kelas
dalam rangka mencari solusi lebih
mendalam dan mengkaji lebih jauh
tentang permasalahan yang dihadapi
siswa melalui “Pemanfaatan Media
Audio Visual Dalam Meningkatkan
Kemampuan
Menyimak Cerita
Rakyat Pada Siswa Kelas V SD
Negeri II Kalibatur Tahun ajaran
2012/2013”..
METODE PENELITIAN
Sebagaimana
yang
telah
dipaparkan, bahwa penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian
tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian
tindakan (action research) yang
dilakukan
dengan
tujuan
memperbaiki
mutu
praktik
pembelajaran di kelas (Arikunto,
dkk., 2008:58). Prosedur penelitian
yang digunakan adalah prosedur
penelitian tindakan kelas model
Kemmis dan Taggart, yaitu dengan
melakukan beberapa
langkah
penelitian
yang
meliputi: (1)
refleksi awal, (2) perencanaan
tindakan, (3) pelaksanaan tindakan,
(4) refleksi penelitian tindakan, (5)
perbaikan perencanaan, dan (6)
pelaksanaan tindakan siklus II.
Sesuai dengan jenisnya, penelitian
ini
dilaksanakan
dengansubjek
penelitian adalah siswa kelas V SDN
II Kalibatur Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung.Berkenaan
dengan hal tersebut, penelitian ini
bermaksud mendeskripsikan proses
pemanfaatan media audio visual
dalam meningkatan kemampuan
menyimak siswa kelas V SDN II
Kalibatur dan mendeskripsikan hasil
pemanfaatan media audio visual
dalam meningkatan kemampuan
menyimak siswa kelas V SDN II
Kalibatur.
Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi dan lembar
penilaian
hasil
kegiatan
pembelajaran. Lembar observasi
digunakan untuk mengamati dan
memperoleh
data
tentang
peningkatan aktivitas keterlibatan
siswa
dalam
proses
pembelajaranmenyimak cerita rakyat
dan lembar penilaian hasil kegiatan
pembelajaran
digunakan
untuk
memperoleh
data
tentang
peningkatan keterampilan menyimak
cerita rakyatdengan menggunakan
media
audio
visual.
Dengan
demikian, data penelitian ini terdiri
atas dua kategori, yaitu data tentang
peningkatan aktivitas keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran
menyimak cerita rakyat dan data
tentang
hasil
peningkatan
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 582
keterampilan
menyimak
cerita
rakyatdengan menggunakan media
audio visual.
HASIL DAN PEMABAHASAN
Hasil penelitian pada kondisi
awal,
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
menyimak
cerita
rakyatkurang efektif dan efisien,
karena ada indikasi kemungkinan
media dan metode pembelajaran
yang diterapkan kurang sesuai.
Pembelajaran
menyimak
cerita
rakyatselama ini masih sebatas
menggunakan metode penugasan dan
ceramah berupa penjelasan teknikteknik menyimak yang baik tanpa
praktik dengan berlatih menyimak
cerita rakyat melalui metode yang
inovatif. Hal ini tentu saja
berdampak pada siswa, sehingga
keterampilan menyimak mereka
tergolong rendah yakni masih di
bawah standar ketuntasan minimal
(KKM)
75.
Informasi
ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa
belum
berhasil
meningkatkan
kemampuannya dalam pembelajaran
menyimak cerita rakyat,baik dari
segi proses maupun dari hasil
kegiatan pembelajarannya.
Pada siklus I guru dalam
melaksanakan
pembelajaran
menyimak cerita rakyat dengan
menggunakan media pembelajaran
audio visual dalam bentuk tayangan
film sederhana, hasilnya masih
belum maksimal. Hal ini ditunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 61,66. Nilai ini mengalami
kenaikan sebesar 1,2 dari nilai ratarata semula 60,46. Pada siklus I ini,
siswa yang tuntas belajar adalah 4
orang atau, 26,66% sedangkan siswa
yang tidak tuntas belajar adalah 11
orang atau 73,33%. Hal ini
disebabkan karena siswa masih
kesulitan menemukan maksud yang
ada dalam cerita rakyat yang telah
ditayangkan. Permasalahan dan
kendala yang ditemukan pada siklus
I menjadi bahan pertimbangan
peneliti untuk menentukan langkahlangkah pada siklus II.
Hasil
penelitian
siklus
II,
menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa sebesar 81,33. Pada siklus II
ini, siswa yang tuntas belajar adalah
14 orang atau 93,33%, sedangkan
siswa yang tidak tuntas belajar
adalah 1 orang atau 7,14%. Apabila
dilihat dari kondisi awal, rata-rata
hasil balajar siswa mengalami
peningkatan semula 61,66 % pada
siklus I menjadi 81,33 pada siklus II
atau terjadi peningkatan sebesar
19,675, sedangkan ketuntasan belajar
siswa juga mengalami peningkatan
yaitu dari 26,66% menjadi 93,33%
sehingga jumlah peningkatannya
sebesar 66,67%.
Mencermati hasil penelitian
tersebut dapat dinyatakan bahwa
pencapaian peningkatan kemampuan
siswa dalam menyimak cerita rakyat
pada pelaksanaan pembelajaran
pratindakan relatif sangat rendah
atau kurang memuaskan, baik dilihat
dari segi proses maupun dari hasil
kegiatan pembelajarannya. Oleh
karena itu, diperlukan solusi berupa
tindakan yang tepat agar kemampuan
siswa dapat dikembangkan dan
ditingkatkan secara maksimal.
Data hasil penelitian siklus I
dapat memberikan informasi yang
akurat
bahwa
pelaksanaan
pembelajaran
menyimak cerita
rakyat menggunakan media audio
visual telah berhasil mewujudkan
tujuan pembelajaran. Hal itu telah
membuktikan bahwa penggunaan
media audio visual telah berhasil
meningkatkan kemampuan siswa
dalam pembelajaran menyimak cerita
rakyat. Akan tetapi, peningkatan
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 583
kemampuan
siswa
tersebut
dipandang masih
perlu untuk
dimaksimalkan mengingat
dalam
hasil pembelajaran siklus I tersebut,
masih terdapat sebanyak 11 orang
atau 73,33% dari 15 siswa yang
belum
berhasil
meningkatkan
kemampuannya , baik dilihat dari
segi proses maupun dilihat dari segi
hasil kegiatan pembelajarannya.
Data hasil penelitian siklus
II memperlihatkan hasil yang lebih
memuaskan, hanya tinggal 1 orang
atau 7,14% saja siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM.
Proses pembelajaran pembelajaran
menyimak
cerita
rakyat
menggunakan media audio visual
telah
berhasil
mengantarkan
mayoritas
siswa
meningkatkan
kemampuannya dalam pembelajaran
menyimak
cerita
rakyat
menggunakan media audio visual,
baik dilihat dari segi proses maupun
dari hasil kegiatan pembelajarannya.
Dengan demikian, hasil penelitian
siklus I dan II, telah memberikan
informasi yang akurat bahwa
penggunaan media audio visual
dapat mengoptimalkan peningkatan
aktivitas keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran dan pencapaian
hasil kegiatan pembelajaran.
sebagai landasan pertimbangan atau
dijadikan
sebagai
rujukanoleh
sekolah dan para guru yang
mengampu Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk dijadikan sebagai
acuan
dalam
mengembangkan
penggunaan media pembelajaran di
sekolah
yang
berorientasi
pengembangan
potensi peserta
didik.
DAFTAR RUJUKAN
Zaenal, Aqip. 2007. Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung:
Yiama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 1992. Media
Pengajaran. Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
Tarigan, HG.2008. Menyimak
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audio visual
dapat mengoptimalkan peningkatan
aktivitas keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran dan pencapaian
hasil
kegiatan
pembelajaranmenyimak cerita rakyat
pada siswa kelas V SDN II
Kalibatur, Kalidawir.
Berkenaan dengan hal itu,
disarankan agar hasil penelitian ini
dapat
ditindaklanjuti,
dijadikan
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 584
Download